[Review] Logitech G512 Carbon, Keyboard Gaming Elegan Untuk Menangani Beragam Permainan

Nama Logitech akan selalu dibahas ketika gamer sedang mencari gaming gear bermutu dan terjangkau. Meski begitu, mereka tak selalu menawarkan produk ‘ekonomis’. Perusahaan asal Swiss ini juga tak jarang memproduksi periferal premium, dam jika bersedia memilihnya, uang yang Anda keluarkan senilai dengan apa yang akan didapatkan. Salah satu contohnya ialah G512 Carbon.

Logitech G12 Carbon adalah papan ketik mekanis high-performance yang dibangun berlandaskan desain G413 dan G513. Keyboard menawarkan tiga jenis profil switch racikan Logitech sendiri, yakni Romer-G; terdiri dari opsi tactile, linier dan switch baru GX Blue. Selama hampir sebulan, saya diberikan kesempatan oleh tim Logitech Indonesia untuk menjajal langsung G512 Carbon bersenjata Romer-G Linear.

Melihat profil dan menakar dari pengalaman penggunaannya, Romer-G Linear dispesialisasikan untuk menangani judul-judul yang menuntut refleks serta keakuratan tinggi. Tapi secara mengejutkan, saya juga tidak menemukan ada yang bisa dikeluhkan dari G512 Carbon ketika menggunakannya sebagai alat penunjang kerja. Silakan simak ulasan lengkapnya di bawah.

 

Desain

Tren desain hardware dan periferal gaming belakangan kembali mengalami perubahan. Beberapa brand memang tetap mempertahankan keunikan karakteristik rancangan produknya, namun desain simpel kembali menjadi ‘standar keren’ terkini, dan arahan inilah yang diusung Logitech dalam meramu G512 Carbon.

G512 25

G512 11

Melalui pemanfaatan pelat aluminium 5052 (kelas pesawat terbang) brushed kelabu di sisi atas, keycap dan tubuh berwarna hitam, dipadu dengan potongan persegi dan ujung membundar yang tampak sederhana, Logitech berhasil menonjolkan kesan elegan dan industrial – tema desain yang jadi favorit saya. Alasannya sederhana: pendekatan ini membuat G512 fleksibel dan netral, tetap pas jika disandingkan dengan PC stylish di ruang kerja minimalis ataupun menemani komputer monster custom rakitan Anda.

G512 13

G512 15

G512 Carbon adalah keyboard full-size berdimensi 455x132x34mm berbobot 1,1-kilogram. Berpedoman pada konsep minimalis, G512 Carbon disajikan tanpa wrist rest, tapi karena poisisi papan plus keycap yang tidak terlalu tinggi, saya tidak menemui masalah saat mengetik/bermain dengan menempatkan telapak tangan langsung di atas meja. Tingkat kemiringannya bisa Anda tambah lagi dengan menarik kedua kakinya dari slot. Itu artinya, menentukan tinggi kursi dan meja yang pas sangat penting buat mendapatkan posisi ternyaman.

G512 8

G512 9

Layaknya periferal gaming modern,  G512 Carbon tak lupa dilengkapi sistem pencahayaan LED RGB – baik di tombol serta lampu indikator Caps Lock dan G-key. Satu-satunya branding Logitech dibubuhkan secara halus di pojok kanan atas lewat huruf ‘G’ yang khas. Anda bisa menemukan slot USB pass-through di bagian atas area tersebut, dan dengannya, Anda dipersilakan mencolokkan mouse sampai mengisi ulang baterai smartphone.

Logitech G512 Carbon.

G512 12

Namun berkiblat pada tema simpel mungkin tidak sepenuhnya disukai gamer: keyboard ini tak mempunyai tombol multimedia dan utility mandiri, mengharuskan kita menggunakan kombinasi dua tombol keyboard buat mengatur volume, mengaktifkan fungsi play/next/previous/stop, mengubah pola serta kecerahan RGB hingga menyimpan profile.

G512 22

G512 Carbon tersambung ke PC melalui kabel braided berkepala USB sepanjang 1,8-meter. Di area mendekati ujung, kabel ini bercabang jadi dua, salah satunya digunakan untuk mentenagai RGB. Saya paham alasan mengapa sejumlah produsen memproteksi bagian kabel periferal mereka dengan lapisan kain braided, tapi efeknya, kabel tersebut jadi sangat kaku.

G512 7

G512 6

 

RGB dan Logitech Gaming Software 9.00

G512 Carbon bisa segera bekerja begitu Anda menyambungkan kedua colokannya ke slot USB 2.0 selama PC Anda berjalan di platform Microsoft Windows (7 sampai 10). Namun seluruh potensi dan teknologi dari keyboard ini baru terbuka lebar begitu Anda menginstal Logitech Gaming Software.

G512 1

Di versi terbarunya,9.00, Anda dipersilakan mengonfigurasi macro, menyala-matikan tombol tertentu (tombol Windows misalnya), hingga mengutak-atik pencahayaan RGB. Ketika software ini pertama kali dibuka, ia akan memindai permainan-permainan kompatibel yang ada di PC. Di sistem saya, LGS segera mendeteksi Assassin’s Creed Origins, Overwatch dan Titanfall 2. Dan Anda bisa mengustomisasi fungsi-fungsi spesifik masing-masing game lebih jauh lagi via aplikasi.

G512 2

G512 4

Logitech Gaming Software juga menyediakan tool analisis menarik, mempersilakan Anda mencari tahu tombol-tombol apa saja yang paling sering digunakan. Fitur ini bisa diterapkan saat Anda bekerja ataupun ber-gaming.

G512 5

Sebagai pengguna ‘awam’, Logitech Gaming Software lebih banyak saya habiskan untuk mengoprek warna-warni RGB di G512 Carbon. Baru dengan software ini Anda akan menyadari bahwa keyboard mengusung sistem RGB per-key. Dan jika kebetulan Anda punya periferal Logitech G lain, pencahayaan red-green-blue-nya bisa diselaraskan melalui fitur Lightsync.

G512 3

Penggemar utak-atik pasti akan tersenyum girang: Logitech sudah menyiapkan banyak sekali opsi pola, dan Anda dibebaskan buat mengubah hampir seluruh aspek di sana; misalnya, menentukan sendiri warna tiap tuts, memilih efek (dari mulai key press, riak, perputaran warna, ripple) serta mengubah kecepatan transisinya. Sejauh ini favorit saya ialah pola datafall ala The Matrix.

G512 24

 

Romer-G Linear dan pengalaman penggunaan

Buat Anda yang kurang familier dengan switch mekanis buatan Logitech ini, Romer-G Linear memiliki karakteristik hampir serupa Cherry MX Red: tidak ada sensasi clicky dan ringan. Romer-G Linear mempunyai actuation force (resistensi) di 45gf, namun jarak ke titik actutation dan jarak total tempuh tombol lebih pendek, masing-masing 1,5mm serta 3,2mm. Mungkin inilah alasan mengapa G512 Carbon lebih nyaman digunakan untuk mengetik dibanding Corsair K63 yang jadi andalan saya selama ini.

G512 21

Beberapa orang mungkin mengasosiaikan switch mekanis linier dengan game-game MMO dan action. Namun bagi saya, varian ini juga ideal buat menikmati permainan shooter bertempo cepat. Beberapa game FPS yang saya gunakan untuk mengujinya antara lain Titanfall 2, Far Cry 5 dan Quake Champions.

G512 14

Dengan gembira saya informasikan, G512 Carbon sekali tidak memerlukan proses adaptasi. Segala hal di sana terasa familier: penempatan tombol, hingga ukuran dan tinggi keycap-nya. Saya segera tahu bagian mana di jari kelingking yang dibutuhkan untuk menekan Ctrl buat menunduk, serta jarak ke tombol tertentu untuk mengaktifkan suatu skill. Resistensi tiap tuts-nya juga konsisten – tidak ada yang lebih empuk atau lebih keras dari tombol lain, termasuk pada tombol lebar seperti Space dan Shift.

G512 18

G512 17

G512 Carbon ditunjang oleh fitur anti-ghosting 26-key rollover, menjanjikan kemampuan meregistrasi 26 input tombol secara bersamaan. Kecuali Anda gamer paling hardcore, jarang sekali kita menekan lebih dari enam tombol berbarengan.

G512 16

Keycap terpasang dengan mantap di posisinya, dan saya tidak menemukan satu pun yang bergerak di luar batas kewajaran. Daya tahan pemakaian Romer-G Linear ini dijanjikan sangat lama, hingga 70 juta kali tekan – kurang lebih 40 persen lebih awet dibanding switch mekanis ‘standar’ berdasarkan uji coba Logitech. Perlu diketahui bahwa slot keycap G512 Carbon berbeda dari slot di keyboard Cherry MX, jadi Anda tidak bisa menukarnya sembarangan.

G512 19

Bagian keycap tersebut terbuat dari bahan plastik ABS dengan tekstur doff halus. Permukaannya terasa mulus sewaktu ujung jari menyentuhnya. Cat hitam diimplementasikan ke seluruh keycap, termasuk pada sisi dalam. Seperti keyboard bertombol ABS lainnya, saya sangat menyarankan Anda untuk menjaga kebersihan G512 Carbon karena bekas minyak – baik dari tangan maupun makanan – dapat menyebabkan keycap jadi mengilap secara permanen.

G512 23

Satu kekurangan yang saya temukan di G512 Carbon berhubungan dengan konsep minimalisnya, yaitu absennya tombol pengaturan fungsi multimedia dan utility dedicated. Untuk mengatur volume saat bermain, saya harus menggunakan kedua tangan buat menekan FN dan Sroll Lock/Pause; begitu pula ketika mengatur brightness atau mengubah pola RGB tanpa Logitech Gaming Software.

G512 20

 

Konklusi

Di jajakan di harga Rp 1,8 juta, Anda mungkin bisa menemukan keyboard gaming racikan kompetitor yang tidak kalah canggih dari Logitech G512 Carbon. Namun buat saya, bagian desain merupakan aspek yang paling menonjol dari produk ini. Kemampuan G512 dalam menjadi rekan Anda menikmati game tak perlu dipertanyakan, tapi penampilannya juga ‘tidak berlebihan’ sewaktu disandingkan bersama perangkat kerja.

Meski demikian, memang ada sejumlah aspek yang masih dapat diperbaiki. Masalah ketiadaan tombol utility dedicated bisa dimaklumi, tapi saya harap Logitech menemukan alternatif koneksi wired selain menggunakan kabel braided yang keras dan kaku di sana. Saya tidak keberatan jika produsen menukarnya dengan kabel karet lentur ala Zowie.

Dengan penyajian plug-and-play tanpa mengurangi keleluasaan kustomisasi, Logitech G512 Carbon siap menjadi pertimbangan bagi kalangan gamer kelas antusias yang ‘tak mau ribet’ serta menginginkan keyboard gaming berkualitas tinggi.

G512 10

 

Sparks

  • Desain elegan dan fleksibel untuk menemani beragam jenis PC
  • Akurat, nyaman, empuk, responsif
  • Plug-and-play
  • LGS memberikan keleluasaan kustomisasi
  • Ada slot USB pass-through serbaguna

 

Slacks

  • Tidak bisa bebas menukar keycap dengan produk third-party
  • Kabel braided kaku, tenunan dapat rusak jika Anda sembarangan menekuknya
  • Harganya tergolong mahal

Keyboard Mekanik Logitech G G413 Jagokan Performa dan Harga Kompetitif

Ada banyak alasan mengapa orang memilih keyboard mekanik ketimbang membran. Papan ketik jenis ini sudah lama ada, tapi kepopularitasannya terangkat berkat bertambahnya jumlah produsen periferal yang mengadopsinya untuk mendukung gaming. Dan saat kompetitor umumnya masih mengandalkan Cherry, Logitech kian percaya diri dengan switch Romer-G buatan sendiri.

Setelah memperkenalkan papan ketik mekanik G Pro di bulan Maret 2017 kemarin, perusahaan aksesori komputer asal Swiss itu menyingkap alternatif yang lebih terjangkau tanpa mengorbankan faktor performa. Logitech menamainya G413, keyboard gaming yang diklaim mengedepankan kinerja serta kesederhanaan. Dan melihat dari penawarannya, G413 tampaknya disiapkan buat berduel melawan Corsair K63.

Namun berbeda dari rivalnya itu, Logitech G G413 merupakan keyboard full-size – tanpa tombol tambahan untuk mengatur fungsi multimedia. Efeknya, ukuran dari papan ketik mungkin menyebabkannya kurang ringkas buat dibawa-bawa dalam acara LAN party.

G413 memiliki dimensi 445x132x34-milimeter dan berat 1,1kg. Keyboard tersambung ke PC dengan kabel USB sepanjang 1,8-meter. Produsen menawarkan dua pilihan model G413, yakni tipe ‘Silver’ dengan LED berwarna putih dan ‘Carbon’ berpencahayaan merah.

Meski mengusung layout full-size dengan 144 tombol, Logitech tetap mampu meminimalisir bobot dari keyboard sehingga bisa setara tipe tenkeyless. Hal ini tercapai berkat perpaduan dari material plastik dan case aluminium-magnesium 5052 yang tipis di sisi atas. G413 juga dibekali port USB passthrough, memungkinkan Anda untuk menyambungkan mouse atau mengisi ulang baterai smartphone sambil bermain.

Untuk switch mekaniknya, Logitech kembali mengandalkan Romer-G. Di atas kertas, switch tersebut memastikan tombol-tombol di sana bisa tetap bekerja normal hingga 70 juta kali tekan. Ia menyajikan jarak actuation sejauh 1,55-milimeter, key travel total 3-milimeter, dengan resistensi 45g, serta dipadu fitur anti-ghosting maksimal 26 tombol. Logitech turut membundel keyboard bersama 12 buah keycap khusus gaming (tombol 1, 2, 3, 4, 5, Q, W, E, R, A, S, D) dan aksesori puller.

Logitech G G413 1

Akses ke fungsi multimedia sendiri disajikan lewat solusi build-in dengan menggunakan tombol FN sebagai toggle. Setelah diaktifkan, Anda bisa mem-play/pause musik, mematikannya, atau memasukkan perintah next/previous via tombol F19 sampai F12.

Logitech G G413 2

Semua tombol di sana dapat diprogram ulang via Logitech Gaming Software, dan Anda juga dipersilakan buat memanfaatkan Game Mode – fungsinya ialah mematikan tombol yang berpotensi mengganggu serunya bermain seperti tombol Windows.

Kedua model Logitech G G413 kabarnya sudah mulai dipasarkan, dijual seharga US$ 90.

Sumber: Logitech.

Keyboard Mekanik Logitech G Pro Diramu Secara Cermat Untuk Para Atlet eSport

Di bulan Agustus silam, perusahaan spesialis periferal Logitech memperkenalkan G Pro, mouse gaming favorit pemain CS:GO Tyler ‘Skadoodle’ Latham yang mengusung aspek-aspek terbaik dari G100s dan G303. Tapi kehadirannya belum terasa lengkap tanpa dukungan papan ketik, dan belakangan Logitech memang sedang sibuk menggodok keyboard gaming baru.

Dan pada tanggal 7 Maret 2017 kemarin, Logitech mengumumkan anggota baru keluarga G Pro, kali ini sebuah keyboard mekanik yang dipersenjatai switch Romer-G buatan sang produsen sendiri. Seperti varian mouse-nya, papan ketik G Pro tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Logitech dengan para gamer profesional. Kerja sama itu dilakukan demi memastikan device betul-betul memenuhi kebutuhan konsumen.

Logitech G Pro Mechanical Keyboard

Logitech G Pro Mechanical Gaming Keyboard adalah papan ketik tenkeyless dengan desain yang menitikberatkan aspek portabilitas. Absennya tombol numpad membuat ukuran keyboard jadi lebih kecil sehingga ia mudah dibawa-bawa, serta memberikan ruang lebih banyak untuk mouse, sangat cocok buat menemani para gamer dalam turnamen. Keyboard ini mempunyai dimensi 153×34,3×14,19mm dan bobot 980-gram.

Logitech G Pro Mechanical Keyboard 1

Mendukung faktor mobilitas tersebut, keyboard juga memiliki kabel USB yang bisa dilepas. Fitur ini juga meminimalisir peluang kerusakan kabel dan connector akibat tak sengaja tertarik dan terkocok ketika keyboard sedang disimpan dalam tas. Menyempurnaan sisi daya tahannya, Logitech memperkuat tubuh keyboard dengan pelat baja di belakang.

Logitech G Pro Mechanical Keyboard 3

Switch mekanik Romer-G yang menjadi jantung dari kapabilitas keyboard G Pro dijanjikan mampu menyuguhkan keakuratan, kecepatan serta responsitivitas tinggi. Dengan titik ‘actuation‘ pendek di 1,5-milimeter, switch ini dapat membaca input 25 persen lebih cepat dibanding garapan kompetitor, sengaja difokuskan untuk mendongkrak performa gaming. Dan Anda tidak perlu mencemaskan ketangguhannya, tuts di keyboad G Pro bisa menerima input hingga 70 juta kali.

Logitech G Pro Mechanical Keyboard 5

Papan ketik Logitech G Pro juga dibekali pencahayaan RGB dan ditunjang oleh lebih dari 300 profile di Logitech Gaming Software. Artinya, keyboard ini mampu mengenali ratusan game dan bisa menyesuaikan setting dengan judul tersebut. Via aplikasi yang sama, Anda juga dipersilakan mengustomisasi warna LED (ada pilihan 16,8 juta warna) serta mengakses fitur Custom Game Mod – dapat dipakai untuk menonaktifkan tombol Windows dan lain-lain.

Mengingat keyboard Logitech G Pro dirancang untuk para ‘gamer serius’, harganya memang tidak murah. Gaming gear ini dibanderol di kisaran US$ 130, kabarnya akan tersedia di bulan Maret 2017.

Sumber: Logitech.

Keyboard Gaming Logitech G810 Orion Spectrum Manjakan Gamer Lewat Rupa dan Kinerja

Walaupun namanya tidak sepopuler SteelSeries dan Razer, masuknya Logitech di ranah periferal gaming membuat kompetisi semakin seru. Pasalnya, produk-produk besutan mereka itu mempunyai kualitas tinggi namun ditawarkan di harga yang sangat bersaing. Dan belum lama, Logitech memperkuat lini keyboard gaming dengan mengumumkan papan ketik mekanik teranyar.

Produsen periferal PC sepuh asal Swiss tersebut memperkenalkan gaming keyboard G810 Orion Spectrum. Berdasarkan deskripsi, ia didesain sedemikian rupa demi menyajikan performa tinggi dalam kegiatan gaming. Logitech mengklaim mencantumkan teknologi paling mutakhir ke G810, dan aspek primadona dari papan ketik ini adalah switch mekanik Romer-G hasil racikan Logitech sendiri.

G810 Orion Spectrum dirancang dengan sangat apik untuk memanjakan gamer, dari mulai penggunaan lapisan matte buat meminimalisir noda sidik jari hingga kabel yang dikepang – memastikan bagian tersebut tidak gampang terbelit dan rusak. Kemudian buat mendukung sisi penampilan, G810 dibekali sistem pencahayaan RGB canggih: tersedia bermacam-macam mode dan keleluasaan kustomisasi.

Logitech G810 Orion Spectrum 02

Lewat software Logitech Gaming, Anda dipersilakan mengkonfigurasi warna lampu tuts satu per satu, menyajikan pilihan lebih dari 16,8 juta warna. Lalu warna dapat disinkronisasi ke periferal Logitech lain. App juga sudah di-pre-load bersama 300 lebih profile game. Ia bisa disesuaikan dengan genre permainan, sehingga pola dan warna lampu akan berbeda-beda saat Anda sedang menikmati Counter-Strike, Dota, atau FPS, MMO, RTS dan MOBA pada umumnya.

Backlight LED diramu sedemikian lupa demi memfokuskan cahaya di sisi atas tombol dan meminimalisir kebocoran warna. Selain membuat wujudnya lebih cantik, teknik ini berguna dalam menjaga agar huruf gampang terbaca. Melalui tombol-tombol media control di area kanan atas, Anda bisa langsung mengendalikan musik tanpa perlu keluar dari permainan.

Jantung dari kapabilitas G810 Orion Spectrum terletak pada switch Romer-G. Switch menyuguhkan key-travel berjarak 1,5mm, 25 persen lebih pendek dibanding punya kompetitor. Lalu berkat actuation 45-gram (dan waktu respons hanya 5ms), keyboard dapat membaca input secara instan serta mengurangi rasa lelah ketika Anda bermain game di waktu yang lama. G810 Orion Spectrum juga lulus uji coba tekan sebanyak 70 juta kali – lebih tinggi 40 persen dari switch mekanik standar.

Keyboard G810 Orion Spectrum kompatibel ke PC ber-platform Windows 10, 8.1, 8 serta 7; terkoneksi via port USB 2.0 dan memerlukan sambungan internet untuk download aplikasi tambahan. Masa pre-order telah dibuka di Logitech.com, G810 dibanderol seharga US$ 160.

Sumber: Logitech.com.

Keyboard Mekanik Teranyar Logitech Berwujud Ringkas dan Dilengkapi Backlight RGB

Setelah memperkenalkan G310 Atlas Dawn, Logitech kini kembali hadir dengan varian alternatif dari keyboard mekanik tersebut. Didapuk Logitech G410 Atlas Spectrum, wujudnya sepintas tampak identik; ringkas tanpa kehadiran numpad, dengan posisi kabel di sebelah kanan yang tampak tidak biasa. Continue reading Keyboard Mekanik Teranyar Logitech Berwujud Ringkas dan Dilengkapi Backlight RGB

Logitech Rilis Keyboard Mekanik Baru, G310 Atlas Dawn

Sebagai pemain lama di dunia peripheral, Logitech tergolong kurang agresif dalam merancang keyboard mekanik. Sejauh ini, pabrikan asal Swiss tersebut baru mempunyai dua model keyboard mekanik, yaitu Logitech G710+ dan G910 Orion Spark. Bandingkan dengan CM Storm yang punya sederet keyboard mekanik untuk berbagai tipe konsumen. Continue reading Logitech Rilis Keyboard Mekanik Baru, G310 Atlas Dawn