Cara Meningkatkan Keterampilan Kerja, Mahasiswa dan Fresh Graduate Wajib Tahu!

Keterampilan adalah sebuah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang saat melaksanakan pekerjaannya dalam bidang tertentu dengan mudah dan cepat. Keterampilan dianggap juga sebagai kemampuan yang dilakukan secara langsung atau aktivitas praktik. Pada dasarnya keterampilan digunakan juga untuk melihat keterampilan kinerja milik seseorang.

Keterampilan dianggap sebagai kemampuan yang dikuasai oleh seseorang sehingga mampu menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan. Keterampilan nyatanya dapat dijelaskan dan dikategorikan secara beragam, seperti keterampilan komunikasi, menulis, penggunaan aplikasi microsoft, editing dan lainnya merupakan contoh dari bentuk keterampilan. Lalu sebenarnya apa sih keterampilan kerja itu?

Apa itu Keterampilan Kerja?

Keterampilan adalah suatu kemampuan atau kecakapan yang dilakukan seseorang dalam menyelesaikan suatu tugas. Keterampilan kerja akan sangat mempengaruhi potensi seseorang akan diberikan pekerjaan atau kepercayaan atas suatu pekerjaan. Dalam dunia kerja keterampilan seorang karyawan akan mempengaruhi kualitas pekerjaan yang dilakukannya. 

Keterampilan kerja dapat dibedakan menjadi tiga hal, yaitu keterampilan mental, keterampilan fisik dan keterampilan sosial. Keterampilan mental membahas mengenai kemampuan yang dimiliki seseorang untuk membuat suatu keputusan penting dalam suatu kondisi tertentu.

Keterampilan fisik adalah suatu kemampuan yang berkaitan dengan pekerjaan dan cara penyelesaiannya. Terakhir keterampilan sosial adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam berhubungan dengan orang lain, keterampilan ini biasanya digunakan untuk dapat mempengaruhi dan menawarkan sesuatu kepada orang lain.

Keterampilan kerja akan sangat mempengaruhi potensi seseorang akan diberikan pekerjaan atau kepercayaan atas suatu pekerjaan. Dalam dunia kerja keterampilan seorang karyawan akan mempengaruhi kualitas pekerjaan yang dilakukannya.

Keterampilan yang dimiliki seseorang tidak muncul dengan sendirinya, tetapi karena adanya proses dan pengalaman yang dilalui seseorang. Berikut ini cara meningkatkan keterampilan kerja terutama bagi kamu para mahasiswa dan fresh graduate!

Cara Meningkatkan Keterampilan Kerja

Keterampilan kerja dalam diri seseorang bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti kurangnya pengalaman dan latihan, tidak familiar dengan tugas yang diberikan dan lain sebagainya. Berikut ini cara yang dapat kamu lakukan untuk meningkatkan keterampilan kerja:

  • Fokus pada Kemampuan yang dibutuhkan

Salah satu cara meningkatkan keterampilan kerja para mahasiswa maupun fresh graduate adalah dengan fokus pada kemampuan yang dibutuhkan dalam bidang pekerjaan yang diinginkan. Seorang pegawai perlu mengetahui scope atau lingkup pekerjaan yang dilakukannya, hal ini bertujuan untuk memperdalam materi dan pengetahuan mengenai skill atau kemampuan yang dibutuhkan.

Sebagai contoh biasanya pada saat membuat sebuah lowongan pekerjaan, perusahaan akan menuliskan kualifikasi apa saja yang dibutuhkan untuk dapat menempati posisi tersebut. Seorang mahasiswa atau fresh graduate dapat memanfaatkan informasi tersebut untuk fokus mengembangkan kemampuan dan kompetensi yang dibutuhkan pada posisi pekerjaan itu. Setiap posisi pekerjaan memiliki fokus dan tanggung jawab masing-masing, sehingga kita juga perlu mengetahui bentuk pekerjaan seperti apa yang sekiranya akan kita kerjakan.

  • Mengikuti Pelatihan atau Sertifikasi

Cara meningkatkan keterampilan kerja juga bisa dilakukan dengan mengikuti pelatihan atau sertifikasi, hal ini digunakan juga untuk memvalidasi bahwa memang seseorang sudah kompeten di bidang tersebut. Ini bisa menjadi nilai tambah khususnya bagi para fresh graduate, karena secara resmi keterampilan mereka sudah diakui. 

  • Mengembangkan pengetahuan 

Mengembangkan pengetahuan juga menjadi cara meningkatkan keterampilan kerja, karena setiap harinya kebutuhan akan kualifikasi dan kompetensi akan selalu meningkat. Hal ini juga disebabkan persaingan yang akan menjadi semakin ketat, untuk itulah setiap orang tidak hanya fresh graduate tetapi para pekerja tetap juga perlu mengembangkan pengetahuan mereka. Semakin banyak ilmu pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, maka akan semakin meningkatkan value keterampilan kerja orang tersebut.

  • Update terhadap Isu Terkini

Keterampilan kerja juga bisa dilakukan dengan selalu update terhadap isu terkini atau kemungkinan yang akan terjadi di masa mendatang. Hal ini berguna untuk mengantisipasi kebutuhan dan keterampilan kerja seperti apa yang paling banyak dibutuhkan di masa depan. Mengetahui hal-hal baru juga menjadi proses beradaptasi dengan lingkungan baru, keterampilan perlu untuk diasah karena manusia juga akan selalu berkembang. 

Nah, itu dia cara meningkatkan keterampilan kerja yang dapat dilakukan terutama bagi kamu para mahasiswa maupun fresh graduate. Keterampilan bukanlah suatu faktor yang bersifat statis, keterampilan justru bersifat dinamis dan perlu diasah.

Setiap orang akan berkembang seiring bertambahnya pengetahuan dan pengalaman yang dilaluinya, untuk itu tidak perlu khawatir untuk merasa tertinggal dibandingkan orang lain. Semoga informasi yang telah dijelaskan diatas dapat membantumu meningkatkan keterampilan kerja dan menggali lebih banyak potensi diri dalam dirimu!

Pengalaman Mengembangkan Diri Para Founder Startup

Sebagai sebuah bisnis, startup diwajibkan untuk tetap bergerak maju. Menggenjot pertumbuhan adalah hal yang dipikirkan sehari-hari. Banyak kejadian baru yang memaksa orang-orang di dalamnya turut hanyut dalam laju perkembangan. Ketika bisnis meroket, orang-orang di dalamnya kenyang dengan pengalaman dan keterampilan.

Bagi seorang founder, CEO, atau orang-orang yang bertanggung jawab memikirkan arah pergerakan bisnis, gerak cepat bisnis harus dibarengi dengan laju pengembangan diri. Itulah mengapa founder startup membutuhkan mentor atau sumber belajar lainnya. Di era serba mudah, di mana mencari tahu informasi hanya dibatas mau atau tidak mau, media belajar kini banyak bentuknya. Buku, audio, video, dan semacamnya sudah gampang ditemui. Tinggal bagaimana preferensi kita terhadap hal itu.

DailySocial mewawancarai sejumlah founder startup tentang bagaimana kebiasaan mereka dalam mengembangkan diri. Hasilnya beragam. Judul buku yang mereka baca, orang-orang yang mereka temui, dan mentor-mentor dalam jaringan mereka berperan dalam setiap perkembangan diri mereka.

Ada yang suka mengambil inspirasi dari buku yang mereka baca. Misalnya Irzan Raditya, CEO Kata.ai. Ia menyebutkan kalau dia akan membaca buku untuk topik-topik yang ingin dia kuasai, misalnya soal human resource atau penjualan. Ia juga tak segan untuk lari mencari online course yang sekiranya bisa membuka wawasannya tentang sebuah topik yang berguna saat menjalankan bisnisnya.

“Jadi pada dasarnya ketika kita mendirikan startup atau menjadi pegawai startup paling penting adalah growth mindset,” cerita Irzan.

Sementara bagi Founder Wahyoo Peter Shearer, proses pengembangan diri juga bisa didapatkan dari co-founder yang lain. Selain bisa menjadi partner dalam mengembangkan bisnis, co-founder bisa jadi salah satu cara untuk membuka wawasan, terutama untuk bidang-bidang krusial. Sedangkan untuk buku, Peter merekomendasikan sebuah buku karya Tony Hsieh.

“Saya suka buku Delivering Happiness yang ditulis oleh Tony Hsieh. Bagaimana dia meneritakan proses dia membangun Zappos sehingga bisa sukses dibeli oleh Microsoft sebesar 265 juta dollar,” ujarnya.

Membaca buku juga menjadi cara pengembangan diri favorit Co-Founder WarungPintar Agung Bezharie Hadinegoro dan Co-Founder TaniHub Michael Jovan.

Bagi Agung, salah satu hal utama dalam pengembangan diri adalah dengan stay curious. Perasaan ingin tahu akan mendorong individu tetap berkembang. Di samping itu, mendengarkan pengguna juga menjadi salah satu cara terbaik bagi Agung mendapatkan masukan tentang bisnis yang dijalaninya.

Agung juga termasuk dalam salah satu founder yang menjadikan buku sumber untuk upgrade diri. Salah satu buku yang dibaca Agung adalah The Art of Happiness dari Dalai Lama. Buku itu disebut Agung selalu menjadi pegangan dan selalu direkomendasikan kepada rekan-rekannya yang membutuhkan wawasan dalam pengembangan diri. Menurutnya, di dalam buku itu kita bisa memahami soal mengutamakan kebaikan, kasih sayang dan toleransi. Lengkap dengan implementasi dalam kehidupan sehari-hari dan dunia kerja.

“Bagian dari buku ​The Art of Happiness yang tidak kalah menarik adalah bagian di mana kita diarahkan untuk memandang pekerjaan kita sebagai suatu panggilan, sehingga kita tetap berpegang teguh pada alasan awal mengapa kita terjun ke pekerjaan tersebut dan tidak mudah menyerah. It would give you a greater sense of purpose and resolve,” kisah Agung.

Sementara bagi Jovan, insipirasi dan ide bisa datang dari mana saja dan dalam bentu apa saja, baik langsung maupun tidak lagnsung. Itulah mengapa Jovan mempelajari banyak hal dari berbagai macam hal, seperti membaca, menonton film, hingga mengamati sebuah pertandingan sepakbola.

Hal-hal tersebut bisa memicunya untuk mencari tahu sesuatu lebih jauh lagi dengan mengetikkan kata kunci di mesin pencari atau membaca buku.

Jovan mengaku baru menyukai buku dalam tiga tahun terakhir ini. Buku-buku bertema peperangan, seperti Sun Tzu’s The Art of War dan Swordless Samurai termasuk daftar yang sudah ia tamatkan. Menurut pengakuannya, yang paling berkesan adalah Outliers yang ditulis oleh Malcolm Gladwell.

“Namun inti dari semuanya adalah saya selalu melebarkan wawasan saya dengan cara yang fun dan random. Dari cara ini seringkali menemuan berbagai benang merah dari berbagai informasi sebelumnya. Setelah mendapatkan insight ini, baru kemudian saya mencari buku yang relevan untuk memperdalam ilmunya,” papar Jovan.

Selain buku, semuanya sepakat bahwa “mendengarkan” adalah cara terbaik dalam proses mengembangkan diri. Mendengarkan ini bisa berarti mencari atau berbincang dengan para mentor, berdiskusi dengan sesama pelaku wirausaha, atau mendengar pengalaman mereka yang lebih dulu sukses.

Setidaknya hal itu yang dilakukan Rama Raditya selama menjalankan Qlue. Bukan buku atau kelas online, ia mengaku terinspirasi dari beberapa rekan sesama pendiri startup, salah satunya adalah Nadiem Makarim, pendiri Gojek. Ia juga cukup aktif mendengarkan arahan dari Martin Hartono dan Arya Setiadharma sebagai mentornya.

“Belajar itu kunci utama kalau kita menjalankan startup sih. Jadi kalau kita terlalu sibuk hanya untuk menjalankan bisnis as usual tanpa mengasah diri kita sendiri itu juga hasilnya tidak efektif, tidak efisien. Prinsip saya sih, dibanding kita harus menebang kayu dengan kapak yang sama selama 6 jam, lebih baik kita spend waktu untuk mengasah kapak sehingga bisa memotong kayu lebih cepat. Yang paling bahaya adalah ketika perusahaan kita lebih besar dari kita sendiri,” sambung Irzan.

Bagi mereka yang ingin mengembangkan diri melalui online course, DailySocial merangkum beberapa kelas yang bisa bermanfaat jika diikuti. Tak hanya soal teknologi, kelas-kelas dalam daftar juga berisi berbagai macam tema yang bisa dimanfaatkan seorang pendiri startup. Berikut ini daftarnya:

Tujuh Peran yang Wajib Dikuasai Founder Startup

Seorang wirausahawan memang sejatinya harus fleksibel dan mampu berperan terhadap suatu hal yang ada di hadapannya. Caranya dengan cepat beradaptasi. Maka dari itu, perlu dedikasi yang kuat, fleksibilitas yang tinggi, serta kemauan untuk melompat ke peran baru dari waktu ke waktu. Tulisan ini akan membahas tujuh peran yang perlu dikuasai oleh semua founder startup saat bekerja, berikut rangkumannya:

1. Pengarah visi

Founder startup butuh semangat dan gairah untuk menginspirasi, memimpin, serta memotivasi orang-orang di bawahnya untuk menggiring mereka percaya dengan visi dan misi yang telah didefinisikan. Membangun rasa percaya itu sangat penting. Tony Hsieh, CEO Zappos mengungkapkan, “kejarlah visi, bukan uang, sebab uang pada akhirnya yang akan mengikuti Anda.”

2. Informan

Uang itu keberadaannya sangat penting, terutama bila uang itu bukan milik Anda. Ketika Anda menjaga saham dan investor dari sesuatu dari yang tidak baik, Anda akan mendapat rasa hormat. Hal tersebut akan memacu Anda untuk lebih sukses lagi.

Dennis Crowlet, CEO Foursquare, mengatakan peran sebagai informan itu sangat krusial. Menurutnya, dari sekian ribu ilmu yang sudah kita pelajari, mungkin yang terpenting dari itu semua adalah terus terang kepada investor apa yang akan dilakukan oleh perusahaan, mana yang tidak, lalu buka kepada mereka mana yang harus diprioritaskan untuk dikerjakan.

3. Manajer keuangan

Menjalankan startup berarti membuat Anda harus bertindak sebagai manajer bank dan pegawainya. Tugasnya mengelola pendapatan, investasi, biaya, ditambah dengan persaingan ketat dengan perusahaan lain untuk mengembangkan bisnis.

4. Tenaga pemasar

Entah saat Anda pitching ke investor, merekrut karyawan baru, melatih kemampuan diri atau sedang berada di kafe, Anda harus selalu menjual visi selama 24/7. Selalu konsisten itu penting, bahkan saat hari terburuk Anda. Dengan menularkan kepercayaan diri Anda terhadap produk sendiri, berarti Anda itu sedang melakukan investasi.

Tularkan rasa kepercayaan diri ini ke lingkungan sekitar Anda, dengan selalu memberi selalu unsur positif untuk reputasi produk Anda. Tidak ada salahnya untuk memiliki alat pemasaran yang nyata seperti membangun aplikasi mobile untuk membantu Anda bekerja di manapun.

5. Perencana

Ambil peran aktif dalam memetakan bisnis untuk saat ini, masa depan, dan jangka panjang. Ceritakan kepada orang-orang untuk menggiring mereka percaya dengan visi dan arah dari Anda. Strategi ini cukup strategis dan sangat terbuka kepada kritik, terutama saat sesuatu tidak berjalan sesuai rencana.

6. Pembuat keputusan

Anda adalah orang terakhir yang mengatakan ya atau tidaknya terhadap seluruh rencana bisnis perusahaan sebelum dikerjakan. Peran ini tekanannya memang cukup tinggi. Maka dari itu, Anda harus nyaman sebelum memutuskan suatu keputusan bisnis, caranya dengan mengevaluasi dengan menimbang potensi baik ataupun buruknya.

Lebih penting lagi, jangan menunggu momen datang. Sebaiknya ke luar dan cari ide, semakin proaktif pola pikir Anda, semakin besar kemungkinan untuk membuat keputusan yang tepat.

7. Pendengar yang baik

Mencari kritik yang bersifat konstruktif pada dasarnya sangat membantu Anda untuk mengasah kepada kesuksesan. Menurut Elok Musk, Founder PayPal dan beberapa perusahaan teknologi sukses lain, sebaiknya Anda harus ambil sebanyak mungkin masukan dari orang, namun hanya ambil masukan yang konstruktif saja. Tanyakan ke mereka apa yang salah. Anda seringkali harus memancing ucapan dari mereka dengan respons untuk mencari tahu apa yang salah. Menurutnya, sebagai seorang responder itu sangat bergantung kemampuan Anda sebagai pendengar.

Tak Ada Jalan Pintas untuk Proses Pengembangan Diri

Bayangkan Anda baru saja kehilangan orang terdekat, pasti ada rasa sedih dalam hati. Mungkin Anda akan menitikan air mata sesaat, kemudian orang-orang datang menghibur. Atau Anda melakukan semua hal yang menyenangkan diri, mendengarkan musik, pergi keluar bersama kawan, mengasup makanan enak. Pronto! Dalam sekejap Anda pun kembali tersenyum. Ini yang disebut dengan quick fixes. Tetapi kesedihan  itu tak pernah benar-benar pergi, kecuali Anda menemukan cara untuk berdamai dengannya.

Quick fixes, tentu berguna dalam banyak hal. Namun itu hanya bisa menjadi solusi yang bersifat sementara, agar situasi atau Anda tidak hancur berantakan sebelum menemukan solusi jangka panjang yang efektif.

Pengembangan diri juga seperti itu. Butuh proses, komitmen, dan disiplin diri. Tidak ada jalan pintas dalam upaya pengembangan diri (atau banyak hal baik lainnya dalam hidup). Jalan menuju perbaikan diri merupakan usaha yang harus dilakukan terus-menerus.

Tentu saja, sifat manusia untuk selalu mencari cara tercepat dan termudah dalam upaya mendapatkan yang diinginkan. Kita bisa berusaha membaca buku, menonton DVD, atau bahkan mengikuti program pengembangan diri, lalu berharap semua itu dapat mengubah kita dalam sekejap. Pokoknya kalau memungkinkan dengan usaha sedikit, tak perlu proses lama, dan sulit-sulit, lah! Meski kita menyadari pemikiran tersebut sangat tidak realistis.

Di bawah ini alasan kenapa memilih jalan pintas adalah sebuah kesalahan fatal.

Jalan pintas akan menjadi bumerang bagi Anda

Ambil contoh dari keseharian kita saja. Misal, meski telah banyak kajian kesehatan yang  dipublikasikan tentang bahaya menurunkan berat badan secara cepat, tetap saja banyak orang yang melakukannnya.

Padahal kita tahu bahwa diet superketat atau pil diet akan menyebabkan Anda kehilangan massa otot, dan dapat membahayakan jantung dan organ vital lainnya. Alih-alih mengharapkan keajaiban semalam (perbaikan cepat), memilih untuk mengatur pola makan bergizi dan latihan olah tubuh yang rutin, adalah cara yang realistis guna mendapatkan bobot tubuh ideal Anda.

Berapa kali kita berjanji untuk berubah dengan antusiasme sesaat hanya untuk melihat janji tersebut teringkari oleh diri sendiri? Terlalu sering. Ini bukti tidak mudah untuk tetap fokus dan berkomitmen. Jika kita mengakui bahwa hal ini akan memakan waktu, kerja keras, dan dedikasi tinggi untuk mengembangkan diri kita sendiri, kita akan menghemat banyak waktu dan rasa kecewa terhadap kegagalan.

Bertentangan dengan hukum biologi dan psikologi

Kebiasaan mengacu pada hal-hal yang kita lakukan sehari-hari tanpa harus berpikir dalam melakukannya. Terjadi secara otomatis. Sedangkan homeostasis adalah istilah yang digunakan dalam konteks biologi dalam menjelaskan fungsi regulasi yang membuat suatu organisme stabil. Contoh, meski suhu di luar ruangan menurun atau meningkat secara signifikan, suhu tubuh kita tetap stabil.

Homeostasis psikologis prinsipnya juga sama dalam hal itu. Itulah alasan mengapa begitu sulit untuk mengubah kebiasaan. Kebiasaan dan homeostasis, adalah mekanisme yang diperlukan Anda untuk mengubah pola hidup sehingga perubahan tersebut dapat berdampak permanen.

Biar waktu yang menjawab

Hal ini bukan berarti Anda tidak melakukan apa-apa, dan menyerahkan semuanya pada pergantian musim. Maksudnya, proses memakan waktu. Anda tetap bisa punya kontrol dengan menentukan tenggat waktu.

Nah untuk mengubah  kebiasaan, atau menerapkan sebuah kebiasan baru dibutuhkan setidaknya 21 hari dari upaya yang konsisten. Maka, Anda perlu paling tidak menerapkan kebiasaan baru menjadi kebiasaan rutin dengan latihan melakukan hal tersebut secara terus-menerus selama  21 hingga 35 hari. Rumusnya tidak ada perbaikan cepat yang bisa mengubah kebiasaan.

Intinya adalah sama dengan perubahan lainnya. Pengembangan pribadi atau perbaikan diri adalah kerja keras! Dibutuhkan waktu, usaha yang konsisten, fokus, disiplin, dan kesabaran. Tak ada cara instan. Seperti Anda ketahui saat membangun bisnis, kesuksesan tidak diraih dalam semalam.

6 Keuntungan Mendasar Usaha Pengembangan Diri

Alasan orang menempatkan pengembangan diri bukan prioritas karena hasilnya tidak selalu terukur apalagi terlihat. Namun, perlu disadari bahwa kunci keberhasilan adalah kemampuan untuk mengelola diri sendiri dalam berbagai situasi yang tidak nyaman. Kemampuan tersebut didapat melalui pengembangan diri yang baik.

Pengembangan diri adalah tentang meluangkan waktu, membuat komitmen untuk berinvestasi kepada sumber daya terbesar yang Anda miliki. Melalui pengembangan diri memungkinkan Anda untuk menjadi pribadi yang  proaktif.  Anda bukan termasuk pribadi yang menunggu hal-hal baik terjadi, tetapi berusaha untuk mewujudkannya. Mungkin, Anda tidak selalu berhasil, tetapi Anda akan mengalami kehidupan yang lebih kaya dan lebih bermanfaat ketika memutuskan untuk berkomitmen dalam mengejar tujuan hidup.

Sebenarnya, meski sering sekali orang beranggapan bahwa upaya pengembangan diri tidak dapat diukur hasilnya. Namun, ada enam manfaat inti yang akan diraih:

Kesadaran diri yang murni

Saat Anda merasa membutuhkan pengembangan diri, yang pertama akan terbangun adalah kesadaran diri Anda. Tahap ini, Anda akan berusaha untuk lebih mengenal diri lebih baik. Anda akan tertarik untuk melakukan kaji ulang terhadap nilai yang dipegang teguh, keyakinan, dan tujuan hidup yang ingin diraih.

Jika ingin mencapai kebahagiaan sejati (kebahagian yang datang dari dalam), Anda perlu merancang kehidupan berdasarkan pribadi Anda yang sebenarnya. Kemudian Anda dapat mengejar tujuan dan sasaran Anda sendiri. Ketika mengejar tujuan Anda sendiri, akan ada banyak kesenangan yang akan diperoleh dari prosesnya. Kesadaran diri adalah langkah mendasar pertama dalam proses pengembangan diri.

Arah hidup yang lebih jelas

Setelah memiliki kesadaran diri yang baik, Anda akan mendapatkan gambaran lebih jelas tentang hal yang ingin dicapai dalam hidup. Proses pengambilan keputusan menjadi jauh lebih mudah. Segala tugas yang biasanya menguras banyak waktu Anda, tidak ada lagi. Anda menyadari, jika sesuatu tidak membawa Anda bergerak ke arah tujuan yang ditetapkan berarti tidak layak untuk dilanjutkan.

Peningkatan fokus dan efektivitas

Seperti dikatakan pengembangan diri akan memberikan Anda gambaran akan  kejelasan arah hidup. Namun, meski saat ini Anda sudah tahu tujuan yang ingin dicapai, akan selalu ada beberapa hal mencuri perhatian. Mengalihkan Anda dari peta sukses yang sudah dibuat.

Biar bagaimana pun, saat meningkatkan pengembangan diri menjadi prioritas Anda dapat dengan cepat mengidentifikasi tugas yang akan memberikan hasil terbaik dengan sumber daya yang tersedia untuk Anda pada saat itu. Peningkatan fokus dan efektivitas datang dengan mengetahui dengan pasti kekuatan Anda.

Memiliki sumber motivasi yang tak pernah kering

Ketika Anda tahu yang ingin dicapai, lebih mudah untuk melihat manfaat dari mengambil tindakan. Bahkan ketika tugas di depan mata tidak menyenangkan, Anda lebih termotivasi untuk mengambil tindakan yang diperlukan. Ada kebenaran dalam pepatah lama ‘Di mana ada kemauan pasti ada jalan’. Dengan pengembangan diri yang kuat, artinya juga mengembangkan kemauan diperlukan.

Ketahanan diri yang lebih besar

Akan ada masa-masa sulit dalam hidup. Ketika masa-masa sulit itu datang, Anda akan memiliki keterampilan, dan atribut untuk menangani masalah secara efektif.

Pengembangan diri tidak bisa mencegah semua hal buruk terjadi tetapi akan membantu Anda berurusan dengan masa sulit jauh lebih mudah. Anda akan memiliki keyakinan yang lebih besar, ketahanan diri lebih kuat, dan keterampilan interpersonal yang baik untuk mengatasi segala kemungkinan.

Memiliki hubungan dalam hidup yang lebih memuaskan

Setiap relationship (hubungan) seperti pedang bermata dua. Pertalian dengan orang lain, dapat membantu Anda ke arah lebih baik atau menyeret Anda dalam kegagalan. Ketika Anda meningkatkan pengembangan diri, Anda akan lebih mampu untuk melihat hubungan yang berharga serta memangkas yang tidak.

Jika Anda tidak suka kepada drama yang tidak penting dalam keseharian, pengembangan diri yang baik jalan keluarnya. Anda akan mampu mencium gejalanya dari jarak jauh, asyiknya Anda pun terbebas dari situasi tidak penting yang melelahkan mental.