Smartphone Android Go Pertama dari Redmi Resmi Diungkap

Sub-brand Xiaomi, Redmi kembali menggulirkan smartphone barunya. Konsisten menyasar kelas entry level, punggawa yang diperkenalkan kali ini datang dengan Android Go yang menjadi inisiasi perdana dari Redmi bahkan Xiaomi.

Redmi Go diperkenalkan secara resmi melalui sebuah cuitan di akun resmi Xiaomi. Tak banyak informasi yang bisa digali terkait harga, ketersediaan dan bahkan spesifikasi kompletnya. Tetapi sejumlah bagian penting terpampang di cuitan tersebut.

Berdasarkan cuitan itu, Redmi Go terkonfirmasi menawarkan layar HD 5 inci yang dinahkodai oleh prosesor quad-core Snapdragon yang belum diketahui seri pilihannya. Untuk menjaga perangkat tetap hidup, Redmi memilih baterai 3.000 mAh lalu ada juga kamera belakang 8 megapiksel dengan flash LED serta kamera depan 5 megapiksel yang bertugas mengabadikan selfie.

Dikarena sistem operasinya menggunakan Android Go, maka sangat masuk akal jika perangkat dibekali sejumlah fitur khusus Android Go, seperti Files Go, Gmail Go, YouTube Go, Maps Go dan lain-lain. Dalam menu pengaturan Android Go, juga akan ada opsi khusus untuk memonitor konsumsi data. Fitur Data Saver pada browser Chrome juga akan diaktifkan secara default.

Android Go sendiri merupakan sistem operasi veri ringan yang dirancang untuk ponsel yang memiliki ruang penyimpanan minimalis. Android Go tidak selalu berarti mengadopsi stock Android, di mana sistem operasi ini telah dioptimalkan untuk bekerja mulus di smartphone dengan spesifikasi perangkat keras yang lebih sederhana.

Redmi belum membagikan detail lainnya saat ini, namun gambar yang dibagikan oleh Xiaomi di Twitter menunjukkan bahwa Redmi Go akan ditawarkan dalam dua warna – Hitam dan Biru. Ke mana Redmi Go akan mendarat juga masih menjadi misteri.

Jika resmi debut, nantinya Redmi Go akan bersaing keras dengan sejumlah perangkat yang sudah lebih dulu menyapa pasar, seperti ZTE Tempo GO, Nokia 1,  Huawei Y3 2018, Alcatel 1, dan Samsung Galaxy J4 Core.

Smartphone 5G dari LG Bakal Debut di MWC, tapi Bukan G8

5G sudah jelas akan menjadi hal besar di tahun 2019, sejumlah pabrikan perangkat pun sudah menyatakan diri siap untuk menyambut teknologi jaringan tersebut. Yang teranyar, LG dikabarkan ikut meramaikan pasar perangkat 5G dengan meluncurkan perangkat terbaru.

Tetapi alih-alih menanamkan dukungan 5G tersebut ke flagship barunya, LG justru melepaskan kejutan dengan merilis teaser yang menegaskan bahwa teknologi 5G tidak akan disematkan ke G8, sang flagship. Melainkan menciptakan perangkat baru dengan nama berbeda, LG 5G. Tampaknya LG tak butuh usaha ekstra untuk menemukan nama yang tepat bagi perangkat barunya ini.

Dikonfirmasi langsung oleh LG bakal memulai debut di ajang MWC 2019 Februari mendatang, LG 5G disebut-sebut bakal ditenagai chipset Snapdragon 855 yang merupakan chipset paling garang saat ini.

Fitur Vapor Chamber juga hadir di antara deretan fitur unggulan. Ini adalah komponen baru yang dirancang untuk menjaga suhu perangkat ketika digeber menjalankan game dan aplikasi yang berat. Pipa panas ini memiliki penampang 2.7 kali lebih lebar dibandingkan komponen di LG V40 ThinQ, sehingga volume air di dalamnya otomatis lebih banyak dan kinerjanya juga diklaim lebih baik.

Untuk sumber tenaga, LG disebut menggunakan komponen baterai sebesar 4.000mAh yang sedikit lebih besar dari saudara tuanya, V40 ThinQ. Yang unik, dari sumber yang sama disebut bahwa kehadiran teknologi 5G yang secara umum membutuhkan pasokan daya yang lebih besar tidak akan menjadi beban bagi perangkat. Terobosan yang tentu akan menggembirakan penggunanya, jika benar-benar terbukti.

LG menggelar event peluncuran perangkat-perangkatnya di CCIB (Centre de Convencions Internacional de Barcelona) pada tanggal 24 Februari mendatang di Barcelona.

Sumber berita Fonearena.

[Review] OPPO R17 Pro, Atraktif di Banyak Aspek

Tak puas menguasai pasar smartphone kelas menengah dengan F dan A series, OPPO mulai beranjak menjajaki pasar smartphone premium.

Dimulai dengan membawa kembali Find series yakni OPPO Find X, kini R series lewat R17 Pro juga telah resmi menyesaki pasar premium Indonesia.

Posisi smartphone R series ini satu level di atas mid-range smartphone F series (seperti F9) dan satu level di bawah true flagship Find series (seperti Find X).

Dibanderol Rp9.999.000, perangkat ini membawa desain dan banyak fitur premium seperti under-display fingerprint reader, SuperVOOC flash charge, hingga konfigurasi triple camera, serta hardware yang mumpuni.

Selengkapnya, berikut review OPPO R19 Pro.

Desain Waterdrop Screen dengan Warna Radiant Mist

OPPO R17 Pro yang dirilis di Indonesia hanya tersedia dalam satu varian dan satu warna saja, yakni konfigurasi RAM 8GB dan storage 128GB dalam balutan warna radiant mist.

Corak rupa ini memiliki efek gradasi dari ungu ke biru laut yang sangat lembut. Namun selain warna yang indah, benjolan setup tiga kamera belakang OPPO R17 Pro ini juga cukup menyita perhatian.

Balikkan ke bagian depan, tampilan dari R17 Pro ini terlihat familier dengan desain waterdrop screen dan notch mini seperti setetes air di pucuk layar.

Bagian bezel samping, dahi, dan dagunya juga sudah super tipis. Cukup mengesankan, mengingat kebanyakan smartphone Android masih menyisakan dagu yang agak tebal.

Dimensinya 157,6×74,6 mm dengan ketebalan 7,9 mm dan bobot 183 gram. Kerangkanya dari material aluminium dan bagian belakangnya dari kaca matte dengan bagian sudut-sudut yang agak membulat sehingga terasa klop dalam dekapan tangan.

Untuk atribut kelengkapannya, tombol power berada di sebelah kanan dan tombol volume di sebelah kiri. Sisi atas ada mikrofon untuk noise canceling dan sisi bawah ada slot SIM hybrid, port USB Type-C 3.1 (Gen 1), mikrofon, dan speaker.

Sisi atas dan bawahnya mengadopsi desain crescent arc, di mana terdapat lengkungan sehingga ketika diletakkan keluaran suara dari speaker tidak terhalangi. Sayangnya, jack audio 3.5mm absen di R17 Pro – hal ini tentu agak merepotkan bagi sebagian pengguna.

Layar AMOLED

Smartphone R series ini memiliki fitur premium under-display fingerprint reader atau pemindai sidik jari tersembunyi di balik layar. Namun, dalam kampanyenya OPPO memang tidak begitu menonjolkan fitur yang satu ini.

Teknologi pemindai sidik jari ini memafaatkan sensor cahaya yang dapat menangkap gambar sidik jari pengguna. Kontribusi dari layar AMOLED tentu dibutuhkan, di mana jenis layar ini memiliki pencahayaan mandiri untuk membantu mempercepat pengenalan sidik jari.

Bentang layarnya sendiri berukuran 6,4 inci dengan resolusi Full HD+ (1080×2340 piksel) dalam aspek rasio 19.5:9. Permukaan layarnya sudah berlapis Corning Gorilla Glass 6 yang secara teori mampu bertahan bila jatuh pada ketinggian 1 meter sebanyak 15 kali.

Review-OPPO-R17-Pro

Pada pengaturan display & brightness, kita bisa menyesuaikan temperature warna layar – dari cooler, default, dan warmer. Mode night shield juga tersedia untuk mengurangi intesitas cahaya biru, kita dapat mengatur kapan fitur ini akan aktif di malam hari sehingga mata tetap nyaman.

Masih Android 8.1 Oreo

Review-OPPO-R17-Pro

OPPO R17 Pro masih menjalankan Android 8.1 Oreo, bukan versi terbaru Android 9 Pie. Seperti smartphone OPPO umumnya, R17 Pro dipersolek ColorOS 5.2.

Hanya ada homescreen tanpa ada app drawer, semua aplikasi dan widget terpampang di depan. Bagi yang membutuhkan informasi cepat, kita bisa mengakses melalui smart sidebar dan smart assistant yang menampilkan quick functions, weather, steps tracker, photos, events, dan favorite contacts.

Bila ingin tampil lebih personal, tersedia berbagai pilihan tema dan wallpaper yang bisa diunduh. Gaya animasi pemindai sidik jari juga bisa diubah, hanya ada lima pilihan yakni the ray, moon light, the gravity, the flash, dan colorful cloud.

Buat yang ingin memaksimalkan semua penampang layar untuk konten, kita bisa menggunakan navigasi berbasis gesture. Gerakannya mudah, misalnya usap sebelah kanan untuk fungsi back, usap sebelah kiri untuk recent taks, dan usap tengah untuk ke homescreen.

Soal pengamanan, performa pemindai sidik jari di bawah permukaan layar saat membuka kunci smartphone sudah terbilang lumayan. Meski dalam hal kecepatan dan keakuratan belum bisa menyamai pembaca sidik jari konvensional pada smartphone di kelasnya.

Sementara, untuk fitur face unlock-nya terbilang sangat cepat, tapi sangat tergantung pada kondisi cahaya. Kedua metode tersebut juga bisa digunakan bersama.

Jangan lupa mengaktifkan fitur lift-to-wake-up sehingga saat mengangkat smartphone, layar akan secara otomatis menyala tanpa perlu menekan tombol power. Kemudian, sistem akan mengidentifikasi wajah pengguna dan membuka kunci layar bahkan sebelum kita meraih pemindai sidik jari.

Kamera

Review-OPPO-R17-Pro

R17 Pro memiliki tiga kamera belakang dan satu kamera depan. Namun bila Huawei dengan Mate 20 Pro dan Samsung dengan Galaxy A7 menambah kamera ekstra ketiga dengan lensa wide-angle yang menyuguhkan sudut pandang super lebar, OPPO menerapkan konfigurasi berbeda dengan menyematkan kamera yang tidak biasa yang disebut 3D stereo time-of-flight atau disingkat 3D TOF pada R17 Pro.

Untuk saat ini, fungsi dari kamera 3D TOF ini memang tidak optimal. OPPO belum menyediakan software atau fitur untuk menggunakannya. Diungkap oleh Aryo Meidianto A, PR Manager OPPO Indonesia bahwa ekosistemnya belum siap. Masih butuh waktu untuk mengembangkan dan OPPO akan memberikan update di masa depan untuk mengoptimalkan sensor 3D TOF.

Review-OPPO-R17-Pro

Dua sensor lainnya ialah kamera utama dan sekunder sebagai depth sensor. Kamera pertamanya menggunakan sensor gambar Sony IMX 362 berukuran 1/2.55 inci, resolusi 12-megapixel, ukuran pixel 1.4µm, dan lensa wide 26mm dengan variable aperture f/1.5-2.4. Serta, yang tak kalah penting teknologi dual pixel PDAF dan OIS.

Terasa familier? Ya, OPPO seperti memboyong kamera utama milik Samsung Galaxy Note 9. Tapi persamaannya hanya sampai disitu saja, karena kamera keduanya 20-megapixel (AF) dengan aperture f/2.6 adalah depth sensor. Sementara, kamera depannya 25-megapixel, aperture f/2.0, sensor berukuran 1/2.8 inci dan pixel 0.9µm.

Soal antarmuka aplikasi kameranya terbilang simpel, cukup geser untuk berganti mode pengambilan gambar – ada mode expert, panorama, video, foto, portrait, night, dan stiker.

Ada tiga fitur favorit saya pada R17 Pro, pertama ialah fitur optical zoom sebanyak 2x – resolusi fotonya tetap terjaga pada resolusi 12-megapixel. Kedua ialah night mode, di mana shutter speed kamera akan berlangsung lebih lama sekitar 3 sampai 5 detik untuk menghasilkan foto yang cerah pada malam hari.

Review-OPPO-R17-Pro

Tentu saja, kontribusi OIS sangat mengambil peran besar pada kedua fitur tersebut. Sementara, yang ketiga ialah portrait mode-nya, hasilnya cukup memukau layaknya diberi pencahayaan ala studio.

Buat yang menyukai kendali penuh saat memotret, mode expert menyediakan pengaturan white balance, EV, ISO, shutter speed, dan manual focus. Sayangnya, tidak ada opsi untuk menyimpan hasil foto dalam format RAW.

Untuk perekam videonya, R17 Pro bisa merekam video 4K dan 1080p pada frame rate 30 fps saja. Menariknya, pada mode pengambilan video kita bisa mengaktifkan fitur beauty dan juga efek video.

Berikut beberapa hasil jepretan dari OPPO R17 Pro:

Mode Portrait

Hardware

Review-OPPO-R17-Pro

Bagian inti dari OPPO R17 Pro ialah Mobile Platforms terbaru dari Qualcomm, Snapdragon 710. Chipset Snapdragon 7 series ini ditujukan untuk segmen menengah ke atas.

Snapdragon 710 lebih powerful dan juga lebih efisien dari Snapdragon 660. Bahkan, hasil dari tes benchmark mengungkapkan performa CPU-nya setara dengan Snapdragon 835 tapi kekuatan GPU-nya belum menyamai.

SoC ini dibangun dengan fabrikasi 10nm dan membawa konfigurasi octa-core. Terdiri dari dual-core Kryo 360 Gold berkecepatan 2.2GHz dan hexa-core Kryo 360 Silver yang melaju pada 1.7GHz.

Soal pemrosesan grafisnya mengandalkan GPU Adreno 616. Daya gedornya disokong RAM besaran 8GB LPDDR4X dan storage 128GB yang bisa ditambah dengan mengorbankan slot SIM kedua untuk menampung microSD. Berikut hasil benchmark OPPO R17 Pro:

R17 pro merupakan smartphone R series pertama yang dilengkapi dengan SuperVOOC flash charge (10V/5A) dan menggunakan dua baterai bi-cell 1850 mAh dengan kekuatan pengisian ulang hampir menyentuh 50 watt. Hasilnya, dalam 10 menit baterai dapat terisi 40 persen dan dapat terisi penuh hanya dalam waktu 35 menit.

Verdict

Kehadiran R17 Pro memang bukan untuk menggantikan Find X, tapi sebagai pelengkap dan menjadi pilihan alternatif. R17 Pro juga mengusung fitur yang tak dimiliki oleh Find X seperti SuperVOOC flash charge (tapi ada di Find X Lamborghini), under-display fingerprint reader, dan NFC

Dibanderol nyaris Rp10 juta, pada rentang harga tersebut sejatinya kita memang bisa mendapatkan smartphone flagship dengan chipset Snapdragon 845, meski begitu selama proses review berlangsung Snapdragon 710 juga menunjukkan performa yang andal. Sekali lagi, R17 Pro ditekankan membawa inovasi teknologi, membawa fitur, dan desain dengan material premium.

Sparks

  • SuperVOOC flash charge
  • Under-display fingerprint reader
  • Smart aperture dan optical zoom 2x
  • Punya NFC

Slacks

  • Sensor 3D ToF belum optimal digunakan
  • Belum menjalankan Android 9 Pie

Smartphone Tanpa Tombol dan Lubang, Vivo Apex 2019 Juga Resmi Diungkap

Di saat sejumlah pabrikan terlihat fokus pada notch dan lubang di layar, Vivo justru mengambil arah yang sama sekali berbeda. Pabrikan asal Tiongkok itu resmi memperkenalkan perangkat baru inovatif dan seksi, Apex 2019 yang memiliki rasio ke body mencapai 98%, tanpa lubang dan tanpa tombol fisik. Benar, desain ini mirip dengan apa yang disuguhkan oleh Meizu Zero yang kami beritakan kemarin.

Lalu bagaimana dengan fungsi-fungsi yang ditiadakan tersebut? Untuk mengganti tombol fisik, Vivo mengadopsi fitur yang dipakai oleh HTC U12 Plus dan menggunakan bingkai pengindraan tekanan. Jadi, alih-alih mengklik tombol, pengguna akan menekan area berbeda dari Apex 2019 dan ponsel akan memberikan respon.

Apex_2019

Sedangkan untuk mengisi baterai perangkat, Vivo mengganti port USB-C dengan konektor daya magnet. Tidak hanya dapat digunakan untuk pengisian daya tetapi juga dapat dipakai untuk menransfer data. Jadi, secara teknis smartphone tidak kehilangan fungsi apapun, tapi caranya saja yang dibuat berbeda.

Lalu untuk mengatasi kebutuhan lubang speaker, Vivo mengubah layar menjadi pengeras suara di mana ia dapat menghasilkan getaran, sebagai mana yang pernah ditawarkan oleh Sharp Aquos Crystal dan Xiaomi Mi Mix. Tak berhenti di situ, menjawab akan perkembangan sensor sidik jari yang menggila, Vivo memberikan dukungan sensor ini tidak hanya di beberapa titik layar tetapi di sebagian besas layar Apex 2019 bisa menerima input sensor sidik jari.

Vivo_APEX_2019

Vivo Apex 2019 juga menjadi satu dari sedikit smartphone yang sudah mendukung jaringan 5G dengan dipastikannya bahwa modem Qualcomm X50 5G tertanam di dalamnya. Di tempat lain Apex 2019 memiliki prosesor Qualcomm Snapdragon 855, penyimpanan 256GB dan kemungkinan RAM sebesar 12GB, belum ada rincian resmi soal komponen terakhir ini.

Vivo belum membeberkan detail komponen kamera belakang ataupun depan, tetapi jelas ada konfigurasi lensa ganda di punggung Apex 2019. Meskipun secara tekniks smartphone ini terlihat masih sebatas konsep, namun Vivo tampaknya bakal menjadikan ajang MWC 2019 untuk memamerkan sekaligus membongkar semua keunggulan Apex 2019.

vivo apex 2019_2

Sumber berita GSMArena dan AndroidCentral.

[Panduan Pemula] Cara Mengubah Bahasa di Samsung Galaxy A7 2018

Mengubah bahasa smartphone Android terdengar sederhana kan ya? Tetapi tidak jika Anda baru pertama kali menggunakan smartphone Samsung, khususnya di kasus ini adalah Samsung Galaxy A7 2018. Saya saja cukup kesulitan dan harus bolak-balik beberapa kali untuk menemukan menu perubahan bahasa. Maka dari itu, hal ini akhirnya saja jadikan topik panduan pemula.

  • Buka menu Settings – Manajemen Umum.

Screenshot_20190124-143616_Settings

  • Lalu pilih opsi Bahasa dan input.

Screenshot_20190124-143623_Settings

  • Lalu pilih opsi Bahasa.

Screenshot_20190124-143629_Settings

  • Secara default, hanya ada satu pilihan bahasa yaitu bahasa Indonesia. Nah, inilah yang membedakan smartphone Samsung dengan merk smartphone Android lainnya. Di banyak smartphone, saya dan mungkin Anda tentu menemukan daftar bahasa yang tinggal dipilih saja. Tetapi di smartphone Samsung, Anda harus mengunduh bahasa pilihan terlebih dahulu baru bisa dipergunakan. Tap saja menu Tambah Bahasa.

Screenshot_20190124-143634_Settings

  • Lalu pilih bahasa yang ingin digunakan, di kasus ini saya memilih Bahasa Inggris atau English.

Screenshot_20190124-143643_Settings

  • Di langkah ini, jika Anda ingin menetapkan bahasa yang baru ditambahkan sebagai bahasa pilihan, maka tap ATR SBG Default. Tetapi jika hanya ingin ditambahkan tetapi tetap menggunakan bahasa sebelumnya, maka pilih Simpan SKRG.

Screenshot_20190124-143708_Settings

  • Sekarang, Anda sudah mempunyai dua pilihan bahasa, tinggal dipilih saja jika ingin mengganti bahasa smartphone Samsung Galaxy A7 2018 Anda.

Screenshot_20190124-143719_Settings

Semoga bermanfaat, dan jangan lupa baca juga tutorial terkait Samsung Galaxy A7 2018:

HMD Mau Semua Nokia Menggunakan Android Pie

Tidak sedikit pengguna yang menilai dukungan dari sebuah vendor terhadap produk smartphone-nya dari pembaruan sistem operasinya. Selama ini, cukup banyak vendor yang tidak menyediakan upgrade sistem operasi Android. Hal ini cukup mengesalkan tentunya bagi beberapa pengguna.

Namun sepertinya hal tersebut merupakan kebalikan dari apa yang HMD, pemegang lisensi smartphone Nokia, inginkan. HMD menginginkan agar semua smartphone Nokia mendapatkan sistem operasi Android Pie. Dan hal ini tidak hanya lini premiumnya saja!

Nokia-6.1-Plus

Semua perangkat Nokia yang mereka keluarkan akan mendapatkan Android Pie sebelum bulan Juli 2019. Yang akan mendapatkan update Pie terlebih dahulu adalah Nokia 5 dan Nokia 3.1 Plus. Akan tetapi, para pengguna Nokia 6.1 sudah mendapatkan Android Pie tersebut.

Smartphone pertama dari HMD, yaitu Nokia 6, juga bakal mendapatkan upgrade sistem operasi Android Pie. Smartphone yang pertama kali membawa HMD sukses dalam penjualan perangkat Android ini nantinya juga bakal mendapatkan sebuah fitur baru, yaitu Dolby-Atmos Surround. Juho Sarvikas selaku Chief Product Officer mengatakan bahwa fasilitas ini dalam pengembangan tahap akhir.

Nokia 6.1 Pie

Untuk Nokia 1 dan Nokia 3 akan mendapatkan upgrade pada kuartal kedua tahun 2019. Cukup mengesankan bahwa sebuah smartphone dengan harga murah pun mendapatkan upgrade sistem operasi. Hal ini karena Nokia dan HMD telah sepakat untuk menyediakan pembaruan Android selama dua tahun dan Security Patch selama tiga tahun.

Jadi, para pengguna Nokia, tunggu saja update pada smartphone Anda!

Sumber: GizChina.

Xiaomi Pamerkan Smartphone Layar Tekuknya yang Mengesankan

Smartphone yang bisa ditekuk bak dompet bukan lagi sebatas hayalan, karena sejumlah pabrikan sudah secara meyakinkan bakal ikut meramaikan tren itu. Nama-nama besar seperti ZTE, Huawei, Lenovo dan Samsung sudah siap meluncurkan punggawa perdananya, meski nama terakhir justru terkesan kewalahan padahal termasuk yang pertama diberitakan.

Tapi Xiaomi yang relatif adem-ayem terkait terknologi smartphone lipat justru membawa persaingan itu ke level baru. Pabrikan asal Tiongkok yang kerap meluncurkan smartphone berjuluk pembunuh flagship itu baru saja memamerkan sebuah video yang memperlihatkan smartphone buatannya yang bisa dilipat bak dompet. Tapi ada hal baru di situ. Alih-alih hanya dilipat di satu titik, smartphone buatan Xiaomi bisa dilipat di dua titik sehingga menjadi tiga bagian yang saling bertemu.

Dengan konsep baru ini, smartphone lipat Xiaomi tampak tak terlalu besar saat dibentangkan dan kembali ke ukuran smartphone normal ketika dilipat penuh. Ketebalan perangkat juga terlihat ideal kendati ketika berada dalam mode smartphone (terlipat). Sangat jauh berbeda dengan konsep yang dimiliki oleh smartphone buatan Samsung yang terlihat tebal bahkan ketika dalam posisi dibentangkan.

Smartphone tekuk milik Xiaomi juga terlihat dapat berfungsi tanpa harus mematikan layar, dan layar yang dipergunakan baik ketika dalam mode tablet ataupun mode smartphone adalah layar yang sama. Jadi, tidak ada layar kedua di sisi luar yang kemudian dipakai sebagai layar utama ketika berada dalam mode lipat/tekuk. Tentu saja masih terlalu dini untuk membandingkan keduanya mengingat smartphone buatan Samsung masih berlabel prototipe, sedangkan buatan Xiaomi yang tampak dalam video terlihat sudah sangat siap.

Dikutip dari BBC, Xiaomi mengonfirmai bahwa video klip yang beredar adalah benar co-founder mereka, Bin Lin. Tak terbantahkan. Tetapi untuk saat ini mereka menolak untuk memberikan penjelasan lain terkait perangkat yang digunakan.

Video yang tayang di jejaring sosial Weibo itu sendiri sudah ditonton lebih dari 3.5 juta kali dan menarik ratusan komen sejak diunggah hari Rabu kemarin.

Sumber berita Techcrunch.

Meizu Perkenalkan Smartphone Tanpa Lubang dan Tombol Fisik Pertamanya

Selama beberapa tahun terakhir, sejumlah pabrikan smartphone perlahan mulai menanggalkan lubang audio jack 3.5mm. Sehingga sejumlah orang meyakini bahwa suatu saat smartphone benar-benar tak membutuhkan lubang untuk konektivitas, semua serba nirkabel.

Tetapi Meizu membawa konsep tanpa lubang ini ke level yang mungkin agak berlebihan. Diperkenalkan di Tiongkok, Meizu Zero menanggalkan total segala bentuk tombol fisik mulai dari tombol power, volume, atau bahkan tombol home. Meizu juga menghilangkan segala macam lubang sehingga jika diraba, Meizu Zero tak memiliki port dan bahkan tanpa lubang sim-tray.

Dari segi desain, Meizu Zero mengadopsi konsep desain minimalis yang menampilkan layar Super AMOLED seluas 5,99 inci beresolusi Full HD+ (1080 x 2160 piksel). Untuk memberikan kesan manis, ponsel dilapisi pelindung kaca melengkun 2.5D yang sudah jadi fitur standar smartphone modern.

Meizu Zero

Performa perangkat berada di level flagship di mana Snapdragon 845 berada di balik kemudi dapur pacu bersama grafis Adreno 630. Kemudian untuk bagian pencitraan, ada kamera ganda yang disusun vertikal di tengah panel. Konfigurasi kamera ini terdiri dari sensor 12MP dan sensor telefoto 20MP dengan tambahan flash. Sedangkan di bagian depan ada kamera 20MP yang sudah mendukung fitur face unlock.

Smartphone ini juga tahan debu dan air rating IP68, di mana ia mampu bertahan di dalam air selama 30 menit. Kisi-kisi speaker juga dihilangkan dari tepi bawah, dan perusahaan sebaliknya mengintegrasikan teknologi mSound 2.0, yang mengklaim untuk menggunakan layar ponsel sebagai pengeras suara dan juga lubang suara.

Meizu-Zero-1

Dan karena tanpa port USB tipe C, maka praktis smartphone mengandalkan pengisian daya nirkabel yang didukung teknologi mCharge untuk mendapatkan pasokan daya secara cepat. Sayang Meizu belum membeberkan harga jual smartphone tanpa lubangnya ini. Tapi Meizu cukup peka melihat perubahan pasar, karena Vivo juga sudah ancang-ancang untuk meluncurkan Apex 2019 yang disebut juga tanpa lubang dan tombol fisik.

Sumber berita GSMArena, Meizu.

Perangkat Snapdragon 855 Pertama, Lenovo Z5 Pro, Diumumkan di Tiongkok

Keluarga smartphone Lenovo Z5 saat ini sudah bertambah! Setelah meluncurkan Z5 dan Z5s, Lenovo pun membuat pernyataan yang cukup mengejutkan, di mana mereka mengumumkan varian terbarunya, Lenovo Z5 Pro GT. Ternyata, Z5 Pro GT menggunakan chipset terbaru dari Qualcomm, Snapdragon 855.

Pengumuman tersebut dikeluarkan oleh Chang Cheng, VP Lenovo pada akun Weibo-nya. Mereka akan melakukan pre-order di Tiongkok pada tanggal 22 Januari 2019 jam 10 pagi. Pengumuman tersebut dapat dilihat pada tautan ini.

z5 pro gt weibo

Lenovo Z5 Pro GT akan dijual dengan harga 2698 Yuan atau jika dikonversikan ke mata uang Indonesia, akan bernilai sekitar Rp. 5,6 jutaan saja. Dengan menggunakan chipset terbaru dari Qualcomm tersebut, tentu saja harga tersebut menjadi cukup terjangkau. Saat ini, kisaran smartphone dengan Snapdragon 845 saja masih ditingkat Rp. 4,2 sampai 12 jutaan.

Selain menggunakan Snapdragon 855, Lenovo Z5 Pro GT menggunakan RAM  6 GB dan penyimpanan internal 128 GB. Layarnya menggunakan Super AMOLED buatan Samsung berdimensi 6,39 inci dengan resolusi 2340 x 1080. Rasio layar berbanding badannya adalah 95.06 persen. Baterainya memiliki kapasitas 3350 mAh.

Lenovo Z5 Pro GT

Lenovo menggunakan model slider untuk smartphone yang satu ini. Saat di-slide ke atas, maka muncul kamera depan dengan resolusi 16 MP + 8 MP. Untuk bagian belakangnya, Z5 Pro GT memiliki kamera 24 MP + 16 MP. Sensor Sony IMX 576 dan 519 pun menjadi andalannya. Pengoperasiannya menggunakan sistem operasi Android 9.0 Pie yang memakai ZUI 10 sebagai antar mukanya.

Tertarik untuk memilikinya?

Sumber: Weibo, GizmoChina

Honor V20 Moschino Edition Resmi Meluncur

Pada akhir tahun 2018 lalu Honor – sub brand Huawei resmi memperkenalkan flagship terbarunya, View 20 atau dikenal juga dengan nama V20. Membawa sejumlah fitur yang menarik, tak sulit bagi Honor untuk mendapatkan perhatian dari publik terutama para penggemar di seluruh dunia. Untuk meningkatkan minat pasar, Honor menggandeng rumah fashion asal Italia, Moschino untuk menciptakan V20 edisi terbatas.

Pertanyaannya, apa sih yang berbeda antara V20 Moschino Edition dan V20 edisi standar? Dari sisi tampilan, ada perbedaan besar di bagian belakang di mana tampak ada dua karakter berbeda dengan label Moschino terpampang di bagian atas. Model lainnya dilengkapi dengan tambahan Milano di sisi bawah. Sedangkan pola dasarnya masih sama seperti model standar.

Honor V20 Moschino Edition _ blue

Honor V20 Moschino Edition hanya hadir dalam satu opsi memori, yakni RAM sebesar 8GB dan penyimpanan 256GB. Yang menarik, banderolnya tak jauh berbeda dengan model standar yang diluncurkan pertama kali, yakni di kisaran $590 berbanding $580 untuk model RAM 8GB/256GB standar.

Sementara dari sisi spesifikasi umum tak ada perbedaan berarti antara edisi terbatas dan model standar. Honor V20 mengandalkan chipset Kirin 980, kamera belakang sebesar 48MP, rasio bodi ke layar sebesar 91,82% dan lubang cut-out untuk kamera selfie 25MP f / 2.0 berdiameter 4,5mm.

Honor V20 Moschino Edition_2

Saat ini, Honor V20 Moschino Edition sudah bisa dibeli dari situs resmi Vmall dengan opsi warna Phantom Blue dan Phantom Red.

Sumber berita Vmall.