MelOn is Now Available on BlackBerry and Android Platform

Do you want to enjoy music service on your phone but you haven’t found the legal way yet? Now you can subscribe to MelOn from two mobile platforms; BlackBerry and Android. MelOn is a joint venture between Telkom and SK Telecom that lets you stream and download music. MelOn has more than 500.000 songs registered on its database.

In the middle of possibilities for foreign music digital services to start entering Indonesia, such as Deezer from France, the step done by MelOn is quite strategic which people has been waiting for. It is not a secret that MelOn takes people who listen to music more from mobile devices than from PC as the target market. As a company established by local community, MelOn has eminence on the number and the more complete collection of local songs. It might be equaled or defeated by foreign apps but surely needs a long time.

Continue reading MelOn is Now Available on BlackBerry and Android Platform

MelOn Kini Hadir di Platform BlackBerry dan Android

Ingin menikmati layanan musik di ponsel tapi belum menemukan yang legal? Kini layanan musik berlangganan MelOn sudah dapat diakses di dua platform mobile, BlackBerry dan Android. MelOn merupakan joint venture antara Telkom dan SK Telecom Korea yang khusus melayani streaming dan downloading musik digital. Hingga saat ini MelOn memiliki lebih dari 500 ribu lagu yang terdaftar di dalam database-nya.

Di tengah kemungkinan beberapa penyedia layanan musik digital asing yang mulai memasuki Indonesia, seperti Deezer dari Perancis, langkah yang dilakukan oleh MelOn ini memang strategis dan ditunggu-tunggu. Sudah bukan rahasia lagi bahwa kalangan yang disasar oleh layanan musik digital macam MelOn lebih banyak mendengarkan musik melalui ponselnya ketimbang melalui PC. Dan sebagai pihak yang dibangun oleh komunitas lokal, MelOn memiliki keunggulan di jumlah lagu lokal yang pastinya lebih lengkap — sesuatu yang mungkin bisa disaingi oleh pihak asing tapi pasti membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Continue reading MelOn Kini Hadir di Platform BlackBerry dan Android

Indigo Fellowship RoadShow to Three Cities in Indonesia

Indigo Fellowship will start the roadshow to three cities on 7th, 9th, and 11th of October 2011 in Bandung, Yogyakarta, and Jakarta.

Indigo Fellowship is an appreciation program to person or groups for their digital innovation and the advantages of the applications for other people. This event also tries to take the role to support the entrepreneur growth in digital industry.

The theme for Indigo Fellowship this time is “Digital Creativepreneur for Nation Competitiveness”. This program will select the digital creative innovations and they will be announced in Indigo Award on November 17th, 2011. There are four categories of the awards: Mobile Content & Application, Web Based Content & Application, Business Application, Digital Animation/Comic.

Continue reading Indigo Fellowship RoadShow to Three Cities in Indonesia

Indigo Fellowship Selenggarakan Roadshow di Tiga Kota

Indigo Fellowship akan memulai rangkaian roadshow tiga kota yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat, yaitu tanggal 7, 9 dan 11 Oktober 2011 di Bandung, Yogyakarta dan Jakarta.

Indigo Fellowship merupakan program apresiasi kepada individu atau kelompok atas karya digital mereka, yang manfaatnya pada masyarakat luas, acara ini juga berusaha untuk berperan dalam mendorong tumbuhnya pengusaha di industri digital.

Kali ini Indigo Fellowship mengusung tema “Digital Creativepreneur for Nation Competitiveness”. Program ini akan menyeleksi karya kreatif digital dan akan diumumkan pada acara Indigo Award tanggal 17 November 2011 nanti. Ada empat kategori yang bisa diikuti: Mobile Content & Application, Web Based Content & Application, Business Application, Animasi/Komik Digital.

Continue reading Indigo Fellowship Selenggarakan Roadshow di Tiga Kota

Telkom prepares Rp 32 billion for Indigo Venture

For the third time, PT Telkom cooperated with MIKTI (Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi or Creative Industries Society for Information and Communication Technology) organized the event for the digital entrepreneur, Indigo Fellowship 2011. This program is used by Telkom in order to attract talents in creative businesses and digital field, for then being incubated in business and funded by an arm-length entity of Telkom by the name of Indigo Ventures.

For this program, Telkom has allocated IDR 32 billion as the appreciation program for individuals or groups whom regarded have made creative digital work and provide value for society and encourage the growth of digital startup in the country.

Continue reading Telkom prepares Rp 32 billion for Indigo Venture

Telkom Siapkan IDR 32 Milyar Untuk Indigo Venture

Untuk ketiga kalinya, PT Telkom bekerjasama dengan MIKTI (Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi) menyelenggarakan ajang untuk entrepreneur digital, Indigo Fellowship 2011. Program ini digunakan oleh Telkom guna menjaring bakat-bakat bisnis di bidang kreatif dan digital untuk kemudian diinkubasi secara bisnis dan di-funding oleh perpanjangan tangan Telkom dengan nama Indigo Ventures.

Untuk program ini, Telkom mengalokasikan dana sebesar Rp 32 miliar sebagai program apresiasi kepada individu atau kelompok yang dinilai berhasil membuat karya kreatif digital dan memberikan value bagi masyarakat serta mendorong tumbuhnya startup digital di Tanah Air.

Continue reading Telkom Siapkan IDR 32 Milyar Untuk Indigo Venture

CEO Mojopia Mengundurkan Diri, Bagaimanakah Masa Depan Plasa.com?

Selain berita tentang pemberhentian karyawan Yahoo! serta penutupan beberapa layanan mereka, kali ini muncul berita lokal yang juga berhubungan dengan masa depan sebuah layanan, yang banyak sekali mendapat perhatian para pemerhati internet lokal, Plasa.com.

Sepeti yang dituliskan OkeZone, CEO Mojopia diberitakan mengundurkan diri per 1 Desember 2010 kemarin, Shinta Dhanurwardoyo yang menjadi orang terdepan dari Plasa.com kini tidak lagi menangani penyedia layanan e-commerce yang banyak diperhatikan ini, salah satunya karena dana pengembangan yang telah cukup besar dikucurkan untuk mengembangkan layanan mereka.

Continue reading CEO Mojopia Mengundurkan Diri, Bagaimanakah Masa Depan Plasa.com?

Plasa.com Launched, But I Still Want That iPad.

Hari Sabtu lalu, sepulang saya dari acara Bancakan 2.0 di Jogja saya diundang ke acara launching Plasa.com di bilangan Pengadegan, Jakarta. Acara launching party ini berlangsung sangat meriah dan disiarkan secara langsung di sebuah stasiun TV swasta yang merupakan partner dari Mojopia.

Sebenarnya Plasa.com ini telah eksis sejak lama, dulu anak perusahaan Telkom Indonesia ini memberikan layanan email gratis yang belakangan mulai jarang digunakan. Sejak tahun 2009 lalu Telkom menunjuk Mojopia/PT MetraNet sebagai anak perusahaan yang akan mengembangkan kembali Plasa.com dengan konsep ecommerce platform. Tidak tanggung-tanggung, Plasa.com langsung diklaim bakalan menjadi portal ecommerce terbesar di Indonesia.

Continue reading Plasa.com Launched, But I Still Want That iPad.

Mojopia Terancam Gagal?

mojopialogoMojopia, calon portal e-commerce milik Telkom menggantikan Plasa.com semestinya direncanakan hadir pada awal tahun depan. Namun mendadak  merebak kabar dari situs berita Detik.com bahwa telah terjadi perpecahan di tubuh pengembang portal ini, yaitu pihak Telkom dan Metranet sebagai mitra/anak perusahaan Telkom yang ditunjuk untuk membangun Mojopia.

Continue reading Mojopia Terancam Gagal?

Goodbye Speedy!

Telkom Speedy sebagai salah satu ISP terbesar di Indonesia, namun bukan karena layanannya yang bagus, melainkan karena Telkom-lah yang satu-satunya perusahaan telekomunikasi yang telah lebih dulu memiliki jaringan d hampir seluruh Indonesia. Fakta yang menarik mengingat mulai banyak ISP-ISP yang berdatangan dan bertumbuh di tiap-tiap daerah / propinsi.

Saya adalah pelanggan Telkom Speedy (karena FastNet belum ada di daerah saya), dan diluar seringnya masalah billing dan koneksi yang super lambat, saya puas sekali *SARCASM=OFF* Namun semalam ketika sedang mencoba mengakali Justin.TV dengan menggunakan Proxy, ternyata Speedy mem-block akses saya ke FreeProxy.ca. Saya pun penasaran dan membuka sebuah situs porno untuk pembuktian, dan ternyata di-block juga oleh Speedy.

Aneh ya? Ketika akses internet digembar-gemborkan akan dipermudah, harga diturunkan, namun ternyata akses keluar justru dibatasi. Saya adalah seorang pengguna internet yang sangat senang berkelana ke seluruh penjuru internet, dan saya cukup yakin saya sudah cukup dewasa untuk menentukan apakah situs ini patut dikunjungi atau tidak. Saya merasa seperti kembali ke jaman orde baru dimana pemerintah akan mensortir apapun yang anda transmisikan keluar via internet, kenapa? karena mereka bisa, dan tidak ada seorangpun yang dapat menghentikan mereka. Saya pun sangat ingin pindah ke ISP lain yang memiliki layanan yang jauh lebih baik dengan harga jauh lebih terjangkau, namun sayangnya harga yang terjangkau justru tidak mampu untuk membiayai range ke daerah tempat tinggal saya. Jadi memang saat ini satu-satunya pilihan saya untuk Internet rumah ada menggunakan Speedy, dan kalau dari pembaca ada yang perwakilan dari ISP yang mencakup daerah Klender, tolong kontak saya ASAP 😀

Untuk Speedy, langkah blokir semena-mena ini sangat disayangkan dan sangat mengganggu, saya harap bisa lebih bijaksana dengan hal ini. Namun untuk sementara, saya terpaksa menggunakan layanan anda sampai FastNet bisa masuk ke daerah saya 🙂

*Bukan surat pembaca! Cuma curhat saja LOL*