Qris Adalah: Pengertian, Manfaat, dan Cara Transaksinya

Apakah kamu tahu bahwa QRIS, teknologi pembayaran digital saat ini, memiliki 3,64 juta pengguna di tahun 2020. Jika kamu belum pernah mendengar atau menggunakan QRIS, sekarang adalah saatnya untuk belajar lebih banyak tentangnya agar kamu dapat memanfaatkan inovasi transaksi praktis yang ditawarkan Bank Indonesia ini.

Tahukah kamu apa itu QRIS? Lihat penjelasan lengkap di artikel DaikySocial.id selanjutnya!

Apa Itu Qris?

Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) adalah singkatan dari istilah ini. Singkatnya, QRIS adalah sistem pembayaran yang menggabungkan berbagai kode QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang juga menggunakan kode QR.

Bank Indonesia bekerja sama dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) untuk mengembangkan QRIS, yang sudah tersedia secara resmi sejak Agustus 2019. Sejak saat itu, QRIS telah menjadi standar nasional yang harus dimiliki oleh semua PJSP (baik bank maupun non-bank) yang menawarkan kode QR sebagai pilihan pembayaran.

Ini sangat bermanfaat, terutama bagi mereka yang sering menggunakan layanan uang elektronik seperti OVO, Dana, GoPay, dan lainnya.

Manfaat Qris

Manfaat QRIS bagi pengguna aplikasi pembayaran adalah sebagai berikut:

  • Karena hanya perlu scan QR, pembayaran dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.
  • Sekarang tidak perlu lagi membawa uang tunai.
  • Tidak perlu mempertimbangkan siapa yang memiliki QR yang terpasang.
  • Karena semua PJSP penyelenggara QRIS pasti diizinkan dan diawasi oleh BI, transaksi akan aman.

Manfaat QRIS untuk individu atau grup penjual:

  • Potensi untuk meningkatkan penjualan dan meningkatkan branding
  • Pembayaran yang lebih modern dan efisien karena hanya menggunakan satu QRIS.
  • Mengurangi biaya yang terkait dengan pengelolaan kas.
  • Bisa menghindari pembayaran uang palsu.
  • Tidak perlu memberikan uang kembalian.
  • Semua transaksi akan tercatat secara otomatis dan dapat diakses kapan saja.
  • Terpisahnya dana antara bisnis dan individu
  • Memungkinkan rekonsiliasi dan mungkin mencegah kecurangan dari pembukuan transaksi tunai.
  • Untuk mendapatkan kredit kedepannya, dapat membangun informasi kredit profil.

Cara Bertransaksi Menggunakan Qris

  • Jika kamu belum pernah menggunakan QRIS sebelumnya, ikuti prosedur berikut dengan benar!
  • Kamu harus memastikan bahwa kamu memiliki jumlah uang yang cukup terlebih dahulu. Sebagai contoh, kamu tidak ingin menggunakan saldo di mobile banking untuk melakukan transaksi di coffee shop.
  • Selain itu, pastikan bahwa gerai kopi tersebut menggunakan QRIS.
  • Setelah mendapatkan tagihan yang menunjukkan jumlah yang harus dibayar, kamu hanya perlu membuka aplikasi mobile banking di smartphone kamu dan memilih opsi “Bayar menggunakan QR”.
  • Mengambil kode QR dari kedai kopi dan scan kode dengan smartphone kamu.
  • Periksa identitas pemilik kode di aplikasi mobile banking, jika sudah.
  • Seandainya sesuai, kamu hanya perlu memasukkan jumlah yang harus dibayar pada tagihan dan menyelesaikan transaksi.
  • Setelah itu, saldo kamu akan dipotong sesuai jumlah yang diberikan dan dimasukkan ke rekening kedai kopi.

Demikianlah semua informasi QRIS yang perlu kamu ketahui. Apakah kamu sudah mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang metode pembayaran ini? Selamat mencoba!

PaperStick Ialah Controller VR Headset yang Tidak Lebih dari Secarik Kertas Biasa

Google Cardboard membuktikan bahwa kita hanya memerlukan sejumlah kertas karton dan sepasang lensa saja untuk bisa menikmati virtual reality. Akan tetapi, VR tidak hanya terbatas pada aspek visual saja, melainkan juga interaksi yang lebih bervariasi dengan bantuan controller. Yang jadi pertanyaan, apakah ini juga bisa diselesaikan dengan selembar kertas karton?

Jangankan karton, kertas biasa saja bisa. Mari berkenalan dengan PaperStick, sebuah controller VR yang terbuat dari secarik kertas. Tidak ada komponen elektronik yang tersembunyi, PaperStick tidak lain dari kertas biasa. Namun Anda mungkin bertanya apa kegunaan sederet teks yang ada di atasnya?

Well, teks ini punya fungsi seperti QR code yang bisa dipindai oleh kamera ponsel. PaperStick bekerja dengan aplikasi bernama Poppist, dimana setelah berhasil di-scan, selembar kertas tersebut akan tampak sebagai sebuah pistol yang bisa menembakkan laser di dalam aplikasi.

Untuk menembak, pengguna cukup mengusapkan jarinya di area yang sudah ditandai pada PaperStick. Gerakan senjata dalam game pun akan mengikuti gerakan tangan pengguna yang tengah menggenggam PaperStick.

Versi kedua PaperStick kurang ergonomis dibanding versi pertamanya, tapi kinerja tracking dalam aplikasi pun jadi lebih akurat / Ko Jong-Min
Versi kedua PaperStick kurang ergonomis dibanding versi pertamanya, tapi kinerja tracking dalam aplikasi pun jadi lebih akurat / Ko Jong-Min

Namun PaperStick tentunya bukan tanpa limitasi. Versi pertamanya dirancang supaya bisa dilipat menjadi segitiga dan mudah digenggam. Namun konsekuensinya, tracking jadi kurang akurat. Versi keduanya di sisi lain jadi kurang ergonomis karena hanya berbentuk lipatan kertas begitu saja. Pun begitu tracking-nya jadi jauh lebih akurat dan responsif.

Kreatornya, seorang developer asal Korea Selatan bernama Ko Jong-Min, memastikan PaperStick bisa dinikmati oleh semua orang dengan mengunduh desainnya dan mencetaknya sendiri di atas kertas A4. Namun perlu dicatat, aplikasi Poppist sendiri harus ditebus seharga Rp 23 ribu dari Play Store.

Ke depannya, bisa dipastikan ada sejumlah pihak yang tertarik untuk mematangkan konsep yang dicanangkan oleh Ko Jong-Min ini, merancang desain PaperStick yang lebih optimal dan mengembangkan lebih banyak aplikasi maupun game yang kompatibel.

Sumber: Fast Company.

Application Information Will Show Up Here

Dimo Bertaruh pada Platform Berbasis QR

Di tahun 2011, pengguna Internet dikejutkan dengan berita bagaimana gampangnya seorang konsumen Korea Selatan membeli barang kebutuhan sehari-hari di papan pengumuman sebuah stasiun kereta dan membayarnya menggunakan kode QR. Layanan yang diimplementasikan Tesco tersebut mulai bisa dirasakan di sini dengan hadirnya platform “Pay by QR” dari PT Digital Money Indonesia, atau Dimo.

Dalam peluncuran resminya hari ini di D.Lab, Jakarta Pusat, CEO Dimo Brata Rafly menjelaskan peluang Dimo memasuki bisnis fintech didorong rendahnya penetrasi produk perbankan di masyarakat, termasuk kartu kredit, dan tingginya kepemilikan smartphone di Indonesia. Ini adalah peluang yang bagi sebuah solusi alternatif, setidaknya begitu di benak punggawa Dimo.

IMG_2731

Fintech menjadi vertikal yang menarik karena investasi di sektor ini dalam sembulan pertama tahun 2015 di kawasan Asia Pasifik, menurut studi Accenture, mencapai angka $3,5 miliar. DailySocial sendiri, dalam laporannya, memprediksikan fintech bakal menjadi segmen primadona di tahun 2016.

Dimo didukung oleh sejumlah investor, dengan dukungan terbesar berasal dari SMDV, perusahaan investasi milik Sinar Mas.

[Baca juga: Prediksi Tren Fintech Asia Tahun 2016 Versi Penyedia Data Center Digital Realty]

Seperti yang sudah dijelaskan di artikel terdahulu, Pay by QR tidak menjadi sebuah aplikasi tersendiri. Solusi ini menempel ke aplikasi yang berbasis sumber dana, misalnya aplikasi e-money dan aplikasi perbankan. Setiap transaksi akan langsung memotong saldo e-money atau saldo tabungan. Perbankan dan operator telekomunikasi yang memiliki izin OJK menjadi tulang punggung teknologi Pay by QR. Bank Sinarmas, Bank Mega, Bank Danamon, Smartfren, dan Indosat adalah segelintir pendukung awal platform ini.

Pay by QR bisa diimplementasi di berbagai situasi

Penggunaan Pay by QR bisa dibedakan menjadi tiga hal. Pertama adalah penggunaannya di kasir toko dan restoran, atau warung pinggir jalan sekalipun. Jika kita berkunjung ke mitra Dimo, kita bisa membayar transaksi menggunakan berbagai metode yang mendukung Pay by QR. QR cashier bisa diimplementasikan di mesin EDC atau aplikasi QR Cashier.

Kedua adalah penggunaannya di layanan e-commerce. Pay by QR bisa menjadi opsi pembayaran di berbagai layanan e-commerce. Terakhir adalah implementasi Pay by QR di jaringan supply chain. Yang ini khusus untuk segmen B2B.

IMG_2736

Dimo, seperti ditegaskan Brata, berusaha mendukung semangat cashless yang dicanangkan pemerintah dengan membantu UKM mengurangi penggunaan uang tunai. Skema monetisasi Dimo adalah revenue sharing, artinya tidak perlu modal awal sama sekali untuk menggunakan fitur ini, dengan rataan biaya 1-1.5% per transaksi yang diklaim lebih rendah ketimbang menggunakan layanan Visa atau MasterCard.

Tentang kenapa memilih QR sebagai sistem yang paling didukung Dimo, Brata menjawab QR dianggap teknologi yang paling murah, sudah tersedia tanpa memerlukan infrastruktur tambahan, dan edukasi penggunaannya dianggap lebih mudah karena QR sendiri sudah mulai umum digunakan untuk kemudahan akses tautan situs. QR sendiri merupakan skema pembayaran yang umum digunakan di Tiongkok dan Korea Selatan. Alipay misalnya, menggunakan QR sebagai metode utamanya.

[Baca juga: Dimo Luncurkan “Pay by QR”, Metode Pembayaran dengan QR Code]

CTO Dimo Ari Awan mengaku pihaknya sendiri sudah berhasil mengimplementasikan berbagai teknologi canggih untuk pembayaran, seperti biometrik, suara, atau NFC yang sedang banyak digunakan. Dengan pertimbangan di atas, QR menjadi pilihan utama, tetapi tim R&D tetap melakukan riset tentang teknologi pembayaran yang up-to-date.

Head of Uangku Smartfren Steven Shih di kesempatan yang sama menyebutkan penggunaan Pay by QR saat ini sudah melampaui pemanfaatan fitur lain di aplikasi Uangku. Khusus kepada DailySocial, Steven mengaku pihaknya mengandalkan Pay by QR untuk melakukan penetrasi ke skema pembayaran e-commerce.

IMG_6945

Soal implementasi QR store yang menjadi cita-cita Dimo, mereka sudah mengimplementasikan QR store di kantor Sinar Mas Land sebagai pilot project-nya. Di acara peluncuran tadi juga ditunjukkan showcase tentang bagaimana mudahnya menggunakan QR store untuk membeli berbagai barang kebutuhan sehari-hari.

Tahun ini Dimo, disebutkan Brata, menargetkan Pay by QR siap tinggal landas dengan secara agresif mengembangkan infrastruktur, meningkatkan jumlah merchant, dan menambah partner pemilik sumber transaksi (issuer). Sejauh ini Dimo masih fokus ke pasar Jakarta yang dianggap memiliki adopsi teknologi paling cepat, tapi tak menutup kemungkinan ekspansi bersama mitra issuer ke daerah lain.

Pay by QR bergabung dengan Fira Pay, Sakuku, Mandiri E-Cash, atau BBM Money menjadi sarana pembayaran alternatif berbasis elektronik yang berupaya mencari peluang dari rendahnya penetrasi kartu kredit di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here