10 Startup Ikuti “Demo Day” dalam Program Synrgy Accelerator Milik BCA

Synrgy Accelerator telah masuk memasuki batch ketiga. Total ada 10 startup yang sudah lolos seleksi. Semuanya telah mengikuti serangkaian kegiatan yang dilakukan selama tiga bulan terakhir. Kemarin (30/9) mempresentasikan diri dalam gelaran Demo Day.

“Selama program Synrgy Accelerator batch ketiga, kami bersama-sama mengeksplorasi kebutuhan setiap startup, setelah itu kami melengkapinya dengan sesi mentoring 1-on-1, workshop untuk mendukung pengetahuan mereka, dan sharing dengan ahli di berbagai bidang. Hingga akhirnya para startup mempersiapkan diri dengan baik untuk Synrgy Accelerator Demo Day,” terang SVP Digital Innovation Solution BCA Adi Prasetyo Susilo dalam pembukaannya.

Sementara itu Director GK-Plug and Play Aaron Nio memaparkan bahwa selama 3 bulan terakhir meski semua dilakukan secara virtual semangat para peserta tidak surut, sehingga semua program bisa berjalan dengan baik.

“Salah satu tujuan utama dari program ini adalah untuk memperkuat komitmen BCA dalam giving back untuk ekosistem teknologi di Indonesia, dan kami yakin startup dan solusi yang mereka kerjakan akan menjadi contoh tersebut,” terang Arron.

Berikut adalah 10 startup yang turut serta:

  • Aman: Aman merupakan sebuah platform digital yang memberikan pelayanan bagi individual maupun perusahaan untuk mencari dan mengelola asuransi yang tepat dan sesuai kebutuhan.
  • Bangku: Bangku merupakan startup yang memudahkan UKM dalam mencari pinjaman usaha. Mereka bekerja sama dengan berbagai institusi finansial untuk menghadirkan berbagai macam produk pinjaman melalui platformnya.
  • Katalis: menawarkan solusi pembayaran berbasis kartu yang bisa diimplementasikan di berbagai sektor. Solusi yang ditawarkan antara lain close-loop transaction, akses pintu, parkir, vending machine, dan lainnya.
  • Moodah: solusi yang ditawarkan adalah pencatatan keuangan berbasis digital. Targetnya para UKM yang membutuhkan pencatatan keuangan yang lebih baik agar bisa memperbaiki arus kas.
  • Nimbly: solusi yang ditawarkan adalah kemudahan pengelolaan bisnis dan automasi proses untuk perusahaan.
  • Sales1: Merupakan sebuah platform yang menawarkan solusi CRM bagi perusahaan di berbagai sektor.
  • Shortlyst: sebuah perusahaan data analitik yang menerapkan teknologi machine learning dan big data untuk menghadirkan solusi pengelolaan sumber daya manusia.
  • SmartEye: mengembangkan solusi AR dan VR untuk sektor pemasaran dan pelatihan.
  • Taphomes: startup ini bergerak di bidang properti dengan konsep Rent To Own (Sewa untuk Beli).
  • Vexanium: startup dengan keahlian di bidang blockchain dengan menawarkan solusi smart contract untuk bisnis atau perusahaan.

8 Startup Masuk Program “Synrgy Accelerator” Besutan BCA dan Digitaraya

BCA bekerja sama dengan Digitaraya mengumumkan delapan startup fintech yang berhak mengikuti program Synrgy Accelerator batch pertama. Mereka adalah Crowde, IndoGold, Amalan, AgenKan, Bizhare, Kendi, Bamms, dan Jari.

Dalam pengumuman ini, Wakil Presiden Direktur BCA Armand W. Hartono mengatakan, laju positif startup di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa karena terdiri dari segmen kreatif yang menjawab kebutuhan masyarakat saat ini.

“Oleh karena itu, Synrgy Accelerator hadir untuk mengakomodasi kebutuhan startup untuk dapat berkembang dan menjadi sumbangsih inovasi teknologi bagi kemajuan industri di Indonesia,” terangnya, kemarin (19/6).

Delapan startup tersebut selama tiga bulan ke depan akan mengikuti rangkaian bootcamp mulai dari 24 Juni 2019 sampai demo day yang digelar September 2019. Selama program berlangsung, startup akan mendapat mentor terpilih sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Saat demo day, ada kemungkinan BCA akan menjajaki peserta sebagai mitra bisnis untuk pengembangan bisnis perseroan ke depannya atau investasi dari para investor yang turut hadir.

Head of Accelerator Digitaraya Octa Ramayana menambahkan, keberagaman delapan startup ini menunjukkan ada peluang yang besar untuk memajukan ekonomi, serta meraih pasar yang baru dan lebih luas melalui teknologi. Dia juga menuturkan secara keseluruhan ada 45 startup fintech yang mendaftarkan diri sejak pendaftaran dibuka.

“Proses ke depan masih panjang, harapannya delapan startup ini dapat terus menciptakan solusi inovatif mutakhir dan mampu berdaya saing di tengah ketatnya persaingan global. [..] Dengan dukungan BCA, Digitaraya, dan Google, kami berharap startup dapat memiliki akses ke dalam jaringan mentor dan partner kami yang kuat,” katanya.

Berikut model bisnis yang diseriusi oleh delapan startup terpilih:

1. Crowde: merupakan platform p2p lending khusus untuk agrikultur, didirikan sejak September 2015. Crowde membantu pendanaan petani saat ingin mengembangkan usahanya lewat pendanaan didapat dari investor secara p2p.

2. IndoGold: adalah situs jual beli emas bersertifikat resmi Antam, juga dapat dimanfaatkan untuk investasi emas. Startup ini menjadi mitra Bukalapak untuk produk BukaEmas.

3. Amalan: startup yang menawarkan jasa mediasi antara debitur dengan pihak bank, agar debitur bisa mendapat diskon atau cicilan yang lebih rendah untuk utang yang sudah tertunggak.

4. AgenKan: aplikasi agen gadai untuk pemilik toko yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari gadai smartphone. Proses gadai sepenuhnya dilakukan lewat aplikasi.

5. Bizhare: adalah platform equity crowdfunding untuk bantu buka usaha baru atau waralaba. Skema pembagian hasil yang ditawarkan adalah bagi hasil secara berkala.

6. Kendi: merupakan singkatan dari “Keuangan Digital” dengan produk yang baru dirilis adalah Kendi POS, mengubah fungsi HP sebagai mesin kasir, melaporkan hasil penjualan sampai pelaporan pajak. Startup ini adalah besutan dari Pandu Sastrowardoyo yang merupakan Sekjen Asosiasi Blockchain Indonesia.

7. Bamms: adalah aplikasi mobile untuk tenant yang ingin memperoleh informasi seperti tagihan, pengumuman, jadwal perawatan, dan sebagainya. Pengelola gedung pun akan semakin efisien dalam memantau seluruhnya karena disediakan dasbor yang intuitif.

8. Jari: merupakan startup yang fokus solusi mobile pekerja lapangan berbasis cloud yang berbentuk aplikasi. Pekerja pun akan dipermudah saat survei lapangan dengan tools yang disediakan dan terpantau langsung oleh internal.