Safari: Pengertian, Kekurangan, dan Kelebihan

Browser merupakan salah satu perangkat lunak yang bisa dimanfaatkan untuk membuka suatu halaman atau situs di website. Saat ini, sudah banyak browser yang bisa kamu gunakan. Salah satunya browser Safari. Nah, kalau kamu pengguna dari produk Apple pasti kaamu sudah tidak asing lagi dengan browser Safari.

Browser Safari bisa dibilang sebagai salah satu browser eksklusif. Pasalnya, Safari hanya tersedia untuk produk buatan Apple Inc. saja. Jadi, browser Safari ini hanya bisa digunakan pada produk iPhone dan Macbook. sedangkan beberapa browser lain seperti google chrome dan mozilla friefox tersedia di semua perangkat.

Pengertian Safari

Safari merupakan salah satu web browser gratis yang dibuat oleh Mac OS X. Untuk pertama kali Safari dipasang bersama Mac OS X. Kemudian, sejak tahun 1997 hingga tahun 2003 Safari menjadi browser bawaan Mac OS X v10.3. Kini Safari telah tersedia pada produk iPhone, dan iPad milik Apple Inc.

Kelebihan Safari

Sebagai browser eksklusif Apple Inc., Safari memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki oleh browser kompetitor lainnya. Berikut keunggulan Safari.

iCloud Tab Browsing

Safari memiliki fitur sinkronisasi otomatis tab terbuka di perangkat Mac dan iOS yang menggunakan satu akun iCloud. Jadi, kamu bisa melihat secara langsung daftar tab yang sedang dibuka di MacBook ketika kamu sedang menggunakan Safari melalui perangkat iPhone dan iPad.

Reader View

Guna memberikan kenyamanan bagi penggunanya, Safari juga memiliki fitur mendeteksi artikel dan menyajikannya dalam format yang menghapus navigasi dan iklan supaya tampilan menjadi lebih mudah dibaca. Kehadiran fitur ini pada browser Safari membuat pengguna menjadi praktis karena tidak perlu memuat jendela baru saat membaca artikel.

Sharing

Safari memungkinkan penggunanya untuk membagikan situs web dengan mudah menggunakan tombol berbagi bawaannya yang tersedia. Jadi, kamu bisa membagikan suatu halaman pada situs tertentu melalui pesan, email, FaceBook hingga Twitter. Menariknya, kamu juga bisa berbagi pada pengguna iPhone, iPad., dan Mac lain menggunakan AirDrop dengan perangkat terhubung di dekatmu.

Hemat Energi

Safari memiliki fitur hemat energi yang membuatnya menjadi lebih unggul dibanding browser kompetitornya. Tentu saja kamu bisa menggunakan Safari hingga berjam-jam penggunaan.

Kekurangan Safari

Selain memiliki banyak keunggulan, browser Safari juga memiliki kekurangan yang perlu kamu ketahui. Berikut kekurangan Safari.

Dukungan Plugin Terbatas

Berbeda dengan Chrome, Safari membatasi plugin pada penggunanya. Walaupun Safari menyediakan ekstensi, akan tetapi plugin yang tersedia tidak sebanyak Chrome.

Tidak Memiliki Ikon Tab

Safari tidak memiliki ikon Tab. Sementara, Google Chrome menggunakan ikon Favicon untuk membantu penggunanya membedakan tab peramban dan membantu pengguna memilih yang diinginkan.

Eksklusif untuk Apple

Berhubung Safari merupakan browser bagi pengguna produk Apple, Safari hanya tersedia secara eksklusif untuk iPad, iPhone dan MacBook saja. Jadi kalau kamu pengguna produk Apple, sudah pasti browser yang kamu gunakan adalah Safari. Sementara bagi pengguna Android, tidak bisa menggunakan browser Safari, melainkan direkomendasikan menggunakan Google Chrome.

Berikut artikel mengenai Safari. Safari merupakan browser bawaan pengguna produk Apple Inc. Kalau kamu menggunakan perangkat Android, kamu bisa memilih browser Chrome sebagai browser utamamu. Semoga artikel di atas bermanfaat, ya!

Deretan Pengumuman Paling Menarik yang Apple Singkap di WWDC 2021

Seperti biasa setiap pertengahan tahun, Apple menggelar konferensi developer tahunannya (WWDC). Berhubung masih pandemi, WWDC 2021 pun kembali digelar secara online dan terbuka bagi semua orang.

Pada sesi keynote-nya, Apple membeberkan sederet inovasi dari sisi software yang sudah mereka kerjakan. Di antaranya adalah iOS 15, iPadOS 15, watchOS 8, macOS Monterey, dan sejumlah pembaruan lain pada layanan maupun perangkat besutan mereka.

Di artikel ini, saya telah merangkum sejumlah pengumuman paling menarik yang Apple singkap di WWDC 2021, utamanya fitur-fitur baru apa saja yang bakal bisa pengguna nikmati dari versi terbaru masing-masing sistem operasi yang sudah disebutkan tadi, yang dijadwalkan hadir untuk publik secara luas pada musim semi tahun ini.

FaceTime Links dan SharePlay

Di tengah meningkatnya penggunaan layanan video call akibat pandemi, Apple melihat urgensi tinggi untuk menghadirkan sederet penyempurnaan buat FaceTime. Yang paling utama dan paling menarik mungkin adalah fitur bernama FaceTime Links. Berkat fitur ini, pengguna nantinya bisa menjadwalkan sesi FaceTime, lalu membagikan tautannya ke siapa saja yang ingin mereka ajak bercengkerama secara virtual.

Istimewanya, yang diajak tidak wajib menggunakan produk bikinan Apple. Pengguna smartphone Android maupun laptop Windows pun juga bisa ikut bergabung ke sesi FaceTime langsung via browser, tanpa perlu login atau mendaftarkan akun terlebih dulu. Meski berlangsung via web, Apple memastikan bahwa sesi FaceTime akan tetap terenkripsi secara penuh (end-to-end) seperti biasanya.

FaceTime di iOS 15, iPadOS 15, dan macOS Monterey juga akan mendukung fitur spatial audio, serta dua mode mikrofon untuk skenario penggunaan yang berbeda. Mode yang pertama dimaksudkan untuk mengeliminasi suara-suara di sekitar pengguna yang mengganggu, sedangkan mode yang kedua pada dasarnya justru akan mengamplifikasi suara-suara di sekitar.

Apple turut memperkenalkan fitur SharePlay. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mendengarkan musik bersama, maupun menonton video bersama, selagi terhubung via FaceTime. Selagi SharePlay diaktifkan, konten pun otomatis akan tersinkronisasi, sehingga apa yang sedang saya dengar atau lihat bakal sama persis seperti yang didengar atau dilihat oleh lawan bicara saya. Terakhir, FaceTime juga akan mendukung fitur screen sharing.

Notification Summary dan Focus

Selain FaceTime, Apple turut menyempurnakan fitur notifikasi di iOS 15 dan iPadOS 15. Perangkat nantinya bisa menyajikan Notification Summary, menyatukan notifikasi-notifikasi yang tidak mendesak dari beberapa aplikasi (yang bukan pesan kiriman seseorang), lalu menampilkannya di waktu senggang pengguna.

Harapannya tentu adalah supaya pengguna bisa lebih berfokus ketika bekerja atau belajar, dan tidak mudah teralihkan perhatiannya oleh notifikasi. Dalam konteks ini, Apple juga menyiapkan fitur bernama Focus untuk iOS 15 dan iPadOS 15. Focus pada dasarnya memungkinkan pengguna untuk memfilter notifikasi dan aplikasi berdasarkan kebutuhannya.

Jadi ketika sedang bekerja misalnya, pengguna dapat mengaktifkan profil yang akan membatasi notifikasi maupun akses ke aplikasi-aplikasi media sosial. Anggap saja Focus sebagai versi lebih advanced dan merinci dari fitur Do Not Disturb. Focus akan tersinkronisasi antar perangkat via iCloud, jadi selagi aktif di iPhone, profil yang sama juga akan aktif di iPad maupun Mac.

Live Text

Kalau Anda familier dengan Google Lens, maka Anda bakal langsung paham fungsi dari fitur bernama Live Text ini. Dengan memanfaatkan on-device intelligence, perangkat yang menjalankan iOS 15 maupun iPadOS 15 dapat mengenali teks pada tampilan kamera, semisal teks pada halaman buku resep yang hendak difoto. Pengguna pun bisa langsung menyeleksi teks tersebut, menyalin dan menambahkannya ke catatan atau aplikasi lain.

Bukan cuma di kamera, Live Text juga berlaku untuk semua gambar yang tersimpan di perangkat, yang berarti foto-foto lama pun juga dapat diseleksi teksnya. Semisal ada nomor telepon yang tertera di suatu foto, pengguna juga bisa langsung menelepon atau menambahkannya ke kontak dengan mengklik nomor tersebut. Fitur Live Text juga akan tersedia di macOS Monterey.

Safari dirombak total

Tampilan Safari di iOS 15, iPadOS 15, dan macOS Monterey sudah berubah drastis, dengan desain yang jauh lebih minimalis dan navigasi yang lebih baik. Di iOS 15, address bar-nya tak lagi diposisikan di atas, melainkan disatukan dengan tab bar di sisi bawah agar lebih mudah dijangkau menggunakan ibu jari. Untuk berpindah dari satu tab ke yang lain, pengguna bisa mengusap ke kiri atau kanan pada address bar baru tersebut.

Kumpulan tab yang sedang dibuka dapat dikelompokkan menjadi Tab Group, dan ini juga akan tersinkronisasi antar perangkat secara otomatis. Di Mac atau iPad, Tab Group dapat di-drag ke aplikasi lain, dan secara otomatis akan diubah menjadi daftar tautan yang bisa diklik. Terakhir, Apple turut menghadirkan dukungan extension pada Safari di iOS 15 dan iPadOS 15.

Auto translation dan system-wide translation

Setelah lebih dulu hadir di iOS, aplikasi Translate akhirnya juga akan tersedia di iPadOS 15. Apple juga telah menyempurnakannya agar mendukung fitur auto translation, sehingga perangkat dapat mendeteksi percakapan dalam bahasa yang berbeda secara otomatis, lalu menampilkan hasil terjemahannya di layar.

Fitur translation di iOS 15 dan iPadOS 15 kini juga berlaku secara system-wide. Jadi selagi berada di dalam aplikasi apa pun, pengguna bisa menyeleksi suatu teks, lalu mengklik opsi Translate untuk menerjemahkannya. Ya, fitur terjemahan ini juga berlaku untuk fitur Live Text tadi.

Multitasking yang lebih baik di iPad dan Quick Note

iPadOS mengemas fitur multitasking yang cukup lengkap, tapi pengoperasiannya bukanlah yang paling mudah. Di iPadOS 15, Apple ingin membenahinya dengan menghadirkan menu multitasking di sisi atas layar ketika membuka aplikasi. Buka menu tersebut, maka pengguna bisa langsung mengaktifkan mode split screen, tidak perlu lagi mengingat-ingat gestur tertentu. Alternatifnya, pengguna bisa mengaktifkan mode split screen dengan menumpukkan satu aplikasi ke yang lain pada tampilan app switcher

iPadOS 15 juga memperkenalkan fitur multitasking bernama Shelf. Shelf pada dasarnya akan menampilkan semua jendela yang terbuka dari suatu aplikasi. Jadi semisal pengguna menyandingkan Safari dengan beberapa aplikasi lain, tiap-tiap kombinasi Safari dan aplikasi lain itu akan muncul di sebuah tampilan kecil di bagian bawah layar, memberikan alternatif yang lebih cepat ketimbang mengandalkan app switcher.

iPadOS 15 dan macOS Monterey juga kedatangan fitur bernama Quick Note. Jadi selagi pengguna berada dalam aplikasi apapun, mereka bisa memunculkan jendela kecil untuk langsung membuat catatan atau menyimpan tautan, jauh lebih praktis ketimbang harus berpindah ke aplikasi Notes.

Swift Playgrounds kini bukan cuma untuk belajar

 

Awalnya cuma dimaksudkan sebagai medium belajar bahasa pemrograman Swift, Swift Playgrounds di iPadOS 15 telah berevolusi menjadi developer tool tulen. Jadi selain untuk belajar, Swift Playgrounds juga dapat dipakai untuk membuat aplikasi iPhone atau iPad dari nol sampai betul-betul jadi dan siap diajukan ke App Store untuk di-review.

Universal Control

Dari semua pengumuman menarik di WWDC 2021, mungkin ini adalah favorit saya. Universal Control merupakan kelanjutan dari prinsip Continuity yang Apple terapkan untuk semua platform-nya. Berkat Universal Control, pengguna pada dasarnya bisa mengoperasikan Mac sekaligus iPad menggunakan hanya satu keyboard dan mouse saja.

Jadi selagi menggunakan MacBook, pengguna bisa meletakkan iPad di sebelahnya, lalu trackpad beserta keyboard bawaan MacBook pun otomatis dapat dipakai untuk mengoperasikan iPad. Drag-and-drop konten dari satu perangkat ke yang lain pun juga dimungkinkan berkat fitur ini. Universal Control juga berlaku untuk lebih dari dua perangkat. Ya, satu mouse dan keyboard bisa dipakai untuk mengoperasikan MacBook, iPad, dan iMac sekaligus.

Universal Control bekerja dengan memanfaatkan kombinasi iCloud, Wi-Fi, serta Bluetooth. Apple mengklaim tidak perlu ada proses setup yang dijalankan. Asalkan syarat-syaratnya terpenuhi, kursor mouse bisa langsung dipindahkan dari Mac ke iPad, atau sebaliknya, secara seamless.

iCloud+

Buat semua pelanggan berbayar iCloud, layanan mereka nantinya akan di-upgrade menjadi iCloud+. iCloud+ menghadirkan tiga fasilitas ekstra untuk meningkatkan keamanan privasi pelanggan. Yang pertama adalah Private Relay, yang dari perspektif sederhana bisa dianggap sebagai fitur VPN yang terintegrasi ke iCloud. Jadi ketika browsing menggunakan Safari, Private Relay akan memastikan semua traffic yang meninggalkan perangkat akan selalu terenkripsi demi melindungi identitas penggunanya.

Fasilitas yang kedua adalah Hide My Email, yang memungkinkan pengguna untuk menciptakan alamat-alamat email acak untuk dipakai mendaftar suatu layanan atau newsletter. Setelahnya, alamat acak tadi akan meneruskan konten ke inbox alamat email utama pengguna secara otomatis, sangat praktis untuk menjaga kerahasiaan alamat email utama yang dipakai.

Terakhir, iCloud+ juga menghadirkan dukungan HomeKit Secure Video, yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan rekaman dari banyak kamera pengawas sekaligus, dan semua itu tidak akan ikut dihitung pada batasan storage masing-masing pelanggan.

Siri kini lebih responsif dan lebih accessible

Pada deretan sistem operasi baru yang diumumkan, kemampuan speech recognition milik Siri bisa berjalan langsung di perangkat secara offline, tanpa perlu mengandalkan bantuan jaringan cloud. Hasilnya adalah, selain lebih menguntungkan buat privasi pengguna, juga kinerja Siri yang jauh lebih responsif dari sebelumnya.

Juga menarik adalah API baru yang disediakan untuk para pengembang perangkat HomeKit, yang dirancang supaya Siri dapat langsung dipanggil dari perangkat-perangkat tersebut. Dengan begitu, pengguna ke depannya bisa langsung berinteraksi dengan Siri di beberapa perangkat smart home tanpa memerlukan iPhone sebagai perantaranya.

Pembaruan untuk AirPods

Apple memang belum menyingkap AirPods baru, tapi mereka telah menyiapkan sejumlah pembaruan yang menarik untuk produk-produk lama mereka. Untuk AirPods Pro misalnya, Apple bakal menghadirkan fitur bernama Conversation Boost. Fitur ini pada dasarnya bakal menyulap AirPods Pro menjadi semacam alat bantu dengar, mengisolasi dan mengamplifikasi suara milik seseorang yang sedang mengajak berbicara, sehingga pengguna bisa mendengarnya secara jelas meski sedang berada di keramaian.

Ke depannya, AirPods Pro dan AirPods Max juga dapat dilacak lokasinya secara akurat via jaringan Find My, tanpa perlu mengandalkan bantuan perangkat AirTag. Semisal pengguna tidak sengaja meninggalkan AirPods Pro di suatu kedai kopi, mereka bakal langsung diingatkan sebelum sepenuhnya beranjak dari kawasan tersebut.

Sumber: Apple.

[Panduan Pemula] 4 Tips Menggunakan Safari di iOS 10

Sebagai rilis terbesar dalam sejarah iOS, sangat tidak lazim jika browser andalan di iPhone dan iPad alias Safari tidak mendapatkan fitur baru.

Meski tidak ada perubahan tampilan secara signifikan, Safari di iOS 10 membawa beberapa fitur baru yang bisa Anda gunakan untuk memperlancar kegiatan browsing. Apa saja? Mari kita bahas satu persatu.

Split View Safari di iPad

Khusus untuk iPad, dengan fitur ini Anda bisa membuka dua tab Safari secara bersamaan. Caranya:

  1. Buka Safari di iPad
  2. Tekan dan tahan pada link yang ingin dibuka, lalu pilih Open In Split View

Cara kedua adalah dengan menggunakan tombol tab:

  1. Buka Safari di iPad
  2. Tekan dan tahan pada tombol Tab, lalu pilih Open Split View

Membuka tab baru secara cepat

Untuk mempercepat kegiatan browsing, Apple menambahkan trik tersembunyi untuk membuka tab baru secara cepat. Caranya sebagai berikut:

4 Tips Safari di iOS 10

  1. Buka Safari
  2. Tekan dan tahan pada tombol Tab
  3. Tekan pada New Tab pada pop-up yang muncul

Menutup semua tab sekaligus

Tak perlu repot lagi menutup tab di Safari satu persatu karena Anda bisa melakukannya secara sekaligus. Caranya:

4 Tips Safari di iOS 10

  1. Buka Safari di iPhone
  2. Tekan dan tahan pada tombol Tab, lalu pilih Close XX Tabs dimana XX adalah jumlah tab yang Anda miliki di Safari

Buka kembali tab yang baru saja ditutup

Dengan cara berikut, Anda bisa membuka kembali tab yang baru saja ditutup. Untuk mengakses Recently Closed Tabs, caranya:

4 Tips Safari di iOS 10

  1. Buka Safari
  2. Tekan pada tombol Tab
  3. Tekan dan tahan pada tombol +
  4. Pilih tab yang ingin dibuka kembali

Apa trik Safari favorit Anda?

Sebagai browser bawaan di iPhone dan iPad, Safari merupakan cara termudah dan tercepat untuk dapat menjelajah internet. Dibalik tampilannya yang sederhana, Safari menyimpan segudang trik tersembunyi yang bisa mempermudah kegiatan browsing Anda. Terlebih kini di Safari memiliki penghalau konten yang dapat memuat laman yang Anda tuju dengan lebih cepat.

Dengan semua fitur yang ada, saya tak pernah berminat untuk menggunakan aplikasi browser pihak ketiga di App Store. Bagaimana dengan Anda?

Sumber gambar header: Apple

[Panduan Pemula] Mengaktifkan Content Blockers di iOS 9

Sudah update iOS 9? Apa fitur favorit Anda? Dengan fokus pada peningkatan performa serta stabilitas pada perangkat iOS, iOS 9 menawarkan salah satu fitur yang cukup kontroversial yang dibenamkan pada peramban bawaan Safari yaitu content blockers.

Continue reading [Panduan Pemula] Mengaktifkan Content Blockers di iOS 9

Anda Bisa Gunakan Microsoft Edge Untuk Menonton Acara Apple 9 September Mendatang

Bulan September sudah di depan mata dan seperti yang sudah ditunggu-tunggu, Apple akhirnya mengumumkan tanggal pelaksanaan acara pada 9 September mendatang. Continue reading Anda Bisa Gunakan Microsoft Edge Untuk Menonton Acara Apple 9 September Mendatang

Pengguna MacBook: Gunakan Safari untuk Menghemat Baterai

Siapa sih yang tidak mau menghemat baterai laptop-nya? Saya yakin semua orang, tanpa terkecuali, ingin bisa menggunakan laptop-nya lebih lama, baik dalam konteks pekerjaan maupun hiburan. Continue reading Pengguna MacBook: Gunakan Safari untuk Menghemat Baterai

Tips Mengganti Mesin Pencari di Safari Pada Perangkat iOS

Perangkat iPhone dan iPad kini tak lagi sekedar menjadi alat komunikasi. Selain dapat digunakan untuk mendukung aktivitas keseharian penggunanya, perangkat iPhone dan iPad juga dapat menjadi sumber informasi. Dengan Safari sebagai peramban bawaan, pengguna bisa mendapatkan beragam informasi yang diinginkan.

Safari menghadirkan 4 mesin pencari yang bisa Anda gunakan sesuai keinginan, yaitu Google, Bing, Yahoo dan DuckDuckGo. Google adalah mesin pencari default pada Safari, meski demikian, Anda bisa menggantinya dengan mesin pencari lain.

Bagaimana caranya? Ikuti tutorial berikut ini:

  1. Buka menu Settings, lalu pilih Safari.
  2. Pada bagian Search, tap Search Engine dimana Anda akan diberikan 4 pilihan mesin pencari tersebut di atas.
  3. Sebagai contoh, saya memilih DuckDuckGo sebagai mesin pencari pada perangkat iPhone saya.Safari iOS Search

Saya memilih DuckDuckGo sebagai mesin pencari pada Safari bukan tanpa alasan. DuckDuckGo memiliki parameter bernama bangs yang bisa digunakan untuk melakukan pencarian langsung ke dalam sebuah situs.

Selain itu, untuk urusan privasi, DuckDuckGo tidak menyimpan aktivitas pencarian kita yang dapat digunakan untuk menyuguhkan konten iklan seperti yang dilakukan oleh Google.

Info Menarik: [Panduan Pemula] Cara Restart iPhone Tanpa Menggunakan Tombol Power

Semisal Anda ingin mencari sebuah sepatu baru dari Amazon, maka cukup gunakan parameter bang !amazon di depan keyword sepatu yang dicari. Anda akan langsung dibawa ke halaman web Amazon yang berisi hasil pencarian sepatu yang Anda inginkan.

Mencari sebuah definisi ataupun informasi di Wikipedia? Gunakan bang !w di depan keyword yang akan dicari. Mencari sebuah aplikasi dari iTunes App Store? Gunakan bang !appstore.

DuckDuckGo menyediakan ribuan bang dari berbagai situs yang ada di internet, bahkan Anda bisa mendaftarkan parameter bang untuk pencarian di situs yang Anda miliki.

Sedikit tips tambahan, Anda bisa menghapus sejarah pencarian di Safari pada perangkat iOS menggunakan cara berikut:

  1. Dari menu Settings > Safari.
  2. Pilih “Clear History and Website Data” lalu konfirmasi dari pop-up yang muncul.

clear history iOS

 

Demikian beberapa tips pada peramban Safari yang Anda coba. Jika tak ingin menggunakan DuckDuckGo sebagai mesin pencari, Anda juga bisa memilih Yahoo atau Bing. Selamat mencoba!

Gambar header: iPhone via Hadrian/Shutterstock.com.

Browser Safari Bermasalah Setelah Upgrade ke iOS 8.2? Coba Tips Berikut

iOS 8.2 yang dirilis berbarengan dengan Apple Watch nampaknya menghadirkan sedikit bug yang cukup mengganggu pada peramban default dari iOS, Safari. Continue reading Browser Safari Bermasalah Setelah Upgrade ke iOS 8.2? Coba Tips Berikut

Yahoo dan Bing Berpotensi Geser Google Sebagai Mesin Pencari Default Safari

Selama ini Google masih menjadi pemegang hak ekslusif sebagai mesin pencari default di peramban Safari untuk perangkat iOS. Namun posisi Google tampaknya dalam ancaman serius mengingat kontrak mereka akan berakhir tahun depan, sementara Yahoo dan Microsoft dikabarkan agresif melakukan pendekatan untuk menggeser Google dengan layanan mereka.

Continue reading Yahoo dan Bing Berpotensi Geser Google Sebagai Mesin Pencari Default Safari

[Rumor] Popularitas Kian Jeblok, Microsoft Pertimbangkan Ganti Nama Internet Explorer

Microsoft dikabarkan sedang membahas gagasan untuk mengubah nama salah satu layanan mereka, Internet Explorer, menyusul merosotnya popular peramban ini dibandingkan Chrome dan juga kian tertekan oleh pertumbuhan Mozilla Firefox dan Safari.

Continue reading [Rumor] Popularitas Kian Jeblok, Microsoft Pertimbangkan Ganti Nama Internet Explorer