Ada Indikasi Valve Tengah Mengembangkan Layanan Cloud Gaming Steam

Meski pada dasarnya masing-masing platform game streaming mengusung penyajian hampir serupa, mereka punya konsep serta premis berbeda. Stadia mencoba memberi solusi cloud gaming menyeluruh, ditopang oleh studio game first-party Google, sedangkan Microsoft xCloud dirancang sebagai pelengkap layanan Xbox – didukung oleh tidak kurang dari 54 data center Azure yang tersebar di seluruh dunia.

Berkecimpungnya dua raksasa teknologi itu di segmen gaming on demand menunjukkan pada kita ke arah sanalah industri ini bergerak. Namun dapatkah Anda bayangkan ketatnya persaingan yang nanti terjadi jika pemilik platform distribusi digital terbesar di dunia turut berpartisipasi di ranah ini? Kabarnya, ada indikasi Valve tengah mengembangkan layanan cloud gaming khusus untuk Steam. Bisa menikmati permainan Steam tanpa perlu PC berspesifikasi tinggi? Sangat menarik!

Steam Database – tool third-party yang secara aktif menganalisis segala macam update dan perubahan di Steam – mendeteksi kode baru di situs Steam yang isinya meminta para mitra setuju dengan ‘Steam Cloud Gaming Addendum’. Kode ini bisa Anda lihat sendiri di GitHub SteamDB (atau via tampilan JavaScript website Steam, lalu cari keywordSteam Cloud Gaming Addendum‘). Penemuan ini diumumkan oleh Steam Database via akun Twitter resmi mereka.

Saat ini, kita hanya memperoleh nama: Steam Cloud Gaming. Selain tim  developer, tak ada yang tahu detail teknisnya, bagaimana Valve akan menyuguhkannya, apakah fitur cloud berlaku untuk seluruh permainan di Steam dan kapan mereka berencana meluncurkannya. Tapi ada satu hal yang pasti. Untuk mengoperasikan layanan gaming on demand, Valve perlu memperbarui perjanjian distribusi konten dengan pihak pengembang.

Valve sendiri cukup familier dengan penyediaan teknologi streaming. Mereka menggarap Remote Play yang memperkenankan kita bermain game di PC non-gaming, lalu terdapat pula Steam Link buat menikmati permainan video via smartphone ataupun tablet Android (penyuguhannya diperluas oleh Steam Link Anywhere). Dan berbekal metode stream, Valve belum lama ini meluncurkan Remote Play Together yang mempersilakan Anda dan kawan mengakses mode multiplayer lokal secara online.

Bagi Anda yang kurang akrab dengan cloud gaming atau gaming on demand: layanan ini memungkinkan kita menikmati permainan video kapan pun dan di mana pun cukup berbekal perangkat dengan sambungan internet. Semua proses pengolahan data dan grafis di lakukan di sisi server, kemudian kontennya di-stream langsung ke device Anda. Lewat metode ini, cloud gaming tidak membebani hardware, tetapi biasanya menuntut koneksi internet yang cepat dan stabil.

Via The Verge.

Ada Penurunan Pengguna Aktif Steam di Tahun Ini, Apa Sebabnya?

Saat ini terhitung ada 150 juta akun yang terdaftar di Steam. Walaupun dahulu mayoritas akun ialah milik user dari Amerika Utara dan Eropa Barat, lokalisasi software client, penyesuaian harga, serta lebih banyaknya dukungan mata uang membuat pertumbuhan pengguna di kawasan Asia melonjak cepat. Per bulan November 2017, separuh userbase Steam kabarnya fasih berbahasa Mandarin.

Namun baru-baru ini terdengar kabar mengejutkan terkait layanan distribusi digital punya Valve Corporation itu. Berdasarkan laporan Steam Spy, jumlah orang yang mengakses software client Steam terus mengalami penurunan sejak bulan Januari 2018. Persentase penyusutan total pengguna yang bermain di layanan tersebut ternyata cukup besar, antara 31 sampai 38 persen.

Dari respons website analis Steam yang diciptakan oleh Sergey Galyonkin tersebut terhadap pertanyaan-pertanyaan dari pengguna Twitter lain, ada beberapa hal yang mungkin jadi penyebabnya. Tapi sebelum membahas itu, Steam Spy menegaskan bahwa penurunan bukanlah akibat dari perubahan setting privasi ataupun langkah agresif Valve dalam memblokir akun-akun cheater belakangan ini.

Steam Spy berpendapat, merosotnya jumlah pemain tidak sama seperti berkurangnya akun Steam. Boleh jadi, kejadian ini berkaitan dengan PlayerUnknown’s Battlegrounds dan Fortnite Battle Royale. Sejak versi retail-nya meluncur di bulan Desember 2017, angka pemain PUBG menurun cukup drastis di Januari 2018. Jumlahnya memang tidak sebanyak penyusutan user Steam, tapi Steam Spy yakin fenomena ini merupakan salah satu penyumbangnya.

Penyebab kedua mungkin dikarenakan populernya Fortnite. Permainan ini tidak tersedia di Steam, hanya bisa diakses via software client/launcher khusus yang disiapkan oleh Epic Games. Di bulan Juni kemarin, developer mengumumkan keberhasilan mereka menghimpun tidak kurang dari 125 juta pemain Fortnite Battle Royale, kurang dari setahun setelah permainan dirilis.

Berdasarkan grafis SteamDB, meskipun terdapat kenaikan jumlah user Steam yang aktif bersamaan dalam periode tiga tahun terakhir dan memuncak di bulan Januari kemarin – dengan angka 18,5 juta. Tapi dalam waktu seminggu kemarin ‘active user count‘ hanya mencapai kisaran 15 juta.

Berdasarkan status Steam di tanggal 1 Agustus ini, formasi game dengan jumlah pemain terbanyak masih belum berubah secara signifikan: PUBG tetap menempati posisi puncak, Dota 2 menjadi runner-up, lalu dibuntuti oleh CS:GO, Grand Theft Auto V dan Warframe. Ada No Man’s Sky pula di daftar 10 game terpopuler Steam. Saya menerka, kemunculannya di sana berkaitan dengan pelepasan update No Man’s Sky Next belum lama ini…

Via Games Industry.

Bocoran Steam Database Sebutkan Half-Life 3 dan Final Fantasy X/X-2

Dirintis oleh Martin Benjamins dan Pavel Djundik, Steam Database sengaja dibuat untuk memudahkan user menggali informasi terkait platform distribusi digital terpopuler di dunia itu. Selain melacak segala aplikasi, SteamDB juga menawarkan fitur kalkulator buat menghitung nilai akun Steam. Dan kadang kala, ia sangat berguna memberi bocoran terkait judul yang akan tiba.

Sebelum para gamer heboh karena judul berita di atas, satu hal perlu dicamkan: belum ada satupun orang yang tahu tanggal rilis pastinya. Namun tentu saja berita ini sangat menggembirakan bagi fans, memastikan harapan tetap ada. Kabar ini datang dari user forum NeoGAF. Ia melaporkan bahwa terdapat kebocoran informasi berisi game-game baru Steam, beberapa di antaranya adalah dua versi remaster HD Final Fantasy X dan Half-Life 3.

Ini bukanlah pertama kalinya kata Half-Life 3 menampakkan diri. Di bulan Oktober silam, SteamDB sempat mendeteksi sejumlah file dengan ‘nama menarik’ muncul sebagai bagian dari update Dota 2: hl3.txt, hl3.txt, rpg.txt, dan ai_basenpc.txt. Uniknya lagi, didalam hl3.txt juga tertulis string m_HelpText = “Combine Pulse Ceiling Turret” (Combine ialah faksi antagonis di jagat Half-Life).

Sudah pasti kabar ini sekali lagi akan memercik spekulasi di kalangan fans, tapi ada kemungkinan bahwa file-file tersebut hanyalah arsip tua dan Valve tidak sengaja mencantumkannya. Dan bagi saya sendiri, kehadiran permainan-permainan PlayStation di daftar juga tidak kalah menarik karena sejauh ini mereka masih menyandang status eksklusif.

Pengguna NeoGAF bernama Chairmanchuck menjabarkannya dengan lengkap:

  • Bad Rats Show
  • Criminal Girls
  • Danganronpa: Trigger Happy Havoc
  • Danganronpa 2: Goodbye Despair
  • Earth Defence Force 4.1
  • Everybody’s Gone to the Rapture
  • FlatOut 4
  • Final Fantasy VI
  • Final Fantasy X/X-2 HD Remaster
  • Guilty Gear Xrd -SIGN-
  • Half-Life 3
  • Little King’s Story
  • Sonic Boom
  • STEINS;GATE
  • Stranger of Sword City

Final Fantasy X/X-2 HD Remaster akan membuat para penggemar JRPG bersemangat. Dua seri permainan ini awalnya dilepas di tahun 2001 dan 2003 buat PlayStation 2. Ia kemudian diramu kembali untuk PlayStation 3 serta PlayStation Vita, dikemas dengan nama Final Fantasy X/X-2 HD Remaster. Versi remaster meliputi kedua judul, diluncurkan global pada bulan Maret 2014. Hingga sekarang, publisher Square Enix belum mengonfirmasi versi PC-nya.

Kemudian ada pula Everybody’s Gone to the Rapture. Walaupun awalnya karya garapan pencipta Dear Esther ini diumumkan sebagai permainan PC, Everybody’s Gone to the Rapture ternyata dipublikasi oleh Sony secara eksklusif untuk PlayStation 4. Jika informasi bocor tersebut benar, maka game berpeluang buat kembali ke platform asalnya.

Dari daftar di atas, adakah judul yang Anda tunggu?

Via Escapist Magazine.

Mari Tebak Seperti Apa Penampilan Device SteamVR Valve

Beberapa hari lalu, Valve akhirnya resmi mengumumkan bahwa mereka akan berpartisipasi dalam kancah persaingan virtual reality lebih serius. Tak sekedar menyokong dari segi software, mereka berniat memasarkan device VR buatan sendiri. Belum ada yang tahu seperti apa bentuknya, mungkin hingga Valve memamerkannya di ajang GDC 2015 minggu depan. Continue reading Mari Tebak Seperti Apa Penampilan Device SteamVR Valve