Amar Bank Partners with Mekar to Facilitate Funding for SMEs

Amar Bank set an agreement with PT Mekar Investama Sampoerna (Mekar) in running a p2p lending service to distribute credit facility for some MFI (Micro Financial Institution) in Indonesia. Amar Bank’s support supposes to help SMEs’ business development through Mekar’s partners in all regions throughout Indonesia.

In fintech industry, Amar Bank has Tunaiku as a leading product, while Mekar is a fintech company that facilitates borrowers with lenders known as peer-to-peer (p2p) lending. Furthermore, Mekar will partner up with positive and potential MFI in need for investors to provide loans for its SMEs. In this position, Mekar expects the partnership to help SMEs development.

“This time, Amar Bank pairs with Mekar in distributing funds into some MFIs. Funding will be distributed to thousands of SMEs in some cities in Indonesia. We’ll continue to evaluate the potential to provide banking access for customers in need.” Vishal Tulsian, Amar Bank’s Managing Director, said.

This funding will be distributed to its two partners, Koperasi Mitra Dhuafa (Komida) and Koperasi Abdi Kerta Rahardja (AKR). Both are said to acquire more than a hundred thousand borrowers of SMEs from all over Indonesia.

In the process, Mekar will take a role as a marketplace that also monitoring fund distribution for the selected borrowers.

“It’s an honor for a fintech company as Mekar to be partnered with Amar Bank, a bank with one of the leading technology in Indonesia,” Thierry Sanders, CEO of Mekar, said.

The partnership is Amar Bank’s attempt to increase access towards their lending service. Tulsian added, in 2018, Amar Bank will be focused on two products, conventional and digital lending. The team is also committed in supporting the financial institution, including MFI, as an effort to facilitate people in need for fast and on-point funding.

“It [fast and on-point distribution] is supported with administration process that accessible and convenient transaction in banking. With an objective to provide funding for SMEs, it means that we can also help to fasten the distribution for the right target,” he said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Amar Bank Bermitra dengan Mekar, Mudahkan UMKM Mendapatkan Dana

Amar Bank dan PT Mekar Investama Sampoerna (Mekar) sepakat menjalin  kerja sama demi menjalankan layanan pinjaman peer-to-peer untuk menyalurkan fasilitas kredit kepada sejumlah Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di Indonesia. Dukungan realisasi penyaluran dana Amar Bank diharapkan dapat mendorong pengembangan usaha UMKM melalui Lembaga Keuangan Mikro mitra usaha Mekar di berbagai wilayah di Indonesia.

Di industri teknologi finansial, Amar Bank mempunyai produk unggulan yakni Tunaiku, sedangkan Mekar merupakan perusahaan teknologi finansial yang membantu mempertemukan peminjam dengan pemodal atau disebut juga peer-to-peer lending. Mekar selanjutnya akan menjalin kerja sama dengan LKM yang dipandang sehat, memiliki potensi untuk tumbuh dan membutuhkan investor untuk memberikan pinjaman atas UMKM yang dibina LKM tersebut. Dengan posisinya sekarang, Mekar berharap kerja sama seperti ini bisa mendukung pertumbuhan UMKM.

“Kali ini, Amar Bank menggandeng Mekar dalam menyalurkan dana kepada beberapa Lembaga Keuangan Mikro. Penyaluran dana ini nantinya akan diteruskan kepada ribuan UMKM yang berada di beberapa kota di Indonesia. Kami akan terus mengevaluasi peluang untuk menyediakan akses perbankan bagi nasabah yang membutuhkan,” ungkap Managing Director Amar Bank Vishal Tulsian.

Nantinya penyaluran dana dari Amar Bank ke Mekar akan diteruskan ke dua mitra usaha bisnisnya, yakni Koperasi Mitra Dhuafa (Komida) dan Koperasi Abdi Kerta Rahardja (AKR). Keduanya disebut telah membina lebih dari ratusan ribu peminjam UMKM dari berbagai wilayah di Indonesia.

Dalam prosesnya, Mekar akan berperan sebagai marketplace yang juga akan melakukan proses pemantauan penyaluran dana kemitraan kepada para peminjam yang telah mendapatkan bantuan penyaluran dana.

“Adalah sebuah kehormatan bagi perusahaan fintech seperti Mekar untuk bekerja sama dengan Amar Bank, salah satu bank paling terdepan dalam bidang teknologi di Indonesia,” terang CEO Mekar Thierry Sanders.

Kerja sama ini merupakan salah satu cara Amar Bank meningkatkan akses terhadap layanan permodalan mereka. Vishal menambahkan, di tahun 2018 ini Amar Bank akan lebih fokus ke dua produk milik Amar Bank, yakni peminjaman konvensional dan digital. Pihaknya juga memiliki komitmen untuk melakukan dukungan ke institusi keuangan, termasuk LKM, sebagai upaya menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan dana dengan cepat dan tepat sasaran.

“Hal tersebut [penyaluran yang cepat dan tepat sasaran] didukung dengan proses administrasi yang mudah diakses dan kenyamanan bertransaksi dengan pihak perbankan. Dengan tujuan pemberian dana kepada UMKM artinya kita dapat juga membantu percepatan penyaluran dana ke sasaran yang tepat,” tutup Vishal.

Mekar dan Komida Bekerja Sama Perluas Sumber Pendanaan Usaha bagi Perempuan

Baru-baru ini platform P2P Lending milik Putera Sampoerna Foundation Mekar dan Koperasi Mitra Dhuafa (Komida) telah menandatangani perjanjian tentang pinjaman online. Lewat teken kerja sama ini, keduanya membuka peluang bagi pemodal untuk memberikan pinjaman kepada kaum perempuan yang berada di area pedesaan dalam memenuhi kebutuhannya terhadap likuiditas sebagai modal usaha.

Mekar (PT Sampoerna Wirausaha) adalah platform P2P Lending yang sahamnya dimiliki Putera Sampoerna Foundation, Michelle Sampoerna, Michael Sampoerna dan Putera Sampoerna. Mekar didirikan sejak 2010 silam, awalnya adalah situs donasi, namun pivot menjadi layanan P2P Lending.

Sementara itu, Komida adalah koperasi pendana terbesar di Indonesia dari usaha kecil yang dijalankan oleh kelompok ibu rumah tangga, telah beroperasi sejak 2004. Anggotanya mencapai 375 ribu orang dengan jaringan 150 kantor di seluruh Indonesia. Secara historis, tingkat pengembalian anggota Komida sangat baik, lebih dari 99% di antara mereka membayar tepat waktu.

“Selama ini Komida telah terbukti memiliki program yang fantastis untuk membiayai kaum perempuan di area pedesaan yang memiliki usaha kecil. Lebih dari 99% anggota membayar tepat waktu,” ujar CEO Mekar Thierry Sanders dalam keterangan resmi yang diterima DailySocial.

Dalam lingkup kerjanya, Komida akan lakukan seleksi, melakukan pembinaan dan pelatihan, serta memberi pendanaan (atau pinjaman) bagi kaum perempuan. Pinjaman ini akan ditampilkan secara online di platform Mekar. Pemodal dengan akses internet dan memiliki rekening bank atau tabungan dapat mengakses Mekar untuk memilih dan mendanai usaha kecil, sekaligus berinvestasi.

Ketua Komida Slamet Riyadi dan CEO Mekar Thierry Sanders / Mekar
Ketua Komida Slamet Riyadi dan CEO Mekar Thierry Sanders / Mekar

Adapun imbal hasil yang ditawarkan rata-rata adalah 10% per tahun, hampir dua kali lipat bila dibandingkan dengan bunga deposito di bank. Mekar berkomitmen akan terus menambahkan sekitar 100 pinjaman usaha kecil baru di platformnya setiap minggu untuk pemodal investasikan.

Komida dan Mekar memiliki cadangan untuk menjamin pinjaman yang diinvestasikan oleh pemodal. Pinjaman yang tersedia berkisar antara Rp3 juta hingga Rp25 juta. Sejauh ini dengan mengadopsi sistem Grameen Bank, Komida telah memberi pinjaman lebih dari Rp2,5 triliun kepada anggotanya.

“Kemitraan dengan Mekar akhirnya akan menyatukan kaum perempuan di kelas menengah yang benar-benar membutuhkan pembiayaan untuk mengembangkan usaha mereka sehingga dapat menyokong keluarganya masing-masing,” kata Ketua Komida Slamet Riyadi.

Kemitraan dengan Mekar, juga memungkinkan Komida untuk meningkatkan pendanaan sekaligus mengurangi biaya pendanaan, yang (umumnya) didapatkan dari sumber dana lainnya atau bank.

Bagi Mekar, kemitraan ini jadi langkah perusahaan untuk memasuki jaringan yang lebih besar untuk merangkul lebih banyak UKM Indonesia. Pasalnya, UKM yang dimiliki dan dijalankan oleh kaum perempuan adalah pergerakan yang kuat di Indonesia.

Unit pembiayaan Bank Dunia, International Finance Corporation (IFC) dalam laporannya di 2016 menyebut bahwa sebanyak 51% UKM Indonesia dimiliki dan digerakkan oleh perempuan.

Selain itu, lebih banyak pengusaha perempuan sekitar 44% dari total pengusaha di Indonesia yang membutuhkan pendanaan dengan cara meminjam dana tunai untuk bisnis mereka.

Ke depannya, Mekar akan melakukan kemitraan dengan lembaga keuangan lainnya, sehingga pemodal akan memiliki sektor bisnis yang beragam untuk dibiayai.