Gandeng Transmart Carrefour, honestbee Resmi Hadir di Indonesia

Satu lagi layanan on-demand belanja dan pengiriman grocery hadir di Indonesia. Kali ini giliran honestbee, startup berbasis di Singapura hari ini resmi meluncurkan layanannya. Dengan menggandeng supermarket terbesar di Indonesia yaitu Transmart Carrefour, honestbee mengklaim bukan hanya sebagai layanan on-demand grocery biasa, namun juga bertekad memberikan dampak sosial untuk masyarakat Indonesia.

“Belajar dari pengalaman kami di Singapura, honestbee ingin memberikan pengalaman belanja kebutuhan sehari-hari secara cepat dan personal, sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat Indonesia,” kata CMO honestbee Paulina Png.

Dampak sosial yang ingin dihadirkan oleh honestbee adalah dengan mengajak semua orang yang tertarik untuk menjadi asisten belanja atau yang dikenal dengan nama Shopperbee dan kurir atau pengantaran produk yang dibeli oleh pengguna yang disebut dengan Rider. Untuk kedua posisi tersebut, perusahaan menawarkan posisi sebagai mitra honestbee.

“Kami memiliki perbedaan dengan layanan yang sudah ada dan serupa di Indonesia, baik dari sisi asisten belanja hingga kurir, semua kami posisikan sebagai mitra dan kesempatan tersebut terbuka untuk semua orang,” kata Country Director honestbee Indonesia Chris Antonius.

Saat ini honestbee sudah tersedia di Singapura, Taipei, Hongkong, Tokyo, Bangkok, Niseko dan Kuala Lumpur. Dengan mengusung konsep one stop shopping dan menyediakan lebih dari 15 ribu pilihan produk dari toko-toko ritel hingga penyedia produk gourmet, pembeli saat ini sudah bisa melakukan pemesanan melalui aplikasi honestbee. Untuk memudahkan layanan, honestbee juga menyediakan pilihan schedule order serta pilihan waktu pengantaran yang diinginkan.

Rencana menambah jumlah mitra di kawasan Jadetabek

Country Director honestbee Indonesia Chris Antonius.

Saat ini Transmart merupakan super store pertama yang bermitra dengan honestbee. Rencananya honestbee akan menambah kemitraan dengan supermarket atau toko serupa lebih banyak lagi. Untuk kerja sama ini Transmart Carrefour secara khusus menyiapkan 17 outlet dengan dua jalur kasir yang dikhususkan untuk pelanggan honestbee di wilayah Jadetabek. Semua harga yang terdapat dalam aplikasi, disesuaikan dengan harga yang tercantum dalam semua produk di Transmart Carrefour, termasuk jika ada promo atau diskon yang diberikan Transmart Carrefour.

“Sejak bergabung dengan honestbee kami mencatat pembelian produk secara online-to-offline (O2O) mengalami peningkatan yang cukup besar. Hal tersebut menandakan saat ini memang sudah cukup banyak peminat untuk berbelanja online memanfaatkan aplikasi honestbee,” kata Corporate Communication GM Transmart Carrefour Satria Hamid.

Disinggung tentang adanya rencana Transmart Carrefour untuk meluncurkan aplikasi serupa di semua jaringan Transmart di Indonesia, Satria mengungkapkan rencana tersebut tentunya akan masuk dalam rencana besar Group CT Corp.

“Saat ini kita dari Transmart masih akan memanfaatkan kemitraan yang ada, untuk ke depannya apakah Transmart akan menyediakan layanan serupa tentunya akan menjadi rencana jangka panjang dari grup kami,” kata Satria.

Selain dengan Transmart Carrefour, honestbee juga telah menjalin kemitraan dengan Stevan meat Shop, Javara, Sababay Winery, Hatten Wines, The Cook Shop, Magnum Wines dan Michelle organic Corner. Untuk memastikan semua produk yang memang dibutuhkan oleh pembeli, honestbee telah melakukan kurasi produk terlebih dahulu.

“Idealnya kami memiliki banyak produk yang bisa dipilih oleh pembeli, namun agar semua produk dipastikan bakal dibutuhkan oleh pembeli, proses kurasi kami lakukan untuk mitra yang ingin bergabung dengan honestbee,” kata Chris.

Kehadiran honestbee nantinya secara langsung akan berhadapan dengan layanan serupa seperti HappyFresh dan Go-mart dari Go-Jek.

Pilihan pembayaran dan biaya concierge serta pengiriman

Dengan menghadirkan asisten belanja atau Shopperbee, semua calon pembeli bakal dibantu oleh Shopperbee untuk memastikan produk yang dibeli tepat dan tersedia. Untuk pembelian barang memanfaatkan aplikasi honestbee akan dikenakan biaya Rp 10 ribu. Sementara untuk pembelian diatas Rp 250 ribu tidak akan dikenakan ongkos kirim dan biaya concierge atau Shopperbee.

“Saat ini fokus kami adalah masih melakukan edukasi kepada masyarakat Indonesia sambil mengakuisisi lebih banyak pengguna dan merchant, untuk itu monetisasi belum kami lancarkan. Namun nantinya kami akan menerapkan revenue sharing dan iklan dalam aplikasi,” kata Chris.

Untuk pilihan pembayaran honestbee menyediakan pilihan pembayaran Cash on Delivery dan kartu kredit, sementara untuk kanal pembayaran lain untuk saat ini masih belum tersedia. Hal tersebut dilakukan untuk melihat minat serta demand dari pengguna terkait dengan pilihan pembayaran yang diinginkan.

“Jika memang pada akhirnya banyak permintaan dari pelanggan untuk menambah kanal pembayaran yang ada, kami juga secara otomatis akan menambahkan pembayaran tersebut, semua tentunya dengan mengedepankan kepuasan dari pelanggan,” tutup Chris.

Application Information Will Show Up Here

Payment Gateway Asal Singapura Xfers Siap Ramaikan Pasar Fintech Indonesia

Bisnis e-commerce memiliki berbagai unsur pendukung yang menopang kemajuannya, mulai dari logistik hingga alat pembayarannya. Bisa dikatakan e-commerce menjadi salah satu pemicu banyak bermunculannya pemain bisnis baru. Terlebih solusi pembayaran online adalah ranah yang menarik untuk digali potensinya di tanah air. Tak terkecuali bagi Xfers, perusahaan payment gateway asal Singapura yang bisa digunakan untuk siapapun yang memiliki tabungan di bank untuk menerima pembayaran.

Perlu diketahui, rencana Xfers memasuki Indonesia sudah direncanakan pada awal tahun ini. Pasca perolehan pendanaan awal (seed funding) yang didapat Xfers sebesar $2,5 juta. Adapun investornya dipimpin oleh Eduardo Saverin (Co-Founder Facebook). Golden Gate Ventures, 500 Startups, GMP Venture Partners, Partech Ventures, BWB Ventures dan Convergence Ventures merupakan investor yang turut berpartisipasi dalam putaran pendanaan awal ini.

Co-Founder Xfers Samson Leo menjelaskan payment gateway bisa menunggangi perkembangan tren e-commerce, sebab setiap e-commerce memerlukan sistem online payment. Di Indonesia menurut Leo pembayaran dengan cara bank transfer masih menjadi pilihan utama konsumen Indonesia yang berbelanja online. Ini membuat penjual harus memeriksa mutasi rekening bank secara manual dengan berkala.

Dengan aplikasi ini, merchant atau penjual individu bisa mengumpulkan pembayaran online dari siapapun lewat sebuah link. Bahkan bila ada pembayaran yang masuk merchant akan mendapat notifikasi. Fitur ini dinamakan Payment Link.

Ada dua sasaran konsumen yang dibidik oleh Xfers. Pertama, merchant yang menggantungkan diri ke bank sebagai sarana pembayarannya, termasuk perusahaan remitansi dan crowdfunding. Kedua, merchant ritel online yang bisnisnya masih berkonsep peer-to-peer (P2P), sekitar 80% dari mereka menggunakan transaksi lewat media sosial.

Ia melanjutkan, Indonesia memiliki tantangan resiko fraud yang tinggi. Banyak pembeli yang sudah memesan barang secara online dan sudah membayar, namun bisa saja tidak mendapatkan barang sesuai dengan apa yang ia pesan. Misalnya barang tersebut adalah imitasi atau palsu.

“Kami sadar bahwa kami bukan satu-satunya yang menawarkan solusi untuk online payments. Sudah banyak perusahaan yang berusaha untuk menguasai ranah online payments dan masing-masing perusahaan punya fokusnya sendiri. Kendati demikian, kami ingin membantu mengubah ekosistem payment gateway di Indonesia menjadi lebih baik,” ujarnya kepada DailySocial.

Ingin buat pertumbuhan bisnis Indonesia lebih tinggi dari Singapura

Leo melanjutkan, perkembangan bisnis Xfers di Singapura sudah mencapai peningkatan yang eksponensial. Pada awalnya, Xfers baru dapat memproses $80 ribu Dolar Singapura di Mei 2015, kini sudah mencapai $4,5 juta Dolar Singapura pada April 2016. Artinya, pihaknya sudah melihat kenaikan transaksi per bulan sebesar 50x lipat semenjak Mei 2015.

“Kami ingin mencapai growth level yang sama di Indonesia, terutama karena populasi Indonesia yang mencapai 250 juta jiwa dibandingkan dengan Singapura hanya 5,5 juta.”

Untuk itu, pihaknya kini gencar menggaet penjual online, perusahaan fintech, event organizers dari korporasi, kampus dan freelancers. Strateginya dengan bekerja sama dengan rekanan lokal untuk mengeksplorasi cara-cara untuk membuat standar pelayanan di Jakarta dapat sebaik di Singapura. Saat ini, Xfers sudah bekerja sama dengan Bank Mandiri, BCA dan BNI.

Menurut Leo, dia juga menyadari pentingnya lokalisasi. Budaya orang Indonesia berbeda dari daerah ke daerah. Maka dari itu, hal ini akan sangat mempengaruhi cara perusahaan untuk menarik konsumen, tidaklah sama. Setelah Indonesia, lanjut Leo, ada beberapa negara lainnya di Asia Tenggara yang bakal disinggahi Xfers.

“Kami masih fokus di Indonesia karena masyarakat Indonesia sudah mulai mendukung e-commerce dan meninggalkan uang tunai sebagai metode pembayarannya. Tidak menutup kemungkinan kalau kami juga akan explore negara lain di ASEAN yang juga masih banyak menggunakan bank transfer sebagai metode pembayarannya,” pungkasnya.

Beberapa pemain payment gateway di Indonesia sudah lebih dahulu terjun ke bisnis ini, ada dua pemain besar yang sudah cukup terkenal gaungnya seperti Veritrans dan Doku. Selain itu ada ESPAY, Fasapay, iPaymu, dan NICEpay.

Startup Jebolan MIT Kembangkan Taksi Tanpa Sopir untuk Singapura

Singapura bakal menjadi salah satu negara pertama yang mengoperasikan taksi tanpa sopir. Semua ini berkat pengembangan yang dilakukan startup jebolan MIT, nuTonomy.

nuTonomy awalnya bermula dari sebuah proyek sederhana yang dikerjakan oleh sepasang ilmuwan di MIT, Karl Iagnemma dan Emilio Frazzoli. Di tahun 2009, mereka mengembangkan sebuah mobil golf tanpa sopir. Barulah di tahun 2013, nuTonomy berdiri sebagai perusahaan yang bergerak di bidang software kemudi otomatis.

Kini timnya baru saja berhasil menjalani uji coba perdananya, dimana taksi tanpa sopir tersebut ditugaskan untuk merampungkan rute dengan sejumlah rintangan, tentunya tanpa ada satupun insiden.

Meski lahir di sebuah universitas, nuTonomy punya latar belakang yang cukup dalam industri otomotif. Salah satunya adalah ketika mereka bekerja sama dengan Jaguar Land Rover, dimana nuTonomy diserahi tanggung jawab untuk merancang sistem parkir otomatis.

Dengan suksesnya uji coba yang dilakukan, nuTonomy kini sedang menunggu persetujuan dari pemerintah untuk menguji taksi tanpa sopirnya di kawasan bisnis One North yang secara khusus dirancang untuk menguji mobil kemudi otomatis.

nuTonomy

Mobil yang digunakan nuTonomy adalah mobil elektrik, yang berarti tidak akan ada emisi karbon yang dihasilkan. Hal ini juga berpotensi menjadikan pasar mobil elektrik semakin mainstream, utamanya karena bakal ada banyak stasiun pengisian ulang baterai yang tersebar di berbagai titik.

nuTonomy menggunakan beragam sensor dalam sistem kemudi otomatisnya, mulai dari LIDAR untuk mendeteksi objek sampai pemetaan secara tiga dimensi. Hal ini krusial mengingat kondisi lalu lintas di Singapura cukup padat.

Dalam beberapa tahun ke depan, nuTonomy berharap bisa mengoperasikan ribuan taksi tanpa sopir di Singapura. Bukan, mereka bukannya bermisi ‘membunuh’ lapangan kerja sopir taksi, malahan taksi tanpa sopir ini bisa menjadi layanan pelengkap untuk kebutuhan konsumen yang terus meningkat.

Sumber: MIT News.

Dronebox Ialah Charging Station Bertenaga Surya Untuk Drone

Dengan kian banyaknya drone yang tersedia, kita semakin menyadari betapa besar potensinya. Setelah ranah videography, pengembangan UAV sudah diarahkan ke bidang keselamatan hingga pelestarian lingkungan hidup. Namun bahkan secanggih-canggihnya perangkat ini dirancang oleh sang produsen, drone masih memiliki satu keterbatasan: durasi terbang.

Waktu terbang dipengaruhi oleh kapabilitas baterai, tapi jika terlalu besar, tentu saja ia akan tetap membebani drone dan memengaruhi manuver. Perusahaan Singapura bernama H3 Dynamics mempunyai solusi simpel atas masalah ini. Mereka memperkenalkan Dronebox, sebuah racharging station bertenaga surya yang memungkinkan UAV mengisi ulang baterai secara otomatis tanpa campur tangan operator.

Dronebox 03

Dronebox bekerja layaknya hangar, bukan sekedar landing pad. Begitu drone mendarat di atasnya, pintu akan terbuka, kemudian platform diturunkan. Dengan begini, UAV terlindungi ketika ia tidak terbang. Proses charge dilakukan secara wireless, kemungkinan besar tenaga diterima oleh empat modul yang berada di tiap lengan drone. Sembari isi ulang, Dronebox bertugas mengunduh data lalu mengirimkannya ke server lewat koneksi internet atau satelit.

Charging station itu memang sengaja didesain untuk ditempatkan di lokasi-lokasi terpencil, dan dapat beroperasi secara mandiri. Ia aktif non-stop selama setahun penuh, mengubah sinar matahari menjadi sumber tenaga secara terus menerus. Mungin Anda bertanya-tanya mengenai seberapa handal kemampuan solar panel-nya. Jangan cemas, H3 Dynamics juga tak lupa menyiapkan sistem fuel cell cadangan yang sanggup bertahan berbulan-bulan.

Dronebox 02

Berbicara di Singapore Air Show via Reuters, CEO H3 Dynamics Taras Wankewycz menjelaskan bahwa Dronebox bisa digunakan buat bermacam-macam keperluan, terutama dipakai di area-area sensitif yang sulit atau tidak dapat dikunjungi manusia. Ia membandingkan Dronebox dengan Mars Rover, namun diimplentasikan di Bumi; untuk fungsi pengawasan sampai pengamanan.

Wankewycz bilang, Dronebox tak hanya menyajikan sensor standar, “Kini kami memiliki sensor yang bisa terbang dan kembali ke ‘sangkarnya’; menyediakan data langsung ke operator, menyuguhkan beragam informasi serta tampilan real-time, sehingga Anda dapat merespons secepat mungkin.”

Ide pembuatan Dronebox muncul saat tim developer sedang mengerjakan proyek pengawasan minyak dan gas. Mereka memutuskan bahwa penggunaan drone standar tidaklah cukup optimal dan efisien.

Dengan kemampuannya sekarang, Dronebox juga bisa diterapkan untuk menjaga satwa liar, pemeliharaan infrastruktur, dan lain-lain.

Via Reuters. Sumber: H3 Dynamics.

Apple Akan Buka Toko Retail Pertamanya di Singapura

Beberapa waktu ini sedang santer terdengar bahwa Apple berencana untuk membuka toko retail pertamanya di kawasan Asia Tenggara. Singapura didapuk sebagai negara pertama yang akan memiliki toko retail resmi raksasa teknologi yang lekat dengan nama Steve Jobs tersebut.

Hal ini diketahui pertama kali oleh Tech In Asia yang melaporkan bahwa Apple sedang membuka lowongan untuk toko retailnya. Rencananya toko retail pertama Apple di Singapura tersebut akan dibuka pada tahun 2016 mendatang. Seperti yang dikutip dari Tech In Asia, toko retail Apple akan berada dekat dengan kawasan Orchard Road yang terkenal sebagai pusat belanja di Singapura.

Ditegaskan oleh Angela Ahrendts sang SVP untuk urusan toko online dan retail, Apple memang akan membuka toko pertamanya di sana seperti yang dikutip dari TechCrunch. Meski demikian, belum ada tanggal pasti mengenai kapan dibukanya toko retail Apple tersebut.

Sebagai tambahan, dalam laporan yang dirilis oleh Reuters, Apple telah menandatangani kerjasama dengan Sunseap untuk urusan ketersediaan energi bagi tokonya. Toko retail Apple yang pertama di Singapura akan ditenagai dengan energi yang dapat diperbarui. Hal ini merupakan langkah lanjutan Apple setelah sebelumnya menggunakan energi yang dapat diperbarui untuk setiap kegiatannya yang dimulai dari AS dan terakhir adalah Tiongkok.

Kesepakatan dengan Sunseap ini menjadikan Apple perusahaan pertama yang menggunakan energi terbarukan untuk kegiatan usahanya di Singapura. Dalam proyek kerjasamanya, Apple dan Sunseap akan menghasilkan 50 MW energi terbarukan dimana 33 MW akan digunakan oleh Apple untuk operasionalnya serta sisanya akan digunakan untuk masyarakat Singapura.

Selain toko retail di Singapura, Apple juga berencana membangun pusat riset dan pengembangan (R&D) di Indonesia seperti yang pernah disampaikan oleh Menkominfo, Rudiantara. Fasilitas riset dan pengembangan di Indonesia ini akan meniru model investasi seperti yang pernah dilakukan Apple di Brazil.

Saat ini, toko retail Apple terdekat dari Indonesia berada di Australia. Dengan dibukanya toko retail Apple di Singapura, warga Indonesia yang ingin memiliki produk Apple terbaru tak perlu jauh-jauh lagi ke Australia. Lebih lagi, Singapura kerap menjadi negara gelombang pertama yang mendapatkan produk Apple terbaru pasca diumumkan.

Gambar header: Shutterstock

Tim Ilmuwan Singapura Ciptakan Baterai Fast-Charging yang Awet Selama 20 Tahun

Teknologi fast-charging mulai bermunculan karena memberikan alternatif hemat waktu dibandingkan baterai lithium-ion standar. Tapi belum banyak pihak memanfaatkannya karena baterai tradisional memang cukup awet, selama ia terus digunakan. Tantangannya kini ialah menghadirkan baterai fast-charging yang mampu bertahan lama. Continue reading Tim Ilmuwan Singapura Ciptakan Baterai Fast-Charging yang Awet Selama 20 Tahun

Oppo N3 Akan Dirilis di Singapura, Rumor Menyebutkan Akan Hadir Dalam 3 Varian Warna

Oppo akan memperkenalkan perangkat smartphone terbaru mereka pada akhir Oktober nanti. Perangkat yang akan diberi nama Oppo N3 ini akan diluncurkan di Singapura.

Continue reading Oppo N3 Akan Dirilis di Singapura, Rumor Menyebutkan Akan Hadir Dalam 3 Varian Warna

PT DSSA Investasikan Rp 40 Miliar Ke Perusahaan Internet Singapura MyRepublic

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk ($DSSA), sebuah perusahaan energi dan infrastruktur asal Indonesia mengumumkan proses investasinya di perusahaan broadband internet asal Singapura, MyRepublic. Proses investasi sebesar Rp. 40,54 Miliar ini dilakukan melalui anak perusahaan DSSA di Singapura, Sunshine Network. Continue reading PT DSSA Investasikan Rp 40 Miliar Ke Perusahaan Internet Singapura MyRepublic

Pengguna Android di Singapura Akan Bisa Beli Aplikasi di Google Play Lewat ‘Potong Pulsa’

Pengguna Android di Singapura, khususnya pengguna layanan SingTel, akan dimudahkan dalam membeli aplikasi lewat Google Play. SingTel atau Singapore Telecommunications Ltd menyediakan layanan carrier billing system bagi pelanggan mereka.

Continue reading Pengguna Android di Singapura Akan Bisa Beli Aplikasi di Google Play Lewat ‘Potong Pulsa’