Mouse Razer Basilisk Datang dengan Tombol Berjenis Clutch yang Bisa Diprogram

Razer belum lama ini memperkenalkan sebuah mouse gaming yang cukup menarik di ajang IFA 2017. Mouse bernama Razer Basilisk ini ditujukan untuk gamer FPS (first-person shooter) macam Overwatch, dengan fitur andalan berupa programmable clutch.

Clutch ini berbeda dari tombol biasa. Sesuai makna harfiahnya, cara kerjanya mirip kopling pada kendaraan bermotor: pengguna bisa menekan dan menahannya untuk mengaktifkan fungsi tertentu, lalu melepasnya untuk berhenti.

Razer Basilisk

Secara default, fungsinya adalah untuk menurunkan DPI (sensitivitas) mouse untuk sementara selama clutch ditekan dan ditahan. Itulah mengapa Razer memasarkannya sebagai mouse FPS, sebab fungsi ini akan sangat membantu ketika pemain sedang membidik menggunakan sniper, yang kita tahu membutuhkan tingkat presisi lebih tinggi dari biasanya.

Namun tentu saja Razer juga mempersilakan pengguna memprogramnya untuk fungsi lain lewat software pendamping Razer Synapse. Contoh lain yang paling umum adalah untuk mengaktifkan push-to-talk; tekan dan tahan tombol clutch untuk berbicara dengan rekan setim, lepas untuk berhenti.

Razer menyertakan tombol clutch dalam dua ukuran, panjang atau pendek. Namun andai pengguna tidak suka dengan konsepnya, mereka dapat melepas clutch tersebut dan menggantinya dengan penutup berbahan karet – tapi lalu untuk apa membeli mouse ini?

Razer Basilisk

Secara total, Basilisk memiliki delapan tombol yang semuanya dapat diprogram sesuai kebutuhan – bahkan resistensi scroll wheel-nya juga dapat disesuaikan melalui sebuah kenop di permukaan bawah mouse. Performanya ditunjang oleh sensor optik 5G dengan sensitivitas maksimum 16.000 DPI, sama persis seperti yang digunakan Razer DeathAdder Elite dan Lancehead.

Razer bakal memasarkan Basilisk mulai kuartal keempat tahun ini seharga $70, lagi-lagi sama seperti DeathAdder Elite.

Sumber: Razer.

Razer Wolverine Ultimate Jadi Controller Xbox One Pertama yang Dibekali Pencahayaan RGB

Produsen peripheral Razer kembali hadir dengan produk baru untuk memanjakan gamer console. Setelah sebelumnya merilis headset wireless Thresher Ultimate untuk PS4 dan Xbox One, kini giliran Razer memperkenalkan controller baru buat console Microsoft itu.

Dijuluki Razer Wolverine Ultimate, ia bukan sembarang controller, melainkan yang pertama kalinya dibekali sistem pencahayaan RGB. Lewat controller ini, Razer sejatinya sudah resmi memperluas eksistensi sistem Chroma-nya ke ranah console, sehingga akhirnya tidak cuma gamer PC saja yang bisa pamer peripheral warna-warni.

Estetika memang menjadi nilai jual utama controller yang mendapat lisensi resmi dari Microsoft ini, akan tetapi kinerjanya sebenarnya juga tidak kalah jika dibandingkan dengan, misalnya Razer Wildcat. Pada kenyataannya, Razer mengklaim Wolverine sebagai controller yang paling customizable, dan ini bukan cuma untuk sistem pencahayaannya saja.

Razer Wolverine Ultimate

Bagian D-Pad misalnya, bisa diganti dengan model lain yang tombol-tombolnya menyatu, sedangkan stik analognya bisa ditukar dengan yang berbentuk lain dan dengan tingkat ketinggian yang berbeda. Total ada enam bumper dan trigger yang tersedia pada Wolverine, yang semuanya bisa diprogram sesuai kebutuhan. Semuanya bisa diadaptasikan dengan gaya bermain masing-masing pengguna.

Razer berencana memasarkan Wolverine Ultimate mulai kuartal keempat tahun ini, dengan kisaran harga $160. Selain untuk Xbox One, tentu saja controller ini juga kompatibel dengan PC.

Sumber: Razer.

Mouse Razer Atheris Adopsi Performa Kelas Gaming Untuk Kebutuhan Produktif

Razer ialah nama yang tidak bisa dilepaskan dari aktivitas gaming, dan belakangan, eksistensi brand ini semakin kuat setelah mengakuisisi THX dan Nextbit – langkah terakhir itu menguatkan indikasi rencana mereka menggarap perangkat mobile-nya sendiri. Meski demikian, Razer tak selalu fokus pada gaming. Sesekali, mereka juga meramu perangkat pendukung kebutuhan produktif.

Minggu lalu, perusahaan pimpinan Min-Liang Tan itu memperkenalkan aksesori PC terbarunya, Razer Atheris. Berbeda dari Mamba atau Naga, mouse Atheris sengaja dioptimalkan untuk mendukung kegiatan kerja dan gaming. Dari pengamatan saya, ada tiga aspek yang Razer ingin tonjolkan: canggihnya performa konektivitas wireless, tingginya daya tahan baterai serta desain ergonomis berukuran mungil demi memastikannya mudah dibawa dan disimpan.

Razer Atheris 2

Razer Atheris adalah mouse ambidextrous, yang artinya memungkinkan untuk digunakan oleh user kidal, memiliki dimensi 99,7×62,8×34,1-milimeter dan bobot cuma 66-gram. Tubuhnya terbuat dari plastik dengan tekstur anti-slip, dipadu side grip berlapis karet.

Layout-nya sendiri sangat familier, mungkin hampir tak berbeda dari mouse yang Anda gunakan sehari-hari: scroll wheel berada di tengah, berada sejajar dengan tombol switch DPI, lalu terdapat dua thumb button di sisi kirinya. Kelima tombol di sana mengusung teknologi Hyperesponse, masing-masing bisa diprogram menggunakan software Razer Synapse 3.

Razer Atheris 5

Jantung dari Atheris adalah sensor optik 7.200DPI sejati. Razer mengklaimnya sebagai salah satu ‘mouse mobile‘ dengan sensitivitas DPI tertinggi, menjanjikan keakuratan tinggi serta keleluasaan dalam kendali. Resolusi besar itu juga sangat berguna sewaktu berinteraksi dengan display 4K, baik ketika ber-gaming atau saat Anda sedang memberikan presentasi. Level sensitivitas tentu saja dapat diubah on-the-fly via switch.

Razer Atheris 3

Senjata andalan Razer di Atheris adalah konektivitas wireless-nya, tersambung ke PC melalui Bluetooth. Mouse dibekali teknologi ‘dual-connectivity‘ 2,4GHz (dengan dongle) plus sistem penstabilan sinyal buatan sang produsen gaming gear itu sendiri. Razer menjamin tak ada interferensi input walaupun Anda memakainya dalam cafe ataupun kantor.

Razer Atheris 4

Tingkat ketahan baterainya juga luar biasa karena Atheris memanfaatkan daya dengan sangat efisien. Bahkan jika Anda lebih banyak memakainya untuk ber-gaming, baterai di dalam dapat bertahan hingga 350-jam.

Razer Atheris bisa Anda miliki dengan mengeluarkan jumlah uang yang tak terlalu banyak, dibanderol hanya US$ 50. Mouse sudah dapat dipesan sekarang di Razer Store, tapi baru tersedia secara global di triwulan keempat 2017 nanti.

Sumber: Razer Zone.

Buat Ruang Gaming Anda Menyala dengan Razer Chroma HDK

Entah siapa yang memulai, tapi sekarang sistem pencahayaan warna-warni alias RGB sudah begitu melekat pada industri perangkat gaming. Tidak ada satu pun produk yang masuk kategori gaming yang tidak memiliki versi RGB, hingga akhirnya menimbulkan kesan kekanak-kanakan.

Apa yang dilakukan pabrikan malah membuat tren ini jadi semakin viral. Lihat saja produk terbaru Razer: Chroma Hardware Development Kit (HDK), yang tidak lain dari sistem pencahayaan RGB modular. RGB sekarang sudah bukan sekadar fitur suatu peripheral, tapi juga bisa menjadi kategori produk gaming sendiri.

Terlepas dari itu, Razer Chroma HDK ditujukan buat para gamer dan modder yang tertarik mendandani ‘sarangnya’ dengan cahaya warna-warni yang terkontrol, di luar PC dan peripheral itu sendiri. Chroma HDK terdiri dari dua LED strip yang dapat dibengkokkan mengikuti permukaan apapun, membuat satu meja – atau bahkan satu ruangan – menyala mengikuti perangkat lainnya.

Razer Chroma HDK

Masing-masing LED strip itu mempunyai 16 LED individu, dan modul Chroma HDK sendiri bisa menerima sampai 4 LED strip sekaligus, memberikan pengguna total 64 cahaya LED yang bisa dikontrol satu per satu jika mau. Semua efek dan motif pencahayaannya ini diatur lewat software Razer Synapse 3, sama persis seperti mouse dan keyboard Razer.

Razer Chroma HDK tidak lebih dari sekadar produk dekoratif. Namun saya yakin fakta ini tak akan mencegah para enthusiast dari membelinya seharga $80 mulai kuartal ketiga tahun ini. Tambahan dua LED strip dan kabel extension bisa dibeli secara terpisah seharga $29.

Sumber: Razer.

Headphone Gaming Flagship Razer Baru Ini Buat Medan Tempur Digital Terasa Nyata

Dengan mengedepankan aspek kenyamanan dan desain, Razer memperkenalkan headphone Tiamat 7.1 di tahun 2012. Setelah mencobanya, komentar para reviewer terdengar senada: untuk produk yang dijajakan di harga tinggi, kualitas suaranya masih bisa ditingkatkan lagi. Mungkin itulah hal yang memotivasi Razer memperkenalkan penerusnya lima tahun kemudian.

Pada tanggal 25 Juli 2017 kemarin, produsen gaming gear yang dinahkodai CEO Min-Liang Tan itu memperkenalkan inkarnasi terbaru dari headphone kelas flagship mereka. Razer menamainya Tiamat 7.1 V2. Lewat produk premium ini, mereka menjanjikan pengalaman audio surround 7.1 berbekal tak kurang dari 10 driver untuk membawa Anda masuk ke dunia virtual lebih jauh lagi.

Razer Tiamat 7.1 V2 3

Razer Tiamat 7.1 V2 memiliki penampilan hampir identik seperti pendahulunya. Earcup mengusung desain persegi yang ergonomis, dimaksudkan agar dapat merangkul seluruh permukaan telinga. Sekali lagi, kenyamanan jadi perhatian utama Razer. Pertama, produsen memanfaatkan headband lentur sekunder ala SteelSeries Siberia V2 agar headset lebih fleksibel sekaligus memastikan distribusi tekanan ke kepala lebih merata. Kedua, Razer menggunakan bantalan empuk berlapis kulit sintetis, berguna pula buat mengisolasi suara.

Razer Tiamat 7.1 V2 2

Earcup mempunyai jendela transparan, dan dari sana, Anda bisa melihat bagaimana Razer menjejalkan lima buah driver di masing-masing bagian demi menghidangkan soundstage yang lebih baik. Setup-nya terdiri dari subwoofer 40mm, dua driver depan 30mm, serta driver tengah dan belakang sebesar 20mm. Buat menonjolkan setup tersebut secara visual, Razer mengintegrasikan sistem pencahayaan Chroma ke bagian dalam earcup, dan mempersilakan Anda mengustomisasinya dengan pilihan 16,8 juta warna.

Razer Tiamat 7.1 V2 4

Driver-driver itu bekerja secara kompak sehingga pengguna bisa benar-benar tahu secara akurat dari mana arah datangnya suara – sangat membantu dalam pertandingan kompetitif. Razer tak lupa menyediakan Audio Control Unit versi baru. Modul terpisah ini dirancang buat memudahkan pengaturan volume dan memilih mode output – 7.1 atau stereo. Audio Contro Unit juga dibekali fitur pass-through, memungkinkan kita men-switch setup dari headset ke speaker eksternal via satu sentuhan pada tombol.

Razer Tiamat 7.1 V2 1

Gamer saat ini sangat mengandalkan audio untuk mendeteksi posisi. Mendengar arah langkah kaki dan suara tembakan sangat krusial bagi kemenangan,” kata Min-Liang Tan di rilis pers. “Berkat kehadiran lima driver di masing-masing earcup, Razer Tiamat 7.1 V2 mampu menunjukkan sumber suara secara akurat, sangat berguna dalam pertandingan FPS atau ketika Anda hanya ingin sekedar menikmati soundstage masif dalam permainan.”

Razer Tiamat 7.1 sudah mulai dijual di Razer Store, dibanderol di harga US$ 200.

Sumber: RazerZone.com.

Indikasi Razer Sedang Menggarap Smartphone Semakin Kuat

Dalam wawancaranya bersama South China Morning Post di pembukaan Razer Store Hong Kong bulan lalu, CEO Min-liang Tan menuturkan keinginan Razer untuk menyediakan platform ideal buat tempat menikmati permainan-permainan mobile serta agenda ‘mengganggu pasar’. Hal ini memperkuat prediksi orang mengenai rencana Razer berkecimpung di ranah perangkat bergerak.

Anggapan tersebut mulai muncul setelah sang perusahaan periferal gaming ternama itu mengakuisi Nextbit, perusahaan startup dan produsen handset Robin, di akhir bulan Januari 2017 silam. Dan berdasarkan bocoran narasumber terpercaya pada Bloomberg belum lama ini, Razer dikonfirmasi sedang menggarap smartphone, didanai oleh pemasukan yang mereka dapatkan dari penjualan gaming gear.

Buat sekarang, detail mengenai produk masih sangat minim. Sang informan hanya bilang bahwa ‘Razer saat ini sedang mengembangkan perangkat bergerak yang ditujukan bagi gamer hardcore sebagai konsumen utama mereka’. Untuk melakukannya, Razer kabarnya membutuhkan modal antara US$ 3 sampai US$ US$ 5 miliar. Selanjutnya, device itu akan ‘didaftarkan’ pada bulan Oktober 2017 nanti.

Razer memanfaatkan toko pertama di Hong Kong sebagai lokasi pendaratan pertama, agar mereka bisa lebih leluasa melebarkan jaringnya di kawasan Tiongkok. Perusahaan ini melirik potensi pemasukan yang sangat besar di sana, nilainya mencapai US$ 25 miliar. Razer kini sudah mulai memasarkan produk-produk mereka lewat raksasa-raksasa eCommerce semisal JD.com dan Alibaba. Berbicara mengenai modal, Razer didukung oleh beberapa nama besar seperti Intel dan Temasek Holdings Pte.

Walaupun sangat potensial, belum ada tanda-tanda Razer ingin mengubah fokusnya ke produksi smartphone. Gaming gear masih jadi perhatian utama mereka, dan Razer baru memperoleh pencapaian penting: selama tiga tahun ke belakang ini, perusahaan berhasil menjual aksesori gaming dengan nilai total mencapai US$ 1 miliar.

Tak cuma aksesori gaming, Razer juga mensponsori lebih dari 300 atlet eSport, dan dikabarkan sedang membangun platform software yang bisa menyambungkan dan meluncurkan permainan untuk 35 juta user di komunitas Razer. Selain itu, tim tengah mengembangkan mata uang virtual bernama zGold buat mendukungnya.

Jika memang benar Razer berkeinginan untuk menggarap smartphone, langkah ini sama sekali tidak mengherankan. Kehadiran brand Razer di ranah mobile sudah pasti akan mencuri perhatian gamer, lalu kepopularitasan eSport di smartphone juga sedang meroket. Pertanyaannya, produk seperti apa yang akan Razer perkenalkan? Apakah handset kelas flagship, atau perangkat yang lebih terjangkau?

Gambar header: Razer Zone.

Buka Concept Store Pertama di Hong Kong, Razer Siap Jajaki Ranah Mobile Gaming

Nama Razer tak bisa dipisahkan dari PC. Bagaimana pun juga, platform inilah yang melambungkan kepopularitasannya hingga Razer menjadi salah satu brand gaming paling prestisius. Dan tak hanya di PC, perusahaan pimpinan Min-Liang Tan itu juga sudah lama mencoba ekspansi ke segmen gaming lain seperti mobile dan console lewat Junglecat sampai Thresher Ultimate.

Namun baru belakangan ini sang perusahaan periferal asal Amerika itu menunjukkan keseriusannya dalam mempenetrasi ranah mobile gaming. Berkolaborasi bersama perusahaan telekomunikasi Three Group, Razer membuka concept store pertama di Hong Kong di hari Sabtu kemarin. Store tersebut merupakan gerai RazerStore keenam di dunia, setelah sebelumnya diresmikan di Shanghai, Taipei, Bangkok, Manila, dan San Francisco.

Kerja sama mereka tak berhenti sampai di sana. Razer dan Three kabarnya akan menggarap perangkat bergerak baru dengan misi ‘mengganggu’ pasar mobile, meski sang produsen memang belum menjelaskan seperti apa produk anyar dan rencana mereka selanjutnya. Selain hardware, kedua perusahaan juga bersama-sama akan menawarkan layanan khusus para penggemar game mobile.

Hal ini bukanlah kabar mengejutkan. Dalam beberapa waktu ke belakang, Razer telah melakukan banyak persiapan: di tahun 2015, mereka membeli Ouya, dan memanfaatkan asetnya dalam menyajikan Forge TV. Dan baru di bulan Januari 2017 kemarin, perusahaan mengakuisisi tim pencipta smartphone Robin, Nextbit senilai US$ 1,3 juta. Selain ada peluang besar Razer punya agenda melepas perangat bergerak, tak tertutup kemungkinan mereka berniat menyiapkan platform gaming-nya.

Dari penjelasan CEO Min-Liang Tan pada South China Morning Post, pasar gaming masih menyimpan potensi yang sangat besar. Dalam waktu tiga tahun terakhir saja, Razer berhasil mengapalkan hardware senilai lebih dari US$ 1 miliar, dan angka ini belum termasuk keuntungan dari segmen mobile game.

“Saat pertama kali kami melihat pasar laptop gaming, belum ada produk atau layanan yang tersuguh optimal buat para gamer,” tutur Tan pada SCMP. “Situasi serupa terjadi sekarang. Saya belum melihat adanya perangkat mobile maupun software platform yang betul-betul dapat memenuhi kebutuhan pemain. Artinya, masih terbuka kesempatan besar untuk ‘men-disruptmarket.”

Dibukanya RazerStore di jantung kota Hong Kong (tepatnya di Causeway Bay) sendiri dimaksudkan untuk memperkokoh cengkeraman mereka di kawasan Tiongkok dan sekitarnya. Buat saat ini, Razer merupakan brand eSport terbesar di China.

Sumber tambahan: The Business Times.

Razer Blade Stealth Kini Hadir dalam Varian 13,3 Inci dan Penampilan yang Lebih Profesional

Razer kembali meng-update ultrabook andalan mereka, Blade Stealth. Namun yang mereka lakukan kali ini bukan sekadar menyempurnakan spesifikasinya saja, tapi juga menyajikan desain baru yang tampak lebih profesional – Razer memang tidak menarget kalangan gamer saja dengan Blade Stealth – plus varian baru dengan layar 13,3 inci.

Semua kelebihan Blade Stealth generasi sebelumnya tetap dipertahankan pada varian 13,3 incinya ini: bodi serba aluminium, dengan ketebalan hanya 13,1 mm dan bobot 1,33 kg. Selain warna hitam, varian ini juga tersedia dalam warna abu-abu gelap (gunmetal), dan khusus varian gunmetal ini, kesan stealthy benar-benar melekat padanya.

Razer Blade Stealth

Hilang sudah logo Razer yang menyala hijau, demikian pula dengan keyboard ber-backlight RGB, digantikan oleh backlight putih standar. Meski tergolong minor, revisi desain ini menjadikan Blade Stealth terlihat lebih elegan dan tidak lagi terkesan seperti mainan di dunia profesional akibat lampu warna-warninya.

Layar sentuhnya sendiri bertambah besar tanpa banyak mempengaruhi dimensi perangkat secara keseluruhan berkat bezel yang lebih ramping sampai sekitar 50%. Panel yang digunakan adalah panel IGZO beresolusi 3200 x 1800, dengan viewing angle seluas 178 derajat dan dukungan spektrum warna sRGB 100%.

Razer Blade Stealth

Soal spesifikasi, Razer telah membekalinya dengan prosesor Intel Core i7-7500U, GPU Intel HD Graphics 620, RAM 16 GB, dan pilihan SSD tipe PCIe berkapasitas 256 GB, 512 GB atau 1 TB. Baterai berkapasitas 53,6 Wh miliknya diestimasikan bisa bertahan hingga 9 jam penggunaan.

Konektivitasnya mencakup sepasang port USB 3.0 standar, jack audio, port HDMI 2.0 dan tentu saja Thunderbolt 3 (USB-C) untuk menyambungkan GPU eksternal Razer Core – atau Aorus GTX 1070 Gaming Box besutan Gigabyte kalau Anda mau alternatif yang lebih menarik sekaligus lebih masuk akal dari segi harga.

Razer Blade Stealth

Razer Blade Stealth 13,3 inci rencananya akan dipasarkan secara global mulai bulan Juli mendatang. Razer mematok harga untuk masing-masing varian $1.400 (256 GB), $1.600 (512 GB), dan $2.000 (1 TB). Kalau Anda lebih mementingkan penampilan khas gamer, Anda tinggal memilih varian berwarna hitam yang tetap dilengkapi sistem pencahayaan Chroma.

Sumber: Razer.

Headset Wireless Razer Thresher Ultimate Didedikasikan untuk Gamer Console

Di depan pengunjung E3 2017, Razer memperkenalkan headset wireless baru yang mereka rancang secara spesifik untuk Xbox One maupun PlayStation 4. Dijuluki Razer Thresher Ultimate, headset ini bakal hadir dalam dua varian desain: satu dengan aksen warna biru untuk pengguna PS4, dan satu lagi dengan aksen warna hijau untuk pengguna Xbox One.

Yang membuat headset ini unik dibanding headset wireless lain adalah sebuah charging stand yang ternyata juga berfungsi sebagai pemancar sinyal wireless 2,4 GHz. Dibandingkan adapter USB kecil yang mendampingi headset wireless pada umumnya, charging stand ini bisa memberikan koneksi yang tetap stabil hingga jarak sejauh 12 meter, menyesuaikan dengan kebiasaan gamer console yang duduk lebih jauh dari layar ketimbang gamer PC.

Razer Thresher Ultimate

Kendati demikian, kedua varian Thresher Ultimate tetap kompatibel dengan PC, dan pengguna bisa memakainya bersama kabel audio standar. Charging stand yang datang bersamanya juga sudah pasti menjadi nilai plus buat para gamer PC.

Desainnya sendiri menekankan pada aspek kenyamanan, dengan headband bergaya split dan bantalan memory foam – juga tersedia varian lain dengan bantalan berisikan gel pendingin. Mikrofonnya bisa disembunyikan saat tidak diperlukan, dan secara keseluruhan bobotnya tidak melebihi 408 gram.

Razer Thresher Ultimate

Performanya ditunjang oleh sepasang driver berdiameter 50 mm, masing-masing dengan respon frekuensi 12 – 28.000 Hz dan dukungan teknologi surround 7.1 besutan Dolby. Baterainya diperkirakan bisa bertahan selama 16 jam, dengan waktu charging sekitar 4 jam.

Headset ini rencananya akan dipasarkan secara global mulai bulan Juli mendatang seharga $250, baik untuk varian Xbox One maupun PS4-nya.

Sumber: Razer.

Razer dan Bungie Berkolaborasi Untuk Sediakan Gaming Gear Destiny 2

Pengumuman Destiny 2 merupakan kabar besar bagi penikmat game di PC karena setidaknya, mereka bisa menikmati sekuel dari permainan shooter multiplayer populer console last-gen itu di Windows. Dan buat merayakannya, sang developer menggandeng salah satu produsen periferal gaming ternama dunia untuk menyediakan produk-produk edisi spesial permainan tersebut.

Pada tanggal 18 Mei 2017, Razer mengumumkan kolaborasinya bersama Bungie dan mengungkap agenda perilisan aksesori bertema Destiny 2. Produk-produk tersebut terdiri atas headphone, mouse, keyboard serta mousemat; yakni ManO’War Tournament Edition, DeathAdder Elite, Ornata Chroma dan Goliathus Speed. Headset ManO’War memang kompatibel ke PC maupun console, namun melihat produk lainnya, Razer terlihat bermaksud buat memanjakan gamer PC.

“Kami merasa sangat bersemangat bisa berkolaborasi bersama Razer untuk menciptakan aksesori premium yang akan disukai baik oleh fans Destiny dan juga penikmat game shooter pada umumnya,” tutur Jim McQuillan selaku Creative Director Band & Marketing. “Kami telah menemukan cara unik buat menggabungkan desain Destiny dengan hardware berperforma tinggi Razer demi menyuguhkan pemain keleluasaan dalam menikmati Destiny 2.”

CEO Razer Min-Liang Tan juga menunjukkan antusiasme serupa, “Destiny 2 adalah salah satu game yang paling dinanti di tahun ini, dan para gamer sangat mendambakan kehadirannya di PC. Detail dan inovasi dalam Destiny 2 sangat luar biasa, dan kami merasa terhormat bisa bekerja sama dengan salah satu developer terbaik buat mendukung pelepasan permainan ini di komputer.”

Keempat aksesori Razer tersebut merupakan produk mid ke high-end. DeathAdder Elite diklaim sebagai mouse spesialis eSport dengan sensor optik paling canggih di dunia, menawarkan 16.000DPI dan kemampuan membaca gerakan hingga 450-inci per detik; sesuai namanya, ManO’War Tournament Edition juga merupakan headphone kelas gaming kompetitif; lalu Ornata Chroma sendir ialah keyboard dengan switch ‘hybridmecha-membrane; sedangkan Goliathus Speed ialah mosepad soft yang dispesialisasikan buat menyajikan kecepatan gerak tinggi.

Keempat gaming gear Razer tersebut rencananya akan dirilis bersamaan dengan peluncuran Destiny 2, tepatnya di bulan September 2017 nanti. Buat sekarang, Razer belum menyingkap seperti apa wujud dari perangkat-perangkat itu. Produk-produk ini akan tersedia secara retail dan juga dijual di situs RazerZone.com.

Rincian mengenai permainan Destiny 2 bisa Anda simak lebih lengkap di artikel preview-nya, silakan akses via tautan ini.

Sumber: RazerZone.com.