OPPO A9 2020 Terjual Sebanyak 500 Unit Setiap Jamnya

Upaya yang dilakukan OPPO untuk mendefinisikan ulang smartphone seri A mereka melalui A9 2020 nampaknya cukup membuahkan hasil. Lewat sebuah acara khusus yang dihelat pasca penjualan perdana A9 2020, OPPO Indonesia mengungkapkan sejumlah fakta yang cukup menarik.

Yang pertama adalah bagaimana A9 2020 berhasil memecahkan rekor penjualan yang cukup mengesankan: dalam skala nasional, OPPO bilang ponsel ini berhasil terjual sebanyak 500 unit setiap jamnya. Mengesankan karena harga jual A9 2020 sendiri dipatok Rp 3.999.000, naik drastis dibandingkan seri A sebelum-sebelumnya.

Kemudian kalau dibandingkan dengan seri lain, OPPO F11 misalnya, A9 2020 rupanya juga unggul dalam hal penjualan. Di hari pertama penjualannya, OPPO mencatat A9 2020 terjual 2,5 kali lebih banyak daripada F11. Padahal kalau kita ingat, harga jual A9 2020 dan F11 sebenarnya sama persis.

OPPO A9 2020

Menurut Aryo Meidianto selaku PR Manager OPPO Indonesia, daya tarik utama A9 2020 adalah seputar spesifikasinya. “Faktor utama konsumen membeli perangkat A9 2020 adalah keberadaan RAM besar 8 GB. Konsumen OPPO yang sebagian besar dari kalangan anak muda ini beranggapan, dengan RAM yang lebih besar mereka lebih leluasa untuk membuka berbagai macam aplikasi secara bersamaan tanpa adanya lag,” jelas Aryo.

Meski tidak disebutkan, saya menebak faktor lainnya adalah keberadaan empat kamera belakang pada A9 2020, yang kalau menurut rekan saya, Lukman, juga termasuk salah satu dari empat keunggulan A9 2020. Terakhir, baterai berkapasitas 5.000 mAh milik A9 2020 tentunya juga sangat menarik perhatian, dan baterai besar memang selama ini selalu menjadi kelebihan yang dipertahankan oleh OPPO seri A.

Unboxing Huawei Nova 5T & Intip Hasil Jepretan Quad Camera-nya

Setelah beberapa bulan absen tidak merilis smartphone baru, Huawei akhirnya meluncurkan Nova 5T di Indonesia. Sesuai namanya, smartphone ini bisa dibilang merupakan penerus dari Nova 3i yang sudah berumur lebih dari satu tahun.

Nova series sendiri merupakan smartphone kelas menengah yang menyuguhkan cita rasa premium. Di mana Huawei membenamkan elemen-elemen flagship, pada Nova 5T kita bisa menemukan konfigurasi quad rear camera dan chipset kelas atas Kirin 980 dengan RAM 8GB beserta storage 128GB.

Dibanderol Rp6.899.000, sebenarnya Nova 5T bisa disebut smartphone high-end tapi tetap bukan flagship. Tersedia dalam pilihan warna midsummer purple dan crush blue, keran pre-ordernya sudah dibuka sejak 26 September sampai 2 Oktober mendatang.

Huawei-Nova-5T-1

Buat kalian yang penasaran dengan Nova 5T, meja redaksi Dailysocial sudah kedatangan smartphone quad camera ini. Saya sudah unboxing dan menjajal sedikit fitur kameranya.

Unit yang saya dapat berwarna midsummer purple, bila diperhatikan di bagian belakangnya terdapat pola logo Nova yang sangat unik. Dalam paket penjualannya kita akan mendapatkan silicon case, adaptor charger, kabel data USB Type-C, SIM ejector, dan earphone dengan ujung Type-C. Artinya keberadaan port jack audio 3,5mm sudah lenyap, selengkapnya bisa dilihat pada video unboxing Huawei Nova 5T di bawah ini.

Salah satu aspek unggulan dari Nova 5T ialah photography dengan five AI cameras. Satu kamera ditempatkan di muka, resolusinya 32MP lengkap dengan fitur AI HDR+ dan beautification mode.

Lalu, empat kamera lainnya disematkan di belakang dan Huawei merancang agar quad-camera Nova 5T bisa mencakup hampir semua jenis pemotretan. Jadi, kamera utamanya menggunakan sensor Sony beresolusi 48MP dengan aperture f1.8. Kamera sekunder yang utamanya 16MP dengan lensa super utra wide-angle 117 derajat.

Menurut saya, kombinasi dua kamera ini sudah sangat powerful, sementara dua lainnya masing-masing 2MP dengan lensa macro dan sebagai depth sensor. Ada beberapa catatan awal setelah mencoba kamera Nova 5T, pertama mode wide-angle hanya bisa digunakan pada mode 12MP.

Huawei-Nova-5T

Seperti biasa, antarmuka kameranya kaya akan fitur dan ada banyak mode pemotretan yang bisa kita explore. Saya sempat bingung bagaimana caranya beralih ke mode wide-angle, ternyata fitur tersebut tersemat pada fungsi zoom. Tekan sekali untuk zoom 1x, tekan lagi zoom 2x, dan tekan sekali lagi akan mengarah ke mode wide-angle.

Catatat kedua, secara default resolusi foto yang digunakan ialah 12MP dan kita bisa menggunakan mode 48MP atau mode 48MP AI Ultra Clarity di pengaturan kamera dan opsi resolusi.

Catatan ketiga, perekam videonya juga sudah cukup mumpuni. Bisa rekam sampai 4K 30 fps, 1080p 30 fps, 1080p 60 fps, dan 1080p 30 fps di mode full screen.

Namun fitur yang paling mengesankan menurut saya ada di mode Pro-nya. Sejumlah opsi seperti metering, ISO, shutter speed, exposure compensation, focus, dan white balance bisa kita atur sesuka hati.

Huawei-Nova-5T

Yang terpenting, kita diperbolehkan menyimpan hasil jepretannya dalam format Raw. Jadi begini, fitur AI camera pada Nova 5T sudah bekerja dengan sangat baik untuk menghasilkan foto yang ‘shareable‘ dalam sekali menekan tombol rana. Tapi dengan memotret di format Raw, potensi untuk mendapatkan hasil akhir yang lebih bagus setelah diedit sangat besar.

Harus diakui, fitur-fitur kamera Huawei 5T memang lebih lengkap dibanding dengan kebanyakan brand smartphone lain. Saya juga penasaran, sampai di mana batasan kamera Nova 5T – kalau begitu kita akan lanjut lagi pada artikel review-nya nanti. Beberapa jepretannya ada di bawah ini:

OnePlus 7T Hadirkan Sejumlah Fitur OnePlus 7 Pro dalam Harga yang Lebih Terjangkau

Setelah dinanti-nanti, OnePlus 7T akhirnya resmi diluncurkan. Kalau di tahun-tahun sebelumnya seri T selalu menjadi yang paling flagship, tahun ini rupanya tidak demikian. Itu dikarenakan tahun ini mereka juga merilis OnePlus 7 Pro di samping OnePlus 7 standar.

7T pada dasarnya duduk di tengah-tengah 7 dan 7 Pro. Namun berhubung lebih baru, terkadang ia justru lebih unggul ketimbang 7 Pro di sejumlah aspek. Contoh yang paling gampang adalah chipset yang digunakan; 7T mengusung chipset Snapdragon 855 Plus, sedangkan 7 Pro cuma Snapdragon 855. Selisih performanya memang tipis, tapi tetap saja 7T lebih superior, apalagi mengingat 7T turut dibekali RAM 8 GB, serta storage internal 128 atau 256 GB tipe UFS 3.0.

OnePlus 7T

Beralih ke sektor kamera, 7T rupanya cukup identik dengan 7 Pro, terlepas dari layout fisiknya yang berbeda drastis. Tiga kamera belakangnya terdiri dari kamera 48 megapixel f/1.6, kamera telephoto 12 megapixel f/2.2 (2x zoom), dan kamera wide-angle 16 megapixel f/2.2. Yang paling kentara perbedaannya hanyalah di tingkatan zoom kamera telephoto-nya.

Namun lagi-lagi ada secuil keunggulan dari 7T ketimbang 7 Pro: kamera wide-angle-nya dapat mengunci fokus pada subjek hingga sedekat satu inci (super macro mode), dan ia turut dilengkapi fitur stabilization baru untuk perekaman video. Untuk saat ini, fitur stabilization untuk video tersebut belum tersedia di 7 Pro.

OnePlus 7T

Lalu di mana letak keunggulan 7 Pro dibanding 7T? Coba kita lihat layarnya. 7T masih mengadopsi notch, dan resolusi layar AMOLED 6,55 incinya juga cuma 2400 x 1080 pixel. Di sini kelihatan jelas bahwa layar 7 Pro memang masih selevel di atasnya.

Namun yang membedakan 7T dari 7 standar adalah, layar 7T telah mewarisi refresh rate 90 Hz milik 7 Pro. Kekurangannya di sektor resolusi juga sebenarnya bisa ditutupi oleh tingkat kecerahan hingga 1.000 nit dan dukungan HDR10+. Tentu saja di balik layarnya juga sudah bernaung sensor sidik jari terintegrasi.

OnePlus 7T

Soal baterai, OnePlus membekali 7T dengan unit berkapasitas 3.800 mAh. Namun yang lebih menarik adalah teknologi Warp Charge 30T yang didukungnya. OnePlus bilang proses pengisiannya hampir seperempat kali lebih cepat dari sebelumnya (0 – 70% dalam 30 menit), dan itu dicapai menggunakan adaptor yang sama persis, tanpa ada peningkatan dari segi output daya.

Di Amerika Serikat, OnePlus 7T dijual dengan harga mulai $599, sedikit lebih terjangkau ketimbang varian termurah 7 Pro, tapi dengan kelebihan dan kekurangan seperti yang saya jabarkan tadi. Pemasarannya sendiri dijadwalkan berlangsung mulai 18 Oktober mendatang.

Sumber: Android Police.

Huawei Nova 5T Ramaikan Pasar Ponsel Kelas Menengah dengan Sejumlah Fitur Flagship

Huawei Indonesia baru saja meluncurkan Nova 5T, penawaran teranyarnya di kelas menengah yang ditujukan buat kalangan muda-mudi. Segmentasinya ini menurut saya sudah kelihatan dari penampilan Nova 5T yang tergolong glamor, apalagi dengan dua pilihan warnanya yang mencolok.

Dibanderol Rp 6.899.000, Nova 5T sebenarnya bisa dibilang sudah berada di batas atas kelas mid-range. Meski demikian, fitur dan spesifikasi yang ditawarkannya cukup sepadan, setidaknya di atas kertas.

Huawei Nova 5T

Kita mulai dari aspek terpenting bagi konsumen saat ini, yaitu kamera. Angka lima pada namanya rupanya juga menjadi penanda bahwa ponsel ini mengemas lima kamera sekaligus; satu di depan, empat di belakang. Di depan, ada kamera 32 megapixel f/2.0 yang siap mengabadikan beragam pose selfie konsumen.

Beralih ke belakang, suguhan utamanya adalah kamera 48 megapixel f/1.8, dengan sensor 1/2 inci bikinan Sony. Tiga sisanya adalah kamera ultra-wide 16 megapixel f/2.2, kamera bokeh (depth sensor) 2 megapixel f/2.4, dan kamera macro 2 megapixel f/2.4 yang sanggup mengunci fokus pada subjek hingga sedekat 4 cm.

Modul-modul kamera tersebut turut didukung oleh mode pemotretan dalam format RAW buat yang gemar menyunting hasil jepretannya secara merinci. Urusan video, Nova 5T siap merekam dalam resolusi maksimal 4K 30 fps, dan ia juga menawarkan mode slow-motion ekstrem di angka 960 fps, tapi dengan resolusi 720p saja.

Huawei Nova 5T

Terkait spesifikasi, Nova 5T juga cukup memikat. Pada kenyataannya, ia merupakan anggota seri Nova pertama yang menggunakan chipset kelas flagship, yakni Kirin 980 yang berarsitektur 7 nm dan dibekali sepasang NPU (neural processing unit) untuk menggenjot kinerja fitur-fitur berbasis AI. Melengkapi chipset tersebut adalah RAM 8 GB serta storage internal 128 GB.

Sesuai dengan target pasarnya, Huawei tidak lupa menyematkan fitur khusus untuk keperluan gaming. Fitur yang dimaksud adalah GPU Turbo 3.0, yang pada dasarnya merupakan optimasi kinerja chip grafis agar konsumsi energinya tidak terlalu tinggi selagi masih bisa menyuguhkan sesi bermain yang mulus. Huawei bilang sejauh ini sudah ada 25 game populer yang dapat dimainkan dengan mengaktifkan fitur ini.

Agar lebih maksimal lagi, Huawei juga merancang Nova 5T supaya kompatibel dengan aksesori gamepad model snap-on secara seamless. Gamepad-nya ini cuma berada di satu sisi saja, akan tetapi jumlah tombolnya ada enam di samping sebuah joystick analog.

Huawei Nova 5T

Layar Nova 5T yang mengadopsi model hole punch sendiri menggunakan panel 6,26 inci beresolusi 2340 x 1080 pixel. Tidak ada sensor sidik jari di baliknya, Huawei justru memilih untuk mengintegrasikannya pada tombol power Nova 5T. Mungkin itu juga yang menjelaskan mengapa tubuhnya begitu tipis di angka 7,87 mm, sedangkan bobotnya berkisar 174 gram.

Meski tipis, unit baterainya ternyata masih cukup berisi: 3.750 mAh, lengkap dengan dukungan teknologi fast charging 22,5 W yang diklaim dapat mengisi 50% kapasitasnya dalam waktu 30 menit saja. Catatan terakhir, Huawei Indonesia juga memastikan kalau Nova 5T bakal kebagian jatah akses ke beragam layanan Google, termasuk halnya Google Play Store, yang berarti nasibnya berbeda dari Huawei Mate 30 dan 30 Pro di pasar internasional.

Huawei Nova 5T

Jadi seperti yang saya bilang tadi, harga jual nyaris 7 juta rupiah itu cukup sepadan dengan apa yang ditawarkan. Agar lebih menarik lagi, Huawei Indonesia rupanya juga mengadakan program pre-order dengan sejumlah bonus: Huawei Band 3, Huawei Freelace, dan charger mobil berteknologi fast charging.

Huawei bilang nilai bonusnya ini mencapai sekitar 2,6 juta rupiah, sedangkan program pre-order-nya sendiri berlangsung mulai 26 September sampai 2 Oktober mendatang, baik secara online melalui JD.id, atau secara offline melalui Huawei Experience Shop dan sejumlah mitra ritel Huawei lainnya. Program trade-in (tukar tambah) juga tersedia bagi yang berminat.

Xiaomi Ungkap Mi Mix Alpha, Nyaris Seluruh Bodinya Merupakan Layar

Sejak tahun 2016, Xiaomi sudah menelurkan tiga smartphone eksperimental di bawah seri Mi Mix. Tahun ini bisa dibilang merupakan puncak dari keberanian mereka dalam berinovasi, dan itu mereka tunjukkan lewat smartphone ekstrem bernama Mi Mix Alpha.

Di saat pabrikan-pabrikan lain berlomba-lomba mengadopsi tren layar yang sisi kiri dan kanannya melengkung sampai menutupi bagian samping perangkat, Xiaomi rupanya ingin melampaui lebih jauh lagi. Layar Mi Mix Alpha bukan cuma melengkung sampai ke samping, tapi terus menyambung hingga ke bagian belakang ponsel.

Xiaomi Mi Mix Alpha

Xiaomi menyebutnya dengan istilah Surround Display, dan benar saja, nyaris seluruh penampang ponsel ini ditutupi oleh layar. Xiaomi bilang rasio layar ke bodinya mencapai angka 180%, tapi apalah arti angka tersebut kalau perangkatnya memang tidak menyisakan ruang untuk komponen lain yang bukan layar.

Namun sisa ruang tetap ada, spesifiknya untuk bezel tipis di atas dan bawah, serta rumah kamera di belakang yang memanjang sampai ke bawah. Xiaomi bilang rumah kameranya ini terbuat dari kaca safir utuh yang ditambatkan ke atas keramik, sedangkan rangka atas dan bawah Mi Mix Alpha sendiri terbuat dari bahan titanium, yang dikenal lebih kuat dari stainless steel meskipun lebih ringan.

Xiaomi Mi Mix Alpha

Bicara soal kamera, Mi Mix Alpha juga ingin membuat gebrakan melalui kamera utama beresolusi 108 megapixel. Sensor hasil kolaborasi Samsung dan Xiaomi ini bukan cuma mengunggulkan resolusi yang luar biasa tinggi saja, tapi juga ukuran penampang yang memang lebih besar dari biasanya di angka 1/1,33 inci, yang berarti ia bisa menyerap lebih banyak cahaya.

Urusan video, Xiaomi memang tidak menyinggungnya, akan tetapi Samsung sempat bilang bahwa sensor bikinannya ini sanggup merekam dalam resolusi 6K 30 fps. Optical Image Stabilization (OIS) tentu ada, bahkan Xiaomi menyebut OIS-nya berbasis empat poros. Sebagai perbandingan, kamera mirrorless paling top dari Sony mengemas sistem OIS lima poros.

Xiaomi Mi Mix Alpha

Di samping kamera 108 megapixel, masih ada dua kamera lain di belakang Mi Mix Alpha: kamera telephoto 12 megapixel berbekal teknologi dual pixel autofocus, serta kamera ultra-wide 20 megapixel yang siap menyenangkan hati para pencinta macro photography berkat kemampuannya menjepret subjek secara close-up hingga sedekat 1,5 cm.

Layar dan kamera kelas ekstrem itu tentu turut didampingi oleh spesifikasi kelas flagship: chipset Qualcomm Snapdragon 855+, RAM 12 GB dan storage internal tipe UFS 3.0 berkapasitas 512 GB. Baterainya pun besar, dengan kapasitas 4.050 mAh serta dukungan fast charging ber-output 40 W. Pertanyaan saya, apakah cukup besar untuk layar semasif ini?

Yang mungkin jadi pertanyaan lain adalah, ke mana semua tombol fisik yang biasa kita jumpai pada sebuah smartphone? Tidak ada. Sebagai gantinya, bagian layar yang berada di samping telah dibekali panel pressure-sensitive, yang menurut Xiaomi dapat menyimulasikan sensasi mengklik tombol fisik. Bagian sampingnya ini juga menjadi rumah untuk indikator seperti sinyal jaringan dan sisa baterai.

Bagian terbaiknya adalah, meski smartphone yang sudah mendukung jaringan 5G ini dikategorikan sebagai perangkat konsep, Xiaomi sudah punya niatan untuk memproduksinya dalam skala kecil menjelang akhir tahun nanti, dan menjualnya seharga 20.000 yuan (kurang lebih sekitar 40 jutaan rupiah).

Sumber: Xiaomi.

Hadirkan 2 Kamera Depan dan 4 Kamera Belakang, vivo V17 Pro Dijual dengan Harga 5.7 Juta Rupiah

Tanggal 23 September 2019 vivo secara resmi memperkenalkan perangkat anyar mereka yaitu V17 Pro. Perangkat menghadirkan total 6 kamera, 2 kamera depan dan 4 di belakang. Pembaca DailySocial mungkin sudah membaca artikel tentang perangkat ini yang menampilkan beberapa hasil fotonya. Nah artikel ini akan membahas detail spesifikasi beserta harga jual.

Dalam rilisnya, vivo menyebutkan bahwa V17 Pro ini merupakan kamera pertama di Indonesia yang menggunakan dual pop up selfie camera. Dijual dengan harga 5.699.000 rupiah, perangkat terbaru vivo ini akan meramaikan segmen smartphone menengah dengan banyak kamera.

vivo V17 Pro

Spesifikasi kamera

Untuk V17 Pro Anda akan mendapatkan dua kamera untuk digunakan selfie, satu kamera 32MP sebagai kamera depan utama dan 8MP sebagai kamera ultra wide. Keunggulan kamera sepertinya menjadi salah satu fokus vivo untuk mempromosikan perangkat ini. Tidak hanya lewat iklan yang bertebaran di Youtube, tetapi saat rilis pun, cukup kentara.

Untuk melengkapi kehebohan kamera depan dua buah, vivo menyertakan 4 kamera belakang dengan spesifikasi sebagai berikut: 48MP sebagai kamera utama dengan sensor Sony IMX 582, 8MP ultra wide, 2MP macro serta 2MP depth sensor untuk efek bokeh.

Tren 4 kamera di segmen menengah ini memang lagi cukup hits. Setidaknya sudah 2 perangkat terbaru yang merilis dengan tipe seperti ini, Realme 5 Pro dan OPPO A9. Meski dua perangkat yang duluan hadir ini masih bisa dibilang saudara jauh dengan vivo, namun model 4 kamera seperti ini bisa jadi adalah salah satu strategi jualan untuk menggoda para penikmat gadget di segmen menengah.

vivo V17 Pro

Fitur utama

Sebenarnya ada kurang lebih 19 fitur unggulan yang disertakan vivo pada rilis, namun saya tidak akan membahas semua, hanya beberapa saja. Tentu saja yang pertama adalah yang berhubungan dengan fotografi. Tiga kamera yang disediakan melanjutkan seri sebelumnya yaitu V15 Pro, sedangkan ada satu tambahan kamera makro, meski hanya 2MP tetapi menjadi tambahan bagi mereka yang ingin mengambil shoot dari dekat. Namun untuk depth sensor, agak turun dari V15 Pro yang memiliki kamera depth sensor 5MP.

Dari penjelasan saat presentasi, sebenarnya yang paling menarik untuk diuji dari kamera belakang adalah fitur super night mode yang dilengkapi dengan f/1.8. Contoh dari beberapa hasil memang sudah kami publikasi di artikel ini, namun akan kami uji lagi di artikel review.

Fitur unggulan lain adalah di kamera depan, yang kini memiliki tidak satu tetapi 2 kamera yang tampil dengan efek pop up. Selain besarnya MP yang dihadirkan serta kini telah memiliki lensa khusus untuk wides elfie, yang menarik adalah dipromosikannya fitur super night selfie untuk hasil foto selfie dengan cahaya temaran yang lebih baik.

Keunggulan smartphone kamera untuk selfie ini tentunya menjadi hal menarik, karena bagi vivo, selfie masih bisa menjadi salah satu keunggulan yang ditawarkan untuk menarik konsumen untuk membeli perangkat teranyar mereka. Bahkan keseriusan untuk meningkatkan hasil kamera untuk selfie hadir dengan disematkannya 2 kamera untuk bagian depan. Dijelaskan bahwa kehadiran fitur-fitur yang ada di V17 Pro ini telah berdasarkan riset yang dilakukan vivo dan menurut mereka fitur yang dihadirkan di perangkat ini diminati oleh para konsumen.

Dari sisi perangkat lunak, fitur selfie kini juga dimanjakan dengan fitur pose master untuk membantu pengguna menemukan pose menarik saat selfie, serta tentu saja fitur beauty dengan AI yang menjadi andalan.

Fitur lain seperti prosesor sebenarnya kurang menarik, karena masih menggunakan prosesor seri terdahulu yaitu Snapdragon 675 AIE namun Anda mungkin melirik RAM dan ROM-nya yang cukup besar yaitu 8GB/128GB. Bagian layar juga diunggulkan dengan menghadirkan E3 OLED terbaru yang menghadirkan warna yang lebih baik. Di perangkat lunak disediakan pula fitur Eye Care untuk kenyamanan bermain game. Sedangkan untuk baterai hadir dengan 4.100 mAh dengan dual engine fast charging.

Dari sisi desain V17 Pro ini sebenarnya cukup menarik, hadir dengan pilihan (baru) dua warna yang terinspirasi dari nama kain, Satin Black dan Silk White, kombinasi desain peletakan kamera, bahan body belakang serta warnanya, menarik sebagai perangkat yang ditujukan untuk kelas menengah.

Harga dan ketersediaan

vivo V17 Pro

Vivo V17 Pro dijual dengan harga 5.699.000 rupiah dan tersedia untuk pemesanan dari tanggal 23-30 September 2019. Ada program menarik dari XL serta fasilitas trade in berbagai tambahan fasilitas seperti asuransi.

Anda yang memiliki V15 Pro dan ingin naik ke seri baru bisa memanfaatkan fasilitas trade in untuk update dengan perangkat terbaru vivo. Perangkat ini juga bisa ditujukan bagi Anda yang ingin menikmati hasil kamera selfie dengan smartphone pertama di Indonesia yang mempunyai dual pop up selfie camera.

Kami akan melakukan review perangkat vivo V17 Pro, tunggu artikelnya di DailySocial.id.

vivo V17 Pro

Tanpa Integrasi Layanan Google, Huawei Mate 30 dan Mate 30 Pro Resmi Diperkenalkan

Bertempat di kota Munich, Jerman, Huawei resmi menyingkap duo smartphone flagship terbarunya: Mate 30 dan Mate 30 Pro. Keduanya tentu membawa sederet pembaruan dibanding masing-masing pendahulunya, akan tetapi mereka juga menjadi ponsel pertama Huawei di luar pasar Tiongkok yang tidak dilengkapi layanan Google.

Ya, dampak dari sengketa panjang antara Huawei dan pemerintahan Amerika Serikat akhirnya sudah langsung kelihatan. Sebagai gantinya, Huawei harus menggunakan sistem operasi Android versi AOSP (Android Open Source Project), dan deretan aplikasi pihak ketiga untuk duo Mate 30 pun harus didistribusikan melalui Huawei AppGallery, bukan Google Play Store.

Saya yakin banyak yang merasa kecewa mendengar hal ini, apalagi setelah melihat potensi besar dari keduanya. Singkat cerita, Huawei Mate 30 dan Mate 30 Pro merupakan ponsel yang sangat menarik, terlepas dari ada atau tidaknya layanan Google di dalamnya.

Huawei Mate 30 / Huawei
Huawei Mate 30 / Huawei

Kita mulai dari layarnya. Huawei memang belum lepas dari tren notch, tapi itu bukan berarti mereka tidak tertarik mengejar tren lain di sektor display. Kalau kita lihat layar Mate 30 Pro, tampak bahwa bagian kiri dan kanan layarnya melengkung hingga nyaris menutupi seluruh bagian samping perangkat.

Konsekuensi dari gaya desain baru ini adalah, Huawei tidak punya cukup ruang untuk menempatkan tombol fisik. Yang tersisa pada Mate 30 Pro hanyalah tombol power, sedangkan tombol volumenya telah digantikan oleh tombol virtual yang bisa diakses dari sisi kiri layar. Skenarionya mirip seperti yang kita jumpai pada Vivo NEX 3 belum lama ini.

Layarnya sendiri merupakan panel OLED 6,53 inci dengan resolusi 2400 x 1080 pixel. Perlu dicatat, layar yang Huawei sebut dengan istilah “Horizon Display” ini hanya tersedia di Mate 30 Pro saja. Mate 30 di sisi lain harus tabah dengan layar berbentuk biasa, meski spesifikasinya tetap saja menarik: OLED 6,62 inci, dengan resolusi 2340 x 1080 pixel.

Huawei Mate 30 Pro

Beralih ke kamera, tanpa harus terkejut ini merupakan aspek yang paling dibanggakan oleh Huawei. Mate 30 hadir dengan tiga kamera belakang, sedangkan Mate 30 Pro dengan empat kamera belakang. Di atas kertas, rincian teknisnya terdengar mengesankan.

Baik Mate 30 dan Mate 30 Pro sama-sama mengandalkan kamera utama beresolusi 40 megapixel yang diklaim mampu menangkap 137% lebih banyak cahaya ketimbang iPhone 11 Pro Max, dan ini kemungkinan besar terwujud berkat penggunaan filter warna RYYB pada sensornya. Keduanya pun turut dibekali kamera telephoto 8 megapixel, lengkap dengan lensa f/2.4 dan OIS.

Namun kesamaannya terhenti di situ. Dua kamera lain Mate 30 Pro mencakup kamera ultra-wide 40 megapixel dan kamera 3D depth-sensing, sedangkan Mate 30 hanya menyisakan kamera ultra-wide beresolusi 16 megapixel. Di depan, ada kamera selfie 24 megapixel untuk Mate 30, sedangkan Mate 30 Pro lagi-lagi lebih superior dengan kamera selfie 32 megapixel sekaligus kamera 3D depth-sensing satu lagi.

Huawei Mate 30 Pro

Soal performa, Mate 30 dan Mate 30 Pro sama-sama mengemas chipset Kirin 990 yang baru diperkenalkan pada event IFA belum lama ini. Chipset itu ditemani RAM 6 GB dan storage 128 GB pada Mate 30, sedangkan Mate 30 Pro kebagian jatah RAM 8 GB dan storage 256 GB.

Keduanya juga sama-sama mengusung baterai berkapasitas besar: 4.200 mAh pada Mate 30, dan 4.500 mAh pada Mate 30 Pro. Fast charging 40 W merupakan fitur standar, demikian pula wireless charging 27 W beserta reverse wireless charging.

Duduk di kelas flagship, harga Mate 30 dan Mate 30 Pro sudah pasti mahal. Di pasar Eropa, Mate 30 dibanderol 799 euro (± Rp 12,3 juta), sedangkan Mate 30 Pro dibanderol 1.099 euro (± Rp 17 juta). Huawei juga bakal memasarkan Mate 30 Pro versi 5G seharga 1.199 euro (± Rp 18,5 juta), tidak ketinggalan juga Mate 30 versi Porsche Design yang dibekali RAM 12 GB dan storage 512 GB seharga 2.095 euro (± Rp 32,4 juta).

Sumber: Android Authority.

[Unboxing] Samsung Galaxy A10s: Bentuk Sama tapi Berkamera Dua

Sepertinya belum lama Samsung mengeluarkan smartphone Galaxy A10. Namun, saat ini ternyata Samsung sudah memiliki sang pengganti, yaitu A10s. Sama seperti Galaxy A50s, Galaxy A10s menambahkan beberapa feature yang lebih baru dari A10.

Samsung Galaxy A10s Unboxing - Launch

Hal pertama yang terlihat adalah Galaxy A10s menggunakan dua kamera pada bagian belakangnya. Selain itu, Samsung juga menambahkan sensor sidik jari serta face recognition untuk meningkatkan keamanan dari perangkat ini. Namun hal tersebut sepertinya lebih mendekatkan lagi kelas antara A10s dengan yang di atasnya maupun seri M.

Oleh karena itu, Samsung mengatakan bahwa saat ini mereka sudah tidak mengklasifikasikan perangkatnya berdasarkan harga. Samsung membedakan perangkatnya saat ini sesuai dengan kebutuhan dari para penggunanya. Oleh karenanya, seri A selalu disasar untuk generasi yang suka untuk melakukan live video.

Samsung Galaxy A10s Unboxing

Samsung juga mengundang saya dalam rangka acara unboxing yang dilaksanakan pada Scenic Sudirman, pada tanggal 18 September 2019. Tidak banyak memang yang dapat dilihat didalam paket penjualannya. Saat dibuka paket penjualannya, hanya didapatkan perangkat A10s, kabel USB, serta charger.

Yang cukup menarik adalah Galaxy A10s tidak menggunakan SoC Exynos. Kali ini, Samsung menyematkan SoC Mediatek Helio P22 pada perangkat dengan harga Rp. 1.899.000 ini. A10s juga hanya memiliki satu varian dengan RAM 2 GB dan penyimpanan 32 GB.

Samsung Galaxy A10s Unboxing - Dual cam

Kami sudah mendapatkan unit demo dari Samsung. Tentunya, kami bakal melakukan review yang lebih mendalam untuk Galaxy A10s ini.

Realme 5 dan 5 Pro Resmi Luncur dengan Gunakan Empat Kamera

Realme akhirnya kembali meluncurkan dua buah smartphone lagi di tahun 2019 ini. Kali ini, yang diluncurkan adalah Realme 5 Pro dan Realme 5 yang menggantikan dua smartphone dengan seri 3 yang sebelumnya sudah diluncurkan. Realme juga sekaligus merayakan masuknya mereka ke dalam jajaran 5 besar produsen smartphone di Indonesia.

Realme 5 Series - Launch

Hal baru yang dapat ditemukan pada kedua perangkat Realme seri 5 ini adalah penggunaan empat kamera pada bagian belakangnya. Secara berurutan, kamera yang ada pada bagian belakang tersebut adalah kamera wide angle 119 derajat, kamera utama, kamera portrait, dan kamera makro. Jadi, Realme memang ingin memulai penggunaan empat buah kamera mulai dari seri ini.

Untuk spesifikasi dari keduanya adalah sebagai berikut

Realme 5 Pro Realme 5
SoC Snapdragon 712 Snapdragon 665
CPU 2×2.3 GHz Kryo 360 Gold + 6×1.7 GHz Kryo 360 Silver 4 x 2.0 GHz Kryo 260 Gold & 4 x 1.8 GHz Kryo 260 Silver
GPU Adreno 616 Adreno 610
RAM 4 / 8 GB 3 / 4 GB
Internal 128 GB 32 / 64 / 128 GB
Layar IPS 6,3 inch 2340×1080 IPS 6,5 inci 1600 x x720
Dimensi 157 x 74.2 x 8.9 mm 164.4 x 75.6 x 9.3 mm
Bobot 184 gram 198 gram
Baterai 4035 mAh 5000 mAh

Pada perangkat terbarunya ini, Realme menggunakan desain baru pada bagian belakangnya. Desain diamond cutting yang ada dibelakangnya tersebut memiliki dua warna, Crystal Blue dan Crystal Purple untuk Realme 5, serta Sparkling Blue dan Crystal Green untuk Realme 5 Pro.

Realme 5 Series - Realme 5

Realme 5 Pro tersedia dalam 2 varian, 4GB+128GB dengan harga Rp 2.999.000 dan 8GB+128GB dengan harga Rp 3.699.000. Selain itu, Realme 5 akan tersedia dalam 3 varian, 3GB + 32GB dengan harga Rp 1.999.000, 3GB+64GB dengan harga Rp 2.199.000, dan 4GB+128GB dengan harga Rp 2.699.000.

Gunakan Gorilla Glass 3+

Kedua perangkat Realme seri 5 ini datang dengan menggunakan Gorilla Glass 3+. Padahal, Realme 3 Pro dan Realme X menggunakan Gorilla Glass 5 yang kelasnya berada di atasnya. Apa alasan dibalik itu?

Realme 5 Series - Realme 5 Pro

Penggunaan Gorilla Glass 3+ menurut Felix Christian, Product Manager Realme Indonesia, merupakan salah satu strategi untuk mengurangi harga.  Hal tersebut dikarenakan penggunaan spesifikasi yang tinggi serta empat kamera yang tidak murah untuk diimplementasikan.

Felix berharap bahwa Gorilla Glass 3+ juga dapat bertahan pada saat digunakan nantinya. Untuk kasus Realme X, penggunaan Gorilla Glass 5 cukup berkaitan dengan in display fingerprint sehingga mengharuskan kaca yang lebih tipis.

Tidak Ghoib?

Dengan penetapan harga yang cukup terjangkau, sebuah smartphone bisa menjadi sebuah barang langka di pasaran. Hal tersebut juga bisa terjadi pada kedua perangkat baru dari Realme ini. Namun, Felix menepis bahwa kedua perangkat ini nantinya bakal langka di pasaran.

Realme 5 Series - QnA

Realme menggunakan strategi target triple double untuk Realme 5 Pro dari sebelumnya. Kapasitas produksi sudah lengkap dan sudah tersebar di seluruh toko di Indonesia. Hal ini cukup memastikan bahwa produk Realme 5 Pro tidak akan langka di Indonesia.

Realme Seri 3 End of Life

Harga dari Realme seri 5 memang terpaut cukup kecil dengan Realme seri 3. Walaupun begitu, ternyata Realme sudah terlebih dahulu menghentikan produksi dari Realme seri 3. Jadi, semua Realme seri 3 yang ada dipasaran merupakan produk yang sudah berhenti masa produksinya.

Felix mengatakan bahwa setiap kali Realme mengeluarkan produk baru, secara otomatis produk lamanya akan berhenti berproduksi. Hal ini juga berkaitan dengan volume produksi dari pabrik mereka. Namun, semua itu juga tergantung dengan umur dari produk yang mereka tentukan.

Kami juga sudah menguji Realme 5 Pro pada tautan yang satu ini.

[Review] Realme 5 Pro: Empat Kamera dengan Kinerja Tinggi

Setelah mengeluarkan tiga smartphone dengan nama Realme 3, 3 Pro, dan X, produsen asal Tiongkok ini ternyata belum berhenti. Realme saat ini ingin cepat-cepat meramaikan pasar perangkat komunikasi pintar dengan smartphone terbarunya yang memiliki sebuah kamera makro. Perangkat tersebut adalah Realme 5 Pro.

Realme 5 Pro

Realme 5 Pro datang dengan spesifikasi yang sedikit lebih tinggi dibandingkan Realme X. Realme 5 Pro juga tidak menggunakan kamera mekanik untuk mengambil gambar swafoto. Layar depannya menggunakan desain waterdrop sehingga kamera bagian depannya dapat disematkan ke dalam poni tersebut.

Spesifikasi dari Realme 5 Pro berbandingkan Realme X adalah sebagai berikut

Realme 5 Pro Realme X
SoC Snapdragon 712 Snapdragon 710
CPU 2×2.3 GHz Kryo 360 Gold + 6×1.7 GHz Kryo 360 Silver 2×2.2 GHz Kryo 360 Gold + 6×1.7 GHz Kryo 360 Silver
GPU

Adreno 616

RAM

8 GB

Internal

128 GB

Layar IPS 6,3 inch 2340×1080 Amoled 6,53 inch 2340×1080
Dimensi 157 x 74.2 x 8.9 mm 161.2 x 76 x 9.4 mm
Bobot 184 gram 191 gram
Baterai 4035 mAh 3765 mAh
Kamera utama/depan 12MP atau 48 MP, 8 MP UltraWide, 2 MP Macro, 2 MP Bokeh / 16 MP 12 MP atau 48 MP, 5 MP Bokeh / 16 MP Pop Up
OS

Android 9 Pie dengan ColorOS 6

Realme 5 Pro - Belakang

SoC yang digunakan memiliki sedikit peningkatan pada bagian prosesor berkinerja tinggi, yaitu 100 MHz. Selain itu, Realme 5 Pro memiliki baterai yang lebih besar dibandingkan dengan Realme X. Keduanya juga masih menggunakan Android 9 Pie dengan ColorOS 6.

Hasil dari CPU-Z nya adalah sebagai berikut

Hasil Sensor Box nya adalah sebagai berikut

Realme 5 Pro - Sensor Box

Unboxing

Inilah isi dari paket penjualan Realme 5 Pro

Realme 5 Pro - Unboxing

Desain

Desain yang dimiliki oleh Realme 5 Pro kurang lebih sama dengan Realme 3 Pro. Pada bagian belakangnya masih terbuat dari bahan plastik polikarbonat yang finishing-nya sangat ramah terhadap sidik jari. Realme 5 Pro menggunakan desain seperti pecahan kaca pada bagian belakangnya. Warna dari perangkat yang kami dapatkan adalah hijau daun atau Crystal Green.

Realme 5 Pro - Bagian Bawah

Resolusi yang dimiliki oleh Realme 5 Pro sama dengan Realme 3 Pro, yaitu 2340×1080 yang memiliki rasio 19,5:9. Perbedaannya adalah penggunaan pelindung layarnya. Layar dari Realme 5 Pro sudah terlindungi dengan Gorilla Glass 3+. Corning sendiri meningkatkan kekuatan GG 3+ saat terjatuh, lebih kuat dari GG3, yang menempatkannya di antara GG3 dengan GG5.

Realme 5 Pro kembali mengusung desain berponi dengan model Waterdrop. Hal ini tentu saja hanya menggunakan sebagian kecil dari bagian atas layar sehingga membuat informasi pada notification bar lebih luas. Dan pada poni tersebut tentu saja disematkan kamera dengan resolusi 16 MP untuk mengambil swafoto.

Realme 5 Pro - Bagian Kanan

Pada bagian belakang Realme 5 Pro dapat ditemukan empat buah kamera lengkap dengan LED Flash. Bagian ini cukup menonjol sehingga cukup merisaukan saat smartphone ditaruh di atas meja dan tergeser, membuat kaca lensa dapat baret, walau menggunakan kaca Sapphire. Oleh karenanya, gunakan saja back case transparan bawaannya sehingga dapat membuat bagian kameranya tidak menonjol.

Pada bagian kanannya dapat ditemukan tombol power untuk menyalakan dan mematikan perangkat. Pada bagian kirinya dapat ditemukan slot SIM dan tombol volume. Di bagian bawahnya dapat ditemukan port Audio 3.5mm, USB-C, speaker, dan microphone.

 

Realme 5 Pro - Bagian Kiri

Sistem operasi yang digunakan pada Realme 5 Pro sama dengan yang digunakan pada Realme 3 Pro. Dengan basis Android 9 Pie, Realme 5 Pro menggunakan ColorOS versi 6. Dan berbeda dengan yang digunakan pada OPPO, ColorOS 6 yang digunakan pada Realme 5 Pro menghadirkan app drawer.

Jaringan LTE

Realme selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Realme 5 Pro sendiri mendukung band 1(2100), 3(1800), 5(850), 8(900),  34(2000), 38(2600), 40(2300), dan 41(2500) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Realme 5 Pro  menggunakan LTE Cat 6 yang mendukung 2 Carrier Aggregation dengan kecepatan download sampai dengan 300 Mbps.

Kamera

Realme 5 Pro memiliki sensor yang sama pada kamera utama dan depannya dengan Realme X. Kamera utamanya menggunakan sensor Sony IMX 586 yang memiliki fasilitas pixel binning hingga 48 MP. Kamera depannya juga memiliki teknologi yang sama dengan menggunakan sensor Sony IMX 471.

Realme 5 Pro - Quadcam

Untuk hasil kamera utamanya, Anda dapat lihat pada link yang satu ini (Jajal Kamera Realme 5 Pro). Beberapa foto bisa menjadi bahan acuan untuk memperlihatkan bagaimana kinerja kamera utamanya. Yang pasti, hasilnya kurang lebih sama dengan Realme X.

Yang cukup membikin penasaran adalah kamera dengan lensa makro. Sayangnya, kamera ini hanya menggunakan resolusi 2 MP saja. Hasilnya memang cukup baik, namun tidak terlalu tajam. Berikut adalah contohnya

Lalu bagaimana dengan hasil kamera selfie-nya? Hasilnya memang cukup baik. Hanya saja, saya tidak terlalu suka menggunakan fitur Beautify sehingga lebih memilih dimatikan. Berikut adalah hasilnya

Pengujian

Realme 5 Pro menggunakan chipset high end yang saat ini baru digunakan pada saudara , yaitu Snapdragon 712. Snapdragon 712 sendiri menggunakan dua inti Snapdragon Kryo 360 yang berbasis Cortex A75 yang kencang dalam menjalankan sistem operasi Android.

Dengan menggunakan SoC tersebut, kinerja bermain game sudah pasti tidak perlu diragukan lagi. Game yang kami coba pada perangkat ini adalah PUBG Mobile, LifeAfter, dan AoV. Akan tetapi, dengan layar yang lebar, pengguna harus melakukan setting ulang letak tombol virtual. Saya sering kali gagal menembak lawan pada game PUBG Mobile karena tombol tembak tidak tertekan karena letaknya berbeda dari biasanya.

Dengan menggunakan Snapdragon 712, kami menghadirkan kembali Realme X yang menggunakan Snapdragon 710 serta sebuah smartphone yang menggunakan Snapdragon 845. Tentu saja hal ini untuk membandingkan seberapa baik kinerja Realme 5 Pro.

Uji Baterai dengan MP4

Pengujian kami kali ini menggunakan video MP4 yang dimainkan secara berulang-ulang. Videonya sendiri menggunakan resolusi 1920×1080 dengan codec H.264 dan berdurasi 120 menit. Kami tidak menggunakan BatteryXPRT karena algoritma penghemat baterai yang sangat ketat pada ColorOS 6 versi RealMe 5 Pro ini.

Pengujian berlangsung selama 14 jam 25 menit pada unit yang kami dapatkan. Setelah baterai habis dan perangkat mati, kami langsung menguji VOOC dengan charger bawaan Realme 5 Pro, karena tidak mendapatkan charger aslinya. Hasilnya, kami dapat mengisi sampai penuh dalam waktu 1 jam 37 menit dengan kondisi perangkat dinyalakan.

Verdict

Realme lagi-lagi menawarkan sebuah perangkat yang sangat menarik dengan harga yang cukup terjangkau. Dengan harga Rp. 3.699.000, smartphone ini mampu bersaing dengan perangkat yang memiliki harga di atasnya. Hal ini yang terus ditawarkan Realme pada setiap perangkatnya, termasuk Realme 5 Pro.

Kinerja menjadi salah satu andalan Realme pada 5 Pro. Smartphone ini mampu memainkan beberapa game, termasuk PUBG Mobile, dengan setting tinggi tanpa lag. Hal tersebut juga didukung dengan baterai yang besar sehingga waktu bermain game akan lebih lama.

Kamera juga menjadi poin penjualan dari Realme 5 Pro. Untuk kamera utamanya, hasilnya tidak perlu diragukan lagi. Untuk perangkat seharga tiga jutaan, hasil kameranya bisa diandalkan. Kamera dengan lensa makro juga membuat perangkat ini berbeda. Sayangnya, resolusi 2 MP yang ada rasanya kurang bisa menangkap detail obyek yang diambil.

Perangkat ini memang bisa menjadi pilihan utama saat Anda ingin memiliki smartphone dengan kinerja tinggi. Akan tetapi, bagi pemilik Realme 3 Pro dan Realme X, Anda tidak perlu pindah ke Realme 5 Pro karena memiliki perbedaan yang tidak terlalu banyak.

Sparks

  • Kinerja tinggi
  • Hasil kamera utama dan selfie bagus
  • Daya tahan baterai bagus
  • Responsif
  • Fingerprint cepat
  • Desain belakang cukup cantik

Slacks

  • Hasil kamera makro kurang baik
  • Bagian belakang ramah terhadap minyak sidik jari
  • Bloatware cukup banyak