Smartphone Gaming Nubia Red Magic 6 Series Resmi dengan Layar 165Hz dan Snapdragon 888

Generasi smartphone gaming terbaru dengan chipset Qualcomm Snapdragon 888 telah hadir, Nubia mengambil start pertama dengan merilis Red Magic 6 dan 6 Pro. Peningkatan apa saja yang dibawa oleh perangkat spesialis untuk bermain game di tahun 2021 ini?

Nubia Red Magic 6 series merupakan smartphone pertama yang memiliki panel dengan refresh rate setinggi 165Hz, meningkat dari standar 120Hz tahun lalu yang kini sudah marak diadopsi oleh smartphone non-gaming. Refresh rate-nya bersifat adaptif, yang berarti akan menyesuaikan secara otomatis tergantung konten yang ditampilkan.

Selain itu, khusus versi Red Magic 6 Pro telah dilengkapi besaran RAM mencapai 18GB dan penyimpanan internal UFS 3.1 berkapasitas 512GB, Red Magic 6 dan pendahulunya hanya didukung sampai RAM 16GB dengan penyimpanan 256GB. Serta, didukung fast charging 120W yang diklaim dapat mengisi 0-50% hanya dalam 5 menit, sementara Red Magic 6 biasa hanya didukung 55W dan itu pun dapat mengisi penuh 0-100% hanya dalam waktu 38 menit.

Untuk spesifikasi lengkapnya, Red Magic 6 dan 6 Pro mengemas panel AMOLED 6,8 inci beresolusi 1080×2400 piksel dalam aspek rasio 20:9, mendukung warna 10-bit, dan dilengkapi permindai sidik jari yang terselip di bawah layar. Panel tersebut juga mendukung multi-touch sampling rate 360Hz dan one-finger touch sampling rate di angka 500Hz.

Fitur khas touch-sensitive trigger yang berada di samping perangkat juga hadir pada Red Magic 6 series dan sekarang mendukung touch sampling rate 400Hz sehingga memiliki latensi input minim. Juga fitur active cooling air fan dengan kecepatan kipas 18.000 RPM pada Red Magic 6 dan 20.000 RPM pada versi Pro-nya untuk menjaga suhu smartphone saat bermain game dalam durasi yang lama.

Red Magic 6 PRO 2

Perangkat ini menjalankan Red Magic OS 4 berbasis Android 11 dan mengenai kemampuan kameranya memang tidak terlalu mewah. Ada tiga unit kamera di belakang, kamera utamanya 64MP f/1.8, ditemani kamera 8MP f/2.0 dengan lensa ultrawide, 2MP untuk foto macro, dan satu kamera depan 8MP f/2.0. Perekam videonya mendukung 8K 30fps, 4K 60fps, dan 1080p hingga 240 fps.

Red Magic 6 PRO 1

Saat ini, smartphone gaming Nubia tersedia di pasar Tiongkok, harga Red Magic 6 dibanderol mulai dari CNY 3.799 (Rp8,4 jutaan) untuk konfigurasi memori 8/128GB, CNY 4.099 (Rp9 jutaan) untuk versi 12/128GB, dan CNY 4.399 (Rp9,7 jutaan) untuk varian 12/256GB. Saudaranya, Red Magic 6 Pro dijual mulai dari CNY 4.399 (Rp9,7 jutaan) untuk model 12/128GB, CNY 4.799 model 12/256GB, dan CNY 5.299 (Rp11,7 jutaan) model 16/256GB . Khusus Transparent Edition varian 16/256GB dibanderol CNY 5.599 (Rp12,4 jutaan) dan model RAM 18/512GB seharga CNY 6.599 (Rp14,6 jutaan).

Sumber: GSMArena

OPPO Reno5 Buktikan Layar Superior Buat Menonton Bukan Eksklusif untuk Smartphone High-End

Di titik ini, saya yakin sebagian besar dari kita setuju bahwa smartphone sudah menjadi kebutuhan primer manusia. Baik dalam konteks bekerja atau hiburan, smartphone hampir pasti selalu dilibatkan, dan itulah mengapa kita selalu mementingkan spesifikasi maupun fitur yang ditawarkan.

Salah satu spesifikasi yang paling penting tentu adalah layar. Tanpa layar, kita jelas tidak bisa berinteraksi dengan smartphone. Buat sebagian besar orang, layar selalu menjadi faktor pertimbangan yang paling utama. Apakah ukurannya terlalu kecil? Resolusinya terlalu rendah? Tingkat kecerahannya terlalu minim? Refresh rate-nya masih standar? Ada banyak faktor yang harus diperhatikan.

Jika kita mengambil smartphone high-end sebagai kiblat, idealnya jenis panel layar yang digunakan adalah OLED atau AMOLED. Tipe panel ini punya banyak kelebihan dibandingkan panel LCD biasa, utamanya terkait kekayaan warna, akurasi warna, maupun tingkat kontras. Kabar baiknya, layar OLED atau AMOLED sekarang bukan fitur eksklusif yang hanya bisa kita jumpai di smartphone high-end.

Layar OLED atau AMOLED sekarang sudah umum digunakan pada smartphone di rentang harga di bawah 5 juta rupiah, contohnya OPPO Reno5. Ponsel yang diluncurkan di bulan Januari 2021 tersebut mengusung layar yang tergolong premium meski dijual di harga Rp4.999.000.

Persisnya, Reno5 memiliki layar AMOLED 6,4 inci dengan resolusi 2400 x 1080 pixel, refresh rate 90 Hz, dan touch sampling rate 180 Hz. Bezel yang mengitari layarnya cukup tipis, sehingga rasio layar ke bodinya pun terbilang tinggi di angka 91,7%. Dari segi akurasi warna, layar Reno5 mendukung 93,3% spektrum warna DCI-P3 dan 135% sRGB apabila pengguna mengaktifkan mode tampilan Vivid.

OPPO Reno5

Nilai plus lain yang dimiliki oleh layar Reno5 ini adalah tingkat kecerahannya: maksimum 600 nit, cukup terang untuk menampilkan konten secara jelas di bawah terik matahari. Kombinasi ini tentu membuatnya sangat ideal dipakai untuk menonton video. Film-film yang ada di katalog berbagai layanan streaming seperti Netflix atau Disney+ pun juga dapat dinikmati secara optimal berkat rasio kontras yang tinggi dari layar AMOLED-nya.

Semua itu diproteksi oleh lapisan kaca Gorilla Glass 5. Sementara untuk mata pengguna, Reno5 juga menyediakan proteksi dalam bentuk teknologi SGS Eyecare Display yang dirancang untuk menekan emisi cahaya biru hingga kurang dari 12,5%. Juga hadir sebagai pelengkap adalah speaker yang mendukung teknologi Dolby Atmos guna semakin memantapkan pengalaman menonton.

Berhubung ini smartphone yang kita bicarakan dan bukan TV, tentu kita juga perlu mempertimbangkan spesifikasi lainnya. Dalam konteks menonton menggunakan smartphone, faktor lain yang tak kalah penting dibanding layar adalah daya tahan baterai. Terkait hal itu, Reno5 punya dua solusi jitu.

Yang pertama tentu saja adalah kapasitas baterai yang besar, persisnya 4.310 mAh. Namun yang mungkin lebih penting adalah seberapa cepat baterai itu bisa terisi, sebab semakin besar kapasitasnya, semakin lama pula waktu charging yang dibutuhkan. Menariknya, hal itu tidak berlaku buat Reno5 berkat solusi yang kedua, yakni dukungan teknologi 50 W flash charge.

Menggunakan adaptor yang terdapat pada paket penjualan (atau adaptor lain yang memang bisa menyalurkan daya dengan output 50 W), baterai Reno5 dapat terisi penuh dalam waktu 48 menit saja. Andai benar-benar terburu-buru, charging selama 5 menit saja sudah bisa memberikan tenaga yang cukup bagi Reno5 untuk memutar video selama sekitar 3 jam.

Fitur Foto yang Ditingkatkan
Foto OPPO

Masih dalam konteks menonton menggunakan smartphone, ergonomi juga merupakan faktor yang patut diperhatikan. Kalau perangkatnya terlalu berat akibat harus mengusung baterai berkapasitas besar, maka pengalaman menonton mungkin bakal terasa kurang nyaman karena tangan kita pegal-pegal.

Untungnya Reno5 tercatat hanya memiliki berat 171 gram, dan tebal bodinya yang cuma 7,8 mm juga membuatnya bisa terasa lebih nyaman dalam genggaman. Hal ini penting karena ketika sedang menonton, kemungkinan besar kita hanya memegang smartphone dengan cara mengapit sisi kiri dan kanannya menggunakan ibu jari beserta telunjuk.

Faktor terakhir yang dapat mempengaruhi pengalaman menonton menggunakan smartphone adalah kinerja perangkat itu sendiri. Kalau untuk membuka aplikasi Netflix atau Disney+ saja butuh waktu lama, pengguna pasti akan jadi malas duluan. Untungnya OPPO sudah membekali Reno5 dengan chipset Snapdragon 720G, RAM 8 GB, beserta storage internal sebesar 128 GB.

Andai perlu kinerja yang lebih baik lagi, ada Reno5 5G yang bisa menjadi alternatif. Selain tentu saja mengusung konektivitas 5G, Reno5 5G yang dihargai 2 juta rupiah lebih mahal ini juga mengemas chipset yang lebih bertenaga, yakni Snapdragon 765, serta dukungan fast charging yang lebih kencang lagi. Selebihnya, Reno5 5G identik dengan Reno5, termasuk layarnya yang superior untuk dipakai menonton.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh OPPO.

Realme GT 5G Adalah Smartphone Snapdragon 888 Terjangkau Rp6 Jutaan

Smartphone besutan Realme selama ini dikenal memiliki harga yang sangat kompetitif dan perangkat terbarunya siap menggetarkan segmen papan atas. Realme telah meluncurkan smartphone flagship terjangkau yang ditenagai chipset premium Qualcomm Snapdragon 888, Realme GT 5G yang dibanderol dengan harga mulai Rp6 jutaan.

Selain Snapdragon 888, fitur utama lain dari Realme GT 5G terletak pada aspek layarnya. Di mana telah dibekali panel Super AMOLED dengan refresh rate 120Hz dan touch sampling rate di angka 360Hz, berarti siap memenuhi kebutuhan para penggemar game-game kompetitif seperti MOBA dan battle royale.

Realme GT 4

Panel Super AMOLED tersebut membentang 6,43 inci dengan resolusi FHD+ dan di pojok kiri atas terdapat punch hole untuk kamera depan 16MP f/2.5. Sementara, pada bagian belakang tersemat tiga unit kamera dengan kamera utama 64MP f/1.8 menggunakan sensor gambar Sony IMX682, ditemani kamera 8MP dengan lensa ultrawide 16mm 119 derajat, dan 2MP untuk macro.

Perekaman videonya didukung fitur EIS dan dapat mengambil footage 4K 60fps, 1080p hingga 240fps, dan 720p hingga 480fps. Sayangnya tidak seperti smartphone dengan chipset Snapdragon 888 yang lain, Realme GT 5G belum mendukung perekam video 8K.

Lebih lanjut, Realme GT 5G menjalankan Realme UI 2.0 berbasis Android 11 dan dilengkapi fitur HyperBoost 4.0 terbaru yang dapat mengalokasikan sumber daya sebanyak mungkin saat bermain game. Pengguna tak perlu khawatir kehabisan daya, tangki baterai 4.500 mAh-nya didukung fast charging 65W tetapi tanpa dukungan wireless charging.

Performa premium dari chipset Snapdaragon 888 didukung RAM 8GB atau 12GB LPDDR5 dan opsi penyimpanan internal UFS 3.1 berkapasitas 128GB atau 256GB. Sebagai pengingat, SoC Snapdragon 888 ini dibuat pada teknologi proses 5nm, dengan AI Engine generasi ke-6, modem-RF System 5G generasi ke-3 Snapdragon X60, dan CPU berbasis Arm Cortex-X1 Kryo 680.

Realme GT 2 Realme GT 3

Saat ini, Realme GT 5G baru tersedia di pasar Tiongkok dan kita nantikan saja kehadirannya di Tanah Air, biasanya tidak butuh waktu lama untuk segera masuk. Smartphone ini tersedia dalam tiga pilihan warna, Galactic Silver, Deep Sea Blue, dan Dawn Yellow dengan sentuhan akhir seperti kulit. Dua opsi pertama tersedia dalam konfigurasi memori 8GB/128GB yang dibanderol CNY 2.799 atau sekitar Rp6,1 jutaan. Lalu, versi ketiga hanya tersedia pada opsi 12GB/256GB dengan harga CNY 3.299 atau Rp7,3 jutaan.

Sumber: GSMArena

Realme Narzo 30A Hadir di Indonesia: Mediatek Helio G85 di Bawah 2 Juta dan Bisa Gaming

Realme akhirnya meluncurkan smartphone pertamanya di tahun 2021 ini. Perangkat yang diluncurkan tersebut adalah realme narzo 30A yang dipasarkan untuk kelas entry level. Saat meluncurkannya, realme juga mengadakannya dengan cukup unik di mana para jurnalis berkumpul pada sebuah game 8-bit dan bisa berinteraksi satu sama lainnya. Realme narzo 30A juga diluncurkan langsung pada game tersebut dan juga langsung pada akun Instagram dan Youtube mereka.

“Terinspirasi oleh para gamer muda, realme narzo 30A dirancang dengan sempurna untuk menobatkan mereka sebagai king of mobile game, mendorong mereka untuk memenangkan berbagai permainan dengan energi yang powerful. realme narzo 30A berani mendobrak batas yang ada, membawa trendsetting technology MediaTek Helio G85 yang untuk pertama kalinya hadir di segmen entry-level dan trendsetting Diagonal Stripe Design. Realme narzo 30A akan mewarisi seri narzo sebagai No. 1 Gaming Smartphone di pasar online dan menjadi The Best Value Gaming Smartphone di segmen Rp 1 juta,” ujar Palson Yi – Marketing Director realme Indonesia.

narzo 30A photo opt 1

Walaupun menyasar pada pangsa pasar entry level, realme membekali perangkat yang satu ini dengan SoC yang cukup kuat. Narzo sendiri dibuat oleh realme untuk konsumennya yang lebih mementingkan kinerja dibandingkan dengan fungsi lainnya. Hal tersebut membuat realme menyematkan Mediatek Helio G85 pada perangkat yang satu ini. Dengan Hyperengine, Helio G85 mampu meningkatkan kinerjanya untuk dipakai dalam bermain game.

Spesifikasi lengkap dari narzo 30A adalah sebagai berikut

Realme narzo 30A
SoC Mediatek Helio G80
CPU 2 x 2.0 GHz Cortex-A75 + 6 x 1.8 GHz Cortex-A55
GPU Mali G52 MC2
RAM 4 GB
Internal 64 GB eMMC 5.1
Layar IPS 6.5″ 1600 x 720
Kamera 13MP Utama, 2 MP B/W, 8 MP Selfie
Kapasitas Baterai 6000 mAh
OS Android 10 dengan Realme UI

Dengan kapasitas baterai 6000 mAh, realme juga membekali perangkat ini dengan pengisian cepat 18 watt. Realme narzo 30A juga memiliki kemampuan untuk melakukan reverse charging sehingga bisa menjadi sebuah power bank. Realme juga menaruh teknologi pengaman sehingga perangkat ini bisa menghentikan pengisian baterai saat di-charge dari malam hingga pagi.

narzo 30A lifestyle (9)

Realme menjual narzo 30A dengan harga Rp. 1.899.000 dengan diskon Rp. 100.000 saat flash sale. Penjualan akan dimulai pada tanggal 5 Maret 2021 pada beberapa ecommerce yang sudah ditunjuk. Jika Anda ingin memiliki perangkat ini, ada baiknya untuk siap-siap karena harganya yang murah sudah pasti diserbu oleh konsumen di Indonesia.

Bedanya dengan Narzo 20?

Realme narzo 30A memang cukup memukau di mana perangkat ini mampu digunakan untuk bermain game-game kelas atas namun dengan harga yang terjangkau. Krisva Angnieszca selaku Public Relation Manager Realme Indonesia mengatakan bahwa perangkat ini bukanlah sebuah smartphone gaming, namun perangkat ini bisa digunakan untuk bermain game dengan cukup lancar. Akan tetapi, spesifikasi yang dibawa cukup mirip dengan narzo 20. Apa yang membedakannya?

Krisva mengatakan bahwa kedua smartphone tersebut memang memiliki spesifikasi yang cukup mirip. Bedanya, realme narzo 30A bisa mereka bawa pada harga di bawah dua juta rupiah. Realme juga belum akan melakukan discontinue terhadap realme narzo 20 dikarenakan perbedaan segmen harga dan pasar yang dituju. Narzo 20 sendiri kelasnya masih berada di atas dari realme narzo 30A.

narzo 30A lifestyle (11)

 

Realme sendiri membedakan antara narzo 30A dengan perangkat seri C. Realme C-Series memang dirancang khusus untuk pasar entry-level, sehingga semua orang bisa mendapatkannya. Namun, narzo series punya segmentasi berbeda dengan melakukan penjualan secara online, sehingga pasarnya-pun berbeda.

Krisva juga mengatakan bahwa narzo series ditargetkan untuk orang-orang yang menginginkan performa lebih dengan harga yang tentunya terjangkau. Dan penjualan narzo ini sendiri terbilang cukup eksklusif. Persentase penjualannya pun juga tidak akan sebanyak smartphone realme lainnya.

Meizu 18 dan 18 Pro Resmi dengan Chipset Snapdragon 888 dan Layar 120Hz

Meizu telah memperkenalkan dua smartphone flagship terbarunya, Meizu 18 dan 18 Pro. Keduanya ditenagai chipset tercanggih dari Qualcomm, Snapdragon 888 dengan opsi RAM hingga 12GB. SoC tersebut dibuat pada teknologi proses 5nm, dengan AI Engine generasi ke-6, modem-RF System 5G generasi ke-3 Snapdragon X60, dan CPU berbasis Arm Cortex-X1 Kryo 680.

Meizu-18-4

Mari bahas Meizu 18 Pro terlebih dahulu, smartphone ini mengemas layar Samsung E4 AMOLED 6,7 inci beresolusi 3200×1440 piksel dengan refresh rate tinggi 120Hz dan touch sampling rate di angka 240Hz. Kaca bagian depan melengkung di keempat sisinya, 50 derajat di kiri dan kanan atas, serta 5 derajat di atas dan bawah. Meizu mengadopsi 3D ultrasonic fingerprint scanner di bawah layar terbaru dari Qualcomm.

Meizu-18-5

Balik ke belakang, terdapat konfigurasi quad camera. Kamera utamanya menggunakan sensor gambar Samsung ISOCELL GN1 50MP f/1.9. Di sampingnya ada kamera ultrawide 130 derajat dengan sensor Sony IMX616 32MP f/2.2 dan memiliki jarak focus minimum 2cm sehingga bisa dipakai untuk foto macro. Kemudian, kamera telephoto 78mm 8MP yang memberikan kemampuan optical zoom 3x dan satu lagi sensor 3D ToF. Kamera depannya 44MP untuk selfie dan face unlock.

Chipset Snapdragon 888 di dalamnya RAM 8GB atau 12GB LPDDR5 dan penyimpanan internal UFS 3.1 128GB atau 256GB. Kapasitas baterainya 4.500 mAh dengan dukungan wired charging 40W dan reverse-wireless charging 10W.

Meizu-18-1

Beralih ke Meizu, ukuran smartphone flagship ini lebih kompak dengan layar AMOLED 6,2 inci yang tetap ditopang resolusi 3200×1440 piksel dengan refresh rate 120Hz dan touch sampling rate 240Hz yang sama. Kaca bagian depan Meizu 18 juga melengkung di keempat sisinya.

Selain ukuran layar, perbedaan utama Meizu 18 dan 18 Pro terletak pada konfigurasi kameranya. Meizu 18 hanya dibekali triple camera, dengan kamera utama menggunakan sensor gambar Sony IMX682 beresolusi 64MP f/1.6, kamera ultrawide 16MP f/2.2, dan kamera telephoto 8MP dengan kemampuan optical zoom 3x. Meizu 18 tidak memiliki sensor 3D ToF dan kamera depannya 20MP f/2.2.

Meizu-18-2

Untuk performa, Meizu 18 setara dengan versi Pro-nya, dengan chipset Snapdragon 888 dan opsi konfigurasi memori yang sama. Meizu 18 akan tersedia dalam white, blue, dan purple dengan konfigurasi 8GB/128GB, 8GB/256GB, dan 12GB/256 yang masing-masing dibanderol CNY 4.399 (Rp9,7 jutaan), CNY 4.699 (Rp10,3 jutaan), dan CNY 4.999 (Rp11 jutaan). Sedangkan, Meizu Pro hadir dalam warna white, blue, dan grey dengan konfigurasi memori yang sama dan dibanderol masing-masing CNY 4.999 (Rp11 jutaan), CNY 5.499 (Rp12,1 jutaan), dan CNY 5.999 (Rp13,2 jutaan).

Sumber: GSMArena

Carbon 1 MK II Adalah Smartphone Pertama dengan Material Serat Karbon

Carbon fiber atau serat karbon, material ringan namun kuat ini umumnya digunakan di industri otomotif. Di industri smartphone, tantangan menggunakan material ini ialah karena serat karbon memblokir gelombang radio.

Namun tim Carbon Mobile di Jerman telah berhasil memecahkannya masalah tersebut dan memperkenalkan Carbon 1 MK II yang diklaim sebagai smartphone pertama di dunia dengan serat karbon monocoque atau bodi dan sasisnya menjadi satu kesatuan. Dengan ketebalan 6,3 inci, bobot smartphone sangat ringan hanya di angka 125 gram saja.

Kuncinya terletak pada teknologi HyRECM (Hybrid Radio Enabled Composite Material) yang dikembangkan selama empat tahun. Ini menggabungkan material serat karbon berkualitas tinggi dari Jerman dengan bahan komposit yang memungkinkan gelombang radio melewatinya.

Tim Carbon Mobile menjelaskan, dulu di tahun 2017 butuh tiga jam untuk membuat shell, tetapi sekarang prosesnya telah dioptimalkan dan hanya butuh waktu 30 menit. Meski kecepatannya meningkat 6x, namun prosesnya masih melibatkan material hand-cutting dari engineer berpengalaman dan untuk mengawasi proses percetakannya.

Menggunakan desain monocoque, artinya smartphone ini tidak memiliki rangka internal, semua komponen melekat pada serat karbon itu sendiri. Material plastik yang digunakan kurang dari 5% dan setiap unit Carbon 1 MK II dapat dibongkar dan diubah menjadi bahan mentah.

Untuk spesifikasinya, Carbon 1 MK II mengusung layar AMOLED 6 inci dengan resolusi 1.080×2.160 piksel dalam aspek rasio 18: 9. Bagian depannya diproteksi oleh Gorilla Glass Victus terbaru.

Carbon 1 MK II tiba dengan Android 10, tetapi akan mendapatkan pembaruan Android 11 pada kuartal kedua. Carbon Mobile menjanjikan pembaruan perangkat lunak selama dua tahun dan patch keamanan bulanan.

Dapur pacunya mengandalkan chipset MediaTek Helio P90, SoC ini dibangun pada teknologi proses 12nm, dengan CPU octa-core yang terdiri dari dua inti Cortex-A75 2,2GH dan enam inti Cortex-A55 2GHz. Beserta GPU PowerVR GM 9446, serta ditopang RAM 8GB LPDDR4X dan penyimpanan internal UFS 2.1 berkapasitas 256GB.

Carbon 1 MK II memiliki dua slot yang bersifat hyrid, pengguna bisa memilih menggunakan dual SIM atau satu SIM dengan slot microSD. Daya smartphone ini menggunakan baterai 3.000 mAh dengan fast charging yang dapat diisi hingga 50% dalam waktu setengah jam.

Pada sektor kamera, Carbon 1 MK II memiliki dua unit kamera 16MP f/2.0 (S5K3P9) dan kamera depan 20MP (S5K3T2). Untuk harganya, Carbon 1 MK II dibanderol €800 atau sekitar Rp13,7 jutaan. Meski spesifikasinya kurang mentereng, daya tahan dan kualitas materail yang digunakan menjadi keunggulan utama yang ditawarkan oleh Carbon 1 MK II.

Sumber: GSMArena

Samsung Galaxy A32 4G Tiba dengan Kamera 64MP dan Chipset MediaTek Helio G80

Samsung telah mengumumkan Galaxy A32 versi 4G, sebelumnya versi 5G telah diperkenalkan lebih dulu pada bulan Januari lalu dengan chipset MediaTek Dimensity 720 5G. Sementara, untuk versi 4G ini mengandalkan chipset MediaTek Helio G80.

SoC ini dibangun pada teknologi proses 12nm dan membawa CPU octa-core yang terdiri dari dua inti Cortex-A75 2GHz dan enam inti Cortex-A55 1,8GHz. Beserta GPU Mali-G52 MC2 dan performanya didukung RAM 4GB dengan penyimpanan internal 64GB dan 128GB.

Galaxy-A32-3

Selain perbedaan konektivitas dan chipset, Galaxy A32 4G juga mengemas layar baru, serta kamera utama dan kamera depan yang lebih baik. Bagian depan terpampang Infinity-U display 6,4 inci dengan panel Super AMOLED yang ditopang resolusi FHD+. Layarnya diproteksi Gorilla Glass 5 dan punya sistem keamanan pemindai sidik jari bawah layar.

Pada area bezel layar di sisi atas tersemat notch bergaya waterdrop untuk kamera depan 20MP f/2.2. Balik ke belakang, terdapat empat unit kamera dan satu LED flash yang disusun tanpa bingkai kotak persegi panjang. Imbasnya cover belakangnya tampil beda dan tersedia dalam pilihan warna Awesome Violet, Awesome Black, dan Awesome Blue.

Kamera utama yang digunakan meningkat dari 48MP di versi 5G menjadi resolusi 64MP di versi 4G. Sisa konfigurasinya sama, meliputi kamera 8MP dengan lensa ultrawide, 5MP macro, dan 2MP sebagai depth sensor.

Smartphone Android 11 ini sudah menjalankan One UI 3.1 dan dapat semua aktivitas ber-smartphone mengandalkan baterai 5.000 mAh dengan fast charging 15W. Saat ini, Samsung Galaxy A32 4G tersedia di pasar Rusia dan akan dijual dengan harga RUB19.990 (sekitar Rp3,8 jutaan) untuk model 64GB dan RUB21.990 untuk 128GB (Rp4,2 jutaan).

Sumber: GSMArena

Perbandingan Spesifikasi Huawei Mate X2 dan Samsung Galaxy Z Fold2

Diumumkannya Huawei Mate X2 baru-baru ini membuat segmen foldable smartphone kembali bergairah. Tentunya ada beberapa alasan terkait hal ini. Yang pertama adalah fakta bahwa Huawei merupakan salah satu pelopor di segmen foldable, dan yang kedua adalah betapa drastisnya perubahan yang dibawa oleh Mate X2.

Dibandingkan generasi pertamanya, Mate X2 punya desain yang amat berbeda. Ia kini jauh lebih mirip seperti Samsung Galaxy Z Fold2 berkat layar yang ada di bagian dalam sekaligus luar. Sebelum ini, Huawei Mate X dan Xs hanya memiliki satu layar di sisi luar yang bisa dilipat.

Arahan desain baru yang diusung Mate X2 ini membuatnya semakin dibanding-bandingkan dengan Galaxy Z Fold2. Sejauh ini keduanya memang merupakan foldable smartphone paling flagship yang bisa dibeli oleh konsumen, jadi wajar apabila keduanya selalu dikomparasikan satu sama lain.

Tanpa harus berlama-lama lagi, berikut adalah perbandingan spesifikasi Huawei Mate X2 dan Samsung Galaxy Z Fold2.

Layar

Huawei Mate X2

Kita mulai dari bagian yang menjadi identitas utama foldable smartphone, yakni layar. Seperti yang saya bilang, kedua smartphone ini punya dua layar yang berbeda, satu di sisi luar dan satu lagi di sisi dalam. Yang bisa dilipat dan dibuka adalah layar di sisi dalam.

Pada Mate X2, layar lipatnya menggunakan panel OLED 8 inci beresolusi 2200 x 2480 pixel dengan refresh rate 90 Hz. Layar di sisi luarnya juga memakai panel OLED 90 Hz, tapi dengan ukuran 6,45 inci dan resolusi 2700 x 1160 pixel. Kedua layar milik Mate X2 ini rupanya lebih besar ketimbang yang ada di Z Fold2.

Di Z Fold2, layar lipatnya merupakan AMOLED 7,6 inci beresolusi 1768 x 2208 pixel dengan refresh rate 120 Hz. Juga berbeda adalah adanya lubang untuk kamera selfie di layar lipatnya ini — Mate X2 yang hanya punya lubang kamera di layar luarnya. Layar luarnya sendiri merupakan panel AMOLED 6,23 inci dengan resolusi 816 x 2260 pixel dan refresh rate standar 60 Hz.

Fisik

Samsung Galaxy Z Fold 2

Meski desainnya terbilang aneh, Mate X dan Xs sebelum ini bisa memukau berkat bodinya yang sangat tipis. Mate X2 tidak lagi demikian, sebab kehadiran dua layar sekaligus otomatis membuat tubuhnya jadi sedikit lebih tebal. Meski begitu, ia rupanya masih lebih ramping ketimbang Z Fold2 dengan tebal hanya 14,7 mm dalam posisi terlipat.

Z Fold2 di sisi lain tercatat memiliki ketebalan 16,8 mm saat layarnya terlipat. Untuk bobotnya, Z Fold2 ternyata sedikit lebih ringan di angka 282 gram, bandingkan dengan Mate X2 yang mempunyai bobot 295 gram.

Performa

Samsung Galaxy Z Fold 2

Terkait performa, Mate X2 semestinya lebih unggul karena memang lebih muda sekitar setengah tahun ketimbang Z Fold2. Ia mengemas chipset Kirin 9000 yang dibuat dengan proses pabrikasi 5 nm, membuatnya selevel dengan Snapdragon 888 maupun Exynos 2100 bikinan Samsung sendiri.

Z Fold2 di sisi lain ditenagai oleh Snapdragon 865+, yang tidak lain merupakan chipset flagship di tahun 2020. Samsung melengkapinya dengan RAM 12 GB, lebih besar ketimbang milik Mate X2 yang berkapasitas 8 GB. Untuk storage internalnya, kedua ponsel sama-sama ditawarkan dalam varian 256 atau 512 GB.

Perihal baterai, kedua perangkat sama-sama dibekali kapasitas sebesar 4.500 mAh. Yang membedakan adalah dukungan fast charging dari masing-masing perangkat: Mate X2 mendukung output maksimum 55 W, sedangkan Z Fold2 cuma mendukung 25 W. Menariknya, di saat Z Fold2 mendukung fitur wireless charging maupun reverse wireless charging, Mate X2 justru tidak punya sama sekali.

Kamera

Huawei Mate X2

Lanjut mengenai kamera, Mate X2 hadir membawa empat kamera belakang yang terdiri dari kamera utama 50 megapixel f/1.9 (ukuran sensor 1/1,28 inci), kamera ultra-wide 16 megapixel, kamera telephoto 12 megapixel (3x optical zoom), dan kamera periskop 8 megapixel (10x optical zoom).

Z Fold2 di sisi lain hanya mengemas tiga kamera belakang, yakni kamera utama 12 megapixel f/1.8 (ukuran sensor 1/1,76 inci), kamera ultra-wide 12 megapixel, dan kamera telephoto 2 megapixel (2x optical zoom), tanpa kamera periskop.

Meski demikian, pengguna Z Fold2 semestinya bakal lebih dimudahkan untuk mengambil selfie karena memiliki kamera depan di layar bagian luar sekaligus dalam, masing-masing dengan resolusi 10 megapixel dan kemampuan merekam video 4K. Di Mate X2, satu-satunya cara mengambil selfie adalah dengan mengandalkan kamera 16 megapixel di layar bagian luarnya, dan resolusi video selfie-nya cuma terbatas di 1080p.

Software

Berhubung ini Huawei yang kita bicarakan, sudah pasti ada perbedaan dari sisi software mengingat mereka tidak diperkenankan menggunakan Google Mobile Services (GMS). Bukan hanya itu, Mate X2 juga masih menjalankan EMUI 11 yang berbasis Android 10. Kendati demikian, Huawei sudah menjadwalkan update sistem operasi anyar HarmonyOS untuk Mate X2 pada bulan April mendatang.

Kenyataan pahitnya, sebagian besar dari kita memang masih belum bisa lepas dari ekosistem Google, dan dalam konteks ini Z Fold2 yang menjalankan One UI 3.0 berbasis Android 11 jelas lebih unggul ketimbang Mate X2.

Harga

Bicara soal harga, kita semestinya tidak perlu terkejut melihat banderol kedua perangkat ini yang ternyata sangat mahal. Di Indonesia, Z Fold2 saat ini sudah dijual dengan harga paling murah Rp33.888.000 untuk varian 256 GB.

Huawei Mate X2 di sisi lain baru tersedia di pasar Tiongkok saja, dan sejauh ini belum ada informasi terkait rencana mereka untuk menjualnya di pasar internasional. Harganya pun ternyata juga lebih mahal daripada Z Fold2: 17.999 yuan atau kurang lebih sekitar 39,6 jutaan rupiah untuk varian 256 GB.

Realme Umumkan Narzo 30 Pro, 30A, dan TWS Buds Air 2

Realme telah meluncurkan dua smartphone kelas menengah terbaru Narzo 30 Pro dan Narzo 30A, serta TWS Buds Air 2. Narzo 30 Pro merupakan smartphone seri Narzo pertama yang mendukung konektivitas 5G dan mengemas panel dengan refresh rate 120Hz, pendahulunya hanya 90Hz.

Ya, layar dengan refresh rate tinggi 120Hz dan ditambah touch sampling rate di angka 180Hz, gaming menjadi salah satu aspek unggulan dari Narzo 30 Pro. Layarnya membentang 6,5 inci dengan lubang kamera depan 16 MP f/2.1 di pojok kiri atas, ditopang resolusi FHD+ (2400×1080 piksel), serta dilengkapi mode sunlight dengan kecerahan 600 nit dan mode eye protection.

Untuk menyuguhkan pengalaman gaming yang mulus, Realme mengandalkan chipset 5G dari MediaTek yaitu Dimensity 800U. SoC ini dibuat dengan proses teknologi 7nm, membawa CPU octa-core yang terdiri dari dua inti berperforma tinggi Cortex-A76 2.4 GHz dan enam inti Cortex-A55 2.0 GHz.

GPU Mali-G57 MC3 bertanggung jawab untuk mengolah grafisnya, ditopang RAM 6GB/8GB, dan penyimpanan UFS 2.1 64GB/128GB. Semua kegiatan ber-smartphone ditenagai baterai 5.000 mAh yang mendukung Dart Charge 30W yang dapat mengisi 50% dalamwaktu 25 menit dan 100 % dalam 65 menit.

Beralih ke bagian belakang, terdapat tiga unit kamera dengan kamera utama 48MP f/1.8 dengan piksel 0,8 µm. Dengan piksel binning 4-in-1, output maksimalnya 12MP dengan piksel 1,6µm dan juga dilengkapi mode Super Nightscape untuk membantu memotret di kondisi minim cahaya.

Kemudian ada kamera sekunder 8MP dengan lensa ultrawide yang memberikan ruang pandang 119 derajat dan satu lagi sebatas 2MP untuk foto macro. Untuk perekam videonya, Narzo 30 Pro dapat merekam footage dengan mulus berkat fitur UIS Video Stabilization dan mendukung hingga resolusi 4K 30fps, 1080p 60 fps, dan mode Cinema dengan aspek rasio 21:9.

Saat ini Narzo 30 Pro masih menjalankan Android 10, tetapi pembaruan Realme UI 2.0 berbasis Android 11 akan segera hadir. Soal harga, Realme Narzo 30 Pro 5G dibanderol INR16.999 (sekitar Rp3,3 jutaan) untuk varian 6GB/64GB dan INR19.999 (Rp3,8 jutaan) untuk versi 8GB/128GB.

Beralih ke Realme Narzo 30A, ini adalah versi hemat dari Narzo 30 Pro dengan penekanan pada daya tahan baterai yang lama berkat baterai besar 6.000 mAh dan didukung fast charging 18W. Kata Realme, Narzo 30A dapat digunakan untuk memutar YouTube selama 27 jam sekali pengisian daya atau 10 jam untuk bermain game.

Spesifikasi Narzo 30A meliputi layar 6,5 inci HD+ dengan mode sunlight 570 nit, kamera belakang AI Dual Camera 13MP, dan kamera depan 8MP. Dapur pacunya menggunakan chipset MediaTek Helio G85, didukung opsi RAM 3GB dengan peyimpanan 32GB yang dibanderol INR8.999 (Rp1,7 jutaan) atau RAM 4GB dengan penyimpanan 64GB seharga INR9.999 (Rp1,9 jutaan.

TWS Realme Buds Air 2

Fitur utama dari TWS Realme Buds Air 2 ini adalah fitur Active Noise Cancellation (ANC), yang tidak ada di Buds Air generasi pertama. Fitur ANC ini dapat mengurangi noise hingga 25dB dan mampu menyaring sebagian besar suara frekuensi rendah, termasuk gemuruh pesawat dan noise yang dihasilkan dari peralatan rumah tangga.

Untuk menghasilkan suara panggilan yang lebih jelas, Buds Air 2 juga memiliki fitur Environmental Noise Cancellation (ENC) yang menggunakan mikrofon ganda di kedua bud. Soal kualitas, Realme menggunakan chip khusus R2 yang menawarkan 80% peningkatan daya tahan baterai dan mengurangi latensi hingga 35% bila dibandingkan pendahulunya.

Pada setiap bud-nya memiliki driver 10mm dengan lapisan Diamond-like Carbon (DLC) pada diafragma. Gunanya untuk menghasilkan bass yang lebih kaya, suara yang lebih jernih, dan respons frekuensi yang lebih baik daripada diafragma tradisional.

Selain itu, Buds Air 2 turut dilengkapi mode Bass Boost+ baru yang dikembangkan bersama EDM duo The Chainsmokers. Realme juga menambahkan dua preset baru ke aplikasi Realme Link yaitu Dynamic yang menyeimbangkan suara bass, treble, dan mid, serta Bright yang memprioritaskan suara manusia sehingga ideal untuk mendengarkan podcast.

Lebih lanjut, Buds Air 2 dilengkapi kontrol sentuh, punya fitur Smart Wear Detection, dan konektivitas Bluetooth 5.2 dengan transmisi dual-channel. Juga tersedia mode game yang menawarkan latensi rendah hingga 88ms. Daya tahannya menyediakan total waktu pemutaran 25 jam atau 22,5 jam bila ANC aktif, dan didukung pengisian cepat 10 menit untuk dua jam pemutaran atau pengisian penuh dua jam.

Bodi dari Realme Buds Air 2 memiliki sertifikasi IPX5 dan tersedia dalam dua warna, Closer Black dan Closer White. Harganya dibanderol INR3.299 atau sekitar Rp600 ribuan dan saat ini TWS baru serta kedua smartphone Narzo 30 series baru tersedia di India. Khusus Realme narzo 30A, smartphone ini akan diluncurkan di Indonesia pada tanggal 3 Maret pukul 18:30 WIB dan dapat disaksikan secara live streaming melalui channel YouTube, Instagram, Facebook, Twitter realme Indonesia dan realme.com/id.

Sumber: GSMArena 1 dan 2

Samsung Umumkan Sensor Gambar ISOCELL GN2 50MP, Pertama dengan Teknologi Dual Pixel Pro

Samsung telah mengumumkan sensor gambar terbarunya, ISOCELL GN2. Penerus ISOCELL G1 ini tetap mengusung resolusi 50MP, namun dengan ukuran piksel lebih besar, konsumsi daya lebih efisien, dan dilengkapi teknologi PDAF baru yang disebut Dual Pixel Pro.

Ukuran sensor Samsung ISOCELL GN2 ini ialah 1/1,12 inci dengan ukuran per piksel 1,4μm dan menjadi yang terbesar di smartphone. Sebelumnya sensor kamera terbesar dimiliki oleh flagship Huawei, P40 dan Mate 40 series yakni Ultra Vision Wide 50MP yang berukuran 1/1,28 inci dengan piksel 1,22µm dan sebagai pembanding sensor ISOCELL HM3 yang tersemat di Galaxy S21 Ultra berukuran 1/1,33 inci.

Dengan teknologi four-pixel-binning yang menggabungkan empat piksel menjadi satu piksel, sensor ISOCELL GN2 dapat menghasilkan foto 12,5MP dengan sensitivitas tinggi berkat piksel besar 2,8μm. Bila membutuhkan resolusi lebih tinggi, sensor ini menyediakan mode 100MP yang menggunakan algoritma cerdas re-mosaic dengan cara membuat tiga layer individu dari frame 50MP dalam warna green, red, dan blue. Lalu, ditingkatkan dan digabungkan untuk menghasilkan satu foto beresolusi 100MP.

ISOCELL GN2 juga merupakan sensor gambar pertama Samsung dengan teknologi PDAF teerbaru, Dual Pixel Pro. Solusi ini menggunakan dua fotodioda dalam setiap piksel dari sensor gambar dan menggunakan seratus juta agen pendeteksi fase untuk pemfokusan otomatis yang lebih cepat bahkan di kondisi minim cahaya dan saat memotret subjek yang bergerak.

Selain itu, Dual Pixel Pro juga memiliki pemfokusan semua arah yaitu piksel red dan blue secara vertikal, serta piksel green secara diagonal. Piksel yang dipisahkan secara diagonal ini membandingkan perbedaan fase antara bagian atas dan bawah piksel selain perbedaan fase di sisi kiri dan kanan.

Fitur lainnya termasuk Smart ISO Pro untuk meningkatkan kualitas foto HDR di kondisi pencahayaan dengan kontras tinggi. Juga mendukung perekaman video dengan frame rate tinggi 1080p pada 480fps dan video 4K pada 120fps.

Sumber: GSMArena