HP Umumkan Laptop 2-in-1 Elite Folio dan HP Presence Untuk Kolaborasi di Era Kerja Hybrid

Belakangan ini sistem bekerja secara hybrid semakin ramai diperbincangkan. Kombinasi bekerja secara remote dari rumah dan juga di kantor ini dinilai bakal menjadi tren baru dan diimplementasikan secara lebih masif dalam waktu dekat.

Untuk mendukung model kerja baru yang fleksibel ini, HP telah meluncurkan perangkat kerja berupa laptop 2-in-1 HP Elite Folio. Serta, solusi end-to-end telekonferensi dan kolaborasi bernama HP Presence.

Teknologi saat pra-pandemi tidak dapat menjadi solusi bagi cara baru dalam berkerja ini. Perusahaan perlu menyediakan perangkat, aplikasi, dan akses ke data yang mereka butuhkan untuk bekerja secara jarak jauh, serta memastikannya aman meskipun berada di luar jaringan kantor. Untuk itu, HP berkomitmen untuk mendukung para pekerja hybrid Indonesia, produk dan solusi kami yang aman dan ditingkatkan selagi mereka beradaptasi dengan cara bekerja baru,” ungkap Fiona Lee, Managing Director, HP Indonesia.

HP Elite Folio

HP Elite Folio merupakan laptop 2-in-1 yang ditenagai oleh chipset premium Qualcomm dengan arsitektur Arm yakni Snapdragon 8cx Gen2 5G Compute Platform. Ia menawarkan kenyamanan pengalaman menggunakan smartphone flagship ke dalam sebuah laptop yakni always on dan always connected dengan kecepatan koneksi multi-gigabit 4G LTE dan WiFi 6, serta daya tahan baterai hingga 24,5 jam.

Secara default ia masih menjalankan sistem operasi Windows 10 Pro, tetapi pengguna bisa melakukan update ke Windows 11 Pro yang menawarkan pengalaman baru dengan rangkaian fitur intuitif untuk meningkatkan produktivitas. Untuk multitasking misalnya, terdapat fitur snap layout, snap group, dan desktop yang membantu pengguna mengatur window dan mengoptimalkan layar.

Tersedia dengan harga mulai dari Rp31.700.000, HP Elite Folio memang dibuat untuk para profesional. Terutama business leader dan pekerja eksekutif yang sangat mobile atau siapa pun yang membutuhkan perangkat portabel andal untuk bisnis.

HP Elite Folio menggabungkan apa yang orang-orang sukai dari smartphone, tablet, dan PC dalam satu perangkat, dengan form factor yang bisa ditarik dan desain magnesium unibody fleksibel. Ia didesain untuk menyesuaikan gaya kerja hybrid yang berpindah-pindah tempat, tanpa kipas dan keyboard yang tidak berisik.

Untuk spesifikasinya, HP Elite Folio mengusung layar sentuh IPS 13,5 inci beresolusi WUXGA+ (1920×1280 piksel) dengan kecerahan maksium 1000 nit. Dilengkapi HP Elite Slim Active Pen yang selalu siap, dengan dudukan pengisi daya dan penyimpanan terintegrasi untuk akses cepat.

Untuk menjaga keamanan data pengguna, webcam HD yang memiliki jarak pandang hingga 76 derajat ini punya penutup yang terintergrasi dan panel privasi HP Sure View Reflect opsional untuk melindungi informasi yang tampil di layar. Ia juga dibekali dua mikrofon dan speaker high definition dengan Audio by Bang & Olufsen.

Dapur pacunya mengandalkan chipset Snapdragon 8cx Gen2 yang dibangun dengan proses fabrikasi 7nm, dengan CPU octa-core Kryo 495, dan GPU Adreno 690. Ditopang RAM 16GB LPDDR4-4266 MHz dan penyimpanan internal 512GB PCIe NVMe TLC SSD. Serta, baterai 46 Wh yang didukung teknologi HP Fast Charge yang dapat mengisi ulang baterai sampai 90% hanya dalam 90 menit.

Melanjutkan komitmen HP untuk menghadirkan portofolio PC paling ramah lingkungan, perangkat ini didesain dengan kulit vegan lembut. Bagian luarnya terbuat dari 90% magnesium daur ulang dan ocean-bound plastic pada tutup speaker.

HP Elite Folio tersedia mulai dari Rp31.700.000, sudah termasuk garansi perangkat dan Accidental Damage Protection (kerusakan yang disebabkan tumpahan, jatuh, dan lonjakan listrik, suku cadang yang diperpanjang, dan mencakup tenaga kerja servis) selama tiga tahun.

HP Presence

Meskipun tidak semua orang akan terus bekerja jarak jauh setelah pandemi berakhir, tuntutan perubahan bentuk dan fungsi tempat kerja tradisional seperti kantor akan terus ada. Di era sistem kerja hybrid, kantor akan menjadi pusat kolaborasi dan HP Presence akan menghubungkan ruang kantor ke digital.

HP Presence Meeting Space Solutions ini terdiri dari pilihan paket hardware dan layanan yang bisa disesuaikan sesuai ukuran ruangan, dari kecil hingga besar, dan didesain untuk pengalaman bertelekonferensi lebih baik. Solusi ini mendukung tim IT untuk mempersiapkan rapat dengan mudah, memastikan pertemuan daring dilindungi HP Wolf Security for Business, dan dapat menyelesaikan potensi isu secara proaktif dengan insights cerdas.

Komponen HP Presence Meeting Room Space Solutions memiliki desain elegan untuk menyatu dengan ruang pertemuan dengan mempersembahkan pengalaman audio dan video yang lebih baik. Perangkat ini juga dibuat dengan ocean-bound plastic.

Setiap kit sudah termasuk HP Presence Mini PC, HP Presence Control Center, kabel berkode warna, dan peralatan pemasangan. Solusi HP Presence dikemas dengan rapi dalam kotak dengan aplikasi pengaturan langkah demi langkah, sehingga memudahkan pemasangan.

Teknologi yang ditingkatkan oleh HP Presence memberikan pengalaman di luar ruang pertemuan untuk memungkinkan kolaborasi meskipun terpisah jarak. Solusi ini menggunakan teknologi terbaik HP, termasuk IP dari laboratorium, serta keahlian HP dalam deep printing dan percetakan.

HP EliteOne 800 G8 All-in-One adalah salah satu PC pertama yang dapat ditingkatkan oleh HP Presence dengan pengalaman audio dan video inovatif untuk dunia kerja yang lebih lebih hybrid. HP Presence Meeting Space Solutions akan tersedia mulai kuartal pertama 2022, harga akan diumumkan menjelang ketersediaan barang.

[Review] Huawei MateBook X Pro 2021: Tipis, Cantik, dan Kencang

Huawei saat ini sangat dikenal dengan produk smartphone dan juga aksesorisnya. Namun saat ini, Huawei sudah mulai terlihat untuk menunjukkan giginya di Indonesia pada perangkat laptopnya. Tidak tanggung-tanggung, mereka pun telah meluncurkan laptop premium yang bernama Huawei MateBook X Pro yang memiliki desain cantik dan tipis.

Laptop MateBook X Pro yang saya dapatkan memilki warna yang dinamakan Emerald Green. Laptop yang satu ini juga sudah ditenagai dengan prosesor Intel Tiger Lake Generasi ke 11, yaitu Core i7 1165G7. Pada prosesor ini pula, sudah disematkan kartu grafis terintegrasi yang dinamakan Intel Iris Xe yang saat ini masih menjadi grafis bawaan Intel yang paling kencang. Kartu grafis ini akan memberikan tampilan melalui layar MateBook X Pro yang touchscreen.

Huawei juga memberikan kapasitas baterai yang cukup besar pada laptop tipis ini. Huawei menjanjikan baterai dengan daya hidup 10 jam pada kapasitas 56 Wh. Tentunya hal ini akan membuatnya bisa dipakai seharian untuk bekerja di kantor mau pun di rumah.

Spesifikasi lengkap dari Huawei MateBook X Pro yang saya dapatkan adalah sebagai berikut

Prosesor Intel Core i7 1165G7 (4C8T) 2,8 GHz, Turbo 4,7 GHz
GPU Intel Iris Xe
RAM 16 GB LPDDR4 3733 MHz
Storage Toshiba M.2 NVMe PCI-e 1 TB
Layar LTPS 13,9 inci 3000×2000 touchscreen 3:2
WiFi 802.11 ax atau WiFi 6
Bobot 1,33 kg
Sistem operasi Windows 10 64 Bit
Dimensi 304 x 217 x 14,6 mm
Baterai 4 cell 56 Wh

Spesifikasi dari CPU-Z dan GPU-Z bisa dilihat dari gambar berikut ini:

Spesifikasi seperti ini tentu saja cocok untuk digunakan oleh para pebisnis dan juga pembuat konten. Dengan kinerja yang kencang, pelaku bisnis UMKM juga bisa menggunakannya untuk berbagai kegiatan yang bisa meningkatkan kinerja usahanya. Lalu sekencang apa laptop yang satu ini?

Charger

Charger yang diberikan pada perangkat yang satu ini memang cukup menyenangkan. Perangkat ini menggunakan charger USB-C to USB-C dengan daya 65 watt. Uniknya, MateBook X Pro juga bisa diisi baterainya dengan menggunakan sebuah charger smartphone yang menggunakan USB-C.

Desain

Mungkin konsumen akan bosan dengan warna hitam atau perak saat membeli sebuah laptop. Hal tersebut mungkin berbeda dengan MateBook X Pro yang sudah menggunakan badan dari aluminium ini. Dengan warna hijau zamrud, laptop yang satu ini memang terasa kokoh. Selain itu, desainnya juga membuat perangkat ini tidak mudah kotor dari bekas sidik jari.

Layar yang digunakan pada Huawei MateBook X Pro adalah jenis LTPS dengan model glossy. Resolusinya adalah 3000×2000 dengan dimensi 13,9 inci dan rasio 3:2. Layarnya sendiri sangat nyaman digunakan untuk menonton video dengan resolusi full HD dan mudah dioperasikan karena mendukung sentuhan (touchscreen). Bingkai tipis pada bagian atas, kanan dan kirinya juga membuat laptop yang satu ini menjadi lebih cantik.

Berbicara mengenai bingkai tipis, maka akan berdampak pada penempatan webcam. Untungnya, Huawei cukup cerdas dengan menaruh kameranya di antara tombol F6 dan F7. Keyboard-nya sendiri juga cukup nyaman dengan respon sentuhan yang pendek. Desain antar tombol juga cukup dekat sehingga nyaman dipakai untuk mengetik.

Untuk touchpad, Huawei menggunakan bahan kaca yang kuat. Huawei menamakannya sebagai Free Touch, yang akan mengenali respon klik di mana pun pada area touchpad-nya. Sensitivitas klik pada Free Touch juga bisa diatur pada aplikasi bawaannya. Karena dimensinya yang cukup besar, kadang cukup mengganggu saat mengetik pada Huawei MateBook X Pro.

Dengan desain yang tipis, tidak banyak port yang disediakan oleh Huawei pada MateBook X Pro-nya. Pada sisi sebelah kiri hanya akan ditemukan audio 3.5 mm serta dua buah port USB-C. Untuk sisi sebelah kanannya hanya ditemukan sebuah port USB 3.2 saja. Jadi, pengguna harus membeli sebuah external reader jika ingin membaca kartu microSD atau SD.

Pengujian

Laptop tipis ini menggunakan prosesor Core i7-1165G7 atau sering dikenal dengan Tiger Lake dan memiliki kartu grafis terintegrasi yang bernama Iris Xe. Iris Xe yang digunakan pada Core i7-1165G7 ini sendiri memiliki 96 Execution Unit yang membuatnya kencang. Prosesornya sendiri memiliki 4 core dengan 8 threads dengan kecepatan 2,8 GHz yang beroperasi pada TDP 12 watt hingga 28 watt. Tiger Lake sendiri sudah menggunakan litografi 10 nm SuperFin.

Untuk membandingkan kinerjanya, saya memasangkan prosesor Intel Core i7 1185G7 dan juga AMD Ryzen 4700U. Semua itu untuk mengetahui seberapa kencang laptop Huawei MateBook X Pro 2021 ini. Benchmark-nya juga terbagi atas dua jenis, produktivitas dan juga grafis untuk gaming.

Berikut adalah benchmark grafis yang bisa dijadikan tolok ukur untuk bermain game serta beberapa aplikasi yang menggunakan hardware acceleration

Dengan nilai yang didapat, Intel Iris Xe akan bisa menjalankan hampir semua game dengan setting rendah sampai medium. Selain itu, kecepatan seperti ini juga bisa membuat beberapa aplikasi yang menggunakan hardware acceleration seperti Photoshop dan Office terbantu kinerjanya.

Untuk produktivitas sendiri, saya sudah mencobanya pada beberapa software benchmarking. Laptop seperti Huawei MateBook X Pro juga sering kali digunakan untuk melakukan editing video dan gambar. Tentunya, pembuatan konten tidak luput dari kebutuhan akan kinerja prosesor dan GPU. Berikut adalah hasilnya.

Kinerja dari laptop Huawei MateBook X Pro yang menggunakan Intel Core i7-1165G7 memang terbukti kencang.  Hal ini cukup membuktikan bahwa Huawei MateBook X Pro cocok untuk digunakan dalam bekerja menggunakan software Office mau pun membuat konten video. Para pelaku UMKM juga cocok untuk menggunakan perangkat yang satu ini dan akan terbantu pekerjaannya karena kinerja yang dihasilkan laptop ini.

Baterai

DailySocial menguji laptop yang satu ini berdasarkan berapa lama sebuah perangkat bisa menonton file video 1080p dengan container file MP4. Perlu diketahui bahwa tidak satu tes baterai pun yang mampu memberikan hasil yang sama dengan penggunaan sehari-hari. Hanya saja, sebuah riset pernah dilakukan untuk mengukur pemakaian sebuah laptop.

Hasilnya, untuk nonton video, laptop yang satu ini ternyata bisa bertahan selama 10 jam 11 menit. Tentu saja saat digunakan dalam menggunakan Office ringan, hasilnya bisa jadi lebih lama. Tetapi jika digunakan untuk melakukan rendering video dan bermain game, sepertinya akan lebih cepat habis.

Yang saya cukup suka dari laptop ini adalah kemampuannya untuk diisi ulang dengan sebuah charger smartphone. Asalkan memiliki kabel USB-C, laptop ini bisa diisi baterainya walaupun hanya dengan daya 10 watt saja. Jika terdesak, gunakan saja charger smartphone yang ada. Bahkan, laptop ini juga bisa diisi baterainya dengan menggunakan sebuah powerbank.

Verdict

Untuk memilih sebuah laptop yang dapat digunakan oleh para pebisnis, pelaku UMKM, dan pembuat konten memang cukup sulit karena terlalu banyak pilihan. Apalagi, saat ini sebagian laptop yang ditujukan pada pangsa pasar tersebut memiliki dimensi yang cukup ramping. Namun, laptop yang disajikan oleh Huawei dengan MateBook X Pro-nya patut dipertimbangkan sebagai salah satu pilihan.

Dengan menggunakan Core i7 1165G7, kinerja dari laptop yang satu ini memang tidak perlu dipertanyakan lagi. Saat menggunakannya, saya tidak menemukan masalah panas walaupun prosesornya masih menggunakan pabrikasi 10 nm. Oleh karena itu, penggunaan untuk pembuatan konten akan lebih nyaman karena akan selesai dengan cepat dan tanpa panas. Selain itu, laptop ini juga masih bisa digunakan untuk bermain game.

Laptop ini memiliki daya tahan baterai yang cukup baik dan dapat mencapai sekitar 10 jam pada pengujian yang saya lakukan. Namun jika ingin menggunakannya dan tidak membawa charger, gunakan saja charger smartphone. Jika charger smartphone tidak ada, sebuah powerbank juga mampu mengisi baterai laptop ini. Jadi, Anda tidak lagi perlu bersusah payah mencari sebuah stop kontak.

Huawei menjual MateBook X Pro dengan harga Rp. 30.999.000 melalui beberapa jalur distribusinya. Harga tersebut memang tergolong mahal untuk sebuah laptop yang menggunakan Core i7-1165G7 tanpa discrete GPU. Namun pada harga tersebut, Anda bisa mendapatkan laptop dengan rasio 3:2 yang akan sangat jarang ditemukan di pasaran.

Sparks

  • Kinerja kencang dengan Intel Core i7-1165G7
  • Daya tahan baterai yang mencapai 10 jam
  • Menggunakan layar sentuh dengan warna akurat
  • Pengisian baterai menggunakan USB-C dan bisa dengan berbagai macam charger
  • Badan yang ramping dan juga ringan

Slacks

  • Harga jualnya mahal, hampir 31 juta untuk Core i7-1165G7
  • Walaupun pintar, webcam pada bagian bawah akan terlihat aneh pada layar
  • Tanpa card reader dan Kensington Lock

HP Perbarui Laptop Convertible Pavilion x360, Kini Dioptimalkan untuk Streaming

HP mengumumkan bahwa mereka telah memperbarui lini laptop convertible 2-in-1 Pavilion x360 versi 14 inci dan 15 inci. Model baru tahun 2021 ini sudah ditenagai prosesor Intel Core generasi ke-11 Tiger Lake dan hadir dengan dimensi lebih ringkas, lebih ringan, dan dirancang agar optimal untuk streaming hiburan.

Tepat sekali, kegiatan streaming konten hiburan di masa pandemi memang meningkat tajam dan laptop convertible 2-in-1 sangat cocok untuk bekerja di rumah. Sebab dengan engsel yang dapat ditekuk 360 derajat, perangkat ini menawarkan solusi multimode dan mendukung lebih banyak skenario pemakaian.

HP-Pavilion-x360-15-1

Selain mode laptop sebagai mode utama, HP Pavilion x360 14/15 bisa digunakan dalam mode stand, tent, dan tablet untuk beragam keperluan dan menyuguhkan pengalaman menonton lebih baik. Dalam paket penjualannya sudah disertakan HP Stylus Pen yang dapat membantu pengguna menyalurkan kreativitas atau untuk kontrol yang lebih presisi saat editing foto.

HP mengatakan bezel samping layarnya telah dikurangi, disebut 3-sided micro-edge display dengan panel sentuh IPS beresolusi FHD. Keduanya juga memiliki footprint lebih kecil daripada generasi sebelumnya. Pada model 14 inci misalnya, lebarnya dipangkas dari 221mm menjadi 209mm dan hasilnya bobotnya turun dari 1,61kg menjadi 1,5kg.

Kedua laptop tersedia dalam beberapa konfigurasi berbeda,  dengan opsi prosesor Intel Core i3, i5, hingga i7 generasi ke-11 dan integrated graphics Intel Iris Xe. Performanya ditopang RAM hingga RAM 16GB DDR4-3200 MHz dan penyimpanan SSD hingga 512GB.

HP Pavilion x360 14 inci akan tersedia dalam warna natural silver, warm gold, dan spruce blue, serta natural silver untuk versi 15 inci. Harga lengkap untuk masing-masing varian masih dirahasiakan, yang saat ini terungkap HP Pavilion x360 15 dengan konfigurasi dasar Intel Core i3, RAM 8GB, dan penyimpanan SSD 256GB akan dibanderol mulai dari US$750 atau sekitar Rp10,4 jutaan.

Sumber: TheVerge

[Review] ACER Swift 3 SF314-42: Ryzen 5 4500U Dalam Dimensi Tipis yang Indah

Seri Swift dari Acer memang memiliki badan yang cukup ramping. Namun, yang baru kali ini adalah penggunaan prosesornya yang lain dari lini lainnya. Saat ini, saya sudah kedatangan laptop Acer Swift 3 yang menggunakan prosesor Ryzen 5 4500u. Prosesor yang satu ini juga baru diluncurkan pada tahun 2020.

Nama lengkap dari laptop tipis ini adalah Acer Swift 3 SF314-42. Dengan memiliki badan yang tipis, laptop ini juga memiliki bobot yang ringan. Yang pasti, dengan 1,2 kg saja tidak akan membuat punggung sang pemilik kesakitan. Dimensi yang dibawa juga lebih ramping dibandingkan dengan laptop 14 inci yang ada di pasaran.

ACER Swift 3

Hal yang cukup menarik adalah janji dari Acer pada Swift 3 versi AMD ini. Acer menjanjikan daya tahan baterai yang sangat panjang, yaitu 10 jam. Hal ini salah satunya bisa dicapai berkat kebutuhan daya dari AMD Ryzen 5 4500u yang cukup kecil, yaitu dengan TDP 15 watt saja.

Spesifikasi lengkap dari Acer Swift 3 yang saya dapatkan adalah sebagai berikut

Prosesor AMD Ryzen 5 4500U 6 core 2,3 GHz Turbo 4 GHz
GPU AMD Radeon Graphics (6 core) 1,5 GHz
RAM 8 GB LPDDR4
Storage SK Hynix M.2 NVMe PCI-e Gen 3 512 GB
Layar 14 inci 1920×1080 IPS
WiFi 802.11 ax atau WiFi 6
Bobot 1,2 kg
Sistem operasi Windows 10 64 Bit
Dimensi 323 x 218 x 15.95 mm
Baterai 3 cell 48 Wh

Spesifikasi yang diambil dari CPU-Z adalah sebagai berikut

Unboxing

Perlengkapan inilah yang didapat dari paket penjualan Acer Swift 3. Sayang memang, steker yang didapat bukanlah standar Indonesia. Jadi, pengguna harus membeli sebuah konverter lagi agar bisa mengisi baterai pada laptop ini.

ACER Swift 3 - Charger

Desain

Badan yang kokoh dari Acer Swift 3 saya sudah rasakan semenjak mengeluarkannya dari kotak paket penjualan. Hal tersebut disebabkan oleh bahan aluminium yang digunakan pada laptop tipis ini. Warna perak yang digunakan juga menggambarkan bahan dasar yang digunakan untuk casing-nya.

ACER Swift 3 - Kanan

Layar yang digunakan pada Acer Swift 3 menggunakan jenis IPS. Resolusi dari layar tersebut adalah 1920×1080 dengan dimensi 14 inci. Dengan bingkai yang tipis, membuat dimensi dari Swift 3 menjadi seperti laptop dengan layar 13,3 inci. Layarnya sendiri sangat nyaman digunakan untuk menonton video dengan resolusi full HD.

ACER Swift 3 - Keyboard layoyt

Keyboard yang digunakan pada Acer Swift 3 cukup nyaman untuk digunakan. Saat digunakan, tombolnya yang cukup besar membuat jari tangan saya pas saat menekannya. Keyboard ini sendiri juga sudah memiliki LED backlight yang sangat membantu saat mengetik di ruang dengan cahaya yang rendah. Touchpad yang ada pada bagian bawah keyboard-nya juga nyaman dan responsif saat digunakan.

ACER Swift 3 - Sisi Kiri

Pada sisi kanannya akan ditemukan sebuah audio port 3,5 mm, USB 2.0, LED indikator, serta Kenshington lock. Pada sisi kirinya ditemukan port untuk mengisi daya, USB-C, HDMI, serta USB 3.2. Tidak ditemukan adanya reader untuk microSD pada laptop ini sehingga pengguna harus membelinya secara terpisah.

Pengujian

Acer Swift 3 menggunakan prosesor AMD Ryzen 5 4500U yang baru diluncurkan pada tahun 2020 ini. Dengan kecepatan 2,3 GHz, prosesor enam inti dan enam thread ini bisa berjalan di kecepatan 4 GHz dalam kondisi tertentu. TDP-nya sendiri di-rating pada 15 watt. Dengan proses pabrikasi 7 nm juga membuatnya tidak menghasilkan panas yang berlebih.

AMD Ryzen 5 4500U sendiri menggunakan GPU terintegrasi yang saat ini dinamakan sebagai AMD Radeon Graphics. Dengan menggunakan 6 core, GPU ini juga dikenal dengan nama Vega 6. GPU terintegrasi ini ternyata juga memiliki kinerja yang cukup untuk menjalankan game-game yang ringan seperti Valoran dan CS: GO.

ACER Swift 3 - 04

Jika dipakai untuk bekerja, maka laptop ini sudah tidak usah diragukan lagi. Software office dan editing seperti Microsoft Office dan Adobe Photoshop juga membutuhkan hardware acceleration dari kartu grafis. AMD Radeon Graphics yang memiliki clock 1,5 GHz ini tentu sudah lebih dari cukup dalam membantu meningkatkan kinerja dari software-software tersebut.

RAM yang digunakan pada laptop ini adalah LPDDR4 dengan kapasitas 8 GB. Jika kita lihat dari deteksi CPU-Z, Acer Swift 3 sudah menggunakan mode Dual Channel. Sayangnya, kapasitas RAM pada laptop ini sudah tidak bisa lagi ditambahkan. Jadi jika menginginkan kapasitas yang lebih besar, Anda harus berkonsultasi dulu dengan Acer apakah menyediakan varian lain dengan RAM lebih besar.

Pada pengujian kali ini, saya kembali membawa laptop dengan prosesor Ryzen 7 3700U dan hasil pengujian Acer Swift 3 dengan prosesor Ryzen 7 4700U. Mari kita lihat seberapa kencang kinerja dari Ryzen 5 4500U ini dibandingkan dengan sang pendahulu dan “kakaknya”. Berikut adalah hasil benchmark-nya.

Baterai

DailySocial menguji laptop yang satu ini berdasarkan berapa lama sebuah perangkat bisa menonton file video 1080p dengan container file MP4. Perlu diketahui bahwa tidak satu tes baterai pun yang mampu memberikan hasil yang sama dengan penggunaan sehari-hari. Hanya saja, sebuah riset pernah dilakukan untuk mengukur pemakaian sebuah laptop.

Hasilnya, untuk nonton video, laptop yang satu ini ternyata bisa bertahan selama 11 jam 30 menit. Tentu saja saat digunakan dalam menggunakan Office ringan, hasilnya bisa jadi lebih lama. Tetapi jika digunakan untuk melakukan rendering video dan bermain game, sepertinya akan lebih cepat habis.

ACER Swift 3 - 03

Acer juga menjanjikan pengisian baterai cepat pada Swift 3. Saya pun langsung mencoba janji tersebut setelah laptop mati dari pengujian baterai. Hasilnya, saya mendapatkan dari kondisi mati sekitar 6% ke 100% dengan waktu 1 jam 50 menit saja.

Verdict

Selama ini, laptop dengan dimensi yang ramping dan bobot yang ringan selalu menggunakan prosesor buatan Intel. Saat ini, Acer merupakan salah satu vendor laptop yang berhasil menelurkan lagi laptop dengan kinerja tinggi namun menggunakan prosesor dari AMD. Acer Swift 3 adalah nama dari laptop tersebut dan kembali menggunakan AMD Ryzen Mobile.

Kinerja yang ditawarkan oleh Acer Swift 3 yang menggunakan AMD Ryzen 5 4500u memang kencang. Dengan daya yang sama, kinerjanya bahkan mencapai 50% dari generasi pendahulunya. Hal tersebut menyebabkan performa laptop secara keseluruhan lebih baik dari sebelumnya. Kinerja game juga akan meningkat, walaupun akan tertahan oleh GPU terintegrasi yang digunakan.

Kinerja baterai yang digunakan pada Acer Swift 3 juga cukup memukau. Hal tersebut dikarenakan daya tahannya bisa melebihi 11 jam dari pengujian yang saya lakukan. Pengisian baterainya juga tidak terlalu lama, hanya sekitar dua jam saja untuk bisa dipakai selama seharian.

Acer Swift 3 dengan Ryzen 5 4500U dijual dengan harga Rp. 9.999.000. Sayang memang, versi Ryzen 7 4700U tidak dijual di Indonesia secara resmi. Walaupun begitu, dengan harga tersebut konsumen akan disajikan dengan kinerja yang tinggi dengan baterai yang tahan lama tanpa harus keberatan saat dibawa ke mana saja.

Sparks

  • Kinerja tinggi dengan AMD Ryzen 5 4500U
  • Daya tahan baterai yang sangat baik
  • Dimensi yang ramping dan tipis
  • Bobot yang ringan
  • Casing aluminium yang membuatnya terasa kokoh

Slacks

  • Absennya slot microSD
  • Tidak bisa menambah RAM
  • Tombol Power yang menyatu dengan keyboard membuat bisa tertekan secara tidak sengaja.

[Review] Lenovo IdeaPad Flex 5i, Laptop Convertible yang Serbabisa

Work from home dan perubahan sistem belajar mengajar membuat permintaan laptop dan tablet meningkat di tengah pandemi. Meski tablet semakin powerful, perangkat ini masih punya beberapa keterbatasan seperti minimnya port hingga dukungan ekosistem aplikasi.

Bila kebutuhan Anda cukup kompleks, tetapi menginginkan perangkat yang fleksibel untuk mendukung kreativitas – maka laptop convertible 2-in-1 seperti Lenovo IdeaPad Flex 5i bisa menjadi jawabannya. Lenovo merancang laptop ini untuk para generasi Z dan millennial dengan engsel yang dapat ditekuk 360 derajat dan dilengkapi aksesori stylus digital pen guna mempermudah bikin konten. Langsung saja, berikut review Lenovo IdeaPad Flex 5i selengkapnya.

Desain Convertible

Review-Lenovo-IdeaPad-Flex-5i-2

Dari sisi tampilan, IdeaPad Flex 5i mengadopsi desain khas laptop Lenovo pada umumnya yang memberikan kesan elegan dan minimalis. Unit yang saya review berwarna platinum grey, bodinya terbuat dari material plastik polikarbonat dengan finishing matte. Bagian tutupnya polos tanpa motif dan hanya ada tulisan Lenovo di pojok kanan bawah.

Berlayar 14 inci, laptop ini punya dimensi 321,5×217,5 mm dengan ketebalan 17,9 mm dan 20,8 mm di sisi tebalnya. Bentuknya masih terbilang cukup ramping, meski tidak terlalu tipis tetapi dengan bobot 1,65 kg laptop masih dapat ditangani dengan baik di mode tablet dengan dua tangan.

Review-Lenovo-IdeaPad-Flex-5i-5

Nah yang menjadi daya tarik IdeaPad Flex 5i ialah kemampuan multimode berkat engsel 360 derajat seperti laptop premium Yoga series. Di mana selain mode laptop sebagai yang utama untuk komputasi sehari-hari, kita juga bisa menggunakan dalam mode tent, stand, dan tablet untuk penggunaan dengan skenario lebih luas.

Saat saya tekuk, mekanisme engselnya terasa solid dan tidak menimbulkan suara. Sistem Windows 10 akan mendeteksi dan menyarankan kita beralih ke mode tablet. Dukungan Digital Pen dengan sensitivitas hingga 4096 level, aksi corat-coret, mencatat, menggambar, hingga editing foto di Lightroom terasa sangat menyenangkan.

Review-Lenovo-IdeaPad-Flex-5i-4

Lenovo menyediakan Pen Settings untuk menyesuaikan dua tombol di Digital Pen dan level sensitivitasnya. Pada mode tablet, antarmuka dan pengalaman penggunanya masih jauh tertinggal dibanding Android dan iPadOS. Ini pekerjaan rumah yang besar untuk Microsoft dan pembuat laptop convertible.

Untuk konektivitas kabelnya, di sisi kanan terdapat dua port USB 3.1 (Gen 1), SD card reader yang berguna bagi fotografer dan video content creator, serta tombol power. Lalu, di sisi kiri ada power in untuk mengisi daya, port HDMI 1,4b, port USB Type-C (Gen 1) yang mendukung DisplayPort dan Power Delivery, serta combo audio jack.

Review-Lenovo-IdeaPad-Flex-5i-6 Review-Lenovo-IdeaPad-Flex-5i-7

Namun untuk konektivitas nirkabelnya Lenovo belum membekalinya dengan WiFi 6, agak disayangkan untuk laptop keluaran tahun 2020 di rentang harga belasan juta. IdeaPad Flex 5i masih mengandalkan 2×2 WiFi 5 (802.11 ac) dan Bluetooth 4.2.

Layar dan Keyboard

Review-Lenovo-IdeaPad-Flex-5i-8

Layar 14 inci IdeaPad Flex 5i mengandalkan panel touchscreen berjenis IPS beresolusi 1920×1080 piksel dan mendukung input hingga 10 titik. Sebagian bezel samping layarnya menggunakan kaca yang memberi kesan premium dan bezelnya cukup tipis dengan 88% Active Area Ratio. Bagian kanan dan kirinya hanya 7mm, sedangkan di atas 9mm dan bawah 10mm.

Kualitasnya sudah mencukupi untuk kebutuhan umum seperti komputasi sehari-hari, aktivitas kreatif editing foto dan video, hingga multimedia seperti nonton film dan bermain game. Namun dukungan warna gamut 45% NTSC, membuatnya kurang cocok digunakan untuk aktivitas yang membutuhkan akurasi warna tinggi dan solusinya Anda harus berinvestasi membeli monitor.

Selain itu lapisan glossy memang memberikan tampilan warna yang cemerlang. Namun dengan tingkat kecerahan maksimum 250 nits akan memengaruhi kenyamanan saat digunakan di luar ruangan.

Review-Lenovo-IdeaPad-Flex-5i-9

Untuk menjaga privasi dan keamanan pengguna, IdeaPad Flex 5i memiliki fingerprint reader untuk otentikasi sehingga bisa masuk ke sistem Windows 10 tanpa perlu mengetikkan kata sandi. Serta, privacy shutter atau penutup webcam yang secara fisik memblokir kamera saat tidak digunakan.

Layout keyboard-nya berdesain chiclet tanpa numpad dan dilengkapi backlit berwarna putih dengan dua level kecerahan, tekan kombinasi tombol fn + space untuk mengaturnya. Kemudian pada bagian tengah dari palm rest terdapat touchpad yang cukup besar, letaknya sejajar dengan tombol space sehingga tidak mudah tersentuh tangan saat mengetik. Karena dilengkapi dengan driver Microsoft Precision, touchpad ini memiliki beberapa fungsi gesture yang bisa diaplikasikan untuk kontrol dan navigasi.

Pada sisi kanan dan kiri keyboard terdapat dual speaker yang didukung teknologi Dolby Audio. Keluaran suaranya tidak terlalu lantang, tapi terdengar jernih karena speaker tersebut menghadap ke atas sehingga tidak tertahan.

Hardware & Performa

Review-Lenovo-IdeaPad-Flex-5i-3

Lenovo IdeaPad Flex 5i hadir dalam dua konfigurasi, ada yang ditenagai oleh prosesor Intel Core generasi ke-10 dan tersedia juga dalam satu versi AMD Ryzen 5 4500U. Detail harga dan spesifikasinya sebagai berikut:

Harga Prosesor GPU RAM Storage
Rp9.599.000 Intel Core i3-1005G1 Intel IRIS Plus Graphics 8GB 512GB
Rp12.099.000 Intel Core i5-1035G1 NVIDIA GeForce MX330 8GB 512GB
Rp16.299.000 Intel Core i7-1065G7 NVIDIA GeForce MX330 16GB 1TB
Rp10.299.000 AMD Ryzen 5 4500U AMD Radeon Graphics 8GB 512GB

Dalam setiap pembelian IdeaPad Flex 5i akan mendapatkan Lenovo digital pen dan dilengkapi dengan Microsoft Office Home & Student 2019 senilai Rp1.799.000. Selain itu, Lenovo Indonesia memberikan rangkaian layanan yaitu Accidental Damage Protection dan Premium Care selama dua tahun.

Unit review Lenovo IdeaPad Flex 5i yang saya uji merupakan varian tertinggi dengan Intel Core i7-1065G7 generasi ke-10 Ice Lake. Didukung discrete graphics NVIDIA GeForce MX330 2GB GDDR5, RAM 16GB DDR4 3200 MHz dual channel terpasang on board, dan penyimpanan SSD M.2 2280 NVME TLC berkapasitas 1TB.

Prosesor Intel Core i7-1065G7 ini memiliki arsitektur 10nm dengan 4 core dan 8 thread, base clock 1,3 GHz, boost clock hingga 3,9GHz, 8MB Intel Smart Cache, dan TDP 15W. Juga telah dilengkapi teknologi kecerdasan buatan Intel Deep Learning Boost dengan integrated graphics Intel Iris Plus Graphics untuk akselerasinya.

Salah satu manfaatnya bisa dirasakan saat menggunakan tool selection di Photoshop dan melakukan Auto Reframe di Premiere Pro untuk mengubah video 16:9 menjadi video vertikal 9:16 dengan subjek video tetap berada dalam frame. Berikut hasil dari sejumlah aplikasi benchmark.

No Pengujian Skor
1 GeekBench 4 Single Core 1279
2 GeekBench 4 Multi Core 4233
3 PCMark 10 4398
4 Cinebench R15 823
5 Cinebench R20 1757
6 3DMark Sky Diver 9627
7 3DMark Cloud Gate 12401
8 3DMark Fire Strike Extreme 1512
9 3DMark Fire Strike 3097
10 3DMark Ice Storm Extreme 70462

Untuk IdeaPad Flex 5i varian paling top, kombinasi hardware di atas memang terbilang powerful. Komputasi harian dan bekerja secara multitasking, hingga beragam aktivitas yang menuntut performa seperti editing foto, video, desain grafis, hingga main game kasual dan eSports bisa dijalankan dengan baik.

Dengan baterai berkapasitas 52,5 Wh, laptop ini diklaim dapat bertahan hingga 10 jam penggunaan untuk menonton video 1080p. Lengkap dengan fitur rapid charge yang memungkinkan mengisi daya laptop hingga 80% hanya dalam waktu satu jam saja. Pengaturan personalisasi lebih lanjut, bisa diakses lewat aplikasi Lenovo Vantage untuk mengaktifkan fitur rapid charge, beralih thermal mode, Flip to Boot, dan banyak lagi.

Verdict

Review-Lenovo-IdeaPad-Flex-5i-10

Sebagai laptop convertible 2-in-1, IdeaPad Flex 5i adalah laptop yang ‘serbabisa’ dan ‘aman’ karena hampir setiap aspeknya kuat. Kemampuan multimode dan performa yang cukup mumpuni, membuatnya dapat diandalkan untuk bekerja atau belajar, hiburan, hingga aktivitas kreatif berkat dukungan digital pen.

Namun sebagai laptop mainstream yang menyasar segmen menengah, IdeaPad Flex 5i memang dirancang untuk pengguna umum, jadi tidak akan memuaskan keinginan semua orang. Langkah terbaik sebelum memutuskan membeli laptop ini adalah mengenali kebutuhan Anda.

Sparks

  • Fingerprint reader dan webcam privacy shutter
  • Kemampuan multimode berkat engsel 360 derajat
  • Dukungan stylus digital pen untuk aktivitas kreatif
  • Prosesor Intel Core i7-1065G7 yang powerful

Slacks

  • Bodinya sedikit agak tebal
  • Belum dibekali WiFi 6

 

Dell Membarui Laptop Ultra Thin XPS 13 dan XPS 13 2-in-1 dengan Prosesor Intel Tiger Lake

Dell telah mengumumkan versi terbaru dari laptop ultra thin premiumnya yaitu XPS 13 dan XPS 13 2-in-1. Kedua laptop ini sudah ditenagai oleh prosesor Intel Core Tiger Lake generasi ke-11 dengan integrated graphics Intel Iris Xe.

Selain mengandalkan prosesor generasi terbaru yaitu yaitu mulai dari Intel Core i3-1115G4 hingga yang tertinggi i7-1185G7, XPS 13 dan XPS 13 2-in-1 juga menggunakan modul RAM terbaru LPDDR4X 4.267MHz dengan opsi kapasitas 8GB, 16GB, dan hingga 32GB. Sementara, penyimpanannya berbasis SSD dengan kapasitas 256GB, 512GB, dan 1TB PCIe.

Tentu saja, mereka juga dibekali dengan konektivitas kabel dan nirkabel terbaik yaitu Thunderbolt 4 dan Intel WiFi 6 (Gig+). Port USB Type-C tersebut juga mendukung teknologi Power Delivery dan DisplayPort.

Keduanya mengemas layar InfinityEdge berukuran 13,4 inci dengan resolusi 4K UHD+ atau Full HD+ dalam aspek rasio 16:10 yang memberikan sedikit ruang ekstra untuk kemudahan proses multitasking. Dell XPS 13 series juga mendapatkan keyboard dengan desain edge-to-edge yang hampir luber sampai ke sisi samping dengan keycaps dan ukuran touchpad lebih besar.

Dell juga mengumumkan XPS 13 Developer Edition, yang membedakannya dalah sistem operasi yang digunakan berbasis Linux. Laptop ini menjadi yang pertama yang menjalankan Ubuntu 20.04 LTS dan Dell juga menyediakan unduhan Ubuntu 20.04 LTS gratis untuk pengguna XPS 13 edisi standar.

Untuk harganya, Dell XPS 13 dibanderol mulai dari US$999 atau sekitar Rp14,9 jutaan. Sementara, Dell XPS 13 2-in-1 dijual mulai dari US$1.249 atau Rp18,6 jutaan, tersedia dalam warna platinum silver dan frost/arctic white.

Sumber: TheVerge

Yoga Slim 7 Gunakan NVIDIA GeForce MX350 dan Intel Core i 10th Gen, Diluncurkan di Indonesia

Laptop Thin and Light di pasar Indonesia pun kembali ramai dengan munculnya perangkat baru dari Lenovo. Kali ini, Lenovo memperkenalkan Yoga Slim 7 untuk tahun 2020 yang disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube. Lalu apa yang menarik dari laptop baru dari Lenovo ini?

Dengan membawa nama Yoga Slim, berarti dimensi yang dimiliki oleh laptop ini cukup tipis dan membawa bobot yang ringan. Yoga Slim 7 edisi 2020 ini memiliki ketebalan yang hanya 14,7 mm dan bobot 1,4 kg saja. Laptop ini menggunakan material aluminium sehingga membuatnya menjadi lebih kokoh.

Yoga Slim 7

Lenovo Yoga 7 kali ini hadir dengan dua macam dimensi layar, yaitu 14 inci dan 15 inci. Untuk urusan audio, Yoga 7 juga sudah dipasangkan Dolby Atmos yang memiliki suara yang lebih mendetil.

Laptop tipis ini ternyata memiliki ketahanan daya baterai yang cukup panjang, yaitu sekitar 14 jam. Uniknya, Lenovo juga menyematkan teknologi Rapid Charge Pro, yang mampu mengisi baterai 50% dalam waktu 30 menit saja.

Dengan menggunakan Intel Ice Lake, tentu saja kinerja dari laptop ini akan menjadi lebih kencang. Untuk menjaga suhunya, Lenovo juga menggunakan AI Adaptive Intelligent Cooling yang membuat lebih dingin dan memperpanjang masa baterai.

Untuk laptop yang satu ini, Lenovo memberikan garansi yang cukup unik, di mana akan mengganti kerusakan karena kesalahan pengguna yang tidak disengaja. Hal tersebut seperti ketumpahan kopi, jatuh, LCD retak, tegangan listrik, dan lainnya. Semua akan akan diganti sampai senilai Rp. 1.250.000.

Yoga slim 7 depan belakang

Terakhir, Lenovo Yoga Slim 7 menggunakan GPU NVIDIA GeForce MX350 yang kinerjanya sudah cukup untuk menjalankan game-game dengan setting rendah. Lenovo juga bakal memboyong Yoga Slim 7 versi AMD Ryzen 7 seri 4000 ke Indonesia. Menurut rilis yang saya dapatkan, harganya hanya terpaut satu juta rupiah saja.

Harga dari Lenovo Yoga Slim 7 versi Intel di mulai dari Rp. 13.999.000 dan versi AMDnya akan memiliki harga Rp. 12.999.000. Dan selama New Normal, versi Intel-nya bisa dipesan melalui Shopee, Blibli, dan Tokopedia.

 

Gunakan Intel Core 10th Gen, Dell Gelontorkan Empat Laptop Baru

Beberapa bulan yang lalu, Intel mulai melengkapi prosesor mereka yang termasuk dalam generasi ke 10, yaitu Intel Ice Lake dan Cascade Lake. Keduanya memiliki arsitektur yang berbeda, namun dijadikan dalam satu generasi oleh Intel. Kelas Ice Lake tentu lebih baik dari Cascade Lake dan mengusung proses pabrikasi 10 nm berbanding 14 nm.

Pada akhirnya, laptop yang menggunakan prosesor generasi ke 10 dari Intel ini datang. Kali ini, Dell adalah yang memasukkan laptop-laptop mereka dengan prosesor baru tersebut. Dell juga mengaku bahwa laptop yang mereka luncurkan kali ini masuk dalam verifikasi Project Athena buatan Intel.

Dell XPS Inspiron 10Gen - Launch

Dell mengundang DailySocial dalam sebuah acara peluncuran yang diadakan pada Ballroom Thamrin Nine, Jakarta pada tanggal 29 Oktober 2019 lalu. Pada acara tersebut Dell meluncurkan laptop dari seri XPS dan Inspiron.

Pada seri XPS, Dell meluncurkan XPS 13 2 in 1 7390 yang menggunakan prosesor Intel Ice Lake, yang pertama digunakan oleh perusahaan asal Amerika ini. Seri ini juga mengusung baterai yang dapat bertahan hingga 10 jam pada layar UHD+. Selain itu, laptop ini juga menggunakan AX1650 dengan cip WiFi 6 dari Intel yang lebih kencang 3x lipat.

Dell XPS Inspiron 10Gen - XPS 13

Dengan menggunakan Intel Core i7 1065G7, laptop ini secara otomatis juga menggunakan IGP Iris Plus dengan 64 EU. Penyimpanannya juga sudah menggunakan SSD NVMe PCIe 3.0 x4 dengan kapasitas hingga 1 TB. Untuk RAM, Dell menggunakan tipe LPDDR4x 3733 MHz dengan kapasitas sampai 32 GB. Harganya sendiri adalah Rp. 39.999.000 untuk 16GB/512GB dan Rp. 44.999.000 32GB/1TB.

Pada seri Inspiron, ada tiga laptop yang diperkenakan. Yang pertama adalah Inspiron 2 in 1 7391. Laptop ini juga menggunakan pena sebagai stylus untuk menggambar pada layarnya. Berbeda dengan XPS, tipe Inspiron menggunakan Intel Cascade Lake.

Dell XPS Inspiron 10Gen - Inspiron 7000

Untuk Inspiron 2 in 1 7391 menggunakan Intel Core i5 10210U atau i7 10510U. Cascade Lake tidak menggunakan IGP IRIS, namun menggunakan Intel UHD. RAM yang terpasang adalah DDR4 dengan kecepatan 2400 MHz berkapasitas 8 dan 16 GB. Penyimpanannya menggunakan SSD M.2 PCIe  NVMe. Harga jualnya mulai dari Rp. 17.199.000 sampai dengan Rp. 25.999.000.

Yang Selanjutnya adalah Dell Inspiron 5490 dan 5391 yang menggunakan form factor Clamshell. Untuk 5490, prosesor yang dugunakan sama dengan 7391, namun untuk 5391 ada tambahan, yaitu Core i3 10110U. Keduanya juga datang dengan pilihan menggunakan grafis IGP atau NVIDIA GeForce MX250 (5391) dan MX230 (5490).

Dell XPS Inspiron 10Gen - Inspiron 5490

Untuk 5490, Dell menjualnya dari harga Rp. 11.599.000 sampai dengan Rp. 14.999.000. Sedangkan untuk 5391, Dell menjual dari harga Rp. 8.799.000 hingga Rp. 15.399.000.

Saya sempat mencoba mengutak atik XPS 13 2 in 1 7390 pada saat acara peluncuran tersebut. Memang laptop yang satu ini terasa ringan saat diangkat. Sayang memang, belum banyak aplikasi yang diinstal sehingga pengunjung hanya dapat mencoba sebatas Windows 10 saja. Akan tetapi, memang laptop ini terasa responsif.

Dell XPS Inspiron 10Gen - Inspiron 5390

[Review] Zenbook UX433: Kencang Berbadan 13 inci dengan NumPad

ASUS memulai tahun 2019 ini dengan meluncurkan beberapa laptop yang ditujukan untuk para pengguna premium. Laptop premium ASUS sendiri masih memiliki nama Zenbook, yang memiliki desain lebih tipis dari seluruh laptop yang mereka miliki. Selain tipis, Zenbook juga kerap memiliki bobot yang lebih ringan sehingga mudah dibawa kemana-mana.

Zenbook UX433 -

Dari tiga jenis laptop tipis yang diluncurkan oleh ASUS, DailySocial pun kedapatan Zenbook UX433 dengan dimensi layar 14 inci. Zenbook UX433 yang kami dapatkan memiliki bezel yang sangat tipis yang membuat dimensi laptop secara keseluruhan mirip dengan laptop 13 inci. Hal unik lainnya adalah tersedianya tombol numerik pada laptop tipis ini.

Zenbook lini terbaru ini menurunkan desain yang didapat dari ASUS Zephyrous, yang memanfaatkan layar untuk menaikkan badan laptop. Hal ini tentu membuat aliran udara untuk mendinginkan prosesor lebih baik tanpa harus menambah ketebalan laptop.

Laptop ini memiliki spesifikasi sebagai berikut:

Prosesor Intel Core i7 8565U 4C/8T 1,8 GHz up to 4,6 GHz
GPU Intel UHD 620 / NVIDIA MX150
RAM 16 GB LPDDR3 Single Channel
Storage SSD 512 GB PCIe
Layar 14 inci 1920×1080 LED Backlit
OS Windows 10
Bobot 1.19 KG
Dimensi 319 x 199 x 15,9 mm
Baterai 3 cell 50 Wh Li-Poly

Dengan menggunakan prosesor Intel dengan arsitektur Whiskey Lake, membuat kinerja komputasi lebih baik. Selain itu, menggunakan graphics card dari NVIDIA MX150 pun membuat kinerja grafis pada laptop ini bisa menjalankan beberapa game dengan cukup baik.

Untuk hasil dari CPU-Z dan GPU-Z adalah sebagai berikut:

Di dalam paket penjualannya ditemukan charger yang memiliki bobot ringan.

Zenbook UX433 - Charger

Desain

Model yang DailySocial dapatkan kali ini adalah berwarna biru tua atau kalau bahasa kekiniannya adalah Navy Blue. ASUS sendiri menamakannya Royal Blue. Dan seperti kebanyakan notebook ASUS, pada sisi atasnya diukir dengan motif garis-garis lengkungan bundar yang membuatnya terlihat elegan. Saat dipegang, ternyata notebook ini menggunakan bahan metal pada badannya.

Zenbook Classic UX433 saat ini memiliki sertifikasi militer sehingga memiliki ketahanan yang lebih baik dibandingkan dengan laptop sekelas. ASUS sudah melakukan pengujian dengan menjatuhkan laptop ini dengan ketinggian tertentu, tes pada suhu tinggi dan rendah, dan lain sebagainya.

Ada beberapa fitur yang sepertinya hilang pada Zenbook Classic UX433 ini. Pertama, laptop ini tidak memiliki fungsi layar sentuh. Selain itu, pada sisi kanan ini masih terdapat sebuah USB 2.0, bukannya memperbanyak USB 3.0. Untuk yang satu ini, ASUS mengatakan bahwa untuk menambah sebuah USB 3.0, mereka harus memperbesar SoC yang ada dengan menambah satu chip lagi.

Selain kekurangan tersebut, ada banyak kelebihannya. Salah satunya adalah sistem ergolift yang mengangkat badan laptop dengan menggunakan ujung bawah dari badan layar hingga membentuk sudut 3 derajat. Hal ini akan meningkatkan tiga hal: ruang untuk pendinginan, ruang untuk meningkatkan kualitas audio dari speaker Harman Kardon, serta meningkatkan tingkat ergonomis dari keyboard-nya.

Pada bagian layarnya terdapat empat bezel tipis yang bernama NanoEdge Design. Dengan sisi kanan dan kirinya yang hanya 2.9 mm serta 3.3 mm pada bagian atas dan bawahnya membuat layarnya memiliki rasio layar berbanding badan sebesar 92%.

Hal unik lainnya adalah NumberPad. Setelah tidak ditemukan lagi cara untuk menempatkan numpad, ASUS pun menempatkan fungsi yang selalu ditemukan pada keyboard penuh pada touchpad-nya. Fungsi ini juga dapat dinyalakan dan dimatikan dengan menekan tombol pada sisi kanan atas touchpad-nya. Jadi, mereka yang suka bekerja dengan menggunakan numpad tentu dapat dengan mudah menggunakan Numberpad.

Laptop ini sudah menggunakan sistem operasi Windows 10 asli. Hal tersebut merupakan kerja sama ASUS dan Microsoft yang menyediakan sistem operasi asli pada setiap laptop ASUS.

Pengujian

ASUS Zenbook Classinc UX433 menggunakan platform Intel  Whiskey Lake dengan prosesor dual core Intel Core i5-8565U dengan TDP 15 watt. Dengan core terbaru dari Intel tersebut, tentu saja laptop ini sangat bertenaga. Prosesor ini memiliki empat inti dengan delapan threads, sehingga seperti memiliki sebuah komputer desktop saja.

Untuk mengerjakan grafis tingkat tinggi, laptop ini sudah dilengkapi dengan NVIDIA GeForce MX150. Dengan grafis tersebut, tentu saja laptop ini dapat menjalankan game-game dengan setting medium ke bawah. Sayangnya, karena keterbatasan waktu, kami tidak sempat melakukan pengujian game.

Baterai

DailySocial menguji laptop yang satu ini berdasarkan berapa lama sebuah perangkat bisa menonton file video 1080p. Perlu diketahui bahwa tidak satu tes baterai pun yang mampu memberikan hasil yang sama dengan penggunaan sehari-hari. Hanya saja, sebuah riset pernah dilakukan untuk mengukur pemakaian sebuah laptop. Hasilnya, untuk nonton video, laptop yang satu ini ternyata hanya bisa bertahan selama 14 jam 23 menit! Tentu saja saat digunakan dalam menggunakan Office ringan, hasilnya bisa lebih lama. Tetapi jika digunakan untuk bermain game, sepertinya akan lebih cepat habis.

Verdict

Sebuah laptop dengan dimensi yang kecil kerap memiliki kinerja prosesor yang tinggi, namun tidak pada sisi grafis. Oleh karena itu, ASUS pun memberikan solusi dengan mengeluarkan serangkaian laptop tipis dengan nama Zenbook Classic. Ada tiga jenis, UX333, UX433, dan UX533.

Zenbook UX433 - Top

Kinerja yang dimiliki oleh laptop tipis ini memang tidak bisa diremehkan. Dengan menggunakan prosesor terbaru dari Intel membuatnya lebih kencang untuk mengerjakan pekerjaan seperti office dan editing foto. Untuk pengerjaan lainnya dengan menggunakan solusi grafis, seperti editing video dan 3D, laptop ini juga cocok karena menggunakan NVIDIA GeForce MX150.

Bermain game pada laptop ini juga bisa dilakukan dengan baik karena grafis dari NVIDIA. Namun, jangan berharap bahwa kinerjanya akan menjadi lebih baik karena MX150 tidak dapat menjalankan game dengan setting rata kanan. Jika menggunakan setting low, di atas kertas akan banyak game yang dapat dijalankan.

RAM yang ada pada laptop ini, sayangnya, ada pada mode single channel, yang membuatnya tidak dapat bekerja secara maksimal. Selain itu, tidak ada pilihan untuk menambahkan RAM sehingga tidak dapat dijalankan dalam mode dual channel.

Harga yang ditawarkan oleh ASUS untuk Zenbook UX433 ini bervariasi, namun untuk model yang kami uji, nilainya adalah Rp. 22.999.000. Harganya memang cukup tinggi, namun sepertinya cukup standar untuk sebuah laptop berdimensi tipis.

Sparks

  • Kinerja tinggi
  • Ergolift
  • Tidak panas
  • Daya tahan baterai tinggi
  • Charger cukup ringan
  • Numberpad
  • Standarisasi Militer

Slacks

  • Harga cukup mahal
  • USB 2? Sepertinya lebih baik langsung USB 3 saja
  • Belum layar sentuh

ASUS Luncurkan Zenbook Classic UX 333, 433, dan 533

Awal tahun 2019 dimulai oleh ASUS dengan meluncurkan seri Zenbook terbaru, yaitu Zenbook 13 UX 333, Zenbook 14 UX 433, dan Zenbook 15 UX 533. ASUS menyebut laptop tipis terbarunya ini dengan lini Zenbook Classic karena merupakan penerus dari Zenbook yang pertama mereka luncurkan.

ASUS Zenbook Classic - Launch

Peluncuran ketiga jenis laptop tersebut diadakan pada hotel Pullman Central Park pada tanggal 17 Januari 2019. Sasarannya adalah para generasi muda yang aktif, kaum millenial, dan para konten kreator agar lebih produktif dalam aktivitasnya sehari-hari. Kami pun sudah pernah melakukan sneak peek pada ketiga laptop ini sebelumnya.

ASUS Zenbook Classic - Ergolift

Laptop ini sudah ditenagai dengan prosesor Intel Core i7 generasi 8 dengan arsitektur Whiskey Lake, sehingga memiliki kinerja yang tinggi. Beberapa model juga dilengkapi dengan NVIDIA GeForce MX150 atau GTX 1050. Asus membuatnya dengan bahan yang kuat sehingga ketiganya diklaim mengantongi sertifikasi Military Grade MIL-STD-810G. Oleh karena itu, seharusnya laptop-laptop ini memiliki tingkat ketahanan yang sangat tinggi.

ASUS Zenbook Classic - UX433

Ketiga laptop ini hadir dengan tiga warna berbeda, yaitu Royal Blue, Icicle Silver, dan Burgundy Red. Pada model tertentu, ASUS sudah menyematkan fasilitas NumberPad, sebuah tombol numpad yang ada pada touchpad-nya, sehingga pengguna yang masih membutuhkan numpad dapat menggunakannya dengan mudah.

Asus menjual ZenBook Classic UX 333 dan UX 433 ini mulai dari harga Rp 15.299.000 untuk ZenBook 13 UX333F dan ZenBook 14 UX433 yang menggunakan Intel Core i5 dan SSD 256GB. Untuk ZenBook 13 dan ZenBook 14 yang menggunakan storage 512GB dijual Rp 18.299.000. Sementara ZenBook 13 dan ZenBook 14 dengan Core i7 dijual Rp 22.999.000.

ASUS Zenbook Classic UX333

Harganya Sama?

Cukup membingungkan, ASUS menjual Zenbook UX333 dan UX433 dengan harga yang sama. Padahal, keduanya memiliki dimensi layar yang berbeda. Biasanya, dimensi layar 14 inci dijual lebih mahal dari 13 inci.

ASUS Zenbook Classic - QnA

Jimmy Lin, South East Asia Regional Director dari ASUS mengatakan bahwa mereka memang sengaja membuat harganya sama. Hal ini dikarenakan ASUS melihat banyak yang menginginkan layar dengan dimensi 13 inci dan 14 inci. Hal tersebut membuat mereka ingin para konsumen memilih antara keduanya.

Sepertinya, ASUS sedang ingin melakukan tes pasar. Mereka sepertinya ingin mengetahui dimensi mana yang lebih banyak dibeli oleh konsumen di Indonesia. Hal tersebut dilakukan tentunya agar dapat menentukan strategi di masa depan. Lalu, yang mana yang akan Anda beli? Zenbook dengan dimensi layar 13 inci, 14 inci, atau 15 inci?