KuroKy Umumkan Tim Barunya, Nigma

Pada September 2019, tiga minggu setelah The International 2019 selesai, roster Team Liquid mengumumkan keputusan mereka untuk keluar dari organisasi asal Eropa tersebut. Ketika itu, berdasarkan komentar dari sang kapten Kuro ‘KuroKy’ Salehi Takhasomi dan manager Mohamed “almany-” Morad, mereka berencana untuk membuat organisasi sendiri, tak terikat dengan organisasi-organisasi esports besar. Sekarang, mereka telah mengumumkan organisasi baru mereka, Nigma. Setelah absen dari MDL Chengdu Major, mereka akan ikut serta dalam DreamLeague Leipzig Major.

“Terima kasih atas sambutan yang hangat,” tulis Nigma dalam akun Twitter resmi mereka. “Nama Nigma berasal dari bahasa Arab yang berarti Bintang. Kami harap kami akan bisa memberikan permainan yang hebat.”

Nigma terdiri dari mantan anggota Team Liquid. Tim ini merupakan salah satu tim paling sukses dalam sejarah esports Dota 2. Mereka berhasil memenangkan The International pada 2017, menjadi juara 4 pada 2018, dan menjadi runner up pada 2019. Menurut Win.gg, sepanjang DPC 2018-2019, tim dipimpin oleh KuroKy ini juga memberikan performa yang solid. Dan walau pada group stage TI9 mereka menampilkan performa yang kurang baik, mereka berhasil memperbaiki performa mereka sehingga mereka bisa bertanding dengan OG di babak final. Namun, pada akhirnya mereka harus mengaku kalah dari OG dengan skor 3-1.

Saat ini, masih belum diketahui siapa pemilik Nigma: apakah kepemilikan atas tim sepenuhnya dipegang oleh para pemain ataukah dipegang oleh pihak ketiga. Selain itu, juga belum diketahui di kawasan mana tim Nigma akan bertanding. Mereka tidak memberikan penjelasan tentang hal ini dalam video pendek yang mereka unggah ke Twitter. Namun, Dot Esports mengatakan, kemungkinan, tim Nigma akan bertanding di kawasan Eropa, mengingat Team Liquid juga berasal dari Benua Biru tersebut.

Inilah anggota tim Nigma.

Amer ‘Miracle-‘ Al-Barkawi
Aliwi ‘w33’ Omar
Ivan ‘MinD_ContRoL’ Ivanov
Maroun ‘GH’ Merhej
Kuro ‘KuroKy’ Salehi Takhasomi

Sumber: Facebook
Sumber: Facebook

Menurut Liquipedia, KuroKy memulai karirnya sebagai pemain profesional ketika dia masih berumur 16 tahun. Dia mulai dikenal ketika dia ikut dalam The International 2011 bersama GosuGamers.net. Setelah itu, dia menjadi pemain bintang dari sejumlah tim seperti PANZER dan 10,000th. Dia bergabung dengan Virtus.pro pada 2012 dengan harapan bisa bertanding di The International 2012. Sayangnya, Virtus.pro tak lolos kualifikasi. Namun, KuroKy berhasil bertanding di The International 2012 ketika mousesports menawarkan posisi cadangan. KuroKy kemudian bergabung dengan Natus Vincere pada 2013 sebagai pemain Support. Pada 2014, dia membentuk Team Secret. Dia masuk ke Team Liquid pada 2015 dan terus bertahan di tim tersebut sampai The International 2019.

Sumber header: Wykrhm Reddy/Twitter

AXE Jadi Sponsor League of Legends, Kerja Sama SAP dan Team Liquid Diperluas

AXE menjadi sponsor terbaru dari turnamen esports League of Legends. Perjanjian AXE dengan Riot Games ini akan berlangsung selama lebih dari satu tahun. AXE akan mensponsori beberapa turnamen League of Legends tingkat dunia, seperti Mid-Season Invitational, All-Star Event, dan World Championship. Sayangnya, tidak diketahui besar uang yang dikeluarkan oleh AXE untuk menjadi sponsor atau detail tentang kegiatan yang akan mereka lakukan. Satu hal yang pasti, merek AXE Gaming telah muncul dalam siaran World Championship di Verti Music Hall, Berlin, Jerman.

Ini bukan pertama kalinya AXE memutuskan untuk masuk ke ranah esports. Merek parfum tersebut meluncurkan AXE Gaming pada 2018. Pada April tahun ini, mereka juga menjadi sponsor dari ELEAGUE. “Selama ini, AXE selalu mendukung hobi generasi muda, mulai dari musik, olahraga, dan budaya. Kami senang untuk menjadi rekan dari League of Legends Global Esports,” kata Gaurav Raisinghani, Global Director for AXE, dikutip dari Esports Observer. “Kami berharap kami dapat memberikan sesuatu yang lebih pada komunitas dan mendorong para fans untuk mengejar hobi mereka dan mengambil kesempatan yang ada.”

Seiring dengan bertambahnya fans, esports terus tumbuh sebagai industri. Hadiah turnamen esports kini juga bisa menyaingi kompetisi olahraga tradisional bergengsi. Ini menarik minat para merek non-endemik. Riot Games juga berhasil mendapatkan kerja sama dengan berbagai merek non-endemik, mulai dari perusahaan smartphone seperti OPPO sampai merek fashion mewah seperti Louis Vuitton. Sementara itu, AXE juga aktif untuk masuk ke ranah esports di Indonesia. Mereka baru saja mengumumkan kerja sama mereka dengan EVOS Esports untuk mengadakan Game Battle Royale Free Fire.

Kerja Sama Team Liquid dan SAP Kini Juga Mencakup Divisi League of Legends

Team Liquid dan perusahaan software analitik SAP pertama kali mengumumkan kerja sama pada 2018. Melalui kerja sama ini, SAP akan menjadi sponsor dari Team Liquid selama tiga tahun. Selain itu, SAP juga akan menyediakan analisa dari data permainan divisi Dota 2 Team Liquid dengan tujuan meningkatkan performa tim dan pemain. Sekarang, perjanjian keduanya akan diperluas sehingga mencakup tim League of Legends dari Team Liquid. Kini SAP akan membantu divisi League of Legends Team Liquid untuk memilih champion dalam permainan dan keputusan strategis lainnya. Memang, Dota 2 dan League of Legends memiliki gameplay yang serupa mengingat keduanya memiliki genre yang sama, yaitu Multiplayer Online Battle Arena (MOBA).

Sumber: The Esports Observer
Sumber: The Esports Observer

“Bagi SAP, ini merupakan tantangan baru karena kami harus fokus pada game baru untuk pertama kalinya,” kata SAP Director of Strategic Partnership, Milan Černý, menurut laporan The Esports Observer. “Menggunakan pengalaman dan software analitik kami di Dota 2, kami akan mendukung divisi League of Legends dari Team Liquid untuk menghadapi tantangan terberat — League of Legends World Championship — dan membantu mereka mempertahankan gelar sebagai salah satu tim esports paling sukses di dunia.” Sebelum ini SAP juga bekerja sama dengan penyelenggara turnamen Dota 2, seperti Dota 2 EPICENTER Major, MDL Disneyland Paris Major, dan Kuala Lumpur Major.

Sementara itu, sebelum ini, Team Liquid juga telah menggandeng Newzoo sebagai market intelligence partner. Dalam kerja sama ini, Newzoo akan membantu Team Liquid untuk memahami ekosistem esports dengan lebih dalam dan akurat. Sementara Team Liquid akan membantu Newzoo dengan memberikan data agar riset Newzoo dapat memberikan perkiraan yang lebih tepat. Ini menunjukkan bahwa peran data analitik di ekosistem esports telah menjadi semakin penting, sama seperti industri lain.

Team Liquid Gandeng Newzoo, Peran Analitik di Industri Esports Semakin Penting?

Team Liquid belum lama ini mengumumkan kerja sama baru dengan perusahaan riset pasar dan analitik bidang game dan esports, Newzoo. Sebagai market intelligence partner, peran Newzoo adalah memberikan berbagai wawasan tentang industri esports yang akan membantu Team Liquid untuk memahami serta mengevaluasi ekosistem ini secara lebih mendalam dan akurat. Sebagai gantinya, Team Liquid akan memberikan input untuk riset-riset Newzoo yang dapat membantu Newzoo menghasilkan perkiraan pasar lebih tepat.

Victor “Nazgul” Goossens, Co-CEO Team Liquid, menganalogikan kerja sama dengan Newzoo seperti permainan StarCraft. Dalam keterangannya di situs resmi Team Liquid, Goossens yang merupakan mantan pemain StarCraft profesional berkata bahwa melakukan scouting adalah hal yang sangat penting. Jika kita tahu apa yang terjadi di sekitar kita, kita bisa mengambil keputusan yang benar sesuai dengan situasinya.

“Kerja sama dengan Newzoo menambahkan keahlian dan pengetahuan pasar mereka ke dalam pengalaman serta pengetahuan kolektif kami. Sebagaimana kami bangga dapat memberikan platform kemenangan kepada pemain-pemain kami, tujuan kami di sini adalah memberi staf kami peralatan dan wawasan yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan cerdas, yang pada akhirnya akan menghasilkan sukses berkelanjutan,” papar Goossens.

Team Liquid percaya bahwa informasi punya peran penting di dunia esports, apalagi di tingkat kompetisi tertinggi. Selama ini Team Liquid sudah memiliki staf terdedikasi yang mendukung organisasi ini di berbagai aspek di luar game. Misalnya tim kreatif, staf backend, akuntan, manajemen tim, dan lain-lain.

Newzoo akan menjadi kekuatan tambahan dalam dukungan tersebut, dan Team Liquid berkata bahwa kerja sama ini “tidak akan di-deward dalam waktu dekat”. Menggunakan analogi Dota, itu artinya kerja sama ini merupakan kolaborasi jangka panjang, namun Team Liquid tidak menjelaskan secara detail berapa nilai kerja sama ataupun masa berlakunya.

Team Liquid - Dota 2
Team Liquid Dota 2 | Sumber: Team Liquid

Newzoo bukanlah perusahaan data pertama yang menjalin kerja sama dengan Team Liquid. Dilaporkan oleh The Esports Observer, tahun 2018 kemarin pun mereka sudah berkolaborasi dengan perusahaan data asal Jerman, yaitu SAP. Akan tetapi peran keduanya sedikit berbeda.

Bila Newzoo adalah market intelligence partner yang bertugas memantau pasar, SAP merupakan innovation partner yang bertugas menciptakan software untuk Team Liquid berdasarkan data in-game. Tujuannya adalah untuk menganalisis performa para pemain kemudian mencari strategi untuk menjaga agar performa tersebut selalu berada di titik terbaik.

Dua kolaborasi di atas menujukkan bahwa bisnis solusi data memiliki potensi untuk berkembang dalam industri esports. Mike Sheetal (CEO PlayBrain) juga pernah menyatakan hal yang sama. Terutama di negara dengan ekosistem esports yang tengah berkembang, contohnya Jepang atau Indonesia.

Peran data, selain untuk riset pasar dan performa pemain seperti Team Liquid, juga penting dalam menghadirkan siaran pertandingan terbaik pada penonton esports. Misalnya dengan menayangkan berbagai statistik dan informasi di tengah pertandingan, atau yang disebut Sheetal sebagai “second screen experience”. Pertanyaannya, apakah perusahaan-perusahaan analitik di pasar sudah siap mengambil peluang bisnis ini?

Sumber: Team Liquid, The Esports Observer

Tahan Gempuran Tim Asia, Team Liquid Juara MDL Macau 2019

Kembalinya Amer “Miracle-” Al-Barkawi ternyata memberi hasil yang manis kepada skuad Dota asal Eropa, Team Liquid. Dengan performa dominan selama 4 hari kompetisi LAN berlangsung, mereka akhirnya keluar sebagai juara dari kompetisi Mars Dota 2 League Macau 2019.

Kemenangan ini berhasil didapatkan oleh Miracle dan kawan-kawan, setelah kalahkan jagoan Dota dari Amerika Serikat, Evil Geniuses, 3-1 dalam seri pertandingan best-of-5.

Skuad Dota Eropa tersebut tampil sangat percaya diri dalam babak grand finals. Dari empat pertandingan yang mereka jalani, Team Liquid berhasil setidaknya dua kali selesaikan permainan di bawah 25 menit.

Sumber: Facebook @MarsMedia.Esports
EG, lawan Team Liquid di final MDL Macau 2019, sayangnya tidak bisa berbuat banyak menghadapi permainan apik dari Miracle- dan kawan-kawan. Sumber: Facebook @MarsMedia.Esports

Kemenangan Team Liquid pada MDL Macau 2019 ini bisa jadi adalah tanda comeback dari sang juara The International 2017. Pasalnya setelah The International 2017 selesai, performa Team Liquid beranjak menurun bahkan jarang berada di dalam pertandingan final sebuah kompetisi.

Jika melihat apa yang sudah terjadi, hal tersebut seperti sudah menjadi pola yang berulang, sehingga keadaan ini bisa saya sebut sebagai sindrom juara TI. Hampir kebanyakan performa tim juara Dota 2 The International berubah 180 derajat, setelah kompetisi Dota 2 terbesar tersebut selesai.

Contoh nyata hal ini adalah tim OG. Setelah secara dramatis memenangkan The International 2018, performa OG kini berangsur menurun. Tercatat mereka berkali-kali tumbang sebelum mencapai final dari sebuah kompetisi. Bahkan baru-baru ini mereka tumbang melawan Gambit Esports saat gelaran ESL One Katowice 2019.

Sumber:
Sumber: Twitter @MarsMedia

Selain jadi momentum comeback permainan Team Liquid, MDL Macau 2019 juga jadi ajang bangkit kembali dari midlaner mega bintang, Miracle-. Sebelumnya midlaner asal Yordania tersebut sempat vakum sesaat. Ia tidak bisa mengikuti Major DPC pertama di tahun 2019 ini, gara-gara apa yang disebut oleh manajemen Team Liquid sebagai “masalah personal”.

Kemenangan ini memberikan Team Liquid hadiah uang sebesar US$135.000 atau sekitar Rp1,8 miliar. Miracle- yang terpilih sebagai MVP MDL Macau 2019 mengatakan “Saya senang sekali bisa menjadi MVP, tapi yang terutama saya senang sekali bisa kembali bermain bersama rekan satu tim saya”.

Seperti Team Secret yang kembali memenangkan ESL One untuk kedua kalinya, MDL Macau 2019 adalah Battle Fury kedua bagi sang legenda jagat kompetitif Dota, Kuro “Kuroky” Salehi. Sebelumnya Kuroky juga pernah memenangkan gelaran MDL pada tahun 2015 lalu bersama Team Secret. Kuro jadi juara dan mengangkat trofi MDL yang berbentuk item Dota, Battle Fury, setelah mengalahkan Team Empire 3-1.

Sumber: Twitter @MarsMedia
Battle Fury, trofi yang sejak lama jadi ikon dari rangkaian kompetisi MDL. Sumber: Twitter @MarsMedia

Kalau bicara soal Dota Pro Circuit, keadaan Team Liquid terbilang cukup mengenaskan musim ini. Baru memperoleh 450 poin saja sampai saat ini, Team Liquid kini terjebak di posisi 10 klasemen DPC 2018-2019. Mereka butuh setidaknya menang satu kali Major, untuk bisa mengamankan slot dalam gelaran The International 2019 yang akan diadakan di Shanghai.

Apakah Miracle- yang kini semakin matang bisa mengalahkan bakat-bakat muda seperti Topson atau bahkan Nisha yang sedang naik daun? Akankah Kuroky bisa mengambil titel sebagai pemain profesional Dota 2 satu-satunya yang dua kali mengangkat Aegis of Champion? Semoga saja kemenangan MDL Macau 2019 ini bisa memberi momentum besar kepada Team Liquid untuk kompetisi-kompetisi selanjutnya.

Setelah Mercedez-SK Gaming, Giliran Team Liquid Gandeng Honda

Industri otomotif internasional nampaknya semakin mantab menjejakkan kakinya di kolam esports. Setelah Audi jadi yang pertama ke esports menggandeng Astralis dan Mercedes-Benz menyusul bersama SK Gaming, kali ini Team Liquid merangkul Honda.menjalin kerjasama.

Steve Arhancet, Co-CEO dan Owner dari Team Liquid, memberikan komentarnya dalam pengumuman langsung yang dirilis oleh Team Liquid.

“Mobil pertama saya adalah Honda Accord EX warna hijau – dan saya mengasosiasikan merek Honda dengan keandalan, keamanan, dan penampilan sampai hari ini. Saya pun bangga dapat mengorelasikan pengalaman tadi dalam kerjasama resmi dengan Team Liquid. Kami akan bekerjasama dengan Honda untuk menyuguhkan konten, aktivasi, dan yang lainnya ke fans Team Liquid. Kami juga bangga dapat bekerjasama dengan merek internasional yang prestisius yang juga sama-sama percaya dengan ekosistem esports seperti kami.” Ujar Steve.

Dalam pengumuman resminya, Team Liquid juga mengatakan bahwa perjalanan mereka berdua akan dimulai di LCS yang merupakan liga League of Legends profesional untuk wilayah Amerika Utara. Untuk mengawali kerjasama mereka, juara bertahan LCS ini akan diantar bertanding dengan Honda Odyssey dengan desain Team Liquid.

Nantinya, Team Liquid juga akan mendapatkan akses untuk sejumlah mobil Honda Civic. Selain soal transportasi, logo Honda akan dipasang di jersey Team Liquid dan keduanya akan berkolaborasi menggarap konten untuk League of Legends, Fortnite, dan Dota 2.

Menyadur dari Esports Observer, Phil Hruska, Manager of Media Strategy untuk Honda Amerika sempat memberikan komentarnya mengenai kerjasama ini. Ia melihat kerjasama ini sebagai langkah lanjut brand otomotif menggarap pasar milenial.

Team Liquid sendiri merupakan salah satu organisasi esports paling bergengsi di dunia yang cukup dikenal prestasinya di LoL ataupun Dota 2. Organisasi yang didirikan tahun 2000 ini juga memiliki tim di berbagai game lainnya seperti CS:GO, Rainbow 6: Siege, Street Fighter, Fortnite, PUBG dan yang lainnya.

Team Liquid Mundur dari DreamLeague Season 10 karena Alasan Kesehatan

Kabar kurang menyenangkan datang di tengah kompetisi Dota 2 Minor, DreamLeague Season 10 yang diadakan di Swedia. Salah satu tim unggulan yang lolos ke babak playoff, Team Liquid, terpaksa harus mengundurkan diri. Melalui akun Twitter resminya, Team Liquid mengumumkan bahwa alasan pengunduran diri itu adalah karena masalah kesehatan, namun mereka tidak memberi info lebih detail apa masalah yang dimaksud.

Team Liquid adalah salah satu dari delapan tim Dota 2 yang berhak maju ke babak utama DreamLeague Season 10. Mereka menjadi wakil Eropa bersama tim asal negara tuan rumah, yaitu The Final Tribe. Seharusnya, karena Team Liquid mengundurkan diri, tim MangoBay berhak menjadi pengganti sebagai pemegang peringkat tiga kualifikasi. Tapi MangoBay baru saja bubar, sehingga slot pengganti diisi oleh tim Lithium yang meraih peringkat empat.

Dibandingkan Team Liquid yang sudah senior—bahkan pernah menjadi juara The International—Lithium memang jauh lebih tidak terkenal. Tapi sebagai tim yang baru saja dibentuk musim ini, performa Lithium tidak buruk-buruk amat. Mereka meraih posisi pertama di babak Open Qualifier Kuala Lumpur Major wilayah Eropa, serta posisi keempat di babak Closed Qualifier.

Lithium belum memiliki gelar juara, tapi kekuatan mereka cukup patut diperhitungkan. Mungkin saja absennya Team Liquid dapat menjadi kesempatan mereka untuk mengukir nama sebagai tim top dunia. Lithium akan bersaing memperebutkan hadiah senilai total US$300.000 melawan tujuh tim lainnya, antara lain The Final Tribe, compLexity Gaming, ROONS, Na’Vi, RNG Up, Infamous, serta Tigers.

Lithium | Madara
Madara (Omar Dabachach) dari tim Lithium | Sumber: Faces of Esports

Babak utama DreamLeague Season 10 akan dimulai pada tanggal 29 Oktober – 4 November di Monster Energy DreamHack Studios, kota Stockholm, Swedia. Selain meraih uang hadiah, pemenang kompetisi ini juga akan mendapat slot khusus untuk maju ke Kuala Lumpur Major pada tanggal 16 – 18 November nanti. Catat tanggalnya, dan jangan lupa untuk mendukung tim kesayangan Anda.

Sumber: GosuGamers, Team Liquid, DreamHack.

Fasilitas Baru nan Mewah Team Liquid Adalah Bukti Pesatnya Pertumbuhan Industri Esport

Bagi yang mengikuti perkembangan esport, nama Team Liquid pasti sudah terdengar familier di telinga Anda, terutama sejak tim Dota 2-nya menjuarai turnamen paling bergengsi The International tahun lalu. Selain mendatangkan hadiah sebesar $10,8 juta, prestasi luar biasa tersebut tentu saja menjadi motivasi Team Liquid untuk terus mengasah talenta masing-masing atletnya.

Salah satu caranya adalah dengan membangun pusat latihan baru yang demikian mewah, jauh melebihi ekspektasi kita terhadap tempat berlatihnya suatu tim esport. Fasilitas baru tersebut bisa dianggap sebagai kado istimewa dari salah satu sponsor utama Team Liquid, yakni Alienware, yang sudah menemani tim asal Belanda tersebut selama enam tahun.

Maka dari itu, jangan kaget melihat nama Alienware Training Facility terpampang di gedung seluas ± 740 meter persegi itu. Lokasinya berada di kota Santa Monica, tidak jauh dari kantor pusat Riot Games, pengembang game League of Legends (LoL). Rencananya, fasilitas baru ini memang bakal dijadikan markas untuk kedua tim LoL (profesional dan amatir) serta satu tim Counter-Strike milik Team Liquid.

Salah satu sudut ruang berlatih di Alienware Training Facility milik Team Liquid / VentureBeat
Salah satu sudut ruang berlatih di Alienware Training Facility milik Team Liquid / VentureBeat

Namun jangan bayangkan fasilitas ini sebagai warnet luar biasa besar dengan komputer berspesifikasi kelas dewa, sebab Team Liquid juga memperhatikan aktivitas-aktivitas di luar sesi latihan. Para atlet akan didorong untuk berolahraga di gym setiap pagi, dan seorang ahli nutrisi dipercaya meracikkan menu dan pola makan yang sehat bagi masing-masing atlet.

Bicara soal spesifikasi komputer, Alienware benar-benar totalitas dalam memanjakan salah satu tim kebanggaannya tersebut. Sederet monitor 4K 25 inci telah disiapkan, demikian pula sejumlah gaming laptop dan PC, termasuk halnya komputer kelas sultan Area 51. Saya yakin sebagian dari Anda pasti bertanya dalam hati, “buat apa spesifikasi setinggi itu kalau hanya untuk bermain League of Legends dan CS:GO?”

Tidak, semua itu tidak akan disia-siakan begitu saja, sebab fasilitas ini juga bakal dihuni oleh tim manajemen, dan yang paling penting, oleh 1UP Studios, yang tidak lain merupakan tim produksi video mandiri milik Team Liquid sendiri. Semuanya diharapkan bisa bekerja dan berkolaborasi secara efisien dengan adanya fasilitas terpusat seperti ini.

Sampai sekarang fasilitas ini masih dalam tahap pembangunan, akan tetapi Team Liquid sudah punya rencana untuk membangun fasilitas serupa lain di kampung halamannya apabila semuanya berjalan dengan baik. Juga tidak menutup kemungkinan adalah inisiatif dari tim esport lainnya untuk membangun fasilitas serupa, apalagi jika melihat pertumbuhan industri esport yang begitu pesat, serta melibatkan perputaran uang dalam skala luar biasa besar.

Sumber: VentureBeat.

Rangkuman Perjalanan Panjang Team Liquid Raih Gelar Juara The International 2017

Kecuali Anda hidup di gua dan memutuskan akses ke internet, Anda pasti sudah mendengar kabar heboh mengenai kesuksesan dramatis Team Liquid dalam memenangkan The International 2017 dan membawa pulang uang senilai US$ 10,8 juta. Tapi seperti semua jawara turnamen TI sebelum mereka, Kuro Salehi Takhasomi dan kawan-kawan berjuang sangat berat.

Meski kurang sukses di Dota 2 Asian Championships, performa lima orang anggota divisi Dota 2 Team Liquid di Epicenter 2017 dan final DreamLeague Season 7 sangat memuaskan. Di TI 2017 sendiri, Team Liquid adalah satu dari tiga tim yang mewakilkan Negeri Barat. Sisanya – Invictus Gaming, Newbee, TNC – merupakan para penantang dari Timur.

Tak seperti di TI 6, Liquid memulai babak akhir The International 2017 dari posisi atas. Sayang sekali perjalanan awal mereka segera tertahan oleh Invictus Gaming. Tim Tiongkok itu sangat siap, mampu mengekspos taktik dan mengantisipasi gerak-gerik Liquid. Team Liquid sempat memenangkan ronde kedua, namun langkah yang terlalu terburu-buru menjadi sumber kejatuhan mereka.

Terjerembab di lower bracket, Team Liquid harus berhadapan dengan Team Secret yang diperkuat oleh Clement ‘Puppey’ Ivanov – sahabat baik dari sang kapten, KuroKy. Di sana, Puppey mendapatkan titel first blood dan selalu terlibat dalam hampir seluruh tumbangnya anggota Liquid. Selama sesi yang ketat itu, Liquid kembali terseok-seok di awal match ketiga, hingga mereka sukses menyapu empat anggota Secret dan membalikkan keadaan.

Di babak selanjutnya, Liquid dihadang oleh Empire yang dibantu Roman ‘Resolut1on’ Fominok, pemain cadangan terbaik saat ini. Di hari itu, keberuntungan berada di sisi Liquid dan mereka berhasil mengungguli Empire dengan skor 2-0. Hal ini sangat membantu mereka menghemat tenaga, karena setelah itu, Liquid dan Virtus.Pro harus bertempur dalam pertandingan terlama di sepanjang sejarah The International: 103 menit. Pertarungan sengit 2-1 itu menghabiskan waktu total tiga jam, dan Team Liquid keluar sebagai pemenangnya.

Melewati hari keempat event puncak yang melelahkan, momentum pergerakan Liquid berubah lebih cepat. Mereka berjaya melawan LGD Gaming berkat permainan lihai dari Miracle-. Dan di pertandingan kedua, Liquid menghancurkan pertahanan tim China itu bak pisau panas membelah keju. Untuk pertama kalinya, Team Liquid melaju hingga hari terakhir turnamen TI.

Sebelum menapakkan kaki di babak final, Liquid harus melewati LGD.Forever Young, tim yang paling mendominasi di The International. Sesudah sempat imbang satu versus satu dalam pertandingan super-ketat, keberanian Miracle- menyerang dengan Aegis di match ketiga membuahkan kemenangan bagi Liquid, serta meruntuhkan impian LGD.Forever Young untuk mengamankan dua tim Tiongkok di final.

Newbee menanti di grand final, dan sejauh ini, tim China tersebut berada di atas angin dan hampir tak tersentuh kekalahan. Namun Team Liquid berhasil membuktikan bahwa lawannya itu tetaplah manusia biasa. Rencana jitu KuroKy membuat mereka unggul di babak pertama dalam waktu cuma 27 menit. Match kedua berlangsung dengan tempo berbeda. Newbee mencoba menyergap Miracle-, tapi anggota Liquid sukses untuk terus mendukung rekannya itu.

Di pertandingan ketiga, Newbee mengubah taktik, dan mencoba menargetkan KuroKy. Langkah ini membuat mereka mulai menyusul Liquid. Dan di pertarungan dekat Roshan, Juggernaut punya Miracle- hampir tewas jika bukan karena gerakan penyelamatan luar biasa Maroun ‘GH’ Merhej. Keunggulan beralih ke Liquid berkat kerja sama cemerlang antara MinD_ContRoL, GH, and KuroKy dalam menewaskan lima hero Newbee.

Kemenangan Liquid atas Newbee dibarengi gemuruh teriakan penonton di KeyArena Seattle. Rasa gembira, bangga, bingung dan haru terlihat di wajah lelah MATUMBAMAN, KuroKy Miracle-, MinD_ContRoL dan GH begitu mereka keluar dari booth.

Dua tradisi (atau kutukan?) The International tetap terjaga di tahun ini: pemenang selalu berganti dari tim negeri Timur ke Barat dan sebaliknya, lalu sejauh ini tidak ada juara yang sama.

Sumber: TeamLiquidPro.com.

Civilization VI ‘Resmi’ Jadi Game eSport

Lahir 25 tahun silam, Civilization dianggap sebagai game strategi terpenting sepanjang masa, mempopulerkan genre 4X di mana pemain bisa memenangkan permainan lewat banyak cara. Perjalanannya dilanjutkan oleh judul keenam yang baru dilepas minggu lalu, dan sejauh ini, Civilization VI memperoleh sanjungan dari para reviewer. Tapi ada hal unik terjadi selepas peluncuran Civ VI.

Seri Civilization terkenal dengan gameplay yang sangat detail dan adiktif, berpotensi mengonsumsi banyak waktu Anda. Meski cukup serius, Civilization juga sangat nikmat dimainkan untuk mengisi waktu luang. Namun menariknya, pengumuman Team Liquid ‘resmi’ mengubah Civilization VI jadi permainan kompetitif. Management tim eSport asal Belanda itu menginformasikan bahwa mereka mendirikan divisi baru untuk bertanding di Civ VI.

Team Liquid menunjuk Stephen ‘MrGameTheory’ Takowsky, gamer strategi legendaris, sebagai kapten tim. Formasinya memang belum diungkap, Team Liquid berencana mengumumkan dua lagi anggota tim Civilization VI pada tanggal 29 Oktober besok, memilih ‘gamer yang secara konsisten memperlihatkan pemahaman mendalam terhadap elemen-elemen strategis yang dibutuhkan untuk mendominasi permainan’.

Tapi mengapa Civilization VI?

Menurut pendapat co-CEO Team Liquid Steve ‘LiQuiD112’ Arhancet di blog, Civilization VI menyimpan kedalaman strategi yang sulit ditandingi, bahkan mungkin dianggap terlalu kompleks untuk bisa masuk ke kategori eSport. Meski demikian, komunitasnya terus berkembang dan pelan-pelan kemampuan sesungguhnya para gamer elit mulai terekspos. Baginya, Civilization merupakan platform sempurna bagi pakar strategi buat memamerkan keahlian mereka, dan pantas duduk sejajar dengan game eSport lain.

Stephen Takowsky sendiri dipilih memimpin divisi Civ VI Team Liquid karena ia adalah seorang mantan juara dunia yang pernah menjadi pemain nomor satu di Civilization Revolution, liga internasional Civilization IV serta Civilization V. MrGameTheory juga memegang rekor kemenangan terbanyak dalam pertandingan satu versus dua, satu lawan tiga, satu versus empat, sampai satu lawan lima. Bagi komunitas, Takowsky dikenal sebagai legenda atau ‘dewanya’ Civilization.

Sang co-CEO juga mengingatkan bahwa perjalanan Team Liquid di kancah eSport berawal dari game strategi, di mana rekannya Victor ‘Nazgul’ Goossens memulai karier lewat StarCraft, mengubah Team Liquid jadi website StarCraft terpopuler saat itu. Untuk mendukung langkah tersebut, Team Liquid berniat melangsungkan beberapa turnamen dalam waktu dekat, kemungkinan dimaksudkan buat menyaring pemain-pemain baru berbakat.

“Para pemain kompetitif ialah mereka yang memiliki hasrat besar, mereka yang bersungguh-sungguh memaksimalkan efisiensi dalam tiap turn,” pungkas Takowsky.

Valve Umumkan Enam Tim Undangan The International 2016

Melihat event sebelumnya, turnamen Dota 2 The International 2016 berpotensi untuk menjadi lebih besar lagi. Detail pertama mengenainya terungkap akhir Maret silam bersamaan dengan pengumuman penjualan tiket. Mayoritas tim harus berjuang di babak kualifikasi demi memperebutkan kursi regional, namun ada sejumlah tim yang dianggap spesial oleh sang penyelenggara.

Lewat situs Dota 2, Valve Corporation menyingkap enam tim ‘udangan’ yang akan bertanding melawan perwakilan dari Eropa, Tiongkok, Asia Tenggara, Amerika serta pemenang dan runner-up wild card. Mereka adalah OG, Team Liquid, Newbee, LCD Gaming, MVP Phoenix serta Natus Vincere. Mungkin Anda melihat sedikit kejanggalan di sini: juara tahun lalu, yakni Evil Geniuses, tidak ada di antara mereka.

Berdasarkan penjelasan PC Gamer, EG dan Team Secret melakukan pelanggaran terkait batasan waktu transfer pemain, yang menyebabkan mereka harus melewati ronde kualifikasi terbuka – dimulai tanggal 21 sampai 24 Juni. Pemilihan keenam tim menunjukkan dinamisnya ekosistem Dota 2, tidak hanya diikuti oleh nama-nama familier saja. Ambil contohnya OG: mereka ialah tim baru, berdiri kurang dari setahun, tapi sudah memenangkan beberapa kejuaraan besar.

Menariknya lagi, MVP Phoenix dari Korea malah mendapatkan undangan kehormatan itu, dan bukan Fnatic yang selalu berhasil mengalahkan mereka. Menurut analisis di Reddit, MVP Phoenix memiliki rasio jumlah kemenangan turnamen LAN lebih banyak dibanding online. Di mata Valve, hal tersebut lebih berarti. Sedangkan LGD sendiri sukses menempati posisi keempat di Manila Major, mengusung mereka di atas Fnatic dan Alliance.

Na’Vi juga merupakan pilihan menarik. Hanya ada dua anggota veteran di tim pemenang The International pertama ini (Dendi dan Artstyle) yang memperkuat formasinya. Nama mereka kembali terdengar setelah jarang ikut di kejuaraan papan atas akibat ‘faktor ketidakstabilan internal’. Namun perlahan-lahan, Natus Vincere kembali membuktikan kemampuan mereka di ajang-ajang LAN.

Newbee asal China memang menjadi salah satu mantan juara yang diundang Valve, tapi formasinya sudah cukup berbeda dari ketika mereka memenangkan The International 2014. Newbee baru tersebut diperkuat oleh talenta-talenta terbaik Tiongkok, dan mengawali tahun ini dengan mulus dan tidak terkalahkan, hingga dihadang OG.

Acara puncak The International 2016 akan kembali dilangsungkan di KeyArena, Seattle, pada tanggal 3 sampai 13 Agustus nanti. Sebelum itu, babak kualifikasi regional (8 tim dari Amerika, dan 10 grup masing-masing dari China, Eropa dan Asia Tenggara) akan dilaksanakan tanggal 25 hingga 28 Juni 2016.