Ingin Banjir Orderan? Yuk Ikuti Tips Jualan di TikTok!

Sosial media kini menjadi salah satu hal yang wajib dimiliki siapapun di masa sekarang, terutama untuk anda yang memiliki bisnis online, sosial media bisa menjadi tempat anda untuk mempromosikan jualan anda.

Sosial media yang kini marak diperbincangkan adalah Tiktok itu sendiri, ini dia tips cara jualan di Tiktok Shop agar bisnis anda ramai orderan!

cara jualan di tiktok shop

Panduan Jualan di Tiktok Shop 

Apabila anda adalah pengguna baru Tiktok dan ingin mencoba untuk memasarkan produk anda, ada beberapa tips yang bisa anda ikuti dibawah ini, yuk simak!

  • Ubah Akun Ada jadi Akun Tiktok Bisnis

Mengubah akun anda menjadi akun bisnis bisa menguntungkan anda karena mudahnya untuk memasarkan produk anda dengan profil anda yang sudah diubah menjadi profil bisnis. Anda bisa mendaftarkan bisnis anda dengan mengubah akun anda di Pengaturan dan menekan Alihkan ke Akun Bisnis.

  • Gunakanlah Fitur Tiktok Semaksimal Mungkin.

Apabila anda ingin membuat toko anda ramai dikunjungi, gunakanlah fitur di Tiktok yang sedang trending, penggunaan Fitur ini akan membuat toko anda terlihat apabila pengguna TikTok mencari fitur Tiktok yang sedang ramai digunakan.

  • Konten Haruslah Menarik

Konten juga harus menjadi sesuatu yang anda pikirkan matang-matang keadaannya, apabila anda merasa membuat konten terlalu susah, anda bisa memulai kreativitas anda dengan menampilkan bagaimana anda memproses orderan karena hal ini sedang menjadi sesuatu yang marak dibuat di TikTok oleh pelaku bisnis.

  • Caption Haruslah Point Out!

Buatlah Caption anda sesingkat mungkin tetapi masih bisa enak untuk dibaca, jangan lupa kenalkan juga produk anda. Ada baiknya anda menggunakan Hastag yang sering digunakan di Tiktok dan ramai diperbincangkan seperti #FYP maupun #ForYourPage

  • Coba untuk Memasang Iklan Tiktok!

Tiktok Ads kini memang menjadi solusi bagi anda yang ingin cepat mendapatkan viewers untuk toko anda, ada berbagai macam tawaran Iklan di Tiktok yang bisa anda gunakan dan tentunya bermanfaat untuk bisnis anda.

Itu dia cara jualan di Tiktok Shop yang bisa membantu anda mendapatkan orderan dan juga sekaligus memberikan informasi ke publik bahwa toko anda kini juga lebih up-to-date untuk memasarkan produk anda sendiri. Segera ikuti dan semangat berjualan!

Tips Cara Jualan di Tiktok

Mengenal Tiktok Affiliate dan Cara Ikutan Daftar

Apabila anda gemar bermain Tiktok, sekarang Tiktok menyediakan fasilitas untuk menambah pundi-pundi rupiah ke kantong anda. Aplikasi yang bernama Tiktok Affiliate ini bisa membantu anda dalam menawarkan barang jualan anda di Tiktok. Ini dia cara daftar Tiktok Affiliate yang mudah untuk diikuti!

Apa itu Tiktok Affiliate?

Tiktok Affiliate bisa dibilang sebagai program yang membuat anda bisa mendapatkan keuntungan berupa komisi dengan cara mempromosikan produk milik orang lain maupun produk anda sendiri yang dijual-belikan di Tiktok Shop. Keuntungan yang anda dapatkan berasal dari bagaimana apabila ada penonton atau viewer video Tiktok anda membeli produk yang anda promosikan.

Apabila anda berminat untuk bergabung dalam Tiktok Affiliate, berikut ini ada langkah-langkah daftar Tiktok Affiliate yang mudah untuk anda ikuti:

  • Buka Aplikasi tiktok anda

 

Cara Daftar TikTok Affiliate

 

  • Tekan logo Profile disebelah kanan bawah anda.

Cara Daftar TikTok Affiliate

  • Klik simbol tiga garis yang ada pada kanan atas layar anda.

Cara Daftar TikTok Affiliate

  • Masuklah ke menu “Akun saya” dan pilihlah logo keranjang yang ada pada layar anda.
    Cara Daftar TikTok Affiliate
  • Tekanlah simbol toko yang ada pada menu ‘Pusat Kreator E-Commerce’
  • Isilah konfirmasi akun yang diminta oleh aplikasi dengan benar, kemudian tekan konfirmasi
  • Pilihlah barang yang anda rasa anda ingin untuk promosikan dan jualkan
  • Selanjutnya anda bisa menunggu permintaan untuk promosi anda diterima oleh pemilik brand barang anda.
  • Apabila sudah diterima, anda bisa langsung mempromosikannya dan menjual barang tersebut hingga komisi dapat anda terima.

Itu dia langkah mudah dan cepat untuk anda yang ingin mendapatkan uang dari bermain Tiktok, segera daftarkan akun Tiktok Affiliate anda dan mulailah berkreasi hingga konten anda masuk for you page terus, selamat mencoba!

Gambar Header Pixabay

Aplikasi TikTok Kini Tersedia di Deretan Smart TV LG

TikTok belum lama ini meluncurkan aplikasi untuk smart TV LG. Ini bukan pertama kalinya aplikasi TikTok eksis di kategori perangkat televisi, tapi pertama kalinya di platform webOS.

Aplikasi TikTok ini sudah tersedia di deretan TV LG keluaran tahun 2021 dan 2020 yang menjalankan sistem operasi webOS 6.0 maupun webOS 5.0 melalui sebuah firmware update. Namun dalam beberapa bulan mendatang, aplikasinya juga bakal tersedia di TV keluaran tahun 2019.

Entah apa alasannya, namun yang pasti untuk sekarang aplikasinya hanya tersedia di Inggris, Perancis, dan Jerman saja. Sepertinya pengguna TikTok di negara-negara tersebut memang banyak yang suka menonton konten TikTok di layar besar. Buktinya, aplikasi TikTok yang dirilis di Android TV dan Samsung TV sebelum ini juga ditujukan untuk konsumen di negara-negara Eropa tersebut. Sejauh ini belum ada informasi apakah aplikasi TV TikTok juga akan menyambangi konsumen di negara-negara selain yang sudah disebutkan.

TikTok baru-baru ini mengumumkan bahwa platform-nya kini diakses oleh lebih dari semiliar orang setiap bulannya. Keberadaan aplikasi TikTok di platform-platform smart TV ini pada dasarnya bakal semakin mengakselerasi pertumbuhan yang sangat pesat tersebut, terlepas dari kurang optimalnya TikTok untuk orientasi layar televisi.

Tidak seperti YouTube, TikTok dari awal memang terlahir di ekosistem smartphone, sehingga tampilan beserta kontennya tentu jauh lebih optimal di orientasi portrait (vertikal) ketimbang landscape (horizontal). Itulah yang pada akhirnya mendorong Samsung untuk meluncurkan The Sero, TV unik yang dapat berganti orientasi sehingga penggunanya dapat menikmati konten-konten TikTok di layar besar secara proper.

Pertanyaannya, apakah LG dan pabrikan-pabrikan TV lainnya juga akan menyusul jejak Samsung tersebut? Apakah TV “Made for TikTok” bakal jadi tren baru ke depannya?

Sumber: The Verge. Gambar header: Alexander Shatov via Unsplash.

TikTok Kini Diakses oleh Lebih dari Semiliar Orang Setiap Bulan

TikTok mengumumkan pencapaian baru yang mengesankan. Per 27 September 2021 kemarin, tercatat ada lebih dari 1 miliar orang yang mengakses platform video pendek tersebut setiap bulannya. Selain Amerika Serikat, sebagian besar pengguna TikTok juga berasal dari kawasan-kawasan seperti Eropa, Brasil, dan Asia Tenggara.

1 miliar tentu bukan angka yang kecil. Sebagai perbandingan, per akhir Juni 2021 lalu, Facebook tercatat memiliki 2,9 miliar pengguna aktif bulanan. Namun yang harus kita ingat, Facebook sudah eksis selama lebih dari satu dekade.

TikTok di sisi lain baru mulai merambah pasar internasional pada tahun 2017. Pada bulan Januari 2018, TikTok tercatat memiliki 55 juta pengguna. Jumlah penggunanya terus naik menjadi 271 juta pada bulan Desember 2018, 508 juta pada Desember 2019, dan 689 juta pada Juli 2020.

Berdasarkan laporan App Annie belum lama ini, pengguna TikTok di beberapa negara rupanya juga menghabiskan lebih banyak waktu mengonsumsi konten ketimbang pengguna YouTube. Di AS misalnya, masing-masing pengguna TikTok menghabiskan rata-rata lebih dari 24 jam selama bulan Juni 2021, sementara pengguna YouTube menghabiskan rata-rata 22 jam 40 menit.

Singkat cerita, format video pendek terbukti sangat efektif untuk memikat pengguna. Kalau tidak, mustahil platformplatform sosial lain saling berlomba-lomba menghadirkan format ini ke hadapan para penggunanya. Seperti yang kita tahu, Instagram kini punya Reels, Snapchat punya Spotlight, dan YouTube punya Shorts. Semuanya jelas terinspirasi langsung oleh TikTok.

Untuk memastikan penggunanya tetap loyal, TikTok pun rajin merilis sejumlah fitur dan program baru. Beberapa bulan lalu, TikTok meluncurkan fitur bernama Jump untuk membuat koleksi kontennya jadi semakin interaktif. TikTok juga sempat menguji program yang berpotensi mengubah platform-nya menjadi LinkedIn-nya kalangan Gen Z, dan mereka juga sudah mulai merambah ranah e-commerce.

Sumber: TikTok dan Reuters. Gambar header: Solen Feyissa via Unsplash.

31 Kampus Lolos Babak Kualifikasi TikTok FIGHT Campus Legend 2021

Turnamen atau kompetisi esports skala universitas dengan tajuk TikTok | FIGHT Campus Legend telah merampungkan fase kualifikasinya. Sebanyak 31 tim berhasil lolos ke babak grup dari total 40 tim yang terdaftar.

Fase kualifikasi berakhir tepat pada Jumat (13/08) lalu yang melewati proses seleksi sangat ketat. Setidaknya, ada 320 tim dari 293 kampus yang terdaftar dengan 31 kampus yang lolos untuk kembali bertanding di babak grup ajang FIGHT Campus Legend 2021.

Operation and Marketing Manager Forest Interactive, Vita Paulina selaku penyelenggara juga bercerita bahwa proses pertandingan di babak kualifikasi sangat sengit. Para peserta juga sangat suportif dalam menjalani rangkaian acara turnamen antar kampus yang pertama dari FIGHT Esports, platform esports di bawah naungan Forest Interactive. 

“Kami mengapresiasi semangat dan antusiasme peserta turnamen maupun suporter tim yang telah bertanding. Seluruh peserta menunjukkan sikap suportif. Mereka selalu hadir tepat waktu di setiap pertandingan dan technical meeting. Bahkan penonton yang tidak ikut pertandingan pun menantikan livestream dan aktif berkomentar setiap minggunya,” pungkas Vita. 

Sumber: Forest Interactive

Pertandingan kualifikasi di ajang kali ini juga menujukkan hal-hal menarik, seperti dominasi tim esports dari kampus luar area pulau Jawa. Salah satu tim tersebut adalah Poltek Negeri Pontianak yang mampu melaju ke babak grup setelah menyingkirkan Universitas Surabaya.

“Salah satu momen yang paling mengesankan ada di minggu keenam saat tim Univeristas Trisakti melawan Universitas Langlangbuana. Pertandingannya berlangsung sengit! Keduanya piawai dalam pertandingan. Pertandingan tersebut layak untuk ditonton ulang sebagai referensi bagi tim esports kampus lainnya,” ujar Axel Arkenzo, Caster Livestream TikTok | FIGHT Campus Legend.

Berikut daftar nama Universitas yang berhak melaju ke babak grup yang akan berlangsung 19 Agustus sampai 7 Oktober:

  • Universitas Gadjah Mada 
  • Institut Pertanian Bogor 
  • UPN Veteran Jawa Timur 
  • Universitas Sumatera Utara 
  • Universitas Tanjungpura 
  • Universitas Hassanudin 
  • Binus University 
  • Universitas Negeri Makassar 
  • Univeristas Pasundan 
  • Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai 
  • Universitas Gunadarma 
  • UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 
  • Universitas Surabaya 
  • Politeknik Negeri Pontianak 
  • Telkom University 
  • Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya 
  • Politeknik Negeri Malang 
  • Universitas Pekalongan 
  • Universitas Tarumanagara 
  • Universitas Jenderal Achmad Yani 
  • Universitas Halu Oleo 
  • Universitas Budi Luhur 
  • Trisakti School of Management 
  • Universitas Langlangbuana 
  • IAIN Surakarta 
  • Universitas Kristen Indonesia 
  • Universitas Syiah Kuala 
  • Universitas Muhammadiyah Surakarta 
  • UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 
  • UPN Veteran Jakarta 
  • Universitas Udayana 

Angga Anugrah Putra, Head of Operations, TikTok Indonesia mengatakan, “Antusiasme peserta maupun penonton pada turnamen TikTok | FIGHT Campus Legend ini menunjukan komunitas gamers dan pecinta esports di TikTok tumbuh dan berkembang. Kami berharap TikTok dapat terus menjadi platform yang membuka kesempatan bagi komunitas ini untuk menjangkau audiens baru yang lebih luas, ditemukan bakatnya, dan tetap terhibur.” 

Turnamen kali ini juga terselenggara atas kerjasama FIGHT Esports dengan TikTok, serta didukung oleh Axis, Top Coffee, Lazada, Wallet Codes, Moonton Indonesia, Yamaha, NYK Nemesis, dan EVOS Esports.

Jika tertarik untuk mengikuti keseruan jalannya pertandingan, Anda bisa ditonton langsung secara eksklusif via Tiktok @fightesportsid. 

Melalui livestream eksklusif di TikTok @fightesportsid, penonton atau supporter juga berkesempatan memenangkan beragam hadiah seperti Wallet Codes Points rewards yang dapat ditukar dengan voucher game di aplikasi Wallet Codes dan pulsa serta paket data dari Axis. 

Selain itu, di akhir pertandingan akan diumumkan tiga tim pemenang dengan pembagian sebagai berikut:

  1. Juara Pertama: Rp 15 juta
  2. Pemenang Kedua: Rp 12 juta,
  3. Pemenang Ketiga: Rp 10 juta.  

Informasi lengkap tentang tata cara mendaftar dan proses perlombaan bisa dilihat di Instagram mapun TikTok @fightesportsid atau www.fightesports.com. 

TikTok Luncurkan TikTok Shopping, Bisa Sisipkan Etalase Dagangan di Profil

Kehebatan algoritma TikTok dalam hal memviralkan siapapun menjadikannya sebagai lahan subur buat para pemilik bisnis. Entah itu pemilik bisnis rumahan ataupun perusahaan multinasional, hampir semuanya kini menggunakan TikTok untuk menjangkau pelanggan-pelanggan baru.

Jadi dengan mengunggah suatu video yang viral, harapannya adalah audiens dalam jumlah besar itu bisa diarahkan ke toko online sang pemilik bisnis. Namun bagaimana seandainya mereka bisa langsung memajang etalase dagangannya di TikTok? Well, tidak perlu berandai-andai, sebab itu bakal diwujudkan oleh fitur bernama TikTok Shopping.

Inisiatif ini merupakan kolaborasi antara TikTok dan Shopify. Idenya adalah supaya para merchant Shopify yang memiliki akun bisnis TikTok bisa menyisipkan semacam mini storefront berisikan katalog produknya pada profil akunnya masing-masing. Storefront tersebut juga terhubung ke situs masing-masing pemilik bisnis sehingga pembeli bisa langsung melakukan checkout.

Alternatifnya, merchant Shopify juga dapat menyelipkan tautan pada video yang mereka unggah ke TikTok. Ini berarti komunitas TikTok punya dua cara untuk berbelanja; bisa melalui etalase di profil milik sang merchant tadi, atau dengan mengklik produk yang di-tag dalam suatu video.

TikTok Shopping saat ini belum tersedia secara luas, dan TikTok baru mengujinya bersama sejumlah merchant Shopify terpilih di Amerika Serikat dan Inggris. Kawasan-kawasan lain kabarnya baru akan kebagian jatah dalam beberapa bulan ke depan.

Kehadiran TikTok Shopping pada dasarnya semakin memperkuat tren social commerce yang kian populer dalam beberapa tahun terakhir ini. Apa yang TikTok terapkan memang belum sepenuhnya social commerce, sebab transaksi jual-belinya masih berlangsung di toko online masing-masing merchant ketimbang di platform TikTok itu sendiri, tapi kita tidak perlu terkejut seandainya tren yang dituju memang mengarah ke sana.

Sumber: Engadget dan Shopify.

YouTube Shorts Kini Sudah Tersedia Secara Global

Sesuai dugaan, setelah meluncur di Amerika Serikat pada bulan Maret lalu, YouTube Shorts kini akhirnya telah tersedia secara global. Pengguna di lebih dari 100 negara, termasuk halnya Indonesia, sekarang sudah bisa menikmati koleksi video pendek yang tersedia di platform YouTube.

Layanan video pendek milik YouTube ini pertama kali hadir di India pada bulan September 2020. Dengan kata lain, YouTube butuh waktu sekitar 9 bulan untuk membawanya ke panggung global. Fun fact: perilisan global Instagram Reels juga berlangsung sekitar 9 bulan sejak awal peluncurannya di Brasil.

Shorts nantinya bakal menempati tab khusus di aplikasi YouTube, menggantikan porsi yang dulunya dihuni oleh tab Explore. Saya bilang “nanti” karena di iPhone 6S saya belum demikian meskipun aplikasinya sudah saya update ke versi yang paling baru. Pun begitu, deretan video Shorts sebenarnya sudah muncul di tab Home.

Tanpa perlu terkejut, YouTube Shorts menawarkan pengalaman kreasi sekaligus konsumsi video pendek yang sangat mirip seperti TikTok. Untuk membuat video Shorts, pengguna cukup mengklik tombol “+” di halaman utama aplikasi YouTube, lalu pilih opsi baru berlabel “Create a Short” di bawah tombol “Upload a video”.

Di situ kita juga bisa melihat bahwa Shorts sejauh ini masih berstatus beta. Hal ini mengindikasikan bahwa YouTube masih berniat untuk menambahkan lebih banyak fitur buat Shorts. Untuk sekarang, fitur-fiturnya sendiri sudah tergolong cukup lengkap, dan pengguna juga bisa menambahkan musik dari koleksi berlisensi yang tersedia.

Selagi menonton video Shorts, pengguna dapat mengusap layar ke atas atau bawah untuk berganti dari satu video ke yang lain, sama persis seperti di TikTok. Durasi videonya pun bervariasi antara 15 sampai 60 detik.

Ironisnya, TikTok belum lama ini justru menambah batasan durasi video dari satu menit menjadi tiga menit. Jadi di saat kreator TikTok tengah sibuk bereksperimen dengan video-video yang berdurasi lebih panjang, kreator YouTube justru diajak bermain-main dengan format yang lebih pendek dengan adanya YouTube Shorts.

Sumber: Mashable dan YouTube.

Lewat Program TikTok Resumes, TikTok Berniat Menjadi LinkedIn-nya Kalangan Gen Z

Melamar pekerjaan lewat sebuah video TikTok mungkin terkesan kurang profesional atau bahkan kurang sopan. Namun ada kemungkinan tren ini bakal diadopsi secara luas ke depannya. Di Amerika Serikat, TikTok baru saja meluncurkan TikTok Resumes, sebuah program yang pada dasarnya bakal menambah fungsi TikTok menjadi semacam bursa lowongan kerja.

Lewat program ini, pengguna TikTok pada dasarnya dapat mengirimkan lamaran dalam bentuk video untuk sejumlah posisi di berbagai perusahaan. Di AS misalnya, TikTok sudah menggandeng perusahaan-perusahaan ternama macam Chipotle, Target, WWE, Alo Yoga, Shopify, Contra, Movers+Shakers, dan masih banyak lagi, untuk ikut berpartisipasi dalam program ini.

Sama halnya seperti melamar pekerjaan dengan cara tradisional, di sini kandidat dianjurkan untuk menunjukkan berbagai keahlian beserta pengalamannya dengan cara sekreatif mungkin. Baru-baru ini, TikTok telah menambah durasi video maksimum untuk semua pengguna dari 60 detik menjadi 3 menit, dan itu pastinya dapat membantu kandidat untuk mengekspresikan kelebihan-kelebihannya secara lebih maksimal.

@coop.cmTiktok do your thing! Check out ➡️ #TikTokResumes #TikTokPartner #productmanagment #jobsearch #graduated

♬ original sound – Christian 🚀

Usai dibuat, video resume-nya bisa langsung diunggah ke TikTok dengan tagar #TikTokResumes, kemudian dikirim ke perusahaan-perusahaan yang membuka lowongan. Sejauh ini, sebagian lowongannya melibatkan pekerjaan-pekerjaan di bidang kreatif seperti membuat konten TikTok untuk brand maupun mengembangkan strategi media sosial.

Meski demikian, ada juga beberapa posisi yang sepintas tidak ada kaitannya sama sekali dengan bidang kreatif, seperti misalnya lowongan untuk posisi Senior Data Scientist yang dibuka oleh Shopify. Namun yang paling mencuri perhatian mungkin adalah lowongan untuk posisi “WWE Superstar” yang dibuka oleh sang raksasa media di bidang gulat profesional asal Amerika Serikat, WWE.

Juga sama seperti lowongan pekerjaan pada umumnya, program TikTok Resumes ini hanya bersifat sementara dan punya batas waktu. Di AS, program ini bakal berakhir pada tanggal 31 Juli mendatang. Bukan tidak mungkin ke depannya TikTok akan membuka program yang sama di negara-negara lain, sampai akhirnya mereka bisa dikenal sebagai LinkedIn-nya kalangan Gen Z.

Sumber: TikTok dan The Verge.

ByteDance Kini Menjual AI yang Digunakan TikTok ke Perusahaan Lain

Salah satu alasan di balik popularitas TikTok adalah algoritma kecerdasan buatan yang menenagai sistem rekomendasinya. Dari perspektif sederhana, cara seorang pengguna berinteraksi di TikTok bakal memengaruhi deretan video yang disuguhkan kepadanya, dan ini yang pada akhirnya membuat kita seakan tidak bisa berhenti menonton video demi video yang muncul di halaman For You.

Induk perusahaan TikTok, ByteDance, rupanya tidak keberatan berbagi resep rahasia platform sosial kebanggaannya tersebut dengan perusahaan lain, asalkan mereka bersedia membayar. Melalui divisi baru bernama BytePlus, ByteDance rupanya sudah mulai menjual teknologi AI yang digunakan TikTok itu kepada sejumlah perusahaan lain sejak bulan Juni kemarin.

Sejauh ini, situs BytePlus mencantumkan nama-nama seperti platform e-commerce fashion GOAT, platform ticketing online Wego, maupun startup agritech asal tanah air Chilibeli pada daftar kliennya. TikTok pun tentu termasuk sebagai salah satu yang menggunakan layanan BytePlus, demikian pula Lark, platform kolaborasi online kepunyaan ByteDance sendiri.

Namun recommendation engine untuk menyuguhkan pengalaman yang lebih terpersonalisasi baru satu dari sejumlah produk berbasis AI yang BytePlus tawarkan. Contoh produk lainnya adalah teknologi computer vision yang sanggup mendeteksi 18 titik di sekujur tubuh (dari kepala sampai kaki) sekaligus memantaunya selagi pengguna bergerak di depan kamera, menjadikannya ideal untuk diimplementasikan pada aplikasi fashion maupun kecantikan.

BytePlus juga menawarkan teknologi machine translation serta platform data analytics yang komprehensif. Menurut laporan Financial Times, BytePlus telah merekrut karyawan dari perusahaan-perusahaan seperti Microsoft dan IBM — yang juga menawarkan produk-produk serupa untuk kalangan enterprise — di sejumlah negara. Di Tiongkok sendiri, bisnis yang dijalankan BytePlus bersaing langsung dengan nama-nama besar macam Alibaba, Baidu, maupun Tencent.

Sumber: The Verge. Gambar header: Depositphotos.com.

TikTok Luncurkan Jump, Fitur Baru untuk Menjadikan Video Lebih Interaktif

Dalam waktu dekat, video-video di TikTok bakal terasa semakin interaktif ketimbang sebelumnya. TikTok baru saja mengumumkan Jump, sebuah fitur yang memungkinkan kreator untuk menyematkan tautan menuju sejumlah layanan pihak ketiga pada video unggahannya.

Layanannya tentu disesuaikan dengan konteks masing-masing video. Sebagai contoh, sebuah video panduan memasak dapat mengemas tautan menuju ke resep lengkap masakannya yang ada di layanan Whisk. Contoh lainnya, sebuah video panduan latihan pernapasan dapat mengemas tautan menuju ke Breathwrk agar penonton bisa langsung mempraktikkan teknik baru yang dipelajarinya.

TikTok Jump sebenarnya sudah menjalani tahap beta testing sejak bulan Februari lalu. Berhubung sudah diluncurkan secara resmi, sekarang semua pengguna TikTok pun sudah bisa melihat dan berinteraksi dengan beragam Jump yang tersematkan pada video. Meski begitu, sejauh ini yang dapat menambatkan Jump ke videonya baru sejumlah kreator terpilih saja.

Dengan dirilisnya Jump ke publik, TikTok pun mengajak kalangan developer untuk mengintegrasikan aplikasi maupun layanannya ke platform baru ini. Dengan memanfaatkan HTML5, TikTok menjanjikan proses integrasi yang mudah sekaligus kompatibilitas yang sangat luas.

Sejauh ini, penyedia aplikasi dan layanan pihak ketiga yang sudah tercantum sebagai mitra TikTok untuk Jump mencakup Whisk, Breathwrk, Wikipedia, Quizlet, StatMuse, Tabelog, dan dalam beberapa minggu ke depan BuzzFeed, Jumprope, IRL, dan WATCHA. Jumlah dan variasinya tentu bakal terus bertambah seiring dibukanya program ini ke kalangan developer.

Dari sisi kreator, proses menyematkan Jump ke video pun juga terkesan sangat mudah. Mereka hanya perlu mengklik opsi “Add link”, lalu memilih dari daftar layanan pihak ketiga yang tersedia. Berkat Jump, kreator pada dasarnya tidak perlu lagi mengandalkan trik “link in bio”, dan bisa langsung menyertakan ‘aplikasi mini’ pada videonya.

Kreator yang belum kebagian jatah Jump diharap bersabar karena TikTok bakal memperluas ketersediaannya secara perlahan; kemungkinan selagi menunggu lebih banyak aplikasi maupun layanan pihak ketiga yang terintegrasi, sehingga pada akhirnya bisa meng-cover lebih banyak kategori video.

Sumber: TikTok.