Asus ZenBook Pro 15 UX580 Usung Layar Sentuh 5,5 Inci Sebagai Touchpad-nya

Belum lama ini, Asus merilis ZenBook Pro 15 (UX550) dengan spesifikasi yang memukau. Namun Asus rupanya sudah menyiapkan model lain yang lebih istimewa lagi yang mereka umumkan di event Computex 2018. Namanya masih ZenBook Pro 15, tapi dengan kode UX580 di belakangnya.

Desainnya tampak identik, dan spesifikasinya pun juga nyaris sama: yang paling mahal mencakup prosesor 6-core Intel Core i9-8950HK, GPU Nvidia GeForce GTX 1050 Ti 4 GB, RAM DDR4 16 GB, dan SSD tipe PCIe sebesar 1 TB. Yang berbeda hanya GPU-nya saja, di mana UX550 memakai GTX 1050 (non-Ti).

Layarnya pun juga mirip, IPS 15,6 inci beresolusi 4K pada varian termahalnya, akan tetapi sedikit lebih superior soal akurasi warna. Lalu apa yang berbeda? Touchpad-nya. ZenBook Pro 15 (UX580) tidak dibekali touchpad biasa, melainkan yang Asus sebut dengan istilah ScreenPad.

Asus ZenBook Pro 15 UX580

Sesuai namanya, ScreenPad ini pada dasarnya merupakan sebuah layar sentuh dengan bentang diagonal 5,5 inci dan resolusi 1080p. Ibaratnya smartphone yang ditanamkan ke bodi laptop, ScreenPad dapat diadaptasikan dengan berbagai kebutuhan. Anda juga bisa menganggap ini jawaban Asus terhadap Touch Bar andalan MacBook Pro.

Namun kalau Touch Bar benar-benar menggantikan deretan tombol keyboard, ScreenPad sebenarnya masih bisa digunakan seperti touchpad biasa. Lalu ketika dibutuhkan, kita bisa mengklik tombol F6 untuk mengaktifkan ScreenPad (menyalakan layarnya), dan klik lagi untuk kembali menjadikannya touchpad biasa.

Asus ZenBook Pro 15 UX580

Ada banyak sekali yang bisa dilakukan menggunakan ScreenPad. Yang sederhana mungkin sebagai launcher aplikasi dan untuk mengontrol jalannya lagu di Spotify maupun video di YouTube. Namun berkat kustomisasi yang begitu lengkap, kesan gimmicky yang ditawarkan ScreenPad jadi berkurang drastis.

Di deretan aplikasi Microsoft Office misalnya, ScreenPad dapat membantu dengan menampilkan toolbar, sehingga ketimbang menggerakkan kursor mouse ke arah toolbar di layar, kita tinggal menyentuh iconicon yang muncul di ScreenPad. Oke, ini mirip dengan premis yang ditawarkan Touch Bar, tapi setidaknya ScreenPad masih lebih fungsional karena dapat dijadikan numpad atau malah kalkulator sekalipun.

ScreenPad juga terintegrasi dengan Windows. Untuk lebih jelasnya, video tutorial dari Asus di bawah ini bisa memberikan gambaran terkait potensi ScreenPad.

Asus merancang laptop ini untuk para kreator konten maupun kalangan profesional lainnya. Namun aspek hiburan juga tidak dilupakan begitu saja. Salah satu buktinya, ada sistem audio premium yang mengantongi sertifikasi Harman-Kardon.

Di Amerika Serikat, Asus ZenBook Pro 15 UX580 rencananya bakal dipasarkan pada pertengahan bulan Juli nanti dengan harga mulai $2.299.

Sumber: Business Wire dan The Verge.

Apa Saja Terobosan yang Ditawarkan oleh Ultrabook Cantik ‘New’ Dell XPS 13?

Diperkenalkan Dell pada tahun 1990, XPS adalah kependekan dari Xtreme Performance System, yaitu lineup PC yang terdiri dari perangkan berkinerja tinggi hingga gaming. Selama beberapa puluh tahun berkiprah, sub-brand ini terus mengalami evolusi. Kini, performa dan desain menjadi dua aspek kebanggaan sang produsen PC asal Amerika itu di seri XPS terbaru.

Varian baru Dell XPS 13 dengan model 9370 disingkap di CES 2018 awal tahun ini, dan di sana, produk berhasil membawa pulang titel 2018 Honoree serta Best of Innovation. Empat bulan setelah momen itu, Dell resmi meluncurkan ‘New’ XPS 13 di Indonesia. Sang produsen mendeskripsikannya sebagai perangkat yang membawa banyak terobosan, disiapkan sebagai notebook pendukung kerja sekaligus pusat hiburan portable.

XPS 2

Konsep perancangan XPS 13 9370 memang menarik dan Dell bersungguh-sungguh dalam realisasinya. Ultrabook mungil ini menyimpan beragam teknologi istimewa, dimanfaatkan untuk menunjang performa serta memastikan desainnya tampil memukau. Dell juga mempersonalisasi rancangan New XPS 13 lebih jauh lagi agar penampilannya atraktif bagi kaum Adam maupun Hawa.

 

Penampilan

XPS 13 9370 diklaim sebagai laptop 13-inci paling kecil di planet Bumi saat ini. Dell berhasil kembali menyusutkan volumenya, sehingga lebih kecil 20 persen dibanding XPS 13 9360. Laptop ini mempunyai dimensi 302x199mm dan berketebalan antara 7,8 sampai 11,6mm. Bobotnya hanya 1,21kg, dengan rasio layar ke tubuh mencapai 80,7 persen berkat pemangkasan bingkai InfinityEdge dari 5,2mm ke 4mm.

XPS 18

XPS 22

Tubuh New XPS 13 tersusun dari konstruksi logam yang dikombinasikan bersama material premium. Di model berwarna hitam dengan punggung perak, Dell meneruskan tradisi mereka untuk membubuhkan lapisan serat karbon. Khusus buat varian bertubuh putih dan rose gold-nya, produsen memanfaatkan tenunan glass fiber. Bahan ini katanya efektif dalam menahan panas demi menjaga palm rest tetap sejuk.

XPS 7

XPS 17

Banyak orang enggan memilih laptop berwarna putih dengan alasan cepat kotor dan menguning. Namun Dell menjamin Anda tidak perlu mencemaskan hal ini saat membeli versi ‘alpine white‘ XPS 13 9370. Produsen telah memberikan lapisan khusus di permukaan glass fiber-nya agar tahan terhadap sinar ultraviolet serta partikel-partikel kotoran yang berpotensi membuatnya terlihat dekil.

XPS 13

XPS 21

New XPS 13 memiliki luas tubuh yang ideal untuk digunakan di ruang sempit – satu contohnya adalah meja pesawat terbang. Meski begitu, mereka tidak memangkas bagian input-nya. Anda tetap disuguhkan keyboard chiclet  tenkeyless yang lapang dan empuk, serta touchpad lebar di tengah-tengah wrist rest. Lalu buat memudahkan unlock Windows 10, Dell mencantumkan sensor pemindai sidik jari tepat di tombol power.

XPS 19

XPS 14

 

Display & pengalaman audio visual

Bagian layar merupakan realisasi komitmen Dell terhadap dukungan terhadap faktor hiburan. XPS sudah lama memanfaatkan InfinityEdge, dan di atas, saya sempat membahas upgrade yang diterapkan pada model 9370. Namun kali ini, XPS 13 menghidangkan panel 13,3-inci beresolusi sampai ‘4K’ 3840×2160. Tersedia opsi layar sentuh, tapi apapun yang Anda pilih, laptop sudah dilindungi oleh Corning Gorilla Glass.

XPS 11

Tanpa kehadiran GPU discrete, layar UHD di 9370 belum optimal buat ber-gaming, tapi ia jelas sudah disiapkan untuk menangani film beresolusi tinggi. Selanjutnya, produsen membekali XPS 13 9370 dengan Dell Cinema, yaitu rangkaian teknologi yang bisa mendongkrak pengalaman menonton, terdiri dari CinemaColor, CinemaStream serta CinemaAudio.

XPS 6

CinemaColor bertugas buat mengurai warna HD dan menampilkan high-dynamic range sehingga output warna lebih menyerupai aslinya, sembari mengekspos detail lebih banyak pada area-area terang maupun gelap. Saat menikmati konten Netflix, New Dell XPS 13 siap menghidangkan HDR.

XPS 8

CinemaStream ialah solusi berbasis software yang dikembangkan Dell bersama Rivet Networks. Fitur ini berguna untuk mengoptimalkan proses streaming video dengan memperluas bandwidth, sehingga waktu yang dibutuhkan buat buffering jadi lebih singkat dan video dapat segera menampilkan konten di resolusi tinggi.

XPS 24

CinemaSound sendiri difokuskan pada aspek audio, didukung oleh teknologi Waves MaxxAudio Pro. Dengannya, XPS 13 9370 sanggup menyajikan audio bertenaga dan bass menendang meski tubuh ultrabook ini sangat tipis.

 

Susunan hardware dan layanan purna jual

Seperti penawaran Dell sebelumnya, produsen menyediakan New XPS 13 dalam pilihan konfigurasi hardware berbeda, tapi semuanya sudah diotaki oleh prosesor Intel Core generasi kedelapan. Saya belum bisa memastikan seperti apa susunan komponen di versi paling dasar, namun ada pilihan RAM LPDDR3 hingga 2133MHz 16GB, display FHD opsional, serta SSD sampai 1-terabyte.

XPS 1

Daya tahan baterai juga menjadi faktor unggulan XPS 13 9370. Unit baterai internalnya mampu menjaga varian 4K tetap menyala hingga 11 jam, atau 20 jam buat tipe FHD.

XPS 15

XPS 16

Dell juga menyertai perangkat bersama layanan Premium Support, berisi fitur-fitur penghapusan virus, perbaikan kerusakan tak disengaja, sampai prosedur pemindaian otomatis buat mengecek kesehatan sistem. Di sana terdapat teknologi pengelolaan PC SupportAssist, lalu para teknisi Dell siap memberikan bantuan 24/7 secara langsung jika Anda menghadapi masalah hardware dan software.

XPS 20

XPS 9

 

Ketersediaan dan harga

Dell XPS 13 9370 kabarnya sudah mulai dipasarkan di Indonesia. Produk bisa Anda miliki dengan mengeluarkan uang mulai dari Rp 23 juta.

Berbodi Tipis, Asus ZenBook Pro 15 Tawarkan Layar 4K, Prosesor Core i9 dan GPU Kelas Gaming

April kemarin, Intel resmi merilis prosesor Core i9 versi laptop, dan pabrikan pun langsung berlomba-lomba untuk menyematkan komponen tersebut ke produk flagship-nya masing-masing. Tidak terkecuali Asus, yang baru saja memperkenalkan versi baru dari laptop tipis nan premiumnya, ZenBook Pro 15.

Dibanding versi tahun lalu, versi baru dengan kode UX550GD ini mengusung desain yang sedikit lebih elegan, dengan bodi berwarna agak kebiru-biruan dan sisi berlapiskan warna rose gold. Bezel layarnya memang belum setipis Huawei MateBook X Pro, tapi setidaknya webcam-nya berada di posisi yang ideal.

Asus ZenBook Pro 15 UX550GD

Namun yang menjadi nilai jual utama di sini sebenarnya adalah bagaimana sasis setebal 18,9 mm itu dapat mengakomodasi spesifikasi di atas rata-rata. Dapur pacunya dihuni oleh prosesor Intel Core i9-8950HK berinti enam, GPU Nvidia GeForce GTX 1050 4 GB, RAM DDR4 8 atau 16 GB, serta SSD tipe PCIe dengan kapasitas hingga 1 TB. Semuanya dikemas dalam bodi yang berbobot hanya 1,86 kg saja.

Tipis namun bertenaga, pastinya laptop ini rentan kepanasan. Tentu Asus sudah memikirkan skenario tersebut, maka dari itu mereka tidak lupa menambatkan sistem pendingin yang terdiri dari tiga pipa penyalur panas dan dua kipas. Andai Core i9 terkesan overkill, ada pula varian dengan prosesor Core i7-8750H maupun Core i5-8300H.

Asus ZenBook Pro 15 UX550GD

Layar sentuh yang terpasang juga tidak kalah istimewa. Asus ZenBook Pro 15 UX550GD menggunakan panel IPS LCD 15,6 inci dengan dua pilihan resolusi: 4K yang menjangkau 100% spektrum warna AdobeRGB, atau 1080p yang menjangkau 100% spektrum warna sRGB. Lebih menarik lagi, Asus mengklaim kedua varian layar telah dikalibrasi dari pabrik.

Juga menarik untuk disorot adalah bagaimana laptop setipis ini tidak pelit soal konektivitas. Selain dua port Thunderbolt 3 (USB-C), ada pula dua port USB biasa, HDMI, dan slot microSD. Juga masih tergolong langka di kategori laptop adalah kehadiran Bluetooth 5.0, dan sebagai pemanis, ada speaker stereo racikan Harman Kardon.

Asus ZenBook Pro 15 UX550GD

Soal baterai, UX550GD mungkin bukan yang terbaik, tapi setidaknya masih cukup lumayan. Baterai berkapasitas 71 Wh miliknya diklaim sanggup bertahan hingga 9,5 jam dalam satu kali pengisian.

Asus berencana memasarkannya dalam beberapa minggu ke depan, sayang mereka masih bungkam soal banderol harganya. Versi tahun lalu dibanderol $1.699 saat pertama dirilis, sehingga versi yang baru ini bisa dipastikan lebih mahal, terutama untuk varian yang berlayar 4K.

Sumber: AnandTech.

MSI GS65 Stealth Thin Siap Rebut Gelar Ultrabook Gaming Tercantik Berbekal Layar Thin Bezel

Lewat Blade, Razer merupakan brand yang memercik persaingan di kelas perangkat gaming ultra-thin. Tak lama, para kompetitor segera menawarkan kreasinya, masing-masing menawarkan unggulan distingtif, dari mulai desain lebih tipis hingga performa lebih tinggi. Saat ini, gelar ultrabook paling bertenaga dipegang oleh ROG Zephyrus, tapi MSI telah menyiapkan pesaingnya.

Di awal bulan ini, Micro-Star International mengungkap inkarnasi terbaru dari keluarga GS. Sang produsen menamainya GS65 Stealth Thin, dan buat saya, ia merupakan laptop gaming berdesain paling elegan garapan perusahaan hardware PC asal Taiwan itu. Di sana, MSI menjagokan pemanfaatan frame super-tipis (hanya 4,9mm) yang dipasangkan ke tubuh super-ramping, serta penggunaan panel FHD dengan refresh rate 144Hz.

MSI GS65 Stealth Thin 1

Sentuhan desain GS65 Stealth Thin sedikit berbeda dari laptop-laptop gaming racikan MSI sebelumnya. Menemani tubuh hitamnya, produsen mengganti bumbu warna merah dengan emas, dan membubuhkannya di area-area diamond-cutting sehingga garis-garis tipis itu terlihat seperti pembatas – ada di sisi pinggir lid, touchpad, tombol power dan di dalam lubang ventilasi. Warna emas juga diimplementasikan pada huruf dan angka di tuts keyboard.

MSI GS65 Stealth Thin 2

GS65 Stealth Thin menyuguhkan panel 15,6-inci 1080p. Ukuran luas ini mengindikasikan maksud MSI buat mengusik kelas laptop dengan pengguna terbanyak itu. Pemakaian display 144Hz 7-milidetik juga memastikan objek dalam permainan tetap terlihat tajam meski bergerak di kecepatan tinggi. Kapabilitas tersebut sangat berguna saat Anda memanfaatkan laptop ini buat menjalankan game-game kompetitif bertempo cepat.

MSI GS65 Stealth Thin 3

Hal menarik lain yang saya tangkap dari pengungkapan GS65 Stealth Thin adalah tidak disebutkannya pemakaian desain Nvidia Max-Q. Max-Q ialah solusi yang memungkinkan hadirnya kartu grafis high-end seperti GTX 1080 dan 1070 di laptop bertubuh ramping tanpa membuatnya jadi terlalu panas ataupun berisik, dengan kompensasi lebih rendahnya kinerja hardware. Absennya Max-Q menandai kepercayaan diri MSI terhadap sistem pendingin Cooler Boost Trinity dan kipas Whirlwind Blade-nya.

GS65 Stealth Thin sudah pasti akan dipersenjatai susunan hardware terbaru. Di sana hadir prosesor Intel Core generasi kedelapan, RAM DDR4-2666 hingga 32GB, serta opsi kartu grafis GTX 1070 atau GTX 1060.

Belum diketahui berapa harga GS65 Stealth Thin di Indonesia, namun berdasarkan laporan dari informan terpercaya, ada kemungkinan besar produk ini akan mendarat dalam waktu sangat dekat. Tebakan saya: di bulan April ini.

Bocoran lain yang saya dapatkan adalah, boleh jadi sang produsen akan memasarkannya tak hanya sebagai perangkat gaming, tapi juga diarahkan ke konsumen kelas profesional.

Sumber: MSI.

Huawei MateBook X Pro Buktikan Laptop Juga Siap Adopsi Tren Layar Penuh

Semenjak Samsung merilis Galaxy S8, layar penuh terus menjadi tren di industri smartphone sepanjang tahun lalu. Kini tidak cuma smartphone flagship yang dilengkapi layar dengan bezel sangat minim, kelas menengah ke bawah pun juga. Untuk tahun 2018, tampaknya tren yang sama bakal meluas ke segmen laptop.

Hal ini dibuktikan oleh Huawei MateBook X Pro, yang diumumkan baru-baru ini di ajang Mobile World Congress. Suksesor MateBook X ini bahkan memiliki bezel layar yang lebih tipis lagi, cuma 4 mm di kiri, kanan dan atasnya, sedangkan di bawah agak lebih tebal sedikit. Huawei bilang bahwa rasio layar ke bodinya mencapai angka 91%.

Huawei memang bukan yang pertama membuat gebrakan seperti ini, Dell sebenarnya sudah memulainya sejak tahun 2015 lalu, dan tahun ini pun mereka juga merilis versi baru dengan bezel yang lebih tipis lagi. Kendati demikian, laptop besutan Dell itu masih menyisakan bezel yang cukup tebal di bagian bawah.

Huawei MateBook X Pro

Ini dikarenakan bagian tersebut dihuni oleh webcam. Di MateBook X Pro, yang ada hanyalah label “Huawei” itu sendiri. Lalu di mana webcam-nya? Huawei dengan cerdik menyembunyikannya di bawah satu tombol keyboard yang terletak di tengah, di antara tombol “F6” dan “F7”, yang akan muncul hanya saat diperlukan saja, sehingga pengguna bisa lebih percaya diri terkait privasinya.

Layarnya sendiri merupakan touchscreen, dengan bentang diagonal 13,9 inci dan resolusi 3000 x 2000 pixel, plus dukungan spektrum warna sRGB 100% serta lapisan kaca Gorilla Glass. Kinerjanya ditunjang oleh prosesor Intel Core i7-8550U atau i5-8250U, GPU Nvidia GeForce MX150 2 GB, RAM 8 GB atau 16 GB, serta SSD 256 GB atau 512 GB tipe PCIe.

Huawei MateBook X Pro

MateBook X Pro mengemas baterai berkapasitas 57,4 Wh, yang diklaim dapat bertahan sampai sekitar 12 jam ketika dipakai untuk menonton video. Charging-nya mengandalkan port USB-C; MateBook X Pro punya dua port USB-C (satu di antaranya Thunderbolt 3), plus satu port USB standar. Sebagai pemanis, ada sensor sidik jari yang terintegrasi ke tombol power-nya.

Semuanya dikemas dalam bodi yang sangat ringkas, dengan tebal cuma 14,6 mm dan bobot 1,33 kg. Rencananya MateBook X Pro bakal dipasarkan mulai musim semi ini di Eropa dengan harga mulai 1.499 euro, atau kurang lebih sekitar 25,2 juta rupiah.

Sumber: The Verge dan Huawei.

Acer Swift 7 Kembali Pecahkan Rekor Laptop Tertipis di Dunia

Apa nama laptop tertipis di dunia? Kalau jawaban Anda “MacBook”, besar kemungkinan Anda belum pernah mendengar soal Acer Swift 7. Diperkenalkan di ajang IFA 2016, tebal laptop tersebut hanyalah 9,98 mm. Lalu apakah Acer sudah puas? Ternyata belum.

Momen CES 2018 ini mereka manfaatkan untuk kembali memecahkan rekor yang mereka pegang sendiri. Swift 7 generasi baru (SF714-51T) memiliki sasis unibody berbahan aluminium yang bahkan lebih tipis lagi, tepatnya di angka 8,98 mm. Di saat yang sama, layar sentuhnya sedikit membesar jadi 14 inci, tentu saja masih dengan panel IPS beresolusi full-HD dan lapisan kaca Gorilla Glass.

Acer Swift 7 (SF714-51T)

Sayangnya harus ada kompromi di balik bertambah tipisnya Swift 7, yakni di sektor performa. Di saat laptop lain mulai mengadopsi prosesor Intel generasi ke-8, Swift 7 edisi 2018 ini masih saja menggunakan Intel Core i7 generasi ke-7, dibantu oleh RAM 8 GB dan SSD tipe PCIe berkapasitas 256 GB.

Kendati demikian, setidaknya autentikasi kini jadi lebih aman dan praktis berkat kehadiran sensor sidik jari di sisi kiri keyboard. Juga unik untuk Swift 7 adalah kompatibilitas dengan jaringan 4G LTE, mengingat perangkat mengemas slot Nano SIM sekaligus teknologi eSIM.

Soal baterai, Swift 7 diestimasikan bisa beroperasi sampai 10 jam nonstop. Acer berencana memasarkannya mulai April mendatang dengan banderol mulai $1.699.

Acer Spin 3 (SP314-51) / Acer
Acer Spin 3 (SP314-51) / Acer

Selain Swift 7, Acer turut memperbarui lini laptop convertible-nya, Spin 3. Versi barunya (SP314-51) kini mengemas layar IPS full-HD 14 inci – masih bisa diputar 360 derajat untuk digunakan sebagai tablet – dan sudah dipersenjatai dengan prosesor Intel generasi kedelapan demi peningkatan performa yang cukup signifikan.

Acer menjanjikan daya tahan baterai hingga 12 jam untuk Spin 3, serta pengalaman multimedia yang lebih baik berkat sepasang speaker yang dihadapkan ke depan. Harganya tetap sangat kompetitif, mulai $599, dan bakal dipasarkan pada bulan Januari ini juga.

Acer Chromebook 11 (CB311-8HT) / Acer
Acer Chromebook 11 (CB311-8HT) / Acer

Acer juga tidak lupa dengan lini Chromebook-nya. Model terbaru Acer Chromebook 11 hadir dalam varian berlayar sentuh (CB311-8HT) dan non-sentuh (CB311-8H). Keduanya sama-sama bisa beroperasi dengan senyap karena tidak ada lagi kipas pendingin yang mendampingi prosesor Intel Celeron di dalamnya.

Dua port USB-C telah Acer tambatkan pada Chromebook berlayar 11,6 inci ini. Fitur unggulan lainnya tentu saja adalah kompatibilitas dengan aplikasi Android, yang bisa diunduh dengan mudah lewat Google Play Store. Acer menunjuk April 2018 sebagai jadwal perilisannya, dengan harga mulai $249.

Laptop terakhir yang Acer singkap di CES 2018 adalah Nitro 5 yang diperuntukkan para gamer. Versi barunya kini bisa dikonfigurasikan dengan prosesor dan kartu grafis besutan AMD, yang bisa Anda baca selengkapnya di sini.

Sumber: 1, 2, 3.

Dell XPS 13 Hadir dengan Desain Baru yang Lebih Ringkas dan Lebih Tipis Lagi

Dell XPS 13 merupakan salah satu laptop berdesain teranggun yang bisa kita dapat di pasaran. Namun mengingat rancangannya terakhir disentuh oleh Dell pada tahun 2015, penampilannya mulai kelihatan sedikit uzur – terakhir diperbarui, XPS 13 hanya menerima dongkrakan spesifikasi saja, tanpa ada polesan fisik.

Untuk tahun ini, Dell rupanya sudah siap dengan XPS 13 (9370) berdesain baru. Sepintas penampilannya memang mirip seperti pendahulunya, akan tetapi volumenya secara keseluruhan telah menyusut 24 persen sampai-sampai ukurannya setara laptop berlayar 11 inci. Bodinya pun juga terus menipis sampai ke angka 11,7 mm pada bagian paling tebalnya.

Dell XPS 13 (9370)

Yang lebih mencengangkan lagi, Dell berhasil menyusutkan tebal bezel XPS 13 generasi baru ini sampai 23 persen, padahal kita semua tahu versi sebelumnya sudah sangat-sangat tipis. Salah satu kelemahan XPS 13 selama ini, yakni posisi webcam di ujung bawah kiri, paling tidak sudah sedikit diperbaiki dengan ditempatkan pas di tengah.

Lebih lanjut, webcam ini rupanya juga telah mengemas modul kamera infra-merah, yang berarti pengguna dapat menggunakan wajahnya untuk membuka laptop. Sebagai pelengkap, tombol power yang duduk di bagian atas keyboard juga merangkap tugas sebagai sensor pemindai sidik jari.

Dell XPS 13 (9370)

Menduduki segmen premium, spesifikasi XPS 13 tentu saja tidak mengecewakan. Dell menawarkan dua konfigurasi yang semuanya mengandalkan prosesor Intel generasi kedelapan: yang pertama dengan layar 1080p, Core i5, RAM 4 GB dan SSD 128 GB; lalu yang lebih mahal dengan layar 4K, Core i7, RAM 16 GB dan SSD 1 TB.

Dell bilang bahwa performanya bakal sedikit lebih baik dibanding versi yang dirilis bulan September lalu (yang menggunakan prosesor yang sama) berkat sistem pendingin berdesain baru yang kini mengandalkan dua kipas dan dua heat pipe. Baterainya diperkirakan bisa bertahan selama 19 jam untuk varian Core i5, dan 11 jam untuk varian Core i7.

Dell XPS 13 (9370)

Perihal konektivitas, XPS 13 generasi baru ini mengusung total tiga port USB-C (dua di antaranya mendukung Thunderbolt 3) plus sebuah slot microSD. Tidak ada lagi port USB model lawas, tapi setidaknya Dell menyertakan dongle pada paket penjualannya.

Tanpa menunggu lama, Dell sudah memasarkan XPS 13 generasi baru ini sekarang juga. Banderol harganya dimulai di angka $1.000. Oh ya, selain warna kombinasi warna silver dan hitam, untuk pertama kalinya XPS 13 juga tersedia dalam warna putih dan rose gold.

Sumber: PCWorld.

Duo HP Spectre Baru Ini Siap Memikat Konsumen Indonesia Dengan Desain dan Performanya

Lineup Spectre terlahir di bulan November 2013 sebagai upaya Hewlett Packard bermain di ranah perangkat komputasi yang prestisius. Produsen PC asal Palo Alto itu memang menyediakan banyak sekali varian laptop, dari mulai untuk gaming, edukasi, sampai fungsi multimedia. Tapi Spectre seolah-olah jadi primadona HP berkat kombinasi desain cantik, portabilitas tinggi, dan performa mumpuni.

Kira-kira sebulan sebelum CES 2018 digelar, HP resmi mendaratkan sepasang Spectre baru di Indonesia. Satu model difokuskan untuk menyuguhkan rancangan menawan, dan saudarinya dititikberatkan pada aspek fleksibilitas tanpa mengorbankan penampilannya. Mereka adalah ‘New’ Spectre 13 dan Spectre 13 x360. Keduanya merupakan penerus rangkaian produk yang telah tersedia di tanah air, masing-masing mengusung pembaruan yang mengesankan.

Spectre 19

‘New’ HP Spectre 13 ialah Spectre berlayar 13-inci generasi kedua, dan saat ini memegang rekor sebagai laptop layar sentuh tertipis di dunia. Hebatnya lagi, dibanding varian 2016, produsen berhasil mengurangi ukuran bezel sebesar 40 (atas) dan 64 (kiri-kanan) persen. HP Spectre 13 x360 2017 sendiri telah memenangkan beragam penghargaan desain. Tak cuma itu, performa baterainya memperoleh upgrade besar-besaran, kabarnya merupakan ultrabook convertible quad-core dengan daya tahan baterai paling lama.

Spectre 18

 

HP Spectre 13

Laptop ini akan memukau Anda lewat pandangan pertama. Desainnya sangat anggun dan tubuhnya hanya berketebalan 10,4mm saja. Konstruksi body-nya dibuat secara cermat dari lempengan aluminium, dikombinasikan dengan bahan serat karbon dan tembaga. Berdasarkan diskusi bersama salah seorang staf HP, Spectre 13 tampaknya mengadopsi inspirasi desain dari objek yang familier bagi manusia: buku. Arahan ini menyebabkan laptop terasa natural ketika ditenteng dan dibawa-bawa.

Spectre 1

Spectre 3

Di sana, HP membubuhkan panel touchscreen seluas 13,3-inci dengan opsi resolusi hingga 4K. Menurut produsen, layar UHD sangat berguna untuk memaksimalkan pengalaman menikmati video serta esensial dalam bidang olah grafis atau video. Display turut dilindungi oleh kaca Corning Gorilla khusus notebook agar tak mudah baret, sehingga Anda tak perlu ragu buat memanfaatkan sepenuhnya fungsi layar sentuh tersebut.

Spectre 6

Spectre 8

Selanjutnya, produsen memindahkan speaker ke area atas dekat layar agar output suara lebih optimal. Sistem audio di Spectre 13 anyar tersebut boleh dibilang istimewa karena telah menggunakan teknologi Bang & Olufsen. Dengan relokasi unit speaker, HP dapat menghidangkan area keyboard ber-backlight putih serta touchpad yang lebih luas. Fungsi home, page up/down dan end kini disuguhkan lewat tombol dedicated.

Spectre 5

Spectre 2

Sebagai otaknya, HP menyematkan prosesor Intel Core generasi ke-delapan (ada opsi i5 ataupun i7), kemudian membekalinya dengan RAM LPDDR3 sampai 16GB serta penyimpanan berbasis SSD PCIe hingga 1TB. Spectre 13 tak lupa ditopang teknologi fast charging, baterainya bisa terisi 50 persen cukup melalui proses isi ulang selama setengah jam; lalu di sana terdapat pula kamera inframerah yang siap menunjang Windows Hello.

Spectre 16

Spectre 20

 

HP Spectre 13 x360

Sama seperti Spectre 13, tubuh Spectre x360 dibentuk dengan detail dari bongkahan aluminium lewat proses CNC milling. HP berhasil menipiskan tubuhnya dari 13,9mm di model 2016 menjadi 13,6mm, lalu memangkas area bingkai layar ‘Micro-edge’ di kiri dan kanan sebesar 1,6 persen – jadi 5,5mm. Layaknya ultrabook convertible sekelas, perangkat siap mendukung mode pemakaian berbeda: laptop, tent, presentasi atau tablet.

Spectre 12

Spectre 10

Layar Spectre x360 2017 juga memiliki spesifikasi hampir serupa saudari clamshell-nya itu, menyuguhkan panel 13-inci serta pilihan resolusi sampai UHD, dan sudah diproteksi oleh Gorilla Glass NBT. HP membundel paket penjualan x360 bersama unit HP Stylus tersertifikasi Windows Ink, sehingga para desainer serta seniman bisa segera berkarya begitu perangkat ini dikeluarkan dari bungkusnya.

Spectre 13

Spectre 14

Susunan hardware Spectre x360 juga mirip New Spectre 13. Di dalam, Anda akan menemukan prosesor Intel Core generasi ke-delapan, RAM LPDDR3 maksimal  16GB, dan SSD 1TB. Selanjutnya, baterai built-in ultrabook ini bisa menjaganya tetap menyala sampai 16,5 jam (khusus di varian FHD, panel 4K tentu akan mengonsumsi lebih banyak daya). Laptop turut dilengkapi sensor gyroscope, speaker Bang & Olufsen, fitur fast charging, dua buah port USB type-C berteknologi Thunderbolt 3, microSD card reader, serta sensor pemindai sidik jari.

Spectre 11

 

Harga & ketersediaan

HP Spectre 13 dan Spectre 13 x360 akan tersedia secara merata di Indonesia pada akhir bulan Januari 2018. Saat ini, HP sudah membuka gerbang pre-order via Blibli, akan berlangsung hingga tanggal 7 Januari nanti. Spectre 13 dan Spectre 13 x360 masing-masing dibanderol seharga Rp 24 juta dan Rp 18,5 juta. 100 pemesan pertama berhak mendapatkan headphone premium Bang & Olufsen Beoplay H4 serta Beoplay H3 secara cuma-cuma.

Spectre 7

Spectre 8

Spectre 4

Spectre 9

Razer Blade Stealth Kini Usung Prosesor Quad-Core Intel Generasi Kedelapan

Juni lalu, Razer mengungkap ultrabook Blade Stealth versi baru yang berpenampilan lebih stealthy dan berlayar lebih besar. Kini giliran spesifikasinya yang kembali disuntik, utamanya dengan prosesor Intel generasi kedelapan.

Blade Stealth kini mengemas prosesor quad-core Intel Core i7-8550U yang memiliki clock maksimum 4 GHz. Meski kedengarannya sepele, kehadiran prosesor baru ini penting sebab ada dua core ekstra dibandingkan generasi sebelumnya, sehingga peningkatan performanya diestimasikan mencapai 40%, namun di saat yang sama masih bisa memberikan daya tahan baterai sampai 10 jam pada Blade Stealth.

Razer Blade Stealth

RAM yang digunakan masih berkapasitas 16 GB, tapi kecepatannya sedikit didongkrak menjadi 2133 MHz, sedangkan penyimpanannya mengandalkan SSD 512 MB bertipe PCIe M.2. Blade Stealth versi baru ini memiliki bodi sedikit lebih tebal dan lebih berat di angka 13,8 mm dan 1,35 kg (versi sebelumnya 13,1 mm dan 1,33 kg).

Selebihnya hampir tidak ada yang berubah. Tanpa kartu grafis terpisah, Blade Stealth masih belum sanggup menyuguhkan kinerja gaming yang mumpuni. Solusinya adalah menggunakan GPU enclosure bernama Razer Core, dan Razer juga baru saja mengungkap versi barunya yang lebih sempurna perihal desain.

Razer Core V2

Razer Core V2 mengusung layout internal baru yang kini dapat mengakomodasi kartu grafis kelas high-end yang umumnya berukuran lebih panjang, baik buatan Nvidia ataupun Nvidia. Semua tenaga pengolahan grafis itu tetap disalurkan via satu kabel Thunderbolt 3 (USB-C), tapi Razer mengklaim performanya kini bakal lebih mulus sebab alur data dari GPU dan peripheral sudah dipisahkan.

Konstruksinya masih mengandalkan sebongkah aluminium utuh yang kemudian dibentuk menjadi sasis berukuran ringkas. Di dalamnya terdapat power supply berdaya 500 watt dan sejumlah kipas pendingin untuk memastikan kartu grafis yang menghuninya tidak kepanasan.

Razer Blade Stealth dengan prosesor quad-core ini sekarang sudah dipasarkan seharga $1.699, sedangkan Razer Core V2 akan menyusul dalam waktu dekat seharga $499 – belum termasuk kartu grafisnya.

Sumber: Razer.

Microsoft Luncurkan Surface Book 2, Kini Hadir dalam Varian 15 Inci dan Spesifikasi Lebih Perkasa

Surface Book yang diperkenalkan dua tahun silam merupakan jawaban Microsoft untuk MacBook Pro. Anggun tapi perkasa, generasi keduanya bahkan datang membawa tenaga yang lebih besar lagi, tidak ketinggalan juga varian dengan layar berukuran 15 inci.

Penampilan Surface Book 2 memang hampir tidak berubah jika dibandingkan pendahulunya. Layarnya masih bisa dicopot dari keyboard-nya untuk digunakan sebagai tablet, dan tentu saja perangkat kompatibel dengan beragam aksesori macam Surface Pen maupun Surface Dial.

Surface Book 2

Varian 13,5 incinya mengemas resolusi layar 3000 x 2000 pixel, sedangkan varian 15 incinya 3240 x 2160 pixel. Keduanya sama-sama ditenagai oleh prosesor Intel generasi kedelapan yang merupakan chip quad-core, tepatnya model Core i7-8650U dengan clock maksimum 4,2 GHz, plus RAM sebesar 16 GB.

Kinerja grafisnya juga meningkat drastis. Varian 13,5 incinya dibekali GPU Nvidia GeForce GTX 1050, sedangkan varian 15 incinya GTX 1060 dengan memory sebesar 6 GB. Kehadiran GPU terpisah dari Nvidia ini merupakan jaminan atas performa gaming Surface Book 2, bahkan varian 15 incinya juga siap menenagai VR headset ataupun Windows Mixed Reality headset.

Surface Book 2

Semuanya dikemas dalam bodi logam yang tergolong ringkas, dengan ketebalan 2,3 cm dan bobot 1,6 kg – 1,9 kg untuk varian 15 incinya. Microsoft tidak lupa menyematkan konektivitas yang terbilang melimpah di tahun 2017 ini: sepasang port USB standar, satu USB-C dan slot SD card. Soal baterai, Microsoft mengklaim daya tahan hingga 17 jam jika digunakan untuk menonton video.

Surface Book 2 dijadwalkan bakal tersedia di pasaran mulai pertengahan bulan November mendatang. Varian 13,5 incinya dibanderol mulai $1.499, sedangkan varian 15 incinya mulai $2.499. Pilihan kapasitas penyimpanan (SSD) yang ditawarkan ada tiga: 256 GB, 512 GB atau 1 TB.

Sumber: Microsoft dan Ars Technica.