Rayakan Hari Jadi Ketujuh, Tiket.com Pacu Bisnis Hotel

Merayakan hari jadi yang ketujuh, Tiket.com mulai memacu kontribusi dari bisnis pemesanan kamar hotel sebagai bisnis utama. Keputusan tersebut dipilih lantaran pertumbuhan revenue-nya diklaim mencapai 250% secara year-on-year dengan pertumbuhan inventory naik 2 kali lipat, lebih besar ketimbang keseluruhan bisnis Tiket.com yang hanya 150%.

“Yang bakal menarik ke depannya kita akan dorong penjualan kamar hotel karena itu paling besar pertumbuhannya dari bisnis kita yang lainnya. Akan ada banyak inisiasi yang siap kita lakukan untuk dorong bisnis utama ini,” ucap CMO dan Co-Founder Tiket.com Gaery Undarsa, Kamis (30/8).

Pengembangan produk kamar hotel sedang dipersiapkan terutama untuk perubahan tampilan yang bakal lebih simpel dan bersih. Ada penambahan detail informasi kamar dan fasilitas yang akan disediakan serta pengembangan waktu pencarian hotel yang menjadi lebih singkat. Seluruh pengembangan tersebut masih dilakukan tim Tiket.com.

Salah satu fitur unggulan produk hotel adalah ‘Tonight Deals’, konsumen bisa mendapatkan harga kamar jauh lebih murah dan ekstra diskon dengan check in pada pukul 18.00 – 04.00 WIB. Fitur ini sudah hadir sejak Juni 2018, dengan latar belakang kebiasaan orang Indonesia yang suka last minute saat booking kamar. Namun terkendala karena sistem booking hotel yang terbatas.

Dari sisi investory, perusahaan akan agresif perlebar produk maskapai dan hotel internasional. Disebutkan investory produk pesawat dan hotel di Tiket.com mencapai 58 partner maskapai dan lebih dari 350 ribu produk hotel.

Gaery menuturkan pihaknya juga membuka penambahan inventory untuk hotel budget. Sehingga konsumen bisa memiliki banyak pilihan kamar dari berbagai kelas. Dari total investory hotel, mayoritas adalah hotel bintang dua dan tiga.

Untuk jaring hubungan dengan berbagai pihak hotel di destinasi wisata populer, Tiket.com membuka kantor baru khusus marketing di Yogyakarta dan Bali.

“Tiket.com punya tim dedicated menangani hotel terbanyak dari tim lainnya. Untuk fokus ke hotel itu perlu treatment khusus karena kebutuhan mereka itu beda-beda. Makanya penting bangun hubungan yang spesial.”

Gaery mengklaim, perbulannya lini bisnis ini mampu menyumbang sekitar 20%-30% untuk total booking, ketimbang bisnis lainnya. Penjualan kamar hotel di Jakarta, menurut data Tiket.com dalam setahun terakhir, menjadi penjualan terbesar pertama disusul oleh Bali dan Surabaya.

Perkembangan setahun belakangan

Setelah diakuisisi GDP Venture melalui Blibli.com, Tiket.com mengalami perkembangan yang siginifikan di segala bidang. Salah satunya adalah mengeluarkan fitur andalan ‘Smart Feature’ yang terdiri dari Smart Round Trip, Smart Refund, Smart Reschedule, dan Smart Traveler untuk memudahkan konsumen saat bepergian.

Mulai awal tahun ini Tiket.com juga gencar melakukan strategi pemasaran yang masif di beberapa lini baik online maupun offline. Hal ini pada akhirnya berdampak pada total kenaikan kunjungan pada pertengahan tahun ini sebesar 80% secara year-on-year.

Kunjungan di aplikasi naik 208%, sedangkan tingkat unduhan naik lebih dari 280%. Total pengunduh aplikasi Tiket.com disebut-sebut sudah tembus 5 juta unduhan. Total booking dari aplikasi mencapai 80% dari total keseluruhan transaksi di Tiket.com.

Tiket.com turut berpartisipasi dalam memberikan inventorinya untuk Blibli Travel, dalam produk pesawat dan hotel. Menurut Gaery, justru dengan kehadiran Blibli, kedua perusahaan dapat melengkapi satu sama lain.

“Kita dan Blibli garap market-nya sama, itu tidak apa-apa. Justru kalau dua-duanya jalan pada akhirnya bisa jadi nilai tambah buat kedua perusahaan,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here

Natali Ardianto Resmi Bergabung sebagai CTO EmasDigi

Setelah hengkang dari posisi terdahulu sebagai salah satu Pendiri dan CTO Tiket.com, Natali Ardianto hari ini resmi menempati posisi baru sebagai CTO EmasDigi, sebuah startup yang fokus pada layanan jual beli emas secara online.

Kepada DailySocial, perwakilan EmasDigi membenarkan kabar tersebut dan menyebutkan hari ini (25/06) Natali Ardianto sudah mulai bekerja. DailySocial juga telah mengirimkan pertanyaan langsung ke Natali terkait dengan posisi barunya dan belum mendapatkan jawaban.

Saat ini posisi Natali Ardianto di Tiket telah digantikan Daniel Armanto.

Sebelum ikut mendirikan Tiket.com, Natali juga sempat membangun dua startup, yaitu Golfnesia dan Urbanesia.

Application Information Will Show Up Here

DStour #42: Kantor Baru Tiket.com

Lebih dari dua tahun yang lalu DStour berkunjung ke kantor Tiket.com yang saat itu terdiri dari dua gedung yang berdekatan. Dulu nuansanya kental dengan warna putih dan biru, kini sapuannya lebih banyak menggunakan kombinasi warna biru dan kuning sebagai identitas baru perusahaan yang juga telah berganti logo ini.

Pasca akuisisi oleh Blibli, Tiket.com kini pindah ke suatu gedung di bilangan Tanah Abang. Hanya ada waktu tiga bulan dari masa akuisisi hingga menempati kantor baru untuk mendesain dan mengisinya. Seperti apa suasana kantor baru Tiket.com saat ini? Simak kunjungan DStour berikut ini yang dipandu Chief Marketing Officer Tiket.com Mikhael Gaery Undarsa.

Blibli Tambah Katalog Khusus Produk Harian “BlibliMart”

Situs e-commerce Blibli memanfaatkan momentum bulan Ramadan dan libur Lebaran dengan merilis katalog produk khusus kebutuhan sehari-hari “BlibliMart”. Katalog ini diklaim lebih lengkap karena sudah dikurasi dan memiliki SKU mulai dari kebutuhan anak, makanan dan minuman, produk grosir, perawatan tubuh hingga kuliner.

Tak hanya itu, Blibli juga melengkapi produk Blibli Travel dengan merilis rute penerbangan internasional sebagai hasil integrasi antara perusahaan dengan anak usahanya Tiket.com. Blibli kini memiliki total rute sebanyak 18 ribu, dengan 3.500 rute di antaranya adalah perjalanan domestik.

“Mudah-mudahan transaksi penjualan pada bulan Ramadan kali ini bisa meningkat hingga 4x lipat dari tahun sebelumnya naik 2x lipat saja,” terang SVP of Marketing Blibli I Gusti Ayu Fadjar tanpa menyebutkan detil jumlah transaksinya, Senin (9/4).

Dia menuturkan, BlibliMart diluncurkan sebagai produk permanen karena berdasarkan hasil riset yang dilakukan perusahaan saat ini terjadi perubahan gaya hidup. Online shopping sudah menjadi salah satu alternatif pilihan belanja. Sementara mayoritas shopper online adalah perempuan dengan groceries sebagai salah satu produk yang paling dicari.

“Hal ini menginspirasi kami untuk menjawab kebutuhan mereka melalui kehadiran BlibliMart. Selain itu, secara psikologis BlibliMart menawarkan solusi sekaligus kenyamanan pelanggan dalam berbelanja, mereka tidak perlu bermacet di jalan, susah cari parkir, dan antre panjang.”

Untuk dorong transaksi, selain mengandalkan promosi bebas ongkos kirim dan pengiriman dalam hari yang sama, Blibli memanfaatkan konten video hasil kerja sama dengan Endeus TV, konten kreator khusus resep masakan. Dari video tersebut, pengguna akan mendapat referensi resep makanan, bahan-bahan yang diperlukan, dan bisa langsung memasukkannya ke keranjang belanja.

“Video bisa dilihat dari BlibliMart dan bahan-bahan makannya sudah tersedia tinggal di masukkan ke keranjang. Setiap produk yang kami hadirkan juga bekerja sama dengan UKM.”

Integrasi inventory dengan Tiket

Ayu melanjutkan sejak Blibli meluncurkan fitur tiket pesawat domestik tahun lalu, diklaim penjualan tiket pesawat terus merangkak naik. Pada kuartal pertama tahun ini, lonjakan permintaan produk Travel naik sebesar 3x lipat dibandingkan kuartal sebelumnya.

“Kehadiran fitur ini sekaligus melengkapi layanan Travel di Blibli setelah sebelumnya ada fitur layanan pembelian tiket kereta api, tiket wahana kreasi, hotel, dan tiket pesawat domestik.”

Menurut Ayu, pengalaman membeli tiket, baik di Blibli maupun Tiket tidak jauh berbeda. Yang membedakan adalah segmentasi Blibli yang kini ingin menyasar konsumen dari berbagai kelas ekonomi. Sebelumnya Blibli memiliki profil konsumen yang berasal dari kalangan menengah hingga ke atas, sementara Tiket lebih ke arah menengah hingga ke bawah.

“Kami ingin menyasar semua kelas ekonomi masyarakat dengan menjadi one stop experience untuk para pelanggan saat mencari produk yang dibutuhkan.”

Application Information Will Show Up Here

Tempati Kantor Baru, Tiket.com Klaim Pertumbuhan Pesat Pasca Akuisisi

Setelah mengumumkan rebranding aplikasi dengan mengubah tampilan dan logo pada akhir tahun 2017 lalu, perusahaan online travel agent (OTA) Tiket.com menempati kantor baru di kawasan Jakarta Pusat. Kantor baru yang mampu menampung sekitar 400 orang tersebut sengaja dipilih Tiket.com untuk mempermudah komunikasi antara divisi, termasuk dengan Blibli sebagai induk perusahaannya.

Kepada media, Chief Communication Officer Tiket.com Gaery Undarsa mengungkapkan, proses renovasi gedung kantor baru Tiket.com selesai hanya dalam tiga bulan usai akuisisi.

“Saya mendapat ultimatum dari manajemen untuk bisa menyelesaikan kantor baru ini hanya dalam waktu tiga bulan. Meskipun belum semua karyawan yang pindah ke kantor baru, namun hampir semua sudah mulai bekerja di kantor baru Tiket.com.”

Gedung yang sarat dengan nuansa warna biru, kuning dan putih tersebut, memiliki desain modern dengan berbagai ruangan yang berfungsi untuk lounge, kantin hingga ruang pertemuan. Meskipun belum dilengkapi dengan play room, Gaery menyebutkan untuk menarik perhatian talenta, terutama kalangan millennial, nantinya akan ditambah fasilitas permainan lainnya.

“Kami dari Tiket.com melihat talenta adalah aset. Untuk itu kami mencoba menghadirkan kantor dengan suasana yang nyaman untuk bekerja, sekaligus menarik perhatian calon pegawai bekerja di Tiket.com,” kata Gaery.

Pertumbuhan pasca akuisisi

CEO Tiket Geroge Hendrata dan CMO Tiket Gaery Undarsa / DailySocial
CEO Tiket.com Geroge Hendrata dan CMO Tiket.com Gaery Undarsa / DailySocial

Dalam kesempatan tersebut, Gaery juga menyampaikan beberapa informasi seputar pertumbuhan Tiket.com usai diakuisisi. Pihaknya mengklaim transaksi per hari untuk semua layanan mencapai sekitar 20 ribu transaksi, naik dibanding tahun sebelumnya yang membukukan sekitar 10-15 ribu transaksi per hari.

“Kita juga mulai melihat ternyata pemesanan hotel semakin banyak jumlahnya, salah satu alasan karena adanya perjanjian eksklusif kami dengan hotel-hotel domestik,” kata Gaery.

Hal lain yang disampaikan Gaery adalah jumlah unduhan aplikasi yang saat ini mencapai sekitar 6 juta. Transaksi paling banyak diklaim Tiket.com berasal dari aplikasi mobile yang mencapai hingga 70%.

Berencana meluncurkan fitur baru

Sejak diluncurkannya fitur Smart Refund beberapa waktu lalu yang hanya bisa digunakan di aplikasi, Tiket.com akan merilis fitur tersebut di semua platform dalam waktu dekat. Fitur lain yang segera diluncurkan Tiket.com adalah,fitur Smart Reschedule untuk semua penerbangan dan hotel secara real time dan fitur aktivitas berupa paket wisata.

“Sebelumnya kami sudah memiliki paket wisata yang termasuk dalam layanan di Tiket.com. Nantinya fitur tersebut akan kami pisahkan dan akan kami perbanyak jumlahnya,” kata Gaery.

Untuk bisa bersaing dengan kompetitor, Gaery menegaskan akan menambah kemitraan dengan partner dalam hal pembayaran. Jika sebelumnya Tiket.com telah memiliki jenis pembayaran cicilan tanpa kartu kredit dengan mitra Akulaku, ke depannya Tiket juga akan menambah kemitraan dengan layanan lain yang serupa.

“Hal tersebut kami lakukan karena ternyata banyak sekali transaksi yang masuk saat promosi dengan mitra terkait. Untuk itu kami akan memperluas kemitraan ini selanjutnya,” kata Gaery.

Disinggung apakah nantinya ada konsolidasi dengan Go-Jek, usai investasi strategis Blibli ke Go-Jek, Gaery menyebutkan belum ada rencana yang pasti hingga saat ini, namun menyambut baik jika ada peluang untuk konsolidasi.

“Saat ini Go-Jek sudah menjadi perusahaan yang sangat menonjol di Indonesia dengan berbagai layanannya. Dalam hal ini saya melihat jika ada kesempatan melakukan integrasi dengan Go-Pay akan menjadi hal yang menarik bagi kami di Tiket.com,” tutup Gaery.

Application Information Will Show Up Here

Laporan DailySocial: Survey Online Travel Agencies (OTA) 2018

Dunia startup Indonesia sekarang memiliki empat buah unicorn, salah satunya yaitu Traveloka. Aktivitas Online Travel Agencies (OTA), sebagai cabang commerce, tak dapat dipandang sebelah mata. Belum lagi pergeseran gaya hidup Indonesia saat ini ketika masyarakat kelas menengah ke atas pengeluaran konsumsinya lebih fokus untuk pengalaman (experiences) daripada untuk barang-barang konsumsi fisik (materi).

DailySocial mengadakan survei yang bertujuan mengukur pola konsumsi konsumen Indonesia terhadap layanan OTA. Survei ditanyakan kepada 2013 responden melalui JakPat Mobile Survey Platform pada Februari 2018. Responden disampel secara proporsional terhadap populasi populasi penduduk se-Indonesia.

Temuan survei ini antara lain:

  • 71,44% responden pernah menggunakan layanan OTA untuk keperluan reservasi tiket/hotel dalam enam bulan terakhir.
  • Antara 50%-70% responden menggunakan Traveloka dan/atau Tiket.com untuk mereservasi tiket pesawat, tiket kereta, dan/atau ruang hotel.
  • 83,95% responden menggunakan smartphone untuk mengakses layanan OTA.
  • 69.26% melakukan pembayaran terhadap layanan OTA melalui transfer rekening bank/ATM

Untuk selengkapnya, silakan unduh laporan “Online Travel Agencies (OTA) Survey 2018” secara gratis.

Tiket is Rebranding, Emphasize On Product’s Sales and Improvement

Tiket, a leading OTA service in Indonesia, announces application rebranding by changing its display and logo into a (more) modern look, also adding new features transaction convenience. The company wants to focus on two things: improving brand awareness and product improvement.

“I traveled around six cities in Indonesia for FGD, but many are still unaware of Tiket. Our brand is popular only among cities with a high-level of internet penetration such as Jakarta and Surabaya. Therefore, we start the marketing campaign to increase awareness. For product quality, will improve continuously for transaction convenience,” said Gaery Undarsa, Tiket’s Chief Communication, Tue (11/21).

For Undarsa, Tiket’s penetration is slightly limited outside Jakarta and Surabaya due to absence of big-scale marketing.

In early November 2017, Tiket starts aggressive campaign in television. Since then, Undarsa claimed to have new user improvement and significant transaction coming outside those cities. However, Undarsa is unwilling to reveal the details.

For Tiket’s logo changing, first (t) character turns into lowercase. It stands for friendly personality. There is no gap mentioned between Tiket and traveler. The dot (.) color turns into light yellow which represents a happy feeling in traveling.

Along with the effort to increase brand awareness, Tiket attaches several new features. The first one is Smart Refund for easier cancellation refund process. For interface look, there is Smart Roundtrip for consumer to arrange a round trip flight easily.

Lastly, Smart Traveller allows travelers to simply put the ID member instead of repeating form-filling. Data can be saved to favorite order, claimed to be more practical and efficient.

In addition, Tiket will be seriously working on two products, car rental and hotel booking. For car rental, the company has partnered with rental service around 50 cities in Indonesia. Compared to other products, car rental business grows 3000% compared to last year.

Tiket has been downloaded by 4.3 million users, and targeted to have 10 million users by the end of next year. The increasing number is expected to come from user and traffic. Tiket also targets 100% growth from previous year.

“We will invest more on hotel booking due to the domination of foreign OTA. We want to help hotel business to expand with what Tiket has,” Undarsa said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Tiket Lakukan Rebranding, Tekankan Pemasaran dan Peningkatan Produk

Perusahaan online travel agent (OTA) Tiket mengumumkan rebranding aplikasi dengan mengubah tampilan dan logo jadi lebih fresh dan modern, serta menambah fitur baru untuk kenyamanan transaksi. Perusahaan ingin fokus menyasar pada dua hal yakni meningkatkan brand awareness dan perbaikan produk.

“Saya keliling enam kota di Indonesia untuk FGD rupanya masih banyak yang belum tahu Tiket. Brand kami hanya terkenal di kota-kota dengan tingkat penetrasi internetnya yang sudah baik, seperti Jakarta dan Surabaya. Maka dari itu kami mulai lakukan marketing campaign untuk meningkatkan awareness. Dari sisi produk juga terus kami tingkatkan agar makin nyaman dalam bertransaksi,” terang Chief Communication Tiket Gaery Undarsa, Selasa (21/11).

Menurut Gaery, penetrasi Tiket di luar Jakarta dan Surabaya masih minim lantaran perusahaan belum pernah melakukan aktivitas pemasaran dalam skala besar.

Sejak awal November 2017 Tiket mulai agresif beriklan di televisi. Sejak saat itu, Gaery mengklaim terjadi peningkatan pengguna baru dan transaksi yang cukup signifikan datang dari luar dua kota tersebut. Hanya saja Gaery enggan membeberkan detilnya.

Dari segi perubahan logo Tiket, hurut (t) di awal berubah menjadi huruf kecil. Ini diartikan sebagai kepribadian yang bersahabat. Disebutkan tidak ada jarak antara Tiket dengan pelancong (traveller). Sedangkan (dot) berubah menjadi warna kuning cerah yang mengartikan kesenangan yang dirasakan saat melancong.

Seiring upaya meningkatkan brand awareness, Tiket menyematkan fitur baru. Smart Refund memungkinkan konsumen mendapatkan refund dari pembatalan tiket dengan lebih mudah dan tidak merepotkan. Dari tampilan antarmuka, ada fitur Smart Roundtrip yang memudahkan kosnumen memilih penerbangan pulang pergi dengan lebih mudah.

Terakhir, Smart Traveller memungkinkan pelancong tidak perlu lagi mengulang sejak awal untuk membeli tiket return, cukup masukan ID member. Data dapat disimpan menjadi pesanan favorit, jadi lebih praktis dan tidak memakan waktu.

Selain itu, Tiket akan lebih serius menggarap dua produknya, yakni rental mobil dan booking hotel. Untuk produk rental mobil, perusahaan telah bermitra dengan penyedia jasa rental yang tersebar di 50 kota di seluruh Indonesia. Dibandingkan produk lainnya, bisnis rental mobil tumbuh tertinggi hingga 3 ribu persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Saat ini Tiket telah diunduh oleh 4,3 juta pengguna, sampai akhir tahun depan ditargetkan mencapai 10 juta unduhan. Peningkatan tersebut diharapkan berasal dari sisi user dan traffic. Tiket juga menargetkan pertumbuhan sebesar 100% dari tahun sebelumnya.

“Untuk booking hotel, kami akan banyak investasi ke sana sebab saat ini booking hotel masih dikuasai oleh OTA asing. Kami ingin bantu pemain hotel bisa ekspansi dengan apa yang Tiket punya,” pungkas Gaery.

Application Information Will Show Up Here

WORKnPLAY Starts Offering Airline Ticket and Hotel Booking Services

WorkNstay, once known as a service in the property business, is now changing the business model by re-introducing itself as WORKnPLAY. The new name carries some changes. WORKnPLAY becomes a map or location-based mobile app that integrates property, hotel reservations, and airline ticket purchases.

In early 2017, WORKnPLAY was first introduced in Indonesia and Singapore as a marketplace that helps users buy or sell their homes or office space. Together with Tiket.com, WORKnPLAY adds two main features, namely the purchase of airline tickets and hotel reservations which synergized with WORKnPLAY services. Users can also order Uber service within 60 kilometers to facilitate travel between locations on the intended destination.

One thing distinguished WORKnPLAY from other OTA services is a map-based concept. WORKnPLAY real time map feature can help users in reducing hassles while searching for nearby hotels.

“With our map-based system, users only need to select a hotel pin to book a room. It will make it easier for users to book their favorite hotels,” WORKnPlay’s Chief Strategy Officer, Irwan Hartanto, said.

WORKnPLAY is said to be eyeing opportunities and potential growth in Indonesia and Singapore, starting from urban areas. To achieve this goal, WORKnPLAY focuses on delivering quality services to give users a good impression.

“Right now, we’re focused on giving users the best satisfaction rather than monetization. For us, every focus is on finding the right ‘DNA’ and high market match in Indonesia and Singapore,” Hartanto explained.

“We have been getting consistent traction improvements since January 2017.”

WORKnPLAY is said to be eyeing opportunities in expanding to Southeast Asian countries, such as Thailand, Vietnam, Malaysia and the Philippines in 2018.


Original article is written in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Cerita Akuisisi Tiket.com oleh Blibli dan Rencana-Rencananya ke Depan

Setelah resmi diakuisisi secara penuh oleh Blibli bulan Juni 2017 lalu, fokus Tiket.com saat ini adalah pengembangan produk, teknologi dan merekrut talenta baru yang bisa memberikan kontribusi kepada Tiket.com. Dalam acara Tech in Asia Jakarta 2017, CEO Tiket.com George Hendrata mengungkapkan nantinya Tiket.com akan bergabung bersama Blibli dalam satu gedung.

“Hal tersebut memudahkan kami melakukan kolaborasi dan integrasi, sehingga menjadi ideal bila Tiket.com bergabung bersama Blibli dalam satu gedung,” kata George.

Proses di balik layar

Dalam kesempatan tersebut George Hendrata mengungkapkan beberapa alasan mengapa pada akhirnya Djarum Group melalui Blibli memutuskan untuk mengakuisisi layanan OTA Tiket.com yang telah berdiri sejak tahun 2011 lalu. Salah satu untuk memperkuat kanal travel dan akomodasi di Blibli.

“Sebelumnya Blibli telah memiliki kanal khusus untuk perjalanan wisata, namun demikian setelah melakukan pertemuan dengan para pendiri Tiket.com kami memutuskan untuk membangun bisnis yang sudah established dibandingkan membuat dari awal,” kata George.

Kebetulan saat itu George menjadi tim pengawas due diligence Djarum Group untuk melihat latar belakang perusahaan dan para pendiri Tiket.com.

“Sebagai bisnis OTA yang sudah mapan, Tiket.com ternyata masih membutuhkan modal untuk memperkuat posisinya sebagai layanan OTA di Indonesia. Setelah melakukan beberapa kali pertemuan, wawancara, kunjungan langsung, dan survei kami pun memutuskan untuk mengakuisisi penuh Tiket.com,” kata George.

Disinggung mengapa akhirnya Blibli melakukan akuisisi penuh dan tidak memilih untuk menjadi investor saja, menurut George hal tersebut dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan bisnis Tiket.com.

“Dipilihnya saya pun sebagai CEO baru dari Tiket.com merupakan keputusan bersama dari Djarum Group, Blibli, dan tentunya para pendiri Tiket.com,” kata George.

Pekerjaan rumah pasca akuisisi

Usai akuisisi resmi dilakukan, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan George dan tim Tiket.com, mulai dari meningkatkan teknologi, menghadirkan fitur yang lebih user friendly hingga mencoba untuk merangkul lebih banyak kalangan millennial sebagai pelanggan.

Tiket.com juga berusaha meningkatkan kegiatan pemasaran sekaligus menambah kinerja tim produk untuk mengembangkan produk yang relevan dan berfungsi dengan baik.

“Meskipun sudah menjadi bagian dari Blibli, namun manajemen memutuskan untuk tidak “hands on” mengatur bisnis dari Tiket.com. Kolaborasi yang akan difokuskan lebih kepada sinergi dari sisi konsumen, saling berbagi informasi di situs dan juga dalam hal operasi,” kata George.

Application Information Will Show Up Here