CEO Muda, Perhatikan 5 Hal Ini Saat Menjalankan Startup

Banyak perusahaan digital ternama di dunia awalnya dibangun dari petakan tanah berukuran beberapa meter saja. Sebut saja Apple dan Microsoft. Berkat mimpi dan kerja yang tepat dari tim, kini dua perusahaan tersebut menjadi raksasa. Kisah ini mungkin menjadi trigger bagi Anda untuk melakukan hal yang sama, mengembangkan ide menjadi usaha bisnis raksasa dan mendulang untung.

Sebagai pemimpin startup, Anda perlu memikirkan apa saja hal-hal yang perlu lakukan saat mengembangkan bisnis. Ada apa saja? Berikut rangkumannya seperti dikutip dari laman ini:

Kata “sukses” dan “besar” tidak bisa dipertukarkan dalam bisnis

Jika Anda adalah seorang founder dari perusahaan yang baru memiliki satu produk, tidak ada salahnya untuk memfokuskan seluruh sumber daya ke produk itu saja. Buat produk atau layanan berdasarkan apa yang konsumen inginkan, lalu investasikan waktu dan pikiran untuk membuatnya jadi terbaik dari yang lainnya.

Sebaiknya Anda jangan terlalu cepat mengambil keputusan untuk melakukan diversifikasi bisnis. Memang itu baik untuk menjaga keberlangsungan perusahaan dan nyawa karyawan Anda, namun dengan fokus ke satu arah menjadikan Anda lebih spesial. Terlalu gegabah mendiversifikasi bisnis yang malah akan membuat perusahaan Anda lebih cepat mati dari waktunya.

Pelajari cara membentuk tim kerja yang tepat

Banyak kasus terjadi, pengusaha muda dengan ide brilian merasa perlu memiliki kontrol yang absolut untuk segala aspek di perusahaannya. Sebagai CEO, memang itu adalah bagian dari tanggung jawab Anda untuk memastikan semua bekerja sesuai aspeknya. Meskipun demikian, Anda harus berhati-hati agar tidak ikut mengatur dalam aspek mikronya.

Entah itu perusahaan Anda masih berskala startup atau bukan, Anda perlu sadar perlunya dikelilingi oleh orang-orang yang bisa dipercaya untuk mengatasi segala urusan, sampai hal terkecilnya. Entah Anda harus berurusan dengan COO, CFO, atau manajer dari berbagai level, perlu disadari mereka bekerja untuk membantu meringankan pekerjaan Anda dan menjalankan perusahaan. Biarkan mereka membantu Anda.

Sesekali Anda perlu lakukan review atas kinerja karyawan, periksa kelemahan apa saja yang perlu diperbaiki, dan potensi yang bisa ditingkatkan. Selain itu, Anda juga perlu menempatkan pemimpin dari setiap divisi untuk memastikan pekerjaan dilakukan sesuai jobdesc masing-masing. Sebagai CEO, fokus Anda adalah pengembangan perusahaan lebih besar lagi.

Definisikan dengan jelas jobdesc dan tanggung jawab tiap karyawan

Sebagai bagian dari tim, penting untuk memberi batasan apa saja jobdesc dan tanggung jawab dari tiap karyawan, bagaimana otoritasnya, dan lain-lain. Hal ini tentu saja akan membantu meminimalisir perselisihan kecil antar karyawan, sekaligus mengurangi beban pikiran Anda sendiri.

Belajar dari mentor

Sebagai CEO muda, penting untuk mengenali ada banyak individu yang memiliki lebih banyak pengalaman daripada Anda. Sehingga, penting untuk tumbuh dengan bantuan dari mentor. Anda sebaiknya jangan merasa terancam dengan rekan kerja yang berusia lebih tua dan bijaksana dari Anda. Sebaliknya, gunakan pengalaman mereka untuk menambah eksposur Anda, memperkuat kemampuan dalam menjalankan perusahaan yang sukses.

Percaya diri

Anda harus yakin segala keputusan diambil berdasarkan pertimbangan yang matang dan percaya diri. Karyawan, pemegang saham, dan direksi lainnya akan mencari Anda untuk membimbing mereka, oleh karena itu penting bagi Anda untuk percaya pada kemampuan diri sendiri.

Saran dari pihak luar memang berharga, tapi Anda harus tetap waspada sebab tiada yang tahu apa motif di balik saran tersebut diutarakan. Percaya pada visi Anda dan ikuti dengan passion yang telah membawa Anda ke posisi CEO.

Panduan Mengorganisir Aplikasi, Games dan Stiker di iMessage iOS 10

iMessage mendapat banyak fitur baru di iOS 10. Termasuk adanya App Store khusus untuk mengunduh aplikasi, stiker dan games. Selain semakin meriah, bercakap-cakap melalui iMessage juga semakin seru karena Anda bisa merencanakan kegiatan lewat voting sederhana hingga bermain game.

Lebih lagi, di iOS 10, Apple juga menambahkan opsi pengaturan pemberitahuan pesan yang sudah dibaca per kontak. Kalau Anda sudah menginstal iOS 10 tetap masih bingung bagaimana cara menginstal aplikasi, games dan stiker di iMessage, silakan simak panduan berikut.

Menginstal aplikasi, games dan stiker di iMessage iOS 10

Mengorganisir Aplikasi, Games dan Stiker di iMessage iOS 10

Mengorganisir Aplikasi, Games dan Stiker di iMessage iOS 10

iMessage kini memiliki App Storenya tersendiri. Anda bisa mencari aplikasi rekomendasi tempat makan langsung di dalam percakapan iMessage dan membagikannya. Tak hanya membuat percakapan semakin menyenangkan tetapi juga lebih praktis daripada harus bolak-balik antar aplikasi. Berikut cara menginstal aplikasi, games dan stiker di iMessage:

  1. Buka aplikasi iMessage lalu buka salah satu chat yang Anda miliki
  2. Tekan pada tombol berlambang App Store
  3. Tekan pada tombol bergambar lingkaran 4 di bagian paling kiri
  4. Tekan pada tombol + untuk membuka iMessage App Store
  5. Cari aplikasi, games atau stiker yang ingin dipasang
  6. Tekan tombol Get untuk menginstal

Menyembunyikan aplikasi, games, dan stiker yang terinstal di iMessage iOS 10

Mengorganisir Aplikasi, Games dan Stiker di iMessage iOS 10

Mengorganisir Aplikasi, Games dan Stiker di iMessage iOS 10

  1. Pada iMessage App Store, tekan pada bagian Manage
  2. Nonaktifkan pada aplikasi, games dan stiker yang tidak ingin dimunculkan di iMessage
  3. Anda juga bisa menonaktifkan pilihan penambahan otomatis aplikasi yang sudah mendukung iMessage dengan menggeser pilihan Automatically Add Apps ke kiri
  4. Tekan Done

Menghapus aplikasi, games dan stiker yang terinstal di iMessage iOS 10

Mengorganisir Aplikasi, Games dan Stiker di iMessage iOS 10

Cara menghapusnya mirip dengan cara menghapus aplikasi dari home screen iPhone atau iPad. Langkah-langkahnya:

  1. Tekan pada tombol bergambar App Store pada salah satu chat di iMessage
  2. Tekan pada tombol bergambar lingkaran 4 di bagian paling kiri
  3. Tekan dan tahan pada sebuah aplikasi yang terinstall hingga muncul tanda X di pojok kanan atas
  4. Tekan tombol X tersebut untuk menghapusnya

Sudah instal iOS 10? Apa aplikasi, games atau stiker iMessage favorit Anda?

Sebelumnya saya sudah membagikan 10 aplikasi, games dan stiker pilihan iMessages yang bisa Anda coba. Sudah mengunduh dan mencobanya? Apa favorit Anda?

Cara Membuat Emoji Keren di Snapchat Menggunakan Bitmoji

Sudah pada tahu kan kalau di Snapchat, Anda bisa bikin Emoji khusus yang karakter, aksesoris, dan warna pilihannya sesuai dengan pribadi Anda masing-masing. Emoji kreasi Bitmoji ini kemudian bisa dikirimkan sebagai stiker ketika ngobrol di Snapchat.

Mau tahu cara bikinnya? Ayo, kita coba sama-sama!

  • Jalankan aplikasi Snapchat seperti biasa, kemudian tap tombol gear untuk membuka panel pengaturan. Di panel pengaturan, tap menu Bitmoji lalu tap tombol Create Bitmoji.

Screenshot_2016-09-19-14-45-30

  • Selanjutnya, Anda wajib memasang aplikasi Bitmoji terlebih dahulu untuk bisa membuat emoji di Snapchat. Setelah terpasang, jalankan lalu tap Log in with Snapchat agar integrasi berjalan lancar.

cara bikin emoji keren di Snapchat

  • Setelah berhasil login, muncullah jendela popup di mana Anda dapat menemukan tombol Create Bitmoji. Tap tombol itu kemudian pilih jenis kelamin untuk emoji Anda.

Screenshot_2016-09-19-14-48-34

  • Lalu pilih gaya yang Anda inginkan, lanjutkan dengan memilih bentuk wajah, mata, alis, warna rambut, gaya rambut, garis wajah, kumis dan lain-lain. Jika sudah selesai, tap opsi Save & Pick Outfit.

cara bikin emoji keren di Snapchat

  • Masih lanjut ya, sekarang pilih pakaian yang Anda rasa paling tepat. Jika sudah ketemu, tap tombol centang di kanan atas layar perangkat Anda. Jika kemudian ada permintaan konfirmasi, tap saja tombol Agree & Connect.

Screenshot_2016-09-19-14-50-55

  • Selesai, sekarang emoji yang barusan Anda buat akan muncul di kumpulan stiker di Snapchat.

cara bikin emoji keren di Snapchat

Silahkan dicoba dan semoga berhasil!

6 Tips Galang Dana Tahap Awal untuk Startup Pemula

Sebagai founder dalam startup pemula, Anda biasanya akan menghadapi rintangan yang tak terhingga. Dari sekian banyak rintangan, ada satu permasalahan yang harus Anda hadapi, yakni memulai penggalangan dana tahap awal (seed funding). Matt Barba, Co-Founder dan CEO Placester, berbagi pengalamannya mengenai hal ini dan merangkumnya menjadi enam tips. Berikut rangkumannya:

Cek kesiapan

Sebelum Anda mengambil keputusan, periksa kembali kesiapan perusahaan apakah sudah siap atau belum. Sebab, proses pendanaan bakal melewati banyak putaran, mulai dari tahap awal, seri A, seri B, seri C, dan IPO. Di sisi lain, salah mengambil keputusan justru malah memicu bisnis hancur. Mungkin pada awalnya Anda akan menanyakan diri sendiri, “Apakah mendapatkan pendanaan adalah kebutuhan saya untuk melangkah ke tahap berikutnya?.”

Pasalnya, mendapatkan pendanaan bukan hanya mengenai perluasan bisnis saja, tetapi juga menciptakan komitmen penuh yang Anda berikan ke investor, karyawan, dan konsumen. Untuk itu, sebaiknya ubah pertanyaan sebelumnya dengan menanyakan ini, “Apakah saya siap tumbuh, bila perlu tumbuh paksa dengan cara yang tidak wajar? Apakah saya siap berkomitmen untuk pertumbuhan bisnis di masa mendatang?”

Cari penasihat, bukan investor

Saat proses pendanaan berlangsung, kemungkinan besar bisa membuat Anda menjadi lupa diri dan hanya fokuskan hubungan dengan investor yang berpotensi saja. Pada kenyataannya, penting untuk diingat ada banyak hal yang secara tidak langsung bisa menghubungkan Anda dengan uang.

Di luar sana, ada banyak investor potensial, namun hanya sedikit diantara mereka yang akan serius dengan Anda. Dengan mencari penasihat, Anda bisa memupuk hubungan lebih panjang, bahkan bisa menjelma lebih dari hubungan pada umumnya.

Saat mencari masukan dari mereka, jangan hanya mengejar dari kalangan CEO saja. Sebaliknya, carilah orang profesional yang berpengalaman di bidangnya misalnya kepala teknis, penjualan, atau marketing. Orang-orang tersebut sangat kaya ilmu dan dapat membantu perkembangan bisnis. Banyak terjadi di lapangan, investor didekati pebisnis karena dibelakangnya banyak orang-orang ahli yang bisa dimintai masukannya.

Diskusi dengan founder yang sudah berpengalaman

Saat Anda menjaring banyak orang untuk menjadi penasihat, pastikan orang-orang tersebut sebelumnya sudah pernah melakukannya. Berbicara mengenai startup dan penggalangan dana, prosesnya akan berbeda di tiap wilayah. Jadi fokuskan cari founder yang lingkungannya sesuai dengan Anda. Paling tidak mereka sudah lebih dulu dari Anda sekitar 9-18 bulan.

Saat Anda mencoba melakukan pendanaan tahap awal (seed), coba diskusikan dengan founder yang baru saja mendapatkan investasi pada tahap tersebut. Dengan bersikap transparan tentang apa yang Anda inginkan dan dimana posisi Anda, jangan takut untuk bertanya apa yang Anda belum ketahui. Sebab semua founder pasti pernah berada di posisi yang sama dengan Anda.

Pilih investor yang tepat

Founder terkadang cenderung fokus mencari investor yang berukuran besar dan kaya. Padahal, sebenarnya ada banyak jenis investor untuk pendanaan tahap awal, sekaligus ada plus dan minusnya. Pada dasarnya ada tiga tipe investor.

Pertama, Angel Investor. Mereka memiliki uang sendiri yang bisa diinvestasikan kemana saja, jumlah kecil antara ribuan dolar hingga ratusan ribu dolar saja. Kelebihannya, mendapatkan angle investor merupakan tercepat daripada tipe investor lainnya. Mereka juga cenderung lebih kolaboratif, fleksibel, seperti penasihat, dan bersedia memberikan guideline bisnis. Namun kekurangannya mereka seringkali ikut terlibat dalam keputusan bisnis. Bila Anda memiliki banyak angel investor, artinya ada banyak koki di dapur. Namun hal ini jarang terjadi.

Kedua, Super Angel. Mirip seperi tipe pertama, namun mereka memiliki uang yang bisa diinvestasi sekitar $1 juta hingga $50 juta. Terkadang mereka juga menginvestasikan orang lain dan bekerja sampai full time. Hubungannya bisa jadi lebih formal. Kelebihannya, mereka cenderung lebih banyak menghabiskan waktu dengan Anda dan memberikan bimbingannya. Kekurangannya, super angel mungkin mengaharapkan kontribusinya terhadap bisnis sama besarnya dengan nilai uang yang ia investasikan. Ini sama seperti tipe pertama, dimana mereka bisa sedikit mengganggu, apabila Anda memiliki banyak Super Angel di perusahaan.

Terakhir, Modal Ventura (VC). Mereka memiliki uang dengan jumlah terbanyak dari dua tipe sebelumnya, juga memiliki investasi di berbagai tempat di seluruh dunia. Kelebihannya, dengan memboyong nama perusahaan VC tentunya lebih prestise di kalangan startup. Mereka juga tidak tertarik terlibat di perusahaan yang diinvestasikan. Kekurangannya, untuk mendapatkan investor sekelas VC butuh waktu yang panjang, bisa sampai berbulan-bulan.

Hati-hati terhadap Yes Men

Saat pengembangan bisnis, Anda mungkin banyak mendengar kata “tidak” diucapkan oleh investor, konsumen, atau lainnya. Mendengar kata itu, memang menyedihkan. Namun perlu hati-hati bila mendengar investor yang terus menerus berkata “ya” atau istilahnya “Yes Men.”

Mereka akan jadi bahaya, sebab orang seperti itu akan selalu menyetujui apa yang Anda ucapkan demi menunjukkan ketertarikannya dengan bisnis Anda. Jika Anda bertemu calon investor seperti ini, belum memberikan jawaban ya atau tidak, mungkin sebaiknya Anda harus menarik diri dari mereka.

Persiapkan diri untuk melanjutkan prosesnya

Setelah Anda mulai menggalang dana, artinya secara efektif Anda harus siap ada di jadwal investor. Dengan kata lain, Anda harus siap melepaskan kontrol. Ini bisa jadi efek yang merusak. Pasalnya Anda memiliki jadwal meeting penting namun tiba-tiba investor memanggi Anda untuk hadir di meeting lainnya.

Efek berikutnya terasa di tim perusahaan Anda. Untuk mengurangi efek, pastikan orang-orang di sekitar Anda memahami kondisi ini bakal terjadi ke depannya. Buat tim Anda percaya perusahaan tetap bisa berjalan kendati Anda sedang berada di luar kantor.

Membangun Kultur Startup Sejak Awal

Sebuah perusahaan dapat berkembang sangat mungkin dipengaruhi kultur di dalamnya. Bagaimana tim bekerja, bagaimana setiap tim saling membantu sama lain, dan bagaimana orang-orang di dalam tim memelihara mimpi yang sama untuk memajukan bisnis. Untuk startup kultur bisa menjadi sesuatu yang bernilai lebih dari itu. Sebagai perusahaan baru yang sedang berjuang, kultur bisa menjadi fondasi yang kuat untuk bertahan dan melakukan inovasi-inovasi. Bahkan sering kali terdengar bahwa kultur di dalam sebuah startup juga menjadi pertimbangan para venture capital untuk mengucurkan modalnya. Perlu bagi startup untuk membangun kultur sedini mungkin. Salah satu langkah pertama yang bisa dilakukan adalah memulainya dengan sebuah kepercayaan.

Kepercayaan menjadi sebuah aspek mendasar dalam membangun kultur perusahaan yang kuat. Tidak hanya percaya satu sama lain dalam tim, dalam hal ini kepercayaan bisa juga diartikan kepercayaan para anggota tim kepada founder. Founder harus bisa memegang semua perkataan dan janji-janji yang telah diberikan, bukan hanya sebagai kewajiban yang harus dipenuhi tapi sebagai sebuah langkah untuk memupuk rasa percaya. Dengan demikian setiap orang dalam tim memiliki tingkat kepercayaan yang sama untuk melangkah dan berjuang bersama.

Selanjutnya yang tak kalah pentingnya adalah memupuk kerja sama dalam tim. Jika kita berbicara mengenai startup kita tidak hanya berbicara masalah talenta dan individu, kita bicara tim yang nantinya akan menghasilkan sebuah solusi. Para founder jika ingin menanamkan kultur yang baik dan kuat di dalam startup harus bisa memupuk dan menumbuhkan lingkungan yang berorientasi tim.

Hal lain yang perlu diperhatikan untuk bisa menumbuhkan kultur yang kuat dalam startup adalah mulailah dengan memaklumi kegagalan. Di dalam startup harus ada pemahaman bahwa kegagalan adalah sebuah proses untuk menjadi suatu yang lebih baik. Alih-alih mengutuk kegagalan yang terjadi, di dalam startup harus dibiasakan untuk menganggap kegagalan sebagai bahan evaluasi untuk inovasi selanjutnya. Bagaimana menerima kegagalan ini penting.

Kultur yang kuat mampu menciptakan suasana kerja yang kondusif. Maka untuk menciptakan sebuah kultur perlu diadakan pemahaman-pemahaman mendasar tentang bagaimana menghargai pekerjaan orang-orang di dalam tim. Seperti pemberian penghargaan terhadap sebuah pencapaian dan memperlakukan orang-orang dalam tim sebagaimana memperlakukan diri sendiri.

Cara Mempercepat Akses Internet di UC Browser Android

Agar dapat menjelajah dunia maya dengan optimal, Anda tidak hanya membutuhkan koneksi internet yang stabil tapi juga butuh aplikasi peramban yang baik. UC Browser merupakan salah satu aplikasi peramban yang menawarkan banyak keunggulan. Beberapa di antaranya, fitur yang dirancang untuk mempercepat akses saat menyambangi halaman demi halaman di dunia maya.

Menonaktifkan Gambar

  • Cara mempercepat akses internet dengan UC Browser yang pertama dapat dengan menon-aktifkan gambar sehingga yang akan ditampilkan hanya teks. Caranya klik tombol Menu – Settings.

wpid-screenshot_2016-09-15-12-29-15.jpg

  • Di opsi Text-only, ubah dari posisi off ke posisi on yang ditandai dengan highlight warna biru.

wpid-screenshot_2016-09-15-12-29-21.jpg

Mengaktifkan Cloud Boost

  • Kedua, aktifkan fitur cloud boost untuk kedua jenis koneksi, baik mobile maupun WiFi. Caranya sama dengan langkah di atas, menu – Settings kemudian klik Cloud Boost dan beri tanda centang pada opsi Mobile Network dan WiFi Network.

wpid-wp-1473918034528.jpeg

Ubah Resolusi Gambar

  • Apabila Anda tidak menginginkan cara pertama di atas (menon-aktifkan gambar), Anda bisa mengurangi resolusinya sehingga load halaman paling tidak tetap akan terkurangi. Caranya klik tombol Setting seperti langkah di atas, kemudian tap Browser Setting dan ubah pengaturan Image Quality ke Low atau Medium.

wpid-wp-1473918028507.jpeg

Mengaktifkan fitur Hardware Acceleration

  • Masih di panel Browsing Settings, scroll ke bawah dan aktifkan fitur Hardware Acceleration yang berfungsi untuk mempercepat kinerja aplikasi saat dijalankan.

wpid-wp-1473918021184.jpeg

Sumber gambar header Theunbiasedblog.

5 Kiat Ampuh yang Bisa Diterapkan Perusahaan untuk Pegawai Bekerja Secara Remote

Teknologi telah memberikan cara kerja baru kepada para profesional untuk bisa bekerja secara remote. Kebanyakan kebiasaan dan sistem kerja seperti ini diterapkan di startup hingga perusahaan teknologi, yang memberikan kebebasan kepada karyawannya untuk bekerja secara remote di tempat pilihan mereka tanpa harus datang ke kantor. Kultur bekerja seperti ini ternyata terbukti mampu meningkatkan kreatifitas hingga produktivitas pegawai, yaitu dengan menentukan sendiri, tempat favorit mana yang paling ideal mereka bekerja, dan tidak lagi mengandalkan cara-cara lama yang mengharuskan datang ke kantor setiap harinya.

Namun demikian pendekatan cara kerja seperti ini banyak juga ditentang oleh startup dan perusahaan teknologi. Yahoo misalnya, di bawah kepemimpinan CEO Marissa Mayer, sempat menerapkan peraturan yang mengharuskan pegawai untuk datang ke kantor setiap harinya dan menentang bekerja secara remote.

Pada akhirnya semua ditentukan oleh perusahaan masing-masing, apakah ingin menerapkan cara bekerja secara remote atau cara konvensional yang mewajibkan pegawai datang ke kantor setiap hari. Artikel ini akan membahas cara-cara tepat yang bisa diterapkan jika perusahaan Anda ingin mengadopsi bekerja secara remote untuk pegawai.

Proses perekerutan yang strategis

Proses bekerja secara remote ternyata menjadi kesempatan terbaik yang kemudian bisa diterapkan oleh perusahaan atau startup berbasis teknologi. Terutama untuk tim engineer yang bisa di rekrut sesuai dengan wilayah masing-masing. Dengan demikian jika keadaan mendesak, mereka bisa menjadi perwakilan perusahaan yang bisa ditempatkan langsung kepada calon klien atau pihak terkait lainnya. Selain tim engineer, Anda juga bisa merekrut tim kecil di luar kota, dengan demikian bisa memudahkan Anda melancarkan oprasional setiap harinya.

Komunikasi yang lancar

Bekerja secara remote bukan berarti Anda harus kehilangan kontak dari anggota tim lainnya, komunikasikan dengan baik dan tentunya rutin target pekerjaan yang harus diselesaikan, email yang harus segera di jawab serta jadwal pertemuan secara online yang wajib dilakukan. Manfaatkan tools yang saat ini sudah banyak tersedia, untuk selalu terhubung dengan anggota tim lainnya yang bekerja secara remote.

Terapkan struktur pekerjaan

Sebagai pimpinan menjadi tanggung jawab untuk Anda menerapkan struktur pekerjaan yang jelas, akurat dan rinci terkait dengan tugas yang diberikan kepada anggota tim yang bekerja secara remote. Ciptakan percakapan yang detil dan dipahami oleh anggota tim meskipun proses kerja mereka secara remote.

Tetapkan deadline

Saat ini sudah banyak tools yang menyediakan fitur khusus untuk memonitor sejauh mana anggota tim atau pegawai Anda bekerja. Mulai dari Trello, Slack, Google Hangout, Skype, Google Docs, Draft dan masih banyak lagi. Tetapkan deadline kepada anggota tim lainnya dengan memberikan laporan pekerjaan yang sedang dilakukan memanfaatkan tools yang ada.

Transparansi soal keuangan

Salah satu keunggulan memiliki pekerja remote yang tinggal di luar kawasan kantor pusat adalah, perusahaan bisa melakukan pendekatan hingga implementasi dengan calon klien yang berlokasi di kawasan setempat. Untuk itu berikan gambaran serta informasi yang jelas terkait dengan budget, pengeluaran yang akan diganti dan biaya transportasi lainnya kepada anggota tim Anda yang bekerja secara remote. Dengan demikian perusahaan bisa dengan mudah mengirimkan anggota tim tersebut dengan segera tanpa adanya hambatan perihal transparansi soal keuangan.

4 Hal yang Perlu Anda Terapkan Bila Bekerja Secara Remote

Bekerja secara remote di startup memaksa Anda untuk keluar dari zona nyaman. Keuntungannya tidak ada waktu masuk atau pulang kantor, tidak ada ketentuan berpakaian, dan lainnya. Meski demikian, bekerja secara remote bukan berarti membuat Anda jadi bebas dan semaunya dalam bekerja.

Ada beberapa sikap disiplin yang perlu Anda terapkan, tujuannya sederhana yakni membuat Anda tetap produktif dan deadline pekerjaan bisa terselesaikan. Dikutip dari laman ini, ada empat hal yang perlu Anda terapkan:

Lingkungan kerja harus bersih

Salah satu keuntungan yang bisa Anda temukan saat bekerja di bukan perusahaan startup adalah lingkungan kerja yang selalu bersih dan rapi. Untuk itu, tips ini juga bisa Anda terapkan saat bekerja dari rumah. Pastikan Anda tidak kerja di ruang tidur dan pilih ruangan kerja yang jauh dari gangguan konsentrasi (distraction) kegiatan orang rumah.

Apabila Anda bekerja saat traveling, pastikan lokasi kerja bersih dari segala macam gangguan sehingga Anda bisa berpikir jernih.

Buat jadwal istirahat

Bekerja remote memungkinkan Anda untuk bekerja sepanjang waktu yang diinginkan. Hal ini sekaligus menjadi sisi negatif. Untuk itu, Anda perlu siasati dengan membuat jadwal istirahat sekitar satu jam atau dua jam setelah serius bekerja.

Dengan mengambil frekuensi jam istirahat yang teratur, dapat membantu menyegarkan pikiran sehingga akan ada banyak ide baru bermunculan.

Buat deadline kerja

Ketika Anda bekerja remote di startup, Anda harus membuat deadline kerja yang ketat. Ini memastikan agar Anda bekerja sesuai dengan target yang ditetapkan. Kendati Anda kini tidak lagi harus bekerja selama 9 jam ketika masih bekerja di perusahaan lama, Anda masih memerlukan strategi sejenis untuk menjaga produktivitas kerja.

Jika Anda ingin menyelesaikan satu pekerjaan dalam satu harinya, Anda bisa memecahkan deadline menjadi sebuah timeframe khusus untuk tugas tertentu yang harus diselesaikan. Ambil contoh, Anda bisa menjadwalkan pengiriman email pada pagi hari selama satu jam dan satu jam sebelum selesai kerja.

Kemudian, Anda membuat promosi media sosial pada waktu kerja yang telah ditentukan dan sisa waktu akan Anda habiskan untuk menciptakan produk. Kira-kira Anda butuh waktu sekitar satu atau dua minggu untuk menyesuaikan diri dengan ritme kerja seperti itu. Untuk memastikan kinerja tetap produktif, coba modifikasi deadline kerja Anda sebulan sekali.

Hindari gangguan konsentrasi

Bekerja remote artinya banyak memicu timbulnya distraction. Anda harus menjaga hubungan dengan keluarga dan teman-teman, namun pada saat yang sama mereka menjadi beban Anda. Sebagai founder startup, ide untuk bekerja remote menjadi jalan baru untuk mendapatkan teman dan rekan kerja baru. Hal ini sekaligus menjadi gangguan bagi Anda ketika benar-benar ingin fokus mengembangkan bisnis.

Belum lagi bila Anda memilih untuk bekerja dari rumah ada banyak gangguan yang timbul, seperti dari televisi, tugas, dan radio.

Hindari segala macam gangguan dengan membuat jadwal, mengingatkan lingkungan mengenai jadwal Anda, bahkan memakai aplikasi yang membuat Anda terlindung dari beberapa situs yang berpotensi bisa mengalihkan perhatian Anda. Semakin sedikit gangguan, Anda akan semakin produktif dalam bekerja.

Belajar Dari Kunal Shah, Pendiri Startup India FreeCharge

Bertujuan sebagai wadah mengumpulkan para Founder startup yang mendapat investasi dari 500 Startups, secara rutin digelar kegiatan networking yang diberi nama fireside dinner chat, dengan koordinator dan moderator acara Managing Partner SEA 500 Startups Khailee Ng.

“Selain bertujuan sebagai ajang networking, kegiatan rutin fireside dinner chat ini juga merupakan kesempatan yang baik untuk belajar dari Founder startup global yang dihadirkan dan diundang secara khusus oleh 500 Startups,” kata Khailee.

Dalam acara fireside dinner chat yang digelar oleh 500 Startups di Jakarta, Rabu (7/9), dihadirkan secara khusus CEO FreeCharge Kunal Shah yang sukses menjual startup miliknya, Free Charge, kepada Snapdeal senilai $400 juta tahun 2015 lalu.

Untuk memberikan inspirasi dan berbagi pengalaman kepada para Founder lainnya yang turut hadir dalam acara fireside dinner chat tersebut, Kunal menjelaskan tips dan trik yang baiknya diterapkan Founder agar bisa menjalankan bisnis dengan sehat dan sustainable.

Berawal dari ide yang original dan tidak ‘pasaran’

FreeCharge merupakan startup yang didirikan oleh Kunal Shah tahun 2010 silam berbasis di India dan menawarkan pembelian kuota/pulsa untuk pelanggan prabayar dan pascabayar secara online. Kelebihan yang dimiliki oleh Free Charge adalah penawaran kupon atau voucher dari merchant-merchant F&B favorit di India kepada pengguna yang membeli pulsa melalui FreeCharge.

“Di awal berdirinya FreeCharge kami mengalami banyak kendala, mulai dari meyakinkan mitra untuk bekerja sama, operator hingga target pasar untuk mencoba layanan FreeCharge. Kami terus menjalankan bisnis karena yakin dengan ide yang kami miliki,” kata Kunal.

Dengan bisnis model yang terbilang unik dan original, Kunal mampu meyakinkan mitra, pihak operator, hingga pengguna untuk memanfaatkan layanan FreeCharge. Terbukti keberadaan FreeCharge makin eksis sebagai layanan pembelian pulsa secara online.

“Kesuksesan FreeCharge menunjukkan bahwa ide yang masuk akal dan oroginal pastinya akan berhasil dan diterima oleh masyarakat, untuk itu sebelum memutuskan untuk mendirikan startup pastikan ide yang dimiliki memiliki potensi untuk berkembang,” kata Kunal.

Dalam perjalanan bisnisnya, FreeCharge telah mendapatkan pendanaan dari sejumlah investor, di antaranya adalah Tandon Group, Sequoia Capital, Sofina, Ru-Net, Tybourne Capital Management, dan Valiant Capital Management. Kesuksesan Kunal melakukan penggalangan dana termasuk salah satu prestasi terbaik yang pernah dilakukan oleh startup di India.

Hal menarik yang diungkapkan oleh Kunal saat melancarkan kegiatan promosi adalah sepenuhnya dilakukan secara organik, tanpa menggunakan digital ads sepert Facebook atau Google Ads. Mengandalkan rekomendasi dari mulut ke mulut ternyata lebih ampuh dibandingkan dengan menggunakan iklan digital.

“Saya percaya akan kekuatan buzzword dan rekomendasi dari sesama pengguna, hal tersebut lebih efektif dan pastinya langsung mendapatkan impact dibandingkan hanya mengandalkan iklan secara digital,” kata Kunal.

Hal lain yang juga ditegaskan Kunal belajar tentang cara-cara yang telah diterapkannya di FreeCharge adalah pentingnya mendapatkan feedback dari pengguna dan upayakan untuk melakukan riset secara mendalam. Mulai dari mendapatkan survei hingga respon dari target pasar.

“Selain tidak melakukan riset serta mengelola feedback dari pengguna dengan baik, salah satu kegagalan dari startup adalah kebiasaan untuk meng-cloning layanan yang sudah ada sebelumnya. Untuk itu upayakan selalu menjadi original,” kata Kunal.

Cari kandidat pegawai yang tepat

Kunal juga membagikan cara tepat melakukan proses prekerutan startup. Akan menjadi hal yang positif jika startup bisa mendapatkan anggota tim yang tepat, sesuai dengan posisi yang dibutuhkan dan pastinya loyal. Hindari memperkerjakan anggota tim yang tidak sesuai dengan visi dan misi perusahaan dan fokuskan kepada kandidat yang paling sesuai.

“Posisikan dedicated person untuk melakukan pegawai dan pastikan Anda sebagai Founder sudah menerapkan dengan benar seperti apa kandidat yang diinginkan. Jika ingin menjadi perusahaan teknologi yang sukses, pekerjaan karyawan seperlunya jangan terlalu banyak,” kata Kunal.

Skalabilitas dan dedikasi penuh Founder

Sebagai Founder startup Anda bertanggung jawab untuk selalu mengawasi, memonitor serta mencermati semua perkembangan yang ada di startup, khususnya untuk startup baru. Proses di awal berdirinya startup merupakan paling krusial dan selalu untuk menjadi prioritas Founder.

“Yang saya ingat waktu saya mulai mendirikan FreeCharge, saya sering menghabiskan banyak waktu untuk mengembangkan dan memonitor semua jalannya proses. Jangan pernah ragu untuk menghabiskan waktu lebih banyak untuk startup Anda di masa-masa awal,” kata Kunal.

Skalabilitas tentunya merupakan tahap yang akan dilalui oleh startup, ketika waktunya tiba tidak usah terburu-buru untuk melakukan ekspansi, menambah jumlah pegawai, atau melancarkan kegiatan promosi secara masif. Fokus kepada produk dan bagaimana Anda bisa mengembangkan inovasi ke dalam produk yang ada.

Hal tersebut juga berlaku kepada pendanaan. Idealnya saat startup mendapatkan pendanaan dalam tahap lanjutan, bersikaplah lebih low profile dan tetapkan jumlah pendanaan dalam jumlah yang paling sesuai.

“Saya melihat kebanyakan startup di Asia merayakan pendanaan yang baru didapatkan dengan terlalu berlebihan. Mulai dari membangun kantor dengan desain yang super ‘fancy‘ hingga menambah jumlah pegawai yang tidak terlalu dibutuhkan. Hal tersebut tidak perlu dilakukan,” kata Kunal.

Idealnya gunakan semua kucuran dana segar yang baru saja didapatkan untuk keperluan yang lebih penting. Dengan demikian startup Anda bisa tetap survive meskipun saat ini masih berkecukupan dalam hal pendanaan.

“Untuk startup tetap bisa survive pastikan Anda sebagai Founder pintar mengelola uang dan yang paling penting jangan pernah kehabisan uang. Founder yang sukses adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk bertahan” kata Kunal.

Jika pada akhirnya startup tidak mampu untuk bertahan dan menjalankan bisnisnya dengan alasan apa pun, segera buat keputusan untuk menutup startup agar tidak berakhir lebih buruk lagi. Jangan pernah ragu atau merasa malu akan kegagalan yang ada dan jangan menutupi kegagalan tersebut dari pihak terkait seperti investor, stakeholder, hingga anggota tim.

“Di Asia ada stigma takut gagal, jangan pikirkan takut gagal segera lakukan penutupan jika startup Anda tidak sukses, jangan malu ketika usaha mengalami kegagalan,” tutup Kunal.

Pebisnis, Jangan Sampai Mengabaikan 4 Hal Mendasar tentang Media Sosial Ini

Perlu diakui, zaman media sosial ini memudahkan manusia untuk mencari tahu akan banyak hal. Keran informasi terus mengucur di kanal-kanal media sosial yang ada, sehingga orang-orang kini tak perlu lagi memaksakan diri untuk menunggu newsflash di televisi bila ingin mengetahui tentang info yang sedang hangat.

Untungnya, media sosial bukan hanya untuk individu-individu yang hidup di zamannya saja. Semua bisnis juga bisa hidup dan menjadi sorotan di alam media sosial. Ya, semua. Termasuk perusahaan yang Anda kelola, entah itu besar atau kecil, rintisan atau mapan.

Yang disayangkan adalah para pebisnis seringkali terlalu terkonsentrasi pada sales dan marketing, sampai terlupa bahwa media sosial juga termasuk di dalam dua departemen itu. Anda juga termasuk pebisnis yang demikian?

Pekerjaan kantor dari berbagai divisi memang sudah cukup menyita pikiran Anda, sampai-sampai hal mendasar dari media sosial dikesampingkan. Tapi, jangan sampai bisnis Anda tidak terlihat gaungnya di media sosial!

Bagaimana caranya untuk bisa menjaga gaung di media sosial? Mari ikuti pembahasan berikut ini.

1. Konten

Content is king,” ujar Bapak Microsoft Bill Gates. Ungkapan itu mungkin klise dan berlebihan di telinga orang-orang, tapi jika Anda sudah menyikapi konten media sosial perusahaan, Anda akan tahu bahwa Bill Gates tidak sedang bercanda.

Strategi dan pemahaman karakter kanal media sosial yang Anda gunakan adalah langkah utama dalam mengemas konten. Pahami bahwa, misalnya konten Facebook sebaiknya memuat link di dalam tulisan dan gambar yang mobile-friendly, atau tulisan di Twitter yang sebaiknya berisi call-to-action dan menghindari penyingkatan kata.

2. Timing

Setelah punya strategi konten yang matang, timing yang tepat adalah hal selanjutnya yang harus Anda perhatikan. Timing ini berkaitan dengan waktu post dan tingkah laku audience.

Perusahaan Anda mungkin bekerja dari pukul 9 pagi sampai 5 sore. Tapi, akun media sosial harus tetap “hidup” melebihi rentang waktu itu, sebab audience Anda belum tentu aktif di media sosial pada jam kerja saja.

Untuk eksekusinya, Anda tidak perlu mengurangi jam tidur atau mengundur waktu berlibur. Cukup lakukan scheduling post yang sudah disesuaikan dengan perilaku audience dengan tools yang tepat, seperti ombaQ.

3. Engagement

Konten Anda boleh saja menarik dan sedap dilihat. Namun jika tidak bisa mengajak audience untuk terlibat dan menyelami brand Anda, buat apa?

Itulah pentingnya memahami poin nomor satu yang sebelumnya disebutkan. Karena, dengan menguasai konten sebaik mungkin, Anda telah membuka kemungkinan yang besar untuk konten Anda bisa meningkatkan engagement.

Setelah itu, like, retweet, dan comment mungkin akan mengalir deras. Dan itulah saatnya untuk Anda berinteraksi dengan audience. Untuk membuatnya lebih efisien, lakukan cross-channel engagement.

4. Statistik

Saatnya melihat hasil usaha Anda dalam mengembangkan sales dan marketing di media sosial. Anda harus membuka pandangan dan melihat bagaimana perusahaan Anda dipandang oleh mereka yang hidup di dunia media sosial.

Untuk yang satu ini, Anda lagi-lagi memerlukan tools semacam ombaQ yang efektif dalam melihat secara tepat apa yang terjadi di kanal media sosial Anda, dan juga yang memudahkan Anda untuk mempresentasikan statistik ke dewan direksi perusahaan dan rekan kerja.

Setidaknya, itulah empat hal yang terkesan sederhana tetapi penting untuk Anda perhatikan, agar bisnis Anda terus berkembang tidak hanya dalam meraup rupiah, tapi juga dikenal secara positif di media sosial. Empat hal ini adalah dasar, dan Anda bisa mengembangkan sendiri dasar ini agar perusahaan Anda memiliki taji di media sosial.

*) Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh ombaQ.