Vivo Belum Mau Masukkan NEX ke Indonesia

Pada tanggal 9 Januari 2019, Vivo mengundang para jurnalis untuk menghadiri sebuah acara. Acara yang bertajuk Vivo Gathering ini diselenggarakan di Vila Air Lembang. Pada acara tersebut, Vivo kembali mengingatkan para jurnalis mengenai Vivo NEX yang memiliki kamera yang muncul saat diperlukan.

Vivo Lembang - Launch

Pada acara yang dihadiri oleh sekitar 20-an orang ini, Vivo melalui manajer produk globalnya, Charles Ding, kembali mengingatkan teknologi kamera yang ia canangkan dengan teman-temannya. Charles mengatakan bahwa teknologi ini harus dibuat tahan debu sehingga tidak mudah rusak. Teknologi ini sendiri dinamakan dengan Elevating Camera. 

“Pengembangan fitur kamera membuat pengguna smartphone di seluruh dunia, semakin eksploratif memaksimalkan smartphone mereka. Sejak awal pengembangan efek bokeh untuk hasil foto layaknya kamera professional, hingga kini dengan night-photography atau low-light photography, serta wide-angle photography; membuka lebih banyak kemungkinan bagi kami dalam pengembangan software maupun hardware kamera pada tahun ini hingga kedepan”, pungkas Charles.

Vivo Lembang - Nex Camera

Charles memaparkan bahwa saat ini Vivo sudah memiliki teknologi Super HDR yang mampu membuat sebuah gambar menjadi lebih baik. Hal tersebut merupakan salah satu bukti bahwa Vivo berkomitmen untuk meningkatkan kualitas gambar dari kamera smartphone-nya.

Vivo sudah memiliki dua smartphone pada lini NEX. Yang kedua merupakan NEX Dual Display yang menghadirkan layar pada sisi belakang smartphone tersebut. Uniknya, teknologi elevating camera tidak digunakan pada Nex Dual Display. Padahal, Vivo sendiri selalu terlihat bangga terhadap teknologi yang satu ini.

Vivo Lembang - NEX

Charles mengatakan bahwa NEX Dual Display bukanlah sang penerus dari Vivo NEX. Keduanya merupakan dua lini smartphone yang berbeda. Pada NEX Dual Display, Vivo menginginkan agar para penggemar selfie langsung menggunakan kamera utama untuk mengambil swafoto. Hal ini yang membuat teknologi elevating camera absen pada Dual Display.

Lalu apakah seri NEX bakal dijual di Indonesia? Jawaban Vivo pun masih sama pada saat purwarupanya diperkenalkan di Indonesia. Vivo belum akan memasukkan smartphone terbaru mereka tersebut di Indonesia.

Vivo Lembang - Elevating Camera

Tyas K Rarasmurti selaku Public Relations Manager PT Vivo Mobile Indonesia mengatakan bahwa untuk memasukkan NEX ke Indonesia butuh banyak persiapan khusus, seperti kesiapan pabrik dan ijin TKDN. Oleh karena semua itu masih dikaji, Tyas mengatakan NEX belum akan masuk ke Indonesia.

Jadi, pengguna di Indonesia belum bisa merasakan teknologi yang disematkan pada lini NEX dalam waktu dekat ini.

Kamera melulu, Audio?

Secara terpisah, Saya melakukan wawancara dengan Charles Ding. Vivo selalu mengedepankan kamera dan audio. Akan tetapi, sampai saat ini sepertinya bagian audio tidak lagi menjadi pembicaraan Vivo pada setiap peluncurannya. Apakah Vivo mulai melupakan Audio yang mereka kedepankan tersebut?

Vivo Lembang - Charles Ding

Charles mengatakan bahwa Audio masih menjadi bagian yang paling penting dalam penjualan mereka, selain dari kamera. Vivo merupakan merek pertama yang menggunakan chipset Hi-Fi pada smartphone-nya, yaitu X11. Chipset Hi-Fi sendiri dikembangkan terus menerus.

Pada NEX, Vivo menggunakan teknologi SiP (System In Chip). Pada SiP terdapat coding dan komponen yang dapat menghasilkan suara yang baik. Apalagi pada NEX chipsetnya lebih baik dari semua smartphone Vivo yang pernah diluncurkan.

Lalu Vivo sendiri tidak menutup kemungkinan bekerja sama dengan produsen Audio lainnya, namun sampai saat ini belum ada yang cocok. Sebelumnya, Vivo pernah bekerjasama dengan Beyer Dynamic, namun saat ini sepertinya kerja sama tersebut tidak berlanjut.

CTL Chromebook Tab Tx1 Jadi Alternatif Tablet Chrome OS Baru

Ceruk laptop berbasis Chrome OS rupanya tidak hanya terlihat menggoda bagi perusahaan-perusahaan besar seperi Asus, HP dan Acer. Perusahaan kecil asal Oregon, Amerika Serikat bernama CTL pun mulai ikut meramaikan pasar dengan melakukan debut perdana tablet berbasis Chrome OS miliknya,  Chromebook Tab Tx1.

Tablet yang memiliki kemiripan dengan Acer Chromebook Tab 10 ini ditawarkan dengan banderol yang juga satu kelas, $299. Bahkan spesifikasi jeroan dan sejumlah fitur di dalamnya benar-benar mirip dengan tablet buatan Acer tersebut.

CTL-Chromebook-Tab-Tx1-c

Tampak luar, tablet mengemas layar 9,7 inci dengan resolusi 2048 x 1536 piksel yang ditenagai prosesor Rockchip RK3399 OP1 hexa-core yang dioptimalkan dengan dua core Cortex-A72 dan empat core Cortex-A53, RAM 4GB dan penyimpanan internal 32GB.

Membantu aksesibilitas dan berbagai pekerjaan, tablet CTL Chromebook Tab Tx1 membawa serta dukungan stylus dari Wacom EMR yang terletak di sudut kiri bawah. Keunggulan stylus ini terletak pada operasionalnya yang tidak membutuhkan pengisian daya dan memiliki kekuatan untuk menahan benturan, sama seperti perangkat induknya. Dari segi desain, Tx1 agak terlihat kaku dengan bezel tebal di sekitar layar dan bagian belakang berwarna abu-abu yang dihiasi logo CTL di atas dan label “Chrome” di bawahnya.

ctl-ctl-chrome-tablet-tx1-6678403481688_grande

Fitur lain termasuk jack headphone, USB-C untuk mendapatkan lagi daya baterai selama 10 jam, dan dua kamera 2MP di depan dan 5MP di belakang. Ketersediaan tablet ini dijadwalkan untuk AS dan Eropa pada akhir Februari dengan banderol $299.

Sebagai perbandingan, dengan harga yang sama para siswa di Amerika Serikat bisa mempeorleh Apple iPad 9.7. Kemudian jika dibandingkan dengan tablet Chrome OS lainnya, harga tablet CTL ini lebih mahal $100 dari Voyo i8 yang hanya dibanderol $199.

Sumber berita Slashgear.

Selain Hasil Foto Berkelas, OPPO R17 Pro Juga Bisa Mengukur Jarak, Sudut dan Luas Area

OPPO R17 Pro menjadi suguhan pembuka di tahun 2019 khususnya untuk pasar Indonesia. Hadir dengan sejumlah fitur unggulan, R17 Pro menegaskan keseriusan OPPO dalam menghadirkan produk-produk berkualitas. Beberapa fitur yang diunggulkan antara lain, konfigurasi tiga kamera di belakang, teknologi Super VOOC Flash Charge dan sensor sidik jari di bawah layar AMOLED-nya yang bening.

Tapi ada satu lagi fitur yang cukup unik dan barangkali belum banyak dijumpai di smartphone lainnya, yaitu hadirnya kamera TOF (Time Of Flight) yang tidak hanya sebatas membantu kamera utama memperoleh informasi akan objek yang dibidik, tetapi juga bisa dipergunakan untuk membuat gambar 3 dimensi, mengukur jarak, panjang, luas dan sudut. Dengan kata lain, kamera di OPPO R17 Pro punya fungsi lebih dari sekadar mengabadikan momen.

Untuk mendapatkan kemampuan itu, pengguna R17 Pro harus mengunduh aplikasi tambahan bernama AR Measurement yang saat ini masih terus dimatangkan oleh tim pengembang. Versi betanya bisa diunduh di tautan ini. Dan karena masih dalam fase beta, maka akurasi hasil pengukuran yang ditunjukkan bisa bervariasi.

armeasure1

Dengan aplikasi ini, pengguna OPPO R17 Pro dapat melakukan beberapa hal yang berhubungan dengan jarak, luas, panjang dan sudut. Misalnya, pengguna ingin mengukur jarak tempat mereka berdiri dengan objek tertentu. Atau menghitung panjang sebuah benda, sudut bangunan atau luas are di sebuah tempat.

Cara pengukurannya cukup mudah, cukup dengan menentukan titik point awal dan akhir pengukuran, secara langsung pada layar akan tampil informasi dari pengukuran yang dilakukan. Fungsi-fungsi ini menawarkan solusi cerdas dan mudah untuk berbagai kebutuhan yang berhubungan dengan tugas-tugas tersebut. Selain memasang aplikasi AR Measurement di perangkat, pengguna juga wajib memasang ColorOS versi terbaru di R17 Pro miliknya.

armeasure3

Anda yang sudah menunggu untuk segera memiliki OPPO R17 Pro secara offline bisa mulai melakukan pembelian perangkat yang mulai ditawarkan perdana pada hari ini (17/1) di Laguna Atrium, Mall Central Park Jakarta Barat. Berbagai penawaran menarik akan diberikan selama acara penjualan perdana, seperti program cashback, cicilan 0%, hadiah, trade-in dan juga area khusus bagi yang ingin mencoba R17 Pro sebelum meminangnya.

OPPO R17 Pro hadir dalam warna gradasi Radian Mist. Perangkat ini dijual dengan harga Rp 9.999 juta, namun pada penjualan perdananya, konsumen akan mendapatkan cashback sebesar 1 juta rupiah.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh OPPO. 

Bawa Kamera Ganda dan Desain Gradien Cantik, Vivo Y91 Dibanderol $154

Vivo diam-diam meluncurkan smartphone baru di India. Dinamai Vivo Y91, smartphone ini fokus pada kemampuan kamera dengan konfigurasi dua di belakang dan satu di depan yang ditenagai kecerdasan buatan guna menghasilkan jepretan sempurna. Tapi di bagian lain, Vivo Y91 mempunyai bekal cukup menjanjikan untuk bersaing dengan Realme dan juga Redmi. Harganya juga tak berbeda jauh.

Vivo Y91 sebenarnya sudah diluncurkan di Filipina beberapa minggu yang lalu. Selain kamera gandanya yang apik, smartphone dengan Funtouch OS ini juga punya desain gradien glossy di belakang dengan tambahan sensor sidik jarinya yang canggih.

vivo y91_3

Tetapi untuk model yang diluncurkan di India, Vivo melakukan sedikit perubahan, di mana dapur pacu yang digunakan adalah MediaTek Helio P22, bukan Snapdragon 439 buatan Qualcomm. Selanjutnya, Vivo juga meluncurkan hanya model tunggal dengan RAM 2GB dan penyimpanan 32GB. Selebihnya tak ada perbedaan.

vivo y91

Konfigurasi kamera Y91 terdiri dari sensor primer 13-megapiksel (f / 2.2) dan sensor ekstra beresolusi 2-megapiksel (f / 2.4) untuk menangkap kedalaman. Sementara di bagian depan, terdapat sensor 8 megapiksel (f / 1.8) untuk menangani selfie. Kamera yang didukung teknologi AI ini menghadirkan sejumlah fitur seperti smart beautification yang mendeteksi atribut seperti jenis kelamin, warna kulit, dan pencahayaan eksternal untuk menerapkan efek yang diperlukan dan memberikan foto terbaik. Mode potret, pengambilan gerak lambat dan face unlock sebagai alternatif sensor sidik jari di bagian belakang.

vivo y91_1

Dual-SIM Vivo Y91 (Nano + Nano) memiliki dukungan konektivitas 4G, Wi-Fi, Bluetooth 5.0, GLONASS, GPS, dan Wi-Fi 2.4G. Ada juga lubang USB 2.0 untuk pengisian daya dan transfer file serta bekal baterai 4.030mAh yang didukung oleh sistem manajemen daya pintar untuk menghemat konsumsi daya. Di India, Vivo Y91 ditawarkan seharga Rs. 10,990 atau setara dengan $154.

Sumber berita GSMArena dan Amazon India.

Ikuti Jejak Poco, Redmi Siapkan Smartphone dengan Snapdragon 855 Berbanderol Murah?

Xiaomi sudah memastikan bahwa brand Redmi akan memisahkan diri dari perusahaan induk, menjadi brand independent seperti halnya Poco. Untuk menandai perpisahan itu, Redmi meluncurkan Note 7 yang sejauh ini dikabarkan memperoleh sambutan positif dari publik.

Dalam acara peluncuran itu, CEO Xiaomi Lei Jun juga memperkenalkan William Lu, mantan presiden pembuat smartphone Gionee, sebagai Wakil Presiden Grup Xiaomi dan general manager merek Redmi di Tiongkok. Dalam kesempatan itu, Jun juga menjelaskan panjang lebar mengapa perusahaan memutuskan untuk memisahkan Redmi menjadi entitas mandiri dalam portofolio smartphone-nya. Salah satu alasannya, ia ingin Redmi tetap fokus memasarkan perangkat berbanderol murah dan terus mengadopsi skema pemasaran online yang selama ini terbukti sukses.

Kabar baiknya, menurut laporan dari ITHome baru-baru ini Redmi disebut juga akan merambah pasar high-end namun tetap dengan konsep lamanya, bersahabat bagi kantong kebanyakan konsumen. Menurut laporan ITHome, CEO Lei Jun membeberkan melalui komentar di akun Weibo-nya, bahwa Redmi sedang mempersiapkan smartphone dengan dapur pacu Snapdragon 855 berbanderol murah.

redminote7pro_main_1547192674817

Bukan hal mengherankan jika Anda merasa familiar dengan langkah ini. Sebelumnya, Xiaomi sudah melakukannya melalui sub-brand Poco yang menghebohkan jagad mobile dengan meluncurkan smartphone berprosesor Snapdragon 845 dengan harga yang sangat terjangkau, Pocophone F1. Menurut bocoran dari Gizchina, smartphone Redmi dengan prosesor Snapdragon 855 disebut akan dibanderol hanya $370 atau setara dengan Rp 5,2 juta-an sebelum biaya pajak.

Dengan Redmi hadir dengan smartphone yang menawarkan chip Snapdragon papan atas ini, Xiaomi punya dua perangkat papan atas murah untuk konsumen, dari Poco dan Redmi.

Bedanya, perangkat flagship Redmi kemungkinan besar akan menggunakan pendekatan universal dan premium, sedangkan Pocophone F2 lebih fokus membidik penggemar game dengan add-on khusus seperti pendingin cair dan pengisian baterai cepat.

Sumber berita Ubergizmo.

Vivo Z3i Standard Edition Adalah Versi Murah dari Z3i

Beberapa waktu yang lalu, Vivo melepaskan smartphone terbarunya Z3i yang merupakan model kelas menengah dengan sejumlah fitur menarik, beberapa di antaranya berupa layar yang cukup lega, kehadiran NFC, kamera ganda dan kamera selfie besar.

Tapi Z3i rupanya tak hadir seorang diri, karena Vivo baru-baru ini juga merilis model lain yang diberi nama Z3i Standar Edition. Lalu apa bedanya model terbaru ini dengan Z3i standar yang diluncurkan sebelumnya?

Dari sisi spesifikasi jeroan, kamera dan piranti lunak tak ada perbedaan. Tapi Vivo memutuskan membekali Z3i Standar Edition dengan komponen layar LCD IPS, bukan AMOLED seperti di seniornya. Dengan komponen ini, secara otomatis kualitas layar di Z3i sedikit inferior ketimbang model pertama.

Vivo Z3i Standard Edition

Tetapi dengan bekal itu, Vivo Z3i Standard Edition menjadi lebih ramah bagi banyak kantong pengguna, di mana banderolnya dipangkas menjadi $296 berbanding $355 jika membeli Z3i model pertama. Dengan perbedaan kualitas hanya 17%, perbedaan harga ini menjadi terasa cukup menyenangkan bagi konsumen.

Komponen kamera Z3i Standard Edition masih seperti model terdahulu dengan kombinasi kamera ganda di belakang (1MP + 2MP) dan kamera selfie 24MP. Kemudian di dapur pacu duduk chipset MediaTek Helio P60, RAM 6GB yang cukup mengesankan, memori 128GB dan disempurnakan oleh balutan layar jubo 6,3 inci.

screenshot-www.vivo.com.cn-2019-01-14-10-54-59

Tersedia dalam dua pilihan warna Dream Pink dan Starry Night Black, Z3i Standard Edition mampu beroperasi dengan baik dan optimal berkat baterai 3,315mAh yang berdiam di balik punggungnya. Sayang, Vivo belum buka suara kapan bakal meluncurkan Z3i Standard Edition bahkan termasuk versi pertamanya ke luar Tiongkok.

vivo-z3is_2

Sumber berita Vivo.

Samsung Galaxy A50 Disebut Bertenaga Baterai 4.000mAh

Samsung dikabarkan sedang mempersiapkan sesuatu yang baru di tahun 2019 ini. Pabrikan asal Korea Selatan itu diperkirakan akan merilis smartphone Galaxy A50. Beberapa bocoran sudah dijumpai sejak beberapa pekan terakhir, dan yang terbaru dikatakan bahwa smartphone ini akan mengemas baterai jumbo, 4000mAh dan kamera utama 24MP.

Kabar ini dibocorkan oleh situs web Belanda GalaxyClub.nl yang secara intens mengabarkan beberapa spesifikasi perangkat baru Samsung tersebut. Apabila kabar ini terbukti benar, maka Galaxy A50 akan menjadi ponsel kedua dari Samsung yang mengemas baterai 4.000 mAh besar setelah Samsung Galaxy Note 9.

Tetapi berkaca pada rekam jejaknya, Samsung jelas sekali lebih menyukai baterai dengan tenaga lebih kecil dan lebih memilih mendorong optimalisasi pada perangkat lunak untuk menjaga agar daya baterai bertahan lebih lama. Pengalaman buruk Galaxy Note 7 tampaknya meninggalkan trauma mendalam bagi Samsung. Sebagai penyegaran saja, bahwa flagship yang digadang-gadang menjadi jagoan itu justru harus ditarik dari pasaran dan menjadi sejarah kelam bagi perjalanan Samsung di industri mobile.

Selain baterai dan kamera utama yang besar, Samsung Galaxy A50 juga disebut bakal menawarkan akses keamanan berupa sensor sidik jari di layar. Kejutan lainnya, Samsung juga diyakini akan menerapkan desain Infinity baru berupa lubang di layar yang akan berfungsi sebagai rumah bagi kamera depannya.

Sebelumnya, di awal-awal rumor kemunculannya, Galaxy A50 juga terlihat di situs web Geekbench. Sesuai dengan daftar GeekBench, Galaxy A50 disebut akan ditenagai oleh chipset kelas menengah Samsung Exynos 9610, RAM 4GB dan sistem operasi Android 9 Pie terbaru.

Sumber berita Ubergizmo, gambar header Samsung Galaxy A5 2016.

Bermodalkan Notch Mungil yang Trendi, Huawei Y7 Pro 2019 Jalani Debut

Pabrikan perangkat asal Tiongkok, Huawei baru-baru ini meluncurkan smartphone kelas menengah P Smart (2019) yang memamerkan layar besar, SoC menengah Kirin 710, UI kustom berbasis Android Pie, dan baterai 3.400 mAh sebagai highlight utamanya. Sekarang, Huawei lagi-lagi bergerak cepat dengan meluncurkan satu lagi smartphone seri penyegaran dari seri terdahulu, yang dinamai Y7 Pro (2019) di Vietnam. Sesuai namanya, ini adalah model yang sama dengan keluaran sebelumnya, namun dengan embel-embel tahun yang baru.

Smartphone ini memiliki layar HD+ dengan penampang selebar 6,26 inci dan resolusi layar 1520 x 720 piksel, rasio aspek 19,5: 9, kaca melengkung 2.5D, serta notch tetesan air yang trendi. Notch selain sebagai pemanis juga menjadi tempat kamera depan dan sensor lainnya. Sementara itu di bawah cover, ada prosesor Qualcomm Snapdragon 450 octa-core clock 1.8GHz, ditambah dengan grafis Adreno 506. Jadi, untuk urusan tampilan Huawei Y7 Pro (2019) tak kalah ciamik dengan banyak smartphone keluaran terbaru. Sedangkan performanya cukup bisa diandalkan dengan hadirnya Snapdragon 450 di atas.

HUAWEI-Y7-2019-front-camera-selfie3

Kapasitas RAM yang diboyong seluas 3GB dengan 32GB penyimpanan internal. Ada juga slot kartu microSD yang memungkinkan pengguna untuk memperluas kapasitas penyimpanan ponsel hingga 512GB. Sedangkan untuk kamera, ada pengaturan AI Dual Camera yang terdiri dari sensor primer 13-megapiksel dan sensor tambahan 2-megapiksel.

Di bagian, yang bertugas mengabadikan potret selfie adalah kamera depan 16MP yang cukup dominan di antara konfigurasi kamera yang ada. Bekal ini menjadikan Y7 Pro (2019) cukup mampu menghasilkan foto selfie berkualitas baik. Pilihan konektivitas pada perangkat termasuk Dual 4G VoLTE, Wi-Fi 802.11 b / g / n, Bluetooth 4.2, dan GPS + GLONASS.

screenshot-consumer.huawei.com-2019-01-02-10-14-37

Sedangkan untuk urusan perangkat lunak, Huawei Y7 Pro (2019) menggondol interface EMUI 8.2 yang berbasis pada sistem operasi Android Oreo generasi terakhir. Bekal yang akan membuat Y7 Pro (2019) terasa berbeda saat dipergunakan oleh pemiliknya. Lalu untuk kebutuhan daya, perangkat ini mengandalkan baterai berkekuatan 4.000 mAh. Dan karena smartphone tidak memiliki pemindai sidik jari, ia mendapat fitur face unlock sebagai gantinya.

screenshot-consumer.huawei.com-2019-01-02-10-15-44

Huawei Y7 Pro 2019 hadir dalam warna Aurora Blue dan Black, dengan harga 39,90,000 dong Vietnam atau setara dengan $171. Vietnam sudah kebagian jatah, tapi sayang Huawei belum memberikan konfirmasi ke mana lagi akan membawa Y7 Pro terbaru ini.

Sumber berita Huawei.

Poco F1 Armoured Edition Varian 128GB Resmi Diluncurkan

Seperti yang diprediksikan sebelumnya, Poco India benar-benar meluncurkan produk barunya yang untuk sementara waktu ditawarkan untuk pasar India. Tetapi, alih-alih meluncurkan Poco F2, Poco lebih memilih untuk mengumumkan varian baru dengan penyimpanan dan RAM yang dipangkas dari Pocophone F1 Armoured keluaran pertama.

Bagi Anda yang tidak terlalu mengikuti brand satu ini, bahwa sebelumnya Poco juga sudah meluncurkan Pocophone F1 Armoured edition varian RAM 8GB + 256GB. Jadi, varian yang diluncurkan baru-baru ini sejatinya hanyalah penambahan lain namun dengan RAM dan ruang simpang yang dipangkas, hanya 6 GB untuk RAM dan 128 GB untuk penyimpanan internal.

Di samping RAM dan ROM yang lebih kecil, varian ini selebihnya memiliki spesifikasi yang sama seperti layar FHD + IPS 6,18 inci, Snapdragon 845, pengaturan kamera belakang 12MP + 5MP dan kamera selfie 20MP serta baterai 4.000 mAh dengan dukungan teknologi Quick Charge 4+.

Harga Poco F1 Armoured Edition di India sudah dibeberkan oleh perusahaan, yakni di angka Rs. 23.999 atau setara dengan $343. Sedangkan untuk varian terdahulu dengan RAM 8GB dan penyimpanan 256GB dijual seharga $429.

Akun Twitter resmi Poco India pada hari Selasa lalu juga sudah mengumumkan bahwa Poco F1 Armored Edition varian baru akan mulai dijual di India melalui Mi.com dan Flipkart mulai tanggal 26 Desember.

Xiaomi meluncurkan Poco F1 sebagai smartphone termurah di dunia yang berani mengemas chipset Qualcomm Snapdragon 845 di bawah anak perusahaan barunya, Poco. Salah satu daya tarik perangkat ini – selain chipset – adalah teknologi pendingin cair yang dirancang untuk menjaga agar perangkat tetap adem saat digunakan dalam intensitas tinggi.

Sumber berita Ubergizmo.

[Review] Samsung Galaxy A7 2018, Unggulkan Triple Camera Tapi Ada yang Dikorbankan

Menurut laporan International Data Corporation (IDC), Samsung masih merupakan pabrikan smartphone nomor satu di dunia dengan pengapalan 71,5 juta unit dan menguasai market share sebesar 20,9 persen pada Q2 2018.

Meski begitu, Samsung perlu extra effort untuk mempertahankan gelar “raja smartphone“. Karena sejumlah vendor smartphone asal Tiongkok seperti Huawei, Xiaomi, OPPO, dan Vivo kian agresif dalam berinovasi.

Salah satu upaya nyata yang dilakukan oleh Samsung ialah mengubah strategi dengan menyajikan inovasi terbaru pada seri Galaxy A. Ya, Samsung menyematkan empat buah sensor kamera pada Galaxy A9 dan tiga buah pada Galaxy A7.

Meja redaksi Dailysocial lifestyle telah kedatangan Galaxy A7 yang punya kamera ketiga 8-megapixel dengan aperture f/2.4 dan lensa ultra wide 18mm. Buat yang penasaran dengan kemampuan tiga kameranya, berikut review Samsung Galaxy A7 2018 selengkapnya.

Unboxing Samsung Galaxy A7

Unit Galaxy A7 yang datang berwarna gold, varian RAM 6GB, dan storage 128GB. Isi dari paket penjualannya sebagai berikut:

  • Unit Samsung Galaxy A7
  • Adapter charging (5V/1.55A)
  • Kabel data micro USB
  • Earbud
  • SIM ejector
  • Buku petunjuk penggunaan dan kartu jaminan

review-samsung-galaxy-a7-2018

Dengan spesifikasi utama seperti layar Super AMOLED 6 inci Full HD+, chipset Exynos 7885 Octa, dan baterai 3.300 mAh. Samsung menjual Galaxy A7 dengan harga mulai Rp4 jutaan, harga yang cukup kompetitif dan tidak biasanya. Apa yang dikorbankan Samsung?

Desain Bebas Notch

review-samsung-galaxy-a7-2018

Layar Super AMOLED 6 inci Galaxy A7 sudah dikemas dalam desain Infinity Display dan masih bebas dari notch. Bagian dahi dan dagunya terlihat sedikit tebal, tapi masih cukup sedap dipandang.

Punggungnya menggunakan material kaca, dengan dimensi 159,8×76,8mm dan ketebalannya hanya 7,5mm. Bobotnya cukup ringan, hanya 168 gram karena menggunakan kerangka dari plastik.

Ya, bukan kerangka metal yang selama ini menjadi ciri khas Galaxy A series. Meski begitu, build quality yang baik membuat feel dalam menggenggam Galaxy A7 masih lumayan premium.

Menuju bagian dahi, rasanya lega Samsung tak ikut-ikutan mengusung desain notch. Di sana ada kamera depan 24-megapixel, LED flash, earpiece, sensor ambient light, dan proximity.

Beralih ke belakang, berjejer tiga buah kamera dan LED flash dalam posisi vertikal. Paling atas beresolusi 5-megapixel sebagai depth sensor, kamera utama di tengah beresolusi 24-megapixel, dan kamera ekstra satu lagi paling bawah beresolusi 8-megapixel dengan lensa ultra wide.

Buat yang mencari kemana perginya fingerprint sensor, Samsung memindahkannya ke samping kanan di dalam tombol power. Artinya, unlock smartphone paling nyaman menggunakan jempol kanan. Sementara, bagi pengguna yang kidal harus membiasakan diri dengan jari telunjuk atau jari tengah.

Tombol volume berada persis di atas tombol power. Lagi-lagi posisinya terlalu tinggi, tapi bukan masalah besar. Sementara, sisi kiri terdapat SIM tray yang berisi tiga buah slot – dua nano SIM dan satu microSD.

Bagian atas hanya ada mikrofon kedua. Sedangkan, di bawah ada jack audio 3,5mm, port microUSB, mikrofon, dan speaker. Sebagai informasi, Galaxy A7 versi 2017 sudah menggunakan port USB Type-C dan body-nya dilengkapi sertifikasi IP68.

review-samsung-galaxy-a7-2018

Jadi, ada tiga catatan terkait desain Galaxy A7. Pertama tak lagi menggunakan kerangka metal, balik lagi menggunakan port microUSB, dan body-nya tidak tahan air lagi.

Layar Super AMOLED

review-samsung-galaxy-a7-2018

Layar Super AMOLED dengan ukuran 6 incinya disokong resolusi Full HD+ (1080×2220 piksel) dalam aspek rasio 18.5:9. Kombinasi tersebut menyuguhkan kerapatan layar yang cukup tajam yakni 411 ppi.

review-samsung-galaxy-a7-2018

Fitur screen mode juga masih ada, untuk menyesuaikan warna menurut preferensi Anda. Secara default, Galaxy A7 menggunakan mode tampilan adaptif yang secara otomatis mengoptimalkan perubahan warna, saturasi, dan ketajaman layar sesuai konten yang ditampilkan.

Buat yang ingin setiap konten di smartphone penuh warna, bisa memilih mode tampilan AMOLED cinema. Bila tidak suka dibohongi, bisa pilih mode tampilan basic dengan tingkat akurasi mendekati aslinya. Sementara, AMOLED photo membuat warna tampil menyenangkan tapi tidak berlebihan.

Samsung Experience 9.0 UX

Galaxy A7 menjalankan OS Android 8.0 Oreo dengan sentuhan Samsung Experience 9.0 UX persis seperti yang ditemui pada Galaxy A8 Star. Dengan tampilan antarmuka yang simpel dan tetap kaya fitur.

Ada dua layout launcher yang bisa dipilih yaitu home screen dengan app drawer atau home screen only. Kita juga bisa menyelaraskan tampilan sesuai preferensi masing-masing dengan mengubah wallpaper, tema, dan juga tampilan Always On Display.

Pada home screen bagian paling kiri, ada Bixby Home. Di mana Anda akan disuguhkan rekomendasi konten berdasarkan kebiasaan kita dalam menggunakan smartphone. Sementara, buat yang ingin memaksimalkan seluruh bentang layar untuk konten bisa mencoba navigasi “full screen gestures“.

Buat yang hobi bermain game, Game Launcher akan menyatukan seluruh game yang terinstal dalam satu tempat. Anda bisa memastikan bermain game tanpa gangguan dengan menonaktifkan notifikasi, serta kemudahan mengambil screenshot dan merekam gameplay game favorit Anda.

Fitur andalan Samsung seperti SecureFolder juga tersedia. Di situ Anda dapat menyimpan file, memo, dan aplikasi dengan lebih aman. Bicara soal keamanan smartphone, Galaxy A7 dibekali metode face recognition dan fingerprint scanner yang berada di sisi kiri.

Kamera Ekstra dengan Lensa UltraWide

review-samsung-galaxy-a7-2018

Inti dari inovasi Samsung pada Galaxy A7 ialah kamera ekstra ketiga beresolusi 8-megapixel (f/2.4) dengan lensa ultra wide 18mm yang menyuguhkan sudut pandang 120 derajat. Artinya, Anda bisa memasukkan area yang luas dalam satu frame foto. Jadi, banyak banget yang bisa dieksplorasi dari lensa ultra wide ini.

Tentu saja, ideal buat memotret foto landscape, arsitektur, hingga portrait. Kita bisa menangkap lebih banyak informasi sehingga lebih mudah menyampaikan cerita.

Nah yang pasti lensa ultra wide ini memiliki beberapa karakteristik, diantaranya membuat objek menjadi lebih kecil dari ukuran sebenarnya dan distorsi. Jangan ragu untuk bermain perspektif dengan mengubah posisi dan sudut pemotretan untuk mendapatkan foto dengan kesan megah dan lebih menarik.

Berikut hasil bidikan Samsung Galaxy A8 dengan lensa ultra wide:

Hasil foto dari lensa ultra wide ini cukup tajam, meskipun dalam beberapa kesempatan detail kurang ditangkap dengan baik. Efek distorsi memang tak terhindarkan, tapi justru bisa digunakan untuk mendapatkan hasil foto yang unik.

Kamera utamanya sendiri resolusinya cukup besar, 24-megapixel (f/1.7 dan PDAF) dengan lensa wide 27mm. Satu lagi sebagai depth sensor, 5-megapixel (f/2.2) untuk mendapatkan foto dengan efek bokeh. Sementara, kamera depannya 24-megapixel (f/2.0) dengan lensa wide 26mm.

Lensa ultra wide bisa diakses pada mode pengambilan gambar ‘auto‘. Fitur Bixby Vision juga tersedia, yang bisa mengenali obyek ataupun menerjemahkan teks bahasa asing secara real time.

Mode pengambilan gambar lain yang tersedia ialah panorama, pro untuk kontrol manual guna mengakses white balance, ISO, dan exposure compensation. Kemudian beauty, live focus, scene optimizer, super slow-mo, AR emoji, hyperlapse, dan slow motion.

Berikut hasil foto dari kamera utama dan kamera depan Samsung Galaxy A7:

Sebagai pengingat, bila menggunakan lensa ultra wide – hasil fotonya disimpan pada resolusi 8-megapixel saja (3264×2448 piksel). Bila Anda membutuhkan kualitas yang optimal sebaiknya menggunakan kamera utama 24-megapixel pada rasio 4:3.

Alternatif lain bila memang membutuhkan sudut pandang lebih luas bisa menggunakan kamera utama dengan rasio 16:9 pada 18-megapixel atau 18.5:9 pada 16-megapixel.

Untuk perekam videonya, baik kamera depan maupun belakang hanya mampu merekam resolusi sampai Full HD 30fps saja. Ya, belum bisa merekam video 4K, bahkan Full HD 60fps tidak bisa.

Hardware Samsung Galaxy A7

review-samsung-galaxy-a7-2018

Exynos 7885 Octa yang berada di dalam Galaxy A7 merupakan chipset kelas menengah Samsung terbaru yang dibangun pada proses fabrikasi 14nm. Terdiri dari CPU octa-core dalam konfigurasi dual-core Cortex A73 2.2GHz dan hexa-core Cortex A53 1.6GHz dengan GPU Mali-G71.

Kinerjanya ditopang besaran RAM 6GB dan storage 128GB. Slot microSD bisa menampung hingga 512GB bila yang membutuhkan penyimpanan lebih. Semua kegiatan ber-smartphone disuplai baterai berkekuatan 3.300 mAh.

Menurut hasil test benchmark dari sejumlah aplikasi, pada Antutu Galaxy A7 mendapatkan 120.865 poin, sementara di PCMark Work 2.0 meraih 5.566 poin, lalu di 3DMark Sling Shot mendapatkan 964 poin, serta di GeekBench 4 single-core 1.523 poin dan multi-core 4.336 poin.

Verdict

review-samsung-galaxy-a7-2018

Di Indonesia, Galaxy A7 tersedia dalam dua varian. Harga terbarunya Rp4,1 jutaan untuk konfigurasi RAM 4GB dan storage 64GB. Sementara, untuk RAM 6GB dan storage 128GB ialah Rp5 jutaan. Menimbang fitur dan spesifikasi yang ditawarkan, menurut saya harganya sangat kompetitif.

Inovasi triple camera atau lebih tepatnya kamera ekstra 8-megapixel dengan lensa ultra wide 120 derajat, juga siap menantang kreativitas kemampuan fotografi Anda. Tetapi, Samsung juga memangkas beberapa fitur premium. Kerangka body-nya sekarang dari plastik, balik lagi menggunakan port microUSB, dan hilangnya sertifikasi tahan air IP68.

Sparks

  • Punggung kaca
  • Lensa ultrawide 120 derajat
  • Harga kompetitif
  • Bebas notch

Slacks

  • Kerangka plastik
  • Balik lagi pakai port microUSB
  • Tanpa sertifikasi IP68
  • Tidak ada perekam video 4K dan Full HD 60fps