Fore Coffee Dapatkan Pendanaan Lanjutan Senilai 118 Miliar Rupiah

Fore Coffee, startup “on-demand specialty coffe” hari ini (31/1) mengumumkan perolehan pendanaan lanjutan senilai $8,5 juta (setara dengan 118.7 miliar Rupiah). Pendanaan kali ini didapat dari sejumlah investor, meliputi East Ventures, SMDV, Pavilion Capital, Agaeti Venture Capital, Insignia Ventures Partners, dan beberapa angel investor.

Sebelumnya Fore Coffe telah terlebih dulu mendapatkan pendanaan awal dari East Ventures pada September 2018 lalu. Sebagai informasi, Fore Coffee adalah proyek binaan East Ventures, setelah Ev Hive dan Warung Pintar.

Dana modal baru ini akan dimanfaatkan Fore Coffee untuk mempercepat inovasi dalam memberikan pengalaman online-to-offline (O2O) untuk penjualan produknya. Selain itu pihaknya mengaku akan mempergunakan dana untuk berinvestasi pada mesin teknologi guna menghasilkan kopi yang lebih berkualitas.

Startup ini didirikan oleh tiga orang co-founder, yakni Robin Boe, Jhoni Kusno, dan Elisa Suteja — Elisa adalah mantan Associate East Ventures. Visinya ingin mengembalikan kejayaan kopi di Indonesia, khususnya biji kopi arabika untuk specialty coffee.

“Kami menggunakan berbagai teknologi, mulai dari aplikasi mobile yang kami buat sendiri, serta teknologi yang telah ada, seperti MokaPOS untuk memantau pembayaran, Member.id untuk loyalty platform, serta GO-FOOD, GrabFood, dan TravelokaEats sebagai platform distribusi,” terang CEO Fore Coffee Robin Boe menerangkan pemanfaatan teknologi dalam startupnya. Jika diperhatikan, mitra penyedia teknologi tersebut kebanyakan bagian dari portofolio East Ventures.

“Visi kami adalah untuk menjadikan Fore Coffee sebagai pemain penting yang bisa memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen kopi berkualitas tinggi nomor satu di dunia. Berbeda dengan pemain lain, kami tidak melihat kopi sebagai tren minuman yang hanya bersifat sementara, namun sebagai sebuah komoditas penting yang bisa mendorong ekonomi domestik dan bisa dinikmati sebagai gaya hidup masyarakat Indonesia untuk jangka panjang,” lanjut Co-Founder Fore Coffee lainnya Elisa Suteja.

Gunakan strategi O2O, Fore Coffee mengintegrasikan teknologi seperti aplikasi mobile dengan kehadiran toko ritel. Aplikasi dibuat untuk memudahkan pelanggan dalam mendapatkan produk yang diinginkan. Di sisi outlet, Fore Coffee mendesain beberapa kedai hanya untuk melayani pemesanan secara online saja. Saat ini pihaknya telah mengoperasikan 16 outlet di berbagai lokasi di Jakarta.

Menanggapi investasi ini, Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengatakan, Fore Coffee merupakan persilangan hipotesis antara industri kopi dan ekonomi digital Indonesia. Pihaknya terus berusaha untuk memperbaiki rantai industri kopi melalui konteks ekonomi digital masa kini.

“Fore Coffee adalah UKM baru yang tidak bisa eksis di Indonesia beberapa tahun lalu. Namun sekarang, ekosistem digital yang telah berkembang di Indonesia membuat UKM seperti Fore Coffee mendapatkan momentum […] Fore Coffee adalah sebuah model ‘UKM Super’, sebuah UKM yang berhasil memanfaatkan teknologi dan ekosistem digital. Bila kami bisa melakukannya, UKM lain tentu juga bisa,” ujar Willson.

Soal investasi untuk startup pengembang kedai kopi, ini bukan satu-satunya di Indonesia. Sebelumnya Alpha JWC Ventures juga telah mengucurkan pendanaan senilai $8 juta untuk Kopi Kenangan. Industri kedai kopi secara kasat mata memang tengah menggeliat naik, khususnya di kalangan konsumen milenial – baik berbentuk cafe maupun brand minuman kopi.

Application Information Will Show Up Here

East Ventures Raises Seed Funding for Fore Coffee

East Ventures becomes venture builder again by announcing seed funding for Fore Coffee. It has become the third project incubated by East Ventures after EV Hive (today COCOWORK) and Warung Pintar.

Fore Coffee led by Robin Boe, also a Co-Founder of Otten Coffee. Otten is an e-commerce platform for coffee-related products supported also by East Ventures. The first Fore Coffee store has opened since August 2018 and now serving 1,000 cups per week.

Fore will be positioned like Luckin Coffee, a digital-based approach coffee startup which becomes Starbucks’ competitor in China. Luckin is a prototype of modern coffee shop which capable to encourage consumers to download the app in purchasing and making payment via mobile (e-wallet).

“Using Otten’s network and expertise, Fore is equipped with high-quality technology and machine to provide the best coffee to our customers. We dreamed about a day where everyone can have access to the special coffee near them every day and we’re glad to get further steadily,” Robin Boe, Fore Coffee’s CEO, said.

Fore Coffee will run their first shop located on Otten Coffee Jakarta’s second floor in Jl. Senopati No.77, South Jakarta. The second shop will be opened in Plaza Indonesia this October followed by other branches in central shopping town and office district.

“Indonesia’s technology ecosystem has moved rapidly along with innovations to change our daily lives. Particularly the way consumers get their food, it has changed recently by food delivery services. It triggers a new hypothesis in which we think necessary to prove it quickly. Are we capable to serve new requests with bottom-up startup designs that focus on new innovations in Indonesia? In China, Luckin Coffee is the answer,” Willson Cuaca, East Ventures’ Managing Partner and Fore Coffee’s Chairman, said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

East Ventures Beri Pendanaan Awal untuk Startup Kopi Fore Coffee

Perusahaan modal ventura East Ventures kembali menjadi venture builder dengan mengumumkan pendanaan awal untuk startup kopi Fore Coffee. Fore Coffee menjadi proyek ketiga yang diinkubasi East Ventures setelah Ev Hive (yang kini menjadi COCOWORK) dan Warung Pintar.

Fore Coffee yang dipimpin oleh Robin Boe yang juga adalah Co-Founder Otten Coffee. Otten merupakan platform e-commerce untuk produk-produk terkait kopi yang juga mendapat dukungan East Ventures. Gerai pertama Fore Coffee sudah mulai beroperasi sejak Agustus 2018 dan kini sudah melayani 1.000 cup kopi per minggunya.

Fore akan diposisikan seperti Luckin Coffee, startup kopi dengan pendekatan digital, yang menjadi penantang gerai Starbucks di Tiongkok. Implementasi Luckin berbentuk prototipe gerai kopi modern yang mendorong konsumennya mengunduh aplikasi ketika ingin memesan dan menggunakan pembayaran mobile (dompet elektronik).

“Memanfaatkan jaringan dan keahlian dari Otten, Fore dilengkapi dengan peralatan teknologi tinggi dan mesin untuk memberikan kualitas kopi terbaik kepada pelanggan kami. Kami memimpikan hari di mana setiap orang memiliki akses ke kopi spesial yang terjangkau dekat dengan mereka setiap hari dan kami gembira bahwa kami bergerak maju ke hal itu dengan mantap,” terang CEO Fore Coffee Robin Boe.

Fore Coffee akan mengoperasikan gerai pertama mereka yang terletak di lantai dua toko Otten Coffee Jakarta yang beralamat di Jl Senopati No 77, Jakarta Selatan. Toko kedua rencananya akan dibuka di Plaza Indonesia Oktober ini dan akan menyusul cabang lainnya di pusat perbelanjaan dan kantor-kantor.

“Ekosistem teknologi Indonesia telah bergerak cepat dengan banyak inovasi yang mengubah kehidupan kita sehari-hari. Khususnya cara konsumen mendapatkan makanan mereka, itu telah berubah dalam beberapa tahun terakhir dengan inovasi layanan pengiriman makanan. Ini memicu hipotesis baru dalam diri kita yang menurut kami ingin kita buktikan dengan cepat. Bisakah kami melayani permintan baru dengan desain startup berbasis bottom up yang fokus pada inovasi baru di Indonesia? Di Tiongkok, Luckin Coffee menjawab pertanyaan itu,” jelas Willson Cuaca, Managing Partner East Ventures dan Chairman Fore Coffee.

Otten Coffee Secured Series A Funding from East Ventures

Medan-based Otten Coffee, which was established by Robin Boe and Jhoni Kusno, has just sealed a series A funding from East Ventures. The funding will be allocated to product selection and add more value to its services, including to push the service’s positioning in Indonesian coffee market. Continue reading Otten Coffee Secured Series A Funding from East Ventures

Otten Coffee Raih Pendanaan Seri A dari East Ventures

Otten Coffee membidik orang Indonesia yang mulai gemar mencari tahu cara membuat kopi enak / Shutterstock

Layanan e-commerce spesialisasi kopi Otten Coffee yang berbasis di Medan mengumumkan perolehan pendanaan Seri A dari East Ventures. Didirikan oleh Robin Boe dan Jhoni Kusno, pendanaan ini akan digunakan untuk membantu Otten Coffee meningkatkan seleksi produk dan menambah nilai bagi layanannya, termasuk mendorong positioning layanan ini di pasar kopi Indonesia.

Continue reading Otten Coffee Raih Pendanaan Seri A dari East Ventures