Lima Alasan Startup di Tahap Awal Harus Menunda Kegiatan Penggalangan Dana

Kegiatan fundraising merupakan salah satu kegiatan yang kerap dilakukan oleh startup di masa awal atau ketika tengah bersiap melakukan scale-up. Dari sekian banyak investor baik lokal hingga asing yang tertarik untuk menanamkan modal di startup, menjadikan kegiatan penggalangan dana lebih mudah dengan beragam pilihan yang ada. Terutama jika startup Anda memiliki potensi dan produk yang baik.

Sebelum Anda mulai bersiap melakukan pendekatan dengan investor, ada baiknya untuk menunda terlebih dahulu kegiatan fundraising tersebut dan fokus kepada pengembangan produk hingga uji coba produk lebih matang.

Artikel berikut akan mengupas 5 hal yang perlu dicermati startup untuk menunda kegiatan penggalangan dana.

Memanfaatkan waktu yang ada

Terkadang persoalan dana menjadi masalah yang paling krusial bagi startup yang masih dalam tahap awal. Mulai dari pengembangan produk, riset hingga uji coba, semua proses tersebut wajib untuk dilakukan dan membutuhkan dana yang cukup besar jumlahnya. Idealnya, saat startup baru mulai, melakukan proses tersebut sebaiknya menggunakan uang pribadi (bootstrapping) dan hindari sedini mungkin untuk melakukan penggalangan dana. Dengan demikian waktu yang tersedia di awal bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk membangun startup. Bisnis yang dijalankan di awal tanpa adanya modal dari investor merupakan investasi ekuitas di masa mendatang.

Lebih ketat dalam pengeluaran

Karena kondisi keuangan yang terbatas, startup dipaksa untuk bisa memanfaatkan dana sebaik mungkin. Untuk itu pengeluaran yang tidak dibutuhkan bisa dibatasi menyesuaikan keadaan yang ada. Kondisi tersebut juga bisa membuat startup lebih fokus untuk bisa melakukan monetisasi dan mendapatkan pendapatan sejak awal.

Mempertahankan kontrol sepenuhnya

Ketika startup berhasil mendapatkan investasi di tahap awal artinya Anda pemilik startup harus rela kehilangan kontrol atau kuasa penuh dari bisnis startup saat ini. Mulai dari pengeluaran, pemilihan kandidat pegawai hingga target pasar, akan di kontrol oleh investor. Hal tersebut bisa mempersempit peluang dan inovasi Anda pemilik startup untuk melakukan pengembangan produk hingga penentuan target pasar yang sesuai dengan kriteria, semua harus didiskusikan terlebih dahulu dengan investor.

Menentukan visi dan misi

Masa awal startup merupakan masa penentuan visi dan misi startup. Tidak selamanya ide awal yang sudah diyakini akan dikembangkan menjadi produk adalah sama, ketika keadaan mendesak dan mengharuskan Anda untuk melakukan pivoting, ide tersebut bisa berubah secara drastis. Untuk itu sebelum startup bersiap untuk melakukan akselerasi, idealnya tunda dulu kegiatan penggalangan dana, hingga startup sudah benar-benar menemukan MVP (minimum viable product), target pengguna dan bisnis model yang sesuai dengan visi dan misi startup.

Lakukan penggalangan dana pada saat yang tepat

Kebanyakan startup saat ini melakukan kegiatan fundraising di masa awal untuk memulai bisnis, namun demikian banyak juga investor yang pada akhirnya lebih tertarik untuk melakukan kegiatan penggalangan dana kepada startup yang mulai mengalami pertumbuhan positif dan telah berdiri dalam waktu yang cukup lama. Jika startup Anda memiliki sejarah dan latar belakang bisnis yang baik dan terus berkembang, investor akan secara langsung menawarkan modal tanpa Anda melakukan kegiatan penggalangan dana.

Mempertahankan Bisnis Startup Saat Tiga Tahun Pertama Berdiri

Statistik menunjukkan bahwa sekitar sembilan dari setiap 10 bisnis startup baru gagal berdiri. Seringkali, hal ini bukan dikarenakan kurangnya kerja keras atau ide bagus. Melainkan karena kurangnya menerapkan sikap disiplin. Hanya mengetahui ilmu dasar seperti tahu kondisi pasar, punya cukup uang, dan membangun budaya perusahaan yang sehat, pada akhirnya akan jatuh ke tempat pembuangan akhir.

Seorang ahli strategi pemasaran biasanya paham dengan konsep format matematika: P(s)=1-P(f).

Untuk memahami format ini, probabilitas keberhasilan sama dengan satu minus probabilitas kegagalan. Semakin kecil Anda membuat sisi kanan persamaan, semakin Anda mengurangi probabilitas kegagalan, dan semakin besar kemungkinan untuk sukses.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut strategi seperti apa yang perlu Anda terapkan saat tiga tahun pertama berdiri, berikut rangkumannya:

1. Mendirikan fondasi bisnis yang kuat

Ide produk atau bisnis Anda pasti butuh fondasi seperti kaki pancang untuk menjadi daya tarik agar dapat bertahan lebih dari tahun ketiga. Alasannya mengapa demikian? Sebab pasar itu selalu berubah dan semua produk pada akhirnya dapat kehilangan dukungan. Bila produk perdana Anda sangat bergairah, Anda perlu merancang produk berikutnya. Jika produk kedua belum siap diterima pasar karena kondisi yang belum berubah, yang terjadi adalah terpotongnya anggaran R&D.

2. Paham kondisi pasar

Pengetahuan adalah kekuatan, sedangkan pasar adalah mesin uang. Jika tidak mengetahui pasar, Anda akan rugi. Karena keberadaan R&D, pemasaran dan penjualan mahal, membuat setiap pengetahuan tentang pasar butuh kucuran investasi yang perlu dikerjakan.

3. Buat strategi bertahan

Buatlah rencana bisnis Anda secara sekaligus, mulai dari masuk ke pasar, menyerang kompetitor, hingga bertahan. Dengan demikian, perusahaan dapat tahan dari setiap skenario yang kemungkinan terjadi di masa depan. Salah satu faktor untuk meminimalisir kemungkinan gagal adalah mengawasi kompetitor dan mempersiapkan pertahanan Anda.

4. Percaya diri

Semakin baik Anda mempersiapkan diri, semakin percaya dirilah Anda. Kepercayaan diri adalah kunci kepemimpinan. Tidak ada yang mengikuti jenderal penakut dalam memasuki pertempuran dan tidak ada karyawan yang ingin mengikuti jejak pemimpin tanpa keberanian. Persiapan Anda akan mengarah pada praktik bisnis yang lebih baik, berdampak dapat memberi semangat pada karyawan.

5. Cari arahan mentor

Bahkan perusahaan besar pun sangat memerhatikan perlunya merekrut ahli untuk memberi saran kepada mereka. Sebab kehadiran mentor diperlukan untuk membantu mereka dalam membuat pilihan cerdas di saat kemampuan Anda yang terbatas. Jangan pernah takut untuk meminta bantuan. Kebanyakan mentor bermurah hati dengan waktu mereka untuk membimbing para pemimpin perusahaan. Arahan mentor dapat menyelamatkan Anda dari kesalahan, entah itu kecil maupun kritis.

6. Lakukan apapun yang diperlukan

Kegigihan dan optimisme memiliki kaitan yang erat. Keduanya mengarah pada usaha konstan dan energi positif mendasari bisnis yang sukses. Anda akan menghadapi gundukan dan penghalang jalan, tapi Anda harus tekun dan mampu menghadapinya. Banyak bisnis gagal karena pemimpin berhenti saat menemui kesulitan, tanpa menyelesaikannya.

Pentingnya Memahami Pasar Sebelum Melakukan “Growth Hacking”

Growth Hacking adalah salah satu metode yang populer untuk membantu mengakselerasi bisnis startup, terutama bagi startup yang masih tahap pemula. Metode growth hacking dinilai lebih efektif dibanding dengan metode pemasaran lainnya. Berikut ini tips mengenai growth hacking dari Raymod Fang salah satu penulis “Growth Hacking: Silicon Valley’s Best Kept Secret” sekaligus co-founder Deviate Labs, salah satu agensi yang berkutat di industri pemasaran.

Mulai Growth Hacking dari sesuatu yang positif

Sebagai salah satu bentuk pemasaran yang cukup diminati bisnis atau startup sekarang ini growth hacking mulai dipelajari banyak pihak. Tujuannya jelas, selain untuk meningkatkan bisnis sendiri juga membuka jasa untuk membantu bisnis lain dalam hal pemasaran ini. Jika Anda seorang pemilik bisnis dan ingin melakukan growth hacking, pastikan semuanya bermula dari hal yang positif bukan hal yang negatif. Contohnya memulainya dengan kepercayaan dan pengetahuan yang mendalam tentang bisnis dan kesempatan peluang melakukan growth hacking, bukan malah sebaliknya. Frustrasi dengan pemasaran konvensional dan berharap mendapat hasil yang baik dengan growth hacking.

Salah satu unsur terpenting growth hacking adalah pemahaman mendalam produk dan pasar. Jika Anda menyerah dengan pemasaran konvensional tanpa melakukan perubahan apa pun dan mengharap sesuatu yang besar dari growth hacking, itu sebuah kesalahan besar.

Sesuatu yang menghambat growth hacking

Raymond mendefinisikan growth hacking sebagai sebuah strategi pemasaran yang kreatif dan banyak akan yang berfokus pada pertumbuhan tinggi. Untuk itu perlu memahami produk dan pasar dengan sangat baik.

Di dalam growth hacking, produk market fit menjadi sangat penting. Memiliki produk yang benar-benar bagus menjadi sebuah keharusan. Tidak hanya bagus tapi juga berbeda dengan pesaing yang sudah ada. Untuk mengetahui hal itu, Anda bisa mencari pasar yang sangat menginginkan produk Anda dan bersedia untuk membayarnya.

Jika Anda gagal menemukan pasar yang bersedia membayar untuk produk Anda ada dua pertanda. Pertama pasar untuk produk Anda tidak atau belum ada atau produk Anda kurang berkualitas. Segera lakukan evaluasi, kembali uji produk Anda. Jika memang kemungkinan kedua yang terjadi, mulai lagi dengan perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan kualitas produk.

Empat Cara Mendapatkan Testimoni Valid dari Konsumen

Testimonial konsumen dan mendapat ulasan online adalah bagian penting untuk mendapatkan calon konsumen baru. Pasalnya kedua hal ini memiliki pengaruh kuat terhadap kesuksesan bisnis startup Anda. Mintalah testimoni dari klien atau konsumen setia Anda sebelum meluncurkan produk atau layanan baru.

Sebab pada kenyataannya, calon konsumen atau klien melakukan hal yang sama sebelum mereka membeli produk Anda atau bekerja sama dengan Anda. Menurut Search Engine Land, sebanyak 88% konsumen mempercayai ulasan online sama besarnya dengan rekomendasi pribadi.

Ditambah lagi, menurut penelitian Social Media Today, kuantitas ulasan dapat meningkatkan tingkat kepercayaan konsumen hingga 70%. Berdasarkan skala tingkat kepuasan antara 1 sampai 10, nomor ideal yang harus Anda dapatkan minimal adalah 6.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut hal-hal penting yang harus diingat dalam membantu Anda mencetak lebih banyak ulasan dan testimoni berkualitas untuk bisnis Anda. Berikut rangkumannya:

1. Tanyakan langsung ke klien dan lakukan follow up

Cara termudah untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan dan ulasan dari klien adalah menanyakannya langsung. Jika Anda tidak meminta umpan balik, banyak pelanggan yang tidak akan ingat untuk melakukannya karena mereka memiliki hal lain untuk diselesaikan. Mintai tanggapan mereka pada waktu yang tepat, misalnya melalui survei via email.

Atau jika Anda mencoba untuk meningkatkan jumlah ulasan, jangan ragu untuk mengirim email atau menelepon langung. Cara ini akan membuat orang jadi lebih mudah untuk terbuka dan jujur.

Tunjukkan konsumen dengan jelas kemana mereka bisa memberikan ulasannya secara online dengan memberi URL situs web atau dari akun media sosial.

Jika seseorang merespon dan tertarik untuk meninggalkan ulasan, namun gagal untuk menyelesaikannya. Sebaiknya Anda kirimkan email pengingat. Desainlah dengan tampilan yang mudah dan cepat untuk mengirimkan ulasan singkat cukup dengan tiga kalimat.

2. Tunjukkan Anda menghargai setiap ulasan

Pertama, beritahu konsumen Anda betapa berharganya ulasan dari mereka untuk perbaikan bisnis Anda. Jelaskan bagaimana hal itu dapat membantu bisnis, hanya dengan meluangkan waktu beberapa detik saja. Jadikan prosesnya mudah bagi mereka ketika ingin meninggalkan ulasan.

Kemudian, pertimbangkan pemberian insentif untuk mereka seperti diskon pembelian barang jika meninggalkan ulasan yang jujur. Setelah itu, Anda ungkapkan rasa terima kasih. Apabila ulasan yang masuk berbentuk kritik negatif, segera perbaiki dengan cepat.

3. Jangan takut menerima ulasan buruk

Anda tidak bisa selalu menyenangkan hati semua pelanggan setiap saat. Jangan biarkan rasa takut menyelimuti Anda ketika mendapat ulasan buruk, meski bila dilihat dari luar hal tersebut dapat dibayangkan seperti petaka. Dapat dimaklumi bila Anda selalu berusaha untuk menghindarinya.

Tidak semua ulasan negatif itu memiliki terlihat buruk, bahkan di antaranya bisa Anda prediksi. Satu ton ulasan positif bisa terlihat mencurigakan karena setiap orang memiliki kelemahan dan kekurangan.

Saat Anda menerima ulasan buruk, tangani dengan cepat dan coba selesaikan masalah tersebut. Gunakan kritik yang bersifat konstruktif tersebut untuk memperbaiki produk atau layanan Anda. Jangan ucapkan kata-kata kasar kepada mereka.

4. Fokus menghimpun konsumen

Penting untuk menghabiskan waktu dengan pelanggan melalui kanal media sosial. Sebab kanal tersebut adalah tempat favorit konsumen atau pendukung Anda meneriakkan pendapat mereka tentang perusahaan Anda. Maka dari itu dorong mereka untuk mengirim ulasan online selama bercakap-cakap dengan mereka.

Keterlibatan media sosial bisa sesederhana berbicara dengan konsumen di kolom komentar dengan menanyakan apa permasalahan yang mereka hadapi. Menciptakan hubungan yang kuat dengan konsumen tidak harus menghabiskan seluruh waktu atau memakan anggaran pemasaran bisnis Anda.

Mengoptimalkan Toko Fisik Seperti Toko Online

Meskipun model bisnis online menjanjikan keuntungan yang lebih tinggi, namun masih banyak pemiliki toko fisik yang masih menjadikan pengadaan toko sementara (pop up store) sebagai salah satu andalan distribusi penjualan.

Artikel ini akan membahas lebih dalam strategi yang perlu dilakukan oleh Anda pemilik toko fisik sekaligus penjual online, untuk mengoptimalkan toko fisik jadi lebih menguntungkan bagi bisnis Anda. Berikut rangkumannya:

Berhubungan dengan komunitas lokal

Ketika harga sewa toko melambung, ada ROI marketing yang nyata bisa ditemukan dalam lokasi persewaan toko. Seringkali merek online harus bekerja keras untuk mendapatkan kepercayaan konsumen. Hal ini tentunya memakan waktu yang sangat panjang. Mereka pun biasanya mengandalkan peranan dari kehumasan yang bisa memakan biaya besar atau menghabiskan ongkos tersebut untuk membuat iklan banner.

Sebaliknya, jika Anda memiliki toko fisik, ini akan memberi Anda sinyal bahwa perusahaan itu diinvestasikan untuk masyarakat luas. Anda bisa berkesempatan mengikuti ruang oleh komunitas mengikuti pameran di lingkungan sekitar.

Tetap mengandalkan toko online dan offline

Mempertahankan toko fisik tidak mengharuskan Anda untuk menjaga ruang gudang berisi barang-barang bernilai jutaan dolar. Pelanggan bermindset modern umumnya sudah familiar dengan membeli barang secara online dan banyak diantara mereka yang puas meninggalkan toko tanpa menenteng barang belanjaan di tangan mereka.

Fakta ini akan bermanfaat bagi Anda untuk mengurangi kebutuhan terhadap keberadaan gudang yang besar. Ongkos yang diperlukan untuk menyewa gudang lebih luas dapat lebih ditekan. Kemudian mengalihkan ongkos tersebut untuk pemasaran online.

Mengandalkan SEO berkualitas tinggi

Saat ini konsumen mengandalkan pencarian online sebelum mereka mengunjungi toko fisik. Maka dari itu, praktik SEO sangat penting untuk strategi pemasaran yang baik. Pastikan setiap kata kunci sudah Anda pakai agar toko offline makin mudah ditemukan calon konsumen.

Beri insentif untuk konsumen offline

Orang itu umumnya menyukai diberi insentif. Sebaiknya Anda tawarkan program customer referral untuk mereka yang berhasil membawa seorang teman saat berbelanja di toko. Insentif adalah alat yang hebat untuk mendorong pembelian baru.

Referral bisa menjadi jalur penjualan terbesar bagi bisnis Anda, lebih besar dari biaya pemasaran, media sosial, PR, atau iklan banner. Dari sana Anda bisa menanyakan langsung ke konsumen bagaimana pengalaman mereka saat berkunjung ke toko. Apabila mereka punya pengalaman yang baik, Anda jadi tidak ragu untuk bertanya lebih lanjut apakah mereka memiliki teman atau rekan untuk dibawa ke toko.

Buat program loyalitas

Saat membangun loyalitas, umumnya konsumen mencari lebih dari sekadar barang yang mereka cari di rak toko. Mereka mencari pengalaman yang menarik dan unik untuk menjadi alasan kuat kembali ke toko yang sama kembali berbelanja.

Salah satu solusi yang bisa Anda lakukan untuk hal ini adalah menghadirkan stylist agar hubungan dengan konsumen jadi lebih intim. Stylist dapat menyarankan tren baju seperti apa yang cocok. Lalu menyapa seluruh pengunjung dengan memanggil nama mereka, meluangkan waktu untuk barang apa yang ingin dicari, dan lainnya. Cara ini diyakini dapat meningkatkan empati yang membuat konsumen kembali datang ke toko Anda pada masa mendatang.

Dampak Menjual Produk ke Pengguna yang Salah

Salah satu konsep terpenting dan inti dalam menjalankan bisnis adalah bagaimana menjual produk kita kepada pengguna. Kita bisa menghasilkan produk berkualitas dan memiliki tim yang solid, tapi jika tidak tahu bagaimana cara menjual yang baik, bisnis kita tidak pernah bisa berkembang. Menjual ke orang yang salah juga merupakan hal yang menghambat perkembangan bisnis. Orang yang salah di sini adalah orang yang tidak bisa mendapatkan atau tidak membutuhkan value yang ditawarkan.

Berikut beberapa dampak yang bisa terjadi jika kita menjual produk ke orang-orang yang salah.

Biaya pelayanan pelanggan yang tinggi

Yang paling bahaya dari menjual produk ke pengguna yang salah adalah feedback negatif yang bermunculan. Jika pengguna yang ditargetkan dari awal merupakan pembeli yang salah, produk tidak akan sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Demikian pula sebaliknya, jika tidak peka menilai pengguna maka produk akan dikembangkan akan mengarah ke jalur yang salah. Tidak sesuai dengan kebutuhan sebenarnya.

Banyaknya feedback negatif tentu akan menguras banyak energi di sektor pelayanan pelanggan. Banyak komplain dan sejenisnya, karena pada dasarnya sebuah produk tidak akan bekerja dengan baik dengan pengguna yang salah.

Salah satu cara mengidentifikasi pengguna yang salah dengan melihat bagaimana mereka menanggapi sebuah produk. Biasanya pengguna yang salah tidak menemukan value yang ditawarkan dan sebagian dari mereka terlalu sering menanyakan diskon.

Merusak reputasi

Media sosial telah mengubah bagaimana cara bisnis mengelola citra mereka di publik. Semakin banyak ulasan positif di media sosial artinya semakin baik citra bisnis di masyarakat. Masalahnya jika produk terjual ke pengguna yang salah dan mereka tidak bisa mendapatkan value, konsumen ini tidak bisa mendapatkan apa yang ingin mereka dapatkan. Mereka ini yang jika banyak menuliskan di media sosial bisa berdampak pada reputasi produk dan bisnis secara umum.

Dampak negatif ini juga akan melebar dan menjangkiti moral tim yang merasa mengembangkan sesuatu yang tidak berguna. Padahal yang mereka kembangkan bukan tidak berguna, tetapi tidak tepat sasaran.

Untuk bisa mengatasi kesalahan menjual kepada pengguna yang salah, bisnis harus waspada ketika mencoba melebarkan basis pengguna. Selalu pastikan mereka memenuhi kriteria sebagai target pasar yang diinginkan. Pastikan semua data yang didapat bisa divalidasi.

Pertanyaan-pertanyaan untuk Mengukur Perkembangan Tim

Seorang pemimpin tidak hanya bertanggung jawab atas perkembangan profit dan pendapatan bisnis tetapi juga perkembangan seluruh elemen dalam bisnis. Baik dari segi finansial atau manusia-manusia di dalamnya. Selain mengembangkan produk dan berinovasi secara berkala untuk tidak kalah di persaingan pasar seorang pemimpin juga harus mengembangkan orang-orang dalam tim untuk siap menjadi pemimpin di kemudian hari.

Bagi seorang pemimpin, berikut beberapa pertanyaan yang sekiranya bisa dipertanyakan untuk mengukur perkembangan tim dalam bisnis, terutama untuk menyiapkan regenerasi pemimpin.

Apakah Anda melakukan hal kecil tapi berdampak besar bagi mereka?

Jika Anda sudah cukup lama menjadi pemimpin dan mulai meragukan peran serta Anda di dalam tim coba tanyakan pertanyaan di atas. Seharusnya semakin lama memimpin sebuah bisnis, sebuah tim Anda bisa lebih fokus pada hal-hal kecil yang spesifik, namun dalam hal-hal tersebut Anda memberikan sesuatu yang besar. Ini semacam efektivitas kerja Anda, tim Anda telah berkembang untuk mengambil atau mengisi tanggung jawab Anda yang lain.

Seberapa besar bisnis tergantung pada Anda dibanding kuartal sebelumnya?

Masih berkaitan dengan pertanyaan sebelumnya, pertanyaan ini juga membantu Anda mengukur tingkat ketergantungan bisnis terhadap peran serta Anda dalam bisnisnya. Semakin kecil ketergantungannya berarti Anda sudah berhasil memberikan visi dan misi yang jelas bagi setiap tim yang ada.

Apakah Anda mengembangkan generasi selanjutnya sebagai pemimpin bisnis ?

Waktu terus bergerak, Anda sebagai pemimpin tidak lantas akan abadi di posisi Anda. Sebagai seorang pemimpin Anda wajib mencari pengganti Anda, caranya tentu dengan menyiapkan orang-orang yang mampu. Peran Anda tentu diperlukan untuk membentuk karakter, kemampuan dan tanggung jawab calon pemimpin di bisnis  Anda. Hal ini sangat terbantu Jika Anda mengembangkan kultur yang baik di perusahaan Anda.

Apakah Anda membantu memecahkan masalah atau membantu tim menemukan cara mereka untuk memecahkan masalah?

Salah satu cara terbaik untuk mengembangkan kemampuan dan tanggung jawab tim adalah dengan memberikan jam terbang dan tanggung jawab yang lebih bagi tim yang ada. Salah satu kebiasaan baik yang bisa dicoba adalah dengan tidak membantu memecahkan masalah, tapi bantu mereka menemukan jalan untuk mencari solusi.

Enam Hal Pendukung yang Harus Jadi Fokus Investasi Startup

Merintis bisnis itu adalah hal yang paling sulit untuk dilakukan. Data statistik menyebut, lebih dari setengah perusahaan startup gagal berjalan dalam lima tahun pertamanya sepanjang tahun lalu. Hasil ini jauh lebih baik daripada menjalankan bisnis konvensional, di mana setengah total perusahaan gagal hanya dalam kurun waktu setahun pertamanya dimulai.

Tidak ada alasan yang secara konsisten menyebut alasan di balik gagalnya perusahaan karena ada banyak faktor berbeda yang dapat mempengaruhinya. Namun, satu kegagalan yang pasti terjadi adalah kurangnya modal untuk berinvestasi. Jika Anda tidak memiliki uang yang cukup untuk dibelanjakan, maka bisnis Anda kemungkinan dalam waktu dekat akan gagal.

Berikut ini adalah enam unsur yang perlu diinvestasikan jika Anda ingin bisnis startup berjalan sukses:

1. Desain

Investasi untuk desain bisnis Anda sangat penting jika perusahaan ingin sukses. Sebagian besar usaha kecil tidak memperhatikan investasi mereka untuk keperluan desain grafis karena dianggap tidak penting. Strategi ini tidak benar. Sebenarnya, desain itu diperhatikan sekali oleh pelanggan sebelum mereka mengenal produk Anda. Temuan ini menurut penelitian yang dilakukan oleh Missoury University of Science and Technology.

Anda bisa meminta bantuan dari perusahaan desain terkemuka dan terkenal, agar hasil desain yang Anda harapkan sesuai dengan perusahaan. Semua hal ini memerlukan investasi yang solid, jika Anda ingin bisnis kecil sukses dan memiliki reputasi baik dengan klien dan bisnis Anda menjadi perusahaan profesional yang menonjol.

2. Pemasaran

Berhubungan erat untuk merancang, memasarkan bisnis Anda adalah aspek lain yang perlu diinvestasikan dengan benar. Jangan coba dan melakukannya sendiri jika Anda tidak berkualifikasi atau terampil. Pemasaran itu sangat penting bagi kesuksesan usaha kecil Anda, terutama jika Anda bekerja di bidang yang sudah dipenuhi dengan bisnis serupa seperti Anda.

Pasalnya, pemasaran itu mencakup target konsumen Anda. Sehingga, Anda harus memastikan bahwa strategi yang dipakai relevan dan dapat diakses oleh konsumen. Tak hanya itu, Anda harus selalu konsisten dengan nada iklan yang dipakai. Tindakan ini akan berdampak pada penjualan jadi lebih maksimal.

3. Teknologi

Teknologi adalah investasi berharga lainnya yang harus Anda lakukan dalam bisnis startup Anda. Semua orang tahu betapa pentingnya teknologi bagi kehidupan modern. Namun sayangnya, tidak banyak orang yang tahu betapa pentingnya teknologi bagi bisnis. Anda perlu banyak mengeluarkan investasi untuk pengembangan teknologi di bisnis Anda. Jika tidak, reputasi dan pendapatan Anda akan terabaikan hingga akhirnya mati dengan sendirinya.

Ada banyak teknologi yang bisa Anda terapkan. Untuk itu, Anda perlu sesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya, program untuk pemesanan instan, sistem organisasi dokumen, dan sistem pengelolaan konten, cenderung memiliki efek instan terhadap produktivitas kerja Anda.

Salah satu contoh pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kepuasan konsumen adalah situs yang informatif. Artinya, situs tidak hanya dirancang untuk menyenangkan mata saja, namun juga harus berinsi informasi penting tentang perusahaan Anda. Jika Anda gagal menyediakan ini, maka Anda akan kehilangan pelanggan dan reputasi.

Intinya, jangan simpan uang Anda saat berhubungan dengan teknologi. Jika Anda terlalu berhemat, ditakutkan Anda akan menyesal kemudian hari.

4. Bantuan legal

Banyak perusahaan startup gagal mempertahankan penasihat hukum karena mereka menyebutnya sebagai biaya yang tidak perlu. Nasihat hukum itu sebenarnya cukup penting untuk kesuksesan bisnis Anda. Dengan menggunakan firma hukum bereputasi baik, Anda dapat melindungi diri dari masalah hukum potensial. Misalnya, saat menulis atau meninjau kontrak hukum, demi memastikan Anda tidak melanggar undang-undang apapun dan melakukan mediasi jika terjadi perselisihan.

Tanpa bantuan tenaga profesional, Anda membuka diri terhadap segala tindakan hukum potensial yang kemungkinan bakal terjadi. Bahkan, dapat mengakibatkan bisnis Anda jadi mati sebelum sukses.

5. Jasa akuntan

Akuntansi adalah hal lain yang perlu Anda investasikan. Dengan memiliki seorang akuntan, Anda dapat mengoptimalkan bisnis, mengurangi pemborosan, dan inefisiensi yang membatasi gerak perusahaan.

Jika Anda gagal melakukan investasi untuk hal ini, kemungkinannya Anda akan memiliki bisnis yang tidak efisien. Juga, tidak efektif karena Anda menghabiskan uang ke tempat yang sebetulnya tidak membutuhkan investasi baru.

6. Asuransi

Meskipun hal ini mungkin tidak tampak jelas bagi Anda, namun Anda perlu menginvesasikan uang dalam cakupan asuransi yang sesuai kebutuhan. Banyak orang yang mengejek saran dari asuransi dengan beralasan bahwa hal ini tidak diperlukan kecuali Anda menghasilkan serius dengan bisnis sendiri.

Alasan ini mungkin benar untuk beberapa bisnis kecil. Jika Anda adalah reseller untuk sebuah layanan e-commerce, maka asuransi mungkin tidak sesuai untuk Anda. Namun, jika Anda ingin bisnis tumbuh, maka Anda perlu mengeluarkan uang untuk asuransi.

Sebab pada dasarnya, bencana itu bisa menyerang kapan saja. Jika Anda tidak memiliki asuransi, Anda bakal tidak siap dengan segala bencana yang muncul.

Secara keseluruhan, Anda perlu berinvestasi jika ingin bisnis sukses. Tanpa investasi uang yang tepat, Anda akan tampak tidak profesional dan kehilangan binsis melalui inefisiensi dan kurangnya reputasi. Jika Anda tidak dapat melakukan investasi untuk salah satu dari enam hal di atas, mungkin Anda perlu mengevaluasi kembali peluang bisnis agar sukses.

Tiga Cara Alternatif Melakukan Perekrutan Talenta Startup

Salah satu kendala yang saat ini masih kerap dihadapi oleh startup adalah, sulitnya untuk mendapatkan talenta untuk berbagai posisi yang dibutuhkan. Mulai dari engineer, pemasaran hingga tim media sosial, semua posisi tersebut dibutuhkan oleh berbagai startup saat ini. Ketika cara-cara umum sudah semakin sulit untuk dilakukan yaitu membuka pengumuman lowongan pekerjaan hingga memanfaatkan platform lainnya, cara-cara berikut bisa dimanfaatkan untuk membantu startup menambahkan talenta baru lebih cepat sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan.

Jaringan komunitas startup

Saat ini sudah banyak kegiatan hingga acara-acara yang melibatkan engineer hingga jajaran manajemen startup yang menghadiri acara tersebut. Manfaatkan kegiatan ini untuk Anda mulai mempromosikan diri jika membutuhkan tempat kerja baru, atau pemilik startup mulai melakukan perekrutan tenaga kerja sesuai dengan posisi yang dibutuhkan. Lakukan wawancara secara spontan dan cari tahu talenta seperti apa yang cocok untuk mengisi posisi di startup saat ini.

Bertemu langsung dengan kandidat di acara terbuka, biasanya memberikan kesempatan lebih banyak Anda memilih dan menemukan kandidat yang sesuai untuk kebutuhan startup saat ini.

Jaringan pegawai

Saat ini sudah banyak startup yang memanfaatkan jaringan atau rekomendasi dari pegawai di perusahaan. Selain lebih cepat dan rekomendasi lebih terjamin, memanfaatkan referral atau jaringan dari dalam juga bisa dijadikan program atau rewards untuk pegawai Anda. Manfaat lain yang bisa didapatkan jika Anda menerapkan rekomendasi dari pegawai adalah lebih baiknya kolaborasi tercipta berdasarkan rekomendasi dari sesama teman di kalangan engineer atau tim pemasaran di startup saat ini.

Jaringan VC dan mentor

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memanfaatkan jaringan yang dimiliki oleh VC startup adalah bertanya secara langsung rekomendasi atau kandidat yang bisa ditempatkan untuk mengisi posisi yang dibutuhkan. Dengan demikian membuka kesempatan Anda menemukan kandidat baru berdasarkan kandidat dari mentor hingga para investor startup saat ini.

VC tertentu biasanya akan langsung memberikan rekomendasi engineer terbaik atau jajaran manajemen seperti CFO hingga CTO untuk menempati posisi strategis di startup, berdasarkan proses penyaringan yang dilakukan VC.

Tujuh Cara Membangun Bisnis untuk Startup Tahap Awal

Pemilik startup yang baru mulai untuk menjalankan bisnis biasanya mengalami keraguan dan kehilangan arah langkah mana yang baik diambil saat awal startup mulai dibangun. Untuk startup yang masih berada pada early stage, akan menjadi penting membangun bisnis sejak awal dengan tepat, untuk bisa menjadi acuan kemana arah bisnis startup akan dibawa nantinya. Artikel berikut akan membahas 7 langkah awal yang baiknya dicermati oleh pemilik startup tahap awal.

Minimum Viable Product

Istilah Minimum Viable Product sudah harus menjadi acuan di langkah awal berdirinya startup. Menjadi penting bagi startup untuk mendapatkan MVP yang sempurna sejak awal. Buatlah prototipe atau desain awal yang masih dalam format draft atau versi awal, coba tawarkan layanan atau produk tersebut ke target pasar dan dapatkan feedback dari orang-orang, untuk meningkatkan produk awal secara cepat sesuai dengan produk yang ingin diwujudkan.

“MVPs help entrepreneurs and corporate intrapreneurs outsmart the odds of failure by compartmentalizing big decisions—and big risks—into a series of smaller ones.” – Storyhackers co-founder Rita Puri.

Meluncurkan versi beta untuk kalangan terbatas

Langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah ketika MVP sudah didapatkan segar untuk membuat produk tersebut dalam versi beta untuk kalangan terbatas. Dari sana nantinya Anda bisa melihat kekurangan, fitur terbaik dan koreksi yang harus dilakukan, berdasarkan feedback dari orang-orang terdekat yang telah mencoba versi beta sebelumnya.

“When in doubt always build a product that is a painkiller rather than a vitamin.” – Pakar Marketing Vinay Koshy

Merekrut tenaga kerja

Ketika Anda sudah mulai membuat produk sudah waktunya untuk mempekerjakan tenaga ahli yang bisa membantu proses lebih cepat. Dalam hal ini ada baiknya Anda mulai merekrut developer atau mengajak seorang Co-founder yang memiliki pengalaman berbeda dengan Anda. Carilah tenaga kerja baru dalam jumlah kecil terlebih dahulu di awal startup, agar bisa membantu Anda membawa startup ke level selanjutnya.

“For a startup, people are as important as the idea,” – Founder Devishobha Chandramouli

Desain ulang / koreksi produk

Setelah uji coba telah dilakukan langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah mengoreksi kekurangan atau kesalahan dari produk hingga desain yang ada. Coba fokuskan prioritas Anda terkait aspek yang harus dikerjakan terlebih dahulu, lakukan proses ini usai versi beta untuk kalangan terbatas dilakukan.

“[Startups] learn from the results of each test, refine the hypothesis, and test again—all in search of a repeatable, scalable, and profitable business model.” – Stanford professor Steven Blank.

Peluncuran versi beta untuk publik

Setelah versi beta untuk kalangan terbatas dicoba, koreksi, dan perbaikan produk telah dilakukan, langkah selanjutnya adalah meluncurkan versi beta untuk publik. Saat proses ini dilakukan, bersiaplah untuk menerima keluhan dan feedback dari orang banyak usai versi beta diluncurkan. Cara terbaik untuk menangani proses ini adalah dengan menyiapkan tim humas atau agensi kehumasan untuk membantu startup menjalankan proses tersebut.

Pembuktian model bisnis

Usai versi beta diluncurkan kepada publik, secara organik startup akan mulai menunjukkan siapa target pengguna yang tertarik dan fitur seperti apa yang berfungsi dengan baik dan berpotensi untuk dijual. Matangkan konsep dan produk yang ada dengan melakukan koreksi dan penambahan fitur yang lebih sempurna. Tahap ini menjadi krusial bagi startup, sebelum meluncurkan eksistensi startup secara resmi kepada publik dan tentunya investor.

Pendanaan tahap pertama

Tahap yang satu ini merupakan akhir dari proses membangun startup saat tahap awal, yaitu meyakinkan kepada investor untuk memberikan investasi berdasarkan produk yang ada. Siapkan faktor pendukung untuk bisa meyakinkan investor, mulai dari data, testimoni pengguna, target dan rencana serta potensi bisnis yang dimiliki, berdasarkan proses sebelumnya yang telah dijalankan startup.

Pendanaan tahap awal, atau seed round, biasanya tidak didapatkan sebelum startup telah melalui proses tersebut dan memastikan semua aspek berjalan dengan lancar.