Ovum: Pendapatan Non-Voice Operator Telekomunikasi Berkembang Pesat di Asia Pasifik, Termasuk Indonesia

Tren penggunaan data nampaknya tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di kawasan Asia Pasifik secara keseluruhan. Hasil riset yang dilakukan oleh Ovum, dan dikutip dari TelecomLead, menyebutkan bahwa di tahun 2012 ini pertumbuhan pendapatan non-voice, yang didominasi oleh penggunaan data, diprediksi akan meningkat hingga 9.3%.

Di tahun 2011 saja, total pendapatan operator untuk non-suara mencapai $ 107 miliar. Penyumbang terbesar untuk pendapatan non-voice adalah Jepang, diikuti oleh Cina. Pendapatan dari dua negara ini saja telah menyumbang lebih dari 70% total pendapatan non-voice di regional ini.

Indonesia sendiri tidak mau ketinggalan. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Ovum, total pendapatan non-voice di Indonesia tahun 2011 adalah sekitar $3.8 miliar dan diprediksi akan meningkat sekitar 9.4% di tahun 2012 menjadi $4.1 miliar. Dalam daftar tersebut, Indonesia menduduki posisi ke-5, setelah Jepang, Cina, Australia, dan Korea Selatan. Ini berarti Indonesia memiliki posisi tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara, di atas Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Continue reading Ovum: Pendapatan Non-Voice Operator Telekomunikasi Berkembang Pesat di Asia Pasifik, Termasuk Indonesia

CEO Indosat: Pasar Telekomunikasi Indonesia Mulai Jenuh

CEO Indosat, Harry Sasongko, mengemukakan pernyataan realistis bahwa pasar telekomunikasi Indonesia mulai jenuh. Melalui wawancaranya dengan WSJ, Sasongko (yang menjadi CEO Indosat sejak tahun 2009) mengungkapkan target kenaikan pendapatan industri telekomunikasi yang tadinya 15% telah diturunkan menjadi kurang dari 10%.

Dengan jumlah pelanggan secara total hampir mencapai 200 juta (penduduk Indonesia sendiri saat ini sekitar 240 juta jiwa), pertumbuhan pendapatan sebesar 20% yang sempat direngkuh beberapa waktu yang lalu tinggal menjadi kenangan. Tren ini tentu saja menjadi hal yang mahfum mengingat pasar Asia secara umum memang seperti itu, kecuali pasar India dan Vietnam. Sekarang ini yang sedang menggeliat dari tidur dan masih memiliki penetrasi ponsel yang rendah adalah kawasan Afrika.

Continue reading CEO Indosat: Pasar Telekomunikasi Indonesia Mulai Jenuh

Penjelasan Atas Permasalahan SMS Premium

Ini adalah guest post dari Ario Tamat. Ario pernah bekerja di industri musik  di Indonesia sejak 2003, dan sekarang bekerja di industri film dan TV di Vietnam. Anda bisa mengenal beliau lebih jauh melalui Twitter @barijoe atau blog http://barijoe.wordpress.com.

Beberapa minggu terakhir ini, isu pencurian pulsa menjadi headline pada media di Indonesia yang pada perkembangannya Badan Regulasi Komunikasi Indonesia (BRTI) akhirnya menerbitkan surat resmi yang menyatakan bahwa semua layanan SMS premium harus dihentikan.

Sejak tahun 2002, banyak perusahaan, sebagian besar adalah startup, mengambil keuntungan dari teknologi SMS dan mulai memberikan layanan SMS premium dimana orang yang membeli atau yang berlangganan akan menerima beberapa produk virtual yang ditawarkan oleh perusahaan penyedia layanan dalam bentuk yang bermacam-macam seperti ringtone, ramalan horoscop, wallpaper handphone, kuis, dan layanan chatting.

Continue reading Penjelasan Atas Permasalahan SMS Premium

Bagaimana Facebook & Twitter Mampu Mengubah Bisnis Telco di Indonesia

Facebook dan Twitter memang fenomena yang luar biasa, jumlah usernya bertumbuh begitu pesat tidak hanya di belahan dunia barat melainkan sampai ke seluruh penjuru terpencil dunia. Indonesia, dipicu oleh popularitas Friendster begitu mudah mengadopsi Facebook sampai ke jumlah yang jauh mengalahkan Friendster. Adopsi layanan jejaring sosial yang berkembang luar biasa pesat ini tentu menjadi ladang emas tersendiri tidak hanya bagi Facebook dan Twitter sendiri, namun juga bagi perusahaan telekomunikasi.

Telco di Indonesia memang cerdas untuk memanfaatkan fenomena Facebook dan Twitter untuk berjualan paket data internet kepada pengguna. Kini iklan-iklan telco tidak hanya sekedar berjualan SMS dan airtime (telepon) namun juga paket internet yang termasuk Facebook, Twitter, fitur email dan juga chat. Dan bisa dibilang, kampanye ini berhasil menggaet banyak pengguna baru untuk telco yang menawarkan paket data yang murah untuk sekedar Facebook-an. Bahkan beberapa telco pendatang baru-pun langsung berebut posisi sebagai provider-internet mobile dengan paket internet berlangganan bulanan yang murah dan ketersediaan jaringan internet yang cepat.

Continue reading Bagaimana Facebook & Twitter Mampu Mengubah Bisnis Telco di Indonesia