CT Corp and Bukalapak to Form Joint Venture in Online Grocery Sector

The conglomerate company owner, Chairul Tanjung, through PT Trans Retail Indonesia, announced an online grocery joint venture with PT Bukalapak.com Tbk (IDX: BUKA).

“The e-commerce will be focused on providing fresh products and food (grocery). The ownership of Trans Retail [will be] at 55% and Bukalapak at 45%,” Chairul Tanjung said after a press conference at the Indonesia Stock Exchange.

CT, he often called, is reluctant to elaborate further on the joint venture. However, this corporate action shows a signal from CT Corp to seriously work on selling fresh products and food ingredients on an offline-to-online (O2O) basis.

On a general note, Trans Retail Indonesia is a subsidiary of CT Corp, which oversees modern retail network companies Transmart, Carrefour, and Groserindo. Currently, Trans Retail Indonesia has operated nearly 100 multi-format concept outlets in 28 cities in Indonesia, offering 40,000 products to its 70 million customers.

e-grocery market competition

Prior to this, several top-tier tech companies have taken similar corporate actions. Unlike this one, they take an inorganic strategy by acquiring modern retail chain companies.

Blibli and GoTo have announced corporate actions to take over retail companies in 2021. Blibli with 51% shares owned by PT Supra Boga Lestari Tbk (IDX: RANC) managed by Ranch Market.

Meanwhile, GoTo acquired a 6.74% stake in PT Matahari Putra Prima Tbk (IDX: MPPA) through PT Multipolar Tbk (IDX: MPLPL). Meanwhile, Matahari Putra Prima is a Lippo Group’s subsidiary, which has a giant modern retail network in Indonesia. Some of its outlets are Hypermart, Foodmart Supermarket, and Primo Supermarket.

GoTo Hypermart; 200 outlets in 72 cities in Indonesia, 103 gerai integrated with Hypermart Online  Acquisition
Blibli Ranch Market; 16 Ranch Markets, 29 Farmers Markets, 1 The Gourmet by Ranch Market, and Day 2 Day by Farmers Markets Acquisition
Trans Retail-Bukalapak N/A Joint Venture (JV

Source: Reorganized by DailySocial

Previously, the Minister of Trade Muhammad Lutfi projected the sales value of fresh food products through the marketplace to reach more than Rp180 trillion in the next five years. Meanwhile, the sales value in 2021 is estimated at IDR 21 trillion.

Lutfi said the contribution of selling fresh food products through the marketplace was still small, but the growth was significant. Moreover, he saw the trend of many synergies between modern retailers and technology companies.

The retail network has started to drive sales with an online-to-offline (O2O) concept by partnering with technology companies with strengths in innovation, product ecosystem, and logistics.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

CT Corp dan Bukalapak akan Bentuk Perusahaan Patungan di Bidang “Online Grocery”

Pemilik perusahaan konglomerasi Chairul Tanjung melalui PT Trans Retail Indonesia, mengumumkan akan membentuk perusahaan online grocery patungan (joint venture) bersama PT Bukalapak.com Tbk (IDX: BUKA).

E-commerce ini akan dikhususkan untuk produk segar dan bahan pangan (grocery). Komposisi kepemilikan Trans Retail [akan] sebesar 55% dan Bukalapak sebesar 45%,” ungkap Chairul Tanjung ditemui usai jumpa pers di Bursa Efek Indonesia.

Pria yang karib disapa CT ini enggan menguraikan lebih lanjut mengenai pembentukan usaha patungan tersebut. Namun, aksi korporasi ini menjadi sinyal besar dari CT Corp untuk serius menggarap penjualan produk segar dan bahan makanan berbasis offline-to-online (O2O).

Sebagai informasi, Trans Retail Indonesia merupakan anak usaha CT Corp yang menaungi perusahaan jaringan ritel modern Transmart, Carrefour, dan Groserindo. Saat ini, Trans Retail Indonesia sudah mengoperasikan hampir 100 gerai berkonsep multiformat di 28 kota di Indonesia yang menawarkan 40.000 produk ke 70 juta pelanggannya.

Persaingan pasar e-grocery

Sebelum ini, aksi korporasi serupa sudah mulai diseriusi oleh sejumlah perusahaan teknologi besar. Bedanya, mereka mengambil strategi anorganik dengan mengakuisisi perusahaan jaringan peritel modern.

Blibli dan GoTo sama-sama mengumumkan aksi korporasinya untuk mengambil alih perusahaan ritel di 2021. Blibli memilih untuk mencaplok 51% saham milik PT Supra Boga Lestari Tbk (IDX: RANC) yang mengelola Ranch Market.

Sementara, GoTo mengakuisisi 6,74% saham PT Matahari Putra Prima Tbk (IDX: MPPA) melalui PT Multipolar Tbk (IDX: MPLPL). Adapun, Matahari Putra Prima merupakan anak usaha Lippo Group yang memiliki jaringan peritel modern raksasa di Indonesia. Beberapa gerai yang dimilikinya adalah Hypermart, Foodmart Supermarket, dan Primo Supermarket.

GoTo Hypermart; 200 gerai di 72 kota di Indonesia, dengan 103 gerai terhubung dengan Hypermart Online  Akuisisi
Blibli Ranch Market; 16 Ranch Markets, 29 Farmers Markets, 1 The Gourmet by Ranch Market, dan Day 2 Day by Farmers Markets Akuisisi
Trans Retail-Bukalapak N/A Joint Venture (JV

Sumber: Diolah kembali oleh DailySocial

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memproyeksi nilai penjualan produk pangan segar melalui marketplace tembus ke lebih dari Rp180 triliun dalam lima tahun ke depan. Adapun, nilai penjualan di 2021 diperkirakan sebesar Rp21 triliun.

Lutfi menilai kontribusi penjualan produk pangan segar melalui marketplace masih kecil, tetapi pertumbuhannya signifikan. Apalagi, ia melihat tren banyaknya sinergi antara pelaku ritel modern dan perusahaan teknologi.

Jaringan peritel mulai mendorong penjualan dengan konsep online-to-offline (O2O) dengan menggandeng perusahaan teknologi yang memiliki kekuatan pada inovasi, ekosistem produk, hingga logistik.

Tokopedia Launches Tokomart, “Online Grocery” Service with “Geo-Tagging” Technology

Tokopedia launches Tokomart, a special page using geo-tagging technology to help people buy groceries in the nearest area. Meanwhile, Tokomart is currently available in Jabodetabek and Bandung.

Tokopedia’s Senior Lead Merchant Development, Hartawan Lesmana said that the F&B category has become one of the most popular categories in Tokopedia over the past year with a threefold increase in transactions compared to the pre-pandemic period. Fresh products such as eggs, fish, instant noodles, tea, honey, and local coffee are the most popular among the community.

“Community’s high enthusiasm has inspired us to present Tokomart. We also collaborate with various strategic partners, including business players in Indonesia – from Hypermart, LotteMart, Sayurbox, to a number of local MSMEs from various industries – to provide more than 200 thousand product options on Tokomart,” he explained in an official statement, Wednesday (3/3).

This service is also supported by geo-tagging technology, therefore, business owners can reach the community faster as this technology prioritizes the closest seller from the buyer’s position. Business owners who join Tokomart are those who sell the food & beverage and health & beauty categories.

In the first phase, the latest innovation is available for users in the Greater Jakarta and Bandung areas. “We will continue to add other areas, therefore, this innovation can reach all citizens.”

In order to drive transactions, the company is currently holding promotional programs in the form of cashback, discounts, and free shipping.

Before Tokopedia, the grocery segment had been seriously explored by other e-commerce companies, such as Blibli and JD.id. There are also Gojek and Grab. They are working with FMCG brands, supermarkets, convenience stores, and shop owners to expand their coverage. Even Tokopedia’s closest competitor, Shopee, has launched Shopee Mart.

Blibli, for example, has developed BlibliMart since 2018 to accommodate daily shopping needs, while at the same time anticipating shifting behavior to online. In Blibli, it’s the second most popular category, after electronics in order and GMV. Since last year, Blibli has released the Subscription feature on BlibliMart.

The feature was created based on the Kantar survey “Understanding Life and Trends in Indonesia” in August 2020, it was stated that 80% of respondents became increasingly economical in managing finances due to Covid-19. More in the survey also stated, in meeting their daily needs, more than 60% of respondents are willing to try new shopping methods in order to get the most affordable price.

This market trend is the background for companies to release the Subscription feature, therefore, consumers can save money when shopping for primary needs.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Tokopedia Kembangkan Tokomart, Layanan “Online Grocery” Berteknologi “Geo-Tagging”

Tokopedia mengumumkan Tokomart, halaman khusus yang mengusung teknologi geo-tagging untuk permudah masyarakat membeli kebutuhan sehari-hari dari penjual terdekat. Sementara ini Tokomart baru hadir di Jabodetabek dan Bandung.

Merchant Development Senior Lead Tokopedia Hartawan Lesmana mengungkapkan, sepanjang tahun lalu kategori F&B menjadi salah satu kategori paling populer di Tokopedia dengan peningkatan transaksi hingga tiga kali lipat dibandingkan periode sebelum pandemi. Produk seperti telur, ikan, mi instan, teh, madu, dan kopi lokal menjadi yang paling diburu masyarakat.

“Tingginya antusiasme masyarakat mendorong kami untuk menghadirkan Tokomart. Kami juga berkolaborasi dengan berbagai mitra strategis, dalam hal ini pegiat usaha di Indonesia –mulai dari Hypermart, LotteMart, Sayurbox, hingga sejumlah UMKM lokal dari berbagai industri– untuk menyediakan lebih dari 200 ribu pilihan produk di halaman Tokomart,” terang dia dalam keterangan resmi, Rabu (3/3).

Layanan ini juga didukung dengan teknologi geo-tagging sehingga para pemilik usaha dapat menjangkau masyarakat dengan lebih cepat karena teknologi tersebut memprioritaskan penjual terdekat dari domisili pembeli. Para pemilik usaha yang dapat bergabung di Tokomart adalah mereka yang menjual kategori makanan & minuman dan kesehatan & kecantikan.

Pada fase pertama, inovasi teranyar ini baru bisa dirasakan untuk pengguna yang berada di wilayah Jabodetabek dan Bandung. “Kami akan terus menambahkan wilayah lainnya agar kemudahan ini segera dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia.”

Untuk mendongkrak transaksi, saat ini perusahaan mengadakan program promosi berbentuk cashback, diskon, dan gratis ongkir.

Sebelum Tokopedia yang spesifik masuk ke segmen groceries ini, sudah dirambah secara serius oleh perusahaan e-commerce lainnya, seperti Blibli dan JD.id. Terdapat pula, Gojek dan Grab. Mereka bekerja sama dengan brand FMCG, supermarket, convenience store, dan pemilik warung untuk perluas cakupan. Bahkan kompetitor terdekat Tokopedia, Shopee juga sudah merilis Shopee Mart.

Blibli misalnya mengembangkan BlibliMart sejak 2018 untuk mengakomodasi kebutuhan belanja sehari-hari, sekaligus mengantisipasi pergeseran gaya belanja online. Di Blibli, kategori tersebut terkuat kedua, setelah elektronik untuk tingkat pesanan dan GMV. Sejak tahun lalu, Blibli merilis fitur Langganan di BlibliMart.

Fitur itu hadir karena berdasarkan survei Kantar “Understanding Life and Trends in Indonesia” pada Agustus 2020 menyatakan bahwa 80% responden menjadi kian hemat dalam mengatur keuangan akibat Covid-19. Lebih dalam survei tersebut juga menyatakan, dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, lebih dari 60% responden bersedia mencoba metode belanja baru demi mendapatkan harga yang paling terjangkau.

Tren pasar ini melatarbelakangi perusahaan untuk merilis Langganan agar konsumen dapat berhemat ketika berbelanja kebutuhan primer.

Application Information Will Show Up Here

Aplikasi Tumbasin Klaim Pertumbuhan Bisnis, Bantu Pedagang Pasar Jual Produk secara Online

Memasuki pertengahan tahun 2020, platform yang menghubungkan langsung konsumen dengan pasar tradisional memanfaatkan aplikasi, Tumbasin, mengklaim telah mengalami pertumbuhan bisnis signifikan. Perusahaan saat ini mengaku telah memiliki 1000 pengguna harian dengan 14 ribu pengguna aktif.

Aplikasi Tumbasin selama 6 bulan terakhir juga mengalami peningkatan jumlah unduhan sekitar 40 ribu kali. Selama pandemi berlangsung peningkatan tersebut makin terlihat dengan pembelian produk yang menjadi favorit yaitu kategori sayuran hijau.

Kepada DailySocial Co-founder Tumbasin Muhammad Fuad Hasbi menyebutkan, layanannya membantu pedagang pasar tradisional untuk bisa berjualan online. Model kerja aplikasi tersebut menjadikan pasar tradisional sebagai pusat pengambilan barang jadi, sehingga tidak memerlukan gudang yang luas dalam melakukan ekspansi operasional.

“Yang kami lakukan adalah memberdayakan pedagang pasar tradisional memanfaatkan teknologi. Saat ini Tumbasin sudah hadir di 8 kota (Jakarta, Depok, Bekasi, Tangerang Selatan, Semarang, Jogja, Malang, dan Makassar). Target kami bisa mencapai 30 kota, sehingga bisa mencapai 500 pasar yang tergabung di aplikasi pada kuartal 3 dan 4 tahun 2021 mendatang,” kata Fuad.

Saat ini sudah Tumbasin telah menjalin kemitraan dengan 22 pasar tradisional. Disinggung apa yang menjadi keunggulan dari Tumbasin dibandingkan dengan platform serupa lainnya, Fuad menegaskan layanannya memiliki tiga hal utama yang menjadi prinsip utama dalam menjalankan operasional.

“Kami menjaga agar para pedagang yang bekerja sama dengan kami, merupakan para pedagang yang kompeten, baik dari ketersediaan barang maupun kualitas produk, dan mengukur tingkat loyalitas konsumen terhadap aplikasi Tumbasin,” kata Fuad.

Fokus penggunaan aplikasi

Saat ini dalam platform Tumbasin memiliki sekitar 500 jenis produk di setiap pasar, dari 700 pedagang yang telah bergabung. Dengan pilihan yang cukup beragam diharapkan bisa menambah jumlah pengguna aplikasi.

Untuk menarik perhatian lebih banyak konsumen baru, Tumbasin juga memberikan pengiriman gratis dengan minimum belanja Rp100 ribu dan garansi jika ada produk yang rusak. Tumbasin juga hadir memberikan pilihan pasar yang sekaligus mendatangkan pemesanan ke pedagang pasar yang telah bekerja sama, dengan jaminan kualitas produk yang diantarkan.

“Untuk pengantaran kita telah bekerja sama dengan pihak ketiga, sehingga perusahaan fokus untuk menjaga kualitas produk yang dipesan ke pedagang,” kata CEO Tumbasin Bayu Mahendra Saubiq.

Tahun 2020 ini Tumbasin juga memiliki rencana untuk melakukan penggalangan dana, jika menemukan investor yang cocok dan memiliki passion serta visi dan misi yang sama dengan perusahaan.

“Secara model bisnis kami sudah terbukti, karena sejak awal hingga saat ini beroperasi di 8 kota kami tidak ada menggunakan modal dari luar dan sepenuhnya melancarkan bisnis secara bootstrap,” kata Fuad.

Application Information Will Show Up Here

Aplikasi TukangSayur Pertemukan Pelanggan dengan Tukang Sayur secara Online

Berangkat dari pengalaman pribadi founder Chelly Triwibowo yang sering kesulitan membeli keperluan bahan rumah tangga membuatnya terinspirasi untuk mengembangkan platform TukangSayur. Selain itu, faktor lain yang juga juga diamati adalah terkait kondisi pasar, saat ini jumlah tukang sayur dinilai semakin berkurang.

Tren penurunan jumlah pedagang tersebut turut divalidasi survei AC Nielsen, saat ini populasi pasar tradisional di indonesia setiap tahun mulai berkurang jumlahnya karena tidak mampu bersaing dengan pasar modern

Bersama dengan dua rekannya Endang Achmad (COO) dan Miftah Sanaji (Head Of Product & Design), TukangSayur dihadirkan untuk menjembatani tukang sayur ke pangsa pasar yang lebih luas melalui pendekatan digital.

“Berawal dari kejadian itu akhirnya saya research dan due diligence ke pasar tradisional untuk menangkap kebiasaan konsumen dan tukang sayur keliling selama hampir tiga bulan. Dari pengamatan tersebut, ditemukan algoritma yang bisa membuat masyarakat Indonesia bisa belanja kebutuhan sayuran dan dapur lebih hemat, lengkap, dan tetap segar sampai di rumah.”

Untuk hasil yang lebih komprehensif, TukangSayur turut memanfaatkan teknologi seperti big data untuk dapat melakukan analisis secara terus menerus. Aplikasi juga menerapkan layanan berbasis lokasi, sehingga memberikan efisiensi dalam penyediaan stok komoditas –menghubungkan konsumen dengan mitra pedagang di lokasi terdekat.

Cara kerja TukangSayur

 

Bagi pengguna yang ingin memanfaatkan layanan TukangSayur, bisa mengunduh aplikasinya di perangkat Android atau iOS. Pemesanan dapat dilakukan mulai pukul 09:00 sampai 21:00.

Mitra TukangSayur dengan radius terdekat akan memproses pesanan yang masuk. Pelanggan kemudian akan menerima pesanan keesokan harinya di rumah. Saat ini ada dua pilihan pembayaran yang ditawarkan, yakni transfer bank dan COD.

TukangSayur mengklaim telah memiliki 60 ribu lebih pengguna yang sudah mengunduh aplikasi, dengan persentase pengguna aktif mencapai 70 persen. Sementara mitra tukang sayur yang sudah bergabung berjumlah 250, tersebar di 14 kota seputar Jawa dan Bali.

“Layanan TukangSayur saat ini sudah tersedia di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cimahi, Bandung, Cileunyi, Yogyakarta, Semarang, Gresik, Surabaya, Sidoarjo dan Bali. Uniknya setiap kota memiliki perbedaan produk dan harga yang selalu kami update secara real time setiap hari,” kata Chelly.

Dengan model bisnis yang dijalankan, pendapatan TukangSayur saat ini diambil dari pembagian untung dengan mitra. Selain itu mereka juga mengenakan ongkos kirim dan iklan yang tersemat di aplikasi.

TukangSayur berharap bisa mengedukasi generasi milenial khususnya perempuan untuk membiasakan masak di rumah. Selain lebih sehat dan bergizi, kebiasaan tersebut akan membantu rantai ekosistem perdagangan kecil dan pertanian tetap berjalan normal dan menjadi lebih baik.

“Belum pernah ada startup atau perusahaan yang berhasil di online groceries. Hal itu menjadi tantangan tersendiri untuk saya sebagai pendiri. Namun demikian saya yakin model bisnis TukangSayur sudah proven untuk bisa scale-up dan ekspansi,” kata Chelly.

Lakukan fundraising untuk ekspansi

TukangSayur saat ini tengah melakukan fundraising untuk seri A. Nantinya dana modal ini akan dimanfaatkan untuk pengembangan fitur, layanan, dan ekspansi ke kota lainnya.

Dalam waktu dekat TukangSayur ingin meluncurkan dua fitur terbaru, yakni Recipe Story dan Home Made. Total akan ada sembilan fitur baru yang segera melengkapi aplikasi, khususnya untuk mendukung layanan berbasis F&B.

“Kami juga ingin memperluas jangkauan layanan ke 30-50 kota besar di Indonesia, mengakuisisi 1% customer market yang memiliki potensial dari jumlah populasi,” tutup Chelly.

Application Information Will Show Up Here

Gandeng Transmart Carrefour, honestbee Resmi Hadir di Indonesia

Satu lagi layanan on-demand belanja dan pengiriman grocery hadir di Indonesia. Kali ini giliran honestbee, startup berbasis di Singapura hari ini resmi meluncurkan layanannya. Dengan menggandeng supermarket terbesar di Indonesia yaitu Transmart Carrefour, honestbee mengklaim bukan hanya sebagai layanan on-demand grocery biasa, namun juga bertekad memberikan dampak sosial untuk masyarakat Indonesia.

“Belajar dari pengalaman kami di Singapura, honestbee ingin memberikan pengalaman belanja kebutuhan sehari-hari secara cepat dan personal, sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat Indonesia,” kata CMO honestbee Paulina Png.

Dampak sosial yang ingin dihadirkan oleh honestbee adalah dengan mengajak semua orang yang tertarik untuk menjadi asisten belanja atau yang dikenal dengan nama Shopperbee dan kurir atau pengantaran produk yang dibeli oleh pengguna yang disebut dengan Rider. Untuk kedua posisi tersebut, perusahaan menawarkan posisi sebagai mitra honestbee.

“Kami memiliki perbedaan dengan layanan yang sudah ada dan serupa di Indonesia, baik dari sisi asisten belanja hingga kurir, semua kami posisikan sebagai mitra dan kesempatan tersebut terbuka untuk semua orang,” kata Country Director honestbee Indonesia Chris Antonius.

Saat ini honestbee sudah tersedia di Singapura, Taipei, Hongkong, Tokyo, Bangkok, Niseko dan Kuala Lumpur. Dengan mengusung konsep one stop shopping dan menyediakan lebih dari 15 ribu pilihan produk dari toko-toko ritel hingga penyedia produk gourmet, pembeli saat ini sudah bisa melakukan pemesanan melalui aplikasi honestbee. Untuk memudahkan layanan, honestbee juga menyediakan pilihan schedule order serta pilihan waktu pengantaran yang diinginkan.

Rencana menambah jumlah mitra di kawasan Jadetabek

Country Director honestbee Indonesia Chris Antonius.

Saat ini Transmart merupakan super store pertama yang bermitra dengan honestbee. Rencananya honestbee akan menambah kemitraan dengan supermarket atau toko serupa lebih banyak lagi. Untuk kerja sama ini Transmart Carrefour secara khusus menyiapkan 17 outlet dengan dua jalur kasir yang dikhususkan untuk pelanggan honestbee di wilayah Jadetabek. Semua harga yang terdapat dalam aplikasi, disesuaikan dengan harga yang tercantum dalam semua produk di Transmart Carrefour, termasuk jika ada promo atau diskon yang diberikan Transmart Carrefour.

“Sejak bergabung dengan honestbee kami mencatat pembelian produk secara online-to-offline (O2O) mengalami peningkatan yang cukup besar. Hal tersebut menandakan saat ini memang sudah cukup banyak peminat untuk berbelanja online memanfaatkan aplikasi honestbee,” kata Corporate Communication GM Transmart Carrefour Satria Hamid.

Disinggung tentang adanya rencana Transmart Carrefour untuk meluncurkan aplikasi serupa di semua jaringan Transmart di Indonesia, Satria mengungkapkan rencana tersebut tentunya akan masuk dalam rencana besar Group CT Corp.

“Saat ini kita dari Transmart masih akan memanfaatkan kemitraan yang ada, untuk ke depannya apakah Transmart akan menyediakan layanan serupa tentunya akan menjadi rencana jangka panjang dari grup kami,” kata Satria.

Selain dengan Transmart Carrefour, honestbee juga telah menjalin kemitraan dengan Stevan meat Shop, Javara, Sababay Winery, Hatten Wines, The Cook Shop, Magnum Wines dan Michelle organic Corner. Untuk memastikan semua produk yang memang dibutuhkan oleh pembeli, honestbee telah melakukan kurasi produk terlebih dahulu.

“Idealnya kami memiliki banyak produk yang bisa dipilih oleh pembeli, namun agar semua produk dipastikan bakal dibutuhkan oleh pembeli, proses kurasi kami lakukan untuk mitra yang ingin bergabung dengan honestbee,” kata Chris.

Kehadiran honestbee nantinya secara langsung akan berhadapan dengan layanan serupa seperti HappyFresh dan Go-mart dari Go-Jek.

Pilihan pembayaran dan biaya concierge serta pengiriman

Dengan menghadirkan asisten belanja atau Shopperbee, semua calon pembeli bakal dibantu oleh Shopperbee untuk memastikan produk yang dibeli tepat dan tersedia. Untuk pembelian barang memanfaatkan aplikasi honestbee akan dikenakan biaya Rp 10 ribu. Sementara untuk pembelian diatas Rp 250 ribu tidak akan dikenakan ongkos kirim dan biaya concierge atau Shopperbee.

“Saat ini fokus kami adalah masih melakukan edukasi kepada masyarakat Indonesia sambil mengakuisisi lebih banyak pengguna dan merchant, untuk itu monetisasi belum kami lancarkan. Namun nantinya kami akan menerapkan revenue sharing dan iklan dalam aplikasi,” kata Chris.

Untuk pilihan pembayaran honestbee menyediakan pilihan pembayaran Cash on Delivery dan kartu kredit, sementara untuk kanal pembayaran lain untuk saat ini masih belum tersedia. Hal tersebut dilakukan untuk melihat minat serta demand dari pengguna terkait dengan pilihan pembayaran yang diinginkan.

“Jika memang pada akhirnya banyak permintaan dari pelanggan untuk menambah kanal pembayaran yang ada, kami juga secara otomatis akan menambahkan pembayaran tersebut, semua tentunya dengan mengedepankan kepuasan dari pelanggan,” tutup Chris.

Application Information Will Show Up Here