Respawn Bicara Soal Masa Depan Titanfall 2, Singgung Game Star Wars Baru

Walaupun menyimpan potensi besar, peluncuran Titanfall 2 tidak semulus harapan developer. Dilangsungkan di momen pelepasan Battlefield 1 dan Call of Duty: Infinite Warfare, Respawn sempat kecewa karena penjualan karya digital baru mereka tidak terlalu laris. Namun nasib Titanfall 2 pelan-pelan berubah lebih baik seiring semakin banyak gamer memainkannya.

Kira-kira lima bulan sesudah perilisan Titanfall 2, Respawn Entertainment telah melepas beragam update – semuanya disuguhkan secara gratis, sesuai janji mereka. Dan lewat situs resmi, developer mencoba menjawab pertanyaan yang banyak diajukan gamer: apa rencana Respawn selanjutnya demi memastikan keberlangsungan hidup Titanfall 2 di masa depan, dan bagaimana dengan ekosistem pemainnya?

Pertama, Respawn menegaskan bahwa saat ini playerbase Titanfall 2 menunjukkan kenaikan yang positif. Pemain baru terus bergabung tiap minggu. Hal yang developer ingin perbaiki terletak pada cara mereka mengkomunikasikan agenda update – terutama soal komitmen Respawn buat memperluas konten, misalnya item-item di store hingga Prime Titan. Sejauh ini, Respawn memang tidak terlalu detail dalam menginformasikan jadwal update-nya.

Saat ini tim pengembang Titanfall tengah melangsungkan eksperimen dan menggarap proyek-proyek prototype terkait franchise untuk selanjutnya disuguhkan via DLC. Respawn juga punya rencana buat turut merangkul komunitas, mengundang mereka berpartisipasi dalam program tersebut. Di bulan ini saja, developer punya agenda untuk meluncurkan downloadable content anyar, dan rinciannya akan disingkap minggu depan.

Di luar Titanfall 2, sang studio sedang mengeksplorasi ide-ide baru untuk memperluas jagat fiksinya. Satu contohnya adalah kolaborasi bersama Nexon buat meramu versi free-to-play Titanfall, khusus untuk wilayah Korea Selatan. Anda mungkin sudah pernah mendengar judulnya: Titanfall Online (berdasarkan trailer, basis game ini adalah Titanfall pertama). Selain itu Respawn juga lagi menggodok permainan Titanfall di platform mobile.

Tentu perhatian Respawn tak hanya tercurah pada Titanfall saja. Studio ini kabarnya diberi tugas buat menciptakan game Star Wars baru. Pengerjaan proyek tersebut dipimpin oleh Stig Asmussen, mantan game director dan artist seri God of War (SCE Santa Monica Studio), bersama tim terpisah. Sayang sekali, Respawn masih belum mau mengungkap satu pun info mengenainya, dan tidak diperkenankan membahasnya ‘dalam waktu yang cukup lama’.

Untuk Titanfall sendiri, Respawn berniat buat memulai video Q&A dan memublikasikan blog baru bulan depan agar fans dan gamer bisa tahu apa yang sedang mereka kerjakan, sembari mencoba menghimpun lebih banyak saran serta masukan.

6 Game Star Wars Mobile Terunik yang Bisa Anda Nikmati Sekarang

Penayangan Rogue One, spin-off Star Wars yang menjadi pembuka episode IV A New Hope, memang tidak seheboh pelepasan The Force Awakens setelah fans tahu mereka tak perlu menunggu terlalu lama hingga film selanjutnya muncul di sinema (Episode VIII tayang bulan Desember 2017). Walaupun begitu, penggemar terberatnya sendiri melihat banyak aspek positif berhasil Gareth Edwards sajikan dalam A Star Wars Story.

Rogue One bukanlah film Star Wars biasa, namun keunikannya itu menunjukkan bahwa ada banyak tema yang bisa diangkat tim sineas ke layar lebar – mewakilkan yang selama ini disuguhkan oleh novel, komik dan game. Beberapa hari lalu Anda mungkin sudah membaca daftar permainan Star Wars terbaik sepanjang masa versi DailySocial, dan meskipun untuk perangkat bergerak pilihannya cukup terbatas, saya telah menghimpun 6 game Star Wars paling esensial di platform tersebut.

6. Star Wars: Force Collection

Force Collection adalah permainan card battle digital persembahan Konami. Layaknya game sejenis, Anda dipersilakan mengoleksi lebih dari 230 kartu karakter dari Episode I sampai VI untuk membangun formasi tempur. Setelah puas dengan komposisi itu, Anda dipersilakan menantang lawan ataupun pemain lain, sembari terus menaikkan level (Jedi atau Sith). Selain itu, Force Collection juga menghidangkan quest, event-event in-game serta boss battle.
(iOS, Android)

5. Star Wars: Commander

Saat gamer PC dimanjakan oleh Empire At War dan Galactic Battlegrounds, pengguna smartphone tetap bisa berbangga dengan Commander. Ia adalah game strategi real-time di mana Anda dapat membangun dan mempertahankan base, memproduksi pasukan, serta ditantang mengelola sumber daya. Buat menyederhanakan gameplay, menyerang target disuguhkan secara otomatis dan misi Anda umumnya ialah melumat lawan sebelum waktu habis.
(iOS, Android)

4. Star Wars: Galaxy of Heroes

Penggunaan judul Galaxy of Heroes tidaklah berlebihan karena pada dasarnya, Anda bisa merekrut seluruh karakter penting di Star Wars (lebih dari 70 tokoh) untuk jadi bagian dari formasi tim tempur. Pemain bisa melatih karakter-karakter tersebut serta melengkapinya dengan berbagai item dan modifikasi. Setelah puas dengan susunan itu, Anda dapat mengadunya melawan tim lain.  Via update, developer telah menaikkan level maksimalnya ke 85.
(iOS, Android)

3. Lego Star Wars: The Complete Saga

Nama Traveller’s Tales dianggap sinonim dengan versi digital mainan balok favorit jutaan orang. Namun sebelum ia dipercayai para publisher ternama buat menggarap Lego Batman, Harry Potter, Pirates of the Caribbean, hingga Avengers, Lego Star Wars: The Video Game merupakan game Lego pertama yang melambungkan reputasi mereka. Setelah tersedia di PC dan console, pengalaman berpetualang ‘di galaksi nan jauh di sana’ berbasis balok-balok Lego juga turut hadir di perangkat bergerak.
(iOS, Android)

2. Sphero BB-8 App-Enabled Droid

Meskipun pada dasarnya bukan video game, keberhasilan Sphero menciptakan versi mini robot lucu BB-8 yang punya kepribadian layak membuatnya berada di daftar ini. Pada dasarnya, Sphero BB-8 adalah mainan robot, bisa Anda kendalikan langsung dari smartphone atau via perintah suara, kita juga dapat menyuruhnya berpatroli dan merekam video. Mekanisme BB-8 mungil ini mirip versi filmnya, menggunakan tubuh bolanya untuk bergerak.
(beli di sini)

1. Star Wars: Knights of the Old Republic

Pemegang gelar permainan Star Wars terbaik sepanjang masa pilihan DailySocial kembali menempati urutan pertama daftar ini. Alasannya tetap sama: kualitas konten Knights of the Old Republic – dari mulai karakter-karakter, narasi dan jalan cerita, sampai lokasi-lokasi permainan – mampu menyaingi trilogi Star Wars orisinal. Dengan membawanya ke iOS dan Android, Disney memberikan kesempatan bagi lebih banyak orang untuk menikmati mahakarya kreasi BioWare tersebut.
(iOS, Android)

Bonus: Star Wars: Uprising

Masalah utama permainan mobile ‘gratis’ biasanya adalah, gamer mau tak mau harus mengeluarkan uang untuk memperoleh seluruh kontennya. Tapi tidak dengan Uprising. Seluruh item terbaik dalam game shooter third-person isometrik ini bisa Anda dapatkan tanpa membayar. Uprising disajikan sebagai tie-in dari The Force Awakens, namun tidak masuk ke daftar karena server-nya terpaksa ditutup terkait berkurang drastisnya jumlah pemain.

6 Game Star Wars Terbaik Sepanjang Masa

Saat-saat mendekati penayangan film Star Wars baru ialah momen menegangkan bagi fans, entah itu The Force Awakens ataupun Rogue One. Para penggemar sejatinya tentu saja mengharapkan kualitas cerita sekelas trilogi orisinal, dan tak mengulang arahan keliru The Phantom Manace. Tapi mereka juga tahu, kisah Star Wars terbaik tak hanya dihidangkan di layar lebar saja.

Permainan video adalah salah satu medium penyajian cerita Star Wars favorit fans. Dan dalam perjalanannya selama lebih dari tiga dekade, gamer telah dimanjakan oleh narasi-narasi apik berisi karakter-karakter tak terlupakan yang tidak kalah menarik dari film-film kreasi George Lucas. Dan lewat daftar ini, Anda bisa menyimak game-game Star Wars terbaik sepanjang masa.

6. Star Wars: Battlefront II (2005)

Meskipun upaya kedua Pandemic menciptakan versi Battlefield dari Star Wars masih belum berhasil, ada banyak aspek dari Battlefront II yang belum bisa disaingi oleh remake garapan DICE. Developer menambahkan banyak fitur dan konten baru sehingga ia betul-betul mampu menyuguhkan pengalaman Star Wars terlengkap, dari mulai bermain jadi Luke Skywalker sampai Boba Fett, menerbangkan TIE Interceptor, hingga melumat pasukan Clone dengan Droideka.

5. Star Wars: Dark Forces (1995)

Ada beberapa alasan mengapa Dark Forces layak disebut sebagai salah satu game Star Wars terbaik: mengusung teknologi paling unggul di masanya dengan desain level jempolan, menawarkan pengalaman first-person shooter seru ala Doom, serta mengenalkan karakter-karakter baru, memperkaya jagat Expanded Universe. Dark Forces juga merupakan permainan shooter pertama yang memungkinkan player melihat ke atas dan ke bawah, serta menunduk dan melompat.

4. Star Wars: Republic Commando (2005)

Merupakan satu dari sedikit permainan Star Wars yang tidak mengikuti tradisi LucasArts: tidak ada opening crawl familier serta kental dengan tema militer. Republic Commando fokus pada empat anggota Delta Squad, pasukan elit tentara Clone. Untuk pertama kalinya, gamer diberikan pengalaman menjadi prajurit biasa yang harus berhadapan melawan musuh-musuh mematikan tanpa bantuan Force dan lightsaber, hanya berbekal taktik jitu dan keakuratan menembak.

3. Star Wars: X-Wing vs. TIE Fighter (1997)

Banyak orang berpendapat, TIE Fighter adalah game simulasi tempur ruang angkasa berbasis jagat Star Wars terbaik. Namun buat saya, X-Wing vs. TIE Fighter menyajikan pengalaman paling lengkap. Di sana, Anda dipersilakan menerbangkan berbagai pesawat tempur baik dari kubu Rebel Alliance maupun Imperial. Awalnya didesain sebagai permainan multiplayer, developer Totally Games akhirnya membubuhkan mode singleplayer melalui expansion pack Balance of Power.

2. Star Wars – Jedi Knight II: Jedi Outcast (2002)

Jauh sebelum The Force Unleashed (yang mengecewakan) dirilis, LucasArt dan Raven Software sebetulnya sudah menemukan formula terbaik untuk menghidangkan permainan action berbasis pertempuran lightsaber dalam ruang tiga dimensi berbekal kombinasi keyboard dan mouse lewat Jedi Knight II. Metode ini merupakan terobosan besar di ranah permainan action, membuat game-game fighting berbasis 2D jadi terlihat sederhana dan mudah diprediksi. Sekuelnya, Jedi Academy, menawarkan opsi kustomisasi yang lebih banyak lagi.

1 .Star Wars: Knights of the Old Republic (2003)

Knights of the Old Republic menyimpan narasi yang boleh dibilang mampu mengungguli trilogi orisinal, lalu sebagian orang setuju, plot twist tak terduga di sana setara pengungkapan identitas Darth Vader di The Empire Strikes Back. Lewat permainan role-playing ini, developer BioWare mengajak Anda bertualang di galaksi ‘nan jauh di sana’ 4.000 tahun sebelum film A New Hope. Arahan ini membuat Star Wars kembali terasa menyegarkan. Game mengajak pemain mengunjungi lokasi-lokasi baru, menguak misteri Sith, bahkan menjelaskan mengapa Tusken Raider begitu membenci para pendatang.

Honorable mention:

Star Wars: Knights of the Old Republic II – The Sith Lords (2004), Star Wars: Empire At War (2006), Star Wars: Episode 1 – Racer (1999), Star Wars: Galaxies (2003), Star Wars: Rogue Squadron (1998).

Gambar header: Star Wars Wikia.

Pakai Gelang Ini, Maka Anda Bisa Mengontrol Perangkat dari Jauh Seperti Jedi di Star Wars

Penggemar berat Star Wars pastinya sudah tidak asing dengan replika BB–8 yang fungsional buatan Sphero. Pada akhir September kemarin, Sphero rupanya mulai memasarkan aksesori bernama Force Band, dimaksudkan supaya pengguna bisa mengendalikan robot BB–8 dengan gesture alias “The Force”.

Tanpa ada bumbu sihir, perangkat tersebut sebenarnya memanfaatkan gyroscope dan accelerometer untuk mendeteksi gerakan tangan pengguna. Konektivitasnya mengandalkan Bluetooth, sehingga pengguna pun kelihatan seakan-akan mampu mengontrol robot BB–8 dari kejauhan.

Namun yang lebih menarik, Sphero baru-baru ini merilis update untuk Force Band yang menghadirkan integrasi platform otomatisasi IFTTT (If This Then That). Berbekal integrasi ini, pengguna Force Band pada dasarnya bisa mengontrol perangkat atau aplikasi apapun yang membawa dukungan IFTTT, bohlam pintar Philips Hue misalnya.

Awalnya dimaksudkan menjadi aksesori pendamping Sphero BB-8, Force Band kini merangkap peran sebagai controller smart home dengan bantuan IFTTT / Sphero
Awalnya dimaksudkan menjadi aksesori pendamping Sphero BB-8, Force Band kini merangkap peran sebagai controller smart home dengan bantuan IFTTT / Sphero

Melalui aplikasi atau situs IFTTT, pengguna bisa menentukan aksi yang diinginkan untuk setiap gesture; ada tiga gesture berbeda yang bisa dikenali Force Band, yaitu Force Push, Force Pull dan Force Stop. Contohnya, Force Push bisa diset untuk menyala-matikan Philips Hue, sehingga ketika pengguna melakukan gerakan mendorong, lampu pun akan otomatis menyala atau mati.

Dukungan IFTTT ini sejatinya menjadikan Sphero Force Band terdengar lebih menggiurkan bagi mereka yang tidak tertarik menggaet Sphero BB–8 atau sekadar belum kebagian jatah, alias kehabisan stok. Force Band sendiri bisa dipesan dari situs Sphero seharga $80.

Sumber: Gizmodo.

Perusahaan Gaming Gear Razer Mengakuisisi THX, Apa Motivasi Mereka?

Mereka yang gemar menikmati film layar lebar sudah pasti tidak asing dengan THX. Perusahaan Amerika ini merupakan spesialis audio, terkenal berkat pengembangan standar reproduksi audio/video hi-fi untuk bioskop, home theater, console sampai speaker. Tapi George Lucas mungkin tak pernah membayangkan THX akan jadi bagian dari perusahaan gaming gear ternama.

Betul sekali, THX dan Star Wars punya hubungan erat. THX yang saat ini kita kenal didirikan di tahun 2002 sebagai spin-off dari Lucasfilm. Namanya sendiri ada sejak tahun 1983, waktu itu dimanfaatkan untuk memastikan soundtrack Return of the Jedi tersaji sempurna. Dan di awal minggu ini, muncul sebuah berita mengejutkan. Mayoritas aset dan kekayaan intelektual THX kabarnya telah jadi milik Razer.

Sejauh ini belum diketahui seberapa besar uang yang dikeluarkan oleh Razer, namun beralihnya kepemilikan aset membuka probabilitas baru pemanfaatan sistem ‘quality assurance‘ THX. Secara tertulis CEO Min-Liang Tan menuturkan bahwa Razer mempunyai visi untuk menyajikan inovasi di berbagai level hiburan. Visi tersebut juga menjadi kebanggaan THX sejak didirikan. Akuisisi ini memungkinkan Razer menjaga kepemiminan mereka di ranah gaming gear serta segmen hiburan secara umum.

Kabar gembirannya, tim THX akan bekerja secara normal sebagai entitas independen dengan tim management-nya sendiri bersama para partner. Dari penjelasan mereka, Razer membeli THX tepat saat perkembangan bisnisnya menunjukkan kenaikan. Dalam beberapa bulan ke belakang, THX diketahui tengah memperluas program sertifikasi ke jenis hiburan live dan konser-konser musik.

Misi THX sendiri tidak berubah, yaitu menyediakan pengalaman hiburan berkualitas baik di bioskop, rumah atau on-the-go. Namun dengan kesempatan ini, THX percaya diri mereka dapat menggapai kategori-kategori baru, dibantu Razer dalam upaya mengoptimalkan mutu audio visual di semua segmen.

“Memastikan tiap orang memperoleh hiburan bermutu tetap menjadi fokus utama kami, terlepas dari apapun medium yang mereka gunakan,” tutur CEO THX Ty Ahmad-Taylor di press release. “Bersama Razer, kami bisa memperkuat lini bisnis utama sembari memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berubah.”

Saat ditanya oleh Venture Beat mengenai apa alasan Razer membeli THX, Tan bilang bahwa ia adalah penggemar berat THX. Brand ini menawarkan program sertifikasi audio video terbaik di kelasnya, didukung oleh teknisi-teknisi berbakat; lalu kekayaan intelektual dan teknologi THX juga relevan bagi konsumen utama Razer.

Dan Anda harus ingat, Razer bukan hanya fokus pada penyediaan gaming gear semata. Mereka juga merupakan salah satu ujung tombak dan penggagas proyek Open Source Virtual Reality (OSVR), jadi jangan kaget jika teknologi THX turut diterapkan ke ranah VR…

App Hasbro Ini Memungkinkan Anda Buat Film Star Wars Berbekal Action Figure

Bukan hal aneh bagi fans Star Wars mengoleksi barang-barang bertema franchise sci-fi kesayangan mereka itu, dan Anda boleh jadi salah satu di antaranya. Pertanyaan saya: apa rencana Anda dengan mainan-mainan pesawat serta action figure yang mulai menumpuk tersebut? Hasbro punya ide: mengapa tidak sekalian dijadikan bintang dalam film Star Wars hasil imajinasi Anda sendiri?

Sejak Star Wars tayang puluhan tahun silam, penggemar telah cukup lama diketahui mencoba membuat film berbekal kostum, lightsaber mainan serta teknik stopmotion. Dan kini semua bisa jadi lebih mudah berkat aplikasi Star Wars Studio FX dari Hasbro untuk perangkat iOS serta Android. Menariknya lagi, Anda tidak perlu menyiapkan green screen atau membeli action figure khusus, cukup memanfaatkan yang sudah ada.

Dari penjelasan Mashable yang berkesempatan menjajal versi pre-alpha-nya, Star Wars Studio FX mirip seperti Action Movie FX, tapi Hasbro meyakinkan kreasi mereka tidak memiliki hubungan dengan app ciptaan Bad Robot Interactive tersebut. Dan karena memang app belum rampung, sang tester sempat menemui masalah crash, terutama ketika app sedang bekerja mengolah efek.

Premis dari Star Wars Studio FX cukup sederhana, yaitu memungkinkan Anda menciptakan adegan Star Wars menggunakan mainan dan action figure, kemudian menambahkan suara-suara pistol blaster sampai letupan tembakan pesawat X-Wing, ataupun memasukkan droid R2-D2 dan BB-8 di video. Prosesnya dijanjikan sangat mudah, sehingga app dapat dipakai oleh anak kecil sekalipun.

Di waktu perilisannya nanti, Star Wars Studio FX akan dibundel bersama 30 efek, dan Hasbro berencana menghidangkan total 50 efek berbeda. Tiap efek dibagi enam kategori, contohnya guest star (membubuhkan karakter-karakter Star Wars familier), efek off-screen, hingga first-person (perspektif orang pertama). Aplikasi akan memberikan poin tiap kali user menciptakan video, dan kita bisa gunakan buat membuka special effect lainnya.

Star Wars Studio FX tidak menyuguhkan transaksi in-app, namun ada cara alternatif untuk meng-unlock efek: Anda dapat memindai QR code dari action figure Star Wars Hasbro. Kendalanya buat sekarang, kode-kode tersebut membuka efek Star Wars Studio FX secara acak – tidak terikat satu jenis mainan.

Cara pemakaiannya sangat mudah, Anda tinggal menentukan frame dan di sana efek akan muncul via crosshair/target, lalu tekan tombol record. Anda setidaknya harus merekam video paling singkat selama lima detik, dan app ini memberikan kita kelaluasaan dalam mengatur timing masing-masing efek.

Star Wars Studio FX bisa diunduh gratis mulai tanggal 30 September nanti. Action figure-nya sendiri ditawarkan dari mulai seharga US$ 8 sampai US$ 300.

Empat Drone Star Wars Resmi dari Propel Ini Bisa ‘Perang Laser’

Penggemar berat franchise Star Wars mungkin mempunyai miniatur Millenium Falcon atau X-Wing terpampang rapi di dalam kamarnya. Namun pernahkah terbayang di benak mereka bahwa khayalan untuk menerbangkan miniatur pesawat-pesawat ikonik tersebut bisa terwujud sekarang juga?

Propel, pabrikan yang dikenal akan RC helicopter-nya baru-baru ini membuat kejutan di acara Star Wars Celebration di London dengan memperkenalkan empat buah drone Star Wars. Drone ini bukan abal-abal, melainkan telah mengusung lisensi resmi dari Lucasfilm.

Keempat drone tersebut mengambil wujud pesawat-pesawat ikonik dari franchise Star Wars, yaitu Millenium Falcon tunggangan Han Solo, X-Wing milik Rebel Alliance, Tie Fighter milik Darth Vader dan Speeder Bike – lengkap beserta seorang Scout Trooper di atasnya.

Millenium Falcon / Propel
Millenium Falcon / Propel

Keempatnya benar-benar bisa terbang. Uniknya, baling-balingnya terletak di bagian bawah dan berwarna transparan sehingga ketika masing-masing drone mengudara, baling-balingnya seakan tidak tampak. Tidak cuma itu, keempatnya juga siap ngebut hingga mencapai kecepatan sekitar 60 km/jam – khusus Millenium Falcon, pesawat yang sempat disebut ‘sampah’ oleh Rey di Force Awakens tersebut bisa menembus angka 80 km/jam.

Lebih menarik lagi, keempat drone Star Wars ini juga bisa ‘menembakkan’ laser – tidak bersifat destruktif seperti di film, melainkan lebih mirip laser pointer. Propel sendiri telah merancang sistem ‘perang-perangan’ yang mendukung hingga 24 drone sekaligus.

T-65 X-Wing Starfighter / Propel
T-65 X-Wing Starfighter / Propel

Peraturannya sederhana saja: apabila drone Anda ‘tertembak’ tiga kali, maka drone akan ‘tumbang’ dan mendarat secara otomatis. Meski terkesan simpel, bisa dibayangkan keseruan yang muncul saat ada 24 drone sekaligus yang tengah bertempur.

Sebelum berpikir untuk ikut di medan perang, tentunya ada beberapa calon konsumen yang bertanya-tanya apakah menerbangkannya tidak sulit. Well, keempat drone ini sudah dibekali tiga mode yang berbeda untuk mengakomodasi skill pilot yang berbeda pula. Sebagai pelengkap, tersedia pula fitur untuk mengaktifkan aksi stunt 360 derajat dengan menekan satu tombol saja.

74-Z Speeder Bike + Scout Trooper / Propel
74-Z Speeder Bike + Scout Trooper / Propel

Sayang sejauh ini belum ada informasi pasti mengenai harganya – diperkirakan antara $200 – $400 per drone. Propel sendiri rencananya baru akan memasarkan keempat drone Star Wars ini mulai bulan September mendatang di Amerika Serikat dikarenakan masih terhambat soal lisensi penjualan.

Selagi menunggu, kita bisa menyimak aksinya secara langsung dalam video-video berikut.

Sumber: Wired, The Verge dan Propel.

Rangkuman Konferensi Electronic Arts ‘Play’ di E3 2016

Di tahun ini, Electronic Arts memperoleh kehormatan untuk membuka E3 2016. Berdasarkan kabar sebelumnya, game-game yang mereka sorot di sana memang bukan lagi kejutan, namun tentu beberapa judul dapat membuat para fans tersenyum lebar. Melewatkan acara live stream EA Play subuh tadi (jam 03:00 pagi)? Tak usah cemas, rangkumannya sudah disiapkan.

Mass Effect: Andromeda

Kisah petualangan Commander Shepard mungkin telah berakhir di trilogi Mass Effect orisinil, tapi sudah pasti BioWare enggan menyudahi jagat sci-fi yang susah-susah mereka bangun. Di E3 2016, akhirnya developer mengungkap detail lebih lanjut mengenai permainan keempat seri ini, diberi judul Andromeda. Kata BioWare, permainan ‘memberikan kebebasan lebih besar dibanding karya mereka terdahulu’ serta menyajikan tokoh-tokoh baru.

Tokoh utama ditugaskan untuk menjelajahi era ‘jutaan tahun’ di masa depan. Dari trailer-nya, sang protagonis terbangun di galaksi Andromeda, dan kita bisa melihat pesawat angkasa bernama Tempest dan kendaraan buggy mirip Mako (di Mass Effect 1). Meski diwakilkan wanita, Anda juga bisa bermain sebagai karakter pria. Oh, sejumlah spesies alien familier juga ada di sana, contohnya Asari dan Krogan.

Titanfall 2

Merupakan lompatan ke arah yang lebih mainstream, Respawn merayakan kehadiran mode singleplayer dengan mengungkap trailer sinematik resminya beberapa jam lalu. Berdasarkan videonya, campaign akan fokus pada hubungan antara pilot dan Titan-nya (Titan ternyata memiliki kepribadian), dan mungkin tersedia lebih banyak varian robot dibanding permainan pertama – hanya ada Ogre, Atlas dan Stride.

Meski demikian, perlu ditekankan bahwa multiplayer adalah pilar utama Titanfall, dan Respawn betul-betul memerhatikannya. Elemen seperti pertempuran mech dan aksi parkour bertempo cepat akan kembali, ditambah variasi peta serta kemampuan-kemampuan baru – contohnya teleportasi dan granat gravitasi. Layaknya Titanfall pertama, Respawn berencana melangsungkan tes beta. Game akan dirilis pada tanggal 28 Oktober di PC dan console.

Battlefield 1

Sebagai penerus franchise Battlefield yang akan dirilis tahun ini, EA tidak melupakan Battlefield 1. Mereka melepas ‘Official Gameplay Trailer’, dan di sana DICE mengemas segala macam aksi bombastis di era Perang Dunia Pertama ke dalamnya: pertempuran jarak dekat menggunakan kapak, serangan artileri, kejar-kejaran dengan kuda perang, sampai pertempuran di udara dan penyerangan terkoordinasi ke zeppelin.

Star Wars

EA punya rencana besar terkait franchise Star Wars. Kita tahu mereka telah menugaskan DICE untuk menggarap sekuel dari Star Wars Battlefront, tetapi bukan cuma para pencipta Battlefield saja yang sibuk. Kini diketahui, tiap-tiap studio di bawah Electronic Arts mempunyai agenda buat mengerjakan game Star Wars sendiri-sendiri:

  • Respawn (Titanfall): permainan petualangan third person, belum memiliki tanggal rilis
  • Visceral Games (Dead Space): game action, 2018
  • BioWare: meneruskan pengembangan Star Wars: The Old Republic
  • Capital Games: melanjutkan pengembangan Star Wars Galaxy of Heroes
  • Motive: berkolaborasi bersama DICE untuk merampungkan sekuel Battlefront
  • Criterion (Burnout): membantu pengerjaan proyek Star Wars, belum ditentukan judulnya

FIFA 17

Banyak aspek developer bubuhkan pada permainan sepakbola baru mereka: transisi ke engine Frostbite yang memengaruhi segi fisik, fitur-fitur anyar, serta story mode The Journey. Di trailer-nya sendiri, EA fokus pada karakter bernama Alex Hunter yang berjuang untuk menjadi pemain besar di Liga Premier Inggris. Dengan begini, FIFA resmi memperoleh mode ‘campaign‘, seperti permainan-permainan Electronics Arts lain.

Selain game-game di atas, EA turut mengumumkan EA Originals, yaitu program publikasi khusus judul-judul independen. Fe buatan developer Swedia Zoink menjadi permainan pertama yang masuk di sana.

Via Gamespot.

Ayo Rayakan Hari Star Wars Dengan Lima Hal Ini

Meskipun tidak pernah diumumkan resmi oleh Lucasfilm, fans setuju 4 Mei ialah hari Star Wars, dipilih karena tanggal ini merupakan pun dari kalimat ‘May the Force be with you’. Bagi penggemar, bulan Mei juga dianggap spesial sebab ia merupakan bulan ditayangkannya enam film Star Wars. Banyak orang (termasuk pejabat pemerintah) bahkan menganggapnya sebagai hari libur.

Anda masih bingung apa saja yang mesti Anda siapkan buat merayakan tanggal 4 Mei? Jangan cemas, beberapa ide di bawah sudah disiapkan khusus untuk Anda.

Siapkan Lightsaber Anda

“Lightsaber adalah senjata elegan di era yang lebih beradab,” begitu kata Obi-Wan Kenobi. Dan Sayangnya (atau untung saja, tergantung perspektif), upaya pembuatan lightsaber masih sejauh menciptakan replika. Saat ini ada dua produsen lightsaber mainan terbaik, dan mereka sama-sama menawarkan keleluasaan kustomisasi – warna bilah pedang, gagang, sampai kristal: Adaptive Saber Parts oleh Saber Forge serta OTS Saber.

Star Wars Day 2016 01

Jika ingin merakit lightsaber yang sesuai dengan visi Anda, OTS Saber menyajikan lebih dari 40 komponen, memungkinkan Anda menciptakan 800 ribu kombinasi. Saya sendiri lebih menyukai Adaptive Saber Parts karena selain kustomisasinya mudah, ‘bilah sinar’ terbuat dari pipa tahan benturan, biasa dipakai buat kaca anti-peluru.

Star Wars Day 2016 02

Jadi pilot Millennium Falcon

Tenang saja, Anda tidak memerlukan lahan parkir buat menaruh Millennium Falcon. Yang saya maksudkan di sini adalah mainan remote control buatan Air Hogs. Wujudnya memang tidak seapik kreasi Olivier Caron, namun setidaknya kita tidak perlu susah-susah merakitnya dari nol. Air Hogs Millennium Falcon mengusung desain quad-copter, mengambil tenaga dari enam buah baterai AA, bisa dikendalikan lewat remote dan dapat terbang hingga jarak maksimal 60 meter.

Star Wars Day 2016 03

Selain Millennium Falcon, Air Hos juga menyediakan mainan remote control X-Wing, TIE Advanced X1 serta X-34 Landspeeder.

Mainkan game Star Wars

Dengan penyajian serupa kedua permainan terdahulu, Disney Infinty 3.0 difokuskan pada franchise Star Wars. Setidaknya ada empat set figurine yang disiapkan untuk memuaskan kalangan fans berbeda: The Clone Wars, Original Trilogy, The Foroce Awakens dan Star Wars Rebels. Game sudah dirilis, dan Anda dapat menikmatinya di PC, PlayStation 4, Xbox One, perangkat bergerak serta console last-gen.

Star Wars Day 2016 04

Sejumlah publisher juga tak lupa turut memeringati tanggal 4 Mei. Electronic Arts mengadakan program free trial Star Wars Battlefront dan expansion-pack Star Wars: The Old Republic, Knights of the Fallen Empire. Sedangkan ada diskon bundel game Star Wars di GOG.com, plus kemunculan perdana Shadows of the Empire di platform distribusi digital spesialis judul klasik itu.

Star Wars Day 2016 05

Miliki console game serta notebook Star Wars

Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan bundel PlayStation 4 Star Wars Battlefront. Edisi khusus ini disediakan untuk menemani peluncuran game shooter garapan DICE. Namun meskipun Anda tidak menyukai Battlefront, kita tetap mendapatkan console berdesain kontemporer Star Wars: gambar helm Darth Vader dengan logo Star Wars mengisi seluruh tubuh PlayStation 4.

Star Wars Day 2016 06

Tampaknya ‘sisi gelap’ Force merupakan favorit produsen hardware. HP juga mengangkat tema Sith untuk notebook Pavilion Star Wars Special Edition. Ia memang bukan perangkat gaming, namun fans akan sangat mengapresiasi penampilannya yang apik, serta konten-konten eksklusif (1.100 gambar ditambah wallpaper dan koleksi sound effect Star Wars).

Star Wars Day 2016 07

Miliki astromech droid

Buat pertempuran di angkasa, bahkan pilot-pilot kawakan sekelas Luke Skywalker dan Poe Dameron membutuhkan bantuan astromech droid. Mengacu pada kedua karakter ini, Anda diberikan pilihan: R2-D2 atau BB-8?

Jika menyukai penampilan imut BB-8 di The Force Awakens, Anda dapat membeli miniatur BB-8 kreasi Sphero. Ia bergerak seperti aslinya, pintar, lucu, dn terkoneksi ke smartphone Anda via aplikasi. Sphero BB-8 mampu bergerak dan berpatroli di rumah Anda secara otomatis.

Star Wars Day 2016 09

Namun sebagai penggemar setia Original Trilogy, saya sendiri lebih memilih R2-D2 dari Hasbro. Robot ini mampu merespons perintah Anda, dan buat memanggilnya, cukup katakan ‘hey R2’. Lalu dalam mode Game, R2 bisa memainkan sejumlah permainan, menari hingga memutar musik.

Star Wars Day 2016 08

Sebagai tambahan, jika Anda penggila Lego dan ingin melengkapi koleksi Lego Star Wars, Anda bisa menjelajah dan membelinya lewat tautan ini atau ini.

Rasakan Ketegangan Perang Bintang di 5 Game Android Bertema Star Wars Ini

Bagi sebagian orang, 4 Mei adalah hari biasa seperti hari-hari lainnya. Tapi bagi para fans Star Wars, hari ini merupakan hari besar yang harus dirayakan. Sejumlah fans bahkan menjadikan hari tersebut sebagai hari libur. Atau paling tidak jadi momen yang tepat untuk menambah satu koleksi baru apapun yang berkaitan dengan Star Wars.

Misalnya saja menambah koleksi game yang tersimpan di smartphone. Nah, kami punya rekomendasi game-game Android bertema Star Wars yang tak boleh Anda, para fans lewatkan.

Star Wars – Galaxy of Heroes

Game besutan Electonic Arts ini mengajak Anda untuk berkelana mencari dan menemukan tokoh-tokoh dalam film aslinya. Karakter-karakter tersebut nantinya akan menjadi bagian dalam pasukan perang Anda untuk menggepur markas musuh.

Tapi sebelum menyerang, Anda harus memilih strategi yang tepat dengan memanfaatkan jagoan yang ada. Misi yang dapat Anda pilih antara lain, misi Hoth, Bespin, Tatooine, Coruscant, dan beyond.

Application Information Will Show Up Here

 

Lego Star Wars

Game ini mengajak Anda berpetualang dalam pertempuran antar bintang yang mendebarkan. Agar mampu bersaing dengan tim musuh, Anda harus membangun tim yang super tangguh. Di tiap level Anda, jika menang, Anda akan mendapatkan poin yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan atau senjata para pasukan.

Application Information Will Show Up Here

 

Angry Brids Star Wars II Free

Sensasi petualangan yang berbeda dibawakan oleh Rovio melalui sekuel kedua seri Angry Birds bertemakan Star Wars. Selain menghadirkan sentuhan baru, Rovio juga menawarkan level yang lebih banyak dan lebih menggigit.

Application Information Will Show Up Here

 

Lego Star Wars Yoda II

Di sekuel ini, Lego memberikan misi kepada para gamer untuk berperang bersama Yoda. Untuk bertahan dari serangan musuh, gamer harus mengumpulkan sebanyak mungkin Holocrons. Dengan Holocrons ini pula gamer dapat melumpuhkan Star Destroyers dan AT-AT Walkers yang menghadang.

Application Information Will Show Up Here

 

Star Wars Rebels: Mission

Ini adalah saat yang tepat untuk kembali merasakan pertempuran dalam permainan mobile platfomer yang epik. Ditemani karakter-karakter dalam film Star Wars Rebels, gamer dituntut mampu bertahan dari gempuran Empire yang sudah mempersenjatai diri dengan hybrid blaster Lightsaber.

Application Information Will Show Up Here