Starlink Diresmikan di Indonesia, Gandeng Kemenkes untuk Beri Akses ke Puskesmas Terpencil

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi bekerja sama dengan Starlink, layanan internet dari SpaceX milik Elon Musk, untuk menyediakan akses internet cepat di puskesmas-puskesmas di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan (DTPK) di Indonesia.

Kerja sama ini diresmikan melalui uji coba di Puskesmas Pembantu (Pustu) Sumerta Kelod Denpasar dan Pustu Bungbungan Klungkung yang memiliki keterbatasan akses internet. Puskesmas Tabarfane di Kepulauan Aru Maluku juga menjadi lokasi uji coba dengan sambungan daring menggunakan jaringan Starlink.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa dari 10.000 puskesmas di Indonesia, sekitar 745 tidak memiliki akses internet sama sekali dan 1.475 memiliki akses internet yang terbatas. Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan akses internet layak sehingga layanan kesehatan di puskesmas terpencil setara dengan yang ada di perkotaan.

Elon Musk, mengenakan Batik Bali, menambahkan bahwa Starlink akan membantu masyarakat Indonesia mendapatkan akses internet yang memadai. Peluncuran ini juga dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

Uji coba ini akan menguji pencatatan data imunisasi, skrining penyakit tidak menular (PTM), dan penimbangan balita secara digital oleh tenaga kesehatan melalui Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK), dengan data yang ditampilkan secara real time melalui dasbor ASIK. Infrastruktur ini juga diharapkan mendukung layanan telemedisin, telekonsultasi, dan pemantauan pasien daring.

Biaya berlangganan dan pengadaan infrastruktur Starlink oleh puskesmas menggunakan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di bawah Dana Alokasi Khusus (DAK) yang ditransfer pemerintah pusat ke pemerintah daerah setiap tahunnya.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Siapa Elon Musk? Karir, Bisnis dan Pasangannya

Elon Musk dinobatkan oleh Forbes sebagai orang terkaya pada tahun 2022 ini. Pendiri perusahaan mobil listrik terbesar di dunia, Tesla Inc sekaligus pendiri SpaceX itu memiliki kekayaan sebesar 219 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 3.175 triliun.

Selain mengenai kekayaannya, apakah kamu sudah tau lebih detail mengenai Elon Musk? Jika belum berikut profil singkat mengenai Elon Musk yang bisa menjadi inspirasi bagimu.

Elon Musk lahir pada 28 Juni 1971 di Afrika Selatan. Ayahnya Errol Musk adalah seorang insinyur elektromekanis, sementara ibunya bernama Myae Musk berprofesi sebagai model.

Dikenal sebagai salah satu pengusaha terkaya di dunia, Elon Musk juga dianggap inovator yang berhasil menciptakan berbagai temuan kontemporer. Di dunia teknologi, Elon Musk diketahui sebagai pendiri beberapa perusahaan sebut saja PayPal, SpaceX, hingga Tesla.

Cerdas Sejak Dini

Mulai mempelajari dasar-dasar pemrograman komputer sejak berusia 9 tahun, membuktikan kecerdasannya Elon sejak kecil. Tiga tahun kemudian atau ketika usianya mencapai 12 tahun, Musk membangun game PC bertema luar angkasa bernama lastar.

Dia kemudian menjual kode untuk Blastar seharga 500 dolar ke majalah komputer. Game yang memuat unsur pesawat ruang angkasa ini masih bisa dimainkan secara online saat ini, sebagaimana dilaporkan Clean Technica.

Elon Musk juga merupakan anak bertipe introvert dan seorang kutu buku. Saat setingkat SMA ia menojol di dua bidang yaitu fisika dan ilmu komputer.

Tahun 1990, Elon Musk masuk ke Queen’s Unversity di Ontario, Kanada. Dua tahun kemudian ia pindah ke University of Pennsylvaia dan mengejar gelar ganda. Elon Musk lulus tahun 1997 dengan gelar sarjana ekonomi dan fisika.

Awal Karir Elon Musk

Sebagai anak yang selalu tertarik dengan sains, komputer, dan hal-hal yang berkaitan dengan ruang angkasa. Elon bercita-cita menekuni bidang tersebut dan benar-benar mewujudkannya pasca kuliah.

Tahun 1995, ketika era internet mulai meningkat, Elon Musk bersama dengan adiknya yang bernama Kimbal mendirikan perusahaan Zip2. Pada 1999, perusahaan ini dijual pada perusahaan komputer Compaq dengan harga sekitar 300 juta dolar.

Elon Musk kemudian beralih mendirikan sebuah layanan keuangan online bernama X.com. Tahun 2000, X.com merger dengan perusahaan rivalnya, confinity dan berubah menjadi PayPal.

PayPal yang dikenal sebagai lyanan transfer uang digital ini kemudian dibeli oleh eBay pada tahun 2002. Elon Musk yang saat itu berusia 31 tahun tercatat sebagai pemegang saham terbesar di PayPal. Setelah PayPal diberli oleh eBay, ia pun memiliki saham eBay sebesar 165 juta dolar.

Kecemerlangan Lahirkan Terobosan Teknologi

Dikutip dari situs DW, Elon Musk memiliki tiga misi utama dalam menjalani kariernya. Ketiga misi itu berhubungan dengan resiko perubahan iklim, risiko ketergantungan pada satu planet, serta risiko usangnya umat manusia.

Atas dasar itulah ia kemudian menciptakan beberapa temuan salah satunya Tesla. Tesla Motors adalah perusahaan yang bergerak di bidang otomotif, khususnya memproduksi mobil listrik yang ramah lingkungan.

Tak hanya Tesla, Elon Musk juga memimpin perusahaan SolarCity yang bergerak di bidang teknologi tenaga surya. Semuanya merupakan perwujudan dari ambisi Elon Musk untuk mengurangi resiko perubahan iklim.

Tahun 2002, Elon Musk mendirikan SpaceX yang merupukan perusahaan transportasi khusus luar angkasa dan bekerja sama dengan NASA. Hal Ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa umat manusia mungkin akan terancam punah apabila hanya bergantung pada satu planet.

Elon Musk tak hanya duduk sebagai CEO dan mengurusi hal-hal korporat perusahaan, tapi ia juga terjun langsung dalam berbagai proyek SpaceX. Dengan ilmu fisika dan berbagai kemampuannya, Elon Musk ikut mendesain dan membangun roket sekaligus pesawat ruang angkasa.

Tak hanya itu, Elon Musk memiliki memliki sejumlah perusahaan besar lainnya termasuk The Boring Company. Perusahaan yang berfokus pada pembuatan terowong bawah tanak yang bisa digunakan untuk pejalan kaki, barang, ytilitas, atau kendaraan listrik otonom demi menghindari kemacetan.

Perusahaan yang lahir akibat rasa frustasi yang menimpanya melihat kondisi jaringan transportasi di Los Angeles.

Adapula, Neuralink Corporation, perusahaan pembuat chip untuk ditanamkan ke otak dan sebagai laboratorium penelitian kecerdasan buatan bernama OpenAI.

Inspirasi bagi Iron Man

Karakter superhero Tony Stark dan Iron Man terinspirasi oleh Elon Musk. Bahkan ada rumor bahwa aktor yang memerankannya, Robert Downey Jr., ingin bertemu Mask dan duduk bersamanya untuk inspirasi karakter. Beberapa cuplikan untuk Iron Man 2 juga diambil di SpaceX, dengan Musk menjadi cameo dalam film tersebut.

Musk yang masih lekat dengan dunia perfilman ternyata adalah pemilik Wet Nellie. The Wet Nellie adalah mobil sport merangkap kapal selam Lotus yang muncul di film James Bond tahun 1970-an The Spy Who Loved Me. Musk bahkan dikabarkan berencana membuatnya menjadi mobil sungguhan yang bisa berubah wujud menjadi kapal selam.

Kehidupan Pribadi Elon Musk

Elon Musk adalah seorang ayah dari sebuah keluarga besar. Ia memiliki tujuh anak. Anak terakhirnya lahir pada awal Mei 2020, seorang anak laki-laki dari pacarnya, musisi Kanada Grimes.

Ketujuh anak Musk tersebut adalah Nevada Alexander, anak laki-laki kembar Griffin dan Xavier, anak laki-laki kembar tiga Kai, Saxon dan Damian, dan yang bungsu baru lahir bernama X Æ A-12.

Pasangan Elon Musk beberapa kali berganti, Istrinya yang pertama adalah Justine Musk, yang sekarang lebih dikenal sebagai Justine Wilson, Keduanya menikah pada 2000. Setelah itu, Musk melabuhkan hatinya pada aktris Talulah Riley. Elon Musk kemudian pindah ke Amber Heard, Mereka dilaporkan berkencan pada akhir 2016. pada 2018 Elon Musk dilaporkan berkencan dengan Grimes dan memiliki putra bernama X A-XII. yang terbaru pendiri Tesla ini dikabarkan behubungan dengan Shivon Zilis yang merupakan direktur proyek di perusahaan Neuralink.

Elon Musk adalah seorang pekerja keras, tetapi ia juga dikenal tidak sabaran, sering memecat karyawan yang dianggapnya tidak kompeten. Elon Musk sering membuat tweet kontroversial yang akhirnya berujung pada permintaan maaf. Elon Musk di Twitter sangat aktiv, bahkan karena begitu menyukai twitter Elon Musk berencana untuk membeli twitter.

Salah satunya adalah ketika dia men-tweet dan berkomentar tentang menyelamatkan korban dalam gua di Thailand. Penyelamatan dilakukan oleh penyelam komersial Inggris Vernon Unsworth. Saat itu, Elon Musk menuduh Vernon Unsworth sebagai seorang pedofil.

Setelah Vernon mengajukan gugatan terhadap Elon Musk, kasus tersebut dibawa ke pengadilan. Kontroversi lain yang juga sempat membuat Elon Musk jadi sorotan publik adalah saat ia tersandung kasus ganja.

Pada tahun 2020, Elon Musk kembali menjadi pusat perhatian dengan keputusannya untuk membuka kembali pabrik Tesla Motors di Fremont, California.

Hal ini menimbulkan kontroversi karena Elon Musk diduga melanggar peraturan pemerintah daerah. Saat itu, pabrik Tesla Motors belum dianggap sebagai pabrik/bisnis yang esensial untuk beroperasi di masa pandemi Covid-19. Pabrik ditutup selama dua bulan selama penguncian.

Referensi:

DW

Dapatkan Berita dan Artikel lain di Google News

Virgin Galactic Sukses Terbangkan Pendirinya ke Luar Angkasa, Indikasi Prospek Cerah Space Tourism

Wacana akan sebuah industri wisata luar angkasa alias space tourism kian mendekati kenyataan. Pada tanggal 11 Juli kemarin, Virgin Galactic berhasil menerbangkan pendirinya, Sir Richard Branson, bersama lima orang lainnya keluar dari lapisan mesosfer. Momen tersebut disiarkan secara langsung, dan Anda bisa menonton replay-nya di channel YouTube Virgin Galactic.

Sebelum melejit sendiri hingga menembus kecepatan Mach 3 (± 3.704 km/jam), pesawat roket VSS Unity yang ditumpangi Branson dkk lebih dulu digotong oleh pesawat induk VMS Eve. Saat mencapai ketinggian sekitar 46.000 kaki (± 14.020 meter), barulah VSS Unity dilepaskan dan terbang dengan sendirinya hingga mencapai ketinggian 86 kilometer.

Di titik itu, mesin roket VSS Unity dimatikan, dan penumpang mengalami microgravity — belum sampai zero gravity, tapi sudah bisa memberikan sensasi tanpa beban — selama beberapa menit selagi menikmati pemandangan panoramik Bumi, sebelum akhirnya pesawat kembali meluncur dan mendarat. Secara total, penerbangannya berlangsung selama sekitar satu jam.

Menurut Branson, momen pengujian perdana bersama satu kru kabin penuh (2 kru, 4 penumpang) itu sangat penting buat Virgin Galactic karena dapat memberikan gambaran seperti apa pengalaman wisata luar angkasa yang bakal ditawarkan kepada calon konsumennya. Dalam beberapa bulan ke depan, Virgin Galactic berencana menjalani dua pengujian lagi sebelum akhirnya memulai operasi komersialnya di tahun 2022.

Dikatakan bahwa sejauh ini sudah ada 600 orang yang bersedia membeli tiket penerbangan perdana Virgin Galactic tahun depan. Harganya jelas tidak murah — kurang lebih $250.000 per tiket — akan tetapi visi jangka panjangnya adalah menekan tarif tersebut sampai serendah $40.000 per tiket, serta mengeksekusi sekitar 400 penerbangan setiap tahunnya.

Namun Virgin Galactic bukanlah satu-satunya perusahaan yang sibuk mewujudkan wacana space tourism ini menjadi kenyataan. Blue Origin, perusahaan pesaing yang didirikan oleh Jeff Bezos, juga akan menjalankan pengujian penerbangan pada tanggal 20 Juli mendatang. Sama seperti Branson, Bezos selaku sang pendiri perusahaan juga bakal ikut menjadi penumpang.

Yang berbeda, Blue Origin mengklaim bakal menghadirkan pengalaman wisata luar angkasa yang lebih autentik, sebab pesawatnya yang bernama New Shepard bakal terbang sampai ketinggian 100 kilometer sebelum akhirnya meluncur kembali ke Bumi. Titik ketinggian 100 km, kalau menurut Fédération Aéronautique Internationale, adalah Garis Kármán, alias garis yang memisahkan atmosfer Bumi dengan luar angkasa.

Virgin Galactic di sisi lain menggunakan standar yang ditetapkan oleh NASA, yang menganggap siapapun yang berhasil menembus ketinggian 80 km sebagai seorang astronot. Terlepas dari soal ketinggian, pengalaman yang ditawarkan kedua perusahaan kurang lebih sama.

Bicara soal misi luar angkasa yang dijalankan perusahaan swasta, kita tentu tidak boleh melupakan SpaceX. September nanti, perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk tersebut berniat menerbangkan empat orang menuju ke orbit (sekitar 540 km) selama beberapa hari. Menurut UBS, nilai industri space tourism diperkirakan bisa mencapai $3 miliar per tahunnya pada tahun 2030.

Sumber: Reuters.

SpaceVR Siap Bawa Anda Berpetualang di Ruang Angkasa via Virtual Reality Tahun Depan

Di antara beragam head-mounted display virtual reality, SpaceVR boleh dibilang mengusung konsep yang paling ambisius serta paling berguna di bidang ilmu pengetahuan. Ketika device sejenis difokuskan pada fungsi hiburan, premis SpaceVR adalah mengajak penggunanya menjelajahi ruang angkasa tanpa perlu meninggalkan kehangatan ruang keluarga.

Besarnya ambisi tersebut mungkin membuat orang bertanya-tanya, mampukah developer melakukannya, apalagi setelah mereka gagal menggalang dana lewat platform  crowdfunding? Kabar baiknya, tim SpaceVR telah menemukan partner sekaligus investor yang memiliki hasrat serupa. SpaceVR mengumumkan bahwa bersama NanoRacks LLC, mereka siap meluncurkan Overview 1 ke luar angkasa tahun depan.

Overview 1 ialah satelit virtual reality pertama di dunia. Untuk menyajikan konten berkualitas tinggi, ia dibekali dua sensor 4K dan dikombinasi bersama lensa dengan field-of-view yang luas buat merekam video 360 derajat. Sebetulnya, rencana awal SpaceVR adalah memasang rig berisi 12 kamera di International Space Station, namun agenda itu diubah saat sang startup memulai program pengumpulan dana tahap selanjutnya.

Overview 1 rencananya akan dibawa ke ISS di misi pengisian stok SpaceX CRS-12, dilakukan oleh SpaceX pimpinan Elon Musk. Kemudian, satelit tersebut diluncurkan ke low Earth orbit, yakni ketinggian antara 160- sampai 2.000-kilometer dari permukaan Bumi menggunakan NanoRacks CubeSat Deployer. Berdasarkan agenda, misi itu akan dilangsungkan pada bulan Juni 2017 – kurang dari setahun lagi.

“Impian saya, saat gagasan mengenai SpaceVR pertama kali muncul di hackathon satu setengah tahun silam, adalah meluncurkan satelit VR bersama NanoRacks. Waktu itu, rasanya gila dan tak mungkin tercapai. Tapi kali ini, kami sudah menandatangani program kerja sama, mendapatkan dana, serta berkesempatan meneruskan keinginan yang hampir mustahil,” tutur CEO SpaceVR Ryan Holmes di press release. “Hal ini merupakan sebuah lompatan besar bagi SpaceVR, dan kami merasa terhormat memperoleh dukungan penuh para pionir.”

Selain jadi partner sekaligus investor, NanoRacks juga berperan sebagai penasihat. Mereka tampaknya sangat antusias membantu SpaceVR mewujudkan impiannya, yaitu memungkinkan tiap orang di seluruh dunia menikmati keindahan luar angkasa.

Salah satu aspek peling menarik dari penyajian SpaceVR adalah, developer tidak memaksa Anda menggunakan platform virtual reality tertentu. Konten didistribusikan ke smartphone (bisa dipasangkan ke Google Cardboard), StarVR sampai Oculus Rift; disuguhkan secara berlangganan – US$ 35 per bulan atau US$ 100 lifetime (penawaran terbatas).

Bos Tesla Motors Ingin Bangun Jaringan Internet Luar Angkasa

Obsesi manusia untuk membangun koloni di luar angkasa perlahan menumbuhkan ide-ide baru di kalangan para ilmuwan dan penggiat teknologi. Salah satunya adalah Elon Musk. Bagi yang belum mengetahui, bos Tesla Motors ini juga memiliki perusahaan SpaceX yang berfokus pada perkembangan teknologi transportasi luar angkasa. Continue reading Bos Tesla Motors Ingin Bangun Jaringan Internet Luar Angkasa

Elon Musk Shared His Unique Strategy to Win the Market

Elon Musk, SpaceX’s Founder and PayPal, Tesla Motors. And Zip2’s Co-Founder shared his tips on dealing with competitors and winning the market. As he described in the video below, the very basic requirement of being an entrepreneur is to be able to bear all the pain! Continue reading Elon Musk Shared His Unique Strategy to Win the Market

[DS Notes] What’s the Difference Between Tony Stark and Elon Musk? One of Them is Real

The co-founder of PayPal is currently building a spaceship to Mars, runs an electric sports car company with a companion environmentally friendly refueling corridors across the United States, a cheaper and more efficient electricity system for homes, and is now aiming to send humans in high speed tubes across cities. Elon Musk is doing exactly what fellow PayPal co-founder Peter Thiel wishes he could get from other startup founders, something beyond the mundane and frivolous, something that changes the world. A world in which everything is efficient, affordable, and environmentally friendly is an idealistic one but Musk is making it happen.

Read about Musk on PandoDaily.