ESPN Ingin Balapan Drone Jadi Sepopuler F1

Dengan semakin mudahnya drone dimiliki khalayak umum, muncul hal yang tidak disangka-sangka. UAV untuk kebutuhan videography mungkin sudah biasa, namun di tahun 2014, drone mulai digunakan untuk balapan di Australia. Kira-kira setahun kemudian, dilangsungkanlah National Drone Racing Championship pertama di Amerika, diikuti oleh lebih dari 100 peserta.

Kepopularitasan rotorcross (istiliah balapan drone) meroket dalam waktu singkat. Sejumlah organisasi, contohnya Drone Racing League, telah mulai menetapkan standar dan regulasi. Dan bagi para penggemarnya, berita gembira terdengar di pertengahan minggu ini, berpeluang mengangkat rotorcross naik ke tingkat olahraga-olahraga bergengsi: International Drone Racing Association mengumumkan kerjasama dengan ESPN.

Harapan ESPN simpel, tapi sangat ambisius. Mereka ingin menjadikan drone racing sebagai olahraga raksasa sekelas F1 atau NASCAR. Dalam rotorcross, para kontestan menerbangkan pesawat tak berawak multi-propeller dengan kecepatan tinggi. Operator mengendalikan drone melalui perspektif orang pertama via head-mounted display, memperlihatkan live-stream dari kamera di unit drone.

IDRA ESPN Drone Racing 01
Track rotorcross.

Drone racing memberikan Anda kemampuan terbang seperti superhero,” tutur chairman IDRA Dr. Scot Refsland secara tertulis. “Karena setiap orang dapat merasakan ketegangan balapan seolah-olah mereka duduk di bangku kokpit, olahraga ini menjadi sangat populer. Buat mengawalinya, kolaborasi antara organisasi nasional drone Amerika dan ESPN untuk distribusi internasional selama delapan bulan merupakan sebuah tanda positif.”

Rencananya, event IDRA pertama dengan tajuk 2016 U.S. National Drone Racing Championships akan ditayangkan di ESPN, dan pemenang berhak memperoleh titel ‘pilot drone tercepat’ di kawasan Amerika. Turnamen dilangsungkan di Governors Island, New York pada tanggal 5 sampai 7 Agustus. Penyelenggara menjanjikan pemandangan menawan Manhattan dan Patung Liberty. Di sana disiapkan pula festival musim panas serta hiburan buat keluarga; misalnya area balapan drone untuk anak-anak, pameran teknologi, serta booth makanan dan jajanan.

Peabody dan David Gavant ditunjuk menjadi executive producer acara ini. Gavant sebelumnya bertanggung jawab sebagai vice president serta executive producer MLB Productions. Di bawah pimpinannya, MLB Productions sukses memenangkan lebih dari 30 Emmy Awards.

Kerjasama International Drone Racing Association dan ESPN merupakan kabar baik bagi mereka yang belum bisa datang langsung ke sana. 2016 U.S. National Drone Racing Championships dan 2016 World Drone Racing Championships di bulan Oktober akan di-streaming lewat ESPN3, serta ditayangkan lagi di jaringan ESPN sesudahnya.

Sumber: ESPN.

FreeBird One Ialah Drone Tangguh yang Tahan Angin Kencang, Hujan dan Salju

Begitu pesatnya perkembangan teknologi drone, persaingan antar produsen menjadi kian ketat dan menuntut mereka menciptakan fitur lebih canggih. Meski ruang inovasi tampak semakin menyempit, FreeBird berhasil meramu sebuah produk unik, berpeluang menciptakan standar baru dalam bidang pembuatan drone dengan menawarkan solusi atas keterbatasan UAV.

Tim developer yang dinahkodai oleh inventor Roger Freeman itu memperkenalkan FreeBird One. Sekilas, penampilannya tak berbeda jauh dari drone bermekanisme quad-copter lain. Namun berbekal teknologi mutakhir, FreeBird menjanjikan sejumlah hal yang sukar ditemui di device sejenis: strukturnya kuat, tahan cuaca, mudah dikustomisasi dan anti-kecelakaan.

Rahasia kemampuan FreeBird One terletak pada rancangan SurroundFrame. Struktur tersebut menawarkan ketangguhan, fleksibilitas dan keamanan. Berkatnya, bagian rotor tertutup, meminimalisir peluang kerusakan akibat faktor eksternal; lalu beban saat terbang didistribusikan secara merata – ke 12 titik, bukannya ke empat poin layaknya drone quad-copter biasa. Dengan begini, persentase kecelakaan jadi lebih kecil.

FreeBird One 2

Ketika tak sengaja menabrak objek atau bahkan orang, Anda tidak perlu khawatir. Struktur FreeBird One sangat kuat, dan hebatnya, ia juga tidak akan melukai orang. Buat menghadapi hal-hal tak terduga, One dilengkapi sejumlah sistem fail-safe, contohnya seperti pemilihan lokasi pendaratan darurat jika ia tak bisa kembali ke titik peluncuran. Tak cuma itu, FreeBird One didesain supaya dapat terbang di berbagai kondisi cuaca – sewaktu angin kencang, hujan serta turun salju.

Dari perspektif pengguna, mengendalikan FreeBird tidaklah sulit. FreeBird Flight mengusung sistem otomatis. Saat terbang, Anda bisa langsung menentukan rute via Google Maps. FreeBird One dibekali bermacam-macam mode semisal Simple, Loiter, Altitude Hold, Circle, Simulated Airplane, Follow-Me serta Fly-To-Me. Developer tak lupa menyiapkan profile penerbangan kustom agar One dapat menangani keadaan cuaca berbeda lebih optimal.

FreeBird One 3

Kustomisasi jadi mudah karena tubuh modular serta dukungan digital replacement parts yang bisa Anda 3D print sendiri, namun kompatibilitas FreeBird One tak kalah istimewa. Drone dapat dioperasikan dari tablet, smartphone, PC/Mac, serta remote control tradisional; dan bisa diintegrasikan ke head-mounted display virtual reality.

Di platform Kickstarter, FreeBird Flight sedang menggalang dana sembari mencoba menjajakan One. Untuk versi yang sudah dirakit, developer menawarkan drone di harga US$ 400. Sayangnya buat sekarang, FreeBird One cuma dapat dipesan oleh konsumen di wilayah Amerika Serikat saja.

Mobil Hybrid Berteknologi Autopilot Rinspeed Etos Punya Drone Sebagai Asistennya

Namanya mungkin terdengar asing di telinga konsumen awam, tetapi antusias otomotif mengenal Rinspeed sebagai pakar modifikasi sekaligus spesialis restorasi kendaraan klasik. Mulai tahun 1991, perusahaan asal Swiss itu turut berkecimpung dalam desain mobil konsep. Salah satu karya terunik mereka ialah sQuba, mobil sekaligus kapal selam yang terinspirasi dari film James Bond.

Dalam penciptaan kreasi terbarunya, Rinspeed memutuskan buat mengadopsi teknologi futuristis dan segala hal yang berpotensi mempermudah pengendara. Mereka memperkenalkan mobil konsep Etos (ditulis Σtos). Seperti tren populer saat ini, Rinspeed mencoba mengeksplorasi gagasan self-driving, namun tidak mengurangi level kewaspadaan pengemudi terhadap lingkungan di sekitarnya. Uniknya lagi, Etos turut didampingi oleh drone.

Rinspeed Etos 02

Penampilan luar Rinspeed Etos diramu supaya mewakilkan premis kecanggihannya, tapi boleh jadi Anda merasa sedikit familier. Itu karena sebetulnya, Etos memanfaatkan basis dari BMW i8, sebuah mobil sport hybrid yang telah mulai dipasarkan sejak pertengahan 2014. Etos mengusung perpaduan struktur aluminium dan serat karbon, ditambah kaca atap Gorilla persembahan Corning.

Di bagian interior, Etos memiliki setir retractable ZF TRW. Ketika Anda mengaktifkan autopilot, kemudi akan bersembunyi di dashboard, memperluas ruang dalam kendaraan. Anda bisa bersantai sambil membaca buku, atau menyaksikan video melalui dua buah layar curved ultra-HD 21,5-inci. Segmen ‘infotainment‘ Etos didukung oleh teknologi Harman Connected Car, dapat merespon perintah suara, gesture, dan input berupa sentuhan.

Rinspeed Etos 03

Lalu apa fungsinya drone? Rinspeed memilih tipe UAV dari DJI, dapat digunakan untuk bermacam-macam tugas seperti mengirim buket bunga, atau diperintahkan mengambil foto selfie sampai merekam video saat Anda sedang berkendara. Sewaktu tidak aktif, quad-copter bersemayam di drone pad, berada di bagian belakang Etoz. Platform pendaratan itu menyimpan 12.000 buah lampu LED customizable, bisa Anda jadikan message board.

Terdapat delapan kamera HD di luar, menyuguhkan tampilan panorama seluas 180 derajat ke depan serta belakang, tanpa titik buta. Di situasi-situasi rumit misalnya jalan sempit atau parkir, fitur Curb View (memperlihatkan pandangan langsung ke roda) menyala otomatis. Kemudian di perjalanan, sistem navigasi menayangkan tampilan 3D dari gedung, pohon, stasiun, dan lain-lain.

Rencananya, Rinspeed Etos akan dipajang secara perdana di acara Consumer Electronics Show 2016 tanggal 5 Januari nanti.

Rinspeed Etos 04

Sumber: Rinspeed. Via Digital Trends.

Drone Keamanan dari Secom Ini Bisa Mendeteksi Wajah dan Mengikuti Penyusup

Orang awam mungkin menganggap drone sebagai mainan terbang canggih, biasanya dilengkapi kemampuan foto atau videography mumpuni. Namun sebetulnya, UAV telah lama diterapkan buat fungsi militer serta keamanan. Dan berkat makin terjangkaunya komponen-komponen drone, para produsen mulai meraciknya untuk keperluan yang lebih umum.

Belum lama, tim asal Jepang bernama Secom memperkenalkan quad-copter yang berpotensi jadi mimpi buruk para kriminal. Dipasarkan untuk konsumen kelas enterprise, Secom Drone ialah sebuah robot terbang pengawas dan penjaga keamanan. Ia dijanjikan mempunyai kapabilitas pintar, ditopang sistem otomatis serta teknologi imaging mumpuni, sengaja diciptakan buat memonitor bangunan-bangunan besar serta bidang tanah berukuran luas.

Melihat video demonstrasi unggahan Kyodo News, desain Secom Drone tampak lebih futuristis dibanding UAV videography standard. Tubuhnya bulat, diikuti empat lengan melengkung. Baling-baling berada di bawahnya, dilindungi bingkai melingkar dari plastik transparan yang saling menyambung. Rancangannya menyerupai miniatur UFO. Drone memiliki ukuran 570x570x225-milimeter dan berbobot 2,2-kilogram sudah termasuk baterai.

Secom Drone dilengkapi sabuah kamera dan lampu LED, berfungsi untuk memotret individu-individu mencurigakan beserta kendaraan yang mereka gunakan. Prosedur kerjanya seperti ini: UAV Secom diletakkan di atas landing pad sekaligus unit charging agar ia selalu siap diaktifkan. Ketika penyusup terdeteksi, drone akan segera melesat dan melayang setinggi tiga sampai lima meter di atas tersangka.

Tak cuma terbang, Secom Drone sanggup mengikuti target, bergerak di kecepatan mencapai 10-kilometer per jam. Sembari melacak, kamera turut berusaha mengambil foto wajah sang penyusup, alat transportasi, serta area di sekitarnya. Data-data tersebut – berupa informasi warna kulit, tipe kendaraan, nomor pelat, dan lain-lain – segera dikirim ke server pusat, dan sistem akan menganalisis level bahaya serta urgensi.

Secom Drone 02

Bagi Anda yang belum familier dengan Secom, mereka adalah perusahaan pribadi spesialis keamanan, telah memperluas layanannya ke negara-negara Asia, termasuk Indonesia, Australia dan Selandia Baru. Secom menawarkan bermacam-macam sistem alarm, CCTV, solusi kontrol akses, sampai penyediaan petugas keamanan. Tapi tentu, mereka belum mampu mengalahkan kecanggihan Secom Drone.

Secom Drone disajikan sebagai servis berlangganan. Satu unit drone ditawarkan di harga ¥ 800.000 (US$ 6.575), dan Anda perlu mengeluarkan biaya sebesar ¥ 5,000 (US$ 40) per bulan.

Via Digital Trends. Sumber: Secom.co.jp.

Secantik Origami dan Secanggih Drone, Bangau Kertas Ini Bisa Terbang

Entah kenapa, Jepang tampaknya sangat terobsesi dengan robot. Robot itu pun tak harus berwujud mecha yang bisa dikendalikan manusia sebagai alat bantu ‘perang’ raksasa bernama Kuratas. Di saat yang sama, Jepang juga memanfaatkan keandalannya di bidang robotik guna membangun sebuah pabrik selada otomatis. Continue reading Secantik Origami dan Secanggih Drone, Bangau Kertas Ini Bisa Terbang

Berbentuk Aneh, Drone Ini Portabel, Tahan Banting dan Modular

Sebagian besar drone yang kita kenal juga sering disebut dengan istilah quadcopter. Istilah tersebut datang dari wujud fisik sang drone sendiri, dimana biasanya terdapat empat lengan yang menjadi penumpu baling-baling. Continue reading Berbentuk Aneh, Drone Ini Portabel, Tahan Banting dan Modular

Drone Modular dan Canggih X8+ Dapat Membopong Kamera Mirrorless

Apa yang kita sering kenal sebagai drone sebenarnya mempunyai istilah universal UAV atau unmanned aerial vehicle. Pada dasarnya, mereka ialah robot terbang meskipun masih membutuhkan bantuan input kontrol manusia. Belakangan, banyak sekali produk drone diperkenalkan. Tapi hebatnya, selalu masih ada ruang untuk terobosan baru. Continue reading Drone Modular dan Canggih X8+ Dapat Membopong Kamera Mirrorless