Sony Ajak Anda dan Keluarga Menikmati Game-Game Seru PlayStation di Roadshow Play Everything

Turnamen game – baik di mobile, console ataupun PC – yang diadakan di mana-mana menandai semakin mainstream-nya medium hiburan ini. Tapi meski kian ‘merakyat’, tidak berarti permainan-permainan itu jadi mudah untuk diakses, khususnya bagi kalangan casual. Hal tersebut tampaknya yang mendorong Sony buat melangsungkan sebuah agenda spesial.

Tepat pada tanggal 15 November 2017 kemarin, Sony Interactive Entertainment Hong Kong Limited Singapore Branch resmi menggelar roadshow PlayStation ‘Play Everything’ di Jakarta. Event ini merupakan acara Sony PlayStation pertama di tanah air dalam kurun waktu tiga tahun setelah peluncuran perdana console PlayStation 4 di Indonesia. Melaluinya, Sony mengajak Anda dan keluarga untuk mengunjungi serta menikmati berbagai game PlayStation.

Play Everything 1

PlayStation Play Everything saat ini sedang digelar di Mall Kelapa Gading 3 dan akan berlangsung sampai tanggal 19 November 2017. Anda tidak perlu membayar tiket masuk, cukup datang saja ke main atrium. Lokasi ini kabarnya dipilih Sony karena merupakan tempat berlalu-lalangnya pengunjung dari beragam usia, didesain dengan menarik dan nyaman untuk mengundang mereka buat singgah.

Play Everything 8

Dalam sambutan singkatnya, assistant PR manager SIE Ian Purnomo menceritakan ide di belakang diadakannya roadshow Play Everything. Di Indonesia, console Sony PlayStation sudah lama menjadi pusat hiburan di rumah, yang biasanya dinikmati bersama oleh anggota keluarga dan kawan-kawan. Sony ingin membuktikan bahwa semangat untuk bermain bersama itu masih tetap ada, meski para gamer telah tumbuh dewasa.

Play Everything 12

Karena ditujukan untuk keluarga, Sony juga memilih permainan buat memeriahkan roadshow Play Everything dengan cermat. Tak ada Resident Evil 7 atau Grand Theft Auto V di sana, semuanya aman untuk anak-anak. Satu-satunya permainan shooter yang Sony hidangkan adalah Star Wars Battlefront II. Kehadirannya juga menandai bahwa Play Everything tak hanya dipenuhi oleh game-game Sony secara eksklusif, tapi juga judul-judul blockbuster dari publisher partner seperti Electronic Arts dan Bandai Namco.

Play Everything 7

Berbicara soal Star Wars Battlefront II, di PlayStation Play Everything, Anda bisa memainkan versi retail game shooter EA DICE itu sebelum dirilis pada tanggal 17 November. Dari sesi hands-on yang saya lakukan, tampaknya semua mode sudah tersedia, termasuk campaign single-player. Jika punya waktu kosong dan tidak keberatan berdiri, secara teori Anda dapat menamatkannya di sana.

Play Everything 13

Arena Play Everything di Mall Kelapa Gading 3 dibagi dalam beberapa pos, masing-masing menyuguhkan game berbeda beserta desain booth unik sendiri. Permainan seperti Battlefront II dan Knack memang disajikan secara tradisional, namun game olahraga favorit semisal FIFA 18 di-setting di area mirip gawang. Terdapat pula pos Taiko no Tatsujin: Drum Session beserta controller drum digital buat menyempurnakan pengalaman bermain.

Play Everything 10

Play Everything 11

Tentu saja, Sony tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk memamerkan game simulasi balap terbarunya, Gran Turismo Sport. Di sana, sang publisher Jepang itu melengkapinya dengan set simulator – termasuk kursi, setir dan pedal. Permainan dijalankan di unit PlayStation 4 Pro sehingga sanggup menyajikan 60 frame rate per detik di resolusi dinamis 4K, beserta efek high-dynamic range.

Play Everything 3

Lalu di area lain, Anda bisa mencicipi pengalaman virtual reality berbekal PlayStation VR. Bagian ini ditata agar sedikit menyerupai ruang keluarga, dilengkapi sofa, dan Anda dipersilakan mencicipi game Playroom VR, VR World dan Farpoint.

Play Everything 4

Di bawah ini ialah daftar lengkap permainan yang dipamerkan di PlayStation Play Everything:

  1. Crash Bandicoot N. Sane Trilogy
  2. Farpoint
  3. FIFA 18
  4. Gran Turismo Sport
  5. Knack II
  6. Playroom VR
  7. Star Wars Battlefront II
  8. Taiko no Tatsujin: Drum Session
  9. VR World

Jika setelah berkunjung ke PlayStation Play Everything membuat Anda jadi tertarik membeli game atau mengadopsi PlayStation 4, Sony Interactive Entertainment juga berpartner bersama Multi Game Shop untuk menyediakan gerai penjualan di arena bermain. Kesembilan permainan di atas tentu sudah dapat dimiliki.

Play Everything 15

Jika Mall Kelapa Gading 3 terlalu jauh dari tempat Anda tinggal, atau Anda belum mempunyai waktu luang buat berkunjung ke sana, Sony punya agenda untuk melangsungkan Play Everything sesi kedua di Neo Soho Mall Jakarta Barat pada tanggal 22 sampai 26 November 2017. Dan tepat di tanggal 25 November nanti, Anda bisa berjumpa serta bermain bersama dengan kakak beradik YouTuber, Tara dan Gema.

Play Everything 6

Buat sekarang, Play Everything memang hanya baru diadakan di kota Jakarta. Meski begitu, Ian Purnomo juga menjelaskan bahwa jika ternyata pengunjung roadshow memperlihatkan ketertarikan yang tinggi, ada kemungkinkan Sony akan melaksanakan Play Everything di kota-kota lain.

Lini Android TV Besutan Sony Kini Dilengkapi Integrasi Google Assistant

Definisi sederhana smart TV adalah TV yang dapat tersambung ke internet. Namun seiring berjalannya waktu, smart TV dapat diibaratkan sebagai smartphone berlayar masif dengan sistem operasinya sendiri, yang tentu saja mengemas beragam fitur dan aplikasi.

Beberapa contoh yang populer adalah smart TV Samsung dengan OS Tizen, LG dengan webOS dan Sony dengan Android TV. Sejak diumumkan pertama kali di tahun 2014, Android TV cukup konsisten menerima pembaruan, dan yang paling gres adalah integrasi Google Assistant.

Adalah Sony yang pertama kali mewujudkan integrasi ini pada lini Android TV-nya. Smart TV Sony dengan seri XBR-Z9D, XBR-X800D, XBR-X750/X700D, atau semua dari line-up Android TV untuk tahun 2017 milik Sony lainnya, bakal menerima software update yang mendatangkan integrasi Google Assistant.

Mengakses Google Assistant di Android TV tidak lebih rumit dari sekadar menekan tombol berlambang mikrofon di remote control dan mulai berbicara. Selain untuk menavigasikan konten, Assistant dapat dimanfaatkan untuk melakukan pencarian konten, pencarian informasi umum ataupun mengendalikan perangkat smart home yang kompatibel.

Pengumuman ini sekaligus menggambarkan betapa pesatnya ekspansi yang dilakukan Google untuk asisten virtual-nya. Baru tahun lalu Google Assistant menjalani debutnya bersama Pixel generasi pertama, lalu diikuti oleh smart speaker dalam beberapa bulan terakhir, dan sekarang smart TV.

Sumber: PR Newswire.

Sony Hidupkan Kembali Robo-Dog AIBO, Lebih Pintar dan Lucu

Sony belum sepenuhnya mentas dari fase restrukturisasi yang panjang dalam upayanya membangun kembali reputasi di bidang inovasi dan teknologi. Sebagai salah satu bentuk komitmennya, Sony menghidupkan kembali robot lucu, AIBO setelah mati suri selama lebih dari satu dekade. Pengumuman generasi baru robot anjing AIBO ini dilakukan berbarengan dengan laporan finansial tahunan mereka yang disebut menunjukkan grafik membaik.

Robo-dog AIBO diklaim tak hanya mempunyai perawakan yang makin lucu, tapi juga jauh lebih cerdas dan ekspresif dibandingkan generasi terdahulu. Kemampuan merespon tindakan manusia disebut hampir menyerupai reaksi anjing sebenarnya. AIBO mampu merespon perintah, menggonggong, duduk dan menggoyangkan ekor. Teknologi kecerdasan buatan di dalamnya juga memungkinkan AIBO untuk mempelajari setiap perilaku pemiliknya, mampu memberikan hiburan dan bahkan terhubung ke cloud untuk mempelajari hal-hal baru dari robot AIBO lainnya.

33

AIBO ditenagai prosesor quad-core komputasi 64-bit dan baterai yang bisa diisi ulang dengan durasi bermain sampai dengan 2 jam. Desain mekanisnya diracang sedemikian rupa sehingga mampu bergerak seperti hewan sungguhan dengan 22 gerakan yang berbeda. Di bagian hidung AIBO, terdapat kamera wide-angle tersembunyi, satu lainnya di bagian ekor dan tambahan sensor untuk mengenali sentuhan serta teknologi AI, membantu robot untuk mengenali wajah, senyuman, dan juga perintah suara. Ada juga tambahan layar OLED di bagian mata yang dirancang untuk membantu membentuk ikatan batin antara robot dan pemiliknya.

AIBO dijadwalkan untuk mulai tersedia di pasar lokal Jepang pada bulan Januari tahun 2018 mendatang. Sony mengatakan juga bahwa AIBO bakal diperkaya dengan fitur seluler sehingga dapat terhubung ke internet dan mempermudah proses pembaruan piranti lunak. Sayang, robot ini terbilang mahal. Untuk satu “ekor” AIBO, Sony meminta mahar paling murah $1,730. Dan untuk menikmati berbagai fitur lainnya, pembeli dikenakan biaya berlangganan sampai dengan $800 untuk durasi kontrak selama 3 tahun.

Sumber berita Sony.

Meski Berwajah Sama, Sony A7R III Tawarkan Sederet Pembaruan Signifikan Dibanding Pendahulunya

Sony baru saja merilis A7R III, dua tahun setelah A7R II. Sama seperti pendahulunya, A7R III merupakan kamera mirrorless bersensor full-frame, dengan desain dan dimensi yang hampir identik. Itulah mengapa sederet pembaruan yang dibawanya tidak kelihatan secara kasat mata.

Meski berfisik serupa, A7R III mengemas sejumlah elemen desain yang absen pada pendahulunya. Utamanya adalah joystick kecil di panel belakang untuk mempermudah pengaturan fokus maupun menavigasikan menu, slot SD card ganda, port USB-C dan micro USB, serta baterai berkapasitas dua kali lebih besar.

Panel OLED yang digunakan pada jendela bidik elektroniknya juga telah di-upgrade menjadi beresolusi 3,69 juta dot. A7R III masih mengemas layar sentuh 3 inci, dan layar ini sekarang dapat dijadikan semacam touchpad untuk mengatur titik fokus ketika pengguna sedang membidik menggunakan viewfinder-nya.

Sony A7R III

A7R III mengusung sensor full-frame 42,4 megapixel serta sistem image stabilization 5-axis yang sama seperti generasi sebelumnya, sehingga kualitas gambar yang dihasilkannya secara garis besar bakal sama bagusnya. Kendati demikian, Sony berhasil mendongkrak performanya berkat prosesor Bionz X baru yang lebih kencang.

Continuous shooting dapat A7R III jalani dengan kecepatan 10 fps dalam resolusi maksimum dan posisi autofocus menyala, dua kali lipat lebih cepat ketimbang A7R II. Sistem AF yang digunakan masih mengandalkan 399 titik, akan tetapi Sony mengklaim kinerjanya di kondisi low-light lebih efektif.

Sony A7R III

Untuk video, resolusi 4K tetap menjadi andalan, namun A7R III turut dibekali fitur Hybrid Log Gamma, yang pada dasarnya merupakan format perekaman RAW, tapi otomatis berubah menjadi HDR ketika ditonton lewat TV yang kompatibel. Bagi penggemar video slow-mo, tersedia opsi perekaman 1080p di kecepatan 120 fps.

Bagian terbaiknya, Sony A7R III dibanderol dengan harga yang sama seperti ketika A7R II pertama dirilis, yakni $3.200. Harga itu tentu saja belum termasuk lensa sama sekali, sedangkan pemasarannya baru akan dimulai pada akhir bulan November mendatang.

Sumber: DPReview.

Sony Luncurkan Robot Asisten Imutnya, Xperia Hello

Di ajang IFA 2017 bulan kemarin, Sony memperkenalkan smart speaker perdananya yang ditenagai Google Assistant. Namun buat konsumen di kampung halamannya, Sony ternyata punya penawaran lain yang jauh lebih menarik ketimbang sekadar smart speaker, yaitu Xperia Hello.

Hello merupakan robot kecil yang, selain diproyeksikan menjadi asisten pribadi, juga dirancang untuk bertindak layaknya seorang anggota keluarga yang ramah terhadap siapapun. Konsep robot ini sebenarnya sudah diperkenalkan cukup lama pada awal tahun 2016, dan kala itu namanya masih Xperia Agent.

Sony Xperia Hello

Wujudnya yang mengerucut terdiri dari tiga bagian. Bagian teratas yang berbentuk bola merupakan kepalanya, lengkap dengan sepasang mata yang berfungsi untuk mengekspresikan perasaannya, plus kamera berteknologi pendeteksi wajah guna mengenal dan mengingat sejumlah anggota keluarga yang berbeda.

Di bagian perutnya yang dapat berputar 340 derajat, tertanam layar sentuh 4,6 inci. Setiap kali ada yang mengajaknya berbicara, Hello akan memutar tubuhnya ke arah orang tersebut. Melalui layarnya, pengguna bisa mengakses berbagai macam informasi maupun berita, mengirim dan menerima pesan melalui LINE, serta melakukan panggilan video lewat Skype.

Bagian yang paling bawah merupakan rumah untuk empat motion sensor dan tujuh buah mikrofon. Sony mengklaim Hello dapat mendeteksi seseorang yang datang menghampirinya dari jarak tiga meter. Sayang sekali tidak ada roda ataupun kaki di bagian dasarnya ini.

Sony Xperia Hello

Kemampuannya mengenali wajah pengguna yang berbeda berarti Hello juga bisa menyuguhkan informasi macam prakiraan cuaca atau kondisi lalu lintas yang sesuai dengan agenda masing-masing anggota keluarga. Sekali lagi, misi Hello adalah menjadi asisten pribadi, tapi bukan untuk satu orang saja, melainkan satu keluarga.

Sayangnya, seperti yang saya bilang di awal, Xperia Hello hanya tersedia di Jepang saja. Sony bakal memasarkannya mulai 16 November mendatang seharga 150 ribu yen, atau sekitar 17,9 juta rupiah – harga yang sangat tinggi untuk ibaratnya Amazon Echo Show versi robotik.

Sumber: Sony.

Bosan Dengan DualShock? Sony Singkap 3 Controller PlayStation 4 Alternatif Berlisensi Resmi

Awalnya disediakan sebagai periferal kendali sekunder untuk PlayStation, DualShock kini menjadi bagian dari identitas console Sony itu, karena pertama kalinya menawarkan sensasi getar pada gamer PlayStation. DualShock sudah mengalami tiga kali evolusi, dan di era console kedelapan, Sony juga telah memperluas pilihan gamepad melalui produk-produk berlisensi resmi.

Jika Anda bosan dengan penampilan DualShock 4 yang begitu-begitu saja, minggu ini, sang produsen mengumumkan tiga varian controller alternatif untuk PlayStation 4 garapan Nacon, @Play dan Hori. Nacon sebelumnya sempat berkolaborasi bersama Sony dalam menyajikan gamepad kelas pro tahun lalu, dan perangkat pendukung eSport serupa juga dihadirkan oleh Razer.

Nacon Wired Compact Controller

Sesuai namanya, ‘compact controller‘ Nacon didesain untuk mereka yang memiliki tangan berukuran kecil. Gamepad ini mengadopsi sejumlah elemen Evolution Pro Controller, dibekali touchpad yang mudah dijangkau jari, port audio stereo, motor penggetar, serta mempunyai lampu LED indikator buat menampilkan info terkait game – misalnya tingkat health karakter Anda. Ia tersambung ke PlayStation 4 via kabel sepanjang 3-meter.

PS4 Licensed Controller 4

 

Nacon menyiapkan tak kurang dari lima pilihan warna: hitam, biru, jingga, abu-abu, serta merah. Selain itu, ada juga varian transparan dengan ekstra LED (merah, biru dan hijau) di dalam. Nacon Wired Compact Controller rencananya akan mulai dipasarkan di bulan November.

PS4 Licensed Controller 3

 

@Play Wired Compact Controller

@Play adalah salah satu nama produsen periferal populer di kalangan console gamer. Mereka terkenal akan produk-produk simpel namun nyaman digunakan. Controller baru buat PlayStation 4 ini menyuguhkan segala hal esensial untuk gamer, termasuk audio jack, touchpad serta motor vibrasi. Seperti punya Nacon, ‘Compact Controller’ @Play memanfaatkan koneksi kabel.

PS4 Licensed Controller 2

Penampilannya sederhana dan desainnya tampak lebih ergonomis dibanding DualShock 4 standar. Produsen menghidangkan empat pilihan warna, yaitu abu-abu gelap, putih-hitam, biru-hitam, dan merah-hitam. Produk akan tersedia di bulan Desember nanti.

 

Hori Wired Mini Gamepad

Mini gamepad persembahan Hori ini sempurna jika Anda ingin menghadirkan sensasi ala Joy-Con di PlayStation 4. Wujudnya yang mungil pas di tangan para gamer muda, dapat jadi periferal ideal buat memperkenalkan menakjubkannya ekosistem gaming PlayStation pada buah hati Anda. Desain mini gamepad Hori terinspirasi dari controller retro, dengan tombol-tombol dan thumb stick yang gampang dijangkau. Ukuran touchpad-nya diperkecil namun tetap bisa mensimulasikan sensasi pemakaian touchpad standar. Dan seperti dua model di atas, gamepad terkoneksi ke console melalui kabel.

PS4 Licensed Controller 1

Hori Wired Mini Gamepad akan dijual mulai tanggal 6 November, tersedia dalam tiga opsi warna: biru, merah dan hitam.

Sumber: PlayStation.com.

Sony Siap Luncurkan Headset PlayStation VR Model Baru

Dahulu dikenal sebagai Project Morpheus, PlayStation VR sejauh ini merupakan headset virtual reality paling ideal: kualitas visualnya melampaui solusi berbasis perangkat bergerak, namun pemakaiannya simpel dan tidak ada daftar kebutuhan hardware yang harus dipenuhi karena device didukung PS4. Itulah alasannya mengapa PSVR begitu laris, terjual lebih dari 1 juta unit per bulan Juni 2017.

Satu tahun setelah dirilis, Sony Interactive Entertainment menyingkap agenda buat meperbarui head-mounted display virtual reality mereka, baik pada fitur serta hardware. Update tersebut ditujukan supaya pemakaiannya lebih simpel dan nyaman, serta agar lebih kompatibel dengan varian baru PlayStation 4. Versi anyar ini memiliki nama model CUH-ZVR2, sedangkan varian lamanya adalah CUH-ZVR1.

Agar mudah dibedakan, Sony akan menggunakan packaging baru,  menonjolkan nama model CUH-ZVR2, serta mengubah gambar produk di sana. Di boksnya, Anda bisa melihat upgrade-upgrade yang diterapkan produsen. Selain itu, baik CUH-ZVR2 dan pendahulunya mempunyai daftar kompatibilitas game serupa.

Lalu apa yang berubah? Di varian anyar ini, Sony memindahkan port audio dari area headset ke bagian belakang HMD supaya lebih rapi, lalu mereka tak lupa merampingkan kabel koneksinya. Selanjutnya, produse meng-update unit prosesor sehingga PlayStation siap mendukung pass through HDR tanpa perlu memutuskan Processor Unit yang berada di antara televisi dan sistem PlayStation 4 buat menikmati konten dengan high-dynamic-range. Tapi perlu diketahui bahwa fitur ini hanya bisa dipakai saat headset tidak dalam keadaan aktif.

Berdasarkan gambar yang dipublikasi Sony Jepang, PlayStation VR ‘versi 2.0’ mengusung penampilan serupa CUH-ZVR1; lalu di bagian FAQ, Sony masih menyebutkan ukuran dan bobot yang sama. HMD tetap dibekali jenis layar (OLED 5,7-inci), resolusi 1080×960 per mata, field of view 100 derajat, 120 frame rate per detik, dan sistem head-tracking 6DOF. Sony juga mengingatkan bahwa connector Processor Unit di CUH-ZVR2 berbeda dari CUH-ZVR1, jadi Anda tidak bisa menukarnya.

Sony berencana untuk memasarkan PlayStation VR baru di Jepang pada tanggal 14 Oktober, lalu akan menghadirkannya di wilayah Amerika Utara (meski belum mengungkap waktu perlisannya). Buat sekarang, produsen juga belum mengonfirmasi apakah CUH-ZVR2 akan hadir di kawasan lain seperti Eropa dan Asia.

Satu hal yang pasti ialah, CUH-ZVR2 dibanderol di harga setara CUH-ZVR1. Bundel PSVR 2.0 dan PlayStation Camera dijajakan di ¥ 44.980 atau US$ 400.

Trio Camcorder Baru Sony Siap Merekam Video 4K HDR dan Dibekali Sistem AF Jagoan

Perkembangan pesat di industri kamera membuat pabrikan seakan-akan lupa terhadap kalangan videografer profesional yang lebih nyaman menggunakan camcorder ketimbang DSLR maupun kamera mirrorless. Namun tidak bagi Sony. Mereka baru saja memperkenalkan trio camcorder baru, yakni XDCAM PXW-Z90, NXCAM HXR-NX80 dan Handycam FDR-AX700.

Ketiganya sama-sama ditenagai oleh sensor Exmor RS berukuran 1 inci yang sudah tidak perlu diragukan lagi kualitasnya jika melihat reputasi seri kamera RX100 dan RX10. Ketiga camcorder ini tidak hanya mampu merekam video 4K, tapi juga dalam format HDR yang kian populer.

Hebatnya lagi, berkat fitur Instant HDR, video dengan tingkat kontras dan warna yang jauh lebih superior ketimbang format standar itu bisa dihasilkan tanpa perlu menjalani proses color grading pada tahap editing. Di saat yang sama, pengguna yang menginginkan kontrol lebih lengkap terhadap warna dapat memanfaatkan mode perekaman S-Log3 atau S-Gamut3.

Video direkam menggunakan codec XAVC yang terbukti lebih baik ketimbang codec lawas AVCHD. Prosesor Bionz X yang mendampingi memungkinkan mode perekaman slow-motion dalam kecepatan 960 fps jika perlu, sedangkan lensa 29mm buatan Zeiss memberikan fleksibilitas ekstra berkat optical zoom sejauh 12x.

Akan tetapi kualitas video baru sebagian cerita dari trio camcorder ini. Pasalnya, masing-masing juga dilengkapi sistem autofocus phase-detection 273 titik yang sangat cepat sekaligus akurat, bahkan untuk mengikuti objek bergerak sekalipun. Pada kenyataannya, sistem AF ini bahkan lebih superior ketimbang yang dimiliki RX10 IV karena dapat dikustomisasi lebih lanjut.

Pengoperasiannya mengandalkan viewfinder elektronik berpanel OLED, dengan resolusi 2,36 juta dot. Tak hanya itu, Sony turut membekali ketiganya dengan layar sentuh 3,5 inci beresolusi 1,55 juta dot. Menggunakan aksesori terpisah, ketiga camcorder dapat digunakan dalam setup multi-kamera dengan mudah.

Seperti yang saya bilang, ketiga camcorder ini ditujukan buat kalangan profesional, dan ini bisa dilihat dari harganya. FDR-AX700 di kasta terbawah dibanderol $1.900 dan akan dipasarkan mulai Oktober. HXR-NX80 yang mengemas sederet input mikrofon XLR dibanderol $2.300, sedangkan PXW-Z90 yang menyimpan sejumlah fitur khusus broadcasting dibanderol $2.800; keduanya menyusul pada bulan Desember.

Sumber: DPReview dan Sony.

Hidangkan HDR 4K dan Audio ‘Langsung Dari Layar’, Sony Bravia OLED A1 Resmi Tersedia di Indonesia

4K dan high-dynamic range kini jadi barometer penyajian konten hiburan modern sesudah fitur-fitur visual itu mulai digunakan dalam produk-produk elektronik seperti home console serta televisi. Sony telah membubuhkan dukungan HDR di PlayStation 4 lewat update software 4.0, lalu resolusi 4K sendiri ialah salah satu alasan mengapa PlayStation 4 Pro disiapkan.

Jika Anda sudah punya PlayStation 4 Pro di rumah dan saat ini sedang mencari televisi terbaik untuk dipasangkan dengannya, maka Bravia OLED A1 adalah satu kandidat terkuat. Sony telah melangsungkan soft launch sejak bulan Agustus silam, dan pada tanggal 13 September kemarin, sang raksasa elektronik asal Jepang resmi meluncurkan varian baru televisi Bravia OLED tersebut di Indonesia.

Bravia 1

Sony menjelaskan bahwa ada tiga aspek yang jadi elemen andalan di televisi tersebut: desain, kualitas gambar, dan mutu suara. Dalam kata sambutannya, presiden direktur Sony Indonesia Kazuteru Makiyama menyampaikan bahwa Bravia OLED A1 series dirancang untuk ‘merevolusi home entertainment serta memberikan pengalaman terbaik dalam menonton TV’.

 

Desain

Bravia OLED A1 mengusung arahan desain ‘One Slate’. Tim Sony menjelaskan, konsep ini digunakan untuk menyingkirkan segala hal yang berpotensi mengganggu pengalaman menikmati film atau video: tidak ada lampu indikator ataupun rangkaian speaker di bagian depan yang dapat mengalihkan perhatian kita, hanya ada Anda dan konten high definition.

Bravia 6

Cara mencapainya adalah dengan berkiblat pada prinsip minimalis. Bingkai Bravia OLED A1 sangat tipis hingga seolah-olah televisi ini tidak memiliki bezel. One Slate sendiri mengacu pada penggunaan satu ‘bongkah’ layar super-tipis. Sulit dipercaya bahwa komponen display tersebut mungkin lebih tipis dari smartphone Anda. Bagian itu tersambung ke modul retractable yang juga berfungsi sebagai stand.

Bravia 8

Memang mustahil menempatkan konektivitas fisik di komponen tipis itu. Solusinya, Sony membubuhkan port-port penting di modul stand. Buka tutupnya, dan Anda bisa menemukan port power, kabel/antena, LAN, optical, HDMI hingga USB. Dan di sana pula produsen menaruh subwoofer. Dengan rancangan ini, pengelolaan kabel juga jadi lebih mudah – tak ada lagi kabel berantakan di atas meja ruang keluarga.

Bravia 11

Bravia 17

Tentu saja, Bravia OLED A1 juga kompatibel dengan mount standar (VESA) jika Anda ingin memasangnya di tembok. Stand bisa didempetkan ke bagian layar, dan di modul itu, lubang baut sudah tersedia.

Bravia 2

Bravia 15

Anggunnya desain Bravia OLED A1 membuatnya memengangkan gelar Best of the Best Reddot Award 2017.

 

Suara

Penyajian suara adalah elemen paling unik dari Bravia OLED A1. Subwoofer berada di modul stand, tapi mungkin Anda penasaran di mana letak speakernya? Ada sebuah batang melintang di sisi belakang, dan di dalamnya, unit actuator bersemayam. Actuator tersebut bertugas untuk mengubah layar televisi jadi struktur akustik buat menghasilkan suara. Sederhananya, layar yang Anda lihat itu adalah speakernya.

Bravia 7

Bravia 14

Saya belum mengetahui apakah Bravia OLED A1 Series sanggup menghidangkan suara surround sejati, tapi pastinya, sistem acoustic surface tersebut sangat efektif dalam menyuguhkan pergerakan suara secara horisontal. Dan saat televisi sedang menghasilkan bunyi-bunyian, layarnya betul-betul bergetar.

 

Gambar

Perbedaan antara panel LCD standar dengan organic light emitting diode yang dipakai Bravia OLED A1 adalah ketiadaan unit backlight. Tanpa terganggu sinar putih, tingkat kontras jadi lebih tinggi, hitam jadi lebih pekat, dan warna dapat tersaji lebih akurat. Sejak Sony memanfaatkannya di XEL 1 (TV OLED pertama di dunia), Bravia OLED A1 menyimpan inkarnasi paling mutakhir teknologi ini.

Bravia 3

Warna yang lebih presisi tercapai karena tiap pixel di OLED bekerja secara individual dan dapat betul-betul mati, sehingga televisi sanggup menampilkan hitam pekat secara sempurna. Metode ini memengaruhi penyuguhkan warna, detail dan tekstur, serta kedalaman objek. Dan karena tidak diinterupsi backlight, viewing angle jadi lebih luas. Selain itu, OLED juga memiliki karakteristik gerakan yang halus, meminimalkan efek motion blur.

Bravia 12

Namun tak sekedar mengandalkan display OLED Triluminos saja, sumber kecanggihan Bravia OLED A1 dalam mengolah gambar terletak pada chip X1 Extreme 4K HDR. Dijanjikan bekerja 40 persen lebih baik dari chip X1 4K terdahulu, Sony meng-upgrade prosesor tersebut dengan kapabilitas Dual Database Processing, Super Bit Mapping 4K HDR dan fitur HDR Remaster berbasis objek.

Bravia 16

Bravia 13

Dual Database Processing punya dua fungsi; pertama adalah mengurangi noise, lalu satu database lagi bertugas mendongkrak kejernihan gambar secara real-time. Kemudian berkat HDR Remaster di X1 Extreme 4K HDR, TV bisa menganalisis warna tiap objek dan menyesuaikan kontrasnya. Selanjutnya, Super Bit Mapping 4K HDR berguna untuk memperhalus garis dan gradasi warna via sinyal 14-bit. Bahkan dari sumber 8-bit, mutu warna dapat meningkat 64 kali.

Bravia 5

Dalam prakteknya, 4K HDR Bravia OLED A1 mampu menampilkan sebuah objek secara detail, walaupun ia dikelilingi kegelapan yang pekat.

 

Pintar?

Sony Bravia OLED A1 Series merupakan Android TV, dibekali platform Android 7.0 Nougat, memperkenankan Anda mengakses ekosistem Google Play dengan mudah. Televisi juga dilengkapi koneksi Bluetooth, memungkinkan kita menyambungkannya ke speaker/headset wireless.

Bravia 19

 

Harga dan ketersediaan

Bravia OLED A1 Series sudah mulai dipajang di toko-toko retail semenjak bulan Agustus 2017, dan saat ini Anda telah dipersilakan untuk membelinya. Varian berlayar 65-inci dijual seharga Rp 60 juta, sedangkan versi 55-incinya dibanderol Rp 50 juta.

Kamera Superzoom Sony RX10 IV Sanggup Memotret Tanpa Henti dalam Kecepatan 24 fps

Sony baru saja mengumumkan generasi terbaru seri kamera superzoom-nya, RX10. Meski secara fisik RX10 IV identik dengan pendahulunya, performanya telah meningkat drastis berkat pengadopsian sejumlah teknologi yang dipinjam dari kamera mirrorless terbaik sekaligus termahal Sony saat ini, a9.

RX10 IV masih mempertahankan sensor 20 megapixel milik generasi sebelumnya, akan tetapi sensor berukuran 1 inci tersebut kini ditemani oleh prosesor Bionz X yang dipinjam dari Sony a9. Alhasil, RX10 IV sanggup memotret tanpa henti dalam kecepatan 24 fps, dengan posisi AF dan AE menyala. Saking cepatnya, hasil jepretannya bisa diubah menjadi video yang mulus.

Sony RX10 IV

Performa autofocus-nya juga ikut ditingkatkan, dan untuk pertama kalinya dalam seri RX10, Sony menyematkan sistem AF phase-detection. Total ada 315 titik AF yang bisa dipilih oleh pengguna, dan pengguna juga dapat mengoperasikannya via layar sentuh. Tidak hanya itu, kinerja AF Tracking-nya diyakini setara dengan Sony a9.

Mengingat seri RX10 banyak disukai oleh kalangan videografer, wajar apabila kapabilitas videonya turut mendapat perhatian khusus. RX10 IV mampu merekam dalam resolusi 4K 30 fps, atau 1080p 120 fps. Namun yang paling penting, opsi perekaman dalam format S-Log2 dan S-Log3 yang pada dasarnya merupakan format RAW untuk video juga tersedia di sini.

Sony RX10 IV

Lensa yang digunakan masih sama: 24-600mm f/2.4-4 buatan Carl Zeiss. Sony tidak lupa menyematkan optical image stabilization pada lensa tersebut yang mampu mengompensasikan guncangan hingga 4,5 stop. Selain layar sentuh, kamera juga dilengkapi viewfinder elektronik berpanel OLED dengan resolusi 2,36 juta dot.

Sony RX10 IV rencananya akan dipasarkan mulai bulan Oktober mendatang seharga $1.700, dimulai di pasar Amerika Serikat terlebih dulu.

Sumber: DPReview.