Helptask dan Misi Tingkatkan Ekosistem Pertukangan di Indonesia

Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Provinsi (LPJKP) tahun 2016, saat ini di Jakarta terdapat sekitar satu juta lebih tukang yang tidak memiliki pekerjaan yang layak dan terpaksa menganggur karena kurangnya akses pekerjaan. Berdasarkan laporan tersebut, Helptask mencoba menghadirkan layanan menyeluruh yang membutuhkan jasa tukang berkualitas.

Dukungan ekosistem “pertukangan”

Kepada DailySocial, Founder Helptask Hendra Sucipto mengungkapkan, selama delapan tahun berkiprah sebagai arsitek, Hendra menyadari minim sekali naungan yang mampu mendukung ekosistem pertukangan, mulai dari penanaman pengetahuan soft-skill sebagai tukang serta akses pekerjaan yang layak untuk tukang.

“Tidak heran, situasi konstruksi (terutama) di Jakarta saat ini seringkali diwarnai dengan situasi yang tidak sehat. Terlebih, banyak pemain konstruksi yang lebih mengutamakan profit sebanyak-banyaknya daripada mengutamakan kualitas.”

Sementara konsumen yang selama ini masih banyak memanfaatkan cara-cara tradisional untuk mendapatkan rekomendasi tukang, masih kesulitan memperoleh hasil yang memuaskan. Banyak tukang dengan latar belakang keahlian yang kurang jelas.

“Berawal dari titik inilah Helptask didirikan untuk menjadi sebuah jawaban atas permasalahan yang dihadapi, sekaligus menjadi naungan/ekosistem di mana solusi tersebut dapat ditemukan serta dapat menguntungkan bagi kedua belah pihak (simbiosis mutualisme),” kata Hendra.

Bersama Megawindriati Mahawan dan Jeffri Tantoni, Hendra mulai membangun tim dan mengembangkan platform Helptask yang rencananya akan diluncurkan bulan Desember 2017 mendatang. Layanan Helptask di antaranya adalah menyediakan layanan AC, layanan plafon, layanan listrik, layanan air (berkaitan dengan plumbing), layanan cat, dan layanan rumah tangga.

“Membangun SDM bukan mengenai bersaing harga semurah-murahnya. Namun, lebih kepada membangun struktur yang sebenar-benarnya. Helper mendapatkan kemudahan dari segi waktu yang lebih fleksibel, mudah mendapatkan akses pekerjaan, dan memiliki standar operasional kerja yang jelas. Konsumen pun tahu jelas berapa anggaran yang harus dialokasikan,” kata Hendra.

Cara kerja

Tidak berbeda jauh dengan layanan “jasa” lainnya yang saat ini sudah banyak hadir di Indonesia, seperti Seekmi, Ahlijasa dan lainnya, cara kerja Helptask hampir serupa. Perbedaan yang diklaim Helptask terletak pada visi dan misinya, yaitu ingin membuat suatu gebrakan ekosistem baru dalam bidang pengelolaan sumber daya manusia.

“Memang jika dibandingkan antara Helptask dengan perusahaan jasa serupa lainnya, secara cover Helptask terlihat sama. Namun, secara sistem dan tujuan terdapat perbedaan,” kata Hendra.

Helptask tidak bekerja borongan melainkan lebih fokus kepada after sales service maintenance. Selain itu Helptask juga tidak bekerja sebagai pialang (perantara vendor dengan konsumen), melainkan menghubungkan konsumen secara langsung kepada helper tertentu yang menjadi mitra HELPTASK secara resmi.

“Dengan alasan tersebut kami ingin semua yang kami kerjakan memiliki standar operasional kerja (tidak asal kerja),” kata Hendra.

Dari sisi konsumen, Helptask memberikan harga jelas sesuai dengan harga yang berlaku, tidak perlu repot memilih karena helper yang menerima permintaan sudah mengetahui apa yang akan dikerjakan melalui foto kondisi yang tertera. Bebas memilih hari dan jam, helper yang datang pun jelas dan terdata. Helptask juga memberlakukan sistem pantau helper, dari pekerjaan dimulai hingga selesai.

“Di samping itu, Helptask tidak menentukan helper mana yang akan datang, karena kita memberlakukan fair system. Jika helper bisa menyelesaikan permasalahan user, helper layak untuk menerima pekerjaan tersebut. Dan sebaliknya, helper pun layak menolak jika merasa ragu dapat menyelesaikan pekerjaan dari konsumen,” kata Hendra.

Dari sisi tukang / helper, tidak perlu repot bekerja berdasarkan tender. Helptask tidak menyarankan helper untuk saling bersaing harga yang dapat mengakibatkan helper mengorbankan sisi kualitas demi mendapatkan klien.

Masih boostrapping

Meskipun telah didirikan sejak tahun 2016, hingga kini Helptask masih menjalankan bisnis secara bootstrap dan enggan didanai investor. Tim Helptask tidak menganggap investasi dari investor adalah hal yang buruk, namun tim Helptask memilih untuk melakukan bootstrap agar lebih tertantang dalam meningkatkan kualitas perusahaan.

“Tentunya kami juga sangat berhati-hati mengenai investasi. Membicarakan Helptask berarti kita membicarakan mengenai tanggung jawab dalam membuka lapangan kerja dan kesejahteraan orang banyak, bukan kepentingan segelintir orang. Dengan bootstrap, kami lebih sejahtera dalam menentukan anggaran yang ingin kami prioritaskan untuk inovasi layanan serta membuat value bisnis semakin berkembang,” tutup Hendra.

4 Startup Asal Indonesia Penyedia Layanan On Demand di Bidang Laundry

Sebelumnya, Dailysocial Lifestyle telah menghadirkan sejumlah pilihan layanan on demand khusus di bidang logistik yang ditawarkan oleh startup-startup asal Indonesia. Hari ini, melengkapi ulasan tersebut, redaksi kembali hadirkan alternatif layanan on demand khusus di bidang laundry.

Bagi Anda yang butuh jasa laundry, empat layanan on demand lokal ini siap membantu menemukan yang terbaik.

Waz8

Startup asal kota Medan ini ingin menawarkan kemudahan konsumen layanan laundry untuk memesan jasa tanpa harus repot keluar rumah dan mendatangi konter. Waz8 menyediakan semua kebutuhan dalam satu portal, mulai dari pemesanan, penjemputan sampai mengantar cucian ke rumah, tentunya sudah dalam kondisi bersih dan wangi.

Pelanggan yang ingin menggunakan layanan Waz8, cukup mengakses situsnya di sini, kemudian melakukan pendaftaran dan memesan layanan. Ketika pesanan sudah dilakukan knsumen akan memperoleh informasi total biaya yang dikenakan melalui email.

Menyesuaikan waktu penjemputan yang telah ditentukan nantinya pihak WAZ8 akan melakukan penjemputan pakaian ke rumah, kantor, atau tempat lain sesuai perjanjian.

Taptopick

Taptopick bermitra dengan tempat laundry dan kurir di Jakarta / Taptopick

Taptopick yang mengklaim sebagai startup layanan laundry pertama di Indonesia yang menawarkan jasa mereka lewat aplikasi. Secara konsep, apa yang ditawarkan hampir serupa dengan Waz8. Namun, Taptopick tampaknya punya fasilitas yang lebih lengkap, di mana tidak hanya dari desktop, mereka juga menyediakan aplikasi mobile yang bisa diunduh dari perangkat iOS.

Taptopic yang beroperasi di Jakarta menerapkan 3 langkah dalam layanannya, pengguna memesan atau order layanan Taptopick di aplikasi, kemudian petugas Taptopick akan menjemput pakaian langsung ke rumah dan setelah 3 hari pakaian akan diantar kembali ke rumah pelanggan.

Download: Taptopick

AhliJasa

Berangkat dari kesulitan mendapatkan jasa laundry, lahirlah AhliJasa yang diprakarsai oleh Jay Jayawijaningtias dan Made Dimas Astra Wijaya. Dalam perjalannya, AhliJasa tidak hanya mengurusi cucian kotor, tapi juga layanan pembersihan dan perbaikan AC serta pembersihan rumah. Selain dari web, AhliJasa juga bisa diakses dari aplikasi Android.

Application Information Will Show Up Here

 

Crazy Clean

crazy clean

Berdiri sejak Januari tahun lalu, Crazy Cleaning menjadi salah satu startup di Indonesia yang menawarkan layanan on demand dalam bidang cleaning service dan laundry online. Cakupan konsumennya tidak hanya perorangan, tapi juga menyentuh ranah perkantoran. Crazy Clean juga memberikan kemudahan pemesanan melalui aplikasi versi Android.

Application Information Will Show Up Here

 

Sumber gambar header Pixabay.

5 Startup Indonesia yang Tawarkan Layanan On-Demand Logistik

Sejumlah startup di Indonesia seperti Go-Jek, Uber dan Grab terjun dan secara serius menggarap bisnis layanan on-demand yang sejauh ini terlihat menjanjikan. Jenis layanan ini disukai karena kehadirannya menjawab kebutuhan banyak konsumen terutama di kota-kota besar yang memang cenderung menginginkan hal-hal instan dan ruang gerak yang dibatasi oleh tuntutan pekerjaan. Pemesanannya pun mudah karena sebagian besar dapat dilakukan melalui aplikasi mobile.

Selain ketiga nama di atas, ada beberapa startup Indonesia yang nimbrung ke ranah ini khususnya di sektor logistik, menawarkan layanan antar-jemput barang mulai yang berukuran kecil dengan kendaraan roda dua hingga roda empat, berupa truk yang ditawarkan oleh Go-Box, JET dan Etobee.

Berikut adalah 5 layanan on-demand logistik yang ditawarkan oleh startup-startup asal Indonesia, 4 diantaranya telah hadirkan aplikasi mobile, satu lewat web dan tengah menyiapkan aplikasi.

Go-Box dari Go-Jek

Go-Box diharapkan "mengganggu" bisnis jasa pickup dan truk boks yang sudah ada / DailySocial

Selain ojek sebagai layanan utamanya, Go-Jek juga punya layanan lain yang dinamai Go-Box. Ini adalah layanan yang menawarkan jasa angkut dan pengiriman barang dengan jumlah pengemudi mencapai 3000 orang dan 85 perusahaan logistik (Oktober 2015).

Tarif Go-Bok didasarkan oleh jarak tempuh, jarak tempuh di atas 25 km akan dikenakan biaya Rp.4.000/km (small trucks), Rp.4.500/km (small box trucks) dan Rp.5,000/km (large dumps). Go-Box juga menyediakan asuransi apabila terjadi kerusakan atau kehilangan barang berupa santunan senilai 10 juta Rupiah. Nantinya saat pemesanan juga bisa ditambahkan premi asuransi sesuai dengan nilai barang yang ingin dikirimkan

Application Information Will Show Up Here

 

Etobee

Etobee, startup Logistik Indonesia / Dailysocial

Etobee menawarkan diri sebagai pilihan baru dalam hal layanan logistik. Tak main-main, Etobee memulai debut dengan meyakinkan dengan modal 1000 armada yang terdiri dari motor, vans dan truk. Wilayah yang dilayani Etobee baru mencakup Jadetabek (Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi).

Aplikasi yang disediakan Etobee memungkinkan pelanggan melakukan pengiriman barang di manapun dan kapanpun dengan lebih mudah. Sistem aplikasi mobile Etobee secara otomatis akan mencari kurir terdekat yang tersedia dalam jangka waktu kurang dari dua menit.

Application Information Will Show Up Here

 

Blu-Jek

blue jek

Seperti Go-Jek, selain menawarkan jasa antar penumpang mereka juga mempunyai layanan antar jemput barang yang dinamai Blu-Courier. Blu-Jek mengklaim layanannya lebih baik hal menjaga privasi pelanggan melalui metode pembayaran cashless atau tanpa uang tunai.

Mengawali langkahnya dengan seribu armada, Blu-Jek memulai layanannya di seputaran Jabodetabek dengan promo gratis selama sebulan untuk jarak 6 km pertama, selebihnya dikenakan tarif flat Rp. 25.000. Berikutnya, tarif normal Blu-Jek dipatok Rp 20.000 untuk lima kilometer pertama dan Rp 4.000 per kilometer berikutnya.

Application Information Will Show Up Here

Arkos


arkos

Arkos atau Armada Kosong adalah startup yang berfokus pada layanan on-demand di bidang logistrik yang menggunakan armada berukuran besar, truk. Mengusung prinsip yang sama dengan layanan sejenis, Arkos ingin mewadahi pemiliki barang dan kendaraan untuk bertemu dan saling memenuhi kebutuan masing-masing. Berhubung layanan ini baru beroperasi, saat ini Arkos baru menawarkan akses layanan ke situs web, belum berupa aplikasi mobile. Namun dalam waktu dekat dua platform Android dan iOS juga akan mengudara.

Web: Armada Kosong.

JET

[kiri ke kanan] COO JET Poeti Fatima dan Co-Founder JET Mike Roosevelt / DailySocial

Startup Indonesia yang menawarkan layanan on-demand logistik sepanjutnya adalah JET atau Joint Express Transport. Bergerak di bidang ride-sharing dan juga pengiriman, JET menawarkan empat layanan, yaitu JETride, JETcourier, JETpickup, dan JETbox. Pelanggan dapat memilih jenis pembayaran sendiri, antara lain tunai, kartu kredit, dan JETwallet yang dapat diisi ulang melalui e-cash Mandiri.

Application Information Will Show Up Here

 

Sumber gambar header: Shutterstock.