ESPN Gelar Turnamen Esports Tingkat Universitas, Tawarkan Beasiswa Sebagai Hadiah

Dewasa ini, esports adalah industri yang telah berkembang begitu pesat. Dengan audiens mencapai 300 juta penggemar, serta revenue yang diperkirakan menyentuh angka lebih dari Rp12 triliun di seluruh dunia, para analis percaya bahwa industri masih akan terus melesat setidaknya hingga tahun 2021. Akan tetapi bagaimana pun juga esports masih merupakan ekosistem baru yang bahkan belum berumur satu generasi. Butuh banyak usaha untuk memastikan industri ini bisa berjalan secara berkelanjutan.

Salah satu masalah yang belakangan ini cukup banyak mendapat perhatian adalah soal regenerasi. Berbagai pihak, baik organizer, tim, maupun developer, sudah mulai berusaha melakukan investasi jangka panjang untuk menumbuhkan ekosistem esports di kalangan pemain muda. Kompetisi-kompetisi resmi di tingkat pelajar banyak bermunculan, termasuk salah satunya yang baru saja diluncurkan adalah ESPN Collegiate Esports Championship.

ESPN Collegiate Esports Championships (CEC) adalah kompetisi esports tingkat universitas yang menyediakan beasiswa pendidikan kuliah sebagai hadiahnya. Kompetisi ini digagas oleh ESPN bersama dengan dua penerbit game besar yang juga sangat erat dengan dunia esports, yaitu Blizzard dan Capcom. Para pesertanya akan bertarung dalam berbagai game terbitan dua perusahaan tersebut, seperti Overwatch, Hearthstone, StarCraft II, Heroes of the Storm, serta Street Fighter V: Arcade Edition.

Heroes of the Storm - Screenshot
Heroes of the Storm | Sumber: Blizzard

ESPN menggaet dua organizer untuk membantu penyelenggaraan CEC, yaitu Collegiate Starleague dan Tespa. Collegiate Starleague akan mengurus pertandingan kualifikasi Street Fighter, sementara Tespa, yang berada di bawah payung Blizzard, mengurus pertandingan untuk empat game sisanya. Menurut ESPN, kompetisi ini diikuti oleh ratusan kampus dari berbagai penjuru wilayah Amerika Utara, dengan acara puncak yang digelar di George R. Brown Convention Center, Texas, pada tanggal 10 – 12 Mei 2019.

“ESPN telah menjadi kolaborator yang erat dengan Blizzard Esports selama bertahun-tahun, kami telah menciptakan momen-momen esports yang monumental bersama-sama, dan kami sangat gembira dapat bekerja sama menghadirkan kesempatan pada para pemain tingkat mahasiswa untuk menyelesaikan Tespa spring season di panggung besar,” kata Todd Palowski, SVP of Live Experiences Blizzard Entertentaiment di situs resmi ESPN. “Ini adalah pertama kalinya Blizzard menggelar empat kejuaraan tingkat mahasiswa sekaligus di bawah satu atap, yang mana pasti akan menghasilkan pertunjukan menarik bagi penggemar.”

Tespa sudah pernah mengadakan kompetisi tingkat mahasiswa bertajuk Fiesta Bowl Overwatch Collegiate National Championship. Selain itu masih ada dua kompetisi lainnya, yaitu Heroes of the Dorm dan Heroes of the Storm Global Championship (HGC) yang dapat diikuti oleh para mahasiswa. Kini tiga kompetisi itu telah ditiadakan, namun Blizzard tetap memfasilitasi kompetisi level mahasiswa lewat CEC.

Heroes of the Dorm - Universite Laval
Universite Laval, juara Heroes of the Dorm 2018 | Sumber: Blizzard

Esports di tingkat mahasiswa sebetulnya memiliki pertumbuhan yang sehat di Amerika Serikat. Akan tetapi ada masalah karena ekosistemnya masih tercerai-berai. Setiap judul game punya kompetisi sendiri dan belum ada format baku yang bisa diikuti secara umum. Asosiasi olahraga tingkat mahasiswa Amerika, NCAA, sudah menunjukkan perhatian terhadap masa depan esports, namun belum ada langkah konkret untuk diterapkan dalam waktu dekat.

ESPN berharap CEC dapat menjadi platform yang memberikan penghargaan serta sorotan nasional bagi para atlet esports level universitas ini. Mungkinkah langkah serupa juga dapat diterapkan di negara lain, khususnya Indonesia?

Sumber: ESPNTespaThe Esports Observer

StarCraft II Kini Menjadi Game Free-to-Play, Termasuk Mode Multiplayer-nya

Salah satu game RTS (real-time strategy) terpopuler, StarCraft II garapan Blizzard, bakal dijadikan game free-to-play mulai tanggal 14 November mendatang. Ini merupakan kejutan terbesar yang Blizzard umumkan sejak StarCraft II pertama dirilis di tahun 2010, di samping versi remastered dari StarCraft orisinil tentunya.

Istilah free-to-play pastinya berkaitan dengan sejumlah batasan, namun Blizzard tampaknya sudah memikirkan semuanya dengan matang. Yang dapat kita nikmati secara cuma-cuma spesifiknya adalah StarCraft 2: Wings of Liberty, alias campaign yang pertama.

StarCraft II sendiri punya beberapa expansion, dan expansion-nya ini tidak termasuk sebagai gratisan. Kendati demikian, khusus untuk mereka yang sudah pernah membeli StarCraft II: Wings of Liberty, Blizzard bakal menghadiahi mereka dengan expansion Heart of the Swarm secara cuma-cuma.

StarCraft II

Yang lebih menarik lagi, ternyata bukan cuma single-player campaign yang Blizzard gratiskan, tapi juga mode ranked multiplayer-nya. Syaratnya hanya satu: pemain harus memperoleh achievement 10 First Wins of the Day di mode Unranked atau Versus A.I. terlebih dulu sebelum bisa membuka mode multiplayer ini secara permanen.

Terakhir, tiga Co-op Commander berikut, yakni Raynor, Kerrigan dan Artanis, ternyata juga bisa dimainkan secara cuma-cuma. Untuk Co-op Commander lainnya, Anda dapat memainkannya tanpa biaya, tapi hanya sampai level lima saja.

Jadi kalau mau disimpulkan, Anda sekarang bisa memainkan mode multiplayer, semua Co-op Commander dan single-player campaign pertama StarCraft II tanpa dipungut biaya sepeser pun. Meski sudah hampir di penghujung tahun, 2017 merupakan saat yang tepat untuk mulai menekuni genre RTS kompetitif.

Sumber: Polygon dan Blizzard.

Bekerja Sama dengan Blizzard, Google Latih AI dengan Game StarCraft II

Tidak bisa dipungkiri, Google merupakan salah satu perusahaan yang paling semangat mengembangkan teknologi artificial intelligence (AI) alias AI. Lewat salah satu divisinya, DeepMind, mereka terus mengasah dan melatih keterampilan AI dalam berbagai bidang. Akan tetapi mungkin Anda penasaran, bagaimana sebenarnya cara mereka melatih AI?

Penjelasan lengkapnya yang pasti sangat teknis, tapi salah satu metodenya ternyata melibatkan video game. Yup, seperti halnya kita bisa belajar banyak dari bermain game, AI pun juga demikian. Untuk menunjukkan keseriusannya, Google mengumumkan kerja samanya dengan salah satu developer game paling tersohor, Blizzard.

Diumumkan di ajang Blizzcon 2016, kerja sama antara Google DeepMind dan Blizzard ini merupakan kabar baik bagi semua yang sedang berkutat dengan pengembangan AI maupun teknologi machine learning. Pasalnya, keduanya tengah menyiapkan API dimana mulai tahun depan para peneliti bisa melatih AI buatannya dengan game StarCraft II.

Mengapa StarCraft II? Karena pada dasarnya ini merupakan salah satu game yang paling kompleks yang pernah Blizzard buat. Menurut Google, kompleksitas yang ditawarkan StarCraft bisa menjadi jembatan bagi AI sebelum berhadapan dengan kekacauan di dunia nyata.

Mereka percaya bahwa keterampilan yang diperlukan untuk memenangi match dalam StarCraft dapat diterjemahkan menjadi keterampilan di dunia nyata. AI sederhananya harus mendemonstrasikan pengaplikasian memori secara efektif, kemampuan perencanaan jangka panjang dan kapasitas untuk mengadaptasikan rencana dengan informasi baru yang diterima.

Mengingat StarCraft II merupakan game RTS (real-time strategy), AI pun dituntut untuk membuat keputusan secara cepat dan efisien. Pada akhirnya, pencapaian yang dilakukan AI bisa diukur lewat sistem skor yang dipunyai StarCraft.

Kolaborasi ini besar kemungkinan akan melahirkan AI dalam game StarCraft II yang semakin terampil dan sulit untuk dikalahkan. Pun begitu, implikasinya pada pengembangan AI di berbagai bidang pun juga cukup besar kalau mengacu pada visi aslinya.

Sumber: DeepMind Blog.

Game Blizzard Kini Bisa Di-Live Stream Langsung ke Facebook

Sempat menguasai casual gaming, sangat raksasa jejaring sosial Facebook belakangan terlihat kembali berupaya memperkuat cengkramannya di bidang gaming. Dibantu Unity, belum lama mereka dikabarkan mencoba membangun platform ala Steam, dan mungkin Anda sudah mulai memanfaatkan log-in ke Battle.net via Facebook. Dan sesuai rencana, integrasi dua platform itu tidak berhenti sampai di sana.

Saat diketahui melakukan kolaborasi tiga bulan silam, Blizzard Entertainment dan Facebook juga berniat menghadirkan fitur streaming melalui API Live. Dan akhir minggu lalu, kemampuan tersebut akhirnya tersedia di Battle.net. Mulai sekarang, Anda dapat men-streaming permainan-permainan Blizzard seperti Overwatch, Hearthstone, StarCraft II, World of Warcraft sampai Heroes of the Storm langsung ke Facebook.

Kabar baiknya lagi, Indonesia merupakan salah satu negara pertama tempat diimplementasikannya fitur baru ini – disediakan bersamaan di wilayah Amerika, Australia, Asia Tenggara dan Selandia Baru. Setelah itu, Blizzard Streaming on Facebook baru akan dilepas ‘secara global’.

Kapabilitas tersebut hadir melalui update terbaru dan cara menggunakannya sangat mudah. Anda tidak akan melewatinya karena notifikasi akan muncul begitu masuk ke Battle.net. Di sana, Anda bisa menemukan icon bergambar kamera di pojok kanan atas. Dengan mengkliknya, user dapat menyambungkan akun Facebook ke app Battle.net lewat beberapa langkah sederhana: cukup masukkan alamat email dan password.

Selanjutnya, Anda bisa mengakses window streaming beta, muncul di sisi kanan Battle.net. Di sana, Anda dapat mengutak-atik setting microphone dan webcam, memberi judul pada stream, menentukan ke mana konten akan diunggah (timeline atau page lain), dan siapa yang Anda perbolehkan menyaksikannya – khusus di versi beta ini, hanya teman-teman saja yang bisa menonton live  stream.

Blizzard Streaming on Facebook 1

Menu setting-nya juga cukup komprehensif tanpa membuat proses setup jadi rumit. Anda dipersilakan mengubah hotkey ke fungsi start/stop dan pause, menyesuaikan volume microphone, menentukan posisi display  webcam dan overlay in-game serta memilih kualitas stream (buat sekarang maksimal di resolusi 720p dengan 30 frame rate per detik, disarankan memiliki kecepatan internet 4Mpbs). Jika Anda memutuskan untuk menggunakan akun lain, disediakan pula fungsi disconnect.

Blizzard Streaming menandai langkah perdana Facebook dalam menantang Twitch, dan jika ternyata sukses, jangan heran seandainya fitur ini muncul di game-game  blockbuster dari publisher ternama lainnya.

Tak Mau Kalah Dari Steam, Blizzard Juga Tawarkan Diskon Game Besar-Besaran

Momen-momen akhir tahun seperti sekarang merupakan salah satu saat yang paling membahagiakan bagi gamer. Bagaimana tidak, program-program potongan harga telah berjalan semenjak pertengahan bulan November dari penyedia layanan distribusi digital berbeda, dan masing-masing menawarkan judul-judul serta promo menarik. Continue reading Tak Mau Kalah Dari Steam, Blizzard Juga Tawarkan Diskon Game Besar-Besaran

Setelah 16 Tahun, Blizzard Entertainment Umumkan Franchise Video Game Baru

Siapa yang tak kenal Blizzard? Mereka adalah developer sekaligus publisher legendaris, pencipta seri Warcraft, StarCraft dan Diablo. Belakangan mereka sukses dengan Hearthstone dan berencana merilis expansion pack World of Warcraft terbaru akhir minggu ini. Tapi tahukah Anda, sudah 15 tahun lebih semenjak Blizzard merilis StarCraft sebagai franchise terbaru? Continue reading Setelah 16 Tahun, Blizzard Entertainment Umumkan Franchise Video Game Baru

Grand Final Turnamen MSI Beat It 2014 Akan Dimulai Besok

MSI Beat It ialah salah satu kompetisi gaming bergengsi terbesar yang diadakan oleh produsen hardware komputer. Event ini terlahir berbarengan dengan aktifnya MSI di pasar gaming. Setelah menyaring tim-tim eSport terbaik di dunia semenjak awal bulan Juni kemarin, grand final siap dilaksanakan tanggal 1 November besok di kota Taipei, Taiwan. Continue reading Grand Final Turnamen MSI Beat It 2014 Akan Dimulai Besok

Turnamen MSI Beat It 2014 Tawarkan Hadiah Sebesar US$ 110.000

MSI memiliki pendekatan yang cukup unik untuk ‘memasyarakatkan’ produk gaming mereka baik komponen, notebook maupun All-in-One PC. Mereka adalah satu dari sedikit produsen yang memiliki ajang tahunan khusus gamer berprestasi dari seluruh dunia. Kita mengenalnya dengan nama MSI Beat It. Continue reading Turnamen MSI Beat It 2014 Tawarkan Hadiah Sebesar US$ 110.000