Cara Menggunakan Aplikasi Tiktok Lengkap, Mulai Daftar Sampai Upload Video

Aplikasi TikTok sedang jadi trend, meskipun beberapa saat yang lalu sempat diblokir oleh pemerintah. Mendapatkan sejumlah perbaikan, kini TikTok menjelma jadi platform sosial yang disebut-sebut bakal menumbangkan Facebook.

Benar atau tidak cuma waktu yang bisa menjawab. Dan jika sobat termasuk yang sedang tertular penyakit TikTok, panduan lengkap ini akan membimbing sobat mengenali dan menggunakan aplikasi TikTok secara benar.

Agar Bisa Menggunakan Aplikasi TikTok Wajib Daftar Dulu

Cara Daftar Akun TikTok

Step pertama yang harus Anda lalui untuk bisa menggunakan aplikasi TikTok adalah membuat akun. Tapi, sebelum itu unduh dahulu aplikasinya dari Play Store di perangkat sobat.

  • Jalankan aplikasi TikTok di smartphone sobat.
  • Saat pertama kali dibuka, TikTok akan menampilkan pilihan kategori video yang Anda sukai. Pilih beberapa, kemudian tap Next.

Cara Menggunakan Aplikasi Tiktok Lengkap (4)

  • Berikutnya akan muncul sebuah layar smartphone yang menunjukkan cara untuk mengeksplorasi koleksi video di TikTok. Abaikan saja, langsung tap tombol Start Watching.

Cara Menggunakan Aplikasi Tiktok Lengkap (5)

  • Maka, selanjutnya Anda akan langsung disambut oleh video-video unggalah pengguna lain. Di tahap ini, tap tombol Me di sebelah kanan bawah.

Cara Menggunakan Aplikasi Tiktok Lengkap (13)

  • Barulah akan muncul tombol pendaftaran akun, tap tombol Sign Up.

Cara Menggunakan Aplikasi Tiktok Lengkap (6)

  • Untuk mendaftar ke TikTok, sobat punya beberapa opsi mulai daftar menggunakan nomor ponsel atau email, menggunakan akun Facebook atau akun Google. Di kasus ini, saya memilih menggunakan akun Google.

Cara Menggunakan Aplikasi Tiktok Lengkap (7)

  • Pilih email Google yang ingin digunakan.

Cara Menggunakan Aplikasi Tiktok Lengkap (8)

  • Atur tanggal lahir Anda dan selesai.

Cara Menggunakan Aplikasi Tiktok Lengkap (9)

  • Sampai di tahap ini, akun Anda sudah berhasil dibuat dan Anda akan langsung diteruskan ke halaman depan.

Cara Membuat Video di TikTok

Setelah akun TikTok jadi, sekarang tentu Anda juga ingin tahu bagaimana caranya membuat video di TikTok, apa saja tahapannya.

  • Jalankan aplikasi TikTok seperti sebelumnya, kemudian tap ikon plus yang berada di posisi paling tengah. Sobat akan dihantarkan ke jendela kamera seperti screenshot di bawah ini.
  • Step awal untuk membuat video di TikTok yang tidak boleh terlewati adalah mengatur audionya terlebih dahulu. Perhatikan di sisi atas, ada tombol dengan label Sounds. Tap saja dengan jari.

Cara Menggunakan Aplikasi Tiktok Lengkap (14)

  • Maka akan muncul jendela baru yang menampilkan ragam audio dengan pilihan genre, efek dan juga durasi. Pilih salah satu, kemudian tap tanda centang berwarna merah di sisinya. Aplikasi akan loading sebentar untuk menambahkan suara latar ke dalam jendela kamera.

Cara Menggunakan Aplikasi Tiktok Lengkap (15)

  • Nah, sekarang kalau sobat perhatikan tombol yang tadinya berlabel Sounds, sekarang sudah berganti menjadi judul audio yang Anda pilih sebelumnya. Barulah, setelah itu Anda terapkan hal-hal lain, itupun tidak harus, hanya bersifat opsional.

Cara Menggunakan Aplikasi Tiktok Lengkap (16)

  • Misalnya, Anda bisa menggunakan filter untuk efek yang berbeda dari biasanya. Tambahan-tambahan semacam ini sifatnya opsional dan tergantung selera masing-masing.

Cara Menggunakan Aplikasi Tiktok Lengkap (17)

  • Di salah satu menu di jendela kamera ini bahkan bisa didapati fitur timer yang akan sangat berguna jika sobat merekam video seorang diri. Timer akan memberi waktu jeda sampai Anda dalam posisi siap untuk direkam.

Cara Menggunakan Aplikasi Tiktok Lengkap (18)

  • Opsi lain untuk membuat video di TikTok adalah dengan mengunggah atau upload dari galeri. Bisa ya? O bisa!
  • Dalam posisi jendela kamera terbuka, di sebelah kanan tombol shutter ada satu tombol lain yang bisa ditap akan membuka jendela galeri. Dari sana, sobat bisa upload video yang direkam sebelumnya, bisa dari hasil editing atau sumber lainnya.

Cara Menggunakan Aplikasi Tiktok Lengkap (20)

  • Setelah video yang akan diunggah dipilih, tap tombol Next.

Screenshot_20200206-121929_TikTok(1)

  • Tunggu beberapa saat sampai video selesai diproses.
  • Sampai di tahapan ini, Anda sudah bisa menambahkan efek, audio, coretan dan lain sebagainya ke dalam video. Apabila sudah, tap tombol Next lagi.

Screenshot_20200206-122001_TikTok(1)

  • Beri caption yang mewakili video tersebut, tambahkan juga hashtag dan mention teman jika perlu. Atur juga beberapa opsi privasi seperti dukungan komentar, duet, react dan ketersediaan tombol download. Terakhir, tap tombol Post.

Screenshot_20200206-122054_TikTok(1)

Selesai, video Anda sudah diunggah ke TikTok.

Cara Duet TikTok

Ada satu fitur yang menurut saya sangat unik dan mungkin saja ini yang membuat TikTok begitu digemari anak muda, yaitu fitur duet. Fitur ini secara sederhana memungkinkan sobat untuk membuat video dengan audio serupa secara berdampingan, walaupun tidak secara live. Tetapi hasil akhirnya akan terlihat seolah-olah Anda berdua saling berhadapan melalui kamera kemudian bersama-sama membuat video TikTok.

  • Caranya, pilih salah satu video yang berseliweran di aplikasi TikTok Anda, lalu tap tombol Share dan tap tombol Duet.

Cara Menggunakan Aplikasi Tiktok Lengkap (1)

  • Berikutnya, Anda tinggal merekam diri Anda dengan gaya dan audio yang sama dengan video aslinya. Di bagian panel kiri terdapat pula sejumlah tombol yang bisa dipakai untuk mempercantik video, bebas mau pakai yang mana.

Cara Menggunakan Aplikasi Tiktok Lengkap (2)

Cara Menyimpan Tiktok di Galeri

  • Yang menarik dari aplikasi TikTok ini, sobat bisa mengunduh video yang dibagikan oleh penggunanya. Untuk melakukannya, sobat tidak perlu trik khusus seperti di Instagram, YouTube ataupun Twitter. Karena TikTok sudah menyediakan tombol khusus untuk menyimpan video TikTok ke Galeri.

Cara Menggunakan Aplikasi Tiktok Lengkap (3)

  • Berhenti di salah satu video yang ingin disimpan, kemudian tap tombol Share dan temukan tombol Save Video. Tunggu beberapa saat sampai aplikasi menuntaskan unduhan.
  • Setelah selesai, Anda dapat membuka galeri dan memutar video dari sana secara offline.

Cara Melihat Video yang Sudah Diupload ke TikTok

  • Caranya sangat mudah sekali. Tap saja menu Me, kemudian perhatikan di menu tab Video Anda akan mendapati deretan video-video baik yang direkam langsung dari kamera TikTok ataupun hasil upload.

Screenshot_20200206-122325_TikTok(1)

  • Untuk melihat apa yang bisa sobat lakukan terhadap video, tap saja salah satu video yang tampil di situ, lalu tap tiga titik di bilah sebelah kanan Anda. Maka, sobat akan mendapati sejumlah opsi lanjutan, antara lain pengaturan privasi, menyimpan video, menambahkan ke favorit sampai dengan menghapus video.

Screenshot_20200206-122335_TikTok(1)

Cara Menghubungkan TikTok ke Instagram, YouTube dan Twitter

Fitur ini juga cukup menarik, walaupun sejujurnya saya belum paham apa kegunaannya, apakah akan terintegrasi sehingga bisa posting massal atau sebatas informasi akun saja.

  • Untuk menghubungkan akun-akun tersebut, tap menu Me kemudian Edit Profile.

Screenshot_20200206-120647_TikTok

  • Di baris paling bawah ada tiga opsi media sosial yang akan sobat jumpai, yaitu Instagram, YouTube dan Twitter. Mulai dulu dari Instagram.

Screenshot_20200206-120952_TikTok

  • Selanjutnya, sobat akan dihantarkan ke jendela browser di mana sobat harus login ke akun Instagram untuk melanjutkan ke tahapan berikutnya.
  • Setelah berhasil login, tap Authorize jika ingin menghubungkan TikTok ke Instagram.

Cara Menggunakan Aplikasi Tiktok Lengkap (22)

  • Gantian, sekarang giliran YouTube. Sama, Anda akan dihantarkan ke browser baru untuk kemudian login ke akun Google yang ingin dipakai.

Cara Menggunakan Aplikasi Tiktok Lengkap (23)

  • Tetapi sayangnya saya gagal menuntaskan tahapan ini. Sepertinya Google sudah menghentikan akses integrasi ke TikTok dengan alasan yang belum diketahui.

Cara Menggunakan Aplikasi Tiktok Lengkap (24)

  • Dengan demikian, sekarang langsung lompat ke Twitter.
  • Login ke akun Twitter sobat dan tap Authorize App jika ingin memberikan akses ke TikTok agar kedua aplikasi dapat berkomunikasi.

Cara Menggunakan Aplikasi Tiktok Lengkap (25)

 

df

df

Bidik Tik Tok, Facebook Resmi Luncurkan Aplikasi Bernama Lasso

Dalam sebuah riset yang dilakukan oleh Pew Internet diketahui bahwa 50% remaja berusia 13 sampai dengan 17 tahun masih menggunakan jejaring sosial Facebook. Tetapi porsi ini jauh merosot dari porsi tahun 2014 lalu yang mencapai angka 71%. Artinya, ada degradasi yang sangat signifikan yang berpotensi mengubah Facebook sebagai sarangnya para angkatan tua.

Sebagai bentuk perlawanan namun dalam wujud yang berbeda, Facebook mengutus jagoannya yang baru bernama Lasso untuk merebut kembali hati para remaja sekaligus menjegal aplikasi Tik Tok yang belakangan begitu populer di Amerika Serikat dan bahkan di banyak negara.

Sebagaimana Tik Tok, Lasso menawarkan tempat baru bagi remaja untuk membagikan video berdurasi pendek ke teman dengan cara yang seru lagi menyenangkan. Di Lasso, pengguna dapat membuat dan berbagi video format pendek menggunakan filter dan efek khusus. Bahkan Lasso juga dilengkapi dengan alat pengeditan video, penambahan teks dan musik. Untuk meningkatkan aktivitas pengguna, Lasso juga memiliki perpustakaan musik yang sangat besar jumlahnya, memungkinkan pengguna untuk berkreasi tanpa batas.

Seorang juru bicara Facebook mengonfirmasi peluncuran Lasso kepada Theverge bahwa aplikasi kini sudah tersedia di iOS dan Android, tetapi untuk saat ini baru di kawasan Amerika Serikat. “Lasso adalah aplikasi baru yang berdiri sendiri untuk video singkat, menghibur, dari komedi, kecantikan, kebugaran dan banyak lagi. Kami akan mengumpulkan umpan balik dari orang dan pembuat konten.”

Untuk menggunakan Lasso, pengguna punya opsi login menggunakan akun Facebook, Instagram atau membuat akun baru. Jika diintegrasikan ke akun Facebook dan Instagram, pengguna Lasso juga bisa membagikan video ke Facebook Story dengan lebih mudah. Kompatibilitas yang sama juga mungkin dilakukan ke Instagram.

Sumber berita Ubergizmo.

Fenomena Tik Tok dan Literasi Digital yang Luput

Untuk sekian kalinya Kemenkominfo memberlakukan pemblokiran terhadap platform berbasis konten lalu membuka kembali dalam waktu yang relatif singkat. Saat ini blokir terhadap aplikasi video-musik Tik Tok, Selasa siang (10/7) resmi dibuka. Sebelumnya “gertakan” serupa juga pernah dilayangkan kepada Bigo Live.

Pada prinsipnya, saya tidak setuju dengan model pencegahan melalui mekanisme pemblokiran. Terlebih dalihnya adalah adanya konten negatif di platform tersebut, seperti yang terjadi pada Tumblr dan Reddit. Konten negatif akan selalu ada, kalau dicari-cari. Pun demikian platform WordPress.com, Blogger.com, Facebook, atau Twitter sekalipun.

Sering kali yang diisukan pemerintah adalah fitur dan jalur khusus untuk pelaporan. Demi pangsa pasar besar, penyedia platform biasanya langsung mencoba menuruti kemauan pemerintah. Hal senada dilakukan manajemen Tik Tok di Indonesia beberapa hari terakhir.

Untuk Tik Tok, solusi represif pemblokiran tampaknya menjadi jalan yang paling masuk akal. Tentu saya mempertaruhkan konsistensi penolakan terhadap pemblokiran dalam kasus ini, karena ada urgensi lain yang patut dipertimbangkan.

Melihat kondisi yang ada

Diungkapkan Menkominfo Rudiantara, alasan mendasar pemblokiran Tik Tok adalah adanya konten (yang cenderung) negatif dan banyak dikonsumsi anak-anak. Meskipun tidak ada data statistik yang bisa dipaparkan, namun jika melihat secara kasat mata, konsumen anak-anak memang mendominasi. Kemenkominfo mengaku juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia.

“Situs Tik Tok kami blokir. Banyak kontennya yang negatif terutama bagi anak-anak,” ujar Rudiantara dalam keterangan tertulisnya.

Dalih masyarakat yang menyayangkan pemblokiran Tik Tok umumnya mengungkapkan bahwa platform tersebut tidak salah, bahkan harusnya bisa digunakan untuk media kreatif. Benar demikian, saya pun setuju dan melayangkan hal yang sama saat Kemenkominfo memblokir Medium. Sayangnya permasalahan yang terjadi pada Tik Tok sudah menjadi fenomena. Kesan pertama pengguna Tik Tok adalah membuat postingan dengan kadar alay semaksimal mungkin, demi meraih viral.

Banyak kasus yang bisa dibuat contoh dan saya rasa semua juga sudah tahu. Sebagai platform Tik Tok tidak salah, karena keluaran dari sebuah alat bergantung pada penggunanya. Masalahnya pengguna yang kali ini ingin coba “diselamatkan” adalah kalangan anak. Secara teori (awalnya) aplikasi tersebut memang sudah dibatasi untuk pengguna berusia 12 tahun ke atas, tapi fakta di lapangan kan tidak semerdu itu.

Justifikasi lain mempertanyakan peran orang tua yang tidak bisa mengontrol anaknya saat menggunakan ponsel pintar. Menurut saya, hal ini adalah sebuah keniscayaan yang membutuhkan waktu lama untuk berproses.

Dalam istilah teknologi ada yang disebut dengan “digital native”, sederhananya digunakan untuk menyebut orang-orang yang sejak belia sudah dihidangkan ragam alat teknologi. Ada juga “digital immigrant”, yakni golongan tua yang sedang berusaha beradaptasi dengan teknologi. Keduanya memiliki kecepatan yang berbeda saat mengadopsi dan menggunakan teknologi, termasuk memahami perkembangan aplikasi di ponsel pintar.

Untuk kalangan digital immigrant, jangankan memahami keberadaan aplikasi Tik Tok. Untuk memahami operasi dasar di ponsel pintar saja membutuhkan waktu yang lama. Mereka merasa cukup saat bisa memanfaatkan untuk keperluan komunikasi, tidak semua, tapi saya yakin Anda juga mudah menemukan yang demikian. Dalam kondisi tersebut, dengan pemahaman yang tidak banyak soal teknologi dan aplikasi, lantas bagaimana mereka bisa memberikan literasi digital ke anaknya?

Saya pun tidak yakin orang tua anak pemain Tik Tok itu tahu apa yang dilakukan buah hatinya di aplikasi. Bahkan tentang apa yang mereka unggah pun saya kurang yakin mereka mengawasi. Maka di sini pemangku kebijakan dapat berperan melalui sistem. Saya menilai pemblokiran Tik Tok memiliki urgensi untuk mengubah persepsi penggunaan aplikasi kreatif, penghentian sementara dilakukan agar virus alay tadi tidak kunjung mendarah daging ke kalangan anak-anak.

Sepakat untuk hal baik, kenapa tidak? Dengan pemblokiran dan pemberitaan yang luas sedikit-demi sedikit turut memberikan informasi relevan kepada orang tua tentang fenomena yang sebenarnya terjadi. Ini adalah sebuah pembelajaran mahal.

Pasca pemblokiran Tik Tok berbenah

Sejak blokir dilepaskan, manajemen Tik Tok di Indonesia berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah dan institusi terkait dalam program pengembangan dunia digital, pemberdayaan wanita, perlindungan anak dan kejahatan siber. Melalui gagasan ini, Tik Tok akan merancang lebih banyak program dan kesempatan bagi pembuat konten untuk mengembangkan kreativitas mereka yang dapat memberikan dampak kepada komunitas dan mendistribusi lebih banyak konten edukasi digital.

Tik Tok juga berkolaborasi dengan ICT Watch dan jaringan Gerakan Nasional Literasi Digital dalam pengadaan beberapa seri program online dan offline untuk advokasi literasi digital dan mempromosikan konten edukasi penggunaan internet secara aman dan bijak, terutama di kalangan anak muda. Tik Tok juga sedang membicarakan kerja sama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk membuat program-program yang memastikan generasi muda memiliki pengalaman online yang aman, sehat dan edukatif.

Lantas, bukankah itu yang kita semua harapkan untuk masyarakat digital Indonesia yang lebih baik? Proses bisnis digital sangat bergantung pada sistem. Jadi idealnya sistem digital (termasuk aplikasi) harus didesain untuk meminimalisir hal negatif.

Aplikasi Studio Mobile Musical.ly dan Tik Tok Segera Melebur Jadi Aplikasi Baru

Musical.ly, aplikasi studio mobile asal Amerika Serikat, akan melebur dengan aplikasi sejenis asal Tiongkok, Tik Tok, pasca diakusisi penuh oleh ByteDance, induk usaha Tik Tok, pada akhir tahun lalu. Peleburan diharapkan akan mendongkrak lebih banyak pengguna utama dari kalangan generasi Z menjadi kreator, terutama dari Indonesia sebagai pasar terbesar di Asia Tenggara.

Generasi Z adalah golongan usia dimulai dari tahun kelahiran 1996-2010. Diperkirakan jumlahnya di Indonesia mencapai 68 juta atau sekitar 29 persen dari total populasi. Sedangkan di global mencapai 2,5 miliar atau 34 persen dari total populasi seluruh dunia.

“Nanti akan jadi aplikasi baru, sekarang sedang proses. Rencananya tahun ini akan diumumkan,” terang Country Manager Tik Tok dan Musical.ly Teguh Wicaksono, pekan lalu (10/2).

Lewat peleburan ini, ke depannya perusahaan akan lebih fokus mengembangkan fitur-fitur berteknologi kecerdasan buatan (AI) dengan mencampurkan unsur lokalisasi sesuai masing-masing negara.

ByteDance disebut memiliki spesialisasi di bidang tersebut sehingga diharapkan bisa menjadi unsur diferensiasi yang kuat dengan aplikasi sejenis. Penerapan teknologi AI juga bisa dilihat di aplikasi flagship ByteDance yang cukup populer di Tiongkok, yakni Toutiao.

Platform yang baru ini diharapkan lebih mudah digunakan dan efisien untuk mengakomodasi kebutuhan pengguna dalam menciptakan konten. Terlebih, sambung Teguh, fokus perusahaan pada saat ini adalah meningkatkan pengguna, belum terpaku dalam monetisasi.

Untuk menarik pengguna baru, pihaknya merangkul berbagai kerja sama bisnis dengan perusahaan lokal dan global, seperti Ismaya Live, RCTI, Warner Music Indonesia, Universal Indonesia, Sony Music Indonesia, Indosat Ooredoo, Apple Music, Disney, Billboard, dan lainnya.

Perkembangan Musical.ly dan Tik Tok

Musical.ly sendiri hadir pada 2015, sementara Tik Tok hadir tahun lalu. Teguh mengklaim, kedua aplikasi ini tumbuh pesat secara organik setiap tahunnya. Terlihat dari pengguna aktif dan komunitas yang terbentuk dengan sendirinya, sehingga menjadikan Indonesia sebagai pasar terbesar di Asean bagi kedua aplikasi ini.

Musical.ly diungkapkan berhasil menciptakan talenta baru di bidang musik, komedi, dan fesyen. Sedangkan Tik Tok melengkapi kebutuhan kreator dengan teknologi interaktif dan efek khusus yang lebih maju, seperti fitur Gaga Dance, efek hair drying, stiker 3D, dan fitur digital lainnya.

“Kami melihat ke depannya akan ada banyak hal yang bisa dikerjakan bersama dengan ByteDance, makanya setuju [diakusisi]. Lagipula ini win win solution. Musical.ly sudah punya basis pengguna yang besar di pasar global, sementara Tik Tok punya pengguna besar di Tiongkok.”

Secara global, baik Musical.ly dan Tik Tok telah diunduh lebih dari 500 juta kali. Penonton video harian mencapai 10 miliar, serta 150 juta pengguna MAU di seluruh dunia dengan negara kontributor terbesar adalah Amerika Serikat dan Inggris. Tidak dijelaskan secara spesifik berapa kontribusi dari Indonesia secara global.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here