Speaker Hasil Kolaborasi Ikea dan Sonos Bakal Diluncurkan Agustus 2019

Sudah setahun lebih berlalu sejak Ikea mengumumkan kemitraannya dengan Sonos. Keduanya sekarang sudah mulai gatal untuk menyingkap apa yang mereka kerjakan bersama selama ini, dan itu mereka tunjukkan lewat sebuah video teaser yang diunggah ke Vimeo.

Di akhir video tersebut, tampak bahwa Ikea berencana meluncurkannya pada bulan Agustus nanti. Sayang keduanya masih enggan mengungkap wujud akhir dari lini speaker bernama Ikea Symfonisk tersebut. Namun kita dapat mengira-ngira dari gambar di atas yang merupakan prototipe yang Ikea pamerkan tahun lalu.

Intinya, Ikea Symfonisk bakal secara pintar mengintegrasikan perangkat audio ke furniture, dan salah satu contohnya adalah speaker yang dapat difungsikan sebagai rak di dinding seperti di gambar itu. Lebih lanjut, aksesori pendukung berupa bracket untuk memasangkan speaker di bawah kabinet dapur Ikea juga semakin memperkuat visi yang mereka tetapkan.

Sejauh ini kita sudah bisa memastikan dua hal dari Ikea Symfonisk. Yang pertama, lini produk ini bakal terintegrasi sepenuhnya dengan lini perangkat smart home Ikea Tradfri. Yang kedua, banderol harganya semestinya lebih terjangkau ketimbang produk bikinan Sonos sendiri.

Terkait harga, Sonos sendiri sempat bilang bahwa kolaborasinya dengan Ikea berpotensi memperkenalkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki produk Sonos ke jutaan rumah tangga baru. Yang ingin mereka kejar adalah penetrasi pasar yang lebih luas, dan Ikea merupakan mitra yang tepat terkait hal ini.

Sumber: Variety dan The Verge.

Nuimo Click Adalah Saklar Pintar untuk Mengontrol Speaker Sonos dan Philips Hue

Tombol atau saklar pintar untuk mengontrol berbagai perangkat smart home bukanlah suatu ide baru di tahun 2018 ini. Akan tetapi ada dua hal unik dari saklar pintar bernama Nuimo Click berikut ini.

Yang pertama, ia bersifat wireless, sehingga dapat Anda tempatkan di mana saja ada permukaan datar (terdapat bahan perekat di sisi belakangnya). Kedua, ia sama sekali tidak perlu diisi ulang baterainya, sebab ia memang tidak memiliki baterai.

Sebagai gantinya, Nuimo Click memanfaatkan mekanisme energi kinetik sebagai suplai dayanya. Setiap kali Anda mengklik salah satu tombolnya, gerakan tersebut akan dikonversi menjadi energi yang cukup untuk mengirimkan sinyal ke Nuimo Hub, yang kemudian akan berkomunikasi secara wireless dengan perangkat smart home.

Untuk sekarang, perangkat yang kompatibel hanya lini speaker Sonos dan lampu pintar Philips Hue (sejauh ini tidak ada informasi apakah Senic selaku pengembangnya berniat menambahkan dukungan terhadap perangkat lain ke depannya). Pun begitu, Nuimo Click mampu merangkap peran sebagai pusat kendali yang lebih alami ketimbang kombo smartphone + aplikasi pendamping.

Nuimo Click

Untuk Sonos, keempat tombol Click bisa dipakai untuk play/pause, lompat ke lagu selanjutnya, memutar playlist tertentu, maupun tentu saja membesar-kecilkan volume. Untuk Hue, Click dapat digunakan untuk mengubah warna, mengatur tingkat kecerahan, maupun menyala-matikan lampu seperti saklar biasa.

Secara fisik, dimensi Nuimo Click terbilang ringkas, dengan material yang terbuat dari bahan polikarbonat. Satu-satunya kelemahan Click mungkin hanyalah ketergantungannya akan unit Nuimo Hub, yang pada akhirnya berdampak pada harganya yang cukup mahal.

Terlepas dari itu, Nuimo Click sangat ideal bagi konsumen yang tertarik menyederhanakan ekosistem smart home-nya. Starter kit-nya yang mencakup satu Nuimo Hub dan dua unit Nuimo Click akan dipasarkan seharga $229 mulai bulan Desember nanti.

Sumber: Digital Trends dan CNET.

Dukungan AirPlay 2 Akhirnya Tersedia di Sejumlah Speaker Sonos

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, fitur unggulan yang dibawa oleh iOS 11.4 adalah AirPlay 2. Dukungan atas protokol wireless baru ini akhirnya sudah mendarat di lini produk Sonos, dan secara langsung menghadirkan kapabilitas baru pada deretan speaker multi-room tersebut.

Yang paling utama, speaker Sonos sekarang dapat memutar audio dari berbagai aplikasi di perangkat iOS, dengan catatan aplikasinya turut mendukung AirPlay. Selama bertahun-tahun, Sonos hanya bisa memutar audio dari aplikasi pendampingnya sendiri, dan kasusnya tak lagi demikian dengan kehadiran AirPlay 2.

Audio yang berasal dari aplikasi streaming video seperti YouTube dan Netflix pun juga dapat diteruskan ke Sonos via AirPlay. Dari kacamata sederhana, cara kerja speaker Sonos sekarang jadi lebih mirip seperti speaker Bluetooth biasa berkat AirPlay 2, meski batasannya masih tergantung pada kompatibilitas aplikasi.

Sonos AirPlay 2

Selanjutnya, bagi pelanggan layanan Apple Music, Anda sekarang dapat meminta bantuan Siri untuk mengontrol jalannya musik di speaker Sonos. Perlu dicatat, Anda masih harus berbicara dengan Siri via perangkat iOS, bukan lewat speaker Sonos secara langsung.

Yang bisa langsung adalah dengan Alexa, sebab asisten virtual besutan Amazon ini telah terintegrasi ke sejumlah speaker besutan Sonos. Yang menarik, Siri dan Alexa bisa diajak berinteraksi secara bergantian. Jadi misalnya, Anda bisa meminta tolong Siri untuk memutar playlist favorit di Apple Music, lalu ganti memanggil Alexa untuk menyesuaikan volumenya pada Sonos.

Dukungan AirPlay 2 sudah bisa dinikmati oleh konsumen Sonos melalui software update gratisan. Pun begitu, yang kompatibel hanyalah Sonos One, Sonos Playbase, Sonos Play:5 generasi kedua, dan yang paling baru, soundbar mini Sonos Beam.

Sumber: Sonos.

Sonos Beam Adalah Soundbar Pintar dengan Integrasi Alexa

Jauh sebelum voice assistant menjadi tren, Sonos sudah menggunakan istilah smart speaker untuk produk-produknya yang mampu terhubung langsung ke internet sekaligus berkomunikasi satu sama lain. Namun definisi smart speaker sekarang sudah bergeser, dan Sonos pun mau tidak mau harus beradaptasi, hingga akhirnya lahirlah Sonos One.

Akan tetapi Sonos One sejatinya tidak lebih dari sebatas speaker lama yang dimodifikasi dan ditambahi integrasi asisten virtual. Lain ceritanya dengan produk yang baru saja Sonos luncurkan. Namanya Beam, dan secara teknis ia merupakan sebuah soundbar. Sonos sebelumnya sudah pernah punya soundbar bernama Playbar, tapi Beam sangatlah berbeda.

Sonos Beam

Yang paling beda adalah dimensinya. Panjang Beam cuma 65 cm, dengan tinggi kurang dari 7 cm dan bobot 2,8 kg. Secara keseluruhan, ukuran Beam hanya 60% dari Playbar, sehingga ia begitu ideal untuk ruangan kecil atau sedang, seperti di apartemen misalnya.

Terkait desain, di mata saya Beam kelihatan seperti hasil perkawinan antara Playbar dan Playbase. Wujudnya tetap minimalis seperti jajaran produk Sonos lainnya, dan konsumen bisa memilih dua pilihan warna matte, yakni hitam atau putih. Selain diletakkan di atas meja, Beam juga dapat digantung di tembok.

Sonos Beam

Hal lain yang patut disoroti dari Beam tentu saja adalah kecerdasannya, terutama berkat integrasi Amazon Alexa, sehingga kontrol via perintah suara dapat dilakukan dengan mudah. Integrasi Google Assistant baru akan menyusul (dalam waktu dekat kata Sonos), sedangkan Siri juga dapat dipanggil berkat dukungan AirPlay 2, sehingga Beam juga ideal untuk para pelanggan Apple Music.

Interaksi dengan asisten-asisten virtual ini dipastikan berjalan mulus berkat lima buah mikrofon beamforming yang telah tertanam di bodi Beam, di mana suara pengguna masih bisa ditangkap dengan baik walaupun audio sedang berjalan dalam volume cukup keras. Streaming langsung ke berbagai layanan via Wi-Fi atau Ethernet turut didukung, seperti halnya produk Sonos lainnya, demikian pula kemudahan untuk membuat setup multi-room.

Sonos Beam

Perihal kualitas suara, Sonos tidak mau kita meremehkan Beam akibat tubuh kecilnya. Di balik sasisnya bernaung empat full-range woofer, tiga passive radiator, satu tweeter dan lima amplifier Class-D. Beam juga mendukung teknologi Trueplay, yang memungkinkan perangkat untuk menyesuaikan equalizer-nya dengan kondisi akustik ruangan secara otomatis.

Pre-order Sonos Beam saat ini sudah dibuka di harga $399, hampir separuh harga Playbar. Sonos bilang bahwa Beam bakal tersedia secara global mulai 17 Juli mendatang.

Sumber: Sonos.

Gandeng Sonos, Ikea Ingin Ciptakan Produk Rumahan Baru dengan Fokus pada Suara dan Musik

Sebagai salah satu produsen sekaligus pemilik jaringan retail mebel terbesar di dunia, tidak mengejutkan apabila Ikea punya visi besar atas ranah smart home. Sejumlah konsep rumah pintar telah mereka pamerkan, mulai dari dapur futuristis sampai meja yang bisa menyerap energi panas untuk mengisi baterai smartphone.

Selain konsep-konsep tersebut, Ikea pada kenyataannya juga sudah menjalankan inisiatifnya sendiri yang bertajuk Ikea Home Smart sejak tahun 2015 lalu. Langkah yang pertama adalah mengintegrasikan Qi wireless charger ke sejumlah furniture buatannya. Kemudian langkah yang kedua dilancarkan dalam bentuk lini lampu pintar Trådfri.

Untuk langkah yang ketiga, Ikea tampaknya ingin menghasilkan dampak yang cukup besar. Perusahaan asal Swedia itu pun memutuskan untuk menggandeng Sonos, ahli audio asal Amerika Serikat sekaligus yang memelopori tren teknologi multi-room.

Mengapa Sonos dan mengapa fokusnya adalah audio? Karena Ikea percaya bahwa musik adalah salah satu faktor untuk menciptakan suasana yang nyaman di rumah. Kolaborasi ini bertujuan untuk memudahkan konsumen memutar musik di mana saja di kediamannya, tanpa mengganggu jalannya aktivitas sehari-hari.

Pertemuan perdana tim Ikea dan Sonos / Ikea
Pertemuan perdana tim Ikea dan Sonos / Ikea

Detail mengenai kemitraan ini masih sangat minim. Sejauh ini apa yang keduanya bakal lakukan baru sebatas spekulasi. Ikea hanya bilang bahwa mereka dan Sonos ingin menciptakan produk yang benar-benar didesain berdasarkan bagaimana kebiasaan konsumen mendengarkan musik bersama-sama di rumah.

Imajinasi liar saya membayangkan bagaimana keahlian desain mebel Ikea bisa dikawinkan dengan teknologi audio dari Sonos. Mungkin sebuah rak TV yang juga berfungsi sebagai soundbar? Sonos sendiri sudah punya speaker yang berfungsi sebagai dudukan TV, jadi saya kira hal seperti ini bukanlah tidak mungkin.

Dalam video promosinya, frasa-frasa seperti “sound for children“, “sound for living” dan “sound for home” bisa menjadi indikasi bahwa suara secara umum juga bakal menjadi fokus di samping musik. Realisasinya seperti apa masih belum ada yang tahu, tapi Ikea bilang bahwa hasil kolaborasinya dengan Sonos ini bakal meluncur ke publik mulai tahun 2019.

Sumber: Ikea.

Sonos Luncurkan Smart Speaker dengan Integrasi Alexa dan Google Assistant Sekaligus

Google Home Mini dan Home Max bukan satu-satunya smart speaker yang diumumkan pada tanggal 4 Oktober kemarin. Bertempat di sisi lain Amerika Serikat, tepatnya di kota New York, Sonos rupanya juga mengumumkan smart speaker perdananya, yakni Sonos One.

Sonos One pada dasarnya hanyalah versi pintar dari speaker termurah Sonos, Play:1. Desainnya secara keseluruhan tampak identik, dan yang baru cuma balutan warnanya saja: full hitam atau putih. Bagian atasnya dihuni panel sentuh kapasitif sebagai pusat kontrol, tapi itu kurang relevan mengingat fitur yang diunggulkan One adalah kontrol via perintah suara.

Yang unik dari Sonos One adalah, pengguna tak hanya dihadapkan oleh satu asisten virtual saja. One datang mengusung integrasi Amazon Alexa dan Google Assistant sekaligus – meski dukungan Assistant baru akan hadir tahun depan lewat software update. Kontrol via perintah suara ini berlaku untuk berbagai macam layanan streaming yang didukung Sonos.

Sonos One

Bagaimana dengan Siri? Well, mulai tahun depan, Sonos akan menghadirkan dukungan AirPlay 2 sehingga pengguna dapat memakai perangkat iOS-nya masing-masing – yang dilengkapi Siri tentunya – untuk mengontrol musik yang berjalan pada Sonos. Tidak hanya itu, Sonos juga berencana menghadirkan integrasi Alexa pada deretan speaker-nya dalam waktu dekat, lagi-lagi melalui software update.

Pada akhirnya yang membuat Sonos One unik adalah integrasi Google Assistant. Pertanyaannya, apa alasan untuk memilih Sonos One ketimbang Google Home? Jawabannya adalah kualitas suara, yang tidak bisa dipungkiri merupakan faktor terpenting dari sebuah speaker.

Sonos One

One mengemas satu mid-woofer dan satu tweeter, yang ditenagai oleh sepasang amplifier Class-D. Konfigurasi ini sama persis seperti yang terdapat pada Play:1, jadi kalau Anda mau tahu seperti apa kualitas suara Sonos One, Anda tinggal membaca-baca review Play:1 sebelumnya.

Yang berbeda adalah sistem yang terdiri dari enam mikrofon dan algoritma peredam suara, yang bertugas memastikan suara pengguna dapat terdengar dengan baik, bahkan ketika musik sedang diputar keras-keras. Saat pengguna berbicara selagi musik diputar, volumenya akan otomatis diturunkan sehingga pengguna tak perlu berteriak.

Singkat cerita, Sonos One merupakan sebuah smart speaker yang kebetulan mengemas dua asisten virtual sekaligus, plus menawarkan kualitas suara dan fitur multi-room khas Sonos yang sudah terbukti. Kalau tertarik, bersiaplah mengucurkan dana $199 mulai 24 Oktober mendatang.

Sumber: Sonos.

Sonos Playbase Adalah Speaker Sekaligus Dudukan TV yang Amat Premium

Meskipun mahal, Sonos Playbar merupakan salah satu soundbar terbaik yang bisa Anda beli saat ini. Yang menjadi masalah, tidak semua orang memiliki TV yang di-mount ke tembok. Pada kenyataannya, sekitar 70 persen konsumen yang memiliki TV hanya menempatkannya di atas kabinet begitu saja. Bagi mereka, soundbar tentunya bukan solusi audio yang ideal.

Untuk itu, Sonos telah menyiapkan alternatifnya. Didapuk Sonos Playbase, ini bukanlah suksesor dari Playbar yang dirilis pada tahun 2013 silam. Playbase pada prinsipnya merupakan speaker sekaligus dudukan untuk TV. Jadi seandainya Anda memiliki TV yang di-mount ke tembok, Playbar masih merupakan pilihan yang lebih ideal.

Speaker grille Sonos Playbase terdiri dari 43.000 lubang individual / Sonos
Speaker grille Sonos Playbase terdiri dari 43.000 lubang individual / Sonos

Sebagai dudukan TV, Playbase harus memiliki bodi yang tangguh. Sonos mengklaim bodi polycarbonate-nya sanggup mengusung TV hingga yang berbobot 34 kg selama bertahun-tahun. Jadi kalau dudukan TV Anda berada di tengah, jangan ragu untuk menempatkannya tepat di atas Playbase, kira-kira demikian pesan yang ingin disampaikan Sonos.

Bodi yang pipih dengan tinggi hanya 5,8 cm memungkinkan Playbase untuk diselipkan ke bawah TV seandainya TV itu memiliki sepasang kaki di kiri-kanannya. Playbase mengandalkan kontrol sentuh seperti Play:5, sedangkan konektivitasnya hanya mencakup Ethernet dan optical audio, yang keduanya diposisikan di belakang bersama colokan power.

Sonos mengaku merancang Playbase berdasarkan input dari engineer studio musik sekaligus komposer musik untuk film / Sonos
Sonos mengaku merancang Playbase berdasarkan input dari engineer studio musik sekaligus komposer musik untuk film / Sonos

Walaupun dimaksudkan untuk disandingkan bersama TV, Playbase diyakini tetap ideal untuk mendengarkan musik. Total ada 10 unit driver yang dibenamkan ke tubuhnya: 6 di antaranya adalah driver mid-range, 3 tweeter dan 1 subwoofer. Anda pun juga bisa mengikutkan Playbase dalam setup multi-room yang Anda miliki, atau sekadar membentuk konfigurasi surround dengan bantuan sejumlah speaker Play:1 dan Sonos Sub.

Belum diketahui kapan Sonos akan mulai memasarkan Playbase secara luas, akan tetapi pengguna produk Sonos sudah bisa melakukan pre-order mulai sekarang. Harganya dipatok $699, sama persis seperti Playbar.

Sumber: The Verge dan Sonos.

Toko Retail Perdana Sonos di New York Seperti Ikea tapi untuk Perangkat Audio

Warga kota New York patut berbahagia. Pasalnya, mulai tanggal 19 Juli besok, mereka bisa berkunjung ke toko retail perdana Sonos yang bertempat di 101 Greene Street. Bagi yang tidak tahu, Sonos merupakan pabrikan perangkat audio yang memelopori sistem multi-room.

Sonos mengambil pendekatan yang unik dalam merancang toko retail pertamanya. Ketimbang memajang deretan produknya di atas meja begitu saja, Sonos ingin konsumen bisa menikmati pengalaman mendengarkan musik seperti di rumah sendiri.

Untuk itu, di dalam toko tersebut berdiri lima ruang kecil dan sepasang lounge dengan gaya desain yang berbeda. Konsep ini bertujuan supaya konsumen bisa bersantai di tiap-tiap ruangan selagi menjajal kebolehan speaker besutan Sonos

Terdapat lima ruangan dan dua lounge dengan gaya desain yang berbeda sehingga konsumen bisa mencoba speaker dalam beragam skenario / Sonos
Terdapat lima ruangan dan dua lounge dengan gaya desain yang berbeda sehingga konsumen bisa mencoba speaker dalam beragam skenario / Sonos

Toko retail Sonos ini sejatinya mengingatkan saya dengan Ikea, dimana konsumen bisa langsung mendapat gambaran terkait penataan furniture di ruangan yang berbeda. Di sini, konsumen bisa mencoba memanjakan telinganya selagi berada di ruang belajar, ruang tamu , dapur atau sekadar duduk-duduk di lounge.

Di tiap ruangannya, terdapat sebuah tablet untuk menavigasikan speaker Sonos. Pun demikian, Sonos ingin memastikan bahwa kesan pertama konsumen mencoba tidak terganggu oleh karyawan yang terlalu cerewet. Lebih lanjut, mereka juga bisa mencoba memutar koleksi musiknya di ponsel dengan membuka aplikasi pendamping Sonos.

Sonos mengklaim setiap sentimeter dari toko retail-nya telah dirancang seoptimal mungkin perihal akustik. Masing-masing ruangan dengan gaya desain yang berbeda tadi didesain kedap suara, bahkan langit-langit toko pun dibentuk sedemikian rupa untuk meningkatkan kualitas akustik secara keseluruhan.

Terdapat sebuah tablet untuk menavigasikan speaker, tapi konsumen juga bisa mengakses lewat aplikasi Sonos di ponselnya / Sonos
Terdapat sebuah tablet untuk menavigasikan speaker, tapi konsumen juga bisa mengakses lewat aplikasi Sonos di ponselnya / Sonos

Di ujung dalam, tampak pemandangan istimewa. Sonos menyebutnya sebagai “Wall of Sound”, dimana tembok disusun dari 297 speaker bekas dan foam akustik. Bagian ini sengaja dibuat supaya terlihat dari jendela luar, dengan harapan bisa menarik perhatian konsumen untuk masuk dan menjajal produk-produk Sonos.

Secara keseluruhan, upaya Sonos ini membuktikan bahwa toko retail masih relevan di era serba online sekarang ini. Membeli barang via online memang jauh lebih praktis, tapi tetap tidak ada yang bisa lebih meyakinkan ketimbang pengalaman mencoba langsung sebuah produk dalam skenario harian.

Sumber: TheNextWeb dan Sonos.

Layanan Streaming Musik Guvera Kini Bisa Dinikmati Pengguna Speaker Sonos

Tak hanya ramai pengguna, streaming musik juga ramai penyedia. Persaingan yang semakin panas di industri ini membuat salah satu penyedia layanan streaming musik, Guvera, memikirkan cara baru dalam memanjakan para pelanggannya.

Dalam menjalani misi tersebut, Guvera pun memutuskan untuk menggandeng salah satu nama besar di bidang perangkat audio, Sonos. Terhitung mulai tanggal 12 Januari 2016 kemarin, seluruh pelanggan Guvera Platinum di Singapura, Malaysia, Filipina, Hong Kong, Thailand dan tentu saja Indonesia, bisa mengakses semua playlist favoritnya dari lini speaker Sonos yang dimiliki.

Kerja sama ini sejatinya juga menjadi bukti komitmen Guvera dalam memberikan pengalaman streaming musik seapik mungkin di dalam rumah. Berdasarkan data yang diberikan Guvera mendekati penghujung tahun kemarin, mayoritas pelanggan mengakses layanannya lewat perangkat mobile ketika sedang dalam perjalanan di hari-hari kerja.

Dengan tersedianya layanan Guvera di lini speaker besutan Sonos, kemungkinan besar mereka berharap agar para pelanggan juga mengakses layanannya saat sedang bersantai di rumah, ditemani oleh secangkir kopi dan buku misalnya.

Buat Sonos sendiri, ini bukan pertama kalinya mereka berkolaborasi dengan penyedia layanan streaming musik. Sebelumnya, Sonos telah menghadirkan integrasi Apple Music ke semua lini produknya. Dan bagi para pengguna speaker Sonos, semakin banyak pilihan layanan streaming yang tersedia berarti semakin lengkap konten yang bisa mereka nikmati.

Sonos Segera Hadirkan Integrasi Apple Music ke Produknya

Selain fitur multi-room, speaker besutan Sonos selama ini dikenal akan kemampuannya memutar musik dari berbagai sumber. Bisa dari smartphone, tablet ataupun laptop, baik secara nirkabel maupun dengan bantuan kabel audio 3,5 mm. Tidak cuma itu, speaker Sonos juga punya akses ke berbagai layanan streaming musik seperti Spotify, Google Play Music dan Tidal.

Hmm, sepertinya ada yang kurang dari daftar layanan streaming musik tersebut. Yup, ke mana dukungan atas Apple Music? Well, mulai 15 Desember mendatang, Apple Music bakal tersedia untuk speaker Sonos dalam wujud beta. Para penggemar memang sudah menunggu cukup lama, tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

Apa artinya integrasi Apple Music pada speaker besutan Sonos ini? Artinya pengguna bisa menikmati berbagai fitur Apple Music tanpa terkecuali – dan tanpa harus menyambungkan kabel apa-apa. Fitur-fitur seperti For You dan radio Beats 1 nantinya dapat di-stream oleh speaker Sonos.

Apple Music untuk Sonos

Integrasi ini bahkan juga mendukung fitur family account, dimana pengguna bisa menyambungkan hingga sebanyak enam akun sekaligus. Untuk mengontrol semuanya, pengguna bisa memanfaatkan aplikasi pendamping Sonos yang tersedia di berbagai platform, mulai dari iOS dan Android sampai PC dan Mac.

Menyambut perilisannya, Sonos mengajak semua pengguna untuk ikut berpartisipasi dalam tahap beta testing ini. Untuk mendaftar, Anda tinggal membuka aplikasi Sonos, lalu pilih opsi Beta Program di dalam menu pengaturan. Ketersediaannya untuk publik sendiri dijadwalkan hadir pada awal tahun 2016.

Sumber: Sonos Blog dan Digital Trends.