Lewat Kampanye BackTo5, Asus Berupaya Mengembalikan ZenFone ke Masa Kejayaannya

Asus ZenFone boleh dibilang sebagai salah satu brand smartphone yang memercik persaingan di ranah entry-level. Ketika varian generasi pertamanya diperkenalkan, khalayak menyambutnya dengan sangat antusias karena saat itu ZenFone merupakan satu dari sedikit produk yang menawarkan kualitas tinggi dan spesifikasi cukup mumpuni di harga ekonomis.

Tapi sejak saat itu, ZenFone telah melewati beberapa kali perubahan visi. Asus tampaknya tak ingin cuma bermain di ranah budget saja, hingga akhirnya mereka memperkenalkan varian mid-range hingga high-end dengan bermacam-macam fitur andalan. Tak lama, pecahnya fokus Asus digunakan oleh sejumlah kompetitor untuk merebut tahta di kelas entry-level.

Zen 2

Namun belakangan, sang produsen hardware Taiwan terlihat berkomitmen untuk merebut kembali gelar tersebut. Di bulan April kemarin, Asus meluncurkan smartphone ZenFone Max Pro M1 untuk menjegal Redmi Note 5. Dan kemarin, mereka kembali membawa tiga model handset ‘terjangkau’ yang masing-masing diposisikan di segmen budget sampai high-end melalui acara bertema BackTo5. Mereka adalah ZenFone Live L1, ZenFone 5 dan ZenFone 5z.

Begitu banyaknya model handset yang Asus tawarkan memang sering kali membingungkan. Dalam satu lineup saja, ZenFone tersuguh dalam banyak varian: Selfie, Max, Pro, Go dan lain-lain. ZenFone sendiri sudah melewati lima kali regenerasi. Lewat BackTo5, Asus bermaksud memastikan lineup ZenFone generasi kelima tersebut laris manis seperti ZenFone 5 1st-Gen.

 

 

ZenFone 5 & ZenFone 5z

ZenFone 5 dan kakaknya, 5z merupakan bintang panggung keluarga ZenFone generasi kelima. Sebagai flagship, Asus berupaya memastikan produk ini prima dari beragam aspek – desain, fitur, teknologi hingga performa. Asus juga terlihat tidak segan mengadopsi sejumlah elemen yang saat ini populer di kalangan produsen smartphone, di antaranya ialah pemakaian notch hingga pemanfaatan kecerdasan buatan untuk mendongkrak pengalaman penggunaan.

Zen 13

Zen 25

Kehadiran notch di layar ZenFone 5 menandai keputusan Asus untuk mengadopsi sentuhan desain trendi di produk barunya itu. Namun karena hampir semua produk flagship kini mengusungnya, orisinalitas bukanlah faktor terkuat dari perangkat ini.

Zen 4

Zen 8

Tidak ada perbedaan di sisi desain antara ZenFone 5 dan 5z. Kedua smartphone menggunakan konstruksi logam yang diapit oleh kaca 2.5D di kedua sisinya. Lengkungan bagian samping mengingatkan saya pada ZenFone 3, apalagi ditambah pola brushed di punggung yang memberikan efek optik. Menariknya, pemanfaatan rasio 19:9 memungkinkan produsen membenamkan panel IPS 6,2-inci 2246x1080p di form-factor 5,5-inci. ZenFone 5 memiliki dimensi 153×75,6×7,7, seperti ZenFone 4; lalu, rasio layar ke tubuhnya mencapai 83,6 persen.

Zen 11

Zen 12

Zen 14
Komparasi desain antara ZenFone 5 (kiri) dan iPhone X (kanan).

 

Fotografi

Fotografi merupakan aspek yang sangat dibangga-banggakan Asus dalam ZenFone 5. Produk ini meneruskan kampanye ‘We love Photo’ mereka, dan di sana, sang produsen mempersenjatai sensor flaghship Sony IMX363 dengan kecerdasan buatan serta melengkapinya bersama modul kamera sekunder 8Mp. Asus turut mencantumkan sistem OIS empat poros buat meminimalkan blur, lensa ber-aperture f/1.8 dan PDAF dual-pixel.

Zen 20

Country marketing manager Asus Galip Fu menyatakan bahwa dengan ZenFone 5, Anda tidak perlu belajar fotografi untuk mendapatkan hasil jepretan memuaskan karena AI-nya bisa mempejari fotografi buat Anda. Kecerdasan buatanya dapat mengenal objek atau skenario foto berbeda, misalnya makanan, hewan, matahari terbenam, flora hingga salju.

Zen 10

 

AI

Berbicara soal artificial intelligence, Asus mengimplementasikannya bukan cuma di kamera, tapi juga di berbagai aspek  ZenFone 5, dari mulai layar (akan menyala terus saat Anda sedang melirik kontena dan menyesuaikan temperatur warna bergantung dari kondisi pencayahayaan), baterai untuk menggenjot kinerja hardware serta memperpanjang umurnya, hingga untuk mengimplementasi ringtone pintar.

Zen 9

Namun saya menduga, AI tersebut bekerja lebih cerdas di ZenFone 5z. Varian ZenFone 5z menyimpan system-on-chip Snapdragon 845, dan di dalamnya, Qualcomm membenamkan neural processing engine; sedangkan ZenFone 5 diotaki oleh chip Snapdragon 636. Selain itu, perbedaan kedua model terletak pada jumlah memori. Varian 5z paling high-end ditopang RAM 8GB dan memori internal 256GB – setara laptop mainstream.

Zen 7

 

ZenFone Live L1

ZenFone Live L1 disiapkan Asus untuk menggempur segmen smartphone entry-level yang saat ini dimeriahkan oleh Oppo A83, Vivo Y71 dan Redmi 5. Untuk melancarkan aksinya itu, ada dua senjata yang digunakannya: harga dan layar ‘full view‘ 18:9. Asus mencantumkan layar 2.5D 5,5 HD+ tersebut ke tubuh plastik, namun mereka berhasil memastikan desainnya tetap ramping (berketebalan 8.1mm) serta ringan (140g).

Zen 18

Zen 15

Pemakaian kamera 12Mp f/2.0 di belakang dan 5-Mp f/2.4 di depan memang tergolong standar, namun merupakan penawaran terbaik di harga yang terjangkau ini. Apalagi ZenFone Live L1 sudah ditunjang oleh chip Qualcomm Snapdragon 425 serta didukung tiga slot SIM (salah satunya bisa diganti dengan kartu microSD). Asus menyiapkan dua konfigurasi memori, yaitu RAM 2GB dan ROM 16GB, serta RAM 3GB dan ROM 32GB.

Zen 19

Fakta menarik dari penyingkapan ZenFone Live L1 kemarin adalah, Asus memilih Indonesia sebagai tempat pengumuman perdana produk ini. Hal tersebut menandai pentingnya pasar Indonesia bagi Asus, senada dengan komentar regional director Southeast Asia Benjamin Yeh dalam presentasinya.

Zen 16

Zen 17

 

Harga

ZenFone 5z, ZenFone 5, maupun ZenFone Live L1 dijajakan di harga yang sangat fantastis untuk masing-masing segmen. Saya masih sulit percaya smartphone ber-Snapdragon 845 bisa diperoleh dengan mengeluarkan uang kurang dari Rp 8 juta. Pertanyaan saya, apakah ada fungsi atau fitur yang dipangkas? Sejauh ini, Asus belum membahas kapabilitas fast charging, dan saya belum dapat memastikan apakah fitur ini ada atau tidak.

Zen 24

Harga dari ketiga ZenFone baru itu bisa Anda simak di bawah:

  • ZenFone 5z 8GB/256GB – Rp 7,5 juta
  • ZenFone 5z 6GB/128GB – Rp 6,5 juta
  • ZenFone 5 – Rp 4,3 juta (flash sale Rp 4 juta)
  • ZenFone Live L1 3GB/32GB – Rp 1,7 juta
  • ZenFone Live L1 2GB/16GB – Rp 1,4 juta (flash sale Rp 1,3 juta)

Menguak Perbedaan Chipset Snapdragon 636 vs Snapdragon 625

Setiap orang tentu punya kebutuhan akan smartphone yang berbeda-beda. Namun menurut saya, smartphone di kelas menengah ialah pilihan yang paling ideal dan nyaman digunakan untuk memenuhi beragam kebutuhan ber-smartphone penggunanya.

Salah satu yang memegang peranan sangat penting dalam sebuah smartphone adalah system-on-chip (SoC) atau chipset. Ternyata sebagian besar smartphone Android kelas menengah tahun 2017, ditenagai chipset Snapdragon 625 – mobile platform besutan Qualcomm.

Berikut beberapa smartphone yang mengandalkan chipset Snapdragon 625 di Indonesia:

  • Asus Zenfone 3
  • Asus Zenfone Zoom S
  • Asus Zenfone 4 Selfie Pro
  • BlackBerry Keyone
  • Motorola Moto G5S
  • Motorola Moto Z Play
  • Xiaomi Mi A1
  • Xiaomi Redmi Note 4
  • Xiaomi Redmi 5 Plus

Tahun 2018 – Eranya Snapdragon 636

menguak-perbedaan-chipset-snapdragon-636-vs-snapdragon-625-4
Foto: qualcomm.com

Pada high-tier Snapdragon 600 series, Qualcomm merilis chipset dalam dua kategori yakni seri performance dan efficiency. Snapdragon 625 termasuk dalam seri efficiency.

Meski masih cukup populer hingga sekarang, tetapi sebenarnya Snapdragon 625 sudah cukup berumur. Chipset ini pertama kali diperkenalkan pada Februari 2016 dan Qualcomm telah mengumumkan Snapdragon 626 sebagai penerus Snapdragon 625 pada Oktober 2016.

Kemudian pada Mei 2017, Qualcomm meluncurkan penerus Snapdragon 626 yakni Snapdragon 630. Puncaknya Qualcomm merilis Snapdragon 636 sebagai penerus 630 pada Oktober 2017, membawa sejumlah kapabilitas chipset premium-tier Snapdragon 800 series ke Snapdragon 600 series.

Dua smartphone yang diotaki Snapdragon 636 di Indonesia adalah Xiaomi Redmi Note 5 dan Asus Zenfone Max Pro M1. Lalu, apa saja perbedaan SoC Snapdragon 625 dan Snapdragon 636?

Arsitektur CPU Kryo 260

menguak-perbedaan-chipset-snapdragon-636-vs-snapdragon-625-5
Foto: qualcomm.com

Keduanya telah menggunakan pabrikasi 14 nm dan sama-sama mengusung prosesor dengan 8 inti pemrosesan (octa core) 64 bit. Bedanya, Snapdragon 636 memiliki basis arsitektur core Kyro 260 dengan konfigurasi big.LITTLE.

Empat core Cortex-A73 untuk performance atau tugas berat dan empat core Cortex-A53 untuk efficiency atau tugas sehari-hari yang tak butuh banyak tenaga, dengan clock hingga 1.8GHz.

Sedangkan pada Snapdragon 625, Qualcomm merancang SoC ini dengan octa-core Cortex A53 yang bisa bekerja dengan kecepatan maksimum yang sama hingga 2.0 GHz.

Clock lebih tinggi, belum tentu menyuguhkan kinerja lebih cepat. Berkat arsitektur CPU custom Kryo membuat performa Snapdragon 636 secara keseluruhan jauh lebih gesit, tapi tetap lebih hemat baterai dibandingkan Snapdragon 625.

Selain itu, pengolah GPU Adreno 509 pada Snapdragon 636 juga lebih kuat dibanding Adreno 506 pada Snapdragon 625. Dampaknya berasa saat kita melakukan aktivitas bermain game dan browsing.

Image Sensor Processor dan Modem

menguak-perbedaan-chipset-snapdragon-636-vs-snapdragon-625-1
Foto: qualcomm.com

Selain tipe sensor, bukaan lensa, dan ukuran piksel, ada lagi yang tak kalah penting yang menentukan kualitas foto yakni image sensor processor (ISP). Di Snapdragon 636, Qualcomm membawa ISP Spectra 160 14-bit yang ada di premium-tier Snapdragon 800 series.

Kemampuan fotografi smartphone bertenaga Snapdragon 636 pun meningkat dibanding Snapdragon 625. Mampu menangkap fokus lebih cepat, zoom yang lebih halus, warna yang lebih kaya, dan hasil foto di low light yang lebih baik.

menguak-perbedaan-chipset-snapdragon-636-vs-snapdragon-625-2
Foto: qualcomm.com

Kemudian modem internet Snapdragon 636 sudah menggunakan versi X12, membawa capabilitas LTE Cat 12 hingga 600 Mbps (downlink) dan LTE Cat 13 hingga 150 Mbps (uplink).

Sedangkan Snapdragon 625 menggunakan modem LTE versi X9 dengan capabilitas LTE Cat 7 hingga 300 Mbps (downlink) dan LTE Cat 13 hingga 150 Mbps (uplink).

Satu lagi, Snapdragon 636 mendukung Quick Charge 4, sedangkan Snapdragon 625 sebatas Quick Charge 3.0. Di mana baterainya bisa terisi sebanyak 50 persen dari kondisi kosong hanya dalam waktu 15 menit.

Sebagai catatan, semua yang ditawarkan oleh Qualcomm melalui chipsetnya belum tentu diterapkan semuanya – kembali lagi tergantung pabrikan ponsel.

Mengupas Keunggulan Chipset Qualcomm Snapdragon 636

Ditenagai chipset Snapdragon 636, Xiaomi Redmi Note 5 dan Asus Zenfone Max Pro M1 mendarat di Indonesia membawa peningkatan pengalaman ber-smartphone.

Snapdragon 600 series ini memboyong sejumlah teknologi yang ada di premium-tier Snapdragon 800 series, menawarkan performa lebih cepat tapi tetap hemat baterai.

Dampak yang akan begitu terasa ialah mampu menjalankan game lebih optimal, kemampuan fotografinya juga meningkat, dan apalagi? Baiklah, mari kita kupas bersama keunggulan dari “hati seekor naga” – Snapdragon 636.

Bukan yang Terkuat di Kelasnya

mengupas-keunggulan-chipset-qualcomm-snapdragon-636-1

Pada high-tier Snapdragon 600 series, Qualcomm membelah menjadi dua yakni seri yang menonjolkan kinerja CPU yakni Snapdragon 660, Snapdragon 653, Snapdragon 652, dan Snapdragon 650.

Satu lagi seri yang lebih mengutamakan efisiensi daya dengan kecepatan clock CPU yang lebih rendah, yakni Snapdragon 636, Snapdragon 630, Snapdragon 626, dan Snapdragon 625.

Di anggota keluarga Snapdragon 600, Snapdragon 636 merupakan SoC yang paling baru yang diperkenalkan pada Oktober 2017 lalu. Namun yang terkuat masih Snapdragon 660 yang diumumkan pada Mei 2017.

Arsitektur CPU Kyro 260

mengupas-keunggulan-chipset-qualcomm-snapdragon-636-3

Qualcomm ingin teknologi canggih mereka bisa dirasakan oleh lebih banyak orang, sebab itu mereka membawa teknologi yang ada di premium-tier Snapdragon 800 series ke high-tier Snapdragon 600 series.

Teknologi yang dimaksud, satu diantaranya ialah arsitektur CPU Kyro. Snapdragon 636 merupakan anggota keluarga Snapdragon 600 kedua setelah Snapdragon 660 yang telah mengadopsinya.

Mobile platform terbaru Qualcomm ini menggunakan teknologi 14mm dengan basis arsitektur core Kyro 260 performance dan efficiency. Empat core Cortex-A73 untuk performance dan empat core sisanya Cortex-A53 untuk efficiency, dengan clock hingga 1.8GHz.

CPU Kryo 260 memiliki kinerja hingga 40 persen lebih tinggi daripada generasi sebelumnya yakni Snapdragon 630 dan GPU Adreno 509 yang mampu menyuguhkan performa gaming dan web browsing 10 persen lebih baik.

Image Sensor Processor (ISP) Spectra 160

mengupas-keunggulan-chipset-qualcomm-snapdragon-636-4
Foto: Qualcomm.com

Jangan meremehkan pentingnya chipset, selain menentukan performa – chipset juga mempengaruhi kemampuan fotografi. Image sensor processor (ISP) Spectra 160 14-bit di Snapdragon 636 membuat kamera smartphone dengan mobile platform ini lebih canggih.

ISP Spectra 160 menawarkan dukungan untuk single kamera hingga 24-megapixel dan kamera ganda hingga 16-megapixel. Didukung DSP Hexagon 680 dan Qualcomm clear sight untuk hasil foto di low light yang lebih baik , serta zero shutter lag, hybrid autofocus, dan optical zoom yang menawarkan zoom yang halus, menangkap fokus lebih cepat, dan warna yang lebih kaya.

Verdict

Saya pikir penjelasan di atas sudah cukup untuk menguak kemampuan dari Snapdragon 636. Dibanding Snapdragon 625 yang populer digunakan pada smartphone kelas menengah pada tahun 2017, Snapdragon 636 memang membawa banyak peningkatan yang signifikan. Tentu saja masih banyak fitur-fitur lain yang ditawarkan Qualcomm, namun tak semua kelebihan yang ditawarkan digunakan oleh sang pabrikan ponsel.

Saat ini saya sedang mencicipinya di Asus Zenfone Max Pro M1 yang segera saya review dan tak sabar menyandingkan dengan Xiaomi Redmi Note 5. Intinya mobile platform milik Qualcomm ini menawarkan performa CPU lebih cepat tapi tetap hemat baterai yang mampu meningkatkan pengalaman gaming dan menyuguhkan kemampuan fotografi lebih canggih.

Snapdragon 636 Jadi Senjata Baru Qualcomm Dominasi Chipset Smartphone Kelas Menengah Atas

Lima bulan setelah peluncuran chipset Snapdragon 630, Qualcomm memperkenalkan pembaruan Snapdragon 636 yang diklaim memberikan peningkatan performa 40% dibanding pendahulunya. Snapdragon 636 untuk smartphone kelas  menengah atas (high tier) disebutkan didesain untuk mendukung pengalaman fotografi dan gaming yang lebih menyenangkan. Snapdragon 636 juga diklaim memberikan ketahanan batere yang lebih baik dan mendukung kecepatan LTE hingga 600 Mbps untuk downlink dan 150 Mbps untuk uplink.

Secara teknis, Snapdragon 636 yang menggunakan basis fabrikasi 14nm menggunakan CPU octacore Kryo 260 64 bit dengan kecepatan hingga 1,8 GHz, GPU Adreno 509, dukungan layar FHD+ (resolusi 2160×1080 piksel yang berdimensi 18:9), dan teknologi Spectra 160 ISP yang dirancang untuk mendukung pengambilan gambar melalui kamera smartphone hingga ukuran 24 megapiksel. Termasuk yang didukung Spectra 160 ISP adalah fitur real time bokeh.

Snapdragon 636 akan bergabung dengan jajaran Snapdragon seri 600 lainnya, seperti 630 dan 660, mulai November 2017 mendatang untuk sampling dan dijadwalkan tersedia di pasaran mulai awal 2018.