Sony Siap Luncurkan Headset PlayStation VR Model Baru

Dahulu dikenal sebagai Project Morpheus, PlayStation VR sejauh ini merupakan headset virtual reality paling ideal: kualitas visualnya melampaui solusi berbasis perangkat bergerak, namun pemakaiannya simpel dan tidak ada daftar kebutuhan hardware yang harus dipenuhi karena device didukung PS4. Itulah alasannya mengapa PSVR begitu laris, terjual lebih dari 1 juta unit per bulan Juni 2017.

Satu tahun setelah dirilis, Sony Interactive Entertainment menyingkap agenda buat meperbarui head-mounted display virtual reality mereka, baik pada fitur serta hardware. Update tersebut ditujukan supaya pemakaiannya lebih simpel dan nyaman, serta agar lebih kompatibel dengan varian baru PlayStation 4. Versi anyar ini memiliki nama model CUH-ZVR2, sedangkan varian lamanya adalah CUH-ZVR1.

Agar mudah dibedakan, Sony akan menggunakan packaging baru,  menonjolkan nama model CUH-ZVR2, serta mengubah gambar produk di sana. Di boksnya, Anda bisa melihat upgrade-upgrade yang diterapkan produsen. Selain itu, baik CUH-ZVR2 dan pendahulunya mempunyai daftar kompatibilitas game serupa.

Lalu apa yang berubah? Di varian anyar ini, Sony memindahkan port audio dari area headset ke bagian belakang HMD supaya lebih rapi, lalu mereka tak lupa merampingkan kabel koneksinya. Selanjutnya, produse meng-update unit prosesor sehingga PlayStation siap mendukung pass through HDR tanpa perlu memutuskan Processor Unit yang berada di antara televisi dan sistem PlayStation 4 buat menikmati konten dengan high-dynamic-range. Tapi perlu diketahui bahwa fitur ini hanya bisa dipakai saat headset tidak dalam keadaan aktif.

Berdasarkan gambar yang dipublikasi Sony Jepang, PlayStation VR ‘versi 2.0’ mengusung penampilan serupa CUH-ZVR1; lalu di bagian FAQ, Sony masih menyebutkan ukuran dan bobot yang sama. HMD tetap dibekali jenis layar (OLED 5,7-inci), resolusi 1080×960 per mata, field of view 100 derajat, 120 frame rate per detik, dan sistem head-tracking 6DOF. Sony juga mengingatkan bahwa connector Processor Unit di CUH-ZVR2 berbeda dari CUH-ZVR1, jadi Anda tidak bisa menukarnya.

Sony berencana untuk memasarkan PlayStation VR baru di Jepang pada tanggal 14 Oktober, lalu akan menghadirkannya di wilayah Amerika Utara (meski belum mengungkap waktu perlisannya). Buat sekarang, produsen juga belum mengonfirmasi apakah CUH-ZVR2 akan hadir di kawasan lain seperti Eropa dan Asia.

Satu hal yang pasti ialah, CUH-ZVR2 dibanderol di harga setara CUH-ZVR1. Bundel PSVR 2.0 dan PlayStation Camera dijajakan di ¥ 44.980 atau US$ 400.

Akhir Tahun, Trio Game Andalan Bethesda Melenggang ke Virtual Reality

Kabar gembira bagi para pemilik HTC Vive dan PlayStation VR. Akhir tahun ini, mereka dapat menikmati persembahan istimewa dari Bethesda. Tidak tanggung-tanggung, pencipta seri The Elder Scrolls itu bakal meluncurkan tiga game andalannya sekaligus dalam versi virtual reality.

Diumumkan di event E3 2017, ketiga game tersebut adalah Skyrim VR, Fallout 4 VR dan Doom VFR – huruf “F” yang terselip di situ mempunyai kepanjangan yang sama dengan di senjata BFG pada Doom. Ketiganya merupakan game bersifat standalone dan harus dibeli secara terpisah dari versi standarnya.

Versi VR ini juga bukan sebatas demo yang terdiri dari segelintir chapter saja. Skyrim VR dipastikan mengemas konten yang sama kolosalnya seperti versi standarnya, demikian juga untuk Fallout 4 VR – meski sejauh ini belum ada omongan apakah deretan DLC-nya juga termasuk. Khusus untuk Doom VFR, kontennya memang lebih sedikit dari versi regulernya, tapi banderol harganya memang lebih murah dari yang lain.

Fallout 4 VR

Yang akan hadir lebih dulu adalah Skyrim VR di PSVR mulai 17 November, dengan banderol $60. Menyusul pada tanggal 1 Desember adalah Doom VFR untuk PSVR sekaligus HTC Vive seharga $30. Terakhir, Fallout 4 VR akan tersedia seharga $60 mulai 12 Desember, tapi khusus untuk HTC Vive saja.

Anda mungkin heran kenapa nama Oculus Rift tidak disebutkan sama sekali dari tadi. Well, trio game VR ini bisa dipastikan bakal absen dari platform kepunyaan Facebook tersebut dikarenakan sengketa yang masih berlangsung antara ZeniMax (induk perusahaan Bethesda) dan Oculus.

Sumber: Engadget dan Bethesda.

Sony Akhirnya Umumkan Tanggal Rilis Gran Turismo Sport

Project CARS sudah lama tersedia dan telah mendapatkan dukungan dari PlayStation VR, namun permainan Slightly Mad Studios itu tidak bisa menggeser Gran Turismo dari hati para fans dan pecinta simulasi balap. Perhatian mereka kini tertuju pada Gran Turismo Sport, permainan GT pertama yang diramu eksklusif untuk console generasi kedelapan milik Sony.

Sayangnya, peluncuran permainan sempat mengalami penundaan cukup panjang. Kesempatan yang Sony berikan pada gamer untuk mencicipi potongan konten dari Gran Turismo Sport – misalnya di Nissan GT Academy – hanya membuat fans semakin gelisah dan tak sabar. Namun di akhir minggu ini ada kabar gembiranya, Sony akhirnya mengumumkan waktu rilis Gran Turismo Sport di PlayStation 4.

Pelepasan permainan simulasi balap kreasi tim Polyphony Digital di kawasan Asia, termasuk Indonesia, rencananya akan dilangsungkan berbarengan dengan perilisan di wilayah Amerika Serikat, tepatnya pada hari Selasa tanggal 17 Oktober 2017. Sony Interactive Entertainment menyiapkan tiga pilihan versi, yakni edisi standar seharga Rp 700 ribu, Limited Edition di harga Rp 850 ribu, dan Collector’s Edition yang dibanderol Rp 1,55 juta.

Gran Turismo Sport release date 1

Di bundel Limited Edition, Sony  menyertakan art book (ada koleksi gambar dan ilustrasi mobil-mobil dalam permainan), steel book, serta bonus DLC Car Pack berisi delapan mobil tambahan, uang in-game senilai 1 juta, avatar PS4, helm, dan bundel stiker. Collector’s Edition sendiri meliputi seluruh konten Limited Edition, ditambah mainan mobil miniatur die cast Nissan Concept 2020 Vision Gran Turismo.

Gran Turismo Sport release date 4

Gran Turismo Sport mengundang semua penggemar otomotif untuk menikmatinya. Polyphony Digital membekali permainan dengan kecerdasan buatan demi memudahkan pengendalian mobil, sehingga game bahkan bisa dimainkan oleh mereka yang belum pernah mengemudi sekalipun. Buat para veteran, fitur-fitur otomatis tersebut dapat dimatikan supaya game bisa menyajikan sistem fisik dan pengalaman mengemudi sesungguhnya.

Gran Turismo Sport release date 3

Dalam permainan simulasi ini, Anda bisa berkunjung ke 17 lokasi balap terkenal di dunia, masing-masing terbagi dalam 28 layout lintasan – dari mulai sirkuit aspal sampai arena off-road. Di sana tersedia lebih dari 150 jenis mobil yang dirancang serealistis mungkin hingga bagian-bagian terkecil seperti lampu sen dan gap di antara panel.

Polyphony Digital tak tanggung-tanggung dalam menggarap elemen visualnya, dan Gran Turismo Sport dijamin tampil menawan saat Anda memainkannya dengan PlayStation 4 Pro. Pemain akan disuguhkan fitur-fitur grafis high-end seperti resolusi 4K, HDR, wide color process, serta 60 frame rate per detik.

Sony juga menyediakan versi digital Gran Turismo Sport. Ada dua edisi yang dapat dipilih, yakni varian standar (Rp 700 ribu) dan Digital Deluxe (Rp 800 ribu). Waktu ketersediaannya sama seperti versi fisik.

Pemilik PlayStation 4 Habiskan Hampir 50.000 Tahun Bermain Game Dalam Seminggu?

Memasuki tahun keempat sejak perilisan perdananya, PlayStation 4 tetap menunjukkan keperkasaannya. Beberapa permainan terbaik di tahun 2017 merupakan judul eksklusif di platform current-gen Sony itu, dan pelan-pelan, PS4 terus mengikuti jejak PlayStation 2 sebagai console game terlaris. Dan kemarin, Sony baru saja mengungkap sebuah informasi mengejutkan.

Via Polygon, Sony mengumumkan bahwa para pemilik PlayStation 4 menghabiskan waktu hampir 50.000 tahun untuk bermain game selama minggu. Buat memberikan Anda gambaran: 50.000 tahun silam, gurun Sahara ialah tempat yang subur. Tunggu dulu, betulkah angka ini, atau ada typo atau kesalahan menghitung? Tidak, menurut kalkulasi Sony Computer Entertainment.

Berdasarkan perhitungan Sony, seluruh user PlayStation Network menikmati game di console tersebut selama 26 miliar menit tiap minggu. Itu artinya mencapai 593.606,66 bulan atau 49.467,3 tahun selama tujuh hari. Meski terdengar luar biasa, kita perlu menakar dari total gamer PlayStation 4. Saat ini terhitung ada 60 juta pemilik sistem, dan jika dibagi, rata-rata mereka hanya bermain selama tujuh jam seminggu.

Meski tujuh jam seminggu memang tidak terlalu mengesankan, hal tersebut memperlihatkan kesuksesan Sony dalam memikat berbagai kategori gamer buat mengadopsi PlayStation 4 – dari mulai casual, core hingga hardcore. Boleh jadi, satu faktor pendorongnya adalah karena sang console maker terus menyajikan pilihan hardware dan aksesori baru semisal PlayStation 4 serta HMD PlayStation VR, dan juga melakukan refresh pada model standar. Lalu kehadiran layanan hiburan third-party seperti Netflix juga memicu kenaikan angka penjualan.

Kepada Polygon, Jim Ryan selaku presiden Sony Interactive Entertainment Europe menjelaskan, “Kami sudah menjual habis PlayStation VR sejak pertama kali diluncurkan, dan dalam beberapa bulan ke belakang ini kami mencoba mengembalikan persediaan produk secepat-cepatnya. Dan sama seperti PSVR, penjualan PlayStation 4 Pro juga dibatasi oleh kemampuan kami untuk memenuhi permintaan pasar.”

Sony sejauh ini belum berkenan memberi tahu berapa tepatnya PlayStation 4 Pro yang berhasil dijual, namun mereka sempat bilang bahwa semenjak dilepas di bulan November kemarin, satu dari lima pembelian PlayStation 4 merupakan varian Pro. PSVR sendiri kabarnya telah terjual sebanyak satu juta unit semenjak tersedia di bulan Oktober 2016 silam. Dan dari 60 juta pemilik PS4, separuhnya bersedia mengeluarkan uang US$ 10 buat berlangganan PlayStation Plus.

Di kawasan Eropa, PlayStation 4 bahkan terlihat jauh lebih populer dari produk kompetitor utamanya. Penjualan console Sony itu tiga kali lebih tinggi dibanding Xbox One.

Tambahan: Eurogamer.

Daftar Game PlayStation VR Terlaris di Amerika dan Eropa

Besarnya playerbase PlayStation 4 memberikan kepercayaan diri bagi Sony untuk memasarkan PlayStation VR secara eksklusif di platform game current-gen tersebut. Di akhir September lalu, kabarnya sang console maker Jepang itu berhasil mengapalkan 47,4 juta unit PS4. Analis mengestimasi, adopsi PlayStation VR berpeluang mencapai dua juta device di 2016, melampaui Rift dan Vive.

Selain dukungan hardware, konten merupakan aspek penting penyajian perangkat virtual reality. PSVR memang baru berumur satu bulan, tapi para gamer mulai memperlihatkan antusiasime terhadap beberapa judul. Lewat PlayStation Store, Sony mengungkap daftar game PlayStation VR terlaris di kawasan Amerika dan Eropa. Data ini diperoleh dari hasil penjualan di bulan Oktober, meski sang produsen tidak menyebutkan angkanya secara spesifik.

Amerika

  1. Job Simulator
  2. Batman: Arkham VR
  3. Until Dawn: Rush of Blood
  4. PlayStation VR Worlds
  5. Here They Lie
  6. Keep Talking and Nobody Explodes
  7. EVE: Valkyrie
  8. Gunjack
  9. Harmonix Music VR
  10. Sports Bar VR

Eropa

  1. Batman: Arkham VR
  2. PlayStation VR Worlds
  3. Until Dawn: Rush of Blood
  4. Here They Lie
  5. Tumble VR
  6. Job Simulator
  7. Gunjack
  8. Driveclub VR
  9. EVE: Valkyrie
  10. Sports Bar VR
  11. Keep Talking and Nobody Explodes
  12. The Assembly
  13. Wayward Sky
  14. Headmaster
  15. Tethered
  16. RIGS Mechanized Combat League
  17. Pixel Gear
  18. Harmonix Music VR
  19. Battlezone
  20. Carnival Games VR

Gamer di kedua wilayah menunjukkan karakteristik hampir serupa, dapat kita lihat dari judul-judul top-ten. Namun urutan pertamanya ditempati oleh dua game berbeda, Job Simulator di Amerika dan Batman: Arkham VR di Eropa. Ada hal menarik dari data ini: baik Job Simulator dan Batman: Arkham VR membutuhkan dua controller PlayStation Move, mengindikasikan mayoritas user di sana telah memiliki sepasang periferal motion tersebut.

Sports Bar VR merupakan satu dari sedikit permainan ber-genre olahraga casual yang ada di list, menduduki peringkat ke-10 di kedua wilayah. Seperti Job Simulator, game ini membutuhkan dua unit Move, bisa dinikmati sendiri dengan AI atau dimainkan bersama-sama oleh enam orang kawan. Kontennya sangat menarik, ada versi virtual dari permainan biliar, air hockey sampai permainan dart.

Munculnya Until Dawn: Rush of Blood dan Here They Lie di urutan lima besar juga memperlihatkan kegemaran pemilik PlayStation VR dalam memainkan game-game bertema horor.

PlayStation VR sudah dapat Anda beli, dipasarkan di Indonesia di kisaran harga Rp 6,8 jutaan.

Via VentureBeat.

The Martian VR Experience Tempatkan Anda Seorang Diri di Planet Mars

Selain gaming, industri perfilman juga sangat diuntungkan oleh eksistensi teknologi virtual reality. Akhir tahun kemarin, kita sudah melihat Disney mencoba mempromosikan Star Wars: The Force Awakens dengan video 360 derajat. Namun hingga sekarang belum banyak yang benar-benar berniat menjadikan VR sebagai lahan bisnis barunya.

Salah satunya adalah 20th Century Fox. Melalui divisi R&D-nya, Fox Innovation Lab, mereka cukup antusias dan berkomitmen untuk mengembangkan konten VR eksklusif yang lebih dari sekadar materi promosi. Hal ini dibuktikan lewat The Martian VR Experience.

Sempat dipamerkan di ajang CES 2016 pada bulan Januari lalu, The Martian VR Experience sekarang sudah siap untuk dinikmati publik. Dalam kurun waktu tersebut, Fox Innovation Lab telah banyak menyempurnakannya, baik dari segi teknis maupun narasi.

Narasinya sendiri merujuk pada film The Martian yang mengisahkan Mark Watney, seorang astronot yang tanpa sengaja ditinggal sendirian oleh krunya di Mars. Selagi menunggu misi penjemputan dilangsungkan, ia harus bertahan hidup melawan ganasnya sang Planet Merah, menerjang badai menggunakan rover bertenaga surya untuk bisa sampai ke titik temu yang sudah disetujui.

Dalam mengerjakan proyek ini, Fox menunjuk Ridley Scott yang merupakan sutradara film The Martian sebagai produser. Totalitas merupakan suatu keharusan, mengingat tujuan dari proyek ini bukanlah untuk mempromosikan film yang sudah dirilis setahun lebih, melainkan sebagai awal dari deretan konten VR yang akan dirilis oleh Fox ke depannya.

The Martian VR Experience saat ini sudah bisa dinikmati oleh pengguna HTC Vive maupun PlayStation VR, sedangkan versi Oculus Rift dikabarkan akan menyusul. Harganya dipatok $20, mengingat ini bukan sekadar video 360 berdurasi pendek. Berikut cuplikan trailer-nya.

Sumber: Variety dan Fox Innovation Lab.

Simak Pendapat Para Reviewer Mengenai Sony PlayStation VR

Bulan Oktober ini menandai langkah resmi Sony masuk ke kancah persaingan headset virtual reality yang sudah dimulai oleh Rift dan Vive berbulan-bulan lalu. Keduanya memang didukung teknologi canggih, tapi PlayStation VR menyimpan setidaknya dua senjata andalan: 40 juta lebih playerbase PlayStation 4 serta harga terjangkau dibanding rival-rivalnya itu.

PlayStation VR baru benar-benar dilepas ke publik pada tanggal 13 Oktober nanti, namun beberapa media ternama sudah lebih dulu menjajal headset virtual reality eksklusif console PS4 tersebut. Dan lewat Artikel ini, Anda bisa menyimak apa pendapat para reviewer mengenainya. Sedikit bocoran: beberapa dari mereka terlihat sangat puas.

PlayStation VR

Brett Phipps dari TrustedReviews memberi PSVR skor sempurna, lima dari lima bintang. Ia menjelaskan bahwa headset Sony sudah didukung banyak game, mudah dipasang, nyaman dikenakan oleh user berkacamata, superior dalam menyajikan film, dan walaupun jadi produk VR termurah di kelasnya, tidak ada kompromi terhadap performa dan kualitas. Meski demikian, TrustedReview mengaku level detail dan immersion belum mampu menyamai Vive.

The Verge sendiri bilang, performa PSVR yang tergolong ‘cukup baik’ membuatnya istimewa. Device tidak memberikan terobosan besar, kurang ambisius, bahkan Sony tidak menawarkan alasan kuat untuk membelinya. Walau begitu, ia menghidangkan keseimbangan, kenyamanan, dan ditopang koleksi konten yang menarik. Dibanding kompetitor, PSVR memang jauh lebih murah, tapi tetap saja harganya berada di atas bundel console.

PlayStation VR 1

Diklaim mempunyai mutu mendekati PC serta memuji banyaknya pilihan game, Nick Pino dari TechRadar menyampaikan bahwa PSVR adalah sebuah perkenalan ke konten VR berkualitas yang terjangkau. Level ketajaman dan immersion tidak sebaik Rift atau Vive, tapi untuk sebuah sistem bertenaga console PlayStation 4, tak ada banyak hal yang dapat dikeluhkan. Setelah mencobanya, Anda akan penasaran buat mencicipi BioShock Infinite atau GTA V di mode VR.

Salah satu penilaian terendah diungkapkan oleh Stuff, hanya menyodorkan tiga dari lima bintang. Terlepas dari harga ekonomis dan kapabilitas menangani konten dengan baik, reviewer Tom Parsons berargumen bahwa teknologi-teknologi pendukung PlayStation VR-lah yang menghambat headset. Menurutnya, akan lebih baik jika Sony turut menyediakan kamera serta motion controller baru. Harganya sudah tepat, namun PSVR belum bisa menyuguhkan pengalaman terbaik.

PlayStation VR 2

Gamespot melihat sebuah kendala teknis yang bisa berbuntut panjang: banyak game-game PSVR belum berjalan optimal dan menyebabkan pengguna jadi pusing. Jika hal ini tidak buru-buru ditangani, ia akan memberi kesan bahwa virtual reality dapat memicu rasa mual. Selain itu, reviewer Jimmy Thang berpendapat, tidak ada alasan kuat untuk memiliki PSVR. Gamespot malah menyarankan Anda menabung buat membeli headset VR yang lebih canggih.

Berkat Fitur Cinematic Mode, Game PS4 Bisa Dinikmati di PlayStation VR

Soal spesifikasi hardware, PlayStation VR memang masih kalah dibanding Oculus Rift atau HTC Vive. Kendati demikian, kekurangan tersebut setidaknya bisa ditutupi oleh melimpahnya konten yang bakal tersedia saat PSVR dirilis di bulan Oktober mendatang. Sejauh ini setidaknya sudah ada 53 judul game untuk PSVR yang telah dikonfirmasi.

Jumlah ini tentunya tidak mencakup judul-judul game PS4 yang juga bisa dimainkan menggunakan PSVR dengan bantuan fitur Cinematic Mode. Gamegame fenomenal macam Uncharted 4 atau No Man’s Sky nantinya juga bisa dinikmati menggunakan virtual reality headset besutan Sony tersebut.

Fitur Cinematic Mode PSVR menyimpan tiga mode yang masing-masing memiliki simulasi ukuran layar yang berbeda: 117 inci, 163 inci dan 226 inci. Mode default adalah 163 inci, dimana konten akan disajikan memenuhi jarak pandang pengguna secara menyeluruh.

Tiga mode dengan ukuran simulasi layar yang berbeda dalam Cinematic Mode milik PlayStation VR / Sony
Tiga mode dengan ukuran simulasi layar yang berbeda dalam Cinematic Mode milik PlayStation VR / Sony

Untuk mode yang terbesar, pengguna perlu menolehkan kepalanya ke kiri atau kanan untuk bisa melihat semua konten yang ditampilkan, ibaratnya seperti menonton di kursi paling depan bioskop. Sedangkan mode 117 inci ditujukan supaya orientasi display bisa mengikuti pergerakan kepala Anda.

Mode yang terakhir ini juga bisa diandalkan ketika pengguna sedang ingin menonton atau bermain selagi membaringkan tubuhnya di atas kasur. Menurut Sony, display PSVR masih akan disesuaikan dengan perspektif horizontal tubuh pengguna yang sedang berbaring. Yup, mode ini sepertinya bisa menjawab impian saya akan sebuah layar berukuran masif di langit-langit kamar untuk menemani saya bermain sambil tiduran.

Sayangnya Cinematic Mode tidak bisa menyelamatkan PSVR dari ‘penyakit’ virtual reality itu sendiri, yakni screen-door effect. Namun setidaknya calon konsumen PSVR bisa merasa lebih excited melihat kompatiblitas hampir semua game PS4 dalam PSVR berkat fitur ini.

Sumber: Engadget.

Hal-Hal yang Perlu Anda Ketahui Mengenai PlayStation VR

Terlepas dari rencana Sony dan Microsoft ke depan buat meracik hardware baru, buat sekarang para pemilik console hanya memiliki sedikit pilihan jika mereka ingin menikmati konten virtual reality. Di kelas ini, PlayStation VR merupakan satu-satunya pilihan terbaik melihat dari segi harga serta dukungan konten. Dan VR juga menjadi tema utama yang Sony angkat di E3 2016.

Kiprah sang console maker Jepang di arena kompetisi headset VR modern mulai terdengar sejak diungkapnya Project Morpheus di GDC 2014. Setelah periode pengembangan yang cukup lama, Sony mengumumkan bahwa PlayStation VR adalah nama resmi perangkat itu, dan di bulan Maret lalu mereka mengonfirmasi waktu rilisnya: jatuh pada tanggal 13 Oktober tahun ini. Namun sebelum momen itu tiba, ada baiknya Anda mengetahui fakta-fakta terkait PSVR terlebih dulu.

Desain dan spesifikasi

Jujur saja, desain PSVR memang tidak sekeren HTC Vive. Dari gambar-gambar yang sudah beredar, device itu terlihat besar dan mendominasi wajah Anda. Ia merupakan rumah bagi layar OLED 5,7-inci beresolusi 1920×1080-pixel (atau 960×1080 untuk tiap mata) dengan refresh rate maksimal 120Hz. Lampu LED di sana bukan sekedar pemanis penampilan. Komponen tersebut dibutuhkan agar headset dapat tersambung ke unit PlayStation Camera.

Dukungan periferal

PlayStation Camera merupakan perangkat wajib supaya headset bisa bekerja. Ia dijual terpisah atau Anda dapat membeli bundel lengkap PSVR. Sony menyediakan dua metode kendali utama: menggunakan controller DualShock 4 atau PS Move. Selain itu, headset turut menyimpan sistem motion sensor enam poros, terdiri atas gyroscope threeaxis serta accelerometer.

Apa itu ‘processing unit‘?

Berbeda dari asumsi sebelumnya, modul kotak yang menyertai PlayStation VR tidak dimaksudkan untuk menambah kemampuan komputasi PlayStation 4 Anda. Processing unit tidak menyajikan tenaga CPU atau GPU tambahan, bukan merupakan ekspansi ataupun upgrade, dan tidak dapat diakses bebas oleh para developer. Komponen ini disiapkan buat memproses audio 3D, menangani output VR ke TV, menampilkan interface di mode sinematik, serta menyuguhkan ‘Seperate Mode’ – di mana audio dan video di-stream secara terpisah ke display.

Game

Untuk sekarang, PSVR boleh dikatakan sebagai salah satu headset VR dengan dukungan permainan terbanyak, tidak kurang dari 53 judul; termasuk game-game yang sedang Sony kembangkan: The Deep, The London Heist, sampai The Playroom VR.

Harga

Sesuai janji Sony, PlayStation VR dibanderol setara harga console, yakni US$ 400. Tapi ingat, paket ini belum termasuk unit Camera dan Move. Alternatifnya, Sony telah menyiapkan ‘bundel VR’ seharga US$ 500, sudah termasuk Camera, controller dan koleksi mini-game.

Artikel diolah dari tulisan Digital Trends. Sumber tambahan: Eurogamer.

Sony Berencana Hadirkan Kompatibilitas PlayStation VR dengan PC

Di saat Oculus Rift sudah dirilis dan HTC Vive tengah bersiap menyusul dalam waktu dekat, Sony rupanya lebih memilih untuk bersabar dengan merencanakan jadwal perilisan PlayStation VR di bulan Oktober mendatang. Ketiganya memang merupakan bintang virtual reality terbesar tahun ini. Kendati demikian, agak sulit membandingkan apakah PSVR bisa menawarkan pengalaman yang setara dengan Rift atau Vive.

Mengapa begitu? Alasan yang paling utama, target pasarnya berbeda. PSVR ditargetkan untuk pengguna console PS4, sedangkan Rift dan Vive untuk pengguna PC. Namun semua ini bisa berubah seandainya rencana terpendam Sony terealisasikan.

Berbicara kepada Nikkei, petinggi Sony Computer Entertainment, Masayasu Ito, menyebutkan bahwa Sony punya rencana untuk menghadirkan kompatibilitas PSVR dengan PC. Hal ini didasari oleh kemiripan komponen internal PS4 dengan PC, yang berarti kompatibilitas seperti itu pun sangat mungkin dilakukan.

Pun begitu, beliau belum berani memastikan kapan PSVR dapat disandingkan bersama PC. Sejauh ini Sony akan terus berfokus pada pengembangan game untuk PSVR, memastikan fiturnya terus bertambah seiring update dan mencoba bereksperimen dengan genregenre permainan baru untuk virtual reality.

Ditanya mengapa Sony menunda jadwal rilis PSVR dari awal tahun ini menjadi di musim semi, Ito menjelaskan bahwa penyebabnya adalah permintaan konsumen yang lebih besar ketimbang yang diestimasikan. Sony sendiri berencana memasarkan hingga 2 juta unit PSVR tahun ini saja.

Angka ini bisa mencuat lebih tinggi lagi jikalau PSVR benar-benar kompatibel dengan PC nantinya. Pasalnya, ia merupakan alternatif yang lebih terjangkau dari Rift dan Vive. Bukan dari segi banderol harganya saja, tapi spesifikasi PC yang diperlukan pastinya juga tidak sesangar permintaan Rift dan Vive. Pengguna PC yang spesifikasinya kurang mumpuni untuk Rift dan Vive tak perlu mengucurkan dana ekstra untuk upgrade hardware, beli saja PSVR seandainya sudah punya PC dengan spesifikasi yang setara atau di atas PS4.

Sumber: Polygon.