Ini Dia Xbox One X Edisi Spesial Nike Air Jordan

Microsoft menyediakan beberapa opsi home console current-gen untuk memenuhi kebutuhan gaming konsumen berbeda. Xbox One S merupakan update dari versi orisinal dengan desain yang lebih kecil plus dukungan HDR, One X ialah model paling high-end, sanggup menjalankan konten di resolusi UHD secara native, lalu ada pula edisi All-Digital buat kita yang merasa tak perlu lagi membeli permainan secara fisik.

Di antara pilihan-pilihan tersebut, Micrsoft sesekali juga menawarkan console versi terbatas khusus para kolektor. Anda mungkin sudah melihat Xbox One edisi Gears 5, Minecraft dan Fortnite. Sang produsen juga sempat berkolaborasi bersama DJ The Chainsmokers serta menciptakan Xbox edisi spesial untuk mengenang Paul Walker. Kali ini, Microsoft menggandeng perusahaan sepatu Nike dalam menciptakan Xbox One X bertema Air Jordan.

Xbox One X edisi spesial Air Jordan 1

Desain perangkat terinspirasi dari penampakan sneaker Air Jordan III Retro U yang rencananya akan mulai tersedia di akhir minggu ini. Penyingkapan Xbox One X edisi Air Jordan dilakukan oleh Microsoft dan Nike bertepatan dengan dimulainya ajang NBA All-Star di kota Chicago. Tema Air Jordan diterapkan pada unit console serta controller wireless. Microsoft merancangnya dengan begitu apik, dan ada banyak detail menarik dibubuhkan di sana.

Xbox One X edisi Air Jordan memiliki tubuh dengan kombinasi warna merah dan hitam. Logo Jumpman hitam dibubuhkan di sisi atasnya, lalu jika Anda lihat lebih dekat, permukaan console juga dihias elephant print (pola ala tekstur kulit gajah) khas sepatu Jordan. Skema warna hitam-merah serupa serta logo Jumpman turut diterapkan di controller. Microsoft sama sekali tidak membahas spesifikasi, jadi kemungkinan kapasitas penyimpanan perangkat ini sama seperti versi standarnya.

Nike Air Jordan 3 Retro SE Red Cement QS

Kolektor dan penggemar berat brand Nike mungkin rela membayar mahal demi memiliki Xbox One X Air Jordan, namun kabar buruknya, Microsoft tidak berencana buat menjualnya. Satu-satunya cara untuk memperolehnya adalah dengan mengikuti program undian via retweet. Microsoft juga tidak bilang seberapa banyak mereka memproduksi console edisi spesial tersebut, tapi kemungkinan besar jumlahnya sangat terbatas.

Program sweepstakes kerja sama Xbox dan Nike itu rencananya akan berlangsung sampai tanggal 27 Februari 2020. Sayangnya, tak semua orang berkesempatan buat memenangkan console unik tersebut. Program undian hanya bisa diikuti oleh gamer yang tinggal di ‘kawasan Xbox Live‘. Tujuh tahun setelah Xbox One meluncur global (dan saat semua orang sedang bersiap-siap menyambut kehadiran console next-gen), Indonesia masih belum juga memperoleh dukungan layanan Xbox Live secara penuh.

Berdasarkan video yang diunggah seorang pengguna Twitter, pemenang tidak cuma akan mendapatkan console dan dua buah controller edisi terbatas, namun juga sepasang sepatu Air Jordan III Retro SE Red Cement. Semuanya dikemas dalam boks unik berukuran raksasa.


Via The Verge.

Ini Dia Controller Xbox One Anti-Minyak Edisi Terbatas PUBG

Bermain game sembari makan dan minum memang kurang dianjurkan, tapi ‘kebiasaan buruk’ para gamer ini dimanfaatkan oleh perusahaan periferal dalam menawarkan terobosan. Beberapa keyboard gaming kini sudah didukung oleh kemampuan anti-tumpahan air sehingga perangkat tetap bekerja setelah melewati insiden minuman soda yang tak sengaja Anda tumpahkan di atasnya.

Namun apa yang dilakukan oleh tim Xbox Australia jauh lebih ekstrem. Dalam rangka memperingati peluncuran versi retail PlayerUnknown’s Battlegrounds di Xbox One minggu ini, mereka memperkenalkan controller Xbox edisi spesial anti-minyak – yang memperkenankan Anda bermain sambil menikmati makan malam dengan ayam goreng. Dalam video demo, Xbox Australia bahkan menyiram gamepad dengan minyak.

Controller Xbox One edisi khusus anti-minyak ini memiliki rupa yang identik dengan varian standar, baik dari bentuk hingga layout tombol dan thumb stick. Namun tubuhnya terlihat sangat glossy. Itu karena produsen melapis permukaannya dengan coating urethane. Berkat lapisan tersebut, minyak yang ditumpahkan di gamepad akan segera mengalir tanpa menempel. Hal yang belum dijelaskan lebih jauh adalah apakah kemampuan grease-proof tersebut juga diterapkan pada celah di tombol dan stik analog.

Tubuh controller edisi terbatas ini didominasi warna abu-abu dengan warna kuning mengisi bagian atas, kedua trigger button-nya, serta area thumb stick. Desainer membubuhkan tulisan ‘#GREASEPROOF 1.0’ di bagian grip kiri, lalu Anda akan menemukan branding PlayerUnknown’s Battleground serta nomor edisi di bagian bawah. Xbox Australia kabarnya hanya memproduksi 200 unit saja.

Kabar kurang menggembirakannya ialah, ‘Xbox One Controller Greaseproof Limited Edition’ tidak dijual secara bebas, dan bisa dibilang merupakan langkah promosi perilisan PUBG. Lima unit pertama rencananya akan dibagikan secara acak buat mereka yang meninggalkan komentar di page Facebook Xbox Australia.

Gamepad Xbox anti-minyak tersebut bukanlah satu-satunya produk unik yang pernah Xbox Australia tawarkan. Dua tahun silam, mereka sempat menyingkap piyama Xbox yang dirancang khusus untuk ber-gaming: ada kantong besar untuk menaruh controller, bagian hood lebar sehingga Anda tetap bisa mengenakan headset, bahkan Anda dapat mencantumkan bordiran gamertag di sisi depan.

Beberapa minggu lalu, Microsoft juga memamerkan controller Xbox One edisi PUBG. Desainnya cukup stylish, dan mungkin bisa menjadi opsi alternatif bagi para fans game battle royale itu. Versi ini rencananya akan tersedia mulai bulan Oktober dan dijajakan di harga US$ 70.

Via GameSpot.

Hyperkin Luncurkan Controller X91 Edisi Spesial Untuk Merayakan Perilisan Mega Man 11

Nostalgia sering dimanfaatkan produsen hardware dan publisher game sebagai pondasi pengembangan produk mereka. Saat ini kita bisa menemukan beragam game remake/remaster, home console retro, hingga aksesori kendali untuk sistem game modern berdesain lawas – misalnya Hyperkin Duke Wired Controller yang terinspirasi dari controller Xbox generasi pertama.

Namun sebuah langkah berbeda diambil oleh Hyperkin dalam memeriahkan pelepasan Mega Man 11 dalam merancang produk barunya. Perusahaan periferal game berbasis Los Angeles itu mencoba memadukan tema 90-an, desain orisinal serta teknologi modern. Hasil dari upaya tersebut adalah perangkat bernama X91 Wired Controller Mega Man 11 Edition yang disiapkan untuk console Xbox One dan Windows 10.

Hyperkin X91 Wired Controller Mega Man 11 Edition 1

Produk ini mengusung basis tubuh X91 yang Hyperkin miliki. Di sana, sang produsen mengimplementasikan desain ala controller SNES dengan bagian grip yang sedikit memanjang ke bawah agar lebih ergonomis, juga membekalinya bersama D-pad berwujud plus dan empat buah tombol action. Mengingat periferal ini telah mendapatkan lisensi resmi Xbox, action button XYAB-nya memanfaatkan layout serupa controller Xbox One.

Sebagai komitmen Hyperkin menjaga responsivitas kendali tetap tinggi, mereka memastikan dua pasang trigger button di atas mampu menanggapi tarikan jari Anda dengan presisi. Selanjutnya, produsen menggunakan material premium baik di bagian dalam maupun luar gamepad. X91 Wired Controller Mega Man 11 belum didukung oleh konektivitas wireless. Periferal ini tersambung ke console Xbox One dan PC melalui kabel USB.

Hyperkin X91 Wired Controller Mega Man 11 Edition 2

Layaknya gamepad resmi console Microsoft, X91 Wired Controller Mega Man 11 Edition menyuguhkan dua stik analog yang diposisikan secara asimetris serta tombol view dan menu. Lalu di sana juga ada port audio 3,5mm. Saya belum pernah mencoba X91, namun saya menduga, gamepad ini belum memiliki sistem vibrasi.

Di sisi estetika, Hyperkin mengganti warna hitam/putih di X91 standar dengan biru – dan biru muda di bagian atas serta trigger button. Tema Mega Man diterapkan secara tak berlebihan, berupa gambar sang Blue Bomber dengan berpose menyerang. Thumb stick kanannya diberi warna merah – seolah-olah menjadi moncong meriam laser yang siap menembak.

Hyperkin X91 Wired Controller Mega Man 11 Edition 3

Penawaran Hyperkin ini bisa menjadi alternatif lebih terjangkau dari controller Xbox One S standar. Walaupun boleh dikatakan sebagai produk edisi terbatas, X91 Wired Controller Mega Man 11 dijajakan di harga US$ 30. Kabarnya, ia sudah mulai dipasarkan di GameStop, tapi belum diketahui tepatnya kapan X91 Wired Controller Mega Man 11 akan tersedia di Indonesia…

Via Destructoid.

Google Tambahkan Dukungan Controller Xbox One di Android Pie

Sebagai update besar kesembilan untuk sistem operasi perangkat bergerak Google, Android Pie diracik buat mengoptimalkan kapabilitas kecerdasan buatan. Pie kabarnya mampu beradaptasi sesuai preferensi pengguna, sanggup memprediksi hal-hal yang akan Anda lakukan, serta mem-buat pemakaian daya lebih efisien. Sistem akan menjadi bertambah pintar seiring pemakaian.

Namun menariknya, update Pie juga tidak terbatas pada aspek AI saja. Ada kabar gembira buat para gamer: XDA-Developers mengabarkan bahwa melalui rilis terbaru Pie, Google kini secara resmi mendukung controllernew‘ Xbox One di smartphone Android. Dengan begini, gamepad buatan Microsoft untuk console current-gen mereka bisa kompatibel penuh ke handset via sambungan Bluetooth.

Kompatibilitas controller Xbox One ‘S’ ke perangkat Android memang sudah lama diharapkan oleh gamer, bermula dari fakta bahwa Microsoft memilih buat mengusung teknologi Bluetooth standar di periferal itu. Beberapa game telah dapat dikendalikan menggunakan aksesori ini, tapi pengalaman penggunaan gamepad masih jauh dari kata sempurna karena waktu itu terdapat cukup banyak kendala terkait mapping tombol.

Controller Xbox One S 1

Bug tersebut dilaporkan oleh para pengguna dan tepat dua tahun setelah terdeteksi, Google akhirnya memberikan solusi tepat di tanggal 22 Agustus minggu lalu melalui pengumuman seorang teknisi: “Bug sudah berhasil diberantas di [Android] P.”

Yang menarik lagi, penambahan dukungan controller Xbox One S tiba setelah pemberitahuan Epic Games terkait rencana developer membubuhkan support periferal kendali Bluetooth buat Fortnite. Belum diketahui pasti kapan tepatnya fitur ini akan hadir, namun gamepad Microsoft itu hampir bisa dipastikan dapat menjadi alat gamer menikmati permainan battle royale populer tersebut.

Dengan kompatibilitas penuh ke perangkat Android, controller Xbox One S boleh dikatakan sebagai alat kendali spesialis game paling fleksibel yang tersedia di pasar saat ini. Selain platform game current-gen Microsoft, periferal ini bisa langsung tersambung ke PC berbasis Windows 10 tanpa memerlukan proses instalasi. Di PC, controller Xbox One siap menyuguhkan mode wireless dan wired via kabel USB.

Kehadiran dukungan controller Xbox One tentu saja merupakan kabar gembira bagi mereka yang sudah mempunyai periferal tersebut. Di Indonesia, gamepad Xbox One S dibanderol hampir setara harga DualShock 4 buat PS4 (produk Microsoft itu cenderung sedikit lebih mahal). Dengan sedikit utak-utik dan pemakaian app third-party, DualShock 4 sebetulnya juga dapat digunakan di PC serta Android.

Via CNET & The Verge.

Microsoft Siapkan Controller Xbox One Edisi Terbatas PUBG

Dengan varian seperti Sport White Special Edition, Phantom Black Special Edition serta Grey/Blue, gamer Xbox tidak akan kehabisan pilihan controller ‘versi terbatas’ untuk menikmati permainan di console kesayangan mereka. Keunggulan lain dari gamepad Xbox One adalah, tak seperti DualShock 4 untuk PlayStation 4, aksesori ini siap mendukung penuh PC berbasis Windows.

Dan di tengah-tengah ajang Gamescom Cologne 2018, Microsoft menyingkap agenda spesial yang mereka siapkan untuk merayakan hari peluncuran versi 1.0 dari permainan battle royale populer PlayerUnknown’s Battlegrounds. Kreasi PUBG Corp. untuk Xbox One yang pengembangannya diarahkan oleh desainer Brendan Greene itu rencananya akan dirilis pada tanggal 4 September 2018.

PUBG Xbox 2

Untuk memeriahkan momen itu, Microsoft punya agenda untuk melepas Xbox Wireless Controller PlayerUnknown’s Battlegrounds Limited Edition. Gamepad ini mengombinasikan layout khas controller Xbox One dengan sejumlah modifikasi pada aspek kosmetik serta dukungan kustomisasi fungsi tombol. PUBG memang sudah tersedia di console current-gen Microsoft sejak bulan Desember 2017, namun saat ini status versi Xbox One-nya masih belum rampung.

Controller versi PUBG menyuguhkan permukaan berpola digital-camo dengan latar belakang hitam. Berdasarkan gambar-gambar yang dipublikasikan, pola kamuflase tersebut turut diberi efek warna berbeda – saya melihat adanya warna abu-abu dan coklat kelabu. Selanjutnya, desainer mencantumkan directional pad berwarna perunggu yang dibumbui efek baretan.

PUBG Xbox 3

Di sana Anda juga bisa melihat cincin biru yang mengelilingi stik analog kiri (merepresentasikan zona lingkaran dalam PUBG yang terus mengecil hingga keluar pemenangnya), empat garis crosshair di area thumb stick kanan, coretan X berwarna merah di bawah tombol trigger sebelah kanan, serta logo ‘PUBG’ di sisi bawah.

Microsoft turut memodifikasi permukaan dari trigger button pada controller. Ketika di versi biasa Anda mendapatkan tombol pelatuk glossy, Xbox Wireless Controller PUBG Limited Edition memiliki trigger rubberized bertekstur anti-slip – sehingga gamepad selalu sigap merespons tarikan jari walaupun tangan mulai berkeringat. Ini merupakan pertama kalinya Microsoft mengimplementasikan tombol rubberized di produk resmi.

PUBG Xbox 4

Xbox Wireless Controller edisi PUBG akan mulai dipasarkan pada tanggal 30 Oktober 2018. Gerbang pre-order telah dibuka, dan produk ditawarkan seharga US$ 70.

Selain itu, Microsoft juga menyingkap perluasan opsi personalisasi bagi konsumen yang ingin menciptakan controller Xbox One custom mereka sendiri melalui Xbox Design Lab. Di sana, Anda bisa mengutak-atik segala macam aspek dari gamepad; misalnya menambahkan grip bertekstur, mengganti trigger dengan bahan metalik, hingga memilih warna dan pola di tubuhnya.

Via Gamespot.

Microsoft Umumkan Controller Xbox Buat Penyandang Disabilitas

Sebagai jenis hiburan interaktif, mayoritas video game sejauh ini hanya didesain untuk mereka yang sempurna secara fisik: konten disuguhkan lewat layar dan speaker, lalu gamer berinteraksi dengannya melalui controller. Namun semangat gaming bisa Anda temukan di setiap individu, termasuk penyandang cacat. Dalam acara VGA beberapa tahun silam, Stevie Wonder pernah berkomentar, seandainya saja permainan video bisa dinikmati pagi penderita tunanetra…

Teknologi memang belum melangkah sejauh itu, tapi Microsoft punya niat mulia agar hobi ini dapat lebih mudah diakses oleh gamer yang memiliki keterbatasan fisik, terutama bagi mereka yang tidak mampu menggenggam gamepad. Setelah beredar rumor terkait upaya mengembangkan controller baru buat Xbox One, Microsoft akhirnya mengumumkan eksistensinya beberapa minggu menjelang E3 2018 digelar.

Perangkat tersebut Microsoft namai Xbox Adaptive Controller, yaitu periferal yang dirancang buat memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk menikmati permainan video. Penampilannya persis seperti yang ditunjukkan oleh gambar di artikel sebelumnya, tapi saya keliru soal ukurannya. Xbox Adaptive Controller punya wujud cukup besar, mengingatkan saya pada miniatur turntable DJ, dengan sepasang tombol bundar yang lebar, D-Pad dan deretan port.

AdptvCntlr_Top_Alt_RGB.jpg

Dua tombol A dan B raksasa di sana ternyata tidak sensor sentuh, namun fungsinya dapat diutak-atik. Xbox Adaptive Controller sendiri berperan sebagai hub, bisa disambungkan ke berbagai tombol atau input eksternal – termasuk switch dan joystick third-party. Dengan begini, penyandang keterbatasan fisik dapat mengustomisasi setup sesuai kebutuhan. Controller dapat digunakan untuk menikmati permainan di Windows 10 dan Xbox One, serta kompatibel ke Xbox Wireless Controller.

Adaptive 2

Tombol serta switch eksternal itu bisa Anda sambungkan ke Adaptive Controller melalui kabel dengan colokan 3,5mm. Saya melihat ada 19 port 3,5mm, ditambah satu lagi jack audio, satu USB dan satu port USB type-C. Untuk memaksimalkan faktor kompatibilitas periferal ini, Microsoft kabarnya berkolaborasi bersama banyak perusahaan aksesori gaming lain, misalnya Logitech dan QuadStick.

Adaptive 3

Pengembangan Adaptive Controller dimotivasi oleh usaha sejumlah kisah penyandang disabilitas demi terus menikmati video game, salah satunya adalah korban tabrak lari bernama Dan Bertholomey. Sesudah kehilangan tangan kanannya, ia belajar untuk bermain dengan tangan kiri dan meminta kawannya untuk memodifikasi pedal kaki agar dapat tersambunng ke Xbox miliknya.

Namun solusi sementara tersebut memang belum cukup memuaskan. Dan dengan Xbox Adaptive Controller, proses konfigurasi sistem input menjadi jauh lebih mudah dan sederhana.

Xbox Adaptive Controller rencananya akan dipasarkan tahun ini. Microsoft menjajakannya seharga US$ 100, tersedia eksklusif di Microsoft Store.

Sumber: Microsoft & Xbox Wire.

Microsoft Rancang Controller Xbox One Dengan Desain Kotak yang Dipadu Sepasang Touchpad?

Beberapa minggu menjelang digelarnya E3 2018, arus rumor kian bertambah deras. Meskipun ada indikasi, kecil kemungkinan bagi Sony dan Microsoft mengumumkan eksistensi dari console next-gen mereka. Prediksi saya, ajang tahun ini akan kembali dimeriahkan oleh adu permainan eksklusif dan boleh jadi dibumbui oleh pengungkapan sejumlah aksesori pendukung gaming baru.

Salah satu kandidat dari Microsoft terungkap belum lama ini. Melalui Twitter, seorang pengguna ber-username  h0x0d mengunggah gambar promosi dari satu perangkat mirip gamepad. Dan berdasarkan laporan dari Windows Central, belakangan sang console maker Amerika itu kabarnya memang sedang mengembangkan controller anyar untuk Xbox One. Dan baru sekarang penampilannya tersingkap.

Unit kendali tersebut punya wujud yang sangat berbeda dari controller Xbox ‘tradisional’. Hilang sudah desain ergonomis dengan tubuh membulat, thumb stick asimetris, serta tombol trigger familier. Dari gambarnya, periferal anyar ini memiliki penampilan kotak, lalu tombol A dan B digantikan oleh area bundar lebar. Ada peluang, bagian itu merupakan touchpad seperti pada Steam Controller atau controller Vive.

Layout periferal memang terlihat janggal, dan sejauh ini Microsoft belum menyingkap detail apapun mengenainya. Menakar dari ukuran directional pad, dimensinya mungkin sedikit lebih lebar dari controller Xbox One standar. Sejauh ini saya belum bisa membayangkan posisi paling nyaman dalam menggunakannya: D-Pad ditempatkan di area kiri, berdekatan dengan tombol View dan Menu. Sisanya, sekitar 75 persen permukaan controller didominasi oleh touchpad A dan B.

Gambar render tersebut juga (sepertinya) memperlihatkan eksistensi dari port microUSB dan jack audio 3,5-milimeter, mengindikasikan dukungan konektivitas wireless serta kabel detachable. Di sisi ujung atas, saya melihat deretan simbol, tapi hanya bisa mengenali simbol power dan USB saja. Sisanya tampak asing.

Asumsi saya, periferal ini bukan dirancang untuk digenggam. Bisa jadi pemakaian idealnya adalah ditaruh di satu tempat, atau mungkin perangkat disiapkan untuk pengguna berkebutuhan khusus. Dan jangan kaget jika Microsoft mempersilakan kita buat mengustomisasi touchpad serta tombol-tombolnya. Menariknya, aksesori ini mempunyai kesamaan dengan versi baru Xbox Elite Controller, berupa tiga garis LED putih.

Informasi lebih rinci mengenai controller akan disingkap dalam waktu dekat, boleh jadi di panggung presentasi Microsoft di E3 2018.

Hal lain yang membuat saya penasaran adalah konten seperti apa yang didukung olehnya dan seberapa besar komitmen Microsoft dalam mengembangkan dan memperluas pemanfaatannya.

Microsoft Luncurkan Controller Xbox One Baru, Combat Tech Special Edition

Salah satu cara Microsoft memanjakan para gamer console Xbox One ialah dengan kerapkali merilis controller edisi spesial.

Nah yang terbaru mereka meluncurkan controller wireless yang disebut “Combat Tech Special Edition”. Controller ini merupakan bagian dari “Xbox Wireless Controller Tech Series” yang diluncurkan Microsoft tahun lalu.

CombatTechHERO-hero (1)

Desain controller ini terinspirasi dari teknologi militer. Body-nya didominasi warna hijau gelap tentara atau matte military green dengan aksen hitam, oranye cerah, dan lencana militer yang terlihat elegan. Menurut Microsoft, controller ini sangat cocok untuk memainkan game PUBG.

Sama seperti controller Recon Tech dan Patrol Tech, Combat Tech memiliki grip bertekstur laser-etched di bagian depan dan grip diamond karet di bagian belakang sehingga genggaman akan terasa lebih mantap.

controller 2

Anda tertarik? Rencananya Microsoft akan menjual controller baru edisi terbatas ini mulai tanggal 27 Maret mendatang dengan harga US$69.99 atau sekitar Rp1 juta. Bersamaan dengan controller Recon Tech dan Patrol Tech yang juga dipatok diharga yang sama.

Selain untuk console Xbox One, tentu saja controller Combat Tech ini juga mengusung teknologi Bluetooth sehingga kompatibel dengan PC Windows 10 secara resmi dan memiliki jack audio 3.5mm.

Sumber: Ubergizmo

DualShock 4 vs. Controller Xbox One, Mana yang Terbaik Untuk Gamer PC?

Bagi gamer PC, keyboard dan mouse merupakan kombinasi ampuh untuk menikmati permainan video. Dua periferal ini menyajikan pengendalian yang akurat, responsif, dan mudah dikustomi-sasi. Tapi tentu saja ada sejumlah genre yang lebih nyaman cocok ditangani oleh gamepad. Dan saat ini, tersedia banyak sekali pilihan controller persembahan produsen aksesori PC.

Salah satu keunggulan Windows ialah kesiapannya menunjang gamepad berbeda, termasuk controller Xbox One dan DualShock 4. Windows 10 kompatibel langsung dengan gamepad Xbox One; dan meskipun Sony belum memberikan dukungan DS4 di PC secara resmi, sebuah software third-party memungkinkan gamer di platform tersebut untuk menggunakannya.

Di artikel ini, saya akan mencoba mengadu fitur serta kemampuan dari controller Xbox One ‘S’ dan Sony DualShock 4, dilihat dari sudut pandang penikmat game di PC. Kira-kira gamepad mana yang paling pas untuk mendampingi mereka?

 

Desain

Xbox One Controller

DualShock 4 versus Xbox One Controller 6

Controller khas console Xbox ini mendapatkan revisi desain bersamaan dengan peluncuran Xbox One S. Microsoft meng-upgrade-nya dengan grip bertekstur, namun tidak mengubah layout-nya. Anda tetap disuguhkan sepasang thumb stick asimetris yang diklaim ergonomis serta ideal dalam menyajikan permainan-permainan shooter, port-port fisik esensial, hingga dua pasang tombol trigger.

DualShock 4 versus Xbox One Controller 9

 

DualShock 4

DualShock 4 versus Xbox One Controller 1

 

Berbeda dari sang rival, versi paling baru DualShock 4 tidak mempunyai banyak distingsi dari varian yang menemani pelepasan PS4. Dari penampilannya saja, beberapa aspek membuatnya unggul dibanding controller Xbox One: desainnya lebih ramping, light bar membuat penampilannya tambah menarik, lalu terdapat touchpad yang dapat dimanfaatkan sebagai input mouse.

DualShock 4 versus Xbox One Controller 4

 

 

Kelengkapan

Baik Sony maupun Microsoft sepertinya berupaya menawarkan produk-produk ini dalam bundel yang ringkas. DualShock 4 dan controller Xbox One S sama-sama tidak dibekali kabel charge, namun solusinya, Anda bisa menggunakan kabel USB apapun. Satu poin minus untuk gamepad Microsoft tersebut adalah ketiadaan baterai rechargeable built-in. Bundel cuma disertai dua buah baterai AA Duracell Alkaline.

DualShock 4 versus Xbox One Controller 2

Jika membutuhkan baterai isi ulang resmi, Microsoft memang menyediakan Xbox One Play & Charge Kit. Namun versi asli aksesori ini sangat sulit ditemukan di Indonesia, dan harganya sangat mahal. Di sisi positifnya, tersedia alternatif third-party. Lalu dibanding DualShock 4, jika baterai di controller Xbox One rusak, proses penggantiannya jauh lebih simpel.

DualShock 4 versus Xbox One Controller 7

Salah satu kelebihan Xbox One controller di sisi kelengkapan ialah dukungan Bluetooth tanpa memerlukan dongle wireless. Sedangkan agar bisa menggunakan DualShock 4 tanpa kabel, Anda perlu membeli PS4 USB Wireless Adaptor untuk dipasangkan ke PC.

 

Penggunaan dan kompatibilitas

Xbox One Controller

DualShock 4 versus Xbox One Controller 8

 

Memasang controller Xbox One S di PC sangat mudah. Gamepad bisa tersambung secara wireless maupun lewat kabel. Untuk menggunakan mode wireless, Anda hanya tinggal memasang baterai, lalu mengoneksikan controller ke PC layaknya perangkat Bluetooth. Saya sendiri lebih menyukai sambungan kabel karena super-simpel dan saya tidak perlu memikirkan baterai walaupun fitur getaran diaktifkan terus. Tinggal pasang kabel USB-nya, dan Windows 10 akan segera membacanya.

Saat ini saya menggunakan kabel USB orisinal Xbox One yang dibeli terpisah, namun sepanjang pengalaman saya, Anda bisa menggunakan kabel USB ke microUSB apapun.

 

DualShock 4

DualShock 4 versus Xbox One Controller 10

 

Kapabilitas serta konektivitas DualShock 4 di PC tak begitu berbeda dari gamepad Xbox itu, namun ia tidak bisa segera dipakai. Pertama-tama, Anda harus mengintal software third-party DS4Windows. Software ini didesain untuk ‘menipu’ PC sehingga seolah-olah Anda menyambungkan controller Xbox 360, bukan DualShock 4. DS4Windows menyajikan UI yang bersih dan intuitif, memungkinkan sistem mengaktifkan rumble (getaran), memperkenankan Anda mengendalikan light bar, hingga memprogram ulang tiap tombolnya.

Selain harus menginstal software secara manual, kelemahan berikutnya dari pemakaian DualShock 4 di PC ialah port audio yang belum dapat berfungsi.

 

Harga

Lewat pencarian di internet, harga termurah DualShock 4 dan controller Xbox One S tidak jauh berbeda – hanya selisih Rp 10 ribu. DualShock 4 dapat dibeli seharga Rp 660 ribu, lalu gamepad Xbox One dibanderol Rp 670 ribu.

DualShock 4 versus Xbox One Controller 3

Aspek yang perlu dipertimbangkan juga adalah aksesori tambahannya: DualShock 4 membutuhkan wireless adaptor jika Anda ingin menggunakannya tanpa kabel, sedangkan controller Xbox One S memerlukan Xbox One Play & Charge Kit supaya Anda tidak lagi harus bongkar pasang baterai AA saat habis.

DualShock 4 versus Xbox One Controller 11

 

Kesimpulan

Menakar dari kacamata gamer PC, performa controller Xbox One dan DualShock 4 tampak seimbang, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Buat saya, dukungan penuh Windows 10 ialah faktor unggulan di gamepad Microsoft itu, namun DualShock 4 dibekali dengan touchpad dan dihias oleh light bar.

Opini saya seperti ini: jika saat ini Anda masih belum menentukan pilihan, maka saya lebih cenderung menyarankan Anda buat membeli controller ‘new’ Xbox One karena alasan kemudahan pemakaian. Tetapi jika Anda kebetulan merupakan seorang gamer multi-platform yang menikmati permainan di PC dan juga PlayStation 4*, maka tidak ada alasan untuk membeli controller Xbox. Tinggal sambungkan saja DualShock 4 ke PC.

(*Saya berasumsi bahwa PS4 merupakan console yang lebih favorit di Indonesia dibanding Xbox One, mengingat layanan Xbox Live masih belum tersedia ‘secara resmi‘ di sini.)

Razer Wolverine Tournament Edition Ditujukan untuk Gamer Xbox Profesional

Agustus lalu, Razer merilis Wolverine Ultimate, controller Xbox One pertamanya yang dilengkapi sistem pencahayaan RGB dan dukungan kustomisasi yang lengkap. Tiga bulan berselang, Razer memperkenalkan versi lain dari controller tersebut yang ditujukan buat atlet esport profesional.

Dijuluki Wolverine Tournament Edition, desain fisiknya secara keseluruhan hampir identik dengan Wolverine Ultimate. Sejumlah revisi telah diterapkan, seperti misalnya bentuk D-Pad yang agak berbeda, penampilan yang lebih glossy, dan hilangnya empat tombol Quick Control Panel di bawah, yang kurang begitu relevan dalam skenario turnamen.

Razer Wolverine Tournament Edition

Wolverine TE sejatinya ingin menjadi versi yang lebih praktis dari Wolverine Ultimate. D-Pad dan stik analognya tidak bisa digonta-ganti, akan tetapi Wolverine TE masih menyimpan keunikannya tersendiri, yakni fitur Hair Trigger Mode, yang ketika aktif, bakal memaksimalkan sensitivitas kedua tombol trigger utamanya.

Fitur ini sengaja dirancang untuk kebutuhan di arena kompetisi, di mana pemain hanya perlu menekan tombol itu sedikit saja untuk, dalam game shooter misalnya, memberondong tanpa henti. Unik juga buat Wolverine TE adalah switch tipe hybrid (mekanis + membran) pada tombol ABXY-nya.

Razer Wolverine Tournament Edition

Kompatibilitas dengan software Razer Synapse masih tersedia, di mana pengguna bisa mengutak-atik efek pencahayaan RGB-nya, sekaligus memprogram keempat tombol multi-fungsinya. Dimensinya nyaris sama dengan Wolverine Ultimate, hanya saja bobotnya sedikit lebih ringan di angka 256 gram.

Razer Wolverine Tournament Edition saat ini sudah dipasarkan seharga $120, lebih murah $40 dari versi Ultimate.

Sumber: Razer.