Apakah Smartphone dengan Lebih Banyak Sensor Kamera Berarti Lebih Baik?

Teknologi kamera pada smartphone terus berkembang, kualitas hasil fotonya pun semakin baik. Kini, kamera smartphone bukan lagi tentang besaran resolusi megapixel, tetapi soal fitur dan jumlah sensor yang dibenamkan.

Ya, saya akan bicara soal smartphone quad camera pertama – Samsung Galaxy A9, smartphone triple camera Leica – Huawei Mate 20 Pro, dan smartphone single cameraGoogle Pixel 3. Apakah smartphone dengan sensor kamera lebih dari satu berarti lebih baik?

Lebih Banyak Fitur

Saat tren smartphone dual camera dimulai, saya salah satu orang yang sangat antusias menyambutnya. Betapa senangnya bisa memotret foto dengan efek bokeh seperti hasil kamera digital dengan lensa aperture besar, meskipun hasilnya ‘mengerikan’.

Atau pendekatan lain seperti kemampuan optical zoom, menawarkan jangkauan bidikan yang lebih luas (wide-angle), hingga untuk meningkatkan kualitas foto itu sendiri. Kalau dulu kita harus memilih satu atau dua fitur di atas, tapi sekarang bisa diperoleh semua.

samsung-galaxy-a9

Pada Galaxy A9, Samsung mengandalkan kamera utama resolusi 24-megapixel (f/1.7 dan PDAF), lensa ultra wide 12mm dengan resolusi 8-megapixel (f/2.4), lensa telephoto resolusi 10-megapixel (f/2.4) dengan kemampuan optical zoom 2x, dan kamera 5-megapixel (f/2.2) sebagai depth sensor.

huawei-mate-20-pro

Sementara, spesifikasi teknis Huawei Mate 20 Pro lebih ‘seram’. Kamera utama beresolusi 40-megapixel dengan lensa wide 27mm (f/1.8, 1/1.7″, PDAF/Laser AF), kamera kedua 20-megapixel dengan lensa ultra wide 16mm (f/2.2, 1/2.7″, PDAF/Laser AF), dan kamera ketiga 8-megapixel dengan lensa telephoto 80mm (f/2.4, 1/4″, OIS, PDAF/Laser AF) yang menawarkan kemampuan optical zoom 5x.

Google Pixel 3

Di sisi lain, kita tahu kemampuan kamera Google Pixel memiliki reputasi yang sangat baik dengan software canggih dan algoritma berbasis machine-learning. Google pun masih melakukan pendekatan yang sama pada Pixel 3, dengan satu buah kamera beresolusi 12,2-megapixel dan lensa wide 28mm (f/1.8, 1/2.55″, 1.4µm, OIS, dual pixel PDAF) di bagian belakang.

Meski punya satu buah kamera, Pixel 3 menyuguhkan fitur digital zoom yang disebut Super Res Zoom yang kemampuannya diklaim setara dengan optical zoom 2x. Serta, mode portrait berbasis machine-learning untuk mendapatkan efek bokeh yang lebih natural dan banyak lagi fitur-fitur yang ditawarkan Pixel 3.

Bagaimana menurut kalian, apakah smartphone dengan lebih dari satu kamera lebih baik? Saya belum bisa bicara lebih jauh sebelum mencoba ketiga smartphone di atas, yang jelas potensi yang dimiliki oleh Huawei Mate 20 Pro maupun Samsung Galaxy A9 cukup besar – tapi pendekatan Google juga sudah benar.

Bangkit, Vertu Kembali dengan Dua Smartphone Mewah Terbaru

Masih ingat dengan Vertu? Brand smartphone yang kerap mengeluarkan perangkat-perangkat berbanderol mahal itu sudah lama tak terdengar gaungnya. Wajar, karena pada tahun 2017 lalu mereka divonis bangkrut karena terlilit hutang dan gagal menjalankan bisnisnya dengan baik. Tapi, pemilik Vertu Murat Hakan Uzan menepati janjinya untuk mengembalikan Vertu ke masa jayanya.

Untuk mengawali lembaran barunya, Vertu resmi mengumumkan dua perangkat perdana, Aster P Baroque dan Aster P Gothic.

Belum bergeser dari akarnya, lini baru Vertu ini masih dikemas sebagai smartphone mewah yang menonjolkan sisi desain dengan sentuhan material mahal di atas spesifikasi perangkat.

ASTER P Baroque series
ASTER P Baroque series

Kedua model Vertu Aster P diperkokoh dengan bingkai titanium alloy dan layar kaca safir di sisi terluar. Panel belakangnya terlihat mewah dengan lapisan kulit asli dengan aksen Inggris yang kental. Dilabeli sebagai smartphone “Made in the U.K”, Aster P Baroque dan Aster P Gothic memiliki dua panel di bagian belakang yang terbuka seperti gerakan sayap. Jika dibuka, satu bagian menyimpan slot kartu SIM, dan sisi lainnya menampilkan tanda tangan dari pengrajin yang merakit perangkat ini.

Sekarang soal spesifikasinya, kedua smartphone ditenagai oleh chipset Snapdragon 660 Qualcomm, baterai 3.200 mAh di balik panel belakang, RAM 6GB dan memori seluas 128GB. Layar keduanya memiliki lebar 4,97 inci dengan resolusi 1080p. Dan untuk tugas pencitraan, ada kamera utama 12MP dan kamera depan 20MP. Antarmuka pilihan jatuh pada Android 8.1 Oreo dan dilengkapi dengan teknologi enkripsi V Talk untuk menjaga panggilan dan pesan aman terjaga.

ASTER P Gothic
ASTER P Gothic

Smartphone ini juga dilengkapi dengan aplikasi keamanan eksklusif yang mengunci ponsel jika mendarat di tangan orang yang salah. Vertu Aster P juga dilengkapi dengan tombol konvensional yang menghubungkan pengguna ke layanan pribadi yang dapat membantu mereka merencanakan perjalanan, memesan restoran dan banyak lagi.

Vertu Aster P Baroque tersedia secara eksklusif di Tiongkok melalui situs JD.com seharga CNY29,800 atau sekitar Rp65 juta-an. Sedangkan Vertu Aster P Gothic dijual dengan harga CNY35.800 atau sekitar Rp 78 juta-an.

Sumber berita CNMO.

Membandingkan Kamera ASUS Zenfone Max Pro M1 dengan RAM 4GB vs 6 GB

ASUS beberapa bulan yang lalu mengeluarkan sebuah smartphone dengan nama Zenfone Max Pro M1. Pertama kali, ASUS mengeluarkan versi dengan RAM 3 GB dan penyimpanan internal 32 GB. Perangkat ini pun juga sudah kami review.

ASUS mengeluarkan tiga jenis Max Pro M1 di Indonesia dengan varian 3/32 GB, 4/64 GB, dan 6/64 GB. Ketiganya menggunakan SoC Snapdragon 636 yang saat ini digadang sebagai pengganti Snapdragon 625 karena kinerja berbanding daya yang dibutuhkan kurang lebih sama. Jadi, perbandingan pun langsung tertuju pada kamera yang dibawa ketiga perangkat.

Varian 3/32 dan 4/64 menggunakan kamera utama dengan sensor yang sama, yaitu OmniVision 13855 dengan resolusi 13 MP. Dari pantauan beberapa grup dan forum di internet, sensor ini kerap dipandang rendah karena menciptakan gambar yang kurang tajam serta memiliki noise yang cukup terlihat.

review-asus-zenfone-max-pro-m1-14

ASUS pun sudah mengeluarkan banyak perbaikan untuk kamera yang digunakan pada ASUS Max Pro M1 ini. Walaupun ada perbaikan yang cukup terlihat, namun hasilnya masih kurang maksimal. Para pengguna varian 3/32 GB dan 4/64 GB pun mencari cara lain, seperti menggunakan Google Camera tanpa harus melakukan root.

Setelah beberapa bulan, ASUS pun memutuskan untuk mengeluarkan varian 6/64 GB. Kamera utama yang dimiliki oleh varian ini pun berbeda dengan yang ada pada varian 3/32 GB dan 4/64 GB. ASUS menggunakan kamera dengan sensor OmniVision yang memiliki resolusi 16 MP.

Ternyata, kabar yang beredar mengatakan bahwa kamera yang digunakan pada versi 6/64 GB memiliki perbedaan hasil foto yang cukup signifikan! Hal tersebut bukan karena hanya berbeda 3 megapiksel saja, tetapi noise yang tercipta juga cukup minim. Tingkat ketajaman gambar juga sangat terlihat.

smartphone-untuk-gaming-asus-zenfone-max-pro-m1-7

Lalu bagaimana dengan sisi kinerja? Tentu saja kinerjanya hanya terpaut sangat sedikit. Dengan jenis RAM yang sama, perbedaan akan terasa pada saat pengguna membuka banyak aplikasi. Kinerja saat bermain game seharusnya tidak akan terasa karena SoC yang digunakan sama persis, yaitu Snapdragon 636.

Kami pun melakukan beberapa pengujian dari sisi pengambilan gambar, terutama dari kamera utama. Pada kondisi cahaya yang terang, keduanya terlihat hampir sama. Namun, jika dilihat secara mendetail, tingkat ketajaman yang ada pada Max Pro M1 6 GB lebih detail.

Tingkat ketajaman pada saat tingkat cahaya yang lebih rendah juga ternyata lebih baik dibandingkan dengan versi 3/32 gB dan 4/64. Dan yang pasti, noise yang ada walaupun masih terlihat, tetapi lebih minimal untuk versi 6/64.

Harga resmi dari ASUS Zenfone Max Pro M1 adalah Rp. 3.399.000. Sedangkan 3/32 GB memiliki harga Rp. 2.199.000 dan 4/64 saat ini adalah Rp. 2.599.000. Dengan rentang harga yang cukup jauh, ada baiknya pengguna mempertimbangkan apakah penambahan RAM 2 GB serta kamera yang lebih baik pantas untuk dimiliki atau tidak.

Atau Anda memilih harga yang lebih murah dan melakukan tweaking sendiri untuk menggunakan Google Camera? Akan tetapi, yang perlu dipertimbangkan pula adalah saat sebuah kamera yang secara standar sudah bagus dalam mengambil gambar, hasilnya akan lebih baik lagi pada saat menggunakan Google Camera. Tentunya, semua pilihan itu kembali lagi kepada Anda sebagai pengguna.

Tak Segarang Huawei Mate 20X, Tapi Vivo Z3 Lebih Murah dan Punya Fitur Game yang Komplet

Vivo mendatangkan lagi satu jagoan baru untuk berjibaku di kelas menengah, di mana nantinya smartphone bernama Vivo Z3 ini akan memakai dua jenis chipset, yaitu Snapdragon 710 atau 670 chipset.

Vivo Z3 terlihat seperti smartphone yang fokus pada game dengan bekal teknologi akselerasi Twin-Turbo untuk meningkatkan kinerja gaming, 4D Game Shock untuk sensasi getaran dan goncangan saat bermain game, dan Vivo Game Box yang membantu pengguna mengelola kinerja dan pengaturan. Meski tak segarang Huawei Mate 20X, namun kelengkapan fitur ini bakal memanjakan para gamer yang mencari perangkat dengan harga lebih terjangkau.

20181016213740526295_original

Varian paling rendah Z3 menggunakan Snapdragon 670, sedangkan varian teratas memilih chipset Snapdragon 710. Varian Snapdragon 710 kemudian dipecah lagi menjadi dua opsi, RAM 6GB + 64GB dan RAM 6GB + 128GB. Karena dapur pacunya berbeda, maka harganya juga berbeda. Vivo Z3 varian rendah dengan RAM 4GB dan penyimpanan 64GB telah ditetapkan di harga $231. Kemudian dua varian RAM 6GB + 64GB dan 128GB dijual masing-masing $274 dan $331. Sayangnya Vivo belum memberikan konfirmasi kehadiran Z3 di pasar internasional.

Vivo Z3 Rear

Kemampuan Z3 dalam mengabadikan momen terbilang baik meskipun fokusnya terlihat lebih pada sektor gaming. Di belakang, Z3 mengemas dua kamera 16MP + 2MP, sedangkan di depan ada kamera tunggal 12MP untuk keperluan selfie. Dan yap, Z3 juga dilengkapi dengan beberapa fitur kamera berbasis AI seperti yang diharapkan para penggemarnya.

20181016213741364683_original

Membawa fitur IR Face Unlock, Vivo Z3 juga dilengkapi dengan sensor sidik jari di belakang dan mengemas Funtouch OS 4.5 berbasis Android 8.1 Oreo.

Sumber berita Vivo.

Pengalaman Mengambil Gambar dengan Samsung Galaxy A7

Samsung Galaxy A9 dan A7 diluncurkan secara global di W Hotel, Malaysia. Samsung A7 sendiri mengusung tiga buah kamera pada bagian belakangnya, sedangkan A9 ada empat buah kamera.

Samsung A7 Exp - Denny

Pada acara yang dihelat di Malaysia tersebut, DailySocial berkesempatan untuk mencoba salah satu perangkatnya yang bakal dijual bulan ini. Kami mendapatkan Samsung Galaxy A7. Tentunya, kamera merupakan satu hal yang dikedepankan dalam penjualan smartphone tiga kamera tersebut.

Kali ini, pengambilan gambar dilakukan dengan bimbingan dari salah satu fotografer yang namanya sudah tidak asing lagi, Gesit Wisnu Prakoso. Beliau pun memberikan beberapa tips dalam mengambil gambar.

Samsung A7 Exp - Unbox

Menurut Gesit, menggunakan smartphone seperti Samsung Galaxy A7 dan A9 membuat para fotografer tidak lagi harus capek mengganti banyak lensa. Hal tersebut dikarenakan pada kedua smartphone sudah memiliki kemampuan untuk mengambil gambar wide angle, bokeh, normal dengan tingkat ketajaman yang tinggi, dan zoom  pada A9.

Samsung menamakan kamera untuk menangkap gambar lebih lebar dengan sebutan Ultra Wide Angle 120°. Dengan fungsi tersebut, para pengambil gambar dapat memfoto dengan sudut pandang yang lebih lebar. Selain itu, pada ruang sempit dan terbatas, membuat fotografer mampu mengambil gambar lebih luas. Dimensi foto pun akan dipertegas dengan fungsi ini.

Samsung A7 Exp - Tricam

Samsung Galaxy A7 dan A9 juga memiliki bukaan yang lebih lebar, yaitu f/1.7. Dengan bukaan tersebut, Galaxy A7 dan A9 mampu menyerap atau merekam cahaya dengan sangat baik sehingga menghasilkan gambar dengan kualitas yang bagus. Hal tersebut terutama dalam kondisi yang minim cahaya atau low light.

Untuk mengambil gambar yang menarik, Gesit memiliki beberapa tips pengambilan gambar. Yang pertama adalah Framing. Hal ini dilakukan dengan cara menempatkan obyek yang ingin diambil seperti seolah-olah dikelilingi elemen lain dalam foto. Hal tersebut membuat obyek seperti berada di dalam sebuah bingkai.

Samsung A7 Exp - Gesit

Yang kedua sering dikatakan oleh banyak fotografer, yaitu Leading Lines. Hal tersebut biasanya digunakan untuk mengarahkan siapapun yang melihat foto kita kepada subyek utama dalam menggunakan elemen seperti garis ataupun pola yang ada disekitar bangunan.

Ketiga, usahakan untuk menggunakan aturan Rule of Thirds. Idenya adalah menempatkan elemen penting dari adegan di sepanjang satu atau lebih garis atau di mana garis berpotongan. Untuk itu, pengguna harus mengaktifkan fungsi Grid Lines pada smartphone-nya.

Keempat, fokus pada background/foreground. Hal ini dilakukan dengan menempatkan fokus pada obyek utama dan memberikan efek tertentu pada obyek pendamping. Contoh dari tips yang satu ini adalah dengan menambahkan dedaunan di depan sebuah obyek bangunan.

Samsung A7 Exp - Food

Kelima, gunakan People in frame. Fotografer harus berani meletakkan manusia pada obyek utama agar foto lebih memberikan cerita. Gesit juga mengatakan untuk tidak takut menggunakan ambience atau aktivitas yang ada di lingkungan sekitar.

Terakhir adalah Centered Composition and Symmetry. Hal ini akan menempatkan obyek utama ditengah bingkai dengan memberikan aksen yang bersifat simetri di sekitar obyek.

Dengan arahan dari Gesit, berikut adalah beberapa contoh dari hasil kamera Samsung Galaxy A7:

Kamera dari Samsung Galaxy A7 mampu mengerjakan tugasnya dengan baik. Samsung sendiri menggunakan sensor ISOCELL dengan teknologi TetraCell yang mampu menggabungkan beberapa gambar menjadi satu untuk menghasilkan gambar yang lebih baik.

Samsung sendiri berjanji masih akan meningkatkan kualitas kamera mereka saat sudah terjual di pasaran. Hal tersebut membuat hasilnya akan lebih baik dari yang kami ambil di sini.

Tentunya, tips ini juga dapat digunakan pada smartphone lainnya. Oleh karena itu, selamat mencoba!

Huawei Hadirkan Smartphone Serba Bisa, Mate 20X

Dalam pagelaran akbarnya di London, Huawei menyuguhkan tidak hanya dua tapi beberapa perangkat sekaligus. Di ranah mobile saja ada empat model yang diperkenalkan, Mate 20 dan 20 Pro serta Mate 20X dan 20 RS Porsche Design.

Kita tidak akan bahas semuanya, karena untuk Mate 20 dan 20 Pro akan diulas di artikel berbeda. Kali ini kita akan fokus membahas Mate 20X, smartphone yang disebut-sebut serba bisa dan kemampuannya paling komplet .

Huawei Mate 20X memiliki komponen fisik dan fitur yang serba lebih, layar yang lebih besar, kapasitas baterai yang lebih besar, speaker stereofonik untuk suara spasial, Huawei M-Pen baru untuk menulis catatan dan memo di perjalanan, dan tombol gamepad khusus gaming seperti di Nintendo Switch.

Jadi, Huawei untuk pertama kalinya mencoba menghadirkan konsep phablet dengan stylus seperti halnya Galaxy Note dan di saat bersamaan berperan sebagai perangkat yang fokus pada game.

huawei mate 20x_1

Dilihat dari sisi fisik, Mate 20X dilengkapi dengan layar jumbo 7,2 inci QHD + AMOLED dengan resolusi layar 3120 x 1440 piksel. Perangkat ini dilengkapi dengan dukungan stylus dengan Huawei M-Pen yang memiliki 4096 tingkat tekanan. Memperoleh dukungan baterai 5000mAh, Mate 20X menjanjikan masa pakai yang lebih lama, cocok untuk aktivitas gaming yang semakin hari semakin menuntut kesempurnaan.

Performa Mate 20X diserahkan pada chipset Kirin 980 yang ditopang oleh grafis ARM Mali-G76 MP10 dan RAM sebesar 6GB. Kamera belakang terdiri dari tiga lensa, antara lain lensa sudut lebar 40 megapiksel yang digabungkan dengan sensor ultra-wide 20 megapiksel dan unit tele 8x 3 megapiksel. Untuk bagian depan, ada kamera 24 megapiksel untuk memuaskan dahaga narsis penggunanya.

Huawei-mate20-x-comfortable-to-hold

Terakhir, untuk para gamer Huawei menyertakan aksesori analog stick dan D-pad khusus seperti di Nintendo Switch yang dijual terpisah. Huawei bahkan menyematkan teknologi SuperCool, ruang uap yang digabungkan dengan film graphene untuk mengelola panas yang dihasilkan dari genjotan performa jeroannya. Bertujuan agar ponsel tetap dingin saat digunakan secara intensif, misalnya bermain game atau multi-tasking. Dan yang tak ketinggalan adalah teknologi GPU Turbo yang bakal menggenjot performa gaming Mate 20X.

Huawei-mate20-x-gpu-turbo-2.0

Huawei Mate 20 X akan diluncurkan di Eropa pada tanggal 26 Oktober dengan banderol mulai 899 Euro atau sekitar $1040 untuk RAM 6GB dan memori 128GB.

Sumber berita Huawei.

Liputan Perkenalan Perdana Samsung Galaxy A7 dan A9 di Malaysia

Kamera dengan smartphone merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Kamera yang menghasilkan gambar yang baik pada sebuah smartphone akan terus dicari oleh para konsumennya. Hal tersebut pula yang ternyata dikejar oleh Samsung dalam menjual perangkatnya.

Samsung A7 A9 Malay - Launch

Samsung pun mengundang beberapa media, termasuk DailySocial, ke Malaysia untuk hadir dalam acara bertemakan ‘4x Fun‘. Acara yang dilaksanakan pada Ballroom W Hotel, Kuala Lumpur, Malaysia pada tanggal 11 Oktober 2018 tersebut ternyata menelurkan dua buah smartphone terbaru Samsung.

Dua perangkat yang diluncurkan tersebut adalah Samsung Galaxy A7 dan Galaxy A9. Hal unik yang terdapat pada Samsung Galaxy A7 adalah perangkat ini menggunakan tiga kamera pada bagian belakangnya. Malahan, Samsung Galaxy A9 memiliki empat buah kamera pada bagian belakangnya.

Samsung A7 A9 Malay - Phones

Empat kamera yang ada pada Samsung Galaxy A9 memiliki semua fungsi kamera yang ada pada perangkat mobile. Kamera paling atas memiliki fungsi ultra wide, di mana dapat menangkap gambar dengan lebar 120 derajat. Kamera kedua memiliki resolusi 10 MP dan menggunakan lensa zoom 2x. Kamera ketiga memiliki resolusi 24 megapiksel dan merupakan kamera utama pada smartphone ini. Sedangkan yang terakhir digunakan untuk mengambil gambar bokeh.

Tiga kamera pada Samsung Galaxy A7 sendiri memiliki fungsi yang sama. Bedanya, Galaxy A7 tidak memiliki kamera dengan optik zoom, sehingga untuk membuat gambar lebih dekat harus menggunakan fungsi digital zoom.

Samsung A7 A9 Malay - Colours

Samsung Galaxy A9 2018 menggunakan SoC Snapdragon 660, sedangkan A7 menggunakan SoC yang sama dengan Samsung Galaxy A8, yaitu Exynos 7885. SoC ini pun bisa dikatakan kencang karena memiliki dua prosesor pada cluster kencang.

Samsung Galaxy A7 sudah dapat dipesan dengan cara pre-order pada tanggal 12 Oktober 2018 di Indonesia. Untuk Galaxy A9, produknya akan tersedia pada bulan November 2018 nanti.

Megah Meriah

Kali ini, Samsung menunjuk Malaysia sebagai tempat peluncuran Samsung Galaxy A7 dan A9. Dari informasi yang kami dapatkan, pada acara peluncuran yang dilaksanakan pada W Hotel tersebut hadir sekitar lebih dari 1000 peserta.

Samsung A7 A9 Launch - DJ KOH Milan

Mengapa memilih Malaysia? Pihak Samsung pun mengatakan tidak ada alasan mendasar untuk memilih Kuala Lumpur sebagai tempat perhelatan ini digelar. Samsung Galaxy A7 dan A9 sendiri memiliki sasaran pasar di Asia. Kuala Lumpur dianggap sebagai tempat yang cukup strategis dalam mengundang media, partner, dan Samsung member dari beberapa negara, terutama Asia.

Ternyata tidak hanya di Malaysia, Samsung pun juga mengadakan acara yang sama yang dihelat di Milan. Uniknya, acara yang dilakukan di Kuala Lumpur ini langsung disiarkan secara live streaming. 

Samsung A7 A9 Stage

Perhelatan yang ada pada W Hotel sendiri mengambil ballroom yang ada pada lantai 9 dan 10. Acara peluncuran diadakan pada lantai 9, sedangkan acara experience diadakan pada lantai 10. Saat kami datang pun, lantai 9 dari W Hotel sudah dipenuhi dengan banyak media, partner, dan Samsung member dari seluruh dunia, terutama Asia.

Antusias para pengunjung sendiri sudah terlihat semenjak kami memasuki ballroom Hotel W tersebut. Sayang memang, pihak penyelenggara masih kurang peka akan tripod dan monopod yang mengganggu pengambilan gambar. Untungnya, kami dapat mengambil gambar dengan cukup baik pada saat acara berlangsung.

Samsung A7 A9 Malay - AOA

Pada akhir acara, Samsung menghadirkan pertunjukkan musik yang dibawakan oleh grup band asal Korea Selatan, AOA. Tentu saja, setelah selesai acara, AOA langsung terbang ke Indonesia karena menutup acara Asian Para Games yang diadakan di Jakarta.

Hands on Galaxy A7 dan A9

Secara desain, menurut saya memang bagian belakang dari perangkat Samsung Galaxy A7 dan A9 terlihat sedikit “memaksa”. Kamera yang ada terlihat memanjang ke bagian bawah. Kamera tersebut sebenarnya jadi rentan terkena tangan sehingga berminyak. Walaupun begitu, desain baru ini memang belum ada pada perangkat lainnya.

Samsung menggunakan frame metal pada smartphone yang satu ini. Dengan menggunakan kaca pada bagian belakangnya, ternyata tidak membuat Samsung Galaxy A7 dan A9 licin. Namun, desain ini cukup rentan terhadap minyak sidik jari. Petugas yang ada pun juga cukup kewalahan untuk membersihkan sidik jari tersebut.

DSC04005

Layar Super AMOLED yang ada pada Galaxy A7 dan A9 menggunakan rasio 18:9. Tentunya, kedua smartphone ini sudah memiliki fasilitas always on display. Dengan Super AMOLED, membuat kedua smartphone ini memiliki layar yang tajam serta kontras yang tinggi.

Saat digenggam pun, Samsung Galaxy A7 dan A9 terasa cukup kokoh, sama seperti kebanyakan smartphone Samsung yang beredar. Dan yang baru dari perangkat ini adalah Samsung memindah sensor sidik jari pada sisi sebelah kanan yang juga merupakan tombol power. Samsung juga sudah menghilangkan tombol fisik home di bagian depannya.

Mencoba Kamera Galaxy A9

Penuhnya ruang demo yang dihadiri oleh sekitar 1000 peserta tersebut membuat kami cukup kesulitan untuk mencoba dua perangkat sekaligus. Oleh karena kami akan mendapatkan kesempatan untuk mencoba Samsung Galaxy A7, perhatian pun tertuju kepada Samsung Galaxy A9.

Samsung Galaxy A9 Kamera

Samsung Galaxy A9 merupakan perangkat komersil pertama di dunia yang menggunakan empat kamera pada bagian belakangnya. Jadi, kami pun mencoba menggunakan semua kamera yang ada pada smartphone ini.

Hasilnya memang tidak terlalu memuaskan. Ketajaman dan noise masih cukup terlihat pada gambar yang tercipta. Akan tetapi, perlu diingat bahwa perangkat yang kami coba merupakan sebuah purwarupa.

Bug juga masih ditemukan pada smartphone ini. Kadang kamera tidak berjalan dengan semestinya. Hal tersebut kami temukan pada unit demo lainnya. Oleh karena itu, Samsung masih memiliki waktu sekitar dua minggu untuk membenahi bug tersebut sebelum perangkat ini hadir di tangan pengguna.

Pada artikel berikutnya, kami akan membahas mengenai kamera pada Samsung Galaxy A7. Oleh karena itu, stay tuned for more articles.

[Review] Advan G2 Plus: Smartphone Murah FullView untuk Medsos

Merek lokal yang paling eksis berjualan di Indonesia bisa dibilang adalah Advan. Vendor lokal ini masih bertengger di peringkat 5 besar dalam penjualan smartphone mereka. Tentunya, hal ini merupakan prestasi tersendiri bagi Advan yang sudah berjualan selama bertahun-tahun.

Advan G2 Plus

Harga yang terjangkau bagi sebagian besar penduduk Indonesia, kualitas produk yang baik, serta rasa nasionalisme merupakan hal yang paling penting dalam menjual produk mereka. Sayangnya, Advan memang tidak terlalu mementingkan spesifikasi tinggi pada setiap smartphone yang mereka jual, asalkan nyaman untuk digunakan.

Salah satu produk yang mereka banggakan dan telah hadir di meja pengujian DailySocial adalah Advan G2 Plus. Smartphone yang satu ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari generasi sebelumnya yang memiliki nama tanpa plus. Hal yang paling bisa dilihat adalah Advan G2 Plus menggunakan layar Fullview 18:9.

Advan G2 Plus - Belakang

Advan G2 Plus memiliki spesifikasi sebagai berikut:

SoC Mediatek MT6737
CPU 4 x 1.3 GHz Cortex A53
GPU Mali-T720 MP2
RAM / Internal Storage 3 GB / 32 GB
Layar 5,7” 1440×720 18:9
Baterai 4000 mAh
Sistem Operasi Android Oreo 8.1
Kamera Depan: 8 MP, Belakang: 13 MP

Advan G2 Plus khusus diramu oleh vendor asal Indonesia ini dengan baterai besar, 4000 mAh. Selain itu, kerjasama eksklusif Advan bersama Samsung menelurkan smartphone dengan kamera dengan sensor ISOCELL. Dengan sensor 13 MP pada bagian belakang, kameranya menggunakan lensa Largan 5P. Nanti kita lihat seberapa baik kamera yang dimiliki oleh Advan.

Advan G2 Plus memiliki hasil pindaian CPU-Z dan Sensor Box seperti ini:

Unboxing

Seperti inilah isi dari paket penjualan dari Advan G2 Plus:

Advan G2 Plus - Unbox

Desain

Jika seseorang menilai kualitas sebuah smartphone dengan merek lokal, biasanya akan terasa ringkih. Berbeda dengan Advan G2 Plus yang dibuat dengan cukup kokoh. Badan kokoh Advan G2 Plus ini terbuat dari plastik polikarbonat.

Layar pada smartphone ini menggunakan rasio 18:9 dengan resolusi 1440×720, sehingga membuatnya terlihat panjang. Layarnya sendiri sudah terpasang sebuah lapisan anti gores sehingga lebih aman dari goresan. Dengan desain 2.5D, perangkat ini kurang bersahabat dengan tempered glass karena bagian pinggirnya akan terangkat.

Untuk penempatan tombol, pada bagian kanan ditemukan tombol volume suara serta tombol power untuk menyalakan layarnya. Pada sisi sebelah kiri dapat ditemukan SIM tray hybrid, sehingga Anda harus memilih apakah menggunakan dua SIM atau satu SIM dengan sebuah kartu microSD.

Pada bagian atas ditemukan sebuah microphone kedua serta port audio 3,5 mm. Dan pada bagian bawahnya dapat ditemukan sebuah speakermicrophone utama, serta port microUSB.

IDOS

Advan memiliki antar muka buatan sendiri yang bernama IDOS. Tentu saja, antar muka yang satu ini juga merupakan buatan dalam negeri. IDOS sendiri menawarkan beberapa feature yang tidak ada pada standar launcher Android. Hal tersebut seperti tingkat keamanan yang lebih tinggi, manajemen baterai yang lebih irit, dan lain sebagainya.

Antar muka yang dibuat oleh Advan ini menghilangkan app drawer, sehingga hanya menggunakan satu lapis saja, yaitu homescreen. Sayangnya, IDOS dengan basis sistem operasi Android Oreo ini tidak stabil, setidaknya pada unit yang kami dapatkan. Beberapa aplikasi akan langsung berhenti pada saat unit dinyalakan. Semoga Advan bisa membenahi bug tersebut agar penggunaan bisa lebih nyaman.

Jaringan LTE

Jaringan 4G LTE yang ada di Indonesia memang cukup berbeda dengan yang ada di luar negeri. Advan mendukung kanal 1(2100 MHz), 3(1800 MHz), 5(850 MHz), 7(2600 MHz), 8(900 MHz), 20(800 MHz), 38(2600 MHz), 40(2300 MHz), dan 41(2500 MHz). Hal ini membuat Advan G2 Plus pun aman dibawa keluar negeri.

Kamera

Advan dalam menjual perangkat telepon pintarnya selalu mengatakan bahwa mereka telah bekerja sama dengan Samsung. Hal tersebut membuahkan kamera Advan yang selalu menggunakan sensor ISOCELL. Sensor tersebut sendiri digadang sebagai lawan sepadan sensor Sony IMX.

Saat mencoba kamera dari Advan G2, sekali lagi, kami merasa bahwa ada bug yang cukup mengganggu: proses rendering gambar terasa pelan. Saat pengambilan gambar pun juga kami rasa cukup lambat walaupun sudah menggunakan opsi ZSL (Zero Shutter Lag).

Hasil dari kamera belakang memang termasuk lumayan. Pada kondisi cahaya yang terang, noise-nya memang cukup minim. Sayangnya, gambar yang dihasilkan dirasa kurang tajam. Pada kondisi kurang cahaya, noise yang tercipta akan cukup terlihat pada gambar.

Kondisi yang sama juga dapat dilihat pada kamera depannya. Walaupun begitu, hasilnya memang tidak setajam kamera utamanya.

Pengujian

Advan menggunakan chipset untuk entry level dari Mediatek, yaitu MT6737. SoC ini mengandalkan prosesor empat inti Cortex A53 berkecepatan 1,3 Ghz dengan GPU Mali-T720 MP2. Kinerjanya sendiri memang cukup untuk aplikasi sehari-hari seperti sosial media dan chatting.

Sayangnya, SoC ini tidak cocok digunakan untuk bermain game berat, seperti PUBG. Saat diuji, game tersebut dapat berjalan, namun cukup lag. Oleh karena itu, tunggu saja dulu sampai PUBG Mobile Lite beredar. Untuk bermain game-game ringan, smartphone ini sudah cukup mumpuni.

Sintetis

Pengujian kami lakukan dengan menggunakan beberapa benchmark sintetis. Untuk pembanding, kami kembali menghadirkan sebuah smartphone yang memiliki rentang harga yang kurang lebih sama. Smartphone tersebut menggunakan SoC Snapdragon 425, yang kurang lebih memiliki spesifikasi yang sama.

Uji dengan MP4

Seperti yang kami utarakan sebelumnya, IDOS pada Advan G2 Plus kurang stabil dalam menjalankan beberapa aplikasi benchmarking. Jadi, kami menggunakan sebuah file MP4 dengan resolusi 1080p dan kami ulang terus menerus.

Advan G2 Plus yang menggunakan baterai sebesar 4000 mAh ternyata mampu bertahan sekitar 10 jam 20 menit. Untuk melakukan pengisian baterai, kami pun menyarankan untuk tidak menjalankan apa pun karena akan membuat waktunya menjadi lebih lama.

Kesimpulan

Kebutuhan orang untuk membeli sebuah smartphone memang tidak melulu harus memiliki spesifikasi yang tinggi. Mereka yang hanya ingin bersosialisasi, berkomunikasi melalui teks maupun suara, dan jarang bermain game tentu saja dapat memilih alternatif perangkat yang lebih banyak. Salah satunya adalah Advan G2 Plus.

Dengan harga Rp. 1.899.000, konsumen pun dihadapkan dengan sebuah smartphone buatan dalam negeri yang dihiasi dengan antar muka yang cukup baik. Perangkat ini pun memiliki badan yang cukup kokoh sehingga tidak akan rusak saat tidak sengaja diduduki.

Kinerja yang dimiliki memang cocok digunakan untuk browsing, sosial media, chatting, dan beberapa pekerjaan yang tidak membutuhkan daya proses yang besar. Akan tetapi, dengan skor uji yang ada, perangkat ini memang tidak cocok untuk pakai bermain game berat.

Kamera yang menggunakan sensor ISOCELL dari Samsung pada perangkat ini juga tergolong lumayan bagus. Sayangnya, kinerjanya masih cukup di bawah beberapa pesaing dengan harga yang sama. Oleh karena itu, Advan harus sekali lagi melakukan tweaking kepada kameranya.

Bagi yang membutuhkan perangkat kedua, Advan G2 Plus juga cocok untuk dimiliki. Mereka yang membutuhkan perangkat untuk menonton video juga bisa mengandalkan perangkat ini. Untuk bermain game-game ringan? Perangkat ini masih mumpuni.

Sparks

  • Layar Fullview
  • Harga cukup terjangkau
  • Badan perangkat cukup kokoh
  • Anti gores
  • Baterai tahan lama

Slacks

  • Hasil kamera kurang tajam
  • IDOS kurang stabil
  • Kinerja kurang mumpuni

Update: Koreksi penggunaan kata ‘sosmed’ menjadi ‘medsos’.

OPPO Perkenalkan Hyper Boost, Teknologi yang Bikin Performa Smartphone Makin Ngebut

Selain kamera, performa juga jadi sorotan saat sebuah smartphone baru diluncurkan ke publik. Bahkan kini sektor performa makin jadi fokus menyusul lahirnya smartphone yang khusus dirancang untuk melahap game-game berat, seperti Xiaomi Black Shark dan Razer Phone 2 terbaru.

Huawei bahkan punya ramuan tersendiri yang disebut dengan GPU Turbo demi menghadirkan performa yang lebih garang di smartphone keluarannya. Dan kini OPPO ikut latah mengembangkan teknologi dengan goal yang serupa. Diklaim memakan waktu pengembangan bertahun-tahun, teknologi Hyper Boost resmi diperkenalkan ke publik. Menurut rilis pers yang diterima oleh Dailysocial, teknologi Hyper Boost dirancang untuk mengakomodasi berbagai skenario pemakaian dan perilaku pengguna smartphone, bekerja dengan cara mengoptimalkan alokasi sumber daya pada sistem Android saat menjalankan aplikasi-aplikasi berat, dan di saat bersamaan menekan penggunaan daya.

Ryan Chen, Head of the Software Research Center of the OPPO Research Institute
Ryan Chen, Head of the Software Research Center of the OPPO Research Institute

Ryan Chen, Kepala Pusat Penelitian Perangkat Lunak dari OPPO Research Institute dalam rilis pers resminya mengatakan, “Hari ini kami bangga melihat peluncuran OPPO Hyper Boost, hasil dari pengembangan teknologi bertahun -tahun yang miliki kemampuan untuk mengoptimalkan alokasi sumber daya pada sistem Android. Membantu mengatasi masalah konsumsi daya dan tantangan kinerja saat ponsel cerdas menjalankan aplikasi dan beban berat. Teknologi mutakhir ini telah menunjukkan kekuatan terdepan dalam inovasi teknis dan komitmen kami untuk menghadirkan pengalaman terbaik bagi pengguna kami.”

Hyper Boost mampu secara komprehensif mengenali skenario dan perilaku pengguna saat menjalankan berbagai aplikasi dan game. Setelah polanya dikenali, Hyper Boost kemudian mengoptimalkan alokasi sumber daya di seluruh sistem untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hasilnya, respon aplikasi dan game akan semakin baik dan kinerja sistem operasi secara keseluruhan jauh lebih mulus.

Ada tiga tingkatan yang menjadi sasaran dari Hyper Boost, yaitu sistem, game, dan aplikasi.

Sytem Engine

Teknologi Hyper Boost memberikan suntikan performa pada sistem di platform Qualcomm dan juga MediaTek. System ini menghadirkan tak kurang dari 50 solusi untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya perangkat. Dorongan performanya menurut klaim OPPO membuat aplikasi 31,91% memulai lebih cepat dari sebelumnya.

Game Engine

Menggandeng beberapa pengembang game seperti Tencen dan Netese, serta pengembang game engine Unreal, Unity dan Cocos, Hyper Boost menghadirkan solusi pengoptimalan untuk 11 game populer seperti Arena of Valor dan PUBG Mobile. Penyematan teknologi percepatan jaringan akan berfungsi secara cerdas mendistribusikan lalu lintas antara saluran jaringan data seluler dan Wi-Fi. Pengoptimalan ini mengurangi latensi jaringan secara keseluruhan untuk menawarkan pengalaman bermain game yang lebih santai dan mulus.

Application engine

Terakhir, Hyper Boost juga menawarkan peningkatan performa untuk aplikasi-aplikasi populer, salah satunya WeChat. Dukungan ini memberikan keuntungan berupa 39 skenario penggunaan untuk mencapai performa terbaik dari aplikasi-aplikasi yang paling banyak dipakai.

Teknologi Hyper Boost akan menyambangi perangkat terbaru OPPO, R17 dan R17 Pro terlebih dahulu. Diperkirakan perangkat model lain akan menyusul kemudian.

Smartphone K1 Tandai Kelahiran Lini Produk Baru OPPO

Rumor soal lini baru di jajaran produk OPPO terjawab sudah. Diumumkan di Tiongkok, OPPO K1 resmi diperkenalkan ke publik dan menjadi seri perdana dari sederet produk-produk lainnya yang akan datang.

Mengemas kamera selfie 25MP yang tentu mengesankan, OPPO K1 punya misi penting salah satunya untuk menguasai kelas menengah yang sejatinya telah diramaikan oleh sejumlah brand. Tambahan sensor sidik jari di layar menjadikan K1 terlihat begitu mempesona di antara pilihan yang ada. Tapi, bagaimana dengan komponen lainnya? Mari kita ulas lebih jauh.

201810090910305bbca93e1fb4b

Smartphone berbasis Android Oreo ini dilengkapi dengan notch waterdrop di atas layar sebagaimana OPPO R17. Seperti pilihan warnanya yang ada dua, OPPO K1 juga ditawarkan dalam opsi RAM yang terdiri dari dua ukuran, 4GB dan 6GB masing-masing dengan ruang simpan sebesar 64GB dan dukungan slot microSD sampai dengan 256GB.

Daya tampungnya yang luas juga diimbangi dengan dapur pacu yang cukup menjanjikan, yaitu Snapdragon 660. Komponen buatan Qualcomm ini kemudian dibalut layar 6,4 inci yang terlihat makin lebar karena desain rasionya yang mencapai 19,5:9 atau sekitar 91% dari body secara keseluruhan.

201810090910405bbca94897a5b

OPPO K1 juga menawarkan kemampuan fotografi yang apik, seperti kamera ganda di belakang yang terdiri dari sensor 16MP + 2MP. Sedangkan di depan, seperti yang sudah disinggung di awal ia menawarkan kamera selfie 25MP yang makin berasa berkelas dengan tambahan kemampuan AI dan AI Beauty. Kapasitas baterai OPPO K1 adalah 3,500mAh.

OPPO K1 sudah tersedia dalam skema pre-order di Tiongkok dan penjualan resminya baru akan dimulai pada tanggal 17 Oktober 17.

201809290409065baf332221605

Sumber berita OPPO.