Vivo X23 Dibekali Sensor Langka yang Hanya Ada di Perangkat Terbatas

Vivo selalu punya cara untuk membuat publik terutama penggemarnya terkesan. Pada tahun 2018 ini, mereka tidak hanya meluncurkan smartphone layar penuh dengan desain yang cantik, tetapi juga smartphone dengan sensor sidik jari di layar dan kamera depan pop-up. Belakangan, Vivo pun santer diberitakan bakal merilis ponsel pintar yang mengemas notch “waterdrop”, sangat mirip dengan apa yang diusung oleh saudara dekatnya, OPPO F9 ataupun OPPO R17.

Adalah Vivo X23 yang secara resmi ditawarkan di toko online Vivo. Hal ini mengakhiri spekulasi sekaligus beberapa teaser dan bocoran seputar X23 yang cukup menyita perhatian publik.

c58e1b7e-f1cd-4cdc-89bc-090d00b0941f

 

Yang lebih menarik lagi, Vivo X23 membawa teknologi pengenalan wajah 3D dan pemindai sidik jari di bawah layar yang telah ditingkatkan kemampuannya. Dengan demikian, Vivo X23 menjadi perangkat ketiga yang memiliki kombinasi keamanan biometrik seperti ini selain Xiaomi Mi 8 Explorer Edition dan Huawei Porsche. Fitur audio DAC “independen” juga akan jadi salah satu kemampuan tambahan yang membedakan X23 dengan para rival lainnya.

Vivo X23_3

Smartphone yang mendukung dual-SIM dan Funtouch OS 4.5 ini menggunakan layar Super AMOLED berukuran 6,41 inci full-HD + (1080×2340 piksel). Jeroannya didukung oleh prosesor Qualcomm Snapdragon 670 octa-core clock 2.0GHz, dipasangkan dengan RAM 8GB .

Dalam hal optik, Vivo X23 memiliki pengaturan kamera ganda dengan sensor utama 12 megapiksel dengan bukaan f / 1.8 dan sensor sekunder 13 megapiksel dengan bukaan f / 2.4. Di depan, ada kamera 12 megapiksel dengan bukaan f / 2.0. Smartphone ini dilengkapi dengan penyimpanan internal seluas 128GB.

Vivo X23_1

Vivo X23 hanya akan ditawarkan dalam konfigurasi 8GB/128GB dalam balutan warna Phantom Purple, Phantom Red atau Blue dengan banderol di kisaran $510.

Sumber berita Vivo.

Honor 8X dan 8X Max Naikkan Standar Smartphone Kelas Menengah

Sub-brand milik Huawei, Honor resmi mengumumkan dua smartphone baru untuk kategori mid-range. Keduanya adalah Honor 8X dan Honor 8X Max, dua smartphone yang bukan hanya lebih besar satu sama lain tetapi juga mempunyai spesifikasi yang berbeda.

Kedua seri baru Honor 8X ini terlihat jelas diplot untuk melanjutkan tren yang berfokus pada layar. Honor 8X misalnya mengemas layar 6,5 inci yang dikelilingi oleh bezel tipis. Bezel di bagian bawah layar hanya 4,25mm, memberikan rasio layar-ke-body sebesar 91 persen. Sedangkan 8X Max memiliki layar 7,12 inci dengan notch tetesan air yang serupa dengan milik Essential Phone.

Honor 8X

Menyoal spesifikasinya, Honor 8X mempunyai resolusi 1080 x 2340 dengan notch lebih panjang dibanding kakaknya. Smartphone ini memiliki desain yang unik. Bagian belakang dilapisi kaca 2.5D mengkilap yang memiliki dua tekstur berbeda. Bingkai terbuat dari logam sedangkan bagian depan terbuat dari kaca.

Honor 8X
Honor 8X

Jeroan Honor 8X menggunakan chipset Kirin 710 yang diduetkan dengan RAM 6GB dan penyimpanan 128GB yang dapat diperluas. Untuk menggeber performanya, Honor juga “meminjam” teknologi GPU Turbo yang dikembangkan oleh Huawei. Sementara yang menjadi “mata” di depan bagi 8X adalah kamera depan 16MP f/2.0 dengan banyak fitur. Sedangkan di belakang duduk kamera ganda 20MP + 2MP yang ditemani oleh sensor sidik jari di dekatnya.

Model Honor 8X
Model Honor 8X

Honor 8X Max

Sesuai dengan namanya, Honor 8X Max bertindak sebagai model tertinggi di antaranya keduanya. Model ini memiliki layar ekstra lebar 7,12 inci dengan resolusi 1080 x 2244. Seperti adiknya, 8X Max juga memiliki sertifikasi TUV Rheinland yang berarti layar aman untuk mata. Namun coba perhatikan, alih-alih menggunakan notch memanjang konvensional, 8X Max memilih hanya menampilkan notch tetesan air yang bagi saya pribadi terlihat ideal.

Honor 8X Max
Honor 8X Max

 

Untuk menangani performa, bukannya Kirin Honor justru membenamkan chipset Snapdragon 636 untuk menghuni dapur pacu 8X Max. Di samping prosesor duduk pula RAM sebesar 4GB dengan memori 64GB yang bisa diperluas lebih jauh. Kabarnya, Honor juga menawarkan varian yang lebih powerful dengan bekal Snapdragon 660, RAM 6GB dan penyimpanan 128GB.

Kamera ganda jelas tak boleh absen. Honor 8X Max memberikan kemampuan jepretan dengan dua konfigurasi ideal sensor 16MP dan 2MP masing-masing dengan aperture f/2.0 dan f/2.4. Sedangkan di depan ada sensor 8MP dengan aperture f/2.0.

Honor menyebut 8X Max sebagai perangkat yang handal di sisi multimedia karena telah membekalinya dengan speaker stereo berteknologi audio Dolby Atmos. Untuk memuaskan dahaga penggunanya, Honor juga membekalinya dengan baterai 5.000 mAh yang sudah mendukung pengisian cepat 9V/2A. Jadi, pengguna tak harus khawatir menunggu lama untuk mengisi ulang baterainya yang bongsor.

Varian Warna Honor 8X Max
Varian Warna Honor 8X Max

Harga dan Ketersediaan

Honor 8X hadir dalam warna hitam, biru, merah, dan ungu. Harganya mulai $240 untuk versi RAM 6GB + 128GB. Ada juga opsi RAM 4GB + 64GB dengan harga $177 dan RAM 6GB + 64GB seharga $202.

Sedangkan Honor 8X Max tersedia dalam tiga varian warna, merah, biru, dan hitam. Harga untuk Honor 8X Max dimulai $189 untuk RAM 4GB + versi 64GB dengan prosesor Snapdragon 636 sedangkan versi 128GB dengan prosesor yang sama berharga $227. Harga untuk versi Snapdragon 660 sampai saat ini belum diumumkan.

Sumber berita Vmall 1 dan Vmall 2.

Perkenalan Singkat dengan Vivo V11 Pro, Seri V Terbaru yang Segera Rilis di Indonesia

Setelah Vivo meluncurkan smartphone Vivo V9 Plus, sepertinya vendor asal Tiongkok ini masih ingin memenuhi pasar dengan produknya. Smartphone yang satu ini bakal diluncurkan pada tanggal 12 September 2018 mendatang. Akan tetapi, DailySocial diundang oleh pihak Vivo untuk menjajal smartphone terbaru mereka tersebut.

Vivo V11 PRo - Fun Day

Tidak semua informasi boleh kami umbar pada artikel kali ini. Akan tetapi, masih banyak informasi yang bisa dibahas kali ini yang cukup menggambarkan bagaimana Vivo V11 Pro digunakan.

Hal pertama yang dapat dilihat dari smartphone yang satu ini adalah bagian belakangnya. Vivo V11 Pro menggunakan dua warna pada bagian belakangnya. Warna pertama adalah Nebula Purple yang merupakan perpaduan biru dan ungu, serta Starry Black yaitu hitam dan ungu.

Vivo V11 PRo - Back

Layar depannya hampir memenuhi sisi depannya. Yang tersisa adalah bezel bagian bawah yang sedikit tebal, serta sebuah kamera yang ada pada bagian atas. Warna yang dihasilkan dari layarnya ini pun juga terlihat lebih tersaturasi saat dinyalakan. Layar tersebut dinamakan Ultra All Screen.

Vivo V11 Pro merupakan smartphone pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi yang dinamakan Screen Touch ID. Teknologi tersebut merupakan sebuah pemindai sidik jari yang menggunakan layar sebagai pemindainya.

Vivo V11 PRo

Unit yang kami coba memiliki RAM 6 GB dan storage internal 64 GB. Hal tersebut tentunya sama seperti Vivo V9 6GB.

Terakhir, kamera pada Vivo juga menggunakan AI. Vivo menyebut AI Backlight Selfie akan bekerja pada saat smartphone mendeteksi adanya cahaya di belakang obyek yang akan difoto.

Sekilas pengalaman penggunaan

Saat mencoba unit demo, tentu saja kami langsung melakukan percobaan pada Screen Touch ID. Screen Touch ID tersebut ditandai dengan lambang sidik jari pada bagian bawah layar, mirip dengan gambar yang sudah beredar di internet.

Vivo V11 Pro

Saat mencobanya, yup, it works. Kami pun cukup terkesan dengan teknologi yang disajikan oleh Vivo pada V11 Pro-nya. Hal tersebut dikarenakan biasanya sebuah pemindai sidik jari memerlukan sebuah ruang tersendiri. Dengan teknologi yang dibawa oleh Vivo, membuat desain sebuah smartphone tidak lagi harus terbatas oleh kehadiran pemindai sidik jari.

Vivo V11 Pro

Kamera juga menjadi salah satu bahan percobaan kami. AI Backlight langsung bekerja pada saat kami mencoba mengambil foto dengan cahaya yang cukup berlebih.

Vivo V11 PRo - Take Selfie

Belum banyak yang dapat kami ceritakan karena DailySocial akan melakukan review yang mendalam untuk smartphone yang satu ini. Oleh karena itu, tunngu artikel yang membahas lebih dalam tentang Vivo V11 Pro di DailySocial.

Razer Phone Generasi Kedua Sedang Dikembangkan

Razer adalah salah satu perusahaan pertama yang secara sigap merespons pertumbuhan ekosistem gaming di perangkat bergerak melalui Razer Phone. Produk ini memang belum tersedia secara merata, tapi konsepnya mendorong sejumlah produsen – nama-nama seperti Asus, Xiaomi, Honor, Nubia – untuk berbondong-bondong menyediakan perangkat serupa.

Umur Razer Phone belum genap satu tahun, namun perusahaan gaming gear pimpinan Min-Liang Tan itu diketahui sedang menyiapkan penerusnya. Berdasarkan laporan pemasukan terkini, Razer mengonfirmasi bahwa mereka memfokuskan sumber dayanya untuk mengembangkan Razer Phone generasi kedua. Menurut produsen, hal tersebut didorong oleh kesuksesan debut mereka di ranah perang bergerak beberapa bulan silam.

“Dengan peluncuran Razer Phone di akhir 2017, kami segera dikenal oleh seisi industri sebagai nama pertama yang berupaya memenuhi permintaan perangkat bergerak khusus gaming,” tutur Razer. “Langkah kami tersebut memunculkan kategori produk baru di segmen ini.”

Buat mendukung Razer Phone generasi kedua, produsen juga berencana untuk mengembangkan bagian software lebih jauh lagi. Piranti lunak tersebut kabarnya merupakan ‘ekspansi dari software serta layanan Razer di platform PC’. Razer belum menjelaskan detailnya lebih rinci, namun kita tahu mereka sudah lama mengembangkan software buat menunjang produknya.

Misalnya: Synapse difokuskan pada fungsi personalisasi, memungkinkan kita menyimpan setting gaming gear di cloud, kemudian mengaksesnya ketika dibutuhkan tanpa mengulang proses kustomisasi dari nol. Chroma merupakan software pengaturan sistem RGB, mempersilakan Anda memilih jutaan warna dan mengutak-atik pola pencahayaannya. Lalu Razer Cortex sendiri ialah software untuk mengoptimalkan performa permainan.

Boleh jadi, satu atau dua fungsi di sana akan dihadirkan oleh smartphone baru Razer, dan saya penasaran apakah produsen nantinya turut menerapkan RGB di perangkat tersebut seperti pada laptop gaming-nya.

Buat sekarang, hampir tidak ada yang diketahui mengenai Razer Phone next-gen, baik dari sisi spesifikasi, penampilan, dan waktu ketersediaan. Selain itu, terbuka peluang cukup besar bagi Razer untuk memberinya nama baru dan bukan sekadar menyebutnya Razer Phone 2. Sebagai produk flagship, tidak mengherankan jika produsen membekalinya dengan chip mobile high-end (seperti Snapdragon 845) serta desain baru (Razer Phone first-gen punya bezel yang tebal).

Razer Phone diumumkan di awal bulan November 2017 dan mulai tersedia kurang lebih dua minggu setelahnya. Siapa tahu perusahaan akan memperkenalkan penerusnya di periode yang sama di tahun ini…

Via 9To5Google.

Motorola P30 Note Dirilis untuk Mereka yang Menginginkan Baterai Lebih Besar

Setelah menghadirkan Motorola P30, perusahaan milik Lenovo ini mengumumkan model lain yang lebih bertenaga, Motorola P30 Note, memperpanjang portofolio seri P miliknya. Berdasarkan apa yang terlihat, smartphone ini terlihat mirip dengan Motorola P30, tetapi memiliki beberapa perbedaan spesifikasi yang membuatnya sedikit lebih premium.

Komponen pertama yang ditonjolkan smartphone ini adalah baterai. Motorola P30 Note berbekal sel bahan bakar sebesar 5.000mAh yang juga sudah mendukung pengisian cepat 18W. Jadi selain mampu beroperasi lebih lama, teknologi pengisian ini memungkinkan pengguna memperoleh kembali daya yang hilang dalam waktu relatif singkat.

Motorola P30 Note_front

Di luar, perangkat mengemas layar FHD+ seluas 6,2 inci dengan aspek rasio 19: 9, notch di atas, dan lapisan Gorilla Glass Corning sebagai pelindung goresan. Menjadi nahkoda di dapur pacu adalah prosesor Snapdragon 636 octa-core, dibantu dengan grafis Adreno 509 GPU. Kemudian di sisi antarmuka, perangkat memilih Android 8.1 Oreo yang dipercantik oleh custom interface ZUI 4.0. Kapasitas RAM yang ditawarkan terdiri dari dua pilihan, 4GB dan 6GB. Keduanya sama-sama menggunakan memori 64GB yang dapat diupgrade hingga 128GB.

Motorola P30 Note_side

Dalam hal optik, perangkat ini dilengkapi dengan dua sensor belakang 16 + 5MP dengan aperture masing-masing f/1.8 dan f/2.2. Di bagian depan duduk sebuah kamera selfie 12MP dengan aperture f/2.0 dan ukuran piksel 1,25um. Smartphone dual-SIM ini juga dipastikan sudah mendukung Bluetooth 5 dan juga dilengkapi dengan audio jack 3.5mm.

Motorola P30 Note dihargai di Tiongkok dengan banderol CNY 1,999 atau setara dengan $300 untuk varian RAM 4GB, dan CNY 2,299 atau $326 untuk varian RAM 6GB. Opsi warna yang tersedia baru warna Mercury Black, tapi Motorola memberikan penawaran bundling headphone JBL untuk menggaet minat konsumen.

Sumber berita Motorola.

[Review] OPPO Find X: Smartphone Android Flagship Unik dan Kencang

Bisa jadi, sejak beberapa tahun yang lalu, OPPO sudah kesal dengan pertanyaan para awak media. Pasalnya, pertanyaan mengenai kapan sang penerus OPPO Find 7 akan hadir di Indonesia sangat sering ditanyakan. Apakah seri R akan hadir di Indonesia? Atau akan ada flagship lainnya? Dan lain sebagainya.

Secuil informasi pun muncul di mana pihak OPPO memberitahukan bahwa tahun 2018 akan keluar sebuah smartphone flagship untuk memenuhi pasar premium. Akhirnya, informasi itu menjadi sebuah kenyataan di mana OPPO meluncurkan Find X.

OPPO Find X

OPPO Find X pada akhirnya mampu menghadirkan desain sebuah smartphone yang menurut pendapat saya, cukup cantik. Desain yang dimiliki tentu berbeda dengan yang lain. Misalnya saja, layar yang hampir memenuhi bagian depan smartphone ini sampai tidak muat untuk ditempatkan sensor, layar edge layaknya Samsung kelas S, badan belakang yang polos tanpa kamera, dan terakhir adalah kamera yang muncul saat dibutuhkan pada bagian atasnya. Nope, you won’t find this design in other brands!

Selain dari sisi desain, layaknya perangkat flagship, OPPO juga menggunakan spesifikasi tinggi yang ada pada perangkat Android saat ini. Find X memiliki spesifikasi sebagai berikut:

SoC Qualcomm Snapdragon SDM845
CPU 4×2.8 GHz Kryo 385 Gold + 4×1.7 GHz Kryo 385 Silver
GPU Adreno 630
RAM / Internal Storage 8 GB / 256 GB
Layar 6.42 inci 2340x 1080 AMOLED 19.5:9 curved
Baterai 3730 mAh VOOC
Sistem Operasi Android Oreo 8.1 ColorOS 5.1
Kamera Depan: 25 MP, Belakang: 16 MP + 20 MP

OPPO Find X - Belakang

Untuk hasil pemindaian CPU-Z dan Sensor Box adalah sebagai berikut

Pada pengujian kali ini, saya tidak mendapatkan paket penjualannya secara lengkap seperti yang dijual di Indonesia. OPPO hanya meminjamkan unit beserta charger VOOC-nya.

 

Desain

Pertama-tama, mari kita bahas terlebih dahulu mengenai desain modul kamera yang dibawa oleh OPPO Find X. Pada saat Find X digenggam, tidak terlihat adanya kamera pada bagian depan dan belakangnya. Kamera pun bakal muncul pada bagian atas dari smartphone ini saat aplikasi kamera diakses atau saat face unlock diaktifkan.

Bagian atas tersebut muncul karena OPPO menggunakan motor mekanik untuk menggerakkan modul tersebut. Akan tetapi, banyak komentar di internet yang mengatakan bahwa dengan menggunakan motor akan menjadi aus seiring dengan pemakaiannya.

OPPO Find X - CAmera

Mungkin hal tersebut benar, namun kita belum tahu berapa lama motornya akan menjadi aus. OPPO mengatakan bahwa dalam pengujian internal mereka, modul kamera tersebut dapat dinaikkan dan diturunkan hingga 300.000 kali. Hal tersebut berarti selama empat tahun dapat digunakan sekitar 200 kali per hari. Atau jika digunakan 100 kali per hari, maka motornya bakal rusak saat smartphone ini berumur delapan tahun. Sebelum rusak pun, sepertinya pengguna sudah akan mengganti smartphone tersebut.

OPPO Find X menggunakan rangka dan frame aluminium untuk menjaga agar perangkat ini tetap kokoh. Uniknya, OPPO menggunakan Gorilla Glass 5 pada bagian layar maupun bagian belakangnya. Oleh karena itu, berhati-hatilah saat memegangnya karena cukup licin. Gunakan back case bawaan agar lebih kesat.

Bagian layar dari smartphone ini  memenuhi 93.8% dari tampilan depan OPPO Find X. Layarnya sendiri merupakan layar Y-OCTA yang sama yang digunakan pada smartphone Samsung Galaxy S9. Hal ini membuat OPPO merupakan yang pertama menggunakan layar tersebut di luar merek Samsung. Selain itu, OPPO Find X juga tidak memiliki sensor proxymity seperti kebanyakan smartphone, namun menggantinya dengan EarSense dari Qeexo yang bekerja seperti sensor tersebut.

Pada bagian kanan body ditemukan tombol power. Pada bagian kiri terdapat tombol volume. Di bagian bawah ditemukan slot SIM dan port USB-C. Selain itu, speaker dan microphone juga adapada bagian bawahnya. Tidak terdapat modul pemindai sidik jari pada smartphone ini.

ColorOS  5.1

OPPO memodifikasi Android Oreo 8.1 dengan menggunakan antar muka buatan mereka sendiri. Dengan nama ColorOS versi 5.1, yang ternyata tidak terlalu beda dengan versi 5.0 yang digunakan pada OPPO F7, meniadakan bagian app drawer sehingga semua icon dan widget tergabung dalam homescreen.

OPPO Find X - ColorOS

Pada ColorOS juga terdapat beberapa feature yang ditambahkan, seperti gesture dan smart assistant. Pada sisi keamanan, Find X sangat mengandalkan fungsi Face Recognition yang diklaim lebih nyaman dan akurat dibandingkan sidik jari. Untuk bermain game, OPPO juga menyediakan Game Space yang dapat meningkatkan kinerja permainan.

Jaringan 4G LTE

Tidak semua smartphone memiliki pilihan kanal 4G yang sama. Akan tetapi, OPPO Find X sepertinya sudah dikondisikan untuk menerima semua operator di Indonesia. Smartphone ini mendukung hampir semua kanal pita lebar yang ada di dunia, termasuk Indonesia. Find X juga sudah mendukung VoLTE.

Kamera: Sony Depan Belakang

OPPO selalu mengedepankan kamera, baik yang ada pada sisi depan maupun pada sisi belakangnya. Walaupun selama ini memasarkan produknya sebagai selfie expert, produsen asal Tiongkok ini juga tidak melupakan kualitas kamera belakangnya di setiap produk yang diluncurkan.

Pada bagian belakangnya, terdapat dua buah kamera dengan resolusi 16 MP sebagai yang utama dan 20 MP sebagai pemindai jarak. Sensor yang digunakan pada kamera utamanya adalah Sony IMX 519. Tidak heran jika hasilnya bagus pada saat cahaya yang ada cukup terang. Saat cahayanya kurang, hasilnya juga tidak buruk, namun warna tone kulit memang menjadi seperti cat air jika dilihat dengan zoom lebih dari 100%.

OPPO juga membawa teknologi zoom mereka pada smartphone ini, namun hanya sebatas 2x saja. Teknologi ini mampu menangkap gambar lebih dekat secara digital tanpa adanya pengurangan kualitasnya. Berikut adalah contoh hasil dari kamera utamanya

Pada kamera depan, OPPO menggunakan sensor Sony IMX 576 dengan resolusi 25 MP.  Dengan sensor ini, mungkin OPPO Find X merupakan satu-satunya smartphone saat ini yang memiliki kamera depan yang paling baik. Saat mengambil gambar muka dengan kumis dan jenggot misalnya, helai rambut yang ada tergambar dengan sangat baik. Hal ini membuktikan kalau tingkat detail kamera depan dari Find X sangat baik.

Pengujian

OPPO Find X menggunakan SoC terkencang dari Qualcomm, yaitu Snapdragon 845. Kinerja dari Snapdragon 845 sendiri masih yang terkencang di antara semua SoC yang ada untuk perangkat Android. Snapdragon menggunakan empat inti Kryo 385 Gold yang merupakan modifikasi dari Cortex A75 dengan kecepatan 2,8 GHz dan empat inti Kryo 385 Silver yang merupakan modifikasi Cortex A55 dengan kecepatan 1,8 GHz. GPU yang tertanam juga masih yang terkencang untuk perangkat Android, yaitu Adreno 630.

Saat menguji smartphone yang satu ini, satu hal yang kami rasakan. Smartphone ini menjadi cukup panas jika digunakan cukup lama. Hal tersebut kami rasakan pada saat melakukan percobaan bermain PUBG Mobile. Walaupun begitu, panas yang dirasa memang tidak terlalu mengganggu.

Game

Beberapa game kami coba pada saat menguji smartphone yang satu ini. Namun, PUBG Mobile masih menjadi yang utama kami uji. Dan sepertinya tidak satu pun game di platform Android yang tidak dapat berjalan dengan lancar dengan Snapdragon 845. Dan tentu saja, pada OPPO Find X, pilihan HDR dengan Ultra Frame Rate dengan mudah dapat diraih.

Sintetis

Pengujian kami lakukan dengan menggunakan beberapa benchmark sintetis. Untuk membandingkan, kami hadirkan sebuah smartphone yang memiliki SoC Snapdragon 821 dan 835. Hal tersebut hanya untuk membandingkan seberapa besar kenaikan kinerja antar ketiga SoC.

Uji Baterai dengan MP4

Untuk melakukan uji baterai kali ini, kami menggunakan sebuah MP4 yang diputar secara berulang-ulang dari 100% sampai habis. Hal ini tidak akan memakan daya yang cukup besar seperti pengujian baterai pada PCMark, namun lebih menggambarkan penggunaan sehari-hari.

Biasanya kami menggunakan BatteryXPRT, namun aplikasi tersebut memang sulit dijalankan pada smartphone OPPO. Jadi untuk kali ini, MP4 pun kami gunakan. OPPO Find X mampu bertahan dengan memakan baterainya selama 22 jam 15 menit! Hal ini tentu cukup untuk digunakan selama dua hari.

OPPO Find X - VOOC

Dengan menggunakan VOOC, smartphone yang satu ini dapat diisi dengan penuh dari 1% hingga 100% dengan waktu 1 jam 39 menit untuk baterai dengan kapasitas 3730 mAh. Namun, baterai dapat terisi 50%-nya dalam waktu 49 menit saja.

Verdict

Pemilihan sebuah smartphone memang tidak hanya terpaku pada kinerjanya saja, namun juga desain yang dimilikinya. Akan tetapi, sepertinya OPPO tidak tanggung-tanggung dalam mengeluarkan perangkat flagship mereka yang dinamakan Find X. Smartphone ini ternyata selain unik dan cantik dalam desainnya, kinerja yang dimilikinya juga kencang.

Berbicara mengenai desain, OPPO memiliki desain yang tidak dimiliki oleh perangkat lain, yaitu sebagian dari bagian atasnya yang muncul membawa banyak sensor. Bagian tersebut dapat digunakan minimal 300.000 kali, sehingga secara perhitungan kasar, bagian tersebut akan rusak saat penggunanya membeli smartphone baru setelah empat tahun ke atas.

Berbicara mengenai kinerja, siapa lagi yang meragukan Snapdragon 845? SoC yang satu ini mampu menjalankan semua aplikasi dan game yang ada untuk platform Android saat ini. Dengan menggunakan proses pabrikasi 10 nm, kinerja yang tinggi tersebut tidak memakan daya yang terlalu besar.

Kalau berbicara mengenai kamera, hasil dari kedua sensor Sony IMX ini memang sudah lebih dari cukup untuk mengambil gambar dan momen di sekitar kita. Gambarnya minim sekali noise dan tajam pada saat kondisi cahaya cukup. Saat cahaya redup, gambarnya masih bagus, walaupun terjadi peningkatan algoritma penghilang noise yang membuat warna seperti lukisan cat air.

Harga jual dari smartphone yang satu ini memang bukan untuk semua orang, yaitu Rp. 13.499.000. Walaupun begitu, dengan harga tersebut pengguna sudah mendapatkan RAM 8 GB dan penyimpanan internal 256 GB.  Hal tersebut membuat Find X tidak saja cocok untuk orang yang mementingkan fashion, tetapi juga mereka yang sering bekerja dan mengambil gambar tanpa harus memikirkan penuh tidaknya penyimpanan.

Sparks

  • Desain unik, terutama modul kamera
  • RAM 8 GB dengan penyimpanan 256 GB
  • Hasil kamera apik
  • Gorilla Glass 5 depan dan belakang
  • Layar sangat lebar
  • Waktu pengisian baterai yang cepat
  • Kinerja kencang

Slacks

  • Harga cukup tinggi
  • Tidak ada NFC
  • Tidak mendukung Wireless charging

Sharp Aquos D10 Ikut Debut di Eropa Bersama B10 dan C10

Di ajang IFA 2018 ini, tidak hanya sektor PC dan audio yang menjadi pusat perhatian. Ada beberapa perangkat dari sektor mobile yang mencoba mencuri atensi publik, beberapa di antaranya datang dari BlackBerry, Sony dan yang terbaru ada Sharp yang ikut meluncurkan punggawa barunya.

Ada tiga model smartphone yang diperkenalkan oleh Sharp, antara lain Aquos B10, C10 dan D10. Dua model pertama sudah pernah kita bahas di artikel sebelumnya. Jadi, kali ini kita akan fokus pada spesifikasi Sharp Aquos D10 saja.

Dibandingkan dua model lainnya, Sharp Aquos D10 merupakan model paling powerful dan premium, walaupun masih jauh dari kelas flagship. Perangkat ini memiliki panel layar 5,99 inci dengan resolusi layar Full HD+. Rasio layar-ke-tubuh perangkat adalah 91% yang menurut saya sudah cukup seksi.

Sharp Aquos D10_1

Sharp mengklaim telah membenamkan teknologi FreeForm yang memungkinkan layar untuk mereproduksi warna yang sama. Teknologi ini menjadi salah satu fitur unggulan di jajaran TV Sharp Aquos yang tak diragukan lagi reputasinya. Perusahaan juga sesumbar kamera belakang ganda di D10 mampu menghasilkan jepretan yang luar biasa dalam kondisi rendah cahaya. Sedangkan untuk performa, chipset Snapdragon 630 Qualcomm jadi pilihan bersama dengan RAM 4GB.

Kamera belakang gandanya sendiri menggunakan konfigurasi 12MP + 13MP. Di depan, sensor selfie memiliki resolusi 16MP. Kemudian di balik cover-nya duduk baterai 2.900 mAh yang akan jadi pemasok daya utama. Mengenai ketersediaan, Sharp menyatakan bahwa perangkatnya ini – bersama dua model lainnya – segera tersedia di Eropa dengan banderol 399 Euro.

Sumber berita Androidauthority dan GSMArena.

Motorola One dan One Power Tampil dengan Notch dan Kamera Ganda

Motorola One sudah jadi bahan perbincangan sejak bulan Juni lalu. Tapi ternyata butuh waktu yang cukup lama bagi Motorola untuk merealisasikannya. Kini, di ajang IFA 2018, pabrikan milik Lenovo itu resmi meluncurkan dua smartphone yang ikut dalam program Android One, Motorola One dan Motorola One Power.

Motorola One menawarkan sebuah perangkat smartphone kelas menengah untuk orang-orang yang lebih menyukai antarmuka asli Andorid, bukan polesan. Rancangan asli Android Oreo disajikan melalui layar LCD HD 720p selebar 5,9 inci dengan rasio aspek 19: 9. Ada tambahan notcch di bagian atas layar dan dagu di bagian bawah yang menampung logo Motorola.

Motorola-One-official-e1535728005690

Sementra di dalam, Motorola One dilengkapi chipset Qualcomm Snapdragon 625, RAM 4GB, dan penyimpanan internal 64 GB. Untuk memperluas ruang simpan, Motorola One juga dilengkapi dengan slot kartu microSD. Ada sepasang kamera di bagian belakang, di mana sensor utama menggunakan resolusi 13MP dan sensor tambahan beresolusi 5MP. Kemudian di depan ada kamera 8MP.

Baterai 3000mAh yang mendukung fitur pengisian daya TurboPower dari Motorola dapat terisi optimal hanya dalam waktu 20 menit. Tak jauh dari baterai duduk sensor sidik jari di belakang yang dihiasi logo khas Motorola.

Motorola One akan tersedia di Eropa, Asia Pasifik, dan Amerika Latin dengan harga €399.

Sementara itu, Motorola One Power adalah model yang lebih kuat dengan prosesor Qualcomm Snapdragon 636, layar Full HD+ 6,2 inci dan ruang simpan yang sama leganya dengan model One. Ponsel ini juga dilengkapi dengan RAM 4GB dan tambahan slot microSD di sisinya.

Motorola-One-Power-official-e1535728030762

Dalam hal optik, Motorola One Power menjalankan pengaturan kamera belakang ganda dengan sensor utama 16 MP dan sensor sekunder 5 MP. Ada sensor kamera 12 MP di bagian depan yang dua kali lebih besar dari Motorola One. Dengan kelebihan ini, Motorola One Power jelas dibanderol lebih mahal. Sayangnya Motorola belum membeberkan berapa harga aslinya.

Sumber berita Motorola.

Sony Umumkan Xperia XZ3, Dikemas Dalam 3D Curved Design dan Layar OLED

Gelaran teknologi IFA 2018, tengah berlangsung di Berlin, Jerman – mulai dari tanggal 31 Agustus sampai dengan 5 September 2018. Sejumlah perusahaan teknologi pun sudah menyiapkan kejutan-kejutan di sana, salah satunya adalah Sony.

Sony baru saja merilis smartphone flagship teranyarnya yaitu Sony Xperia XZ3 yang tampil dengan desain menawan dan layar OLED. Sejak dulu, desain yang original memang menjadi salah satu ciri khasnya.

Sony menyebutnya 3D curved design, bisa Anda lihat sendiri lekukan di tepi layarnya terlihat begitu natural. Dengan sudut-sudut agak membulat dan sedikit melengkung di kedua sisinya.

Sony mengemasnya dengan bingkai yang terbuat dari material yang sangat kuat yakni 7000 series dan body-nya telah disertai sertifikasi IP65/68. Lalu, bagian muka dan belakangnya telah diproteksi oleh Corning Gorilla Glass 5.

Layarnya sendiri membentang 6 inci, berjenis OLED, resolusi QHD+, dalam rasio 18:9, dan sudah mendukung video HDR. Teknologi ini dipinjam dari Sony Bravia TV image processing technology. Namun, bagian dahi dan dagunya terlihat masih relatif tebal.

sony-umumkan-xperia-xz3-1

Disektor kamera, Sony masih mengandalkan single kamera di bagian belakang, dengan sensor berukuran 1/2.3 inci, lensa 25mm, resolusi 19-megapixel, pixel ukuran 1.22µm, dan aperture f/2.0.

Lengkap dengan teknologi autofocus PDAF dan laser AF. Serta, kemampuan merekam video slow motion 1080p pada 960fps dan 4K HDR real-time. Sedangkan, kamera depannya 13-megapixel dengan aperture f/1.9.

Jeroannya mengandalkan chipset Qualcomm Snapdragon 845 dengan konfigurasi RAM 4GB dan storage 64GB dengan dukungan kartu MicroSDXC hingga 512GB. Baterainya sendiri berkapasitas 3.330 mAh dan sudah mendukung Qi wireless charging.

Sony Xperia XZ3 akan menjalankan OS Android 9.0 Pie dan membawa fitur baru Side Sense yang berbasis gesture. Di mana bagian sisi smartphone mampu mendeteksi gerakan tap dan swipe.

Untuk harga, Sony Xperia XZ3 dibandrol US$900 atau sekitar Rp13,2 jutaan di Amerika Serikat dan tersedia pada 24 September.

Sumber: PhoneArena

Blu Umumkan Vivo XI+ dengan Teknologi Real 3D Face ID

Blu Product, pabrikan smartphone asal Amerika Serikat – baru saja merilis smartphone flagship teranyar mereka yang diberi nama Blu Vivo XI+ (baca: Eleven Plus). Smartphone ini menjalankan Android 8.1 Oreo dan dijanjikan akan mendapatkan update resmi ke versi Android 9.0 Pie pada akhir Q1 2019.

Lagi-lagi kita disuguhi tampilan yang sangat familier, tampak depan maupun belakang – desain Blu Vivo XI sangat mirip dengan iPhone X. Terlihat membosankan sekali ya, sudah banyak pabrikan ponsel meniru iPhone X.

Vivo series generasi ke-11 ini mengusung desain all-screen dengan layar 6,2 inci resolusi Full HD+ (2246×1080 piksel). Sekitar 82 persen, bagian muka didominasi oleh layar dan sudah dilapisi curved Corning Gorilla Glass 3.

Selain sensor pemindai sidik jari di bagian belakang, BLU Vivo XI+ juga menawarkan teknologi Real 3D Face ID dengan sensor facial recognition infrared yang didukung AI untuk live 3D scanning, infrared detection, dan anti-hack protection.

Urusan fotografi, Blu Vivo XI+ menggunakan konfigurasi dual-camera di bagian belakang. Lagi-lagi didukung teknologi kecerdasan buatan dengan fitur smart scene recognition dan untuk video processing.

Kamera utamanya menggunakan sensor 1/3 inci dengan resolusi 16-megapixel, dan aperture F/2.0. Bekerja sama dengan kamera sekunder 5-megapixel untuk menangkap kedalaman bidang.

Sementara, untuk selfie, video call, dan face unlock mengandalkan kamera depan dengan sensor 1/3 inci resolusi 16-megapixel, ukuran pixel 2,0 μm, dan aperture F/2.0.

Chipset MediaTek Helio P60 dipercayakan sebagai penggerak Blu Vivo XI+. Di bantu RAM 6GB, memori internal 128GB, dan baterai 3.050 mAh. Di Amerika Serikat, harga normal dari Blu Vivo XI+ dibanderol US$349,99 atau sekitar Rp5,1 jutaan.

Sumber: Phonearena