SwitchPod Adalah Kombo Monopod + Tripod yang Wajib Dimiliki Para Vlogger

Awalnya hanya bermodalkan smartphone, seiring waktu para vlogger biasanya akan meng-upgrade ‘perlengkapan perang’ yang dimilikinya. Kamera adalah yang biasanya diganti pertama kali, namun terlepas dari apa kamera yang digunakan, aksesori pendukung macam monopod dan tripod tidak kalah krusial dalam keseharian seorang vlogger.

Monopod untuk dipegang dan dibawa-bawa, sedangkan tripod untuk diletakkan di atas meja atau permukaan rata lainnya. Porsi penggunaan keduanya tidak tentu, sehingga biasanya seorang vlogger punya keduanya. Namun sekarang ada alternatif menarik yang bisa merangkap keduanya.

Namanya SwitchPod, dan ia merupakan kombo monopod + tripod dengan penampilan sekaligus mekanisme penggunaan yang simpel. Berpindah dari mode handheld ke mode tripod bisa dilakukan dalam hitungan detik, demikian pula sebaliknya. Ini jelas berbeda dari perangkat siluman lainnya, macam Joby Gorillapod misalnya, yang memerlukan waktu untuk diatur sedemikian rupa terlepas dari fleksibilitasnya.

SwitchPod

Jangan tertipu oleh ketiga kakinya yang tipis. Bahan aluminium merupakan jaminan atas ketangguhannya, dan pengembangnya mengklaim SwitchPod sanggup menopang beban hingga seberat 45 kg. Mount tripod yang digunakan sendiri standar, dan kompatibel dengan kamera apapun, mulai dari DSLR sampai kamera pocket dan smartphone.

Kata-kata saya mungkin kurang bisa menggambarkan potensi asli dari SwitchPod. Maka dari itu, silakan tonton video perkenalan dari pengembangnya di bawah ini. Perangkat ini sekarang sedang dipasarkan melalui situs crowdfunding Kickstarter seharga $79 ($20 lebih murah dari estimasi harga ritelnya).

Sumber: DPReview.

Adonit Photogrip Adalah Aksesori Multifungsi untuk Fotografer Smartphone

Adonit, pabrikan yang dikenal akan variasi stylus-nya, baru saja meluncurkan produk anyar. Produk tersebut bukanlah sebuah stylus, melainkan aksesori multifungsi yang ditujukan bagi para fotografer smartphone.

Dinamai Adonit Photogrip, fungsi utamanya adalah untuk memantapkan genggaman selama smartphone dipakai untuk memotret atau merekam video. Cukup selipkan ponsel ke dalamnya (minimal yang berlayar 4,5 inci), lalu sambungkan via Bluetooth, maka tombolnya siap digunakan untuk mengambil gambar.

Adonit Photogrip

Yang unik, tombolnya ini ternyata merupakan sebuah remote yang dapat dilepas-pasang. Lepaskan remote ini dari ‘rumahnya’, maka pengguna siap mengambil gambar dari kejauhan. Cocok untuk keperluan mengambil foto grup.

Tidak ada permukaan datar untuk menegakkan ponsel? Tak perlu bingung, Photogrip datang bersama sebuah tripod mini yang dapat dipasangkan langsung ke unit utamanya. Tanpa tripod, Photogrip sebenarnya bisa diberdirikan, tapi hanya dalam orientasi portrait, sehingga mungkin lebih cocok untuk dipakai selagi dalam percakapan video.

Adonit Photogrip

Di samping remote, masih ada kejutan lain Photogrip dalam bentuk stylus kecil yang bisa dipakai untuk corat-coret maupun mengedit foto secara lebih presisi. Paket pembeliannya juga mencakup sebuah neck strap dan carrying pouch.

Photogrip menggunakan baterai rechargeable. Dalam satu kali pengisian selama 40 menit, ia dapat digunakan hingga 20 jam nonstop, atau kira-kira untuk menjepret 72.000 foto.

Adonit Photogrip

Adonit saat ini sudah memasarkan Photogrip seharga $40, cukup terjangkau untuk sebuah aksesori yang multifungsi.

Sumber: DPReview.

Gitzo dan Sony Merilis Tripod dan L-Bracket untuk Kamera Mirrorless Alpha Series

Bagi pengguna kamera mirrorless maupun DSLR, tripod merupakan salah satu aksesori yang wajib dimiliki. Fungsinya untuk membantu Anda mendapatkan komposisi foto yang diinginkan dengan hasil yang tajam.

Kabar baik untuk pengguna kamera mirrorless besutan Sony, perusahaan pembuat aksesori kamera yakni Gitzo bekerja sama dengan Sony dan mereka memperkenalkan sepasang produk baru. Adalah tripod Traveler α dan L-Bracket α yang dirancang khusus untuk kamera mirrorless full frame Alpha A7 dan A9 series.

gitzo-dan-sony-merilis-tripod-dan-l-bracket-untuk-kamera-mirrorless-alpha-series

Traveler α adalah tripod traveler premium, Gitzo mendesain tampilannya agar serasi dengan kamera Sony. Sebagai teman jalan-jalan, ukuran tripod Traveler α memang tidak besar, bobotnya juga cukup ringan hanya 1,43 kg, namun mampu menampung kapasitas maksimum hingga 10 kg, dengan tinggi maksimum 165 cm, dan saat dilipat 43 cm.

Tripod Traveler α terbuat dari bahan carbon fibre, kaki-kakinya dari tabung Carbon eXact, dan menggunakan sistem G-lock yang memungkinkan Anda mengunci kaki pada ketinggian yang Anda inginkan. Kepala tripodnya juga berbahan carbon fibre dan sistem penguncian yang aman dengan tuas pan dan tilt lock.

Selain tripod, L-bracket atau L-plate juga merupakan aksesori penting untuk membantu Anda mengambil foto atau video dalam orientasi vertikal atau portrait. Menemani tripod Traveler α, Gitzo juga merilis L-Bracket α.

L-plate ini terbuat dari bahan aluminium, Gitzo mengklaim L-Bracket α yang paling ringan di jenisnya dengan berat hanya 77 gram. Karena telah dirancang khusus, L-Bracket α tidak menghalangi saat membuka baterai atau port lainnya.

Dengan L-plate, tripod akan lebih stabil saat memakai lensa yang agak berat, mengubah arah atau posisi kamera lebih mudah, dan sekaligus melindungi bagian bawah kamera yang rentan dari gesekan saat menggunakan tripod.

Mengenai harganya, Gitzo tripod Traveler α dibanderol mahal US$ 999,99 atau sekitar Rp14 jutaan. Sedangkan, Gitzo L-Bracket α dijual US$ 199,99 atau Rp2,8 jutaan.

Sumber: Dpreview

Dinky Adalah Aksesori Serbaguna Buat Semua Pemilik Device

‘Dinky’ mempunyai arti harfiah kecil atau tidak signifikan, tapi aksesori bernama serupa ciptaan inventor Daniel Shannon jauh dari kesan tidak berguna. Melalui penyajian sederhana, Dinky ialah tambahan mengagumkan untuk perangkat mobile. Ia sangat bermanfaat bagi mereka yang menghabiskan banyak waktu di depan layar device, termasuk juga para fotografer dadakan. Continue reading Dinky Adalah Aksesori Serbaguna Buat Semua Pemilik Device

Tripod Ditutup!

Lycos Europe, sebuah perusahaan dotcom yang sudah berkecimpung cukup lama ini rupanya terkena imbas krisis inovasi, dan bukan krisis global. Lycos-Tripod yang merupakan anak perusahaan dari Telefonica merupakan penyedia jasa email dan webhosting gratis sudah sejak lama.Tripod didirikan tahun 1992 dan bersama GeoCities (kompetitor) merupakan salah satu pelopor mass website creator yang menghasilkan uang dari layanan berbayar (premium services) dan iklan.

Bahkan saya ingat dulu sekitar tahun 2002 saya menggunakan jasa web host tripod untuk belajar PHP karena waktu itu Tripod adalah satu-satunya penyedia jasa web host gratis yang mensupport PHP meskipun dengan banyak keterbatasan lainnya.

Menurut Telefonica, alasan ditutupnya layanan Tripod karena layanan yang disediakan Tripod tidak mendatangkan keuntungan (un-profitable). Lycos juga telah mengirimkan email kepada setiap penggunanya mengenai penutupan layanan email dan hosting ini, dan menghimbau pengguna untuk mem-backup konten website dan juga email mereka yang di-host di Tripod.

Lycos juga mengumumkan bahwa tenggat akhir untuk pengguna adalah tanggal 15 Februari 2009, dan setelah lewat tanggal tersebut semua data (email + webhost) akan dihapus dan tidak dapat di-recovery.

Meski menutup salah satu anak perusahaan. namun Lycos mengklaim akan terus mengembangkan sayap untuk anak-anak perusahaannya di luar Eropa.