Rayakan Penjualan 500 Juta Unit PlayStation, Sony Singkap PS4 Pro Semi-Transparan

Konsumen mungkin enggan membeli platform game yang sama lebih dari sekali. Bahkan consolehighend‘ seperti PlayStation 4 Pro saja hanya bisa dinikmati secara optimal oleh para pemilik televisi UHD. Namun belakangan, Sony Interactive Entertainment terlihat begitu berapi-api dalam memperkenalkan edisi spesial dari console current generation mereka.

Di tahun 2018, Sony setidaknya telah menyingkap tiga PlayStation 4 edisi terbatas: PS4 Pro versi God of War di bulan Maret, unit warna biru buat memeriahkan Days of Play 2018, kemudian bulan lalu, diumumkan pula  PlayStation 4 Pro edisi Marvel’s Spider-Man berbalut merah. Dan kali ini, sang console maker Jepang itu memperkenalkan satu lagi produk istimewa untuk merayakan penjualan PlayStation yang telah menembus 525,3 juta unit.

Minggu lalu, Sony mengungkap PlayStation 4 Pro 500 Million Limited Edition. Desain merupakan aspek andalan di versi ini. Berbeda dari varian PlayStation 4 yang pernah produsen tawarkan, ‘500 Million Limited Edition’ mengusung tubuh dengan shell semi-transparan berwarna hitam gelap. Selanjutnya, produsen membubuhkan branding PlayStation warna tembaga, serta mencantumkan nomor unit di bagian pelat depan – Sony hanya menyiapkan 50.000 unit.

500 Million Limited Edition PS4 Pro 2

PS4 Pro 500 Million Limited Edition dibungkus dalam packaging khusus. Di dalamnya, Anda akan menemukan sebuah mono headset, vertical stand, serta controller DualShock 4 dan PlayStation Camera dengan tubuh semi-transparan serupa console-nya – memungkinkan kita mengintip komponen-komponen yang ada di dalam. Perlu diketahui, warna biru pada PS4 Pro 500 Million Limited Edition lebih gelap dari DualShock 4 ‘Crystal Blue’.

Di versi ini, Sony menggandakan kapasitas penyimpanan console dari 1TB menjadi 2TB sebagai ‘medium untuk menyimpan banyak permainan, aplikasi, video, screenshot dan lain-lain’. Menariknya lagi, Sony juga mengingatkan kita agar mengawasi versi ‘yang lebih istimewa’, ditandai oleh susunan angkanya. Contohnya: 09995 (menandai tanggal peluncuran PlayStation di Amerika, 9 September 1995), 01115 (perilisan PS4 di Amerika, 15 November 2013), atau 01013 (pelepasan PSVR di Amerika, 13 Oktober 2016).

500 Million Limited Edition PS4 Pro 3

Jika masih belum puas, Sony turut menawarkan 500 Million Limited Edition Gold Wireless Headset. Aksesori ini mengusung tema biru-gelap semi-transparan serupa, termasuk pula pada penggunaan warna tembaga untuk mempercantik penampilannya.

500 Million Limited Edition PS4 Pro 6

PlayStation 4 Pro 500 Million Limited Edition dibanderol di harga serupa PS4 Pro standar, yakni US$ 500. Keterbatasan jumlah unit serta kapasitas penyimpanan yang lebih lapang sudah pasti akan membuatnya diburu kolektor, dan di Indonesia, hampir bisa dipastikan harganya melambung tinggi. Rencananya, produk akan mulai dipasarkan di kawasan Amerika dan Kanada pada awal bulan September nanti.

500 Million Limited Edition PS4 Pro 4

Sumber: Blog PlayStation.

Lini TV 4K Sony Master Series Diklaim Sebagai yang Terbaik untuk Menikmati Tayangan Netflix

Bulan Mei kemarin, Sony secara resmi memperkenalkan salah satu TV tercanggihnya di tanah air, yaitu A8F Bravia OLED, setelah sebelumnya diumumkan terlebih dulu di ajang CES di bulan Januari. Belum ada satu tahun, Sony sudah memamerkan model baru yang lebih superior lagi.

Tidak tanggung-tanggung, TV baru ini bahkan dimasukkan ke dalam lini baru bertajuk “Master Series”. Pada event perkenalannya di kota New York, ada dua model Master Series yang dipajang: A9F OLED dan Z9F LED. Keduanya sudah pasti beresolusi 4K dan mendukung HDR, sedangkan variannya tersedia dalam dua ukuran: 55 dan 65 inci untuk A9F, 65 dan 75 inci untuk Z9F.

Yang membuat kedua TV ini pantas menyandang gelar Master Series adalah penggunaan prosesor X1 Ultimate, yang merupakan chip terkuat Sony di segmen TV saat ini. Tidak hanya itu, proses kalibrasi bawaan pabriknya juga telah melibatkan input para ahli dari Portrait Displays dan SpectraCal.

Namun satu fitur yang dijamin bakal paling menggiurkan buat konsumen adalah yang dinamai Netflix Calibrated Mode. Dalam mode ini, Sony bilang bahwa kualitas gambar yang tersaji nyaris menyamai monitor yang biasa digunakan pihak produser film untuk mastering.

Atau kalau mau disederhanakan, kedua TV ini merupakan yang terbaik untuk menikmati tayangan dari Netflix. Cukup aktifkan modenya, maka reproduksi warna yang ditampilkan bakal sangat presisi, demikian pula kontrasnya terlihat dinamis sekaligus akurat.

Sony patut berbangga karena Netflix Calibrated Mode ini merupakan fitur eksklusif untuk A9F OLED dan Z9F LED – mungkin untuk sementara waktu, sebelum nantinya Netflix kemungkinan juga menjalin kerja sama dengan pabrikan-pabrikan TV lainnya.

Belum ada banderol harga resmi untuk kedua TV Sony Master Series ini. Rencananya, pemasarannya untuk pasar AS bakal dimulai di musim semi tahun ini juga.

Sumber: The Verge dan Sony.

Penjualan PlayStation 4 Telah Melampaui 82 Juta Unit

Seperti yang mungkin Anda ketahui, regenerasi console akan terjadi dalam dua atau paling lambat tiga tahun lagi. Saat ini, baik Sony dan Microsoft dikabarkan tengah menggarap penerus dari platform game generasi kedelapan mereka. Di fase akhir hidup PS4 dan Xbox One ini, masing-masing perusahaan menggunakan strategi berbeda dalam menjaga playerbase-nya tetap tinggi.

Microsoft melakukannya lewat upaya menyatukan ekosistem Xbox dengan Windows sembari memperluas kesempatan bagi developer untuk menerapkan cross-platform play. Taktik Sony cukup berbeda. Fitur cross-play tidak masuk dalam agendanya, dan perusahaan Jepang ini tetap fokus pada pengembangan konten eksklusif sebagai bahan bakar utama penjualan PlayStation 4.

Dilihat dari angka penjualan, PlayStation 4 memang jauh mengungguli sang rival. Di bulan April lalu, Sony dikabarkan berhasil memasarkan 79 juta unit PS4. Dan dalam laporan keuangan yang mereka publikasikan di tanggal 31 Juli kemarin, penjualan console bertambah lagi 3,2 juta, membuatnya melampaui 82 juta perangkat. Angka ini sudah melewati separuh dari pencapaian PlayStation 2 dengan 155 juta unit.

Secara terpisah, Sony juga menjelaskan bahwa penjualan software PlayStation 4 jauh lebih baik dari ekspektasimereka sebelumnya. Kontennya meliputi permainan-permainan first-party seperti God of War dan ‘sejumlah game third-party‘. Kita bisa menduga, God of War dan kawan-kawan berjasa mendongkrak penjualan PlayStation 4. Dan seperti yang sempat saya akui, game ini ialah salah satu alasan mengapa saya membeli PS4 Pro.

Sejak tersedia di bulan April silam, God of War kabarnya menjadi permainan eksklusif PlayStation 4 dengan penjualan tercepat sepanjang masa. Ia memimpin daftar game terlaris di periode April sampai Mei selama enam minggu berturut-turut. Dalam waktu satu bulan setelah ketersediaannya, God of War telah dibeli oleh lima juta pemain lebih – dan 2,1 juta kopi merupakan versi digital.

Selain rekor baru PlayStation 4, ada kabar gembira lain untuk para gamer console Sony. Melalui Twitter, tim Insomniac Games menginformasikan bahwa proses pengerjaan Marvel’s Spider-Man yang disiapkan eksklusif untuk PlayStation 4 telah rampung. Namun kita tetap harus bersabar, permainan ini baru akan dirilis pada tanggal 7 September nanti.

Jika kebetulan Anda masih belum mempunyai PlayStation 4, belum lama ini Sony memperkenalkan PlayStation 4 Pro Limited Edition Marvel’s Spider-Man berwarna merah. Console edisi spesial ini juga sangat cocok dijadikan koleksi bagi para penggemar berat sang Manusia Laba-Laba.

Via GameSpot.

Kamera Saku Premium Sony RX100 VI Tiba di Indonesia, Siapa Target Penggunanya?

Sony telah mengumumkan compact advanced camera RX series terbaru mereka di Indonesia. Adalah RX100 VI (model DSC-RX100M6), kamera saku premium berfitur canggih dengan harga Rp17 juta.

Mungkin Anda penasaran, siapa target pengguna dari Sony RX100 VI – apakah pemula, menengah, atau para profesional? Lalu, bagaimana potensi kamera saku saat ini? Mari kita bahas lebih banyak.

Kesan, Fitur, dan Spesifikasi Sony RX100 VI 

kamera-saku-premium-sony-rx100-vi-tiba-di-indonesia-9

Namanya juga kamera compact, dimensi body-nya tentu saja ringkas. Tapi terus terang saja, ini pertama kalinya saya melihat langsung jajaran kamera RX100 – lebih kecil dari yang saya bayangkan. Ukurannya tak lebih besar dari ‘smartphone zaman now‘, bisa mudah masuk kantong depan sekalipun.

Meski mini, Sony RX100 VI menggunakan sensor gambar CMOS tipe 1 inci resolusi 20,1-megapixel dengan prosesor gambar BIONZ X dan chip DRAM. Kombinasi tersebut membuatnya mampu menangkap fokus sangat cepat 0,03 detik dan sistem AF yang mencakup 315 titik.

Fitur eye tracking 2x lebih cepat dari model sebelumnya, sangat membantu saat foto portrait. Kamera ini juga mampu merekam 24 foto per detik dengan buffer atau memori penampungan sementara untuk foto berturut-turut yang panjang yakni 233 foto.

Sony RX100 VI dilengkapi lensa ZEISS Vario-Sonnar T yang sanggup melihat objek yang jauh menjadi dekat dengan rentang zoom panjang 24 – 200 mm dan aperture f2.8 – f4.5. Sangat cocok sebagai teman travelling dan para landscaper dengan jangkauan lensa dari wide ke tele.

Lensa tersebut juga telah dilengkapi dengan optical stabilization 4 stop untuk meredam gerakan saat zooming atau cahaya rendah. Mengatur titik fokus yang sesuai kini juga lebih mudah, layar touchscreen-nya sudah mendukung touch focus, serta fungsi pinch dan zoom saat preview foto.

Layar juga dapat dilipat 180 derajat ke atas untuk selfie atau vlogging dan 90 derajat ke bawah yang memungkinkan penggunanya lebih kreatif mengatur komposisi foto. Selain itu, kemampuan perekaman videonya sudah mendukung format 4K HDR dan sistem pop-up EVF-nya cukup sekali tekan maka langung bisa digunakan.

Potensi Kamera Saku Premium dan Target Sony RX100 VI

kamera-saku-premium-sony-rx100-vi-tiba-di-indonesia-11

Kazuteru Makiyama, President Director Sony Indonesia mengatakan bahwa “market share kamera saku premium Sony terus tumbuh, walaupun tak sekencang kamera mirrorless. Tidak akan tergeser oleh smartphone karena hasil fotonya pasti lebih bagus“.

Harus diingat, besaran resolusi kamera bukan satu-satunya yang menentukan kualitas foto. Lebih penting lagi ialah ukuran sensor gambar, Sony RX100 series menggunakan sensor tipe 1 inci yang lebih besar dari sensor gambar tipe 1/2 inci yang ada di smartphone.

Tapi dengan harga Rp17 juta, Anda sudah bisa mendapatkan kamera mirrorless dengan sensor APS-C tercanggih saat ini yakni Sony Alpha A6500 body only atau tambah sedikit bisa dapat kamera mirrorless full frame Sony Alpha A7II. Lalu, kamera saku RX100 VI ditargetkan untuk siapa?

Satyro Sidhi Rachmat, Product Marketing Digital Still Camera menjelaskan bahwa “target pengguna Sony RX100 VI memang bukan untuk pemula, tapi para fotografer profesional yang pernah merasakan betapa repot dan beratnya membawa kamera DSLR, terutama fotografer landscaper“.

Jadi, Sony RX100 bisa menjadi kamera backup yang bisa diandalkan untuk para fotografer pro. Selain itu, Sony RX100 juga menargetkan para traveller yang mementingkan kualitas gambar.

Ia menambahkan, untuk pemula direkomendasikan memilih kamera mirrorless dengan sensor APS-C yang harga body dan lensanya relatif terjangkau. Lalu, beralih ke kamera mirrorless full frame bila sudah lebih serius.

Verdict

Saya adalah pengguna kamera mirrorless, harus diakui kalau saya selalu membutuhkan persiapan saat ingin memotret. Tapi dengan Sony RX100 VI yang bisa disimpan di saku sama seperti smartphone, kita mungkin bisa menjadi kreator yang lebih baik dan lebih sering memotret.

Tapi iya, bagaimana pun menurut saya Sony RX100 cocoknya jadi kamera kedua dan yang pertama tentunya mirrorless. Tanpa hotshoe dan ketiadaan port input audio 3,5mm menjadi kelemahan utama – tapi memang dibalas dengan desain sangat ringkas.

Bila tertarik, Anda bisa memesan pre-order Sony RX100 VI mulai tanggal 27 Juli – 12 Agustus 2018. Khusus pre-order, bonus leather case LCJ-RRXF dan baterai tambahan NP-BX1 menanti Anda. Tak hanya itu, Anda bisa mendapatkan potongan harga untuk aksesori shooting grip (VCT-SGR1) menjadi Rp1 juta – harga normalnya Rp1,5 juta.

Sony Perkenalkan Sensor Gambar IMX586 Resolusi 48MP untuk Smartphone

Bicara soal kamera smartphone, tentunya tak bisa lepas dari nama besar Sony. Sebagai produsen sensor gambar terbesar di dunia, kepiawaiannya meracik sensor gambar tak perlu diragukan lagi.

Sony baru-baru ini memperkenalkan sensor CMOS IMX586 untuk smartphone dengan resolusi 48-megapixel (8.000×6.000 pixel) dan ukuran pixel 0,8 μm. Resolusi setinggi itu memungkinkan kamera smartphone menghasilkan foto berkualitas tajam meski menggunakan fitur zoom digital dan sangat ideal untuk foto landscape.

sony-imx-586-sensor-1

Ya, resolusinya bahkan lebih besar dari kamera mirrorless full-frame Sony Alpha A7R series yakni 42-megapixel. Tapi keduanya tidak bisa dibandingkan, karena kamera smartphone menggunakan ukuran sensor yang kecil. Sedangkan, kamera mirrorless menggunakan ukuran sensor yang lebih besar.

Selain mengunggulkan resolusi yang sangat tinggi, Sony menggabungkannya dengan filter warna Quad Bayer 2×2 pixel. Di mana 2×2 piksel yang berdekatan akan memiliki warna yang sama.

sony-imx-586-sensor

Jadi, kamera akan menghasilkan output empat pixel yang setara dengan sensor 12-megapixel dan ukuran piksel 1,6 μm. Sehingga mampu menciptakan foto dan video yang minim noise saat memotret di malam hari. Sedangkan, bila memotret dalam cahaya berlimpah maka grid akan kembali ke pemrosesan sinyal yang biasa dengan resolusi penuh 48-megapixel secara real time.

Selain itu, Sony IMX586 juga membawa fitur-fitur seperti image plane phase-difference AF, HDR imaging, kemampuan merekam video 4K hingga 90 fps, dan perekaman video 1080 hingga 480 fps.

Sensor IMX586 sendiri ialah penerus dari sensor gambar 40-megapixel yang tertanam pada Huawei P20 Pro yang juga membawa pengaturan Quad Bayer.  Makin banyak piksel, memang makin detil foto yang bisa direkam.

Sony Xperia XZ3 yang diprediksi meluncur di gelaran IFA 2018 diharapkan akan hadir dengan sensor IMX586. Tapi, mungkin baru bisa kita temui di smartphone flagship lain tahun depan, pengiriman sampel dilakukan pada bulan September 2018.

Sumber: DPreview dan GSMArena

Sony Umumkan Panel LCD Terkecil Beresolusi Full-HD untuk Proyektor Portable

Mungkin tidak banyak yang tahu, akan tetapi pangsa pasar proyektor portable terus meningkat belakangan ini menurut Sony. Hal itu mendorong mereka untuk melakukan riset yang lebih serius, hingga akhirnya menelurkan teknologi inovatif seperti SXRD (Silicon X-Tal (crystal) Reflective Display) generasi baru yang mengemas resolusi full-HD.

SXRD baru ini diklaim sebagai panel LCD terkecil (bentang diagonal 0,94 cm) yang mampu menyajikan resolusi 1080p. Bisa Anda bayangkan sendiri betapa sempitnya jarak antar pixel (pixel pitch) kalau jumlahnya sebanyak ini, di atas bidang sekecil ini. Biasanya, semakin sempit jarak antar pixel, semakin jelek kualitas gambar yang dihasilkan akibat adanya kebocoran pada cahaya yang masuk ke elemen semikonduktor di bawah elektroda pixel.

Sony SXRD241A

Tidak demikian kasusnya pada panel ini. Sony bilang bahwa mereka telah menambahkan semacam lapisan tameng guna meminimalkan kebocoran dan mengoptimalkan struktur pixel. Di samping itu, Sony turut menerapkan teknik lain untuk mengatur sumber cahaya RGB supaya kontras dan tingkat kecerahan yang dihasilkan bisa lebih baik.

Namun yang lebih menarik lagi adalah sebuah microchip pendamping panel SXRD ini yang bertugas mengompensasi geometri. Sederhananya, teknologi ini memungkinkan proyektor untuk memproyeksikan gambar pada permukaan tidak datar tanpa distorsi. Seumpama temboknya melengkung, gambar yang diproyeksikan masih akan tampak seperti aslinya.

Sony SXRD241A with geometric compensation and edge blending

Selain itu, microchip ini juga mengemas fitur edge blending, di mana beberapa proyektor bisa diposisikan berjajar guna menyuguhkan satu hasil proyeksi berukuran masif. Semoga ini sudah bisa kita nikmati pada acara nonton bareng Piala Dunia 2022 nanti.

Sony sendiri berencana memproduksi dua komponen ini secara massal mulai bulan depan, dengan harga sampel 12 ribu yen, atau sekitar 1,55 juta rupiah. Kita tinggal menunggu saja eksekusi produsen proyektor portable yang tertarik menggunakan inovasi Sony ini.

Sumber: Engadget dan Sony.

Sony Pamerkan PS4 Pro Edisi Terbatas Marvel’s Spider-Man

Di era console generasi kedelapan, satu hal kembali terbukti: konten, bukan sekadar hardware, yang membuat sistem game jadi favorit gamer. Dan melihat perjalanannya sejauh ini, PS4 me-mang lebih unggul dibanding rival utamanya. Game-game eksklusif seperti God of War dan Shadow of the Colossus membuat console Sony itu terus diminati, meski ia sudah memasuki fase akhir hidupnya.

Aspek lain yang membantu PlayStation 4 dilirik gamer adalah, Sony selalu pintar dalam memba-ngun hype judul-judul first-party-nya. Kali ini, Sony mencoba mengarahkan perhatian para gamer pada Marvel’s Spider-Man. Game kreasi Insomniac Games itu rencananya akan dirilis pada bulan September nanti, dan untuk merayakannya, Sony telah menyiapkan PlayStation 4 Pro Limited Edition Marvel’s Spider-Man.

SM1

Limited Edition Marvel’s Spider-Man PS4 Pro Bundle punya penampilan yang kontras dengan PlayStation 4 edisi Days of Play. Tubuh console dibalut warna merah cerah, lalu dihias logo Spider-Man raksasa berwarna putih di tengah. Bagi saya, ketiadaan branding game ‘Marvel’s Spider-Man’ secara terang-terangan ialah sebuah keunggulan. Itu berarti produk ini punya peluang untuk tak cuma diminati gamer, tapi juga fans Marvel pada umumnya.

Skema warna serupa juga diterapkan pada unit DualShock 4-nya – dengan warna putih pada kedua thumb stick analog, directional pad, serta seluruh tombol di sana. Penyajian bundel ini hampir serupa seperti PS4 edisi spesial lain, namun melihat komentar para gamer, mereka penasaran apakah PlayStation 4 Pro Limited Edition Marvel’s Spider-Man turut disertai aksesori stand.

SM2

Dipilihnya PlayStation 4 Pro sebagai basis dari produk edisi spesial ini mengindikasikan bahwa Spider-Man disiapkan buat memaksimalkan kemampuan hardware console high-end Sony itu. Unit ini kabarnya siap menyajikan permainan di resolusi ‘dinamis’ 2160p melalui metode temporal injection, sehingga detail-detail pada bangunan di kota New York dan karakter-karakter game terlihat lebih jelas.

SM6

Lalu bagaimana jika Anda cuma mempunyai TV HD? Tidak masalah. Marvel’s Spider-Man juga didukung supersampling. Sederhananya, fitur ini dapat mendongkrak tingkat detail dan kejernihan gambar meski permainan dijalankan di televisi beresolusi standar. Lalu tentu saja, permainan juga siap menunjang HDR. Dengannya, efek visual dan pencahayaan jadi tampil lebih spektakuler.

Bersamaan dengan penyingkapan PS4 Pro Limited Edition Marvel’s Spider-Man, Sony juga mengumumkan dibukanya gerbang pre-order game Spider-Man. Baik permainan maupun console edisi spesial ini sudah bisa dipesan sekarang. Sony membanderolnya di harga yang sama seperti versi standar, yakni US$ 400, namun keterbatasan unit bisa membuat harganya jadi melambung.

Game dan PS4 edisi terbatas Spider-Man akan mulai tersedia pada tanggal 7 September 2018.

SM5

Gitzo dan Sony Merilis Tripod dan L-Bracket untuk Kamera Mirrorless Alpha Series

Bagi pengguna kamera mirrorless maupun DSLR, tripod merupakan salah satu aksesori yang wajib dimiliki. Fungsinya untuk membantu Anda mendapatkan komposisi foto yang diinginkan dengan hasil yang tajam.

Kabar baik untuk pengguna kamera mirrorless besutan Sony, perusahaan pembuat aksesori kamera yakni Gitzo bekerja sama dengan Sony dan mereka memperkenalkan sepasang produk baru. Adalah tripod Traveler α dan L-Bracket α yang dirancang khusus untuk kamera mirrorless full frame Alpha A7 dan A9 series.

gitzo-dan-sony-merilis-tripod-dan-l-bracket-untuk-kamera-mirrorless-alpha-series

Traveler α adalah tripod traveler premium, Gitzo mendesain tampilannya agar serasi dengan kamera Sony. Sebagai teman jalan-jalan, ukuran tripod Traveler α memang tidak besar, bobotnya juga cukup ringan hanya 1,43 kg, namun mampu menampung kapasitas maksimum hingga 10 kg, dengan tinggi maksimum 165 cm, dan saat dilipat 43 cm.

Tripod Traveler α terbuat dari bahan carbon fibre, kaki-kakinya dari tabung Carbon eXact, dan menggunakan sistem G-lock yang memungkinkan Anda mengunci kaki pada ketinggian yang Anda inginkan. Kepala tripodnya juga berbahan carbon fibre dan sistem penguncian yang aman dengan tuas pan dan tilt lock.

Selain tripod, L-bracket atau L-plate juga merupakan aksesori penting untuk membantu Anda mengambil foto atau video dalam orientasi vertikal atau portrait. Menemani tripod Traveler α, Gitzo juga merilis L-Bracket α.

L-plate ini terbuat dari bahan aluminium, Gitzo mengklaim L-Bracket α yang paling ringan di jenisnya dengan berat hanya 77 gram. Karena telah dirancang khusus, L-Bracket α tidak menghalangi saat membuka baterai atau port lainnya.

Dengan L-plate, tripod akan lebih stabil saat memakai lensa yang agak berat, mengubah arah atau posisi kamera lebih mudah, dan sekaligus melindungi bagian bawah kamera yang rentan dari gesekan saat menggunakan tripod.

Mengenai harganya, Gitzo tripod Traveler α dibanderol mahal US$ 999,99 atau sekitar Rp14 jutaan. Sedangkan, Gitzo L-Bracket α dijual US$ 199,99 atau Rp2,8 jutaan.

Sumber: Dpreview

Sony Me-refresh Kamera Saku RX100 V dengan Prosesor Lebih Cepat

Banyak yang beranggapan bahwa kamera saku telah ‘mati’ akibat gempuran antara kamera smartphone dan mirrorless. Meski peminatnya berkurang, namun kamera saku di level premium masih mampu bertahan.

Kemampuan zoom yang jauh merupakan fitur andalan kamera saku, ukurannya yang sama ringkasnya seperti smartphone, serta jauh lebih kecil dan ringan dibanding kamera mirrorless dengan lensanya.

Salah satu perusahaan kamera yang masih membuat kamera saku adalah Sony. Kabar yang terbaru, mereka telah me-refresh kamera saku travel zoom seri RX100 V dengan RX100 VA.

Sony-RX100-V-1

Sony RX100 VA menyertakan prosesor BIONZ X lebih cepat dan firmware baru. Sistem menu telah ditata ulang dengan indikator lebih jelas, dan terdapat tambahan tab baru yakni ‘My Menu’ yang bisa disesuaikan.

Kamera ini menggunakan sensor Exmor RS CMOS tipe 1 inci dengan resolusi 20,1-megapixel. Meski ukurannya kecil, kamera ini juga punya jendela bidik elektronik bertipe pop-up, flash built-in, dan layar yang bisa di putar ke atas hingga 180 derajat.

RX100 VA mampu merekam 24 foto per detik dengan buffer atau memori penampungan sementara saat foto berturut-turut lebih panjang, yaitu 233 foto – sebelumnya hanya 150 foto dalam format JPEG + RAW.

Performa Eye AF turut ditingkatkan, fitur ini sangat membantu untuk foto portrait. Selain itu, subject tracking, refresh rate viewfinder juga meningkat. Tambahan lainnya seperti mode focus area Zone baru, serta peningkatan mode metering, dan fitur white balance.

Sony RX100 VA memiliki nomor model DSC-RX100M5A dan dengan santainya menggantikan model lama di situs resmi Sony. Harga masih sama, yakni US$999.99 atau sekitar Rp14 jutaan di pasar Amerika Serikat.

Sumber: DPreview

PlayStation Network Sempat Alami Gangguan, Sejumlah Game Tak Bisa Dimainkan

Sony Interactive Entertainment memang berada di atas angin karena berhasil menjual console current-gen terbanyak dan melepas game-game first-party terbaik di tahun ini, tapi tak sedikit konsumen yang belakangan kecewa terkait keputusan pemilik platform buat memblokir akses fitur cross-play pada sejumlah game saat pemain console lain sudah bisa bermain bersama.

Dan jika Anda bingung mengapa permainan-permainan PlayStation 4 tidak bisa dimainkan atau mode multiplayer/online tidak dapat diakses, saya punya kabar baik dan buruk buat. Kabar baiknya, Anda tidak sendiri, banyak user lain mengalami hal serupa. Berita buruknya, sumber masalahnya terdapat pada gangguan PlayStation Network yang disebabkan oleh kerusakan server.

Informasi tersebut dikonfirmasi langsung oleh Sony Interactive Entertainment melalui Twitter resmi PlayStation. Sekiar tujuh jam yang lalu, mereka menuliskan: “Kami menyadari para pengguna menemui kendala dalam mengakses sejumlah fitur di PSN. Terima kasih atas kesabaran Anda, saat ini kami sedang menginvestigasi masalahnya.”

 

 

Di sana, Sony memang tidak mengungkap lebih detail apa penyebabnya. Namun berdasarkan pemantauan GameSpot (beberapa jam lalu), website PSN menunjukkan kendala di layanan Gaming And Social. Di sana tertulis pesan: “Anda mungkin akan menemui masalah saat meluncurkan permainan, aplikasi atau fitur-fitur online. Buat sekarang, teknisi kami sedang bekerja mengatasi problemnya secepat mungkin, dan kami ucapkan terima kasih karena Anda sudah mau bersabar.”

Saya belum sempat menyalakan PlayStation 4 buat mengeceknya secara langsung, namun berdasarkan status Nerwork Service PSN saat ini, semua layanan telah kembali normal, termasuk Gaming And Social.

Sejumlah developer membenarkan bahwa gangguan PlayStation Network tersebut menyebabkan permainannya bermasalah, termasuk Destiny 2 buatan Bungie. Selain itu, kendala ini juga memperkeruh problem implementasi update Fortnite Season 5 di PS4. Begitu parahnya masalah itu (gamer harus mengantri lama, sampai setengah jam lebih untuk mengunduhnya), developer terpaksa mematikan sementara server mereka.

Sony belum memberikan informasi baru terkait PlayStation Network di Twitter, namun saat artikel ini ditulis, status layanan tersebut tampaknya sudah berjalan seperti biasa. Beberapa menit lalu, Epic Games sendiri mengabarkan bahwa server mereka telah beroperasi lagi dan Anda ‘diperkenankan kembali ke ruang tunggu’.

Via GameSpot & Forbes.