EA Gandeng ESPN untuk Siarkan Turnamen Esports Madden NFL 20

ESPN dan EA Sports mengumumkan kerja samanya untuk menyiarkan turnamen esports Madden NFL 20 Championship Series (MCS) di aplikasi ESPN dan channel televisi ESPN2. Konten pertama yang ESPN 2 siarkan adalah Madden NFL 20 Celebrity Tournament Championship. Seperti namanya turnamen tersebut diikuti oleh para pemain american football profesional dan selebritas. Dari turnamen ini, donasi akan diberikan pada Feeding America atas nama pemenang. Donasi itu ditujukan untuk mendukung orang-orang yang terkena dampak pandemik virus corona.

Masih pada tanggal 26 April 2020, ESPN2 juga menyiarkan dua episode dari Road to the Madden Bowl. Sementara episode ketiga dari seri ini akan tayang pada 2 Mei mendatang. Selain itu, ESPN2 juga akan melakukan siaran langsung dari Madden NFL 20 Bowl Last Chance Qualifier. Tahap awal dari turnamen ini akan disiarkan di aplikasi ESPN serta YouTube dan Twitch. Sementara babak semifinal dan final akan disiarkan di channel televisi ESPN2 pada 16 Mei 2020. Tentu saja, babak semifinal dan final turnamen tersebut juga tetap disiarkan di Twitch dan YouTube.

ESPN Madden
Konten esports Madden NFL 20 yang akan tayang di ESPN2.

“Ketika semua kegiatan olahraga terhenti, esports tampil sebagai pengganti dan menjadi sumber hiburan serta inspirasi bagi semua fans olahraga di seluruh dunia,” kata Todd Sitrin, Senior Vice President dan General Manager, Competitive Gaming Division, Electronic Arts, menurut laporan Esports Insider. “Melalui kerja sama kami dengan ESPN, kami bisa mengajak komunitas olahraga untuk menjadi bagian dari kompetisi esports Madden. Kami harap, ini akan menyatukan para gamer dan fans olahraga tradisional di kala mereka harus tetap di rumah.”

Puncak acara dari Madden NFL 20 Championship Series adalah Madden NFL 20 Bowl. Turnamen tersebut akan menawarkan total hadiah sebesar US$220 ribu (sekitar Rp3,4 miliar). MCS merupakan bagian dari kampanye “Stay Home. Play Together.” dari EA.

Selain turnamen esports dari Madden, EA juga mengadakan turnamen esports dai FIFA 20. Salah satunya adalah Stay and Play Cup yang diadakan pada 15-19 April 2020 lalu. Turnamen tersebut dimenangkan oleh Mohamed Daramy, pemain FC Copenhagen dari liga Denmark. Sama seperti turnamen esports Madden, tujuan EA mengadakan turnamen FIFA ini adalah untuk menghibur para fans sepak bola yang kecewa karena semua liga sepak bola dibatalkan.

ESPN Gelar Turnamen Valorant, TSM Cari Pemain Valorant Profesional

Game tactical shooter dari Riot Games, Valorant, masih dalam tahap closed beta. Meskipun begitu, telah muncul beberapa turnamen esports dari game itu. Salah satunya adalah ESPN Esports Valorant Invitational, yang diadakan pada 20 April sampai 22 April 2020. Turnamen Valorant ini akan menyertakan delapan tim. Menariknya, para pemain yang berlaga dalam turnamen itu merupakan pemain profesional dari game esports lainnya, mulai dari Overwatch, Rainbow Six Siege, Counter-Strike: Global Offensive, Fortnite, Apex Legends, sampai League of Legends.

Beberapa pemain yang akan ikut serta dalam ESPN Esports Valorant Invitational antara lain pemain Rainbow Six Siege Troy “Canadian” Jaroslawski, pemain CS:GO Tyler “Skadoodle” Latham, dan runner-up dari Fortnite World Cup Harrison “psalm” Chang. Turnamen Valorant tersebut akan disiarkan di channel Twitch dari ESPN Esports.

Inilah delapan tim yang akan berlaga dalam ESPN Esports Valorant Invitational, menurut pernyataan resmi dari ESPN.

Team Mirage: Brax, Ska, AZK, n0thing, Hiko, Skadoodle
Team Battlegrounds: Vegas, Venerated, Valliate, YaBoiDre, Sharky, 7Teen
Team Llama: Psalm, thwifo, joseph, highsky, Xxi
Team Six: Canadian, Rampy, Thinkingnade, Nvk, Necrox
Team Canyon: Aceu, Dizzy, Mendo, Kellar, Syncdez
Team Rift: Dyrus, Xmithie, Siphtur, Doublelift, Imaqtpie

ESPN Esports Valorant Invitational
ESPN Esports Valorant Invitational diikuti oleh 8 tim. | Sumber: ESPN

Sementara itu, Team SoloMid (TSM) mengumumkan bahwa mereka akan membentuk tim Valorant profesional. Selain itu, mereka juga akan kreator konten dari game buatan Riot tersebut. TSM bukanlah satu-satunya organisasi esports yang tertarik untuk membentuk tim Valorant. Sebelum ini, ada beberapa organisasi esports yang telah melakukan hal yang sama, termasuk Cloud9, Ninja in Pyjamas, dan T1, menurut laporan Inven Global.

T1, yang dikenal dengan tim League of Legends, bergerak cepat dalam merekrut pemain Valorant. Pada 9 Maret 2020, mereka menandatangani kontrak dengan pemain Valorant pertama mereka, yaitu Braxton “Brax” Pierce, mantan pemain CS:GO profesional. Pada 7 April 2020, T1 merekrut pemain Valorant kedua mereka, yaitu Keven “AZK” Larivière, yang merupakan mantan rekan Pierce. Tak berhenti sampai di situ, T1 juga telah mengadakan turnamen Valorant dengan tujuan memamerkan kemampuan tim profesional mereka.

Sementara itu, pada 8 April, Ninjas in Pyjamas memperbarui kontrak dengan tim Paladin mereka. Hanya saja, para pemain Paladin tersebut akan banting setir dan bermain Valorant. Satu-satunya perubahan adalah Erik “Bird” Sjösten akan mengundurkan diri sebagai pemain dan mengisi posisi sebagai Head Coach. Cloud9 menjadikan Tyson “TenZNgo sebagai pemain Valorant profesional pertama mereka pada 14 April 2020. Ngo adalah pemain profesional CS:GO yang telah mengundurkan diri pada tahun lalu. Dia lalu bergabung dengan Cloud9 sebagai kreator kreator. Namun, sekarang, dia kembali aktif sebagai pemain.

ESPN akan Tayangkan LCS Spring Split 2020 di Televisi

Selain Counter-Strike, League of Legends mungkin jadi game lain yang juga punya kisah sukses jangka panjang. Rilis sejak 27 Oktober 2009 lalu, MOBA besutan Riot Games masih menjadi salah satu game terpopuler, dengan perkiraan jumlah pemain mencapai 100 juta. Tak hanya sebagai game, League of Legends juga berhasil menjadi ekosistem esports tersukses, membuat Riot percaya diri menjadikannya sebagai pilar bisnis.

Salah satu alasan suksesnya ekosistem tersebut adalah League of Legends Championship Series. Merupakan pertandingan liga kasta utama skena League of Legends Amerika Serikat, LCS terbukti menjadi satu komoditas menarik bagi sponsor. Buktinya LCS bisa mendapat sponsor dari perusahaan layanan finansial Mastercard, ataupun perusahaan otomotif Honda.

Sumber: Riot Games
Sumber: Riot Games

Baru-baru ini, Riot Games juga berhasil mengamankan kesepakatan penayangan dengan dengan jaringan televisi swasta khusus olahraga di Amerika Serikat, ESPN. Dalam kesepakatan ini, ESPN akan pertandingan League of Legends Championship Series (LCS) pada saluran televisi mereka.

Mengutip dari Esports Observer, ESPN akan segera menayangkan tiga ronde pertandingan babak Playoff LCS Spring Split 2020, lewat saluran televisi ESPN2 dan saluran digital lewat aplikasi ESPN.

Tayangan perdana menampilkan pertandingan 100 Thieves vs Team SoloMid pada pukul 16:00 ET (10 April 03:00 WIB) di aplikasi ESPN. Kerja sama penayangan ini tidak bersifat eksklusif, sehingga pertandingan LCS akan tetap tayang juga di Twitch.

Terkait kerja sama ini, John Lasker, ESPN VP/Digital Programming mengatakan, “Kami sangat bersemangat untuk dapat bekerja dengan Riot Games dalam kesempatan untuk menciptakan konten yang inovatif di dalam sistem franchise yang luar biasa ini. Dengan menayangkan salah satu esports terpopuler di dunia, memungkinkan ESPN untuk merangkul penonton baru.”

Chris Greeley, Komisaris LCS menambahkan. “Ini adalah saat-saat, ketika menonton dan menikmati pertandingan para elit memiliki kekuatan untuk menyatukan kita sebagai komunitas. Lewat kerja sama ini, kami sudah tidak sabar untuk menyajikan pertandingan terbaik LCS kepada khalayak baru ataupun para penggemar setia. Nantikan pertandingan League dengan skill tingkat tinggi, seraya kami memahkotai tim terbaik di LCS Spring Split 2020.”

Babak Playoff LCS sudah dimulai sejak pekan lalu, dengan format pertandingan online. Kulminasi pertandingan ini adalah babak Grand Final yang diselenggarakan Minggu, 19 April, di saluran ESPN2. Juara LCS Spring Split akan melaju ke tingkat selanjutnya, Mid-Season Invitational, yang mempertemukan jawara-jawara liga kasta utama regional lain.

Seiring dengan perkembangannya, media tradisional jadi menunjukkan ketertarikan terhadap ekosistem esports. Dalam konteks Indonesia, Mobile Legends Professional League musim kelima jadi liga esports yang mendapatkan kerja sama penayangan. Mereka mendapatkan kerja sama penayangan dengan Elshinta TV dan RCTI.

Melihat hal ini, mungkin di masa depan, televisi akan dibanjiri oleh tayangan esports. Jika hal ini terjadi, mungkin esports akan menjadi bentuk hiburan baru dan norma yang umum bagi masyarakat.

Liga Overwatch Akan Ditayangkan di Jaringan Disney, ESPN dan ABC

Pengenalan mode kompetitif di Overwatch menunjukkan pada khalayak arah pengembangan pasca-rilis dari permainan shooter multiplayer populer ini, namun baru lewat pengumuman Overwatch League ia resmi jadi game eSport. Penyajian OWL cukup berbeda dari kejuaraan eSport lain karena dilakukan per musim, dan tiap tim ialah perwakilan dari kota asalnya.

Di musim pertama, pertandingan-pertandingan Overwatch League hanya disiarkan lewat website Blizzard dan Major League Gaming. Seiring dilangsungkannya OWL, sang publisher turut menggandeng Twitch untuk menjadi broadcaster pihak ketiga eksklusif selama dua tahun. Dan kali ini, Activision Blizzard bermitra dengan Walt Disney buat menayangkan turnamen di jaringan televisi miliknya.

Melalui kesepakatan tersebut, pertandingan-pertandingan Overwatch bisa ditonton di jaringan ESPN, Disney dan American Broadcasting Company. Kerja sama ini akan dijalankan selama dua tahun, dimulai dari momen grand final Season 1 yang dilangsungkan di Barclays Center,New York, hingga Overwatch League Season 2. Pemirsa dapat menikmati tiap-tiap match di channel ESPN2, Disney XD, serta ABC.

Kolaborasi antara Blizzard dan Disney tidak membatalkan perjanjian yang sebelumnya sudah dilakukan oleh publisher bersama Twitch. Dengan penyajian secara tradisional serta digital, penyelenggara bermaksud agar liga Overwatch dapat dinikmati oleh lebih banyak orang. Dua metode distribusi ini memang sengaja digunakan untuk menjangkau pemirsa dari segmen demografi berbeda.

“Kami baru melewati titik penting dalam menyajikan konten kategori eSport,” kata John Lasker selaku vice president ESPN di website-nya. “Kami memang sangat tertarik pada ranah ini serta terus memerhatikan perjalanan Overwatch League di tahun pertamanya dilangsungkan, dan kami sangat gembira akhirnya bisa menjadi bagian darinya. Melalui cara ESPN meliputi segala bagian OWL – dari mulai playoff hingga final tahun ini – Anda dapat melihat sendiri betapa tingginya antusiasme kami.”

Activision Blizzard tentu saja melihat peluang emas menanti mereka dalam kerja sama tersebut. Pemirsa ESPN mayoritas adalah penggemar olahraga yang menyukai kompetisi di cabang berbeda. Tentu saja, ada kemungkinan mereka juga merupakan penikmat game, atau bahkan familier dengan Overwatch. Jika iya, maka penonton akan lebih banyak menghabiskan waktu mengakses ESPN; namun seandainya tidak, OWL bisa jadi medium memperkenalkan Overwatch.

Tentu saja eSport bukanlah hal yang asing bagi ESPN dan Disney. ESPN punya portal eSport-nya sendiri dan telah menyiarkan berbagai turnamen semisal Heroes of the Dorm, Capcom Cup Street Fighter V, dan Evolution Fighting Game Championships; lalu Overwatch League Contenders Series juga sempat tayang di Disney XD.

Sumber: ESPN.

Ada Lebih Banyak Penikmat Stream Game Dibanding HBO, Netflix, ESPN dan Hulu

Platform streaming seperti Netflix dan Hulu telah menjadi kekuatan dominan di dunia hiburan, memaksa HBO serta jaringan televisi premium ‘tradisional’ meluncurkan layanan sejenis. Namun bahkan jika seluruh pelanggan cord cutter mainstream dijumlahkan, ternyata angkanya masih belum mampu mengalahkan hobi baru di kalangan gamer: stream permainan video.

Berdasarkan laporan dari SuperData, konten video game merupakan jenis hiburan paling penting dan paling besar setelah sosial media. Meskipun sentimen mengenai ‘buat apa menonton orang lain yang sedang bermain video game?’ masih tetap ada, faktanya khalayak penikmat GVC (singkatan dari gaming video content) sudah mencapai 665 juta jiwa – mengalahkan jumlah user dari HBO, Netflix, ESPN dan Hulu.

Sebagai komparasi, pelanggan Netflix kini hampir mendekati 100 juta user, sedangkan Hulu berhasil menghimpun 12 juta pengguna. PewDiePie sendiri mempunyai lebih dari 54 juta subscriber di YouTube, dan kita belum menghitung personality lain di platform video sharing tersebut. Penyebabnya tentu saja ialah karena jangkauan servis serta kemudahan dalam mengakses konten.

Walaupun sangat besar, layanan Netflix tidak tersedia di Tiongkok. Namun bahkan jika suatu saat ia meluncur di sana, penikmat konten video game boleh jadi tetap lebih banyak karena video-video tersebut dapat diperoleh tanpa perlu membayar atau berlangganan. Di kategori itu, Twitch terlihat mendominasi dengan jumlah penonton sangat besar, mencapai 185 juta jiwa.

Informasi dari SuperData juga menampik anggapan kuno yang menyatakan bahwa ranah video game dipenuhi kaum Adam. Faktanya, jumlah gamer core wanita hampir menyamai pria, yaitu di 46 persen. Konsumen di kategori ini adalah orang-orang yang sangat memahami teknologi, berpenghasilan cukup tinggi (khususnya di negara-negara maju), dan lebih memilih GVC dibanding acara televisi konvensional.

Para gamer yang gemar menyaksikan stream video umumnya tak ragu mengeluarkan uang lebih banyak buat membeli permainan dan add-on, angkanya bisa melampaui US$ 70 tiap bulan; ketimbang mereka yang tidak suka menonton konten game. Di bulan Februari kemarin, pemain menghabiskan waktu hampir 100 jam untuk men-stream pertandingan League of Legend, disusul oleh CS:GO sebesar 40 juta jam via Twitch.

Sebagai kesimpulannya, SuperData menyampaikan bahwa para publisher, brand dan pengiklan sebaiknya membangun hubungan baik dengan khalayak ini sejak dini. Tim analis memprediksi, pemasukan dari game dan streaming di tahun 2017 berpotensi mencapai US$ 4,6 miliar.

Via PC Gamer.

ESPN Ingin Balapan Drone Jadi Sepopuler F1

Dengan semakin mudahnya drone dimiliki khalayak umum, muncul hal yang tidak disangka-sangka. UAV untuk kebutuhan videography mungkin sudah biasa, namun di tahun 2014, drone mulai digunakan untuk balapan di Australia. Kira-kira setahun kemudian, dilangsungkanlah National Drone Racing Championship pertama di Amerika, diikuti oleh lebih dari 100 peserta.

Kepopularitasan rotorcross (istiliah balapan drone) meroket dalam waktu singkat. Sejumlah organisasi, contohnya Drone Racing League, telah mulai menetapkan standar dan regulasi. Dan bagi para penggemarnya, berita gembira terdengar di pertengahan minggu ini, berpeluang mengangkat rotorcross naik ke tingkat olahraga-olahraga bergengsi: International Drone Racing Association mengumumkan kerjasama dengan ESPN.

Harapan ESPN simpel, tapi sangat ambisius. Mereka ingin menjadikan drone racing sebagai olahraga raksasa sekelas F1 atau NASCAR. Dalam rotorcross, para kontestan menerbangkan pesawat tak berawak multi-propeller dengan kecepatan tinggi. Operator mengendalikan drone melalui perspektif orang pertama via head-mounted display, memperlihatkan live-stream dari kamera di unit drone.

IDRA ESPN Drone Racing 01
Track rotorcross.

Drone racing memberikan Anda kemampuan terbang seperti superhero,” tutur chairman IDRA Dr. Scot Refsland secara tertulis. “Karena setiap orang dapat merasakan ketegangan balapan seolah-olah mereka duduk di bangku kokpit, olahraga ini menjadi sangat populer. Buat mengawalinya, kolaborasi antara organisasi nasional drone Amerika dan ESPN untuk distribusi internasional selama delapan bulan merupakan sebuah tanda positif.”

Rencananya, event IDRA pertama dengan tajuk 2016 U.S. National Drone Racing Championships akan ditayangkan di ESPN, dan pemenang berhak memperoleh titel ‘pilot drone tercepat’ di kawasan Amerika. Turnamen dilangsungkan di Governors Island, New York pada tanggal 5 sampai 7 Agustus. Penyelenggara menjanjikan pemandangan menawan Manhattan dan Patung Liberty. Di sana disiapkan pula festival musim panas serta hiburan buat keluarga; misalnya area balapan drone untuk anak-anak, pameran teknologi, serta booth makanan dan jajanan.

Peabody dan David Gavant ditunjuk menjadi executive producer acara ini. Gavant sebelumnya bertanggung jawab sebagai vice president serta executive producer MLB Productions. Di bawah pimpinannya, MLB Productions sukses memenangkan lebih dari 30 Emmy Awards.

Kerjasama International Drone Racing Association dan ESPN merupakan kabar baik bagi mereka yang belum bisa datang langsung ke sana. 2016 U.S. National Drone Racing Championships dan 2016 World Drone Racing Championships di bulan Oktober akan di-streaming lewat ESPN3, serta ditayangkan lagi di jaringan ESPN sesudahnya.

Sumber: ESPN.

Akan Ditandingkan di X Games Aspen, Halo 5 Dianggap Sebagai ‘Olahraga Ekstrem’

Dengan mulai beralihnya perhatian organisasi olahraga internasional ke esport, ranah ini menjadi semakin mainstream. Kita tahu Activison mengakuisisi MLG demi membangun ‘ESPN-nya esport‘. Sayang mereka didahului oleh ESPN sendiri, yang kurang lebih minggu lalu meluncurkan portal video gaming profesional; sejauh ini fokus ke LoL, Dota 2 dan Hearthstone.

Pertanyaan berikutnya tentang ESPN Esports adalah, permainan apa yang akan jadi perhatian mereka selanjutnya? ESPN Esports memang membahas turnamen StarCraft II, Heroes of the Storm dan Smash Bros. Namun ada satu lagi kabar besar dari pengelola channel spesialis olahraga itu. Mereka mengumumkan agenda untuk menyelenggarakan Halo World Championship Tour: X Games Aspen Invitational, mempertandingkan Halo 5: Guardians.

X Games ialah event tahunan yang menitikberatkan jenis-jenis kompetisi ekstrem: skateboarding, motocross, ski, BMX dan lain-lain. Artinya, kita boleh bilang bahwa Halo 5 masuk dalam kategori ‘olahraga berbahaya’. Acara merupakan kerjasama antara ESPN X Games dengan Xbox, dan delapan tim sudah dikonfirmasi – enam berasal dari Amerika Utara sedangkan dua lagi adalah tim internasional. Daftarnya sebagai berikut:

  • Epsilon eSports (Inggris)
  • PENTA Sports (Jerman)
  • Team Allegiance
  • CLG
  • Evil Geniuses
  • Leftovers
  • Dream Team
  • Team Liquid

Kedelapan tim akan mengadu kemampuan mereka demi memperebutkan medali dan uang sebesar US$ 30.000. Halo World Championship Tour mengusung sistem bracket eliminasi, langsung dilaksanakan di X Games Aspen Invitational. Turnamen diliput dan ditayangkan oleh ESPN, layaknya olahraga biasa.

“[Video] gaming memainkan peranan penting dalam budaya kaum muda,” kata Tim Reed dari ESPN via Digital Trends. “Halo World Championship Tour: X Games Aspen Invitational melengkapi kompetisi olahraga action kelas dunia dan elemen musik dalam X Games.”

Halo 5 X Games Aspen 02

Perlu Anda ketahui, Halo World Championship Tour: X Games Aspen Invitational merupakan acara terpisah dari Halo World Championship (final jatuh pada bulan Maret 2016 nanti). Delapan tim di atas memang akan berpartisipasi di Halo World Championship, tetapi kemenangan (atau kekalahan) di X Games Aspen tidak mempengaruhi poin ataupun posisi.

Halo World Championship Tour akan diadakan selama tiga hari dari tanggal 28 sampai 31 Januari 2016. Acara berlokasi di The Gaming Shack, di X Games Aspen.

Ingin menyaksikannya tapi tidak sempat berkunjung ke sana? Tak usah khawatir, event dapat disaksikan secara live-streaming melalui Watch ESPN, Twitch, dan MLG TV.

Sumber: Xbox Wire & ESPN.

ESPN Luncurkan Portal Resmi Esport

Bagi banyak orang, nama ESPN selalu lekat dengan penayangan beragam program dan pertandingan olahraga. Sebagai pionir di bidang itu, ESPN sempat mengungkap kegembiraan dan sedikit ketertarikan pada esport berkat suksesnya The International 2014. Tapi upaya menciptakan ‘ESPN-nya esport‘ malah terdengar dari Activision Blizzard saat mereka mengakuisisi MLG.

Mengejutkannya, Activision malah didahului oleh ESPN sendiri. Channel spesialis acara olahraga yang oleh dimiliki Disney tersebut meluncurkan portal esport resmi mereka. ESPN Esport saat ini fokus pada tiga judul permainan, yaitu League of Legends, Dota 2 dan Hearthstone. Di sana, Anda bisa menyimak artikel-artikel serta video feature dan rekaman pertandingan.

Langkah ini terbilang menarik karena presiden ESPN John Skipper dahulu pernah bilang bahwa esport bukanlah olahraga. Ia menjelaskan, seperti pertandingan catur dan checkers, esport lebih cocok dikategorikan sebagai kompetisi. Skipper juga menuturkan, dirinya lebih tertarik pada ‘olahraga sungguhan’. Tanpa memberi aba-aba, langkah tersebut dieksekusi ESPN kurang dari dua minggu setelah Activision membeli Major League Gaming.

Di sebuah artikel, senior writer Darren Rovell menjelaskan, perhatian publik pada esport telah melambung tinggi dari mulai penyebarannya di Asia dan Eropa hingga tiba di Amerika. Ia mengambil contoh dari penjualan tiket final League of Legends World Championship 2013 yang ludes cuma dalam tiga menit, ditambah selalu habisnya tiket Dota 2 The International selama dua tahun berturut-turut.

Hebatnya lagi, esport juga tidak kalah seru jika disaksikan secara online. Berdasarkan pengakuan Riot Games, final League of Legends antara SKT dan Koo Tigers beberapa bulan silam ditonton oleh 14 juta pasang mata bersama-sama. Saat ini, terhitung ada 200 gamer profesional berpartisipasi di ranah tersebut, dengan pemasukan minimal sekitar US$ 40.000. Buat perbandingan, uang sebanyak itu dihasilkan oleh pemain tennis urutan ke-150 atau pegolf urutan ke-330 dunia selama satu tahun.

Aspek lain yang memperkuat argumentasi bahwa esport sangat mirip olahraga sejati ialah tiap-tiap tim gamer memiliki pelatih, manager, analis, serta psikolog sendiri. Gamer profesional tidak perlu memikirkan hal apapun kecuali pertandingan.

Untuk sekarang, ESPN baru mengonfirmasi dukungan pada tiga judul game di atas. Namun di bagian bawah website, kita dapat menyaksikan video recap dari final WCS StarCraft 2 2015 di BlizzCon. Ada kemungkinan ESPN akan merangkul lebih banyak permainan kompetitif, termasuk Smash Bros. berdasarkan info dari tweet general editor.

MLG Akan Pertandingkan Counter-Strike: Global Offensive di X Games Alpen

Diadakan oleh ESPN sebagai ajang tahunan, X Games adalah tempat dilangsungkannya turnamen-turnamen olahraga ekstrim seperti skateboard, freestyle motorcross, BMX, ski hingga snowboard. Tapi berkat kerjasama antara ESPN dan Major League Gaming, satu cabang ‘olahraga’ baru akan dipertandingkan di X Games Alpen. Continue reading MLG Akan Pertandingkan Counter-Strike: Global Offensive di X Games Alpen

First Media Luncurkan Layanan First Media Live, Akses Siaran Sepakbola di ESPN via Internet

Akhirnya pelanggan layanan TV kabel dan Internet First Media bisa menikmati layanan sepakbola Liga Inggris (English Premier League / Barclays Premier League) yang selama ini menjadi hak eksklusif pesaingnya. Meskipun Indovision masih memiliki hak siar eksklusif Liga Inggris melalui televisi untuk musim 2012-2013, pelanggan First Media bisa mengakses tayangan Liga Inggris melalui Internet bertajuk First Media Live yang didukung oleh kanal ESPN player. Liga sepakbola lain yang juga didukung oleh ESPN adalah La Liga Spanyol.

Continue reading First Media Luncurkan Layanan First Media Live, Akses Siaran Sepakbola di ESPN via Internet