Film Reboot Resident Evil Akhirnya Tunjukkan Tampilan Karakter Utamanya

Reboot dari film layar lebar Resident Evil memang sangat dinanti oleh para fans dari seluruh dunia. Bagaimana tidak, harapan untuk melihat semesta Resident Evil yang lebih akurat dengan game-nya di layar lebar tentunya menjadi mimpi dari semua fans Resident Evil.

Kehadiran Welcome to Raccon City, yang merupakan judul baru dari film Resident Evil, memang kini dinanti-nanti oleh para fans. Dan kabar baiknya, Sony merilis beberapa foto resmi dari filmnya lewat IGN yang menunjukkan karakter-karakter ikonik dalam video game-nya.

Credits: Sony Pictures

Ada tiga foto yang dirilis oleh Sony, yang pertama adalah foto dari dua karakter ikonik dari seri Resident Evil 2 yaitu Leon S. Kennedy yang diperankan Avan Jogia dan juga Claire Redfield yang diperankan Kaya Scodelario. Foto tersebut menunjukkan kedua karakter tersebut tengah berada di lorong bawah tanah.

Yang patut diapresiasi adalah baik karakter Leon maupun Claire menggunakan kostum yang sangat mirip dengan yang mereka gunakan dalam game-nya, terutama pada versi remake. Namun, banyak fans yang bertanya-tanya dengan keputusan gaya rambut pada kedua karakter ikonik ini. Apalagi Leon ditampilkan berambut panjang serta berkumis dan memiliki jenggot.

Credits: Sony Pictures

Gambar selanjutnya menampilan Tim Alpha dari S.T.A.R.S yang tengah menyerbu Spencer State Mansion. Dalam foto tersebut terlihat Albert Wesker yang diperankan Tom Hopper (kiri), Richard Aiken (Chad Rook), Jill Valentine (Hannah John-Kamen), dan juga Chris Redfield (Robbie Amell). Para fans juga mempertanyakan foto satu ini karena tim Alpha yang harusnya diisi oleh Barry Burton namun malah digantikan oleh Richard Aiken.

Untuk kostum dari keempat anggota S.T.A.R.S. ini Chris mungkin menjadi yang paling akurat dengan tampilan karakternya di game pertama Resident Evil. Sedangkan ketiga karakter lainnya mengalami perubahan dan juga penyesuaian dengan para pemerannya.

Credits: Sony Pictures

Sedangkan foto terakhir menampilkan salah satu karakter antagonis yang cukup unik yaitu Lisa Trevor, diperankan oleh Marina Mazepa. Karakter ini memang tidak setenar Mr. T ataupun Nemesis. Namun ia menjadi salah satu karakter monster dengan latar cerita yang paling menyedihkan.

Karakter ini juga mendapat penyesuaian yang membuatnya tampil tidak semenakutkan di video game, karena dalam foto tersebut Lisa ditampilkan masih memiliki proporsi layaknya manusia normal. Topeng wajahnya pun terlihat seperti topeng karet. Meskipun tentunya foto tersebut tidak mampu menjadi justifikasi hasil akhirnya nanti.

Lisa Trevor tidak akan menjadi satu-satunya monster yang akan muncul dalam film ini. Karena sang sutradara, Johannes Roberts menjelaskan bahwa dirinya ingin membuat film Resident Evil ini menonjolkan atmosfir seram ketimbang aksinya. Resident Evil: Welcome to Raccoon City ini direncanakan untuk dirilis pada 24 November mendatang.

Saints Row Reboot Akhirnya Diumumkan dan Terlihat Lebih Modern

Seperti yang telah kami kabarkan sebelumnya bahwa Saints Row akan mendapatkan reboot pada gelaran Gamescom. Dan kelihatannya Deep Silver memenuhi janjinya dengan menunjukkan cukup banyak hal pada pengumuman perdananya.

Lewat trailer perkenalannnya, Volition langsung memberikan sebuah rasa yang benar-benar berbeda dari Saints Row sebelumnya. Chief Creative Officer dari Volition juga menjelaskan bahwa mereka memang memutuskan untuk membawa kembali seri Saints Row kepada akarnya.

“Jadi, dengan serinya yang kini di-reboot, game-nya akan memiliki cerita yang benar-benar baru. Game ini tidak akan terhubung ke cerita game-game Saints Row yang sebelumnya kami kerjakan,” ungkap Boone.

Perbedaan tersebut memang terlihat jelas di trailer perdananya yang seakan benar-benar berusaha lepas dari keempat seri originalnya. Voilition membangun ulang cerita untuk seri reboot ini dengan karakter-karakter baru. Pemain tetap akan menjadi bos untuk 3rd Street Saints.

Namun latar belakang ceritanya kini diubah dan dibuat lebih modern. Alih-alih menjadi geng kriminal, tim Anda akan memiliki usaha bisnis yang menjurus ke praktek kriminal — semacam perusahaan startup namun terkait dengan banyak hal ilegal.

Karena sudah terlanjur terjun, akhirnya pemain dan juga timnya akan berusaha untuk mengambil alih kontrol kota Santo Ileso dengan melawan geng lain yang menguasai berbagai area seperti Los Panteros, The Idols, dan Marshall.

Karakter yang muncul di game-nya benar-benar baru (Image Credit: Deep Silver)

Selain cerita, karakter-karakter pendukung terutama para letnan sekaligus teman satu tim juga mendapat pembaruan yang tidak terkait sama sekali dengan cerita Saints Row sebelumnya. Desain para karakter pendukungnya pun kini diubah menyesuaikan dengan tema besarnya.

Meskipun mengambil cerita dan karakter-karakter yang tidak terkait, namun Boon mengungkapkan bahwa timnya akan memberikan beberapa referensi dari game-game mereka sebelumnya. Selebihnya game ini akan benar-benar baru dari berbagai aspek.

Saints Row reboot ini direncanakan rilis pada 25 Februari 2022 mendatang untuk berbagai platform seperti PC, PS5, PS4, Xbox Series X|S, dan juga Xbox One.

Saints Row akan Umumkan Game Baru pada Gamescom Mendatang

Kehadiran seri Saints Row memang selalu disandingkan dengan seri Grand Theft Auto. Dan meskipun belum pernah berhasil mengalahkan keberhasilan GTA, namun Saints Row tetap tumbuh menjadi game yang banyak diingat oleh para fans berkat keunikan yang diusung.

Dan bagi fans yang telah merindukan kehadiran game open-world dari Volition dan Deep Silver kelihatannya bisa bergembira karena kelihatannya game terbaru dari Saints Row kelihatannya akan segera diumumkan.

Hal tersebut didapati dari gambar yang diunggah di website resmi Saints Row dan juga lewat cuitan Twitter dari host terkenal Geoff Keighley yang menunjukkan dinding bata yang ditutupi dengan graffiti bertuliskan “Rebooting” lengkap dengan logo ‘Fleur-de-lis’ dan beragam elemen-elemen grafis lainnya.

Meskipun mengusung tagline “Rebooting” namun akun Twitter Saints Row memastikan bahwa game terbaru mereka ini bukanlah remaster ataupun remake dari seri-seri lamanya. Walaupun memang reboot untuk seri game-nya. Hal ini memang layak untuk dilakukan karena seri ini telah mengalami pergeseran tema yang cukup signifikan pada instalasi terakhirnya yaitu Saints Row IV yang dirilis 2013 lalu.

Apalagi banyak fans yang telah kehilangan harapan ketika Deep Silver beralih dari Saints Row dengan merilis Agent of Mayhem pada 2017. Game ini mengambil elemen fiksi dan humor yang ada pada Saints Row IV dan mendorongnya lebih jauh. Namun hal tersebut ternyata tidak disukai oleh para fans yang malah menganggap game ini tidak serius.

Maka keputusan untuk me-reboot seri Saints Row ini merupakan hal yang cukup lumrah karena melanjutkan seri-seri sebelumnya sudah tidak memungkinkan dan akan membuat serinya semakin rumit dan tidak jelas.

Sayangnya tidak ada informasi ataupun bocoran apapun mengenai game Saints Row Reboot ini selain bahwa game ini akan muncul perdana pada acara Opening Night Live dari gelaran Gamescom pada 25 Agustus 2021 mendatang. Semoga saja Saints Row bisa kembali ke akarnya menjadi sebuah game open world dengan sisi konyol dan hiperbolisnya.

Betulkah Konami Sedang Menggarap 2 Game Silent Hill Baru?

Kolaborasi antara Hideo Kojima, sutradara Guillermo del Toro, Sony dan aktor Norman Reedus demi mengembangkan Death Stranding mungkin mungkin mampu mengobati kekecewaan karena pembatalan proyek Silent Hills. Tapi dengan melihat P.T. (versi demo game, singkatan dari playable teaser) yang begitu brilian, fans kini hanya bisa membayangkan seperti apa istimewanya Silent Hills jika permainan betul-betul digarap.

Meski Konami tak lagi memegang kendali atas Kojima Productions, mereka kabarnya masih punya hasrat untuk ‘menghidupkan kembali’ franchise Silent Hills. Menariknya lagi, perusahaan gaming asal Tokyo itu tak hanya berencana mengerjakan satu game, tetapi dua permainan Silent Hills sekaligus. Informasi ini datang dari pengguna Twitter bernama Aesthetic Gamer serta laporan situs Rely on Horror dari sumber terpisah.

Mungkin pertanyaan yang kini muncul adalah, apakah info dari Aesthetic Gamer ini akurat dan bisa dipercaya? Secara teknis, eksistensi game Silent Hill anyar belum dapat dipastikan hingga ada pengumuman resmi dari pihak Konami. Namun bocoran dari Aesthetic Gamer terkait permainan Capcom berkali-kali terbukti benar – salah satu yang paling baru ialah mengenai remake Resident Evil 3.

Berdasarkan keterangan Aesthetic Gamer, sejak dua tahun silam Konami sudah mulai mendekati sejumlah developer untuk membantu mereka mengerjakan permainan. Satu game dirancang sebagai ‘soft-reboot‘ dari franchise Silent Hill, lalu satu lagi digarap dengan formula episodik ala permainan TellTale Games (The Walking Dead, Minecraft: Story Mode) dan gaya penyajian drama interaktif Until Dawn.

Aesthetic Gamer menyampaikan hanya itu saja informasi yang bisa dibagikan. Ia pribadi memprediksi, ada kemungkinan salah satu game tersebut akan diumumkan tahun ini. Jika benar begitu, boleh jadi permainan akan diluncurkan di dua generasi console, dan ini sangat menarik. Saya juga berharap agar Konami tidak melakukan perjanjian eksklusif dengan pemilik platform tertentu agar game lebih mudah diakses.

Lewat artikel terpisah, Rely on Horror menguatkan laporan Aesthetic Gamer, “Kami berani memverifikasi keabsahan berita ini. Walaupun belum bisa mendiskusikan detailnya, kami telah mendengar informasi serupa dari sejumlah narasumber independen yang menyatakan bahwa game Silent Hill baru tengah dikembangkan. Kami berpendapat, dua informan ini adalah bukti terkuat Silent Hill siap bangkit dari kematian.”

Seandainya game Silent Hill anyar betul-betul disingkap di tahun 2020, kira-kira ajang apa yang Konami pilih untuk mengumumkannya? Apakah E3, Gamescom, TGS, PAX, atau event seperti Sony State of Play?

Via Eurogamer.

Berbekal Machine Learning, Windows 10 Dilatih Agar Lebih Pintar Dalam Menerapkan Update

Bayangkan: suatu ketika di sore yang indah saat pekerjaan kantor hampir selesai, Anda memutuskan untuk rehat sejenak dari layar komputer, merebus kopi sembari meluruskan punggung. Namun begitu Anda kembali buat menyelesaikan pekerjaan, layar PC malah menampilkan status update Windows, padahal Anda belum sempat menyimpan progresnya.

Kisah serupa mungkin sempat Anda alami, dan sejujurnya, ini terjadi pada saya. Setelah itu, saya segera mengoprek setting Windows Update, mengubah waktu aktif hingga mematikan opsi-opsi ‘otomatis’ dengan harapan kejadian tersebut tak terulang lagi. Microsoft sepertinya telah mendengar banyak keluhan seperti ini. Meski kita harus merima kenyataan bahwa auto-update sudah jadi bagian dari Windows 10, sang developer kabarnya mencoba mengimplementasikan sistem yang lebih pintar.

Caranya? Microsoft mengusung teknik machine learning buat melatih Windows 10 agar tidak melakukan pembaruan di saat yang tak tepat. Fitur baru ini sedang diuji dalam Preview Build bagi peserta Windows Insiders – versi 17723 untuk pengguna Fast Ring dan 18204 buat yang memilih Skip Ahead. Kedua build tersebut dibekali sebuah fungsi prediksi yang bisa menebak secara akurat waktu sempurna untuk meluncurkan update.

Skip Ahead.

“Kami telah memperbarui logika reboot [Windows 10] dengan sistem baru yang lebih adaptif dan proaktif. Kami melatih model prakiraan di sana sehingga ia dapat mengestimasi secara presisi kapan momen sempurna buat me-restart sistem,” kata Microsoft. “Itu berarti, Windows tak cuma mengecek apakah Anda sedang menggunakan perangkat sebelum restart dilakukan, tapi ia juga akan memperkirakan apakah Anda hanya sekadar pergi sebentar untuk mengambil secangkir kopi.”

Dalam uji coba internal yang Microsoft lakukan, kemampuan machine learning di sistem operasinya membuahkan hasil yang menjanjikan. Berkat arsitektur cloud-nya, Windows sukses menerapkan update secara ‘tepat waktu’ berbasis dari kebiasaan pengguna. Di Preview Build tersebut, kapabilitas machine learning masih terus disempurnakan dan Microsoft menyarankan peserta Windows Insider buat melaporkan segala jenis bug yang ditemui.

Waktu update Windows 10 yang sulit diprediksi adalah salah satu keluhan terbesar pengguna. Selain kejadian di atas, sering juga kita harus menunggu instalasi update begitu PC ingin digunakan (misalnya saat mau bekerja). Sejauh ini, Microsoft telah memberikan kita kemampuan buat menunda update Windows, namun penyajiannya masih terasa agresif: tiba-tiba OS menampilkan overlay dan menanyakan kapan Anda mau update.

Kapabilitas pintar ini rencananya akan hadir untuk semua user melalui update besar selanjutnya buat Windows 10 yang Microsoft beri codename Redstone 5. Anda bisa menyimak beragam pembaruan lain yang dibawa oleh Redstone 5 di tautan ini.

Via PC Gamer.

Betulkah Shadow of the Tomb Raider Ialah Judul Game Tomb Raider Selanjutnya?

Bermaksud ingin menyegarkan kembali franchise Tomb Raider, Crystal Dynamics memutuskan untuk merekonstruksi kisah awal petulangan Lara Croft. Langkah ini terbukti tepat, reboot Tomb Raider menjadi game dengan penjualan tercepat di seri itu, menyemangati developer untuk menggarap sekuelnya yang dirilis di platform game next-gen pada tahun 2015-2016.

Seperti pendahulunya, Rise of the Tomb Raider juga memperoleh respons yang sangat positif. Pujian diarahkan pada aspek gameplay serta visual. Jika kebetulan sudah memainkannya, Anda pasti tahu game tersebut masih belum menutup kisah petualangan Lara Croft di saga barunya itu. Dan baru-baru ini, terdengar kabar yang menyatakan bahwa Square Enix dan Cyrstal Dynamics sedang menyiapkan penerusnya – melalui game berjudul Shadow of the Tomb Raider.

3rEHWipvbghYSYVMdPahAi-650-80

Eksistensi dari Shadow of the Tomb Raider sendiri mulai diketahui sejak bulan Oktober 2016 kemarin, berdasarkan foto unggahan user Reddit. Waktu itu, sang redditor tak sengaja mendapatkan kesempatan mengambil foto staf Crystal Dynamics yang sedang membuka dokumen di komuter. Delapan bulan kemudian, informasi tersebut diperkuat dengan gambar yang (tampaknya tak sengaja) di-upload oleh perusahaan bernama Take Off.

Shadow of the Tomb Raider

Dari sedikit riset, Take Off adalah studio marketing asal Los Angeles. Salah satu spesialisasi mereka ialah penggarapan artworks dan trailer video game. Tapi saat artikel ini ditulis, situs mereka sedang tidak bisa diakses karena ‘masih dalam perawatan’.

Gambar yang sempat diabadikan oleh anggota forum NeoGAF itu sendiri kembali mengonfirmasi pemakaian judul Shadow of the Tomb Raider. Di sana ada beberapa alternatif logo permainan serta setidaknya sembilan ilustrasi gambar tangan yang menampilkan Lara Croft dengan deskripsi: ‘key art: beberapa usulan [gambar] untuk menunjukkan keadaan lingkungan, pencahayaan, dan pose berbeda’.

Jika dilihat lebih teliti, ilustrasi-ilustrasi Lara Croft tersebut berkali-kali menampilkan piramida. Hal ini boleh jadi mengindikasikan latar belakang permainan Shadow of the Tomb Raider. Menerka dari bentuk dan keberadaan pepohonan di gambar, kemungkinan game di-setting di wilayah Amerika Selatan dan mengangkat tema kebudayaan Amerika kuno.

Ada peluang, ‘proses perawatan’ di website Take Off dimaksudkan untuk menghapus segala informasi terkait Shadow of the Tomb Raider. Tentu saja hal ini malah memperkuat kecurigaan bahwa permainan memang betul-betul ada. Semoga saja kita tak perlu menunggu waktu rilisnya terlalu lama…

Via PC Gamer.

Star Wars: Knights of the Old Republic Dibuat Ulang, Disuguhkan Berupa Update Gratis

Dua bulan lebih setelah penayangan The Force Awakens, demam Star Wars tak kunjung reda. Tepat di hari Senin kemarin, Disney mengumumkan dimulainya produksi Episode VIII, dan di penghujung tahun ini Rogue One: A Star Wars Story dijadwalkan untuk dirilis. Dan bagi para gamer sekaligus penggemar berat Perang Bintang, kabar baik tidak berhenti sampai di sana.

Diluncurkan 13 tahun silam, Star Wars: Knights of the Old Republic memperoleh banyak penghargaan. Khalayak memuji aspek narasi, penyajian suara, hingga karakter di permainan role-playing ini. Hingga kini, penggemar masih menunggu sekuel kedua Knights of the Old Republic (meski Star Wars: The Old Republic sudah lama meluncur). Dan di tengah penantian itu, tim bernama Poem Studios mencoba merekonstruksi KotOR berbekal teknologi modern.

Upaya ambisius tersebut dikerjakan oleh sang developer independen bersama komunitas Star Wars, proyeknya diberi nama Knights of The Old Republic: Apeiron. Selain  menciptakan ulang KotOR dengan memanfaatkan Unreal Engine 4, versi remaster juga mendapatkan bermacam-macam konten tambahan, antara lain planet-planet baru yang bisa Anda singgahi, misi, item dan karakter baru, serta perbaikan UI dan kehadiran fitur perspektif orang pertama.

Bukan cuma berisi programmer, Poem Studios diperkuat oleh para seniman, voice actor, desainer dan penulis. Dengan keragaman talenta di berbagai biadng, mereka sangat percaya diri bisa menyelesaikan Apeiron sesuai target. Tentu Poem tidak menolak bantuan, developer membuka kesempatan bagi siapapun yang tertarik untuk berpartisipasi dalam proyek tersebut.

Dan ada satu lagi faktor yang membuat kreasi mereka unik, yaitu Apeiron akan disajikan secara gratis, dengan satu syarat: Anda harus memiliki game original Star Wars: Knights of the Old Republic. Mendapatkannya tidak sulit, ia bisa dibeli di GOG. Apeiron sendiri bekerja sebagai update – modifikasi besar-besaran dari permainan klasik garapan BioWare. Saat ini, permainan berada di masa awal pengembangan. Developer mempersilakan Anda menyimak pembuatannya secara live via Twitch.

Di website, Poem Studios meyakinkan kita bahwa karya mereka tersebut legal, tanpa resiko ditutup Disney. Developer beralasan, mereka tak melanggar hukum selama game tidak dikomersialisasikan. Terlepas dari itu, Poem tidak keberatan Anda memberikan donasi, hanya saja tidak sekarang. Tim ingin menyelesaikan porsi besar dari permainan dan memolesnya terlebih dulu sebelum mulai menerima sumbangan.

Dari beberapa screenshot yang telah dipublikasi, Knights of The Old Republic: Apeiron tampak sangat menjanjikan.

Star Wars Knights of the Old Republic Remake 01

Star Wars Knights of the Old Republic Remake 02

Star Wars Knights of the Old Republic Remake 03

Star Wars Knights of the Old Republic Remake 04

Via GameSpot. Sumber ApeironGame.com. Header: IGN.

Satu Lagi Reboot Game Klasik Jadi Hit di Kickstarter: BattleTech

Saat menikmati permainan bertema mecha seperti Titanfall, gamer veteran mungkin akan segera teringat pada masa kejayaan MechWarrior. Tapi tahukah Anda, MechWarrior hanyalah spin-off dari franchise fiksi ilmiah BattleTech yang diperkenalkan oleh Jordan Weisman di tahun 80-an. Lebih dari tiga dekade setelahnya, ia berniat untuk menciptakan ulang kreasinya itu. Continue reading Satu Lagi Reboot Game Klasik Jadi Hit di Kickstarter: BattleTech