Cara Membuat Grup Baru di Aplikasi Telegram Versi Android

Seperti halnya WhatsApp dan BlackBerry Messenger, Telegram juga menyediakan fitur percakapan grup yang dapat menampung maksimal sebanyak 5.000 anggota.

Fitur grup bisa dipergunakan oleh berbagai kalangan, khususnya komunitas, sekolah, organisasi, atau sekelompok orang yang punya minat yang sama. Cara membuat grup di Telegram tidak sulit, berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan.

  • Jalankan aplikasi Telegram seperti biasa, kemudian tap tombol menu di sebelah kiri atas lalu tap menu New Group. Lalu pilih kontak yang ingin dimasukkan ke dalam grup.

 

cara membuat grup baru di aplikasi Telegram Android
Screenshot langkah pertama dan kedua membuat grup baru di Telegram/Dailysocial
  • Berikutnya buatlah nama untuk grup Anda. Jika sudah, tap ikon check.
cara membuat grup baru di aplikasi Telegram Android
Screenshot pembuatan nama grup baru Telegram/Dailysocial
  • Selesai, grup baru sudah berhasil dibuat. Untuk melihat pengaturan lanjutan, Anda dapat men-tap ikon tiga titik di sebelah kanan atas tepat di samping nama grup.
cara membuat grup baru di aplikasi Telegram Android
Screenshot tampilan jendela percakapan grup setelah dibuat
  • Beberapa opsi yang bisa Anda temukan antara lain, Set Admins, Edit Name, Convert to supergroup dan Delete and leave group. Opsi-opsi ini ditujukan untuk mengatur grup bersangkutan.
cara membuat grup baru di aplikasi Telegram Android
Opsi pengaturan lanjutan yang dapat digunakan untuk menyesuaikan opsi-opsi grup Telegram

Bila header grup Anda tap, Anda juga dapat menjumpai beberapa opsi lainnya. Seperti panel pengaturan notifikasi, media yang dibagikan oleh anggota dan penambahan anggota baru.

Bagi Anda yang belum punya aplikasi Telegram, baca cara install dan membuat akunnnya di artikel ini.

Sumber gambar header Facebook.

Telegram untuk iOS dan Android Makin Kece dengan Wajah Baru

Kabar baik datang dari tim pengembang Telegram yang baru saja menggulirkan sederet fitur anyar untuk aplikasinya. Update terbaru ini beberapa dihadirkan untuk platform iOS dan sebagian lainnya ditujukan untuk perangkat Android.

Interface Sharing Baru

telegram ios update
update Telegram untuk iOS

Perubahan paling menonjol ada pada sisi interface aplikasi terutama untuk platform iOS ketika membagikan foto ataupun video ke dalam jendela percakapan. Di panel tersebut pengguna dapat menambahkan komentar barang sepatah atau dua patah kata. Prosedur dan panel yang sama juga berlaku ketika berbagi ke aplikasi lain.

Pemutar Video Baru

Tampilan pemutar video telegram terbaru

Wajah baru juga dihadirkan oleh Telegram untuk pengguna yang gemar memutar video. Telegram menghadirkan pemutar video dengan desain baru, warna yang lebih kalem, dan ringkas tak membutuhkan banyak proses sentuhan. Player ini dapat memutar video YouTube ataupun layanan video streaming lainnya.

Pratinjau Stiker, Gif dan Konten Bots

Berlanjut, sentuhan baru juga diterapkan oleh Telegram ke bagian stiker dengan tambahan fitur pratinjau. Fitur ini memungkinkan pengguna melihat rupa stiker dalam ukuran yang lebih besar sebelum dikirimkan ke dalam jendela percakapan.

Tak hanya stiker, fitur preview juga berlaku untuk gambar gif dan konten-konten yang disarankan oleh bots. Beberapa perintah yang bisa dipakai antara lain @gif, @sticker dan @coub.

Desain Baru untuk Android

Desain baru Telegram untuk Android

Sementara untuk platform Android, Telegram memberikan kabar gembira berupa wajah baru yang lebih segar. Tampilan jendela percakapan dibuat lebih menarik, ada warna baru yang lebih kalem, beberapa perubahan pada tombol dan juga pesan balon yang dipoles lebih enak dipandang.

Sumber berita Telegram.

[Panduan Pemula] Cara Install dan Daftar Akun Telegram Versi Android

Sudah pernah dengar aplikasi Telegram tapi bingung bagaimana cara install dan mendaftar akunnya? Panduan pemula edisi kali ini akan mengulas kedua topik tersebut secara lengkap.

Cara Install Telegram

  • Cara install Telegram tidaklah rumit, cukup jalankan aplikasi Play Store kemudian ketik telegram di form pencarian.
  • Tap aplikasi Telegram dalam hasil pencarian kemudian tap Install.
  • Tunggu proses unduhan dan tap Open untuk menjalankan Telegram.

Cara Daftar Akun Telegram

  • Melanjutkan proses di atas, saat Telegram pertama kali berjalan, Anda akan dihadapkan pada sebuah tombol dengan label Start Messaging. Tap tombol tersebut untuk melanjutkan proses pendaftaran akun.

Cara Install dan Daftar Akun Telegram Versi Android

  • Lanjutkan dengan memasukkan nomor ponsel, jika nomor yang Anda gunakan ada di ponsel yang sama, verifikasi akan lebih mudah, karena Anda tidak perlu memasukkan kode verifikasi yang dikirimkan melalui pesan singkat. Tetapi jika nomor yang Anda gunakan ada di perangkat yang berbeda, maka pastikan Anda dapat mengaksesnya dan menemukan kode verifikasi lalu menginputnya secara manual ke aplikasi Telegram.
  • Setelah verifikasi nomor ponsel berhasil, selanjutnya Anda diminta untuk memasukkan nama lengkap.

Cara Install dan Daftar Akun Telegram Versi Android

  • Selesai, akun Telegram Anda sudah jadi dan siap digunakan. Tap tombol menu di sebelah kiri dan tap menu Contact untuk melihat siapa saja di kontak Anda yang sudah mempunyai akun Telegram.
  • Seperti WhatsApp, kontak di ponsel yang sudah menggunakan Telegram akan otomatis tampil di menu kontak Telegram.

 

Cara Install dan Daftar Akun Telegram Versi Android

  • Coba tap salah satu kontak, kemudian kirimkan pesan teks untuk mencoba rasanya mengobrol di Telegram.

Cara Install dan Daftar Akun Telegram Versi Android

Sumber gambar header Facebook.

Setelah WhatsApp, Giliran Instagram yang Blokir Tautan ke Telegram

Bulan Desember lalu, sejumlah pengguna Telegram sempat terkejut mengetahui bahwa WhatsApp memblokir semua tautan menuju ke Telegram.me. Kabar itu pun memicu reaksi pihak pengembang Telegram yang menuding sikap tidak sportif Facebook selaku pemilik WhatsApp dalam menghadapi persaingan di kancah aplikasi pesan instan.

Belum ada penjelasan terkait kejadian tersebut, sekarang giliran Instagram yang melakukan hal serupa. Kabar ini dilaporkan langsung oleh akun Twitter resmi Telegram, dimana mereka mengunggah screenshot yang menunjukkan dialog peringatan di Instagram yang mencegah pengguna untuk menyelipkan tautan Telegram pada profilnya. Sekadar mengingatkan, Facebook adalah pemilik Instagram.

Sebelum ini, pengguna Instagram bisa mencantumkan tautan menuju ke akun media sosial lain macam Telegram pada profilnya. Namun berdasarkan pengalaman pendiri Telegram, Pavel Durov, hal tersebut tak lagi berlaku, seperti yang bisa dilihat pada gambar di bawah ini. Setelah saya coba sendiri, ternyata memang muncul dialog peringatan yang sama.

Dialog peringatan akan muncul ketika pengguna hendak mencantumkan tautan ke Telegram di profilnya

Namun dalam kasus ini bukan Telegram saja yang menjadi ‘korban’, melainkan juga Snapchat. Seorang juru bicara Instagram telah mengonfirmasi kepada TechCrunch bahwa mereka telah menghilangkan fitur untuk mencantumkan tautan berjenis ‘add me’ pada profil Instagram. Mereka beralasan bahwa ini bertentangan dengan fungsi Instagram yang sebenarnya.

Anehnya, Instagram masih membolehkan pengguna untuk mencantumkan tautan menuju ke blog, website, channel YouTube atau bahkan akun Twitter. Tautan yang diblokir hanya yang menuju ke akun Snapchat dan Telegram. Hal ini pun semakin membuktikan bahwa Facebook mungkin agak ‘keder’ melihat pertumbuhan Telegram yang telah mencapai angka 100 juta pengguna aktif.

Sumber: TechCrunch.

Update Baru Telegram Singgahi Android dan iOS

Sukses mencetak rekor baru, semangat pengembang Telegram tampaknya kian terpecut untuk terus menghadirkan inovasi bagi penggunanya. Hanya beberapa hari setelahnya, Telegram resmi merilis fitur terbaru untuk platform Android dan iOS.

Di antara sejumlah fitur baru yang dihadirkan oleh Telegram, sebagian besar diperuntukkan bagi channels yang menurut klaim Telegram mendapatkan 400 juta view setiap harinya.


72ca895a1738215f68

Fitur yang pertama adalah Link to Post yang disematkan dalam opsi Quick Share. Fitur ini memungkinkan pengguna menyalin pesan individu di dalam channel dan mengirimkannya ke teman di luar telegram atau membagikannya ke jejaring sosial lainnya.

ae998fef5b4fe2c460

Yang kedua, fitur Silent Messages yang difungsikan untuk mengirim pesan tanpa mengganggu pengguna akibat notifikasi yang ditimbulkan. Penggunaan fitur ini diutamakan untuk jenis pesan yang tak bersifat penting.

Berikutnya Telegram juga memberikan kuasa penuh bagi pengirim pesan untuk melakukan perbaikan jika pesan yang dikirim ke channel ternyata salah ketik atau kurang lengkap. Selain channel, fitur ini juga dapat diterapkan dengan supergroup.

Terus berlanjut, Telegram juga memberikan kemudahan untuk membagikan tautan, video dan foto yang dikirimkan oleh bots. Terakhir, Telegram versi baru bakal menawarkan preview dan saran stiker ketika pengguna mengetikkan karakter emoji atau mengaktifkan tombol Add stikers.

Versi terbaru Telegram untuk Android dapat diunduh di Play Store dan untuk iOS dapat dijumpai di App Store.

Sumber berita Telegram dan gambar header Shutterstock.

Telegram Catat Prestasi Baru, Seberapa Dekat dengan WhatsApp?

Prestasi baru dibukukan oleh aplikasi Telegram, dalam rilis resminya mereka dengan bangga mengklaim bahwa pengguna aktif aplikasinya telah tembus angka 100 juta setiap bulannya. Harap dicatat, angka ini adalah angka pengguna aktif bulanan, artinya kemungkinan besar pengguna terdaftar Telegram dua kali atau tiga lipat banyaknya.

Selain diumbar dalam keynote MWC 2016 oleh  founder dan CEO Pavel Durov, pencapaian ini juga diumumkan di blog dan akun Twitter resmi Telegram. Menandakan ini adalah sebuah pencapaian yang sangat besar bagi mereka sepanjang kiprahnya di ranah piranti lunak mobile.

Pavel Durov juga menjelaskan adanya peningkatan 38 juta pengguna baru sepanjang bulan Mei, dengan rata-rata jumlah pengguna yang mendafarkan diri sebanyak 350.000 orang per harinya. Sederet peningkatan ini juga berdampak pada jumlah pesan yang dikirimkan, di mana dari total 200 negara yang tercakup di dalamnya mengirimkan lebih dari 15 miliar pesan setiap harinya, naik dari statistik di bulan September tahun lalu yang hanya sebanyak 12 miliar pesan.

Didirikan pada tahun 2013 oleh Pavel Durov, Telegram perlahan namun pasti mulai mendapatkan tempat di hati pengguna perangkat mobile. Salah satu alasan yang membuat Telegram disukai dan berhasil sampai di level ini adalah fakta bahwa aplikasi pesan instan ini menggunakan pendekatan keamanan sebagai iming-imingnya. Dari sederet fitur yang disuguhkan, Telegram punya fitur keren bernama Secret Chat yang memungkinkan pengguna menghapus pesan secara otomatis menggunakan waktu tertentu. Di samping itu, Telegram juga menerapkan enkripsi end-to-end menggunakan protokol MTProto super aman.

Pencapaian baru ini bagi Telegram adalah prestasi, tapi jika dibandingkan dengan WhatsApp tentu masih jauh dari seimbang. Kita tahu bahwa aplikasi pesan instan kepunyaan Facebook ini baru saja mengklaim mempunyai pengguna aktif bulanan sebanyak 1 miliar. Angka yang sangat besar. Sementara Facebook Messenger menyentuh angka 800 juta. Dari perbandingan itu jelas bahwa Telegram masih butuh waktu yang lama untuk sekadar menyamai Facebook Messenger.

Sumber berita Telegram.

Takut Tersaingi, WhatsApp Blokir Tautan ke Telegram

Persaingan adalah hal yang biasa dalam bisnis, tetapi Facebook sepertinya punya cara berbeda untuk mengatasi para rivalnya. Belum lama ini sejumlah pengguna Telegram menemukan bahwa aplikasi pesan instan WhatsApp yang kini dipunyai oleh Facebook memblokir seluruh tautan  Telegram.me, domain utama milik Telegram yang notabene adalah rival WhatsApp.

Dikatakan, bahwa teks masih dapat terkirim tanpa masalah namun tidak dalam format hiperlink seperti halnya tautan lain sehingga tidak dapat diklik. Pengguna juga tidak dapat menyalin teks untuk disematkan ke aplikasi lainnya. Perlakuan tak biasa ini lantas menarik perhatian banyak pengguna Telegram dan memicu berbagai reaksi.

Ketika dikonfirmasi, pihak Telegram ternyata sudah mencium gelagat tak sportif WhatsApp. Menurut Telegram, implementasi perlakukan “istimewa” pada tautannya itu secara diam-diam diterapkan pada update terkini yang masih menggunakan versi yang sama yani 2.12 namun dengan build baru, 367.

Namun menurut Telegram update ini belum sepenuhnya dapat dirasakan oleh seluruh pengguna WhatsApp. Hal ini dibuktikan sendiri oleh redaksi Dailysocial yang masih dapat mengirimkan tautan Telegram.me secara normal layaknya tautan lain.

Hingga kini belum ada tanggapan resmi dari Facebook terkait pemblokiran ini. Di tahun 2010, Facebook juga pernah melakukan hal yang sama, di mana kala itu Pirate Bay jadi korbannya. Seluruh tautan yang menuju ke situs mereka diblokir dari News Feed. Dan baru-baru ini Tsu.co juga jadi korban pemblokiran yang sama.

Sumber berita Engadget.

Stealth Messenger Offers Advanced Security and Message Confidentiality

It seems that messages’ confidentiality has become another point that instant messengers focus on. The emergence of Telegram, RightHere Messenger, and Stealth Messenger, which uphold message’s confidentiality at the first place, is an obvious reflection of this trend. Continue reading Stealth Messenger Offers Advanced Security and Message Confidentiality

RightHere Messenger Wants Brands to Get Closer to Their Customers

In the midst of foreign instant messengers’ domination, a local messenger tries to make a stand. Yes, after being filled with foreign players, e.g Japan’s LINE, Korea’s KakaoTalk, China’s WeChat, and U.S. WhatsApp, Indonesia’s digital scene is now welcoming the local RightHere Messenger, a product by Right Here Media which aims to be the bridge brands and their customers. Continue reading RightHere Messenger Wants Brands to Get Closer to Their Customers

Telegram Is A Big Winner From WhatsApp’s Recent Service Issues But Its Security Claims Are Questionable

WhatsApp’s acquisition by Facebook surprised everyone last week as it became perhaps the largest startup acquisition in history with the company valued at US$16 billion. Unfortunately for WhatsApp, as if almost on cue, the service went down the day after the announcement for roughly two days delivering at best intermittent connectivity for all 450 million users of the app. This however, proved to be a boon for other messaging apps, especially Telegram, an open source clone of WhatsApp.

Continue reading Telegram Is A Big Winner From WhatsApp’s Recent Service Issues But Its Security Claims Are Questionable