TikTok Dikabarkan Tengah Ajukan Lisensi Platform Pembayaran Digital ke Bank Indonesia

TikTok dikabarkan tengah bernegosiasi untuk mendapatkan lisensi platform pembayaran di Indonesia. Disampaikan pertama kali oleh Reuters, sumber mengatakan pihak TikTok telah berbincang dengan Bank Indonesia untuk hal ini.

Diketahui, salah satu syarat untuk mendapatkan lisensi pembayaran digital dari BI adalah sebuah perusahaan (asing) harus badan hukum di Indonesia. Hal ini tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 22/23/PBI/2020 tentang Sistem Pembayaran. Untuk itu, TikTok juga harus membuat PT di Indonesia untuk menjalankan operasionalnya.

Jika berhasil mendapatkan lisensi tersebut, nantinya kreator dan seller bisa melakukan transaksi langsung tanpa harus menggunakan layanan pembayaran pihak ketiga. Ini tentu menguntungkan TikTok, bisa mendapatkan keuntungan dari biaya transaksi yang dibebankan (sebelumnya dikelola oleh pihak payment gateway).

Langkah ini menjadi agenda lanjutan setelah CEO TikTok Shou Chew melakukan kunjungan ke Indonesia pada Juni 2023 lalu dan menyatakan kesiapannya untuk menggelontorkan investasi $10 miliar di Indonesia dan Asia Tenggara.

Adanya sistem pembayaran terintegrasi juga bisa memberikan dukungan lebih lanjut kepada platform e-commerce yang dimiliki TikTok. Seperti diketahui, hampir semua e-commerce populer saat ini telah memiliki layanan pembayarannya sendiri (Shopee dengan ShopeePay, Tokopedia dengan Gopay, Bukalapak dengan Dana, dan lain sebagainya).

TikTok Shop makin populer di Indonesia. Menurut survei yang dilakukan Telkomsel belum lama ini, platform tersebut menjadi top of mind layanan jual-beli di platform sosial yang digandrungi masyarakat Indonesia. Sebanyak 76,75% mengaku mendapatkan harga yang lebih murah, 65% lainnya mengatakan banyak promo di TikTok Shop, dan 52% model live shopping yang ditawarkan lebih intuitif.

Namun demikian tidak dimungkiri, sepak terjang fantastis TikTok juga mendapatkan respons yang kurang sedap di sejumlah negara.  Pemerintah Australia dan Kanada bahkan melarang penggunaan TikTok di perangkat pemerintah. Demikian juga di kalangan pemerintahan Amerika Serikat.

Gonjang-ganjing isu Project S juga belum lama ini menjadi perbincangan hangat. Rencana TikTok untuk menjual produk yang diproduksi/disuplai sendiri dari Tiongkok ke pasar TikTok Shop di Indonesia banyak mendapatkan kritik, dinilai bisa mematikan UMKM di sini. Pasalnya berbekal data yang mereka miliki, memungkinkan perusahaan mendapatkan insight berharga mengenai preferensi konsumen dan produk yang akan dijual.

Pemerintah pun lewat Kemendag bergerak cepat, dengan mulai memperbaru aturan mengenai e-commerce. Dari poin rencana beleid yang disampaikan, social commerce mendapatkan perhatian khusus —  termasuk terkait perpajakan. Poin lain yang juga disampaikan adalah larangan pengembang platform untuk menjual barang yang diproduksi sendiri (white label).

Application Information Will Show Up Here

Momentum Works: Shopee Pimpin Transaksi E-commerce di Asia Tenggara

Sektor e-commerce di Asia Tenggara terus menunjukkan pertumbuhan dan persaingan yang kuat walau industri digital diterpa berbagai tantangan. Shopee tercatat memimpin pasar regional dengan kontribusi Gross Merchandise Value (GMV) sebesar $47,9 miliar, melampaui pesaingnya, seperti Lazada, Tokopedia, dan TikTok Shop.

Menurut laporan termutakhir yang dirilis Momentum Works bertajuk “Ecommerce in Southeast Asia”, sembilan platform e-commerce terkemuka di Asia Tenggara menghasilkan total GMV sebesar $99,5 miliar pada 2022, naik 1,8 kali lipat dari 2020, tahun pertama pandemi.

Dari total GMV tersebut, sebanyak 52% atau senilai $51,9 miliar berasal dari Indonesia, dan disusul Thailand ($14,4 miliar). Sementara, Singapura dan Malaysia menduduki peringkat teratas berdasarkan GMV per kapita.

Dirinci dari platformnya, Lazada mencetak GMV sebesar $20,1 miliar, disusul Tokopedia ($18,4 miliar), Bukalapak ($5,3 miliar), TikTok Shop ($4,4 miliar), dan Blibli ($2,2 miliar). Setelah Shopee, posisi kedua ditempati oleh Lazada yang bertengger di urutan yang sama di lima negara, kecuali Indonesia.

Di Indonesia, Tokopedia menempati urutan kedua setelah Shopee, dengan pangsa pasar masing-masing 35% dan 36%, diikuti Lazada (10%), Bukalapak (10%), TikTok Shop (5%), dan Blibli (4%).

Sumber: Momentum Works

Momentum Works memproyeksikan total GMV Asia Tenggara mencapai $175 miliar pada 2028 mendatang dalam skenario normal, dengan potensi kenaikan hingga $232 miliar dalam skenario kasus terbaik.

Terkait laporan ini, Founder dan CEO Momentum Works Jianggan Li menuturkan, bisnis e-commerce di Asia Tenggara kemungkinan besar akan mengikuti pertumbuhan yang normal dan sehat selama beberapa tahun ke depan. Shopee dan Lazadda akan selalu ada berbagi pangsa pasar dengan satu atau dua pemain global lainnya.

“Pemain yang berfokus pada satu negara untuk bertahan hidup, akan lebih banyak beralih ke omnichannel, di mana dalam logistik 3PL hanya 2-3 pemain regional besar dan terdiversifikasi yang akan bertahan. Pemilik merek akan terus bekerja dengan gudang pendukung/distributor, dengan lebih menekankan untuk membangun loyalitas mereka sendiri,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Li melanjutkan, “permainan akhir mungkin terjadi bukan dalam situasi yang stabil, melainkan hasil dari arus yang terus berubah, dan bagaimana platform dapat (atau tidak mampu) mengendarai arus tersebut.”

Sumber: Momentum Works

Geliat TikTok Shop

Dalam laporan tersebut juga membahas perkembangan pesat TikTok Shop di kawasan ini. Seperti diketahui, tahun lalu pengguna aktif bulanan (MAU) TikTok secara global melebihi 1 miliar, tidak seperti Meta (Facebook) yang membuat sejumlah pihak setengah hati taruhan di bisnis e-commerce sambil fokus pada periklanan.

ByteDance, induk TikTok, sangat bertekad untuk membuat keduanya bekerja secara global. Perlu juga dicatat, TikTok (versi Tiongkok disebut Douyin) sudah membuat terobosan besar di e-commerce.

Menyusul dorongan agresifnya di Indonesia, TikTok Shop berkembang masuk ke lima negara di Asia Tenggara pada 2022, yaitu Thailand, Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Singapura. Dilaporkan, TikTok menargetkan pertumbuhan GMV lebih dari tiga kali lipat pada tahun ini atau sebesar $15 miliar.

Pendekatan e-commerce yang diusung TikTok untuk pengguna berbeda dengan pemain e-commerce tradisional di kawasan ini. Beberapa inisiatif besarnya, selain andalkan video/live commerce, TikTok memperkenalkan halaman marketplace khusus di bawah tab “Shop”.

TikTok Shop awalnya berfokus dorong penjualan produk ke tampilan utama konsumer melalui live streaming dan in-feed videos/ads. Lalu fitur tersebut ditingkatkan agar mampu mendukung dan mengintegrasikan beberapa saluran (seperti pencarian produk dan flash sales) untuk memenuhi kebutuhan belanja konsumen yang berbeda-beda.

Hal ini membuatnya jadi mirip dengan platform e-commerce pada umumnya dan mampu mendorong mendorong pembelian impulsif dan menanamkan kebiasaan pengguna mencari produk dan berbelanja di TikTok.

Di luar itu, TikTok Shop masih punya segudang pekerjaan rumah. Di antaranya, menambah kategori produk dengan ticket size yang lebih besar untuk mendongkrak average order value (AOV), dan yang terpenting bagaimana TikTok bisa memperkuat ekosistem e-commerce miliknya.

Pasalnya, sejauh ini TikTok masih mengandalkan kemitraan dengan perusahaan logistik, yang merupakan ekosistem yang paling melekat dengan e-commerce. Sementara, Shopee, Lazada, dan Tokopedia, sudah membangun ekosistemnya dari jauh-jauh hari. Misalnya, Shopee Xpress sudah tersebar jaringannya di 8000 titik dan mampu menerima 35%-40% pesanan.

Lazada Logistics malah lebih besar kapasitas pesanan yang dapat ditampung, sekitar 50%-60% dari total dan ditangani oleh lebih dari 400 fasilitas gudang, tempat penyortiran, dan titik pengiriman.

Cara Mengaktifkan Fitur Gratis Ongkir di TikTok Shop

Berbelanja secara online saat ini sudah menjadi hal yang biasa bagi masyarakat. Penggunaannya yang mudah, menghemat waktu dan dapat dilakukan di mana saja membuat pelanggan lebih memilih untuk berbelanja secara online.

Banyak juga toko yang akhirnya memutuskan untuk menjual produknya secara online, khususnya small business atau UMKM dengan tujuan meningkatkan penjualan. Banyak cara untuk dapat menjual produk secara online, salah satunya adalah TikTok Shop.

Sebagai pemilik toko di TikTok Shop, Anda tidak boleh melewatkan fitur gratis ongkir (ongkos kirim) agar semakin banyak pelanggan baru maupun lama yang tertarik untuk berbelanja di toko Anda.

TikTok Shop menyediakan fitur gratis ongkir bagi para penjual. Terdapat dua fitur yang disediakan, yaitu Voucher Ongkir Reguler dan XTRA Shipping Voucher.

Voucher Ongkir Reguler dari platform, dipilih berdasarkan platform yang menentukan, sehingga disarankan untuk terus meningkatkan kinerja toko dan kepuasan dalam pembelian produk. Sedangkan XTRA Shipping Voucher, Anda dapat melakukan pendaftaran terlebih dahulu melalui TikTok Shop Seller Center.

Berikut perbedaan Voucher Ongkir Reguler dan XTRA Shipping Voucher.

Perbedaan Voucher Gratis Ongkir Reguler dengan Voucher gratis Ongkir XTRA di TikTok Shop (Credit: TikTok)

Selain itu, Anda juga dapat menambahkan fitur Diskon Biaya Pengiriman untuk menambah subsidi biaya pengiriman dan menjadikan daya tarik toko Anda. Penggunaan fitur ini, ongkos kirim dibebankan kepada penjual sepenuhnya.

Untuk dapat menikmati fitur ini, Anda harus memenuhi syarat dari TikTok Shop yaitu penjual harus melalui masa percobaan toko. TikTok Shop akan membatasi:

  • jumlah pesanan harian yang dapat diterima penjual
  • Jumlah daftar produk yang dapat diunggah penjual setiap hari.

Jumlah yang dibatasi, bergantung pada masing-masing toko. Penjual dapat secara otomatis lulus dari Percobaan Toko setelah 60 hari kalender.

Kategori lulus dari Percobaan Toko (Credit: TikTok)

Ingin tahu cara mendapatkan gratis ongkos kirim XTRA di TikTok Shop dan cara mengaktifkan diskon biaya pengiriman? Simak tutorial lengkapnya berikut ini!

Cara Mendaftar Gratis Ongkir XTRA Tiktok Shop

  • Buka laman TikTok Shop Seller Center di desktop atau browser.

  • Pilih opsi Promosi, lalu klik Kampanye.

  • Pilih opsi Kampanye Harian.

  • Cari kampanye Program Ongkir TikTok Shop. Lalu, klik Bergabung Sekarang.

  • Anda dapat melihat keuntungan dan juga ketentuan untuk mendaftar di program Gratis Ongkir XTRA. Selanjutnya, klik Daftar.

  • Baca syarat dan ketentuan yang berlaku, jika Anda menyetujui klik Setuju.
  • Toko Anda telah terdaftar dan ditinjau untuk dapat menggunakan voucher Gratis Ongkir XTRA. Anda dapat melihat status pengajuan pada bagian Data Pendaftaran.

Cara Mendaftar Diskon Biaya Pengiriman TikTok Shop

  • Buka laman TikTok Shop Seller Center di desktop atau browser.

  • Pilih opsi Promosi, lalu klik Fitur Promosi.

  • Gulir ke bawah hingga menemukan opsi Diskon Biaya Pengiriman, lalu klik Buat.

  • Selanjutnya, isi informasi untuk membuat promosi baru. Anda dapat menentukan periode promosi dan area pengiriman.

  • Selanjutnya, atur Pengaturan Diskon dengan biaya ditanggung oleh penjual. Terdapat Jenis diskon biaya pengiriman dan kriteria promosi.

  • Anda dapat menentukan program gratis ongkir ini berlaku untuk seluruh produk pada toko atau haya produk tertentu saja. Lalu, klik Simpan.

  • Selesai, toko Anda telah terpasang program Gratis Ongkir Reguler. Setelah terpasang, Anda dapat edit dan nonaktifkan program tersebut.

Itulah cara mendaftar gratis ongkos kirim di TikTok Shop. Selamat mencoba!

Cara Mengubah Nama Toko di TikTok Shop

Perubahan nama toko oleh pemilik akun adakalanya terjadi dan hal ini disebabkan oleh beberapa alasan. Perubahan nama dapat terjadi karena toko ingin melakukan rebranding, pemilik toko menemukan bahwa nama tokonya memiliki nama yang sama dengan sebuah merek yang memiliki hak paten, pemilik bisa jadi ingin membuat nama yang lebih unik agar mudah diingat, atau pemilik bisa jadi bosan dengan nama tokonya.

Faktor tersebut muncul, sehingga pemilik ingin merubah nama tokonya. Anda dapat merubah informasi nama toko khususnya jika Anda memiliki toko di aplikasi TikTok Shop.

Anda harus memperhatikan dan memenuhi aturan dari TikTok Shop, yaitu tidak menggunakan kata ‘Flagship’ atau ‘Official’. Lalu, jangan membuat nama toko hanya berupa angka, karakter spesial, dan karakter asing dengan jumlah karakter maksimal 120.

Berikut akan kita bahas cara mengubah nama toko di TikTok Shop.

Cara Mengubah Nama Toko di TikTok Shop Melalui Desktop

  • Kunjungi laman TikTok Seller Center melalui desktop. Lalu masuk ke akun TikTok Shop Anda. 
  • Pilih opsi Akun Saya, lalu pilih Profil Penjual.

  • Pilih Informasi Penjual, Lalu pada nama toko klik Ubah.

  • Masukkan nama toko yang Anda inginkan. Perlu diperhatikan bahwa Anda hanya dapat mengubah nama maksimal sebulan satu kali. Lalu, klik Simpan.

  • Nantinya, nama toko yang diubah akan ditinjau oleh pihak TikTok Shop.

Cara Mengubah Nama Toko di TikTok Shop Melalui Aplikasi TikTok Shop Seller Center di HP

  • Unduh aplikasi TikTok Shop Seller Center.

  • Masuk ke akun TikTok Seller Center melalui aplikasi pada handphone.
  • Pilih opsi Pengaturan pada laman TikTok Seller Center

  • Pilih Informasi Toko.

  • Klik Nama Toko.

  • Masukkan nama toko yang ingin Anda ubah, lalu klik Simpan.

  • Nantinya, nama toko yang diubah akan ditinjau oleh pihak TikTok Shop.

Untuk Anda yang ingin mengubah nama toko, pastikan nama toko Anda unik, sehingga mudah diingat oleh pembeli. Nama toko yang mengandung identitas produk biasanya lebih mudah diingat oleh pembeli.

Cek kompetitor Anda, hal ini untuk menghindari kesamaan nama dan juga cek kata kunci yang biasa mereka pakai untuk menjadi bahan evaluasi dari toko Anda.

Nama toko juga dapat mencerminkan nilai dan harapan mengenai toko Anda ke depannya. Filosofi nama yang bagus juga bisa Anda masukkan ke dalam bentuk brand story kepada pelanggan. Pastikan nama toko Anda juga mudah dibaca.

Jadi, apakah Anda sudah menyiapkan nama toko?

Cara Mengaktifkan Verifikasi Dua Langkah di TikTok Shop

Verifikasi dua langkah atau autentikasi dua langkah merupakan fitur untuk memberikan lapisan keamanan ekstra ke akun Anda, serta melindungi akun dari akses yang tidak sah.

Di era digital saat ini, akun layanan online yang kita gunakan merupakan aset penting yang harus dijaga kerahasiaannya. Isi data dari akun tersebut merupakan incaran utama cyber crime.

TikTok Shop memberikan fitur verifikasi dua langkah untuk memberi keamanan ekstra bagi para penggunanya. Anda tidak perlu khawatir Akun dibajak, karena dengan adanya fitur ini akun Anda akan dilindungi dengan dua autentikasi.

Verifikasi dua langkah ini adalah opsional, sehingga Anda harus mengaktifkan terlebih dahulu. Mengaktifkannya pun mudah. TikTok Shop menyediakan dua cara untuk mengaktifkannya. Anda dapat melakukannya melalui desktop dan aplikasi di handphone Anda.

Pelajari juga panduan lengkap menggunakan TikTok Shop di sini.

Cara Verifikasi Dua Langkah di TikTok Shop Melalui Desktop

  • Kunjungi laman TikTok Shop Seller Center melalui browser atau desktop.
  • Masuk ke akun TikTok Shop Seller Center yang terdaftar.

  • Pilih Akun Saya.

  • Klik opsi Profil Penjual.

  • Pilih Informasi Akun dan gulir ke bawah hingga menemukan Verifikasi Dua Langkah.

  • Anda dapat mengaktifkan verifikasi dua langkah dengan beberapa opsi, yaitu nomor ponsel, email, dan aplikasi authenticator.

Mengaktifkan verifikasi dua langkah dengan Nomor Ponsel, Anda dapat mengaktifkannya, lalu klik Kirim Kode. Masukkan kode yang didapat lalu klik Konfirmasi.

Anda dapat mengaktifkan verifikasi dua langkah dengan Email, Anda dapat mengaktifkannya, lalu klik Kirim Kode. Masukkan kode yang didapat lalu klik Konfirmasi.

Atau Anda dapat memilih verifikasi dua langkah dengan Google Authenticator, Anda dapat mengaktifkannya dengan pindai kode QR atau masukkan kode pengaturan ke aplikasi Google Authenticator. Lalu, klik Berikutnya.

Cara Verifikasi Dua Langkah di TikTok Shop Melalui Aplikasi TikTok Shop Seller Center

  • Masuk ke akun TikTok Seller Center melalui aplikasi pada handphone.
  • Pilih opsi Pengaturan pada laman TikTok Seller Center

  • Pilih Informasi Akun.

  • Pilih Verifikasi Dua Langkah.

  • Sama seperti via desktop atau browser, Anda dapat mengaktifkan verifikasi dua langkah dengan beberapa opsi, yaitu nomor ponsel, email, dan aplikasi authenticator.

Mengaktifkan verifikasi dua langkah dengan Nomor Ponsel, Anda dapat mengaktifkannya, lalu klik Kirim Kode. Masukkan kode yang didapat lalu klik Konfirmasi.

Anda dapat mengaktifkan verifikasi dua langkah dengan Email, Anda dapat mengaktifkannya, lalu klik Kirim Kode. Masukkan kode yang didapat lalu klik Konfirmasi.

Atau Anda dapat memilih verifikasi dua langkah dengan Google Authenticator, Anda dapat mengaktifkannya dengan pindai kode QR atau masukkan kode pengaturan ke aplikasi Google Authenticator. Lalu, klik Berikutnya.

Demikian cara mengaktifkan verifikasi dua langkah di TikTok Shop. Sangat mudah bukan? Selamat mencoba!

Cara Mengubah Alamat Email Akun TikTok Shop

Electronic mail atau disingkat email sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi sebuah perangkat, seperti kebutuhan berkirim surel, mendaftar media sosial, mendaftar berbagai situs penting, dan masih banyak lagi.

Ada banyak alasan orang ingin menghapus dan mengganti nama email. Bisa saja karena mengganti ponselnya dengan ponsel baru, ingin mengganti nama email menjadi lebih profesional dan sejumlah alasan lainnya.

Bagi para pengguna TikTok Shop dan ingin mengubah alamat email, saat ini pengubahan alamat email hanya dapat dilakukan melalui TikTok Shop Seller Center via desktop atau browser. Pada aplikasi TikTok Shop Seller Center di handphone masih belum tersedia.

Pelajari juga panduan lengkap menggunakan TikTok Shop di sini.

Cara Mengubah Alamat Email di TikTok Shop

  • Kunjungi laman TikTok Shop Seller Center melalui browser atau desktop.
  • Masuk ke akun TikTok Shop Seller Center yang terdaftar.

  • Pilih Akun Saya.

  • Klik opsi Profil Penjual.

  • Pilih Informasi Akun, pada bagian email klik Ubah.

  • Terdapat dua opsi, Anda dapat memilih verifikasi kode melalui nomor telepon atau melalui kode yang dikirim ke email lama.

  • Masukkan kode yang didapat via email atau nomor telepon. Lalu klik Berikutnya.
  • Masukkan email baru untuk akun TikTok Shop Anda. Klik Kirim Kode untuk mendapatkan kode verifikasi melalui email baru Anda. Lalu, klik Berikutnya.

  • Selesai, Email Anda sudah diubah dengan yang baru.

Itulah langkah-langkah cara merubah alamat email akun TikTok Shop di TikTok Shop Seller Center via desktop atau browser. Selamat mencoba!

Tips Mengakselerasi Bisnis UMKM di Era Digitalisasi

Dalam upaya mengakselerasi bisnis UMKM di Indonesia, penting untuk mengetahui kondisi terkini dari UMKM guna menentukan strategi akselerasi yang tepat. UMKM menjadi tonggak penting bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Karenanya, akselerasi di era digital menjadi salah satu hal yang dapat diupayakan guna mendukung pertumbuhan UMKM.

Gambaran dan Peran UMKM di Indonesia

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau yang lebih dikenal dengan istilah UMKM merupakan sektor yang memainkan peran penting dan memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Indonesia. UMKM memiliki ragam kategori, mulai dari mikro hingga medium dengan nominal modal maksimal 10 Milyar dan pendapatan maksimal 50 Milyar.

Berbeda dengan korporat, kategori UMKM ditentukan oleh ukuran bisnis dan aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Namun, kendati aset yang dimiliki tidak sebesar korporat, jumlah dan keberadaannya yang mendominasi di Indonesia mampu menjadikannya sebagai penyokong perekonomian negara.

Sumber: MSME Empowerment Report 2022 (halaman 4)

Jumlah UMKM di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Melalui laporan bertajuk MSME Empowerment Report 2022, data yang disajikan oleh BPS menunjukkan jumlah UMKM di Indonesia mencapai 65.460.000 pada tahun 2020 dan angka tersebut naik sekitar 8.000.000 dibanding 5 tahun sebelumnya.

Sumber: MSME Empowerment Report 2022 (halaman 5)

Tidak hanya meningkatkan PDB negara, UMKM juga menjadi sumber lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. Menurut Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, dengan jumlah UMKM yang disebutkan oleh data BPS diatas, UMKM tersebut telah mempekerjakan 114,7 juta orang atau sekitar 56% dari tenaga kerja dan memberikan kontribusi lebih dari 60% terhadap PDB negara (MSME Empowerment Report, 2022:5).

Sumber: MSME Empowerment Report 2022 (halaman 6-7)

Bisnis UMKM bisa dibentuk dan dijalankan oleh berbagai lapisan masyarakat di manapun mereka berada. Berdasarkan portal Satu Data dari Kementerian Koperasi dan UMKM, sebaran UMKM di Indonesia masih didominasi oleh pulau Jawa (61,48%) dengan Jawa Barat sebagai provinsi yang memiliki jumlah UMKM terbanyak di pulau Jawa. Sedangkan untuk jenis usaha, kategori retail menempati posisi teratas (54,33%) disusul dengan akomodasi dan penyedia makanan dan minuman (20,21%). Sementara itu dari kategori usia, generasi X mendominasi demografi UMKM (43,51%) diikuti dengan generasi milenial (37,71%) (MSME Empowerment Report, 2022:6-7).

Namun, sebagai bisnis mikro, UMKM kerap mengalami kendala terutama dalam hal keuangan dan sumber daya. Kendala tersebut kian bertambah dengan pesatnya digitalisasi dan adanya bencana pandemi Covid-19.

Pesatnya era digital memiliki dua dampak sisi bagi UMKM. Di satu sisi, kemunculan online marketplace di era digital akan menjadi peluang yang baik bagi UMKM untuk memperluas pasar, mendapat pelanggan baru, meningkatkan pendapatan serta nilai ekspor. Hal ini dikarenakan total nilai ekspor UMKM Indonesia masih cenderung rendah jika dibandingkan beberapa negara tetangga, seperti Singapura (41%) dan Thailand (29%). Data Kementerian Koperasi dan UMKM pada tahun 2019 menunjukkan total nilai ekspor UMKM Indonesia berada di angka 15,65% atau setara Rp 2.167 triliun (MSME Empowerment Report, 2022:6).

Namun, di sisi lain, UMKM yang tidak mampu beradaptasi dan mengimbangi pesatnya digitalisasi berpotensi tumbang dan gulung tikar. Terlebih, bencana pandemi juga menyebabkan turunnya jumlah permintaan yang akan berpengaruh pada rantai pasok dan pendapatan UMKM.  

Pandemi telah menimbulkan dampak signifikan terhadap UMKM. Namun, dampak yang dirasakan UMKM tidak merata di semua sektor dan wilayah. Misalnya, UMKM di wilayah perkotaan cenderung lebih tangguh daripada UMKM di wilayah pedesaan. Hal tersebut dikarenakan UMKM di wilayah perkotaan memiliki tingkat digitalisasi yang lebih tinggi sehingga lebih mampu untuk bertahan di tengah turbulensi bisnis selama pandemi. Dalam MSME Report 2022, survei yang dilakukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada tahun 2020 menunjukkan 94,69% UMKM di Indonesia mengalami dampak penjualan yang negatif akibat pandemi (MSME Empowerment Report, 2022:13). Pertumbuhan UMKM yang sebelumnya stabil menjadi goyah dan menurun akibat pandemi.

Digitalisasi UMKM di Indonesia

Pesatnya digitalisasi membuat pelaku bisnis UMKM harus mampu beradaptasi terhadap perubahan. Namun, tidak semua pelaku bisnis memiliki kemampuan dan kecakapan dalam akselerasi digital.

Akselerasi digital dalam dunia bisnis, khususnya UMKM di Indonesia, masih terhitung cukup jauh dari target yang sudah ditetapkan. Dalam Forum Ekonomi Digital KOMINFO IV, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki menyebutkan bahwa per 4 April 2022 sebanyak 17,59 juta UMKM sudah memasuki platform digital. Angka tersebut merupakan 27% dari total UMKM di Indonesia dan 58% dari 30 juta UMKM yang ditargetkan memasuki ekosistem digital pada tahun 2023. Hal itu menunjukkan setidaknya masih ada 12 juta UMKM yang ditargetkan untuk memasuki ekosistem digital tahun ini.

Proses digitalisasi UMKM dihadapkan dengan berbagai kendala, salah satunya adalah akses internet dan layanan infrastruktur yang belum merata di setiap daerah di Indonesia. Beberapa daerah terpencil di Indonesia bahkan belum terjamah akses internet. Karenanya, peran pemerintah/lembaga/para pemangku kepentingan lainnya dibutuhkan untuk mendukung pemerataan akselerasi digital UMKM.

Pemerintah mengambil peran untuk mendorong digitalisasi UMKM melalui berbagai program, mulai dari memperluas jaringan internet ke wilayah terpencil, program pelatihan digitalisasi UMKM, program pembiayaan UMKM yang merupakan hasil kerjasama dengan perbankan, perbaikan infrastruktur, hingga penyederhanaan regulasi dan proses perizinan usaha bagi UMKM.

Tentunya, terlepas dari upaya yang dilakukan, masih banyak tantangan yang harus dihadapi seperti kebutuhan literasi digital bagi UMKM dan sulitnya sumber akses pembiayaan UMKM. Namun, dengan adanya upaya tersebut diharapkan mampu merangkul lebih banyak UMKM untuk mengadopsi teknologi digital dalam upaya pengembangan bisnisnya.

Adopsi teknologi juga menjadi salah satu cara UMKM mampu bertahan melewati kondisi pandemi yang tidak kondusif. Hal tersebut menjadi bukti bahwa digitalisasi UMKM adalah salah satu opsi yang dapat dipilih untuk membantu memperkuat bisnis UMKM. Pembatasan mobilitas selama pandemi yang menurunkan penjualan konvensional membuat UMKM memanfaatkan teknologi untuk beralih ke penjualan online sehingga UMKM bisa bertahan.

Digitalisasi UMKM telah berlangsung sejak lama bahkan sebelum pandemi Covid-19, namun tidak bisa dipungkiri bahwa tekanan kondisi pandemi Covid-19 juga turut memperluas digitalisasi di kalangan UMKM.

Digitalisasi menjadi opsi bagi UMKM untuk memperluas pasar. Dengan memanfaatkan platform digital, pelaku bisnis UMKM bisa memasarkan produknya tidak terbatas di daerah tertentu saja. Penguatan bisnis UMKM bisa terus ditingkatkan melalui digitalisasi agar UMKM mampu menguasai pasar nasional.

Digitalisasi penting untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas UMKM. Melalui pemanfaatan digital, bisnis UMKM dapat menyederhanakan proses, sumber daya, dan waktu untuk mengerjakan tugas-tugas yang sebelumnya dilakukan secara konvensional. Hal itu juga turut memengaruhi pengeluaran anggaran agar dapat dialokasikan untuk hal lain yang lebih efektif demi kemajuan bisnis. Mereka juga bisa memperluas jangkauan pasar dan mendapat pelanggan baru.

  MSME Empowerment Report 2022 (halaman 20-21)

Sumber: MSME Empowerment Report 2022 (halaman 20-21)

DailySocial melakukan survei terkait tren digitalisasi terhadap 1.500 pemilik bisnis UMKM dari berbagai daerah di Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa kendala terbesar yang dihadapi UMKM adalah pemasaran produk (70,2%) diikuti dengan kendala modal (51,2%). Kendala lain muncul akibat pandemi dimana 38,4% pelaku UMKM merasakan turunnya nilai transaksi hingga 25%. Hanya 10,5% bisnis yang tetap stabil atau tidak terpengaruh (MSME Empowerment Report, 2022:20-21).

Tantangan lainnya dalam digitalisasi UMKM ditunjukkan oleh laporan dari International Finance Corporation. Laporan menyebutkan bahwa kendala utama dalam digitalisasi UMKM di negara berkembang adalah keuangan. Akses kredit yang sangat minim membuat UMKM kesulitan mengalokasikan dana untuk investasi teknologi digital dalam bisnisnya.

Tantangan lainnya adalah minimnya keterampilan digital dari para pelaku bisnis UMKM, terlebih bisnis UMKM biasanya hanya dijalankan dengan sumber daya terbatas yang mana tiap individu harus mengerjakan berbagai tugas sekaligus. Persebaran infrastruktur digital yang tidak merata dan keterbatasan anggaran untuk menjaga keamanan aset digital juga menjadi kendala dalam upaya digitalisasi UMKM.

Beberapa Tips Mengakselerasi Bisnis UMKM di Era Digitalisasi

Tren perkembangan teknologi yang pesat disertai adanya perubahan pola perilaku belanja konsumen akibat pandemi mendorong UMKM untuk mengadopsi teknologi menjadi bagian dalam pengembangan bisnisnya.

Pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan lainnya pun terus berupaya untuk menggalakkan transformasi digital bagi pelaku UMKM yang belum merambah atau masih minim kemampuan digitalnya.

Pelaku UMKM yang sama sekali belum tersentuh digitalisasi tentu akan bingung harus memulai pemanfaatan teknologi digital dari mana. Karenanya, simak tips akselerasi bisnis UMKM di era digital berikut ini.

  • Literasi digital

Literasi pemasaran digital menjadi salah satu hal penting dalam upaya meningkatkan UMKM ke ekosistem digital. Pemerintah mengikutsertakan bidang pendidikan dalam upaya digitalisasi UMKM melalui program Bangga Buatan Indonesia. Melalui program ini, pemerintah bekerja sama dengan LinkAja untuk memberikan pendampingan dalam literasi pembayaran digital kepada pelaku usaha.

  • Manfaatkan e-Commerce 

Dalam program digitalisasi UMKM oleh bank Indonesia, akselerasi pengembangan UMKM digital di era digitalisasi dilakukan dengan cara memanfaatkan e-Commerce sebagai platform untuk memperkuat pemasaran produk ke pasar global dan e-Financing untuk memudahkan transaksi digital bagi UMKM.

Pandemi telah membawa perubahan pola perilaku belanja konsumen. Kini, kian banyak konsumen yang lebih memilih belanja melalui platform digital. Berdasarkan hasil survei yang disajikan dalam laporan bertajuk MSME Empowerment Report 2022, beberapa platform penjualan digital yang banyak diminati UMKM diantaranya Shopee (87,1%), Tokopedia (58,2%), TikTok Shop (44,8%), Bukalapak (37,8%), dan Blibli (22,6%). Meskipun TikTok terhitung sebagai pemain baru di Indonesia, namun platform tersebut memiliki pertumbuhan yang cepat. Terbukti dengan hasil survei tersebut yang menunjukkan TikTok sebagai salah satu platform yang paling banyak diminati UMKM. Survei tersebut juga menunjukkan 63,2% responden mengaku pernah menggunakan TikTok, dengan 22,4% lainnya memanfaatkan TikTok Shop sebagai sarana penjualan online.

  • Social Commerce

Selain e-Commerce, social commerce juga menjadi platform yang banyak digunakan masyarakat untuk berbelanja. Social Commerce merupakan kegiatan jual beli online yang dilakukan melalui media sosial. 

Menurut laporan dari We Are Social dan Hootsuite, jumlah pengguna media sosial per Oktober 2022 mencapai 4,74 miliar di seluruh dunia. Jumlah tersebut setara dengan 59,3% dari total keseluruhan populasi di dunia. Karenanya, media sosial bisa menjadi peluang pasar yang cukup besar bagi pelaku bisnis UMKM.

Selain adanya peningkatan jumlah pengguna media sosial, pemahaman akan penggunaan social commerce juga menjadi penting karena social commerce akan memudahkan pelaku bisnis untuk mengukur dan mengevaluasi perkembangan bisnis mereka. Social Commerce memiliki indikator pengukuran yang jelas melalui hasil laporan analitik seperti impressions, engagement, reach, dan laporan transaksi yang bisa diakses dengan mudah.

Survei yang dilakukan oleh Populix pada September 2022 menunjukkan TikTok Shop (46%) menjadi social commerce paling banyak diminati, disusul oleh WhatsApp (21%), Facebook Shop (10%), dan Instagram Shop (10%). Selain itu, survei menunjukkan TikTok Shop dan Instagram Shop akan menjadi dua platform yang paling banyak digunakan di masa mendatang.

  • Content Creator

Penggunaan content creator di berbagai media sosial banyak dilakukan oleh UMKM untuk berbagai tujuan, mulai dari membangun brand image, menyebarkan campaign, hingga menjangkau lebih banyak pelanggan dan meningkatkan penjualan. Setiap creator memiliki cara unik tersendiri dalam membungkus dan menyampaikan pesan kepada audiensnya, karenanya penting untuk memilih creator yang tepat sesuai tujuan dan kebutuhan bisnis. 

Selain itu, pelaku bisnis juga semakin merasakan adanya kemudahan untuk terhubung dengan creator salah satunya melalui TikTok Affiliate. TikTok Affiliate merupakan program yang dibuat TikTok untuk memudahkan para creator dan seller untuk saling terhubung melalui komisi dan kreativitas. Penjual bisa berkolaborasi dengan para kreator terbaik dengan basis komisi atas setiap penjualan yang dihasilkan kreator. Kreator juga memiliki kebebasan untuk memilih, mempromosikan, dan merekomendasikan produk pilihan yang relevan dengan karakteristik pengikut mereka. Selain itu, kreator akan mendapat komisi berbayar dari penjual dari total penjualan yang dihasilkan. 

  • Gunakan Aplikasi

Selain media sosial, era digital juga telah melahirkan berbagai aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk membantu pengelolaan operasional bisnis UMKM. Contohnya aplikasi pembuatan invoice, akuntansi, pembukuan, pengelolaan karyawan, hingga sistem pemberian gaji secara digital. Penggunaan aplikasi tersebut bisa meningkatkan visibilitas dan efisiensi dalam suatu bisnis.

  • Strategi Digital Marketing

Penggunaan media sosial dan e-Commerce saja tidak menjamin adanya peningkatan penjualan. Penggunaan tersebut harus diimbangi dengan strategi digital marketing seperti menggunakan fitur ads di media sosial, menggunakan email marketing, Search Engine Optimization (SEO), penggunaan influencer, penjualan dengan cara live streaming, dan berbagai strategi lainnya.

Data analisa kondisi UMKM menjadi dasar untuk menentukan strategi akselerasi UMKM yang tepat di Indonesia. Dengan begitu, UMKM bukan hanya mampu bertahan tetapi juga mampu berkembang. DailySocial merangkumnya dalam laporan bertajuk MSME Empowerment Report yang bisa memberikan gambaran kondisi UMKM di Indonesia saat ini dan analisis dari hasil survei terkait peluang dan tantangan yang harus dihadapi UMKM dalam upaya digitalisasi. Baca laporan lengkapnya di MSME Empowerment Report 2022.

Tren Digitalisasi UMKM di Indonesia 2023: Tantangan dan Peluang

Bukan menjadi rahasia lagi jika sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peranan penting dalam memajukan perekonomian negara. UMKM telah menjadi tulang punggung perekonomian negara karena telah memberikan kontribusi PDB atau Produk Domestik Bruto dan juga menambah lapangan kerja untuk masyarakat.

Hal ini terlihat dari data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Saat ini terdapat 65,4 juta UMKM di Indonesia yang mana telah mempekerjakan 114,7 juta orang atau sekitar 56% dari tenaga kerja di Indonesia. Selain itu, UMKM juga memberikan kontribusi lebih dari 60% terhadap PDB negara. (MSME Empowerment Report, 2022:5).

Data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah juga menunjukkan bahwa kontribusi UMKM ke PDB terus meningkat sebelum pandemi. Tetapi, kontribusi tersebut menurun menjadi 37,3% saat pandemi. (MSME Empowerment Report, 2022:13). 

 

Sumber: MSME Empowerment Report 2022 (halaman 13)

Agar bertahan di tengah persaingan yang ketat, terutama semenjak pandemi, berdasarkan data MSME Empowerment Report (2022:38), terdapat 83,8% pelaku UMKM yang melakukan digitalisasi atau memanfaatkan teknologi untuk mendukung operasional bisnis mereka. Menurut jurnal dariPlakoyiannaki et al. dalam Indriastuti dan Kartika, digitalisasi menjadi peluang bagi UMKM untuk beralih dari perdagangan tradisional ke tren baru yang menerapkan teknologi.

Digitalisasi menyebabkan banyak UMKM mulai mempromosikan produk dan layanan mereka melalui platform digital, baik dalam bentuk gambar dan video. Lalu, mereka juga membuat toko online di marketplace untuk memudahkan pelanggan menemukan produk mereka.

Kepala Bidang Kemudahan Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Berry Fauzi, mengatakan, UMKM banyak memanfaatkan jaringan marketplace untuk memasarkan produknya di masa pandemi (MSME Empowerment Report, 2022, halaman 12).

“Sebanyak 40% UMKM menggunakan social media, 38% menggunakan instant messaging, menggunakan e-commerce 13%, dan ride hailing 5%,” ucap Berry.

Hal ini menunjukkan bahwa hanya sebagian UMKM yang sudah beradaptasi dengan digitalisasi. Sebab, pemilik UMKM masih menemui beberapa kendala dalam mengembangkan usahanya menuju ke era digital.

Tantangan Yang Dialami oleh UMKM Indonesia

Ketika bertransformasi ke digitalisasi, tentunya UMKM akan menghadapi beberapa tantangan. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh DSInnovate ke 1.500 pemilik UMKM, ditemukan beberapa kendala yang dialami oleh UMKM. 

Sumber: MSME Empowerment Report 2022 (halaman 20)

Umumnya, 70,2% pemilik UMKM bermasalah saat melakukan pemasaran produk. Permasalahan berikutnya ialah berkaitan dengan akses permodalan (51,2%), pemenuhan atau persediaan bahan baku (46,3%), dan adopsi digital (30,9%).

Tantangan pertama berkaitan dengan pemasaran produk. UMKM harus membangun brand image yang kuat agar dapat bersaing dengan yang lain, dan sumber daya keuangan mereka pun terbatas sehingga sulit bagi mereka untuk mengalokasikan dana untuk kegiatan pemasaran.

Kedua ialah tantangan keuangan. Menurut survei Bank Indonesia terbaru pada MSME Empowerment Report 2022, halaman 23), 69,5% UMKM belum menerima pinjaman. Tantangan ini bersumber dari rendahnya literasi keuangan peminjam atau UMKM. Pada saat yang sama, peminjam (bank dan multifinance) juga menghadapi beberapa tantangan untuk memenuhi kebutuhan UMKM.

Selain itu, transaksi manual seringkali tidak memiliki pencatatan yang intensif, membuat laporan keuangan tidak lengkap. Padahal laporan pembukuan yang tertata membantu pengusaha untuk mendapatkan layanan keuangan yang lebih komprehensif lagi, misalnya untuk mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Tantangan berikutnya berkaitan dengan adopsi digital. Terdapat empat tantangan bagi UMKM dalam adopsi digital.

Pertama, kurangnya infrastruktur digital yang andal. Melansir dariDataboks Katadata, Indonesia mendominasi jumlah penduduk di Asia Tenggara sebesar 40,9%. Meskipun memiliki kepadatan penduduk yang tinggi, banyak wilayah terpencil atau pedesaan di Indonesia belum memiliki akses konektivitas internet.

Hal ini akan mempersulit UMKM di area ini untuk memanfaatkan teknologi digital, seperti e-commerce dan pemasaran online. Selain sulit mendapatkan koneksi internet, mereka juga tidak memiliki perangkat keras yang andal untuk menggunakan teknologi digital, seperti HP dan laptop.

Tantangan lainnya adalah kurangnya keterampilan dan pengetahuan digital di kalangan pemilik UMKM dan karyawan, terutama di daerah pedesaan. Hal ini mempersulit mereka dalam memanfaatkan teknologi dengan efisien.

Tantangan berikutnya ialah akses sumber keuangan dengan meminjam dana usaha pada bank agar pemilik UMKM dapat berinvestasi dalam teknologi dan infrastruktur digital. International Finance Corporation melaporkan bahwa kurangnya akses ke keuangan merupakan hambatan utama bagi digitalisasi UMKM di negara berkembang. Data tersebut menunjukkan sekitar 60% UMKM di negara berkembang kekurangan kredit formal, sehingga sulit bagi mereka untuk berinvestasi dalam teknologi digital.(MSME Empowerment Report 2022, halaman 24)

Tantangan adopsi digital terakhir adalah keamanan. Setiap UMKM perlu memiliki keahlian atau anggaran untuk mengimplementasikan protokol keamanan yang dapat melindungi aset digital mereka. Sebab, ditemukan bahwa 44 % serangan dunia maya terjadi pada usaha kecil (MSME Empowerment Report 2022, halaman 25).

Mengapa Digitalisasi Penting untuk UMKM

Hadirnya digitalisasi pada UMKM membawa banyak peluang bagi UMKM agar mereka dapat mendominasi pasar domestik. Pertama, karena digitalisasi mampu menolong UMKM untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas mereka. Dengan menerapkan teknologi digital seperti marketplace, dompet digital (Ovo, Gopay, dll), maupun aplikasi digital lainnya pelaku UMKM dapat mempermudah prosesnya serta menghemat waktu dan sumber daya atau biaya yang dibutuhkan untuk tugas-tugas manual.

Kedua, digitalisasi dapat membantu UMKM membuka pasar dan pelanggan baru. Menurut laporan dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai lebih dari 210 juta pada tahun 2022 (MSME Empowerment Report 2022, halaman 52). Dengan pengguna internet yang banyak, UMKM dapat menjangkau audiens lebih luas lagi dan menjual produk atau layanan mereka di luar wilayah mereka.

Selanjutnya, digitalisasi dapat membuat UMKM bisa bersaing lebih baik dengan perusahaan besar. Dari sini, UMKM dapat menawarkan layanan dan produk yang setara dengan kompetitor mereka yang lebih besar karena terbantu dengan alat dan teknologi digital yang digunakan mereka.

Terakhir, digitalisasi dapat membantu UMKM untuk meningkatkan financial stability dan sustainability mereka. UMKM dapat menggunakan alat digital untuk mengelola keuangan sehingga dapat membantu pemilik UMKM mengelola arus kas mereka dengan lebih baik dan mengurangi risiko ketidakstabilan ekonomi.

Manfaat Digitalisasi Bagi UMKM

Digitalisasi membawa banyak manfaat bagi UMKM di Indonesia. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh DSInnovate, terdapat empat manfaat yang paling dirasakan oleh pemilik UMKM.

Sumber: MSME Empowerment Report 2022 (halaman 54)

Manfaat pertama adalah meningkatnya penjualan. Semakin luasnya jangkauan pemasaran, semakin banyak orang yang bisa membeli produk tersebut.

Digitalisasi juga memudahkan UMKM berkomunikasi dengan pelanggan maupun sebaliknya. Hal ini juga dapat merubah mereka menjadi pelanggan loyal yang melakukan pembelian berulang-ulang.

Kedua, peningkatan efektivitas operasional. Digitalisasi dapat menggunakan banyak tools dan software untuk mempermudah pekerjaan yang tidak memakan banyak waktu dan tenaga. Misalnya tools CRM yang sangat berguna untuk memudahkan proses penjualan dan customer relationship management

Selanjutnya, perluasan pasar. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, digitalisasi membuat UMKM dapat menjangkau pasar yang lebih luas. 

Jika sebelumnya hanya bisa menarik konsumen lokal, sekarang UMKM dapat menarik konsumen di berbagai daerah hingga luar negeri.

Manfaat terakhir adalah menurunnya biaya operasional. Menerapkan strategi pemasaran kampanye yang tepat dapat mengurangi biaya operasional. Ketika UMKM menerapkan strategi promosi secara online, itu jauh lebih hemat daripada promosi tradisional.

Peran Platform Digital untuk UMKM Indonesia 

Penggunaan platform digital menghadirkan beberapa manfaat untuk UMKM. Selain manfaat yang sudah disebutkan sebelumnya, UMKM dapat mengakses berbagai data tentang pelanggan dan analitik yang dapat membantu mereka dalam pengambilan keputusan.

Platform e-commerce, misalnya, dapat memberikan informasi tentang produk yang laris manis dan tidak. Data tersebut dapat digunakan untuk membuat keputusan tentang manajemen inventaris, pemasaran, dan sebagainya.

Jadi, platform digital memang berperan penting dalam meningkatkan produktivitas usaha. Hal ini bisa terlihat dari survei yang dilakukan oleh DSInnovate. Pada MSME Empowerment 2022 menyebutkan bahwa terdapat 99,1% pelaku UMKM yang berhasil meningkatkan produktivitas usahanya setelah menggunakan layanan digital.

Masih dari survei yang sama, berikut adalah kategori aplikasi yang banyak digunakan UMKM untuk membantu operasional bisnis mereka: 

Sumber: MSME Empowerment Report 2022 (halaman 39)

Salah satu platform digital yang digunakan UMKM ialah marketplace. Marketplace menawarkan cara yang mudah dan hemat bagi UMKM untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan meningkatkan penghasilan mereka.

Dengan marketplace, UMKM dapat mendaftarkan produk mereka di pasar dan mengukur minat pelanggan sebelum memulai produksi skala besar. Selain itu, platform ini memiliki dasbor analitik yang berisi tentang penjualan dan perilaku pelanggan yang dapat membantu UMKM lebih memahami tentang target audiens mereka.

Selain marketplace, terdapat social commerce model, gabungan dari media sosial dan e-commerce. Model ini menawarkan pengalaman yang mulus dengan mengadopsi proses jual-beli online seperti di marketplace.

Menurut data pada MSME Empowerment Report 2022 (halaman 46), aplikasi atau situs web marketplace yang telah digunakan dalam 6 bulan terakhir untuk tujuan bisnis adalah Shopee (87,1%), Tokopedia (58,2%), TikTok Shop (44,8%), Bukalapak (37,8%), Blibli.com (22,6%), lainnya (7,9%), dan tidak menggunakannya (1,2%).

Selanjutnya, UMKM juga menggunakan media sosial karena media sosial bagian dari alat pemasaran digital. Menurut survei yang dilakukan oleh We Are Social dan Hootsuite, pada tahun 2021 terdapat lebih dari 132 juta pengguna media sosial yang aktif di Indonesia (MSME Empowerment Report (halaman 47). Hal ini menunjukkan peluang yang cukup besar bagi UMKM untuk menjangkau pelanggan baru. 

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh DSInnovate ke 1.500 pemilik UMKM, ditemukan sebagian besar UMKM menggunakan media sosial dengan fokus tujuan mereka yaitu 91,3% pemasaran, 81,9% penjualan, dan 72,5% untuk interaksi dengan pelanggan (MSME Empowerment Report 2022, halaman 49-50). 

Adapun platform media sosial yang digunakan UMKM untuk sarana pemasaran, penjualan, dan interaksi dengan pelanggan adalah Instagram, Facebook, TikTok, YouTube, Twitter, dan LinkedIn (MSME Empowerment Report 2022, halaman 49-50).

Peran TikTok Dalam Membantu Digitalisasi UMKM Indonesia 

TikTok merupakan platform hiburan digital yang sudah ada di Indonesia. Meskipun TikTok memiliki fitur media sosial, tetapi cara kerja platform ini menjadikan TikTok sebagai alat pemasaran digital yang efektif.

Hal ini menunjukkan bahwa TikTok dapat membantu UMKM dalam mengembangkan usaha mereka. Menurut survei yang dilakukan oleh DSInnovate, terdapat 22,4% yang menggunakan TikTok dan TikTok Shop sebagai sarana penjualan (MSME Empowerment Report 2022, halaman 52).

Terdapat beberapa keuntungan yang diperoleh pemilik UMKM yang menggunakan TikTok untuk usahanya, seperti meningkatkan penjualan, sebagai media promosi, mendapatkan pelanggan baru, dan sebagainya. Berikut ialah sepuluh keuntungannya: 

Sumber: MSME Empowerment Report 2022 (halaman 52)

Selain di atas, adapun kegunaan TikTok untuk UMKM ialah: 

  • Kemampuan untuk menjangkau pelanggan baru melalui pembuatan video pendek yang kreatif, seperti menggunakan konten challenge. Lalu, penggunaan hashtags yang relevan pada tiap konten dapat meningkatkan visibilitas dan engagement.
  • UMKM dapat berinteraksi langsung dengan penonton melalui streaming langsung dengan TikTok LIVE.
  • Kemampuan untuk memasarkan produk, berbelanja, dan menjual langsung dari satu aplikasi yaitu TikTok Shop.
  • UMKM dapat melihat kinerja bisnis, baik dalam aplikasi melalui alat analitik, atau melalui bantuan nyata melalui Manajer Akun.

TikTok Indonesia juga menyediakan beberapa program khusus untuk UMKM. Program pertama adalah #MajuBarengTikTok. Program ini memberikan workshop mengenai digital marketing dan pemanfaatan aplikasi TikTok untuk bisnis.

Lalu ada “Follow Me”, sebuah program di mana pemilik UMKM dapat belajar dari pemilik UMKM lainnya yang telah mengalami kesuksesan setelah berjualan di TikTok. Terdapat juga berbagai event untuk UMKM seperti TikTok Shop Summit dan TikTok Shop Seller Conference, yang menyediakan wawasan dan kesempatan networking untuk brand, penjual, mitra, dan creators.

Nah, sekarang Anda mengetahui bahwa digitalisasi dapat membantu dan memperkuat pertumbuhan bisnis UMKM meski mereka masih menghadapi beberapa tantangan untuk mewujudkannya. Jika Anda penasaran dengan digitalisasi UMKM, unduh MSME Empowerment Report 2022 di sini.

Photo credit by Rawpixel.com on Freepik

Panduan Lengkap Menggunakan TikTok Shop

Media sosial semacam Facebook, Instagram dan TikTok awalnya menjadi ajang untuk berjejaring, terhubung dan berinteraksi secara personal. Namun, seiring pertumbuhan penggunanya, media sosial pelan-pelan memiliki fungsi baru yakni sebagai tempat berjualan.

Aktivitas tersebut kemudian disebut dengan social commerce, cara baru membeli barang yang menawarkan interaksi langsung ke penjual sembari tetap bercengkrama di jejaring mereka.

Di Indonesia sendiri, bertransaksi melalui media sosial bukanlah sesuatu yang benar-benar baru. Dalam laporan Populix berjudul “The Social Commerce Landscape in Indonesia”, menunjukkan bahwa 52% masyarakat Indonesia sudah mengetahui akan tren jual beli melalui media sosial.

Salah satu pemain yang serius menempatkan diri sebagai pionir di sektor ini adalah TikTok melalui layanannya, TikTok Shop.

Melalui TikTok Shop, pemilik brand dapat menjangkau konsumen melalui konten-konten yang lebih personal, mengedepankan nilai manfaat dan hiburan sembari menyediakan keranjang belanja.

Sementara di sisi konsumen, mereka dapat membeli produk secara langsung di aplikasi TikTok tanpa harus berganti aplikasi. Konsumen juga dapat memperoleh berbagai konten yang berguna untuk menunjang keputusan pembelian atau memahami produk dengan lebih baik. Interaksi keduanya terjadi dalam satu platform TikTok secara langsung.

Masih dari laporan yang sama terungkap 86 persen responden pernah berbelanja social commerce. Platform paling banyak digunakan adalah TikTok Shop (45 persen), diikuti WhatsApp (21 persen), Facebook Shop (10 persen), dan Instagram Shop (10 persen).

Kondisi ini menjadi pertanda akan besarnya potensi yang ditawarkan oleh TikTok Shop. Pemilik brand dengan berbagai skala sudah semestinya ikut memanfaatkan TikTok Shop untuk meningkatkan brand awereness sekaligus penjualan.

Dailysocial NeoSME sudah menyusun panduan lengkap berisikan 70 halaman step-step menggunakan TikTok Shop mulai dari cara daftar, cara upload produk, manajemen produk hingga memasang iklan di TikTok Ads. Download ebook gratisnya sekarang, klik di sini.

Apa itu TikTok Shop: Platform Jualan yang Kian Populer

Industri e-commerce di Indonesia terus berkembang setiap tahunnya. Menurut Kementerian Komunikasi dan Informasi, nilai perdagangan elektronik (e-commerce) Indonesia sudah mencapai 78 persen.

Berdasarkan hal tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa minat masyarakat terhadap belanja online mendorong para pedagang Indonesia untuk berbelanja secara online.

Karena itu, lahirlah berbagai platform bisnis online yang memudahkan perusahaan untuk berbisnis secara online.

Salah satu yang terbaru datang dari aplikasi TikTok yang menawarkan fitur tren terbaru, toko TikTok. Sejak kemunculannya, fitur ini telah menarik perhatian para penggunanya dan bisa menjadi peluang bisnis yang besar bagi perusahaan.

Untuk lebih jelasnya mengenal TikTok Shop, berikut DailySocial.id akan paparkan informaisnya untukmu!

Apa sih TikTok Shop itu?

Beberapa dari kamu mungkin belum mengetahui fitur dari aplikasi TikTok yang saat ini memungkinkan pengguna untuk membeli barang hanya dalam satu aplikasi tanpa membuka toko.

Salah satu fitur yang ditawarkan TikTok kepada bisnis adalah TikTok Shop.

TikTok Shop adalah fitur aplikasi TikTok yang memudahkan bisnis dan penggunanya untuk menjual dan membeli produk. Karena fitur ini sangat memudahkan pembeli untuk berbelanja melalui media sosial tanpa harus beralih ke aplikasi lain.

Selain itu, pengguna dapat membeli produk secara langsung dan mendapatkan banyak penawaran dan diskon, seperti gratis ongkos kirim.

Keunggulan TikTok Shop

Adapun salah satu keunggulan dan kelebihan dari TikTok Shop adalah brand atau pelaku usaha bisa dengan mudah untuk memperluas pasarnya.

Dikarenakan pengguna aplikasi TikTok bisa dibilang cukup banyak tapi selain itu masih ada kelebihan lainnya dari fitur TikTok yang satu ini, diantaranya:

Aplikasi Sosial Media Sekaligus Belanja

Sekarang kamu tak sulit harus marketplace untuk berbelanja, dengan menggunakan aplikasi TikTok sudah memberikan kamu pengalaman gabungan antara marketplace dengan sosial media.

Jadi, kamu cukup menggunakan satu platform untuk bermain media sosial dan berbelanja sehingga lebih praktis dan pastinya sangat menarik.

Mempunyai Banyak Pengguna Aktif

Aplikasi TikTok sendiri memiliki kurang lebih 800 juta pengguna aktif dan rata-rata mereka membuka aplikasi TikTok sebanyak 8 kali dalam sehari. Dari situ kamu tahukan jika aplikasi ini termasuk aplikasi sosial media yang paling sering dikunjungi oleh penggunanya.

Kamu dapat menggunakan platform TikTok untuk mempromosikan produk, misalnya saja dengan menggunakan hashtag yang sedang tren dan pastinya sesuai dengan brand kamu.

Langkah Bisnis untuk Memperluas Pasar

Salah satu langkah perusahaan untuk memasuki pasar adalah dengan menggunakan fitur platform TikTok. Seperti yang disebutkan, TikTok adalah platform media sosial dengan pengguna terbanyak dan penayangan terbanyak.

Ini memberi kamu kesempatan untuk memperluas jangkauan pasar bisnismu dan menarik pelanggan untuk meningkatkan penjualan.

Fitur TikTok Shop dirancang untuk kamu yang memiliki usaha kecil atau besar agar lebih mudah menjangkau konsumen.

Selain itu, iklan TikTok juga bisa kamu gunakan sebagai langkah untuk memaksimalkan jangkauan konten yang  dibuat. Dan lebih mudah bagi pengguna untuk mengunjungi halaman penjualan dengan call to action (CTA).

Cara Mudah Berjualan di TikTok Shop

Ada 3 langkah mudah yang perlu kamu ketahui apabila ingin menambahkan TikTok shop sebagai media penjualan kamu selain marketplace dan informasi lainnya.

Mulai dari bagaimana cara mendaftar TikTok Shop, melihat orderan yang masuk dari TikTok shop, hingga  bagaimana cara berbelanja di TikTok shop untuk pembeli kamu.

Cara Daftar TikTok Shop

  • Untuk mendaftarkan bisnis ke TikTok, pertama kamu harus kunjungi website TikTok Shop Seller dan daftarkan akun
  • Lalu, isi beberapa informasi mengenai bisnis dan data diri kamu berikutnya sesudah terdaftar sebagai pengguna, kamu cantumkan informasi pribadi seperti nomor telepon, alamat, e-mail, dan lainnya.
  • Setelah itu, masukkan informasi terkait bisnis kamu seperti nama bisnis, jenis usaha yang dijalankan, alamat toko, informasi produk, dan sebagainya.
  • Di tahap terakhir, barulah kamu mengisi informasi tentang registrasi bisnis untuk mendapatkan notifikasi verifikasi dari TikTok.
  • Sesudah terkonfirmasi secara resmi, selanjutnya kamu dapat menggunakan fitur TikTok shop ini untuk berjualan.

Cara Berbelanja di TikTok Shop

Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk berbelanja di aplikasi TikTok shop yaitu melalui unggahan produk dan siaran langsung.

Nah, kamu bisa menggunakan kedua cara tersebut sebagai langkah promosi di toko TikTok.

Bisa dibilang dengan metode unggahan produk sebagai tempat kamu menyimpan katalog produk di profile akun TikTok kamu sehingga pembeli dapat melihatnya dengan membuka akun kamu.

Cara Melihat Orderan dari TikTok Shop

Sebagai pebisnis, setelah konsumen melakukan pembelanjaan pastinya kamu ingin melihat orderan yang telah dipesan oleh pelanggan di marketplace atau e-commerce. 

Sama halnya dengan toko TikTok, lalu bagaimana cara melihat tracking orderan di aplikasi TikTok ?

  • Masuk ke dalam menu “akun saya”
  • Lalu, klik titik tiga yang ada di pojok kanan atas
  • Berikutnya, kamu klik tulisan “orders” nanti akan muncul pesanan yang sedang dilakukan pembelian
  • Kamu dapat melihat semua pesanan dari aplikasi TikTok melalui menu tersebut.