Komunitas Malang Gelar Turnamen Tekken World Tour Dojo Pertama di Indonesia

Tekken 7 memang layak menjadi fighting game paling populer di Indonesia saat ini. Selain karena franchise Tekken itu sendiri sudah punya nama sejak era PS1, Tekken 7 juga menyajikan gameplay yang penuh hype, tampilan visual keren, serta variasi karakter dengan gaya permainan beragam. Apalagi dengan adanya kemunculan karakter-karakter tamu dari game lain seperti Geese Howard atau Noctis Lucis Caelum, membuat game ini bisa membuat orang-orang yang awalnya tidak berminat bermain untuk mulai mencoba.

Secara kompetitif, Bandai Namco juga menunjukkan dukungan terhadap komunitas-komunitas kecil untuk bisa menggelar turnamen yang diakui secara resmi. Lewat sistem bernama Dojo, kini siapa saja berkesempatan untuk mengadakan turnamen sambil menawarkan Tekken World Tour Ranking Point. Jumlah poin yang bisa diberikan bervariasi tergantung dari seberapa besar turnamennya. Bandai Namco memfasilitasi beberapa tingkatan turnamen Dojo, dari Dojo 16+ (beranggota 16 peserta atau lebih), 32+, 64+, hingga 96+. Lebih dari itu maka turnamen sudah bisa masuk kasta yang lebih tinggi yaitu kasta Challenger.

Tekken World Tour 2019 - Ranking Points
Pembagian Ranking Points TWT 2019 | Sumber: Bandai Namco

Keberadaan Dojo tentunya membuat iklim kompetitif Tekken 7 semakin ramai di level akar rumput. Beberapa waktu lalu misalnya, salah satu komunitas Tekken yang berbasis di kota Malang baru saja menggelar turnamen Dojo yang diklaim sebagai turnamen Dojo pertama di Indonesia.

Komunitas yang bernama Malang Tekken Brotherhood itu mengadakan acaranya pada hari Minggu, tanggal 22 September 2019 di Lippo Plaza Batu. Mereka juga ditemani oleh komunitas Cross Gathering yang turut meramaikan acara dengan membuka booth untuk bermain secara kasual. Beberapa pihak turut mendukung pengadaan acara ini, termasuk provider seluler Tri, Ayam Goreng Nelongso, dan toko komputer Blossom Zones (B-Zone).

Sesuai informasi bracket yang tercatat di smash.gg, turnamen ini diikuti oleh 66 peserta terdaftar. Sebagian di antaranya merupakan pemain asal Malang sendiri, tapi ada juga sebagian yang datang dari luar kota. Beberapa nama di dalamnya merupakan peserta yang beberapa waktu lalu juga mengikuti turnamen Tekken 7 Creators Super Fest 2019 Surabaya.

Malang Tekken Brotherhood Dojo - Poster
Sumber: Malang Tekken Brotherhood

Turnamen kali ini diwarnai oleh sejumlah kejadian menarik, salah satunya yaitu kemunculan karakter Zafina di babak Top 8. Berhubung Zafina baru dirilis di Tekken 7 Season 3, tepatnya tanggal 9 September lalu, kehadiran karakter ini merupakan angin segar di kancah Tekken kompetitif. Zafina dimainkan oleh Mahendra Kumala Adi alias Kokushi_Mushou.

Serunya lagi, bukan hanya masuk Top 8, Zafina milik Kokushi_Mushou bahkan berhasil maju hingga babak Grand Final. Di sini ia berhadapan dengan Darmawan Sie alias M45T4Z. Kokushi_Mushou maju dari jalur Winners’ Bracket, sementara M45T4Z masuk Grand Final setelah mengalahkan Tommy Santoso alias Mishima Boy di Losers’ Final.

Gerakan Zafina yang sulit diprediksi memang merupakan kekuatan tersendiri, akan tetapi M45T4Z menunjukkan keahliannya dalam membaca gerakan lawan. Dengan Law andalannya, ia berkali-kali menangkal serangan Zafina yang unsafe dan membalas dengan punishment yang menyakitkan. Begitu rapi permainan M45T4Z, komentator bahkan menyebut Law seperti “sedang menjadi Super Saiyan”. M45T4Z tampil sangat mendominasi, ia melakukan bracket rest dengan skor telak 3-0 dan akhirnya menjadi juara dengan skor 3-0 lagi.

Berikut peringkat Top 8 Malang Tekken Brotherhood Dojo:

  • Juara 1: Bigetron | M45T4Z
  • Juara 2: KMPT Malang | Kokushi_Mushou
  • Juara 3: Mishima Boy
  • Juara 4: RBX | ReVerse
  • Juara 5: PUBAR | e-Kuma
  • Juara 5: PUBAR | RG1
  • Juara 7: Ed
  • Juara 7: MECHOTOT

Bertarung Sengit, R-Tech Berhasil Menjadi Juara Hybrid Cup Tekken 7

Hybrid Cup telah selesai digelar akhir pekan kemarin (7-8 September 2019). Pertandingan antar jagoan Tekken dari Jakarta dan sekitarnya akhirnya berhasil menemukan juaranya. Christian “R-Tech” berhasil keluar menjadi juara pertama setelah mengalahkan lawan-lawan yang tangguh, termasuk kontingen Indonesia untuk cabang Esports Tekken 7 SEA Games 2019 , Anthony “TJ”.

Selain sengitnya persaingan antara R-Tech dengan TJ, ada beberapa hal menarik dari kompetisi Hybrid Cup. Salah satunya, kompetisi ini bisa dibilang sebagai kompetisi terakhir yang menggunakan Tekken 7 Season 2. Hal ini mengingat, 10 September mendatang update Tekken 7 Season 3 akan hadir dengan berbagai konten baru yang menarik.

Kompetisi ini juga jadi menarik karena diikuti oleh berbagai jagoan Tekken 7 dari dareah Jakarta dan sekitarnya. Nama-nama yang cukup sering malang melintang di beberapa kompetisi juga turut hadir di sini, seperti WIF | Silver, Myth | Link yang berasal dari Bogor, ataupun CHAOS | Hero.

Keseruan Hybrid Cup hari pertama. Myth | Link (kanan) salah satu peserta asal Bogor yang tampil menjanjikan di kompetisi ini. Dokumentasi Hybrid - Ajie Zata
Keseruan Hybrid Cup hari pertama. Myth | Link (kanan) salah satu peserta asal Bogor yang tampil menjanjikan di kompetisi ini. Dokumentasi Hybrid – Ajie Zata

Pertandingan Hybrid Cup sendiri berlangsung dengan cukup sengit. Apalagi ketika pertandingan sudah memasuki fase top 16 final, yang diselenggarakan pada hari kedua (8 September 2019). Pada bracket atas, Xiaoyu dari Myth | Link harus bertemu dengan Jack-7 dari R-Tech. Set pertama dari seri best-of-3, R-Tech tampil dengan meyakinkan, berhasil memukul Myth | Link habis-habisan. Pertandingan set pertama selesai di ronde keempat dengan skor 3-1.

Melaju ke set kedua, Myth | Link mulai bangkit dan mulai memberikan perlawanan yang berarti. Link berhasil membuat skor jadi 2-2, dan hampir bisa memenangkan set ini. Sayang, bantingan Tombstone milik Jack-7 tak dapat dilepas oleh Link, yang langsung mengamankan posisi R-Tech di babak selanjutnya.

Sumber: Challonge Hybrid
Bracket Top 16 turnamen Hybrid Cup. Sumber: Challonge Hybrid

Sementara di bracket bawah ada perjuangan DRivals | Pricefield dan WIF | Silver yang sama-sama menunjukkan daya juang yang kuat untuk merangkak dari bawah. Pricefield dengan Kazumi yang ia mainkan, berkali-kali mendominasi permainan. Sempat tersandung satu kali saat melawan CHAOS | Hero, namun tetap berhasil melaju ke Loser Round 5.

Perjuangan WIF | Silver juga terbilang tak jauh beda. Sempat tersungkur di Losers Round 2 ketika melawan Myth |RTG, namun perjuangan Silver setelahnya terbilang cukup mulus. Sampai ke titik penentuan, Pricefield akhirnya harus bertemu dengan Silver.

Pertarungan berjalan dengan alot, dengan keduanya sama-sama melakukan serangan-serangan agresif. Silver sempat berhasil merebut satu set, namun Pricefield yang kini bermain dengan lebih hati-hati, berhasil menangkan dua set dan melaju ke babak berikutnya.

Pada bracket atas, pertarungan antar TJ dengan R-Tech akhirnya tak terhindarkan. Menariknya, dalam pertemuannya, mereka sama-sama tidak menggunakan karakter andalannya. TJ yang biasanya menggunakan Geese kini menggunakan Lee. R-Tech yang biasanya menggunakan Jack-7 kini menggunakan Bryan.

Walau tidak menggunakan karakter andalan, keduanya tetap menunjukkan pertarungan terbaiknya. R-Tech memang terlihat lebih menguasai pertarungan, sementara TJ cenderung kesulitan mencari celah dari musuhnya. Pada babak semifinal, TJ pun harus rela tersungkur ke loser bracket setelah kalah 3-1 dalam set pertarungan best-of-5.

Di bracket bawah, terjadi perang saudara DRivals antara TJ dengan Pricefield. Kembali bertarung dalam set best-of-5, TJ masih bertahan menggunakan Lee. Pricefield kembali melakukan perlawanan yang sangat agresif, berkali-kali berhasil menundukkan TJ.

Pricefield berhasil memaksa TJ bermain di set kelima. Pada pertandingan tersebut, TJ sebenarnya cukup menangkan satu ronde lagi demi lolos ke babak final. Namun lagi dan lagi Pricefield berhasil menekan skor jadi 2-1. Ronde 4 pertandingan set kelima, Pricefield langsung memberi shock therapy.

TJ dengan sisa darah yang sangat tipis ternyata berhasil menemukan momentumnya. Satu kali serangan kombo yang memojokkan ternyata berhasil membuat Pricefield bangun dengan sembrono. Akhirnya serangan Rage Drive milik TJ yang tidak berhasil diterka oleh Pricefield berhasil masuk dan langsung menyelesaikan pertandingan loser finals.

Babak Final menjadi rematch antara TJ melawan R-Tech. Kembali menggunakan Bryan, R-Tech berhasil mendapatkan dua set dengan cukup mudah. TJ lalu mencoba ganti karakter dan memainkan Paul. Pergantian tersebut ternyata berhasil memberi sedikit kejutan kepada R-Tech, yang membuatnya kalah satu set.

Masuk set keempat, pertandingan ini jadi penentuan bagi R-Tech karena skor kini jadi 2-1. Pertarungan berjalan dengan sengit, yang memaksa keduanya bertarung sampai ronde kelima. TJ padahal hampir saja mendapatkan kesempatan untuk memenangkan ronde ini dengan serangan kombinasi di tembok.

Sayangnya kombinasi tersebut tidak maksimal. R-Tech yang masih bisa bangkit berhasil menerka dan menahan serangan bawah milik TJ. Bryan dari R-Tech tak lagi ragu melihat kesempatan tersebut dan melancarkan serangan balasan yang mengalahkan TJ.

Akhirnya Christian “R-Tech” pun keluar sebagai juara Hybrid Cup Tekken 7. Berikut top 3 Turnamen Hybrid Cup Tekken 7.

Dokumentasi Hybrid - Ajie Zata
Dokumentasi Hybrid – Ajie Zata
  1. R-Tech – Juara 1 (Rp2.000.000,- + Merchandise & Voucher Google Play senilai Rp150.000)
  2. DRivals | TJ – Peringkat 2 (Rp700.000,- Merchandise & Voucher Google Play senilai Rp50.000)
  3. DRivals | Pricefield – Peringkat 2 (Rp300.000,- Merchandise & Voucher Google Play senilai Rp50.000)

Selamat bagi para pemenang! R-Tech kembali berhasil membuktikan diri sebagai salah satu pemain Tekken 7 terbaik. Terima kasih atas partisipasinya, sampai bertemu di Hybrid Cup selanjutnya!

Daftar 16 Besar Turnamen Hybrid Cup Tekken 7

Turnamen Hybrid Cup yang mempertandingkan Tekken 7 akan memasuki babak 16 besar. Setelah hari pertama sebanyak 32 peserta bertanding dengan sengit dalam 8 grup, kini waktunya para peserta yang lolos ke babak berikutnya untuk unjuk gigi dan berlomba untuk menjadi yang terbaik di hari kedua.

DSC06377

Berikut adalah daftar peserta di 16 besar:

Winners Side

DRivals | TJ.Hybrid
WIF | Silver
Mrv
CHAOS | Hero
Drivals |C-O-B-U-S.Hybrid
Myth | link
DRivals | Nodrop.Hybrid
R-TecH

Losers Side

UwU| Ar’Fear
DRivals | Jackbosstin.Hybrid
DRivals | Adnairoon
WIF | CJ
WIF | abel
Myth | RTG
DRivals | Retardo.Hybrid

Semua tim ini akan tampil tanggal 8 September 2019 dengan sistem pertandingan double elimination. Untuk bracket bisa dilihat di Challonge.com/HybridCupTekken7.

Hybrid Cup – Tekken 7 ini merupakan hasil kerja sama dengan Advance Guard sebagai strategic partner. Acara ini disponsori oleh Game.ly, Logitech, PEX Chair, dan Imajin. Hybrid.co.id sebagai penyelenggara, lewat program Hybrid Dojo berharap bahwa Hybrid Cup ini menjadi salah satu dukungan bagi komunitas Tekken 7 agar bisa berkembang lebih pesat. Rencananya Hybrid Cup juga akan menjadi program rutin yang diadakan oleh Hybrid Dojo.

Acara bakal 16 besar besok terbuka untuk umum untuk menonton pertandingan, serta disediakan pula beberapa laptop untuk bermain casual. Acara akan dimulai kurang lebih pukul 12.30 WIB. Hybrid Cup diselenggarakan di Hybrid Dojo – DailySocial HQ, Jl. Kemang Selatan 1D No. 2, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Selamat kepada para peserta yang lolos ke babak 16 besar, good luck and have fun!

Panduan Persiapan Turnamen Tekken 7 Hybrid Cup, 7 September 2019

Wahai petarung-petarung Tekken di Indonesia, apakah Anda semua sudah siap? Tinggal satu hari lagi, tepatnya pada tanggal 7 – 8 September 2019, kejuaraan Hybrid Cup – Tekken 7 akan digelar! Turnamen perdana persembahan Hybrid.co.id ini mengajak Anda untuk bertemu, berkumpul, dan bersaing dengan para penggemar Tekken lainnya dan memperebutkan hadiah senilai Rp3.000.000.

Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, Hybrid Cup – Tekken 7 akan digelar di Hybrid Dojo – DailySocial HQ, Jl. Kemang Selatan 1D No. 2, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Saat ini pendaftaran telah ditutup, namun Anda tetap dapat hadir untuk menonton pertandingan dan menyemangati pemain-pemain favorit Anda. Hybrid juga menyediakan ruang dan setup untuk bermain game secara kasual bersama pengunjung lainnya.

Perlu Anda ketahui bahwa pertandingan Hybrid Cup terbagi ke dalam dua babak, yaitu babak penyisihan (Pool) di hari pertama dan babak Top 16 Final di hari kedua. Pool itu sendiri terdiri dari delapan Pool, dari Pool A hingga Pool H. Pertandingan untuk Pool A – B – C – D akan berlangsung pada hari Sabtu (7 September) pukul 13.30 – 15.00 WIB. Sementara untuk Pool E – F – G – H berlangsung pada pukul 15.00 – 16.30 WIB. Para peserta diharapkan untuk standby di lokasi satu jam sebelum pertandingan dimulai.

Babak Top 16 Final akan dilaksanakan pada hari Minggu (8 September), pada pukul 12.00 – 17.00 WIB dan langsung dilanjutkan dengan prosesi penyerahan hadiah.

Hybrid Cup merupakan kesempatan bagi Anda untuk menonton aksi para veteran Tekken Indonesia langsung dari dekat. Beberapa nama yang telah terdaftar meliputi R-TecH (pemain profesional dari tim Alter Ego), TJ (anggota kontingen SEA Games Tekken 7 Indonesia), Nodrop dan Jackbosstin (founder tim DRivals), dan masih banyak lagi. Anda dapat melihat daftar peserta serta pembagian Pool dalam tabel di bawah.

Hybrid Cup - Bracket

Babak penyisihan Hybrid Cup akan dilaksanakan dengan sistem Round Robin Best of 3. Kemudian, 2 pemain dengan performa terbaik dari masing-masing Pool akan maju ke babak Top 16. Peraih peringkat 1 Pool maju ke Top 16 lewat jalur Winners Bracket, sementara peringkat 2 maju lewat jalur Losers Bracket. Di babak final nanti, para juara akan mendapat hadiah dengan rincian sebagai berikut:

  • Juara 1: Rp2.000.000 + voucher dan merchandise dari sponsor
  • Juara 2: Rp700.000 + voucher dan merchandise dari sponsor
  • Juara 3: Rp300.000 + voucher dan merchandise dari sponsor

Hybrid Cup – Tekken 7 kali ini merupakan hasil kerja sama dengan Advance Guard sebagai strategic partner. Acara ini disponsori oleh Game.ly, Logitech, PEX Chair, dan Imajin. Sampai ketemu esok hari, dan jangan lupa untuk terus memantau Hybrid.co.id untuk berita terkini seputar ekosistem esports fighting game Indonesia. Good luck, have fun!

[VIDEO] Anthony “TJ” Soal Pengalaman Kompetitif Tekken dan Persiapan SEA Games

Esports untuk SEA Games 2019 menjadi salah satu topik pembicaraan yang hangat di kalangan komunitas gamers. Pekan lalu kita berbincang dengan pelatih kontingen Mobile Legends Esports SEA Games 2019, Jeremy “Tibold”.

Untuk episode 8 #HybridTalk kami berbincang dengan kontingen cabang Tekken 7 Esports SEA Games 2019, Anthony “TJ”. Walau sosok yang satu ini bisa dibilang “anak baru” di kalangan FGC (Fighting Games Community) Indonesia, namun kemampuan bermainnya terbilang menjadi salah satu yang cukup disegani.

Pada proses seleksi Tekken 7 SEA Games 2019 saja, ia bahkan berhasil mencatatkan rekor tak terkalahkan sepanjang pertandingan IENC 2019; walau akhirnya harus babak belur lawan Muhammad “Meat” Adriansyah.

Penasaran bagaimana perjalanan seorang Anthony “TJ” mengenal Tekken sampai akhirnya bisa jadi jagoan Tekken seperti sekarang? Saksikan saja #HybridTalk episode 8 pada video yang ada di bawah ini.

Rivalitas Antarkota dalam Turnamen Tekken 7 Creators Super Fest 2019 Surabaya

Creators Super Fest (CSF) adalah sebuah event yang memfasilitasi para kreator dan komunitas lokal Indonesia untuk berkumpul, menikmati hiburan, serta memamerkan dan menjual karya-karya mereka ke khalayak ramai. Ditambah lagi dengan adanya kreator-kreator luar negeri sebagai tamu undangan, acara yang merupakan “adik” dari Anime Festival Asia (AFA) ini memiliki nuansa yang khas, meriah namun sangat kental dengan atmosfer grassroot.

Tahun 2019 ini, untuk pertama kalinya Creators Super Fest tidak hanya diadakan di Jakarta, tapi juga di Surabaya. Berlangsung dua hari pada tanggal 31 Agustus – 1 September kemarin, acara ini juga jadi tempat berlangsungnya turnamen Tekken 7 yang digelar oleh komunitas Drop The Cap bekerja sama dengan pihak Creators Super Fest AFA. Seperti apa keseruan kompetisi tersebut, simak liputan langsung Hybrid di bawah ini.

Keceriaan yang tersusun rapi

Sebetulnya ketika melihat pengumuman turnamen Tekken 7 CSF 2019, saya berpikir bahwa turnamen ini akan dibagi ke dalam dua hari. Hari pertama untuk babak grup, dan hari kedua untuk pertadingan-pertandingan final. Tapi ternyata tidak. Ketika sudah sampai di venue dan melakukan pendaftaran ulang—saya juga hadir sebagai peserta—ternyata turnamen ini berlangsung selama satu hari saja dari awal sampai selesai.

Keputusan menempatkan seluruh pertandingan di satu hari pada akhirnya merupakan keputusan tepat, karena peserta turnamen ini juga banyak yang datang dari luar kota. Dengan demikian, mereka tidak perlu menginap untuk menunggu pertandingan esok harinya atau menghabiskan ongkos pulang pergi dua kali. Kedatangan komunitas luar kota ini juga menghadirkan keseruan tersendiri yang akan kita bahas nanti.

Tekken 7 CSF 2019 - Photo 1
Suasana turnamen Tekken 7 CSF 2019 Surabaya

Turnamen Tekken 7 CSF 2019 diikuti oleh kurang lebih 40 peserta terdaftar. Di hari-H ada beberapa peserta yang tidak hadir, akan tetapi jumlah pesertanya sudah cukup banyak untuk membuat sebuah kompetisi yang seru. Para pengunjung acara pun cukup antusias menonton, membuat lokasi turnamen yang berada di samping booth Drop The Cap ini selalu terlihat ramai.

Saya cukup salut dengan Drop The Cap yang menjadi organizer dari turnamen ini, karena mereka berhasil menjalankan seluruh acara dengan begitu rapi. Dengan empat setup PS4 untuk bermain (sesuai jumlah grup di bracket), serta satu kru penanggung jawab di setiap grup, turnamen dapat berjalan dengan efektif dan lancar sesuai jadwal. Pihak panitia juga sangat baik dalam menyampaikan hal-hal seperti aturan bermain, siapa lawan berikutnya, menyediakan controller, hingga membantu peserta dalam mengoperasikan setup yang digunakan.

Mungkin satu kekurangan minor adalah jumlah monitor besar yang hanya ada dua, padahal setup permainan ada empat. Sehingga tidak semua pertandingan bisa ditonton dengan leluasa. Monitor besar hanya menampilkan pertandingan untuk setup Grup B dan Grup C, padahal di Grup A dan Grup D juga banyak terjadi pertarungan seru. Namun kekurangan ini tidak mengganggu keseruan turnamen keseluruhan.

Tekken 7 CSF 2019 - Photo 2
Penonton dapat mengikuti pertandingan lewat dua monitor besar

Meski skala turnamennya tidak begitu besar, cukup banyak pemain yang menarik perhatian dalam kompetisi kali ini. Di antaranya Bigetron | M45T4Z yang menunjukkan permainan Law yang rapi. Hadir juga Mishima Boy, yang sempat tidak saya kenali karena ia menggunakan nickname berbeda ketika mendaftar. Jaka, KenKen, dan Shomus juga termasuk beberapa peserta yang menarik perhatian dan berhasil membuat para penonton berdecak kagum.

Sekilas tentang Drop The Cap

Di sela-sela kesibukan berjalannya turnamen, saya sempat mencuri waktu untuk berbincang singkat dengan Jason Nuryadin, ketua panitia Tekken 7 CSF 2019 sekaligus Community Manager dari Drop The Cap. Jason menceritakan sekilas tentang apa itu Drop The Cap, kegiatannya, juga kondisi komunitas fighting game di wilayah Surabaya.

Drop The Cap didirikan pada tanggal 24 Januari 2017, dengan pendiri yang bernama Dwiky dan saat ini diketuai oleh Yusuf. Pada dasarnya Drop The Cap atau DTC merupakan komunitas yang didirikan untuk mewadahi penggemar segala jenis fighting game di Surabaya. “Kita itu fighting game-nya general ya, jadi kita menerima 2D anime fighter, habis gitu 2D klasik kayak Street Fighter, Mortal Kombat, Samurai Shodown. Habis gitu 3D game seperti Tekken, juga Soulcalibur, sama Virtua Fighter, DOA, itu kita nerima,” kata Jason.

Drop The Cap - Booth
Booth Drop The Cap di CSF 2019 Surabaya

Ketika ditanya tentang makna Drop The Cap, Jason bercerita bahwa nama ini memiliki dua makna. Pertama, secara harfiah istilah Drop The Cap yang berarti “menjatuhkan topi” itu diambil dari pose kemenangan khas karakter Terry Bogard dalam seri Fatal Fury/The King of Fighters. Kemudian kedua adalah istilah “cap” yang bisa diartikan sebagai koin, maka “drop the cap” merupakan gambaran seseorang yang memasukkan koin ke mesin arcade untuk bermain game.

Bila dibandingkan dengan beberapa komunitas fighting game lain, Jason mengaku bahwa Drop The Cap cenderung lebih kasual ketimbang fokus pada esports tetapi tetap memiliki semangat bersaing dan berkembang. Menurutnya, di Surabaya terdapat dua komunitas fighting game yang cukup besar saat ini, yaitu Drop The Cap dan STC (Surabaya Tekken Community). Namun STC memang khusus hanya untuk Tekken, dan lebih kompetitif.

“Kita juga kompetitif tapi tidak sampai segitunya. Kita pinginnya itu open arcade. Maksudnya gini, setiap orang itu bisa masuk keluar sambil main. Yang penting mereka bermain, kita senang, gitu. Kita cuma pinginnya anak-anak kumpul, kalau bisa bawa setup terima kasih, kalau nggak ya kita yang penting butuh orang. Karena fighting game itu kan permainan dua orang atau lebih. Kita pinginnya mereka bisa main bareng, seneng-seneng bareng,” demikian Jason bercerita.

Drop The Cap - BBCTAG Mini Tournament
Sumber: Drop The Cap

Kegiatan utama yang rutin diadakan oleh Drop The Cap memang adalah gathering untuk bermain bersama. Mereka biasa melakukan gathering setiap hari Jumat di BOBER Cafe, Jemursari, Surabaya, dari jam 7 malam sampai jam 1 pagi. Sementara untuk kompetisi, Tekken 7 CSF 2019 ini baru turnamen kedua yang mereka adakan. Yang pertama adalah turnamen Samurai Shodown di bulan Juli lalu, disusul oleh turnamen mini BlazBlue Cross Tag Battle pada tanggal 15 September nanti.

Karena merupakan komunitas yang berarahan kasual, anggota Drop The Cap pun punya karakter yang cukup bervariasi. Mulai dari anggota muda yang masih SMA, hingga anggota yang sudah dewasa dan memiliki keluarga sendiri, semuanya ada. Drop The Cap berharap lebih banyak penggemar fighting game yang bisa bergabung sebagai bagian dari komunitas ini, saling bertukar kegemaran, dan yang terpenting merasa nyaman. “Pengennya kita itu bikin family dulu, bukan esports-nya dulu,” ujar Jason.

Rivalitas antarkota di babak final

Turnamen Tekken 7 CSF 2019 Surabaya dimulai pada pukul 13.00 WIB, dengan babak Grand Final yang diletakkan di penghujung acara, pukul 19.30 WIB. Penempatan waktu seperti ini memiliki satu kelemahan, yaitu banyaknya pengunjung yang sudah pulang sehingga massa menjadi agak sepi.

Tekken 7 CSF 2019 - Final Stage
Panggung Grand Final, serasa “mini EVO”

Sebagai gantinya, para pengunjung yang tersisa semuanya benar-benar penggemar fighting game yang ingin menonton pertandingan Tekken di babak puncak. Meski jumlahnya tak sebanyak massa di siang hari, suasananya tetap heboh dan meriah. Apalagi Grand Final ditayangkan di layar besar panggung utama CSF 2019 Surabaya, membuat suasana malam itu terasa seperti sebuah “mini EVO” saja.

Dua pemain yang lolos ke Grand Final adalah Mishima Boy (alias Myboy) dan Jaka. Nama Mishima Boy mungkin sudah tak asing di telinga Anda yang mengikuti dunia esports fighting game Indonesia. Pria bernama asli Tommy ini merupakan juara di turnamen Fight Fest 2019/Indonesia Esports Games (IEG) 2018, juga tercatat sebagai salah satu pemain Rank AA di Advance Guard Ranking. Dengan karakter Jin andalannya, ia melenggang ke Grand Final lewat jalur Winners’ Bracket.

Sebaliknya, Jaka yang jauh-jauh datang dari Malang harus berusaha mendaki Losers’ Bracket setelah kalah dari Mishima Boy di semifinal. Pada awalnya bukan favorit juara, permainan Jaka yang sangat agresif dengan Akuma benar-benar mematahkan ekspektasi semua orang. Ia mengeliminasi Shomus dan M45T4Z, juga memaksa KenKen untuk harus puas menempati peringkat 3.

Tekken 7 CSF 2019 - Smash Bros Challenge
Challenge Super Smash Bros. bersama cosplayer Heyleydia dari Thailand

Grand Final Tekken 7 CSF 2019 Surabaya menjadi panggung rivalitas komunitas fighting game dari dua kota, Surabaya vs. Malang. Begitu pertandingan dimulai, Jaka langsung menunjukkan aksi meledak-ledak seperti sedang kerasukan Awais Honey saja. Dengan taktik vortex yang cantik, serta keahliannya memanfaatkan dinding untuk damage maksimal, Jaka berhasil melakukan bracket reset dengan skor gemilang 0-3.

Akan tetapi Mishima Boy tidak menyerah. Berganti karakter dari Jin ke Heihachi, Mishima Boy beradaptasi terhadap taktik Jaka kemudian memukul balik setiap ada kesempatan. Pergantian stage ke arena yang tidak memiliki dinding juga kurang menguntungkan bagi Akuma. Berulang kali Jaka menjatuhkan combo, mungkin karena tekanan mental, apalagi Akuma memang membutuhkan keahlian eksekusi yang sangat tinggi.

Kedua pemain kejar-mengejar angka, dan setelah pertarungan yang sengit, akhirnya Jaka harus mengakui keunggulan lawannya dengan skor 3-2. Mishima Boy pun keluar sebagai juara, dan berhak membawa pulang hadiah berupa tabungan senilai Rp1.000.000 dari bank CIMB Niaga. Jaka yang menjadi juara 2 menerima hadiah tabungan senilai Rp700.000, sedangkan KenKen di posisi peringkat 3 berhak atas tabungan senilai Rp300.000.

Tekken 7 CSF 2019 - Mishima Boy
Mishima Boy, senang bisa bertemu pemain-pemain Tekken dari Malang

“Kesan saya selama masa turnamen sangat menyenangkan, bisa bertemu dengan pemain di luar Surabaya. Salah satunya pemain Tekken dari Malang namanya Jaka, Hendra, termasuk juga Yusi, mereka jauh-jauh dari Malang. Saya pemain Tekken bernama Tommy dari Surabaya mengucapkan terima kasih banyak atas partisipasi mengikuti turnamen Tekken 7 di Surabaya,” demikian komentar Mishima Boy seusai pertandingan.

Peringkat Top 8 Tekken 7 Creators Super Fest 2019 Surabaya:

  • Juara 1: Mishima Boy (alias Myboy)
  • Juara 2: Jaka
  • Juara 3: KenKen
  • Juara 4: Bigetron | M45T4Z
  • Juara 5: RBX | ReVerse
  • Juara 5: Shomus
  • Juara 7: BAxDamast
  • Juara 7: KMPT | Kokushi_Moshou

Meski disebut-sebut sebagai rivalitas, dan pada praktiknya memang melibatkan adu bogem virtual, kompetisi fighting game sejatinya merupakan tempat untuk menjalin persahabatan. Di sini para pemain diajarkan untuk saling menghormati, terus mengembangkan diri, dan bertemu dengan orang-orang baru yang memiliki kecintaan terhadap hobi yang sama. Kompetisi seperti CSF 2019 Surabaya ini pun pasti akan lebih mempererat persaudaraan antara komunitas Tekken di Surabaya dengan komunitas Tekken di Malang.

Bila Anda tertarik untuk bergabung, atau ingin mengikuti kabar terbaru seputar komunitas Drop The Cap, Anda bisa mengunjungi jalur media sosial mereka di Facebook dan Instagram. Jangan lupa juga untuk terus memantau Hybrid.co.id untuk berita terbaru seputar fighting game di Indonesia. Salam esports!

Advance Guard Ranking Tekken 7 Regional Jakarta, Update Agustus 2019

Bila Anda merupakan pembaca setia Hybrid.co.id, Anda pasti sudah tahu bahwa akan ada dua turnamen fighting game yang digelar di wilayah Jakarta dalam waktu dekat. Pertama yaitu kompetisi terbuka Tekken 7 yang digelar oleh Hybrid sendiri, bernama Hybrid Cup. Kedua adalah kompetisi gelaran PS Enterprise (PSe) untuk game Samurai Shodown dan Soulcalibur VI dengan nama PSe Tournament Series 2019 – Fighting Edition. Kedua turnamen sama-sama akan dilaksanakan pada tanggal 7 September 2019.

Sebetulnya ada satu lagi kompetisi yang juga digelar oleh PSe pada hari tersebut, yaitu Tekken 7 Rookie Tournament alias turnamen Tekken 7 khusus pemula. Berbarengan dengan dua game lainnya, turnamen ini juga jatuh pada hari Sabtu tanggal 7 September di PSe Lounge ITC Mangga Dua Lt. 2 D79 Jakarta. Lalu mungkin ada di antara Anda yang bertanya-tanya, siapa saja yang boleh ikut di turnamen tersebut? Apa kriteria “rookie” yang dimaksud?

PSe Tekken 7 Rookie Tournament
Sumber: PS Enterprise

Menurut keterangan Bram Arman dari Advance Guard, selaku organizer PSe Tournament Series 2019 – Fighting Edition, sebetulnya Advance Guard memiliki semacam leaderboard atau ranking sendiri untuk turnamen-turnamen yang mereka gelar. Terinspirasi dari Tekken World Tour dan Capcom Pro Tour, leaderboard ini sudah dibuat sejak tahun 2018, dan saat ini terbagi ke dalam beberapa tingkatan:

  • Rank AA: Tournament Champion, yaitu pemain yang sudah pernah menjadi juara turnamen Advance Guard.
  • Rank A: Top Placing Players, pemain yang pernah menempati peringkat atas turnamen (Top 32, Top 16, atau Top 8).
  • Rank B+: Notable Players, atau pemain yang menunjukkan performa kuat di turnamen. Bisa dibilang pemain “semi-pro”.
  • Rank B: Tournament Entries, yaitu pemain yang sudah pernah berpartisipasi dalam turnamen Advance Guard.

Per bulan Agustus 2019, Advance Guard Ranking untuk Tekken 7 wilayah Jakarta memiliki empat orang pemain Rank AA. Mereka adalah:

  • SoG | Meat (Juara 1 Tokopedia IENC Road to SEA Games)
  • DRivals | TJ (Juara 1 C3AFA AFAPLAY 2018)
  • Alter Ego | R-Tech (Juara 1 Various Tournaments)
  • mishimaboy (Juara 1 Fight Fest 2019)
Advance Guard Ranking - Agustus 2019
Advance Guard Ranking per 31 Agustus 2019 | Sumber: Advance Guard

“Jadi sebenarnya Advance Guard Ranking ini dibuat udah lama. Memang tujuannya untuk klasifikasi skill player yang transparan. Di mana nanti dari klasifikasi tersebut bisa digunakan untuk event lain, misalnya Rookie Tournament seperti ini,” ujar Bram. PSe Tekken 7 Rookie Tournament tidak boleh diikuti oleh pemain dengan Rank AA, A, atau B+. Untuk para pemegang peringkat tersebut, dipersilahkan untuk mengikuti Hybrid Cup yang merupakan turnamen terbuka.

Lanjutnya lagi, “Rookie Tournament ini dulu pernah saya bikin untuk Street Fighter V tahun 2017 kemarin. Cuma mungkin secara channel, dulu exposure saya hanya sebatas circle core FGC Indo saja.”

Advance Guard Ranking - Abuget 2018
Advance Guard Ranking dengan sistem poin, tahun 2018 | Sumber: Advance Guard

Selain peringkat regional di atas, Advance Guard sebetulnya juga pernah membuat leaderboard dengan sistem poin. Peraih poin tertinggi saat itu diberi kehormatan untuk berpartisipasi dalam ajang Abuget Cup 2018 secara gratis. Seiring esports fighting game di Indonesia semakin populer, Bram berharap supaya Advance Guard Ranking ini bisa menjadi semacam CPT/TWT Ranking versi lokal ke depannya.

Pendaftaran Hybrid Cup: http://bit.ly/HybridCupTekken7

Pendaftaran PSe Tekken 7 Rookie Tournament: http://bit.ly/pset7r

Disclosure: Hybrid merupakan media partner Advance Guard.

Twitch dan Bud Light Dukung Tekken World Tour, Raynor Gaming Jadi Sponsor Bucks Gaming

Twitch dan Anheuser-Busch InBev mengumumkan kerja sama untuk mengembangkan ekosistem esports, khususnya Tekken 7. Anheuser-Busch InBev adalah perushaaan minuman asal Belgia dengan Bud Light sebagai salah satu mereknya.

Melalui kerja sama ini, kedua perusahaan itu akan mengadakan turnamen Tekken 7 amatir yang dinamakan Bud Light Beer League: Tuesday Throwdown. Seperti namanya, turnamen tersebut merupakan turnamen mingguan dengan total hadiah dari kompetisi tersebut adalah US$15 ribu. Turnamen itu memiliki batasan umur. Hanya peserta berumur 21 tahun ke atas yang bisa ikut serta. Pemenang dari kompetisi tersebut juga berhak untuk ikut dalam Last Chance Qualifier untuk Tekken World Tour yang diadakan di Bangkok, Thailand.

Tidak berhenti sampai di situ, dengan kerja sama ini, dua perusahaan tersebut juga menjadi sponsor Gold dari Tekken World Tour yang akan dimulai pada akhir pekan ini dalam acara Summer Jam yang diadakan di Essington, Pennsylvania, Amerika Serikat. Baik Twitch dan Bud Light akan menjadi sponsor dari turnamen itu hingga babak akhir, yang diadakan pada 7 dan 8 Desember di Bangkok, Thailand. Selain turnamen Tekken, kerja sama antara perusahaan Belgia itu dengan Twitch menyertakan media placement di siaran Overwatch League.

Sumber: Twitch via Esports Observer
Sumber: Twitch via Esports Observer

“Bekerja sama kembali dengan Bud Light di gaming dan esports adalah kesempatan fantastis,” kata Senior Director of Global Sponsorships, Twitch, Nathan Lindberg, menurut laporan The Esports Observer. “Sebagai salah satu investor awal di bidang ini, merek tersebut telah memiliki presence yang kuat dan dengan kerja sama baru ini, mereka tentu akan kembali menjadi merek yang populer di channel di Twitch.”

Bud Light adalah salah satu dari banyak merek non-endemik yang tertarik untuk jadi sponsor esports. Memang, sekarang semakin banyak merek non-endemik yang mau jadi sponsor tim esports. Biasanya, merek non-endemik menjadi sponsor untuk menjangkau fans esports yang biasanya merupakan milenial dan generasi Z yang sulit dijangkau dengan media tradisional. Tapi, itu bukan berarti merek-merek endemik berhenti menjadi sponsor. Dari segi eksposur, merek endemik masih di depan dari merek non-endemik.

Raynor Gaming Jadi Sponsor Tim Esports

Raynor Gaming yang merupakan salah satu contoh merek endemik baru saja menjadi sponsor tim esports. Mereka baru mengumumkan kerja sama dengan Bucks Gaming, salah satu tim yang bertanding dalam NBA 2K League. Sebagai penyedia kursi gaming, tidak heran jika kerja sama antara Raynor Gaming dan Bucks Gaming melibatkan pembuatan kursi gaming khusus. Dengan kerja sama ini, Raynor Gaming akan menyuplai kursi gaming dengan logo Bucks Gaming ke Bucks Gaming Performance Center.

Kursi khusus Bucks Gaming buatan Raynor Gaming | Sumber: Esports Observer
Kursi khusus Bucks Gaming buatan Raynor Gaming | Sumber: Esports Observer

Bucks Gaming bukanlah satu-satunya tim yang didukung oleh Raynor Gaming. Perusahaan asal New York itu resmi menjadi sponsor untuk kursi gaming NBA 2K League pada Maret lalu. Itu berarti, mereka juga menyediakan kursi untuk beberapa tim lain dalam liga tersebut, seperti Celtics Crossover Gaming, T-Wolves Gaming, Cavs Legion GC, Nets GC, 76ers GC, dan Hawks Talon GC.

Saat ini, dari total pendapatan esports US$1,1 miliar di industri esports, 41,5 persen berasal dari sponsorship. Kontributor terbesar kedua adalah hak siar media, dengan kontribusi 22,8 persen. Namun, hak siar media merupakan sumber pendapatan yang tumbuh paling besar. Di masa depan, penjualan hak siar media adalah salah satu sumber pemasukan potensial untuk esports, terutama karena kini, esports semakin menyerupai olahraga konvensional. Hal ini terlihat dari Overwatch League yang akan menetapkan sistem kandang-tandang layaknya sepakbola. Potensi pemasukan lainnya adalah dari franchise yang digunakan oleh Activision Blizzard dalam Overwatch League dan liga Call of Duty yang dimulai tahun depan.

Sumber header: situs resmi Tekken World Tour

“Dewa Tekken” Baru Muncul dari Pakistan, Tumbangkan Knee di TWT Malaysia

Penggemar esports fighting game, terutama Tekken, pasti sudah tak asing dengan nama Arslan Ash. Pemain asal Pakistan yang bernama asli Arslan Siddique itu mengguncang dunia ketika ia mengalahkan sang “dewa Tekken” Korea, Knee, di tahun 2018 kemarin. Sejak saat itu nama Arslan Ash semakin melejit, dan puncaknya ia menjadi pemain terkuat dunia yang tak terbantahkan dengan memenangkan gelar EVO 2019 serta EVO Japan 2019 sekaligus.

Arslan Ash membuat nama Pakistan berkibar di ekosistem esports internasional. Tapi desas-desus yang beredar di komunitas fighting game, Arslan Ash bukanlah satu-satunya pemain Pakistan yang sangat jago bermain Tekken. Bahkan mungkin ia bukan pemain terkuat di sana. Hanya saja mereka sering kali kesulitan bertaning di luar negeri, karena masalah biaya, visa, dan sebagainya.

Akhir pekan lalu, tanggal 24 – 25 Agustus 2019, rumor itu terbukti. Seorang pemain Tekken asal Pakistan muncul di turnamen Malaysia FV Cup, mengalahkan Knee di Grand Final, lalu menjadi juara. Dan dia bukan Arslan Ash! Pemain itu adalah Awais Honey, anggota tim profesional Genuine Gaming yang mengandalkan karakter Akuma. Hebatnya lagi, FV Cup 2019 adalah turnamen Tekken World Tour (TWT) pertama yang diikutinya.

FV Cup di Malaysia merupakan turnamen Tekken World Tour tingkat Challenger. Ini adalah tingkatan turnamen ketiga di Tekken World Tour, di bawah tingkat Master atau Master+. Sebagai perbandingan, juara pertama TWT Challenger akan mendapat 150 TWT Point, sementara juara TWT Master mendapat dua kali lipatnya, yaitu 300 poin.

Meski kelasnya Challenger, FV Cup tetaplah merupakan turnamen yang “stacked” alias banyak diikuti oleh pemain hebat. Selain Knee, hadir juga nama-nama besar lainnya seperti Jeondding, Puma, Pekos, Chikurin, dan sebagainya.

Knee sebetulnya tampil sangat mendominasi di turnamen ini. Memanfaatkan sejumlah karakter berbeda seperti Steve, Marduk, Kazumi, hingga Kazuya, Knee berhasil melenggang ke Grand Final lewat jalur Winners Bracket. Sementara itu Awais Honey yang setia dengan Akuma, pelan-pelan harus mendaki Losers Bracket setelah ia kalah dari Chikurin di babak Top 32. Tapi kemudian ia melakukan comeback gemilang, melakukan reset di Grand Final, dan akhirnya menumbangkan Knee.

Bila Anda menonton tayangan pertandingan antara Knee dan Awais Honey, Anda akan menemukan permainan Akuma yang luar biasa rapi. Sangat gesit dalam menghindar, namun sekalinya menemukan celah, ia akan melancarkan serangan balik yang beringas, apalagi bila Akuma sedang memiliki meter EX. Rasanya seperti diingatkan kembali pada petinju legendaris Muhammad Ali. “Float like a butterfly, sting like a bee.” Bahkan di pertandingan terakhir, Awais Honey berhasil menciptakan ending yang sempurna dengan sebuah ronde Perfect, seolah membungkam para penonton yang ragu akan keahlian pria berusia 24 tahun ini.

Awais Honey bukan satu-satunya pemain asal Pakistan yang berprestasi di FV Cup 2019. Ada dua pemain lain, yaitu Bilal dan Khan yang sama-sama berasal dari tim FATE Esports. Bilal meraih peringkat Top 8 dengan karakter Akuma dan Bryan. Sedangkan Khan meraih Top 4 dengan menjagokan Geese Howard.

Semakin banyaknya pemain Pakistan yang tampil di ajang Tekken global ini menunjukkan bahwa negara tersebut masih punya banyak potensi yang dapat digali. Bila selama ini Korea Selatan selalu jadi negara kiblat para pemain Tekken, mungkin saja kiblat tersebut akan bergeser ke Pakistan. Bila hal itu terjadi, tentu dunia esports Tekken akan semakin seru nantinya.

Sumber: EventHubs, UYU | Spag

Dari Komunitas ke Profesional – Perjalanan DRivals Membina Tekken di Indonesia

Fighting game merupakan salah satu genre esports tertua di dunia, bahkan mungkin yang tertua. Semenjak Street Fighter II: The World Warrior muncul pada tahun 1991, para pemain fighting game sudah lazim mengadakan kompetisi di pusat-pusat arcade meskipun skalanya tentu tidak begitu besar. Ajang fighting game terbesar dunia, Evolution Champion Series (EVO), awalnya pun hanya kompetisi kecil-kecilan antar komunitas. Tapi lihat sekarang, EVO telah menjadi sebuah festival akbar yang melibatkan sponsor-sponsor besar industri game.

Tradisi grassroot di dunia fighting game selalu menciptakan kisah-kisah menarik dalam perjalanannya. Begitu pula di Indonesia. Contohnya perjalanan tim DRivals yang saat ini dikenal memiliki pemain-pemain Tekken yang hebat, bahkan salah satunya menjadi pemain timnas untuk SEA Games 2019. Hybrid berbincang-bincang dengan leader DRivals, Jovian Yoe Cobus alias Cobus, untuk mengenal lebih jauh bagaimana tim ini dibentuk hingga menjadi seperti sekarang. Simak pemaparannya di bawah.

Tim muda yang punya karya

Sebetulnya DRivals adalah tim yang usianya masih tergolong muda. Bermula sebagai komunitas biasa, DRivals didirikan pada tahun 2018 oleh dua pemain yaitu saudara kembar Aldi (NoDrop) dan Aldo (Jackbosstin). “Nama DRivals awalnya dari PSN ID mereka saja, terus temen-temen pada ikutin pake tag pas turnamen,” kata Jovian. Di dunia fighting game memang lazim ditemui penambahan nama tim di depan nama pemain untuk menunjukkan keanggotaan. Contohnya pemain bernama Jackbosstin dari tim DRivals, dalam turnamen akan ditulis sebagai DRivals | Jackbosstin.

Jovian bercerita, “Mungkin DRivals itu kayak pelopor tim Tekken di Indonesia sih. Sebelumnya ga ada yang pakai tim paling, tapi sejak DRivals pakai nick tag team di turnamen jadi banyak muncul-muncul tim/dojo/klan lah ya sebutnya di turnamen Tekken. Contoh kayak tim UWU, WIF, Chaos, Myth, dan lain-lain.”

DRivals - Technofest
DRivals di ajang Technofest 2018 | Sumber: Dokumentasi DRivals

Reputasi DRivals di kancah Tekken Indonesia semakin meningkat ketika kedatangan tiga orang yang menamakan diri mereka tim Palem Rangers. Mereka adalah Javier (Ayase), Anthony (TJ), serta Jovian (Cobus) yang semuanya lebih berpengalaman dalam bermain Tekken dibanding anggota-anggota awal DRivals.

Tim Palem Rangers sendiri sebetulnya memiliki anggota-anggota lain, namun sayangnya di era Tekken 7 kebanyakan sudah tidak aktif. Jadi peleburan dua tim ini memberi banyak manfaat bagi DRivals karena mereka bisa meningkatkan skill dengan bantuan anggota yang lebih senior.

Terbukti, sejak bergabung dengan Tim Palem Rangers, reputasi DRivals semakin menanjak karena nama mereka sering muncul sebagai juara. Reputasi ini tidak hanya didapat oleh pemain-pemain seniornya. Pemain-pemain lainnya pun terus berlatih dan meningkatkan skill sehingga banyak meraih prestasi.

Deretan pencapaian tim DRivals antara lain:

Tumbuh bersama ekosistem Tekken lokal

Franchise Tekken di Indonesia sudah terkenal bahkan sejak zaman Tekken 2 di PS1 dulu. Namun begitu Tekken 7 dirilis untuk console dan PC pada pertengahan 2017 lalu, popularitas Tekken di negara kita ini mendadak mengalami ledakan hebat. Tekken 7 sekarang menjadi judul fighting game yang paling ramai peminat, bukan hanya di ranah kasual tapi juga di dunia kompetitifnya di berbagai penjuru Nusantara.

DRivals - ESL Indonesia Championship
DRivals di ESL Indonesia Championship | Sumber: Dokumentasi DRivals

“Kalau menurut saya sih sekarang lagi berkembang banget ya. Emang ga bisa dipungkiri Tekken massanya paling banyak dibanding FGC (fighting game community) lain, seperti Pak Bram dari Advance Guard juga bilang gitu,” ujar Jovian, “Kalau Tekken pesertanya 100, mungkin game lain hanya 20 udah susah kumpulnya.”

DRivals pun demikian, mengalami peningkatan yang sangat pesat dalam waktu kurang dari setahun saja. Sebelumnya DRivals sama sekali bukan tim unggulan di turnamen karena notabene anggotanya adalah newcomer. Tapi dengan banyak melakukan gathering, latihan, hingga streaming, tim ini bisa menunjukkan performa yang terus membaik.

Saat ini kegiatan DRivals yang paling utama adalah streaming sekaligus latihan. Mereka membuat jadwal streaming tiap hari Selasa untuk Tekken 7 versi Steam, dan Kamis untuk PS4. Selain itu mereka kerap berkumpul untuk berlatih bersama di rumah NoDrop dan Jackbosstin saat akhir pekan, ditambah berkumpul di Hybrid Dojo baik untuk gathering ataupun turnamen kasual. DRivals juga aktif menciptakan konten di channel YouTube DRivals on Air, baik itu berupa streaming, challenge, analisis pertandingan, talk show, dan lain-lain.

Selama kurang lebih satu tahun perjalanannya, DRivals pun sudah mengalami datang dan perginya anggota tim. Kini DRivals memiliki anggota sebanyak 9 pemain, yaitu:

  1. DRivals | TJ
  2. DRivals | Ayase
  3. DRivals | Cobus
  4. DRivals | NoDrop
  5. DRivals | Jackbosstin
  6. DRivals | Kids
  7. DRivals | RTM
  8. DRivals | Adnairoon
  9. DRivals | Retardo

Dari komunitas ke profesional

Tokopedia IENC 2019 menjadi titik awal baru bagi DRivals yang saat ini tengah berevolusi dari tim biasa menjadi tim profesional. Jovian berkata, “Setelah momen juara TJ dan Ayase di IENC 2019 dan mewakilkan Indonesia ke SEA Games maka kami memutuskan untuk lebih serius di dalam scene Tekken 7, dan memutuskan untuk menjadi tim profesional dengan mencari sponsor dengan tujuan untuk lebih bisa mengharumkan nama Indonesia terutama di luar negeri.”

Menariknya, TJ dan Ayase sempat mendapat tawaran untuk bergabung dengan tim esports lain. Namun mereka lebih ingin tetap membawa bendera DRivals, dan justru ingin mencari sponsor untuk seluruh tim (bukan perorangan) supaya tim ini bisa berdiri sendiri sebagai tim esports profesional. “Sekarang kami sudah menjalin kerja sama dengan beberapa pihak, salah satunya yaitu Hybrid.co.id sebagai media partner kami,” kata Jovian.

DRivals - Tokopedia IENC
Top 3 Tokopedia IENC diisi 2 pemain DRivals | Sumber: Dokumentasi DRivals

Dengan begitu banyak pencapaian yang telah diraih, patut diakui bahwa TJ adalah pemain terkuat DRivals saat ini. Tapi uniknya TJ justru mengaku termasuk jarang berlatih, dalam artian jam bermainnya relatif rendah dibandingkan anggota-anggota lainnya. TJ lebih banyak menghabiskan waktu untuk menganalisis pertandingan-pertandingan di luar negeri dan cara bermain para pro player.

“Dia lebih banyak belajar di sana sih, dan emang mental turnamen dia sudah bagus karena sering juara,” papar Jovian. “Dia juga sempat ngalahin Meat satu kali di Winners Bracket (Tokopedia IENC 2019), yang di mana itu adalah kekalahan 1 set pertama Meat selama di turnamen Indonesia, yang bikin Meat harus ke Losers Bracket berjuang dari sana dan akhirnya ketemu TJ lagi Grand Final dia menang dan juara 1.”

Sebagai bagian dari pelatnas SEA Games 2019, Meat dan TJ sempat dijadwalkan bertandang ke Malaysia untuk mengikuti turnamen Tekken World Tour (TWT) di FV Cup 2019. Namun sayangnya TJ batal berangkat karena satu dan lain hal. Sementara Meat sempat meraih kemenangan di sana namun terhenti sebelum maju ke babak Top 32. Nantinya mereka juga direncanakan berpartisipasi di TWT Rev Major (Filipina) pada bulan September, TWT Tokyo Masters (Jepang) di bulan Oktober, hingga puncaknya di bulan November – Desember yaitu SEA Games 2019.

Jovian sebagai leader tim DRivals ingin SEA Games ini bisa menjadi momen yang mendongkrak popularitas fighting game agar bisa menyaingi cabang-cabang esports lain, seperti Mobile Legends atau PUBG. Ia percaya bahwa potensi esports di Indonesia sangat besar—baik di fighting game atau di genre lainnya. Langkah pemerintah untuk mendukung esports di SEA Games memang sudah bagus, tapi tentunya masih ada hal-hal yang dapat diperbaiki.

“Harapan saya sih untuk DRivals yah terus berlatih sih ya, sama berkembang karena ekosistem kompetitif di Tekken 7 ini sangat ketat. Lawan juga tambah kuat dari waktu ke waktu. Dan kalau bisa semua nyusul skill TJ supaya bisa ganti-gantian wakilin Indonesia baik individu maupun bawa bendera negara di luar negeri. Dan berharap juga ada sponsor yang bisa mendukung kita untuk go internasional,” tutur Jovian.

Tahun 2019 ini merupakan tahun yang sangat mengasyikkan bagi dunia fighting game berkat banyaknya judul berkualitas dan ekosistem esports yang masih terus tumbuh. Bagi DRivals, momen ini adalah langkah awal untuk menjadi tim profesional sejati dengan pemain-pemain bertalenta yang mampu mengharumkan nama bangsa. Dibandingkan waktu pertama berdiri memang tim ini sudah banyak berkembang, tapi masih banyak ruang untuk berkembang lebih jauh lagi.

Bila Anda ingin memantau perkembangan tim dan komunitas DRivals lebih jauh, Anda bisa follow kanal-kanal media sosial DRivals di Facebook, Instagram, dan YouTube. Jangan lupa tonton siaran streaming DRivals on Air setiap Selasa dan Kamis untuk konten-konten menarik seputar Tekken, khususnya di Indonesia.

Disclosure: Hybrid adalah media partner DRivals.