Riset Mengatakan Red Dead Redemption 2 Membantu Pengenalan Satwa Liar

Kompleksitas dunia open-world yang ditawarkan game-game buatan Rockstar memang tidak perlu diragukan. Terlebih Rockstar selalu meningkatkan standar dengan dunia yang lebih imersif.

Salah satu contohnya adalah Red Dead Redemption 2 yang kini sudah berumur 3 tahun. Namun dunia liar Amerika yang mereka hadirkan masih mampu membuat takjub banyak orang. Bahkan, sebuah riset terbaru menyebutkan bahwa RDR 2 ini dapat digunakan untuk memelajari hewan liar yang ada di dalam game-nya.

Riset ini dilakukan oleh seorang guru Biologi asal Inggris yang juga seorang gamer. Risetnya dilakukan kepada sebanyak 586 partisipan yang mengambil lokasi di 55 negara. Sekitar 444 orang telah memainkan Red Dead Redemption 2. Rata-rata respondennya berumur 18 hingga 34 tahun.

image credit: Rockstar

Dikutip dari postingannya di forum Reddit, sang guru yang menggunakan nama SaiRookwood tersebut menjelaskan bahwa tujuan dari risetnya ini adalah untuk mencari tahu apakah lingkungan virtual detail yang dimiliki oleh Red Dead Redemption 2 dapat membuat gamer belajar mengidentifikasi beberapa spesies yang ada di dalam simulasi ekosistem game-nya tanpa disadari.

Dalam surveynya, para responden diminta untuk mengidentifikasi 15 hewan dari foto aslinya. Hewan-hewan tersebut semuanya ada di dalam RDR 2. Dan para responden diminta untuk memilih nama hewan tersebut yang benar dari pilihan ganda.

Hasilnya pun cukup mengejutkan, karena rata-rata para responden yang memainkan RDR 2 mampu menebak dengan benar 10 dari 15 binatang. Lebih lanjut, para gamer yang baru saja memainkan game RDR 2 dikatakan mampu memperoleh nilai lebih tinggi.

image credit: imgur

Sedangkan responden dengan nilai terbaik adalah mereka yang memilih peran sebagai ‘Naturalis’ di dalam Red Dead Online. Hal itu dikarenakan peran tersebut meminta para pemain untuk memelajari satwa yang ada di dunia Red Dead tanpa membunuhnya.

SaiRookwood berkesimpulan bahwa imersi dan ‘gamification‘ dalam pembelajaran akan lebih efektif. Karena aksi yang mereka lakukan dalam proses pembelajaran tersebut lebih bermakna ketimbang hanya harus mengingat-ingatnya lewat gambar, buku, atau video.

Meskipun begitu, SaiRookwood tetap tidak menyarankan untuk para gamer yang masih berumur di bawah 18 tahun untuk memainkan Red Dead Redemption 2. Karena memang banyak adegan-adegan dalam game-nya yang terlalu sadis dan kurang sesuai untuk anak-anak di bawah umur.

Rockstar Games dan GTA: Sejarah Singkat dan Keunikannya

Setiap developer game biasanya memiliki keahlian masing-masing. Misalnya, Riot Games sukses dengan League of Legends, sebuah MOBA. Karena itu, untuk membuat Ruined King, yang bergenre RPG, mereka menggandeng developer lain. Sebaliknya, Obsidian dikenal berkat game-game single-player mereka, seperti The Outer World dan Pillars of Eternity. Menariknya, Rockstar Games berhasil membuat game single-player dan multiplayer yang populer dengan Grand Theft Auto V .

 

Sejarah Rockstar Games

Rockstar Games didirikan pada Desember 1998 sebagai bagian dari Take-Two Interactive. Untuk mendirikan Rockstar, Take-Two menggunakan aset dari BMG Interactive, yang mereka akuisisi pada Maret 1998. Melalui akuisisi ini, Take-two mendapatkan dua intellectual property dari BMG, yaitu Grand Theft Auto dan Space Station Silicon Valley.

Setelah akuisisi BMG oleh Take-Two, tiga eksekutif BMG pindah ke New York untuk bekerja di bawah Take-Two. Ketiga orang itu adalah Jamie King dan bersaudara Houser: Sam dan Dan. Terry Donnovan, yang sempat bekerja di bawah perusahaan label rekaman BMG Entertainment, juga mengikuti jejak ketiganya. Keempat pria ini dianggap sebagai co-founders dari Rockstar.

DMA Design merupakan developer dari GTA pertama.
DMA Design merupakan developer dari GTA pertama.| Sumber: YouTube

Selain BMG Interactive, Take-Two juga membeli DMA Design, developer dari Grand Theft Auto, pada September 1999. DMA Design didirikan pada 1987 oleh David Jones. Pada awal berdirinya, DMA mendapatkan dukungan dari publisher Psygnosis. Ketika itu, fokus DMA adalah membuat game untuk tiga PC, yaitu Amiga, Commodore 64, dan Atari ST.

DMA Design berhasil membuat sejumlah game populer, seperti Menace dan Blood Money. Pada 1991, mereka meluncurkan Lemmings, game puzzle-platformer yang menjadi hit di pasar internasional. Menurut laporan Opium Pulses, Lemmings terjual sebanyak 15 juta unit. Tak hanya itu, dalam periode 1991-2000, Lemmings mendapatkan 5 sekuel dan 2 expansion. Kesuksesan DMA dengan Lemmings memungkinkan mereka untuk membuat game yang lebih ambisius. Salah satunya adalah Grand Theft Auto.

Grand Theft Auto pertama diluncurkan pada Oktober 1997. Tak lama setelah itu, DMA Design dibeli oleh Gremlin Interactive seharga GBP4,2 juta. Di bawah Gremlin, DMA merilis beberapa game baru, seperti Body Harvest, Space Station Silicon Valley, Tanktics, dan Wild Metal Country. Namun, Gremlin kemudian diakuisisi oleh Infogrames seharga GBP24 juta dan aset dari DMA Design dijual ke Take-Two Interactive.

Pada 1999, Take-Two mengakuisisi DMA Design. Ketika itu, mereka tengah mengembangkan GTA3D dan Grand Theft Auto: Crime World. Meski pengembangan Crime World akhirnya tidak dilanjutkan, DMA tetap membuat GTA3D, yang namanya kemudian diubah menjadi Grand Theft Auto III. Pada Oktober 2001, GTA III diluncurkan untuk PlayStation 2. Beberapa bulan setelah itu, pada Maret 2002, DMA Design diintegrasi dengan Rockstar Games. Nama studio itu pun diubah menjadi Rockstar North per Mei 2002.

 

Sekilas tentang GTA

Setelah beroperasi selama lebih dari dua dekade, Rockstar Games memiliki beberapa franchise populer, seperti Red Dead, Max Payne, dan Manhunt. Namun, tak bisa dipungkiri, Grand Theft Auto adalah franchise mereka yang paling populer.

Grand Theft Auto pertama mulai dikembangkan pada April 1995. Ketika itu, game tersebut memiliki judul Race’n’Chase. Memang, pada awalnya, GTA dibuat dengan konsep game racing multiplayer yang memungkinkan pemainnya untuk saling menabrakkan mobil mereka dengan satu sama lain. Namun, konsep dari game itu lalu berubah menjadi action adventure.

Konsep awal GTA adalah multiplayer racing. | Sumber: GameSpot
Konsep awal GTA adalah multiplayer racing. | Sumber: GameSpot

David Jones, pendiri DMA Design yang juga merupakan Producer dari GTA, mengungkap, Pac-Man merupakan salah satu game yang menginspirasi GTA. Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana Pac-Man bisa menjadi inspirasi untuk GTA? Dalam Pac-Man, Anda harus memakan semua titik yang ada dan menghindari para Ghosts. Sementara di GTA, Anda bisa menabrak pejalan kaki dengan mobil, walau hal itu berarti Anda harus siap dikejar polisi.

Selain Pac-Man, game lain yang menginspirasi GTA adalah Elite, ungkap Gary Penn, yang ketika itu menjabat sebagai Creative Director dari DMA. Elite, yang diluncurkan pada 1984, merupakan game tentang space trading dan combat simulation. Pada masanya, game ini dianggap sebagai game revolusioner karena menggunakan grafik 3D dan sistem open-world.

Pengembangan Grand Theft Auto sendiri tidak berjalan mulus. Berulang kali, game tersebut hendak dibatalkan. Namun, para developer di DMA bersikukuh untuk menyelesaikan game itu.

 

Kontroversi Terkait GTA

Grand Theft Auto memang merupakan franchise terpopuler milik Rockstar Games. Sejauh ini, terdapat tujuh game GTA, empat game spin-off, dan empat expansion. Grand Theft Auto V, yang diluncurkan pada 2013, telah terjual sebanyak 135 juta unit. Dengan begitu, GTA V menjadi game dengan angka penjualan terbesar kedua di dunia. Dengan penghasilan total mencapai US$60 miliar, GTA V juga menjadi salah satu game paling menguntungkan.

Meskipun begitu, tak bisa dipungkiri bahwa game-game GTA juga menuai kritik dan kontroversi. Kekerasan eksplisit merupakan salah satu alasan mengapa Grand Theft Auto mendapatkan kritik. Misalnya, pada GTA III, para pemain bisa menyewa Pekerja Seks Komersil (PSK) dan membunuhnya sehingga dia tidak perlu membayar. Alasan lain mengapa GTA sering mendapatkan protes adalah keberadaan konten seksual. Minigame Hot Coffee dalam GTA: San Andreas menjadi salah satu kontroversi terbesar yang melibatkan GTA. Pasalnya, minigame itu menampilkan adegan seks antara sang tokoh utama dengan kekasihnya.

GTA: San Andreas
GTA: San Andreas

Rockstar sebenarnya telah menonaktifkan minigame itu sebelum mereka merilis San Andreas. Namun, seperti yang disebutkan oleh Screen Rant, hal ini tidak menghentikan para modders untuk mengaktifkan kode dari Hot Coffee agar mereka bisa mengakses konten minigame tersebut. Pada akhirnya, Rockstar memutuskan untuk menghapus kode dari Hot Coffee dari San Andreas sehingga konten itu tak lagi bisa diakses.

Selain kekerasan dan konten seksual, Rockstar juga mendapatkan protes karena tak segan memasukkan konten sensitif terkait politik, khususnya bagi warga Amerika Serikat. Contohnya, dalam GTA: Vice City, terdapat dialog yang menyerukan dukungan untuk membunuh imigran asal Haiti. Hal ini mendapatkan protes dari komunitas Haiti-Amerika.

 

Single-Player vs Multiplayer

Pada 2013, salah satu topik hangat yang dibicarakan di industri game adalah apakah game single-player masih diminati di tengah maraknya game-game online. Menariknya, ketika itu, Rockstar meluncurkan Grand Theft Auto V, yang fokus pada elemen single-player, dan juga GTA Online, yang masih menjadi bagian dari GTA V dan merupakan game multiplayer. Ketika itu, pada Polygon, Dan Houser, salah satu pendiri Rockstar, mengaku bahwa dia percaya, game single-player masih diminati banyak orang.

“Saya rasa, game multiplayer yang dieksekusi dengan baik memang menarik minat banyak orang, tapi audiens dari game multiplayer tidak akan sebanyak game single-player,” kata Houser, seperti dikutip dari Polygon. “Game multiplayer belum dapat melakukan hal itu sekarang.” Houser mengungkap, kebanyakan game online, seperti Call of Duty, tetap punya elemen single-player, walau tentu saja, tetap ada beberapa game online yang menjadi pengecualian, seperti World of Warcraft.

“Bahkan pemain Call of Duty sekalipun tidak selalu bermain mode multiplayer,” ujar Houser. “Masih ada banyak gamer yang suka memainkan game adventure single-player. Dan saya rasa, game-game seperti itulah yang kami buat. Game-game action adventure kami punya mekanisme dan komponen petualangan yang kuat. Memang, game kami bukan RPG. Namun, perbedaan antara game action adventure buatan kami dengan RPG semakin tipis.”

Lebih lanjut, dia berkata, “Saya rasa, game single-player tetap punya masalah sendiri. Namun, game adventure single-player tetap bisa menjual jika ia memang berkualitas. Sama seperti game multiplayer yang bisa menjadi populer jika ia memang menarik.”

Red Dead Redemption 2 Siap Meluncur ke Steam pada 5 Desember

Peluncuran Red Dead Redemption 2 versi PC pada 5 November kemarin diwarnai oleh sejumlah kejutan. Yang paling utama adalah absennya Steam sebagai salah satu platform distribusi digital yang menawarkannya. Hingga kini tidak ada yang tahu pasti alasan Rockstar menunda perilisan RDR2 via Steam, tapi setidaknya mereka menepati janji bahwa RDR2 akan menyusul ke platform besutan Valve itu di bulan Desember.

Lebih tepatnya 5 Desember mendatang, berdasarkan pengumuman singkat Rockstar via Twitter. Harganya belum tercantum pada halaman Steam-nya, tapi kemungkinan besar konsumen tetap harus membayar penuh. Satu hal yang perlu dicatat, RDR2 versi PC memanfaatkan Rockstar Games Launcher meski Anda membelinya dari Epic Games Store maupun Humble Store, dan kemungkinan besar kasusnya akan sama persis di Steam.

Memang terkesan cukup ribet, tapi tren inilah yang harus diterima para gamer PC dengan hati besar. Rockstar bukan developer pertama yang mewajibkan pemain meng-install launcher-nya meski mereka membeli game-nya melalui Steam. Developer lain seperti Ubisoft atau Bethesda pun juga berperilaku sama.

Namun seandainya ada yang bertanya mengapa harus menunggu RDR2 muncul di Steam, saya mungkin akan menjawab karena kebijakan penyesuaian harga per region yang sudah diterapkan Steam sejak lama. Lebih lanjut, platform lain yang masih seumur jagung macam Epic Games Store juga terkendala soal metode pembayaran yang masih minim opsi.

Hal lain yang perlu disorot adalah, peluncuran RDR2 di Steam tidak akan menutupi fakta bahwa game ini masih dinodai sejumlah problem, terutama dari segi performa. Terlepas dari itu, gamer PC sudah menanti kehadirannya selama setahun lebih, dan saya yakin lambat laun kita bakal memakluminya selagi Rockstar terus membenahinya.

Sumber: Polygon.

Rockstar Beberkan Detail Mengenai Red Dead Redemption 2 Versi PC Beserta Spesifikasi yang Dibutuhkan

Seperti yang sudah dijanjikan, Rockstar akhirnya membeberkan detail lebih lengkap mengenai Red Dead Redemption 2 versi PC. Penantian panjang para gamer PC semestinya dapat terbayarkan berkat penyempurnaan dari segi teknis yang ditawarkan.

Satu pembeda utama antara RDR2 versi PC dan console-nya adalah seputar grafis. Lighting di versi PC-nya bakal lebih menawan berkat kualitas ambient occlusion dan global illumination yang lebih baik, demikian pula kualitas refleksi di atas air, cermin maupun permukaan yang mengilap, serta resolusi bayangan yang lebih tajam.

Kualitas tekstur pun juga bakal ikut meningkat pada versi PC-nya, spesifiknya tekstur pepohonan, rerumputan maupun bulu-bulu pada binatang. Draw distance alias jarak pandang yang lebih jauh juga menjadi keunggulan versi PC-nya, yang berarti objek yang berada jauh dari karakter akan tetap kelihatan tanpa harus didekati terlebih dulu. Semuanya demi menyajikan kesan yang lebih realistis.

RDR2 versi PC juga akan menghadirkan mode HDR bagi mereka yang memiliki perangkat yang mendukung. Deretan screenshot yang diambil dari versi PC-nya bisa Anda lihat di bawah ini, sedangkan trailer resmi dalam resolusi 4K 60 fps kabarnya akan segera menyusul.

Semua ini tentunya membutuhkan PC berspesifikasi tinggi, tidak lupa juga ruang kosong di hard disk sebesar 150 GB. Rockstar sendiri merincikan spesifikasi PC yang dibutuhkan untuk RDR2 sebagai berikut:

Minimum

  • OS: Windows 7 – Service Pack 1
  • Prosesor: Intel Core i5-2500K / AMD FX-6300
  • RAM: 8 GB
  • Kartu grafis: Nvidia GeForce GTX 770 2 GB / AMD Radeon R9 280 3 GB

Recommended

  • OS: Windows 10 – April 2018 Update
  • Prosesor: Intel Core i7-4770K / AMD Ryzen 5 1500X
  • RAM: 12 GB
  • Kartu grafis: Nvidia GeForce GTX 1060 6 GB / AMD Radeon RX 480 4 GB

Jujur saya pribadi cukup sedih melihat prosesor yang saya gunakan, i5-2500K, tercantum sebagai spesifikasi minimum. Terakhir saya meng-upgrade PC adalah saat GTA V versi PC dirilis (2015), mungkin sekarang sudah waktunya saya melakukan upgrade lagi demi menyambut mahakarya terbaru Rockstar ini.

Sumber: Rockstar.

Red Dead Redemption 2 Versi PC Resmi Dirilis 5 November 2019

Penantian panjang para gamer PC akhirnya terbayarkan. Hampir setahun setelah Red Dead Redemption 2 (RDR2) dirilis di platform next-gen console, game bikinan Rockstar yang mencetak angka penjualan fenomenal itu akhirnya mendapat jadwal rilis di PC: 5 November 2019.

Desas-desus maupun bocoran demi bocoran mengenai versi PC dari RDR2 memang sudah cukup lama tersebar, tapi tidak ada yang lebih melegakan daripada konfirmasi resmi dari Rockstar. Prekuelnya memang tidak sempat dirilis di PC, tapi syukurlah Rockstar tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Seperti halnya Grand Theft Auto V versi PC, RDR2 juga bakal menawarkan sejumlah peningkatan kualitas grafis di PC. Jujur saya sulit membayangkan detail semenawan apa lagi yang bisa dihadirkan oleh versi PC-nya mengingat visual di versi console-nya saja sudah begitu mengesankan – Rockstar baru akan menyingkap screenshot versi PC-nya pada tanggal 9 Oktober, tidak ketinggalan juga detail mengenai spesifikasi PC minimum yang dibutuhkan.

Red Dead Redemption 2

Di samping penyempurnaan dari sisi teknis, RDR2 versi PC juga akan menyuguhkan sejumlah fitur baru, macam senjata-senjata baru, misi Bounty Hunting dan Gang Hideout baru. Akses ke Red Dead Online tentunya juga bakal tersedia. Ya, bersiaplah kehilangan waktu begitu banyak akibat game ini.

Buat yang sudah tidak sabar, Rockstar bakal membuka pre-order RDR2 versi PC mulai 9 – 22 Oktober secara eksklusif melalui Rockstar Games Launcher yang baru saja diluncurkan. Ada banyak bonus yang disediakan untuk konsumen pre-order, mulai dari upgrade gratis ke Premium Editions, sampai dua bonus game secara cuma-cuma.

Pilihan bonus game-nya adalah sebagai berikut:

  • Grand Theft Auto III
  • Grand Theft Auto: Vice City
  • Grand Theft Auto: San Andreas
  • Bully: Scholarship Edition
  • L.A. Noire: The Complete Edition
  • Max Payne 3: The Complete Edition

Red Dead Redemption 2

Lewat periode tersebut, pre-order RDR2 versi PC juga dapat dilakukan via Epic Games Store, Greenman Gaming, Humble Store dan sejumlah platform lainnya, tapi tanpa bonus melimpah seperti di atas. Bagaimana dengan Steam? Well, entah kenapa RDR2 baru akan menyusul ke platform tersebut mulai bulan Desember.

Keputusan Rockstar menunda perilisan RDR2 versi PC di Steam memang terdengar agak mengejutkan, sekaligus semakin memperkuat indikasi bahwa platform besutan Valve itu tak lagi menjadi pilihan pertama para developer. Lebih mengejutkan lagi, RDR2 malah akan dirilis lebih dulu di Google Stadia ketimbang Steam sebagai salah satu launch title-nya.

Sumber: Rockstar.

Rockstar Luncurkan Software Launcher Game-nya Sembari Bagi-Bagi GTA: San Andreas Gratis

Sebagai platform gaming ‘terbuka’, suka tak suka gamer PC mesti mau menggunakan layanan serta software berbeda untuk menikmati beragam permainan, dari mulai Steam, Origin, Uplay, GOG, belum lagi Epic Store dengan judul-judul eksklusifnya. Beberapa waktu lalu, GOG memperkenalkan Galaxy 2.0 demi menggabungkan library dan para pemain di sejumlah platform dalam satu wadah.

Namun GOG mungkin akan sedikit kesulitan dalam menunaikan misi mulianya karena ada satu lagi publisher raksasa yang kembali meluncurkan software client-nya sendiri. Mereka adalah pemegang franchise Grand Theft Auto dan Red Dead Redemption, yaitu Rockstar Games. Perusahaan game asal Kota New York itu resmi mengumumkan Rockstar Games Launcher dan siapapun yang mengunduhnya sekarang berhak mendapatkan Grand Theft Auto: San Andreas secara cuma-cuma.

Rockstar Games Launcher disediakan khusus untuk PC ber-OS Windows, dan ke depannya ia akan menjadi portal utama dalam menikmati kreasi digital milik Rockstar. Anda membutuhkannya buat menjalankan game dan ia merupakan tempat pembelian mata uang in-game premium Grand Theft Auto V (Shark Cards). Dari pengamatan saya secara personal, software launcher ini merupakan ekspansi dari layanan komunikasi sekaligus DRM, Rockstar Games Social Club.

Rockstar Games Launcher.

Melihat dari fitur-fitur yang ditawarkannya, Rockstar Games Launcher punya banyak kemiripan dengan Uplay. Software ini dibekali fitur penyimpanan cloud dan akan mendistribusikan update secara otomatis. Lalu apapun versi game yang Anda beli, fisik ataupun digital (termasuk dari platform lain), Rockstar Games Launcher tetap diperlukan agar permainan bisa dijalankan. Kondisi ini serupa ketika menginstal game Ubisoft dari Steam di mana Anda tetap diwajibkan log-in di Uplay.

Belum diketahui pasti akan seperti apa dampak kehadiran Rockstar Games Launcher terhadap permainan-permaianan Rockstar di Steam. Apakah publisher akan tetap menjajakan kreasi mereka di platform distribusi terbesar di dunia itu, atau malah pelan-pelan menarik game-nya agar hanya bisa diakses via launcher secara eksklusif? Lalu apakah pelepasan Rockstar Games Launcher menandai agenda peluncuran judul besar baru di PC – seperti Red Dead Redemption 2?

Belakangan ini, beberapa pemain di industri gaming memang tampak menjauhi Steam. Ada banyak game menarik yang kini cuma dapat dibeli di Epic Store (Control, Borderlands 3, Metro Exodus, Detroit: Become Human) lalu judul seperti Call of Duty: Black Ops 4 di PC hanya bisa dinikmati via software Battle.net.

Uniknya, langkah berbeda malah diambil oleh Microsoft. Biasanya menjual game mereka di Microsoft/Xbox Store, Gears 5 malah dihidangkan di Steam dan penawarannya dipermanis dengan potongan (penyesuaian) harga yang sangat atraktif khusus bagi konsumen di Indonesia.

Via GameSpot.

Bocoran Video Isyaratkan Eksistensi Red Dead Redemption 2 Versi PC

PC dan Rockstar mempunyai hubungan yang tidak biasa. Tim developer yang terkenal berkat franchise Grand Theft Auto ini meluncurkan kreasi pertamanya di platform PC (saat itu mereka dikenal dengan nama DMA Design, cikal bakal Rockstar North), namun beberapa game buatan Rockstar malah hanya disediakan secara eksklusif di console, meski gamer PC sangat menginginkannya.

Satu seri yang menimbulkan dilema adalah Red Dead Redemption. Game pertamanya tidak pernah dirlis di komputer personal dengan alasan Rockstar mendesainnya dari awal buat console last-gen. Sekuelnya baru tersedia di bulan Oktober kemarin dan berhasil menjadi permainan paling fenomenal di tahun ini. Namun hingga sekarang, Rockstar sama sekali belum mengonfirmasi eksistensi versi Windows-nya.

Melihat kesuksesan Grand Theft Auto V dan bagaimana ada puluhan ribu pemain mengakses Grand Theft Auto Online setiap hari via Steam, sejumlah pakar dan analis berkeyakinan bahwa pada akhirnya RDR2 juga akan tersedia di PC, apalagi game action-adventure baru itu dikembangkan dengan menggunakan teknologi GTA5 sebagai basisnya. Rumor tentangnya jadi semakin panas setelah versi PC sempat disebutkan situs retail, di LinkedIn, serta muncul di app companion.

Kali ini beredar sebuah rekaman ‘off-screen‘ yang menunjukkan konten dari Red Dead Redemption 2 PC. Durasinya cukup singkat, hanya 26 detik, namun mengekspos hal-hal krusial. Video aslinya sudah diturunkan, namun channel Reupload Deleted Videos mengungahnya kembali. Berdasarkan komentar, banyak orang percaya bahwa video tersebut merupakan rekaman sungguhan. Silakan Anda simak sendiri di bawah.

Hal pertama yang membuat orang meyakini keaslian video tersebut adalah gerakan kursor mouse dan respons tombol di menu pause. Rekaman dimulai dengan memperlihatkan Arthur Morgan di kota Valentine. Kemudian video di-pause, dan sesaat pemain menavigasi sejumlah pilihan di sana. Selanjutnya, ia segera masuk ke setting display – pilihan lainnya meliputi kendali, kamera, audio dan general.

Menu display menunjukkan elemen-elemen khas PC. Anda bisa menentukan mode tampilan (misalnya fullscreen atau windowed), refresh rate, fitur grafis seperti FXAA dan VSync, serta opsi kualitas shader, tekstur, bayangan hingga jarak pandang.

Semuanya terlihat meyakinkan, namun tentu saja ada beberapa aspek yang menimbulkan keraguan. Pertama, mengapa pembuat video hanya menampilkan menu display? Dan kedua, untuk versi PC, setting grafis di sana terasa terbatas. Sebagai komparasi, bagian opsi grafis GTA5 PC bahkan menampilkan konsumsi memori video. Mereka yang berpikiran positif mungkin akan bilang, ini hanyalah versi belum jadi. Semoga benar begitu…

Via PC Gamer.

Rockstar Konfirmasi Kehadiran Mode Battle Royale di Red Dead Online

Setelah sukses dipopulerkan oleh PlayerUnknown’s Battlegrounds dan Fortnite, developer-developer ternama dunia kini berlomba-lomba mendorong franchise mereka memasuki ke pasar battle royale. Activision melakukannya lewat Call of Duty: Black Ops 4, lalu Electronic Arts berencana untuk meluncurkan mode last man standing itu di Battlefield V pada musim semi 2019.

Rumor soal niatan Rockstar buat mengadopsi formula populer itu di Red Dead Online sempat terdengar berbulan-bulan silam, dilaporkan oleh Trusted Reviews. Sang developer ternyata menanggapi masalah ‘kebocoran info’ dengan sangat serius. Mereka mengambil langkah hukum, dan meminta Trusted Reviews untuk menurunkan berita tersebut. Namun sesudah porsi multiplayer di Red Dead Redemption 2 ini mulai tersedia, Rockstar akhirnya mengonfirmasi kehadiran battle royale.

Lewat laman newswire, Rockstar Games menjabarkan secara cukup lengkap seperti apa konten yang ditawarkan oleh Red Dead Online. Di bagian ‘Competition and Showdown Series’, developer menjabarkan lima mode kompetitif yang bisa kita nikmati di periode beta, di antaranya Shootout dan Team Shootout, Most Wanted, Hostile Territory, Name Your Weapon, dan Make it Count.

Red Dead Redemption 2 1

Make it Count ini yang sangat menarik. Ia dideskripsikan sebagai ‘sebuah ujian kecerdikan sejati’, mengadu pemain di sebuah area yang semakin mengecil dan hanya membekali mereka dengan panah serta pisau. Informasi dari Eurogamer menyatakan bahwa Make it Count memberikan arena bagi 32 orang pemain buat jadi satu-satunya penyintas – alias last man standing. Premisnya terdengar sangat akrab bukan?

Red Dead Redemption 2 2

Red Dead Online dimulai dengan sesi pembuatan karakter. Penyajiannya sangat mirip Grand Theft Auto Online, mempersilakan Anda mengutak-utik elemen penampilan secara cukup detail – misalnya penempatan mulut atau ukuran hidung. Selanjutnya, Anda akan diajak mengunjungi Sisika Penitentiary untuk mendapatkan kuda tunggangan. Lalu pemain dapat mendirikan kemah, berburu harta karun, hingga melengkapi Ability Card pertamanya.

Red Dead Redemption 2 3

Aspek penjelajahan tidak terlalu berbeda dari Red Dead Redemption 2. Ketika bereksporasi, Anda akan menemukan kejadian-kejadian menarik, bahkan bertemu dengan wajah-wajah familier. Misi tersaji berdasarkan kepribadian Anda. Jika bermain sebagai karakter baik, Anda mungkin akan diminta menjaga konvoi, sedangkan karakter jahat malah diperintahkan buat membebaskan sesama kriminal.

Red Dead Online tersaji melalui update ke versi 1.03. Di PlayStation 4, Rockstar menyajikan undahan sebesar 5-gigabyte lebih. Saat artikel ini ditulis, proses download di console masih berlangsung, tapi saya sendiri mungkin baru dapat mengaksesnya pada tanggal 29 November. Gerbang beta Red Dead Online baru akan terbuka sepenuhnya bagi seluruh pemilik Red Dead Redemption 2 di tanggal 30 November nanti.

Red Dead Online Dapat Dinikmati Mulai Minggu Ini

Red Dead Redemption 2 menyuguhkan banyak sekali hal untuk Anda lakukan serta menyimpan berbagai rahasia yang menanti buat disingkap. Seiring bermain, secara personal saya menyukai pendekatan gameplay simulasi koboi ini yang tidak memburu-buru pemain. Banyak dari Anda mungkin sudah menyelesaikan kisah petualangan Arthur Morgan, namun sebagian boleh jadi sangat menanti-nanti kehadiran Red Dead Online.

Red Dead Online adalah porsi multiplayer dari Red Dead Redemption 2, disajikan dengan pendekatan yang menyerupai Grand Theft Auto Online di Grand Theft Auto V. Sebelumnya, Rockstar Games berjanji untuk meluncurkan Red Dead Online di bulan November 28=018, dan lewat website-nya, sang developer akhirnya mengumumkan tanggal pembukaan gerbang versi beta yang dilakukan secara bertahap.

Rockstar menjelaskan bagaimana mereka menggunakan Red Dead Redemption 2 sebagai pondasi dari mode online ini. Developer menyulap lingkungan alam terbuka dan kota-kota di sana menjadi arena online ‘yang hidup’ dan siap dinikmati oleh para pemain bersama-sama. Anda bisa membentuk grup (Rockstar menamainya Posse) bersama tujuh orang kawan serta dipersilakan pula buat menjelajahi dunianya sendirian.

Beragam aktivitas bisa Anda kerjakan di sana: berbelanja di kota, memerangi geng lawan dan menyerang persembunyiannya, memburu harta karun, serta mengerjakan berbagai misi. Anda juga dapat bertemu lagi dengan karakter-karakter familier dan bertempur melawan musuh secara spontan atau dalam pertempuran berskala besar. Rocktar menyampaikan, kombinasi dari konten yang kaya serta detailnya mode multiplayer ‘menghadirkan pengalaman baru dalam bermain’.

Seperti Grand Theft Auto Online, Red Dead Online mempersilakan kita menciptakan dan mengustomisasi karakter sendiri. Selanjutnya, Anda bisa membentuk tokoh itu sesuai imajinasi, misalnya menjadi penegak atau malah pelanggar hukum. Penjelasan Rockstar juga mengindikasikan agenda mereka untuk melepas update secara berkala sehingga gameplay-nya terus meluas dan berevolusi.

Di bawah ini adalah jadwal pembukaan gerbang uji coba beta Red Dead Online, dibagi berdasarkan kepemilikan versi dan waktu partisipasi pemain:

  • 27 November: Para pemilik Red Dead Redemption 2: Ultimate Edition. Mereka yang membeli edisi fisiknya harus me-redeem kode Ultimate Edition-nya terlebih dulu.
  • 28 November: Pemain yang mengakses Red Dead Redemption 2 tepat di momen peluncurannya, pada tanggal 26 Oktober.
  • 29 November: Semua gamer yang memainkan Red Dead Redemption 2 antara tanggal 26 sampai 29 Oktober – berdasarkan data Rockstar. (Saya masuk dalam golongan ini)
  • 30 November: Seluruh gamer Red Dead Redemption 2.

Sumber Rockstar Newswire.

[Review] Red Dead Redemption 2, Mahakarya Digital Dalam Wujud Simulator Koboi

Di sebuah pagi yang indah di kota kecil bernama Rhodes, Arthur Morgan baru saja menyelesaikan sarapannya. Hari memang terbilang masih dini, tapi apa salahnya untuk menikmati sedikit minuman alkohol bukan? Arthur mulai berjalan ke arah bartender, saat dua pemabuk masuk dari pintu belakang. Sempat beradu mulut, dua individu anggota Lemoyne Raiders itu tiba-tiba menyerang seorang pelanggan.

Arthur tak jadi memesan minuman, karena saya terlalu terkesima melihat insiden tersebut. Dan tanpa menunggu lama, kedua pemabuk mulai menumpahkan kekesalannya pada Arthur. Saya punya beberapa pilihan di sini: pergi dengan damai, atau tetap berada di sana dan melihat apa yang selanjutnya akan terjadi. Seperti yang mungkin bisa Anda tebak, Arthur akhirnya terlibat baku hantam dengan para anggota geng.

Kejadian di atas merupakan satu dari banyak skenario tak terduga yang akan ditemui para pemain Red Dead Redemption 2. Kejutan dan ketidakpastian di sana tercampur secara dinamis dengan dunia permainan kompleks yang dirajut penuh detail oleh Rockstar Studios. Red Dead Redemption 2 bukanlah Grand Theft Auto versi koboi. Sejatinya, game ini adalah simulator kehidupan ‘American Old West’ yang berpeluang menghabiskan ratusan jam hidup Anda.

Redemption 1

 

Starts really slow…

Sebelum membahas game ini lebih jauh, perlu Anda ketahui bahwa saya tidak pernah memainkan Red Dead Redemption pertama. Itu artinya, saya tidak bisa memberikan perbandingan. Hal yang saya tahu adalah, game ini didesain sebagai prekuel, dan meski memperkenalkan karakter protagonis baru, ia kembali mempertemukan kita dengan tokoh-tokoh familier seperti Dutch van der Linde, John Marston dan Abigail Roberts.

Redemption 7

Arahan prekuel tentu saja memberikan efek positif bagi mereka yang tak pernah bermain Red Dead Redemption: tidak ada ekspektasi dan semuanya terasa seperti lembaran baru. Perspektif ‘lembaran baru’ juga perlu kita pasang sebelum memulai Red Dead Redemption 2 karena struktur gameplay permainan ini berbeda dari game open world populer lain. Ia bahkan terasa begitu berbeda dari Grand Theft Auto V.

Redemption 19

Red Dead Redemption 2 dibuka dengan begitu lambat. Di awal cerita, dikisahkan bahwa geng Van der Linde gagal menjalankan suatu operasi di Blackwater dan terpaksa melarikan diri dari kejaran agen Pinkerton. Hal tersebut memaksa mereka mengungsi ke daerah dingin dan terpencil di atas gunung. Dan dari sana, permainan pelan-pelan mengajarkan gameplay dasar seperti menembak, berburu, dan berkuda.

Redemption 26

Penyajian linier ini berlangsung kurang lebih selama 20 jam, dan mungkin inilah saat-saat kritis penguji kesabaran. Di sana Anda menyadari bagaimana Arthur Morgan bergerak dengan lambat, apalagi ketika ia berjalan menembus tumpukan salju. Melalui momen introduksi ini, RDR2 secara tak langsung mencoba memberi tahu pemain bahwa ia merupakan game yang harus dinikmati secara perlahan-lahan.

Redemption 18

Dunia permainan baru mulai terbuka luas ketika Chapter 1 berakhir, tepatnya saatnya geng Van der Linde telah menemukan lokasi untuk bermukim. Perkemahan ini adalah pusat operasi geng. Di sana Anda bisa berkenalan lebih jauh dengan tokoh-tokoh lain serta mengerjakan sejumlah aktivitas (memotong kayu bakar, memberi makan hewan, menyiapkan air bersih). Di tempat ini pula lah mayoritas quest utama diberikan.

Redemption 24

Namun bahkan di momen ini, game belum memberi tahu bahwa ada dunia luas menanti buat dieksplorasi di luar sana. Padahal, sejumlah side quest (ditandai dengan indikator putih di peta) akan terlewat dan menghilang jika Anda hanya mengerjakan main quest (indikator berwarna kuning). Saran saya, jangan ragu untuk berjelajah ketika memungkinkan karena Red Dead Redemption 2 mengapresiasi eksplorasi dan eksperimen.

 

It’s a slow game

Red Dead Redemption 2 bukanlah game bagi mereka yang ‘ingin selalu buru-buru’. Efek positif dari pendekatan ini adalah, kita punya banyak waktu untuk menikmati segala konten yang tengah disuguhkan di depan mata, serta jadi lebih cermat dalam menangkap segala detail tersembunyi, seperti kotak deposit di bawah meja atau tumbuhan wortel liar buat konsumsi kuda Anda.

Redemption 23

Di Red Dead Redemption 2, sebagian besar waktu Anda dihabiskan untuk pergi dari satu titik ke titik lain. Namun perjalanan jarang sekali membosankan. Selalu ada kejadian menarik, menegangkan, ataupun hal-hal pengalih perhatian. Dalam perjalanan, Anda bisa saja menemui orang yang butuh pertolongan, dihadang geng rival, atau mungkin menemukan jejak hewan buruan yang sedang Anda cari.

Redemption 15

Salah satu kejadian favorit saya meliputi upaya pencopetan tepat ketika Arthur masuk ke toko senjata. Insiden ini memulai aksi kejar-kejaran seru yang membawa saya ke pemukiman terpencil di jantung kota Saint Denis. Peristiwa lucu lain adalah ketika seseorang mengaku-ngaku sebagai penembak tercepat, hingga akhirnya saya tantang untuk berduel. Arthur tidak membunuhnya – hanya menembak kakinya, namun saya duga hal itu melukai egonya karena ia melarikan diri dengan penuh malu.

Redemption 5

Dalam petualangannya, Arthur akan menjumpai banyak kejadian, dan seberapa pun remehnya, penyajiannya selalu menarik dan penuh detail. Rockstar sendiri adalah studio paling brilian dalam hal peracikan narasi, tapi cerita-cerita paling unik di RDR2 malah tersimpan di dunianya – bersembunyi di sejumlah side quest, serta kadang disajikan tanpa percakapan (contohnya ketika Arthur mencoba memecahkan teka-teki pembunuhan berantai).

Redemption 12

Permainan punya tingkat detail yang sulit ditandingi permainan lain, dan membuat gameplay-nya jadi kompleks. Anda perlu membiasakan diri dengan sistem health, stamina, dead eye yang statusnya diperanguhi core (butuh adaptasi). Jika diperlukan, Arthur memang bisa berlari kencang, tapi aktivitas itu lama-lama akan mengurangi inti stamina, dan hanya bisa diisi kembali lewat mengonsumsi nutrisi tertentu.

Terlalu banyak atau sedikit makan juga akan memengaruhi berat badan Arthur. Jika berat badan kurang, tingkat health akan merosot tapi stamina jadi meningkat, memungkinkan sang koboi berlari lebih lama. Kelebihan berat badan akan membalikkan status tersebut.

Redemption 27

 

Role-playing + sim

Red Dead Redemption 2 juga menyimpan sistem leveling ala role-playing yang diimplementasikan ke banyak elemen. Seandainya Anda ingin meningkatkan stamina, suruhlah Arthur berlarian ke sana-sini. Ingin memperpanjang durasi dead eye (slow motion)? Banyak-banyaklah menembak. Lalu pertarungan tangan kosong yang Arthur lakukan bisa menambah health bar. Hal ini bahkan diterapkan pada kuda tunggangan Anda. Semakin dekat hubungan hewan ini dengan tuannya, maka ia kian mudah dikendarai dan dapat melakukan lebih banyak manuver.

Redemption 25

Arthur Morgan memang mempunyai jalan pikirannya sendiri (ia tidak akan menerima ‘tawaran’ wanita-wanita penghibur), namun karakteristik serta penampilannya bisa Anda bentuk sesuai imajinasi: jadi individu baik atau buruk, mengenakan pakaian yang rapi dengan rambut dan dan jenggot terawat, atau berantakan layaknya penjahat-penjahat di kisah Wild West.

Kustomisasi bisa Anda lakukan pada hampir seluruh hal, contohnya warna dan pola pakaian (baju, celana rompi, sampai spur di sepatu boot Arthur), gaya rambut, persenjataan (mengutak-atik pistol merupakan bagian favorit saya) hingga penampakan kuda peliharaan dan pelananya. Terlalu banyak atau kurang makan juga memengaruhi wajah dan tubuh sang jagoan, kemudian rambut dan jenggot akan panjang secara natural – kita bisa memotongnya dengan gaya tertentu atau membiarkannya.

Redemption 13

Begitu detailnya sejumlah aspek di game memasukkan Red Dead Redemption 2 ke kategori simulasi. Mendaki bukit atau menembus salju di kecepatan tinggi akan menghabiskan stamina kuda Anda; lalu ketika berburu, Anda mesti menyadari ke mana angin bertiup karena hewan dapat mencium bau tubuh Arthur; lalu agar bekerja sempurna, pistol dan senapan perlu diperhatikan kondisinya secara reguler; contoh lainnya, tumbuh-tumbuhan serta bagian hewan bisa dimanfaatkan sebagai pangan, bahan crafting ataupun bumbu masakan.

Redemption 16

Rockstar Studios kembali menggunakan Honor System di RDR2, yaitu sistem yang mengukur baik buruknya tindak-tanduk Arthur Morgan. Menyakiti orang tak bersalah, merampok, mencuri, menggeledah mayat karakter non-antagonis atau sekadar membiarkan hewan buruan mati kehabisan darah akan menyebabkan poin Honor jadi berkurang; sedangkan perbuatan-perbuatan baik dapat menaikkan rating-nya. Di Red Dead Redemption 2, Arthur bisa berinteraksi dengan semua karakter lewat cara yang baik ataupun kasar.

Menyerang kereta dan melakukan aksi perampokan memang terdengar seru dan menghidupkan imajinasi kita tentang film-film Old West, tapi dari pengalaman saya, ada banyak keuntungan menjadi karakter baik: toko dan pedagang akan memberikan Anda potongan harga, ada lebih banyak item dan pakaian yang dapat kita akses, lalu musuh-musuh yang Anda kalahkan akan menjatuhkan lebih banyak tonic dan obat.

Redemption 22

 

Let’s talk technical

Aspek negatif yang Red Dead Redemption 2 wariskan dari Grand Theft Auto 5 adalah sistem pengendalian yang rumit, tidak responsif dan tidak intuitif. Pertama-tama, Anda harus menghafal tiap-tiap fungsi tombol dan kombinasinya. Bahkan untuk mengerjakan aktivitas simpel seperti memberi makan kuda saat kita mengendarainya memerlukan lima langkah/kali menekan tombol. Bayangkan rasa frustasi sewaktu Anda ingin menggunakan dead eye saat Arthur ditodong segerombolan orang di tengah perjalanan.

Redemption 3

Keluhan lain terkait sistem kendalinya ialah, sering kali game tidak merespons perintah dengan sigap di momen-momen genting. Misalnya, saya sudah menekan tombol untuk menangkis, tapi Arthur tetap terkena pukulan, ia juga kurang cepat menggeser posisi ketika berlindung di tengah hujan peluru, kemudian membidikkan senjata terasa begitu berat – tanpa sistem auto-aim, rasanya mustahil Arthur bisa menangani banyak musuh sekaligus. Seolah-olah, RDR2 sengaja menyulitkan kita buat bergerak.

Redemption 14

Kurangnya responsivitas input berpeluang menyebabkan sejumlah masalah yang tidak diinginkan: kuda menabrak batu di tengah-tengah aksi kejar-kejaran, atau menghantam pejalan kaki, melukai mereka, dan menjadikan Anda tersangka penyerangan. Di suatu ketika, saya pernah tak sengaja membentur tubuh NPC. Momentumnya sangat pelan, tetapi efeknya menggagalkan seluruh side quest. Kemudian tombol L2 (DualShock 4) untuk mengaktifkan fitur interaksi malah membuat saya menodongkan pistol ke pemburu yang baru saja Arthur selamatkan.

Jika interaksi merupakan aspek yang begitu penting dalam Red Dead Redemption 2, Rockstar sebaiknya menggarap sistem kendali yang jauh lebih presisi lagi.

Redemption 11

Anda mungkin sudah mendengar bagaimana gamer dan media memuji grafis Red Dead Redemption 2. Secara visual, game ini memang cantik dan memesona: sinar matahari menembus dedaunan dan mengenai jaket, titik-titik pantulan cahaya di salju, serta begitu nyatanya efek becek dan basah ketika Arthur menjelajahi rawa-rawa. Tak cuma grafis, Rockstar Studios juga sangat pandai membangun atmosfer. Tiap-tiap wilayah bisa memberikan efek berbeda, misalnya daerah salju yang benar-benar terasa terpencil ataupun hutan basah berisi makhluk-makhluk pemangsa.

Redemption 10

Berbicara aspek teknis, faktanya RDR2 hanya menghidangkan 30 gambar per detik terlepas dari platform apapun yang Anda gunakan. Soal pilihan console, Xbox One X merupakan hardware terbaik buat menangani game karena mampu menyajikan resolusi 4K sejati. Bahkan di PlayStation 4 Pro, permainan cuma menyuguhkan resolusi 1920x2160p dengan kepadatan pixel separuh dari UHD sesungguhnya (di 2160x3840p).

Redemption 2

Dalam hal resolusi versus performa, saya pribadi lebih memfavoritkan kelancaran bermain dengan mengorbankan jumlah pixel. Di God of War, Anda bisa memilih memprioritaskan satu dari dua hal tersebut, namun di kasus Red Dead Redemption 2, kita harus puas dengan 30FPS. Buat saya yang gemar menikmati game-game bertempo cepat di PC, kembali bermain di frame rate rendah terasa seperti mundur ke era console last-gen.

 

Verdict

RDR2 merupakan permainan terbesar di tahun 2018, dan setelah memainkannya selama beberapa ratus jam saja, saya memahami apa yang membuat begitu banyak orang menantinya. Tak cuma besar dan ambisius, Red Dead Redemption 2 adalah salah satu game terbaik yang bisa dimainkan di console generasi kedelapan, jika Anda berkenan memaklumi sejumlah kendala teknis dan arahan ‘unik’ yang Rockstar terapkan di sistem pengendalian karakternya.

Redemption 3

Red Dead Redemption 2 bukanlah game action-adventure biasa. Sejatinya, ia adalah permainan semi-simulasi kehidupan koboi, akan menyeret Anda mundur menyusuri waktu ke tahun 1899. Elemen action hanyalah satu dari banyak pilar gameplay-nya. Seorang teman dekat saya menyebutnya sebagai Westworld dalam bentuk video game, dan saya setuju dengan perumpamaan ini, apalagi jika nanti Red Dead Online sudah tiba dan pemain bisa menciptakan karakter sendiri.

Redemption 17

Agar bisa menikmati seluruh kontennya secara maksimal, saran saya ialah, terima Red Dead Redemption 2 apa adanya. Hilangkan ekspektasi Anda, dan tak perlu mencoba mengomparasinya karena RDR2 tak sama seperti game-game lain. Begitu sesi introduksi berakhir, Red Dead Redemption 2 akan menyingkap keajaibannya. Selalu ada kejadian dan skenario tak terduga yang bisa ditemukan di dunia permainan.

Pesan saya buat Rockstar, menghadirkan Red Dead Redemption 2 di PC berpotensi menanggulangi sejumlah masalah yang ada di permainan, karena platform ini tidak dihadang kendala keterbatasan hardware console. Bayangkan betapa luar biasanya jika game dapat dijalankan di atas 60FPS, dengan resolusi lebih tajam, dan input kendali yang bisa dikustomisasi.

Redemption 20

 

Sparks

  • Dunia permainan yang kaya, hidup dengan berbagai hal yang dapat Anda lakukan
  • Kompleks tapi sangat adiktif
  • Tingkat detail yang sulit Anda temukan di game lain
  • Salah satu game dengan visual tercantik yang tersedia buat console current-gen
  • Beragam cerita dan karakter menarik menanti untuk Anda ungkap

 

Slacks

  • Sistem kontrol yang rumit, tidak responsif dan tidak intuitif
  • Hanya bisa menyajikan 30 frame per detik
  • Menghabiskan ruang penyimpanan sangat besar, kurang lebih 100GB
  • Belum tersedia di PC