Pengertian dan Cara Membuat Laporan Laba Rugi, Lengkap dengan Contohnya

Laporan laba rugi adalah salah satu jenis laporan yang umum dibuat oleh bisnis dalam suatu periode tertentu. Contoh laporan laba rugi yang akan ditampilkan pada artikel ini dapat membantu Anda untuk menyusunnya apabila ini adalah kali pertama Anda.

Sebelum masuk ke contoh, simak terlebih dahulu pengertian laporan laba rugi dan langkah-langkah membuatnya di bawah ini.

Pengertian Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan jenis laporan keuangan yang berisi pendapatan dan beban bisnis yang menghasilkan nilai rugi atau laba bersih

Pembuatan laporan laba rugi ini tidak semata-mata hanya dokumentasi, melainkan ada tujuannya. Berikut ini adalah beberapa tujuan dari pembuatan laporan laba rugi:

  • Membantu menjelaskan kondisi keuangan bisnis di akhir periode
  • Sebagai bahan evaluasi apabila terdapat peningkatan atau penurunan biaya-biaya yang telah dikeluarkan.
  • Membantu menyusun strategi agar penjualan semakin meningkat.
  • Sebagai patokan dalam perhitungan besaran pajak perusahaan.

Dengan banyaknya tujuan pembuatan laporan laba rugi, laporan ini termasuk salah satu komponen yang wajib masuk ke dalam pembukuan dan tidak hanya dibuat oleh perusahaan-perusahaan besar saja, namun juga usaha kecil, mikro, dan menengah.

Cara Membuat Laporan Laba Rugi Bisnis

Sebagai salah satu jenis laporan yang memiliki banyak tujuan penting, membuat laporan laba rugi tidak bisa sembarangan. Terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan, mulai dari memilih periode laporan, membuat neraca percobaan, menghitung pendapatan, menentukan HPP, menghitung gross margin, menambahkan biaya operasi, hitung penghasilan, tambahkan pajak penghasilan, hingga hitung penghasilan neto.

Memilih Periode Laporan

Pembuatan laporan laba rugi umumnya dilakukan di akhir suatu periode. Periodenya tersendiri dapat dipilih sesuai dengan ketentuan bisnis Anda, apakah ingin membuatnya secara bulanan, triwulan, atau tahunan.

Membuat Neraca Percobaan

Neraca percobaan adalah dokumen internal yang berisi saldo akhir di setiap akun buku besar pada suatu periode tertentu. Informasi saldo akhir yang ada dalam neraca percobaan ini nantinya bisa Anda gunakan dalam membuat laporan laba rugi.

Menghitung Pendapatan

Langkah selanjutnya adalah menghitung total pendapatan bisnis Anda dalam periode yang telah Anda tentukan sebelumnya. Pendapatan yang dihitung adalah semua uang yang diperoleh untuk layanan Anda selama periode tersebut, meskipun Anda belum menerima semua pembayarannya.

Menentukan Harga Pokok Penjualan (HPP)

Setelah menghitung pendapatan, berikutnya Anda perlu menentukan harga pokok penjualan atau HPP. Anda bisa menentukan HPP dengan menghitung harga pokok produksi terlebih dahulu. Untuk tahap-tahap menghitung HPP, Anda bisa lihat di sini.

Menghitung Gross Margin

Gross margin atau margin kotor menunjukkan jumlah kotor yang Anda peroleh dari penjualan barang dan jasa Anda. Untuk mendapatkan nilai gross margin, Anda bisa mengurangi total pendapatan dengan total HPP pada laporan laba rugi Anda.

Menambahkan Biaya Operasional

Langkah keenam adalah menambahkan biaya operasional. Tepat di bawah garis gross margin, masukkan seluruh biaya operasional yang ada di laporan neraca saldo.

Menghitung Penghasilan

Nominal penghasilan bisa Anda dapatkan dengan mengurangi total biaya penjualan dan administrasi dari gross margin. Kemudian, masukkan jumlah yang Anda dapatkan di bagian bawah laporan laba rugi.

Menambahkan Pajak Penghasilan

Berikutnya, kalikan angka pendapatan sebelum pajak Anda dengan tarif pajak negara. Lalu, tambahkan di bawah angka penghasilan sebelum pajak pada laporan laba rugi Anda.

Menghitung Penghasilan Neto

Penghasilan neto adalah pendapatan bersih Anda. Anda bisa memperoleh nilainya dengan mengurangi pajak pendapatan dari angka pendapatan Anda sebelum pajak. Setelah itu, tambahkan ke baris terakhir dalam laporan laba rugi Anda.

Contoh Laporan Laba Rugi

Setelah mengetahui pengertian dan juga cara membuat contoh laporan laba rugi, berikut ini adalah contoh laporan laba rugi dari PT. Tulus Berkarya periode Desember 2021:

contoh laporan laba rugi

 

Nah, itu dia sedikit informasi mengenai contoh laporan laba rugi yang juga telah dilengkapi dengan definisi laporan laba rugi itu sendiri, serta langkah-langkah pembuatannya. Semoga informasi di atas dapat membantu Anda dalam menyusun laporan laba rugi bisnis Anda di setiap akhir periode.

Menghitung Harga Pokok Produksi sebagai Tolak Ukur Penjualan

Harga pokok produksi adalah salah satu elemen penting yang perlu dihitung untuk nantinya dijadikan tolak ukur harga penjualan. Cara menghitung harga pokok produksi sendiri terdiri dari beberapa langkah. Langkah-langkah menghitung harga pokok produksi akan dipaparkan lebih jelas pada artikel ini.

Pengertian dan Manfaat Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi barang hingga dapat dijual dalam suatu periode tertentu. Menghitung nilai harga pokok produksi dikatakan penting karena akan digunakan untuk menentukan harga jual barang agar perusahaan dapat memperoleh laba.

Selain sebagai tolak ukur harga jual, terdapat manfaat lainnya yang bisa Anda peroleh dengan menghitung nilai harga pokok produksi. Di antaranya adalah sebagai alat kontrol biaya produksi, untuk memantau realisasi biaya produksi, sebagai bahan perhitungan harga pokok penjualan (HPP) , sebagai bahan perhitungan laba dan rugi, dan membantu menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan di dalam neraca.

Cara Menghitung Harga Pokok Produksi

Seperti yang telah disampaikan di atas, menghitung harga pokok produksi terdiri dari beberapa langkah, antara lain menghitung bahan baku yang digunakan, lalu menghitung total biaya produksi. Setelah mendapatkan harga pokok produksi, Anda bisa melanjutkan ke perhitungan harga pokok penjualan (HPP), untuk menentukan harga jual barang.

Menghitung Bahan Baku yang Digunakan

Langkah pertama untuk memperoleh nilai harga pokok produksi adalah menghitung total bahan baku yang digunakan selama satu periode. Langkah ini sangat penting, terlebih lagi jika bisnis Anda adalah bisnis manufaktur, dimana bisnis Anda membuat produk dari bahan baku, bahan mentah, atau bahan setengah jadi.

Tak hanya itu, nilai dari perhitungan ini juga akan berguna untuk menghitung nilai total biaya produk yang ada di langkah selanjutnya.

Berikut adalah rumus menghitung bahan baku yang digunakan dalam produksi:

 

cara menghitung harga pokok produksi

 

Menghitung Total Biaya Produksi

Langkah berikutnya adalah menghitung total biaya produksi. Anda bisa menghitung total biaya produksi dengan menambahkan nilai bahan baku yang digunakan dengan nilai biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead produksi. Jika dirumuskan, maka menjadi seperti berikut ini:

 

cara menghitung harga pokok produksi

 

Menghitung Harga Pokok Produksi

Setelah mendapatkan nilai total biaya produksi, berikut ini adalah cara untuk menghitung harga pokok produksi:

 

cara menghitung harga pokok produksi

 

Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)

Apabila Anda telah mendapatkan nilai harga pokok produksi, berikutnya Anda bisa menghitung nilai harga pokok penjualan (HPP) dengan cara berikut ini:

 

cara menghitung harga pokok produksi

 

Nah, itu dia cara menghitung harga pokok produksi untuk membantu menentukan tolak ukur harga jual barang. Untuk mempermudah proses perhitungan, Anda juga bisa menggunakan bantuan aplikasi akuntansi atau software akuntansi. Selamat mencoba!

Mengenal Analisis SWOT bagi Bisnis, Beserta Contohnya!

Analisis SWOT merupakan sebuah bentuk perencanaan strategi bisnis yang penting dilakukan oleh pelaku bisnis. SWOT sendiri adalah singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (kesempatan), dan threats (ancaman).

Dengan analisis SWOT, pelaku bisnis dapat membangun dan mengembangkan bisnis. Analisis ini membantu pelaku bisnis untuk memahami potensi bisnis, mulai dari melihat permasalahan, cara mengatasinya hingga peluang bisnis di masa mendatang.

Sudut pandang yang diangkat pada analisis SWOT sendiri lengkap, mencakup unsur-unsur dari sisi eksternal maupun internal. Tak hanya itu, analisis ini juga cukup sederhana, sehingga mudah diterapkan, bahkan oleh pelaku bisnis pemula.

Unsur Analisis SWOT

  • Strength (Kekuatan)

Unsur pertama dalam analisis SWOT adalah strength atau kekuatan. Kekuatan di sini memiliki arti keunggulan apa saja yang dimiliki suatu bisnis.

Keunggulan itu bisa dilihat dari sisi internal perusahaan, misalnya terdapat dalam produk, strategi hingga gagasan pada bisnis itu sendiri.

  • Weakness (Kelemahan)

Unsur kedua ini, merupakan kebalikan dari unsur pertama. Weakness atau kelemahan yang dimaksud adalah kekurangan apa saja yang dimiliki suatu bisnis.

Kekurangan ini dapat dilihat dari sisi internal perusahaan, yakni berupa apa saja kompenen atau hal yang dapat menghambat perjalanan bisnis tersebut.

  • Opportunities (Kesempatan)

Unsur ketiga, yakni opportunities atau kesempatan. Kesempatan yang dimaksud adalah terkait komponen atau hal apa saja yang dapat menjadi peluang dalam mengembangkan bisnis. Unsur ini dapat diketahui dari faktor eksternal atau pihak luar pada bisnis.

  • Threats (Ancaman)

Terakhir, yakni threats atau ancaman. Ancaman yang dimaksud adalah komponen atau hal apa saja yang dapat menjadi penghambat dalam mengembangkan bisnis. Unsur ini dapat diketahui dari faktor eksternal atau pihak luar pada bisnis.

Contoh Analisis SWOT pada Bisnis

Berikut ini terdapat beberapa contoh sederhana analisis SWOT, untuk mengevaluasi kelebihan, kekurangan, peluang, dan hambatan dalam suatu bisnis. Antara lain, seperti:

  • Strength

  1. Reputasi yang baik di pasar.
  2. Konsep yang ditawarkan selalu kekinian atau update dengan tren terkini.
  3. Harga produk terjangkau oleh semua kalangan.
  4. Kualitas bahan pada produk baik dan unggul di pasar.
  5. Pembayaran dapat dilakukan secara tunai maupun non-tunai dari seluruh platform pembayaran digital.
  • Weakness

  1. Keterbatasan modal untuk meningkatkan stok barang.
  2. Kemampuan staf yang belum maksimal di bidangnya.
  3. Cash flow perusahaan terkadang tidak lancar.
  4. Lokasi usaha yang kurang strategis, dan tidak ada akses kendaraan umum.
  5. Masih belum dapat memproduksi barang sendiri.
  • Opportunity

  1. Pemerintah tengah gencar mendorong perkembangan bisnis di sektor yang ditekuni.
  2. Belum ada persaingan yang ketat dalam sektor yang ditekuni.
  3. Permintaan pasar yang kencang dan terus menerus ada.
  4. Media sosial menjadi wadah pemasaran yang cepat, murah dan berdampak besar.
  5. Bisnis dapat dijalankan dengan baik, cukup dengan modal yang relatif rendah.
  • Threat

  1. Bermunculan kompetitor yang memiliki harga jual lebih rendah.
  2. Harga dari supplier sering berubah-ubah.
  3. Kurangnya minat lembaga keuangan mendanai sektor yang ditekuni.
  4. Perubahan tren pasar yang selalu berubah dengan sangat cepat.
  5. Perubahan strategi pesaing dapat mengancam posisi bisnis pada sektor yang ditekuni.

Menerapkan Metode FIFO untuk Manajemen Persediaan Barang

Metode FIFO adalah salah satu metode manajemen persediaan barang dalam bisnis. Selain FIFO, terdapat dua metode lainnya, yaitu LIFO dan Avarage. Namun, jika dibandingkan dengan dua metode tersebut, metode FIFO menjadi metode yang banyak diterapkan oleh banyak bisnis. Mengapa begitu?

Sebelum masuk ke jawaban dari pertanyaan di atas, simak definisi lengkap dari metode FIFO di bawah ini.

Apa Itu Metode FIFO?

Hal pertama yang harus Anda ketahui mengenai metode FIFO adalah FIFO merupakan singkatan dari First In First Out. Dari kepanjangannya tersebut, Anda mungkin sudah memahami maksud dari metode FIFO ini.

 

metode fifo adalah

 

FIFO adalah sebuah metode yang digunakan dalam manajemen persediaan barang dimana barang yang pertama masuk menjadi barang yang juga pertama keluar. Dengan kata lain, stok barang yang masuk lebih dahulu akan menjadi barang yang dijual atau digunakan lebih dahulu.

Pengertian dari metode ini berbanding terbalik dengan metode LIFO. LIFO adalah singkatan dari Last In First Out dimana barang yang masuk terakhir akan menjadi barang yang dijual atau digunakan pertama.

Penerapan FIFO sebagai metode manajemen persediaan barang ini didasari dengan anggapan bahwa biaya pembelian produk harus disesuaikan dengan hasil penjualan. Kemudian, biaya persediaan produk yang terakhir masuk akan menjadi patokan biaya persediaan barang yang masih tersisa hingga akhir suatu periode.

Kelebihan Metode FIFO

Setelah memahami definisi dari metode FIFO sendiri, selanjutnya Anda akan masuk ke pembahasan mengenai kelebihan dari metode FIFO yang mungkin menjadi alasan dari banyaknya bisnis yang menerapkan metode ini.

Kelebihan metode FIFO yang pertama adalah metode ini sangat cocok untuk bisnis dengan produk yang memiliki masa kedaluwarsa. Dengan metode first in first out, maka kemungkinan persediaan barang kedaluwarsa menumpuk sangatlah kecil, yang mana ini akan membawa Anda ke keuntungan lainnya yaitu meminimalisir risiko kerugian.

Dikarenakan setiap barang yang masuk lebih dahulu juga akan dijual lebih dahulu, maka hal ini akan mengurangi adanya barang yang berdebu atau rusak akibat disimpan terlalu lama. Sehingga, bisnis akan terhindar dari kerugian akibat menjual barang yang tidak layak jual.

Kelebihan lainnya dengan menerapkan metode FIFO untuk manajemen persediaan barang adalah bisnis Anda tidak melanggar hukum. Mengapa? Karena dengan menerapkan metode FIFO ini artinya Anda membayar pajak sesuai dengan laba riil yang dihasilkan.

Jumlah pajak yang harus dibayarkan memang lebih besar dibandingkan dengan bisnis yang menerapkan metode LIFO. Meskipun begitu, selalu ingat untuk tetap patuh pada peraturan dan tidak menempatkan bisnis Anda dalam bahaya.

Demikian informasi mengenai metode manajemen persediaan barang First In First Out. Jika bisnis Anda menjual produk dengan masa kedaluwarsa, metode FIFO adalah metode yang cocok untuk Anda terapkan. Selamat mencoba!

Pengertian, Manfaat, dan Cara Membuatnya Jurnal Umum

Apa itu jurnal umum? Bagaimana cara membuat jurnal umum? Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin muncul pada benak Anda yang sebelumnya belum pernah mempelajari ilmu akuntansi ataupun membuat jurnal umum.

Jurnal umum sendiri adalah salah satu dari sekian banyak jenis jurnal yang sering digunakan dalam pencatatan transaksi bisnis. Di bawah ini adalah informasi yang lebih lengkap mengenai apa itu jurnal umum dan cara membuatnya.

Pengertian Jurnal Umum

Menurut KBBI, kata jurnal memiliki arti sebagai sebuah buku yang digunakan untuk mencatat transaksi secara berurut menurut waktunya. Dalam akuntansi, jurnal terbagi menjadi lima jenis. Di antaranya adalah jurnal penutup, jurnal pembalik, jurnal penyesuaian, jurnal khusus, dan jurnal umum.

Jurnal umum merupakan jenis jurnal yang jarang luput digunakan oleh bisnis dan perusahaan. Mengapa? Karena jurnal umum adalah jenis jurnal yang dapat digunakan untuk mencatat segala jenis transaksi yang terjadi di dalam bisnis secara sistematis dan berurutan.

Jurnal umum biasanya dibuat untuk mencatat segala bukti transaksi keuangan yang terjadi selama periode waktu tertentu. Umumnya, kegiatan pencatatan jurnal atau penjurnalan ini dilakukan oleh staf keuangan pada perusahaan atau owner apabila bisnis masih dalam skala kecil dan menengah.

Dengan pengertian jurnal umum seperti yang dipaparkan di atas, Anda dapat melihat bahwa jurnal umum memiliki lima fungsi, yakni fungsi historis, fungsi pencatatan, fungsi analisis, fungsi instruksi, dan fungsi informatif.

Fungsi historis pada jurnal umum memiliki arti bahwa jurnal umum berperan sebagai catatan riwayat transaksi bisnis mengingat pencatatan transaksi dicatat secara rutin dan secara kronologis. Kemudian, jurnal umum juga memiliki fungsi pencatatan yang artinya adalah semua biaya, pendapatan, kekayaan, hingga perubahan modal tercatat pada jurnal umum.

Selanjutnya, fungsi analisis berarti semua pencatatan transaksi dalam jurnal umum merupakan hasil dari analisis transaksi berupa kolom debit dan kredit yang terpengaruh. Fungsi keempat adalah fungsi instruksi, artinya pencatatan jurnal umum bukan hanya sebatas dokumentasi, namun juga perintah atau petunjuk debit kredit.

Terakhir, fungsi informatif jurnal umum memiliki arti bahwa jurnal umum memberikan penjelasan atau informasi dari bukti transaksi yang ada.

Manfaat Membuat Jurnal Umum

Selain memiliki beragam fungsi, pencatatan jurnal umum dalam sebuah bisnis juga memiliki banyak manfaat. Berikut ini adalah manfaat dari membuat jurnal umum:

  • Memudahkan pencatatan secara sistematis dan kronologis.
  • Meminimalisir risiko pengubahan data.
  • Memudahkan pemeriksaan secara berkala.
  • Mengurangi risiko adanya perubahan laporan palsu atau fraud.
  • Memudahkan proses pencatatan ke buku besar.
  • Mempemudah dan mempercepat proses data transaksi.
  • Menjadi referensi di masa depan.
  • Meningkatkan efisiensi.
  • Mempemudah penginputan rincian data.

Cara Membuat Jurnal Umum

Membuat jurnal umum dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu dengan memahami persamaan akuntansi dasar, mengumpulkan bukti transaksi, kemudian mencatat jurnal umum. Selengkapnya, berikut ini penjelasan mengenai tahap-tahap membuat jurnal umum.

Memahami Persamaan Dasar Akuntansi

Ketika menginput transaksi ke dalam jurnal, Anda dituntut untuk mampu mengidentifikasi atau menganalisa kategori transaksi dan kelompok akun mana yang digunakan. Kemampuan ini tentu tidak bisa Anda kuasai tanpa memahami persamaan dasar akuntansi yang dapat dituliskan seperti ini:

 

cara membuat jurnal umum

 

Persamaan akuntansi juga dapat dijabarkan menjadi seperti berikut ini:

 

cara membuat jurnal umum

 

Kemudian, dari persamaan akuntansi tersebut, Anda dapat mengetahui lima akun yang digunakan pada saat pencatatan jurnal, serta saldo normalnya. Apakah masuk ke debit atau kredit dan bagaimana transaksi mempengaruhi debit kredit pada masing-masing akun seperti pada gambar di bawah ini.

cara membuat jurnal umum

 

Mengumpulkan Bukti Transaksi

Setelah memahami persamaan dasar akuntansi, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan bukti transaksi. Bukti transaksi yang bisa digunakan diantaranya bukti transaksi seperti nota, kwitansi, faktur, invoice, dan lainnya. Perlu diingat, bukti transaksi yang dapat dicatat pada jurnal umum hanyalah bukti transaksi yang mempengaruhi posisi keuangan saja.

Mencatat Jurnal Umum

Langkah terakhir yang harus Anda tempuh setelah bukti transaksi terkumpul adalah mencatat jurnal umum. Buat format penulisan jurnal umum yang di dalamnya terdapat kolom debit dan kredit, serta tanggal transaksi. Dalam pencatatan jurnal, pastikan transaksi dicatat secara kronologis dan jumlah debit dan kredit selalu sama.

Untuk memudahkan pencatatan jurnal, Anda juga dapat menggunakan software akuntansi yang kini telah banyak jenisnya. Penggunaan aplikasi akuntansi untuk mencatat jurnal ini juga bisa menjadi langkah awal bisnis Anda untuk go digital.

Nah, itu dia informasi mengenai cara membuat jurnal umum dalam sebuah bisnis. Semoga informasi di atas dapat membantu Anda dalam memulai pencatatan transaksi bisnis dengan jurnal umum. 

Cara Sederhana Menghitung Laba Bersih Bisnis Kecil dan Menengah

Dalam bisnis, Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah laba. Laba terbagi menjadi dua jenis, yaitu laba bersih dan laba kotor. Laba, khususnya laba bersih, memiliki peran yang sangat penting dalam bisnis. Cara menghitung laba bersih berbeda dengan laba kotor. Simak definisi laba bersih di bawah ini sebelum masuk ke pembahasan cara menghitung laba bersih.

Definisi Laba Bersih

Laba bersih atau net profit adalah keuntungan bersih yang didapatkan oleh sebuah bisnis dari hasil penjualan. Kata ‘bersih’ di sini maksudnya adalah nilai keuntungan yang didapat sudah dikurangi dengan beban pengeluaran dan pajak penghasilan.

Laba bersih juga sering disebut dengan keuntungan murni dari penjualan. Nilai dari laba bersih sangat penting bagi sebuah bisnis. Mengapa? Karena laba bersih adalah goal dari setiap bisnis.

Mendapatkan laba bersih, terlebih lagi dengan nilai yang tinggi, merupakan impian dari setiap bisnis. Selain itu, nilai laba bersih juga bisa menjadi indikator penilaian apakah promosi yang dilakukan bisnis berhasil atau tidak.

Perbedaan Laba Bersih dan Laba Kotor

Selain laba bersih, ada juga laba kotor. Laba kotor merupakan kesulurahan pendapatan dari penjualan. Nilai laba kotor ini belum dikurangi dengan semua pengeluaran untuk produksi, promosi, dan lainnya. Sehingga, laba kotor bukanlah keuntungan murni dari sebuah penjualan.

Semakin besar nilai laba kotor tidak menjamin bahwa penjualan menghasilkan keuntungan yang besar. Masih terdapat kemungkinan bahwa besarnya nilai laba kotor juga diiringi dengan besarnya nilai produksi.

Cara Menghitung Laba Bersih

Menghitung laba bersih sebenarnya cukup mudah. Bagian sulit hanyalah saat mengumpulkan data yang dibutuhkan, seperti jumlah total pendapatan dan jumlah pengeluaran.

Dari definisinya, Anda mungkin sudah mengetahui cara menghitung laba bersih. Berikut ini adalah rumus menghitung laba bersih:

 

cara menghitung laba bersih

 

Laba kotor sama dengan total pendapatan yang didapatkan hasil dari penjualan. Sedangkan, beban adalah total pengeluaran untuk penjualan tersebut. Sehingga, secara sederhana, laba bersih bisa didapatkan dengan menghitung total pendapatan – total pengeluaran.

Setelah Anda mengikuti cara menghitung laba bersih di atas, Anda bisa mendapatkan nilai keuntungan murni dari hasil penjualan Anda. Dengan rutin menghitung laba bersih, Anda bisa melihat apakah terdapat kenaikan keuntungan atau tidak. Kemudian, Anda juga bisa meninjau strategi penjualan Anda untuk mendapatkan laba bersih yang lebih besar.

Bizzy Field Force by Warung Pintar, Aplikasi Asisten untuk Tim Penjualan

Bizzy Field Force adalah solusi lainnya yang disediakan Warung Pintar selain Bizzy Connect. Pada artikel sebelumnya yang membahas mengenai Warung Pintar Bizzy, Anda telah mendapatkan informasi mengenai fitur-fitur Bizzy Connect dari Warung Pintar. Kali ini, Anda akan mengetahui informasi mengenai solusi BFF Warung Pintar dan cara daftarnya.

Tentang Bizzy Field Force

Selain menjadi salah satu fitur pada Bizzy Connect, Bizzy Field Force juga merupakan salah satu produk yang ditawarkan oleh Warung Pintar kepada brand atau perusahaan. Solusi yang diberikan oleh Bizzy Field Force cukup berbeda dengan Bizzy Connect.

Jika Bizzy Connect berfokus pada sistem distribusi produk yang terintegrasi, Bizzy Field Force fokus kepada kinerja tim penjualan atau salesman.

Berbasis aplikasi, Bizzy Field Force memungkinkan salesman melakukan manajemen tugas, memantau data mitra, hingga memantau insentif dengan mudah. Selain itu, Anda sebagai company owner juga dapat memantau kinerja salesman melalui Bizzy Connect karena telah terintegrasi.

Dengan fitur-fitur yang canggih, Bizzy Field Force membantu salesman melakukan tugas-tugas mereka, seperti melakukan kunjungan harian, mendaftarkan toko baru untuk menjadi konsumen, hingga melakukan kunjungan tambahan.

Selain itu, melalui Bizzy Field Force, salesman juga dapat memperoleh segala informasi mengenai pesanan dan konsumen dengan praktis.

Cara Daftar BFF Warung Pintar

Apabila Anda tertarik untuk meningkatkan aktivitas bisnis Anda, terutama pada bagian penjualan dengan menggunakan Bizzy Field Force, Anda bisa melakukan pendaftaran terlebih dahulu. Berikut ini cara mendaftar produk BFF dari Warung Pintar.

  • Masuk ke halaman produk Bizzy Field Force di website Warung Pintar atau Anda dapat langsung klik di sini.

 

Bizzy field force

 

  • Gulir layar hingga Anda menemukan form pendaftaran produk Bizzy Field Force.

 

Bizzy field force

 

  • Masukkan nama Anda pada kolom pertama formulir.
  • Kemudian, isi alamat email Anda dan nama perusahaan.
  • Pada kolom Pesan, isi dengan tujuan Anda mengisi form tersebut.
  • Terakhir, klik Kirim.
  • Lalu, tunggu hingga tim Warung Pintar menghubungi Anda melalui email terkait proses kerjasama pada produk Bizzy Field Force.

Itu dia informasi mengenai produk Bizzy Field Force dari Warung Pintar. Dengan solusi yang diberikan, Anda selaku owner dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan kepada tim penjualan atau salesman dalam menjalankan tugasnya. Sehingga, proses penjualan akan berjalan dengan efektif dan efisien.

Cara Tambah Produk dan Stock Opname dengan Aplikasi Stok Barang Jurnal.id

Aplikasi stok barang untuk memudahkan manajemen stok barang kini sudah banyak jenisnya. Namun, pada artikel ini akan dibahas aplikasi stok barang yang juga berfungsi sebagai manajemen akuntansi dan pembukuan, yakni Jurnal.id by Mekari.

Sebelum masuk ke tutorial cara tambah produk dan cara stock opname produk, mari simak terlebih dahulu mengenai apa itu Jurnal.id lebih dekat.

Apa itu Jurnal.id?

Jurnal.id adalah software akuntansi online yang diproduksi oleh PT Mid Solusi Nusantara (Mekari). Software ini mendukung kegiatan pencatatan keuangan, pembukuan, dan operasional, termasuk manajemen stok bisnis Anda agar lebih mudah.

Selain melalui perangkat komputer, Anda juga bisa mengakses Jurnal.id di smartphone Anda dengan mengunduh aplikasi Jurnal di PlayStore maupun AppStore.

Jangan khawatir. Fitur-fitur pada perangkat komputer dan mobile sama-sama lengkap dan bisa Anda gunakan sesuai dengan paket yang Anda pilih.

Manajemen Stok Produk di Aplikasi Stok Barang Jurnal.id

Sebelum Anda melakukan stock opname, tentu Anda perlu menambahkan produk terlebih dahulu ke sistem Jurnal.id. Begini langkah-langkah menambahkan produk baru melalui dashboard Jurnal.id.

  • Masuk ke dashboard Jurnal.id.
  • Buka menu Produk.
  • Klik tombol Buat Baru di bagian kanan atas halaman dan pilih Produk Baru.

 

aplikasi stok barang

 

aplikasi stok barang

 

  • Lalu, masukkan informasi produk.

 

aplikasi stok barang

 

  • Pertama, unggah foto produk dan masukkan nama produk. Pastikan nama produk Anda tidak sama dengan produk lainnya.
  • Kedua, masukkan kode/SKU produk.
  • Ketiga, pilih kategori produk.
  • Keempat, pilih jenis satuan produk.
  • Kelima, isi deskripsi produk. Anda bisa mengisinya dengan tipe produk, warna, atau yang lainnya.
  • Keenam, pilih jenis barang. Apakah berupa produk satuan (single) atau paket (bundle).
  • Selanjutnya, masuk ke bagian Harga & Pengaturan di bagian bawah.

 

aplikasi stok barang

 

  • Isi bagian Saya Beli Produk Ini dengan harga beli produk tersebut. Pilih pajak jika produk yang Anda beli dikenakan pajak.
  • Kemudian, isi bagian Saya Jual Produk Ini dengan harga jual produk. Jangan lupa pilih pajak jika produk tersebut dikenakan pajak.
  • Setelah itu, centang kotak Monitor Persediaan Barang untuk mengatur stok produk.

 

aplikasi stok barang

 

  • Isi batas stok minimum produk untuk membantu Anda mengetahui kapan produk perlu di re-stock.

 

aplikasi stok barang

 

  • Apabila semua sudah terisi, klik Buat Produk. Produk yang baru Anda buat dapat Anda lihat kembali di menu Produk.

 

aplikasi stok barang

 

Video Cara Menambahkan Produk di Jurnal.id

Jika Anda telah berhasil menambahkan semua produk ke Jurnal.id dengan cara di atas, selanjutnya Anda bisa melakukan stock opname dengan mudah melalui dashboard Jurnal.id. Di bawah ini adalah langkah-langkahnya.

 

aplikasi stok barang

 

  • Kemudian, Anda akan masuk ke halaman penyesuaian stok. 
  • Pilih tipe penyesuaian. Pilih Perhitungan Stok untuk penghitungan kuantitas akhir stok atau pilih Stok Masuk/Keluar untuk menginput selisih kuantitas stok.

 

aplikasi stok barang

 

  • Selanjutnya, pilih kategori penyesuaian stok. Pilih Umum untuk penyesuaian stok yang bertambah dan berkurang. Pilih Barang Rusak untuk penyesuaian stok karena barang rusak. Pilih Produksi untuk penyesuaian stok karena adanya proses produksi. Pilih Kuantitas Awal untuk penyesuaian stok awal produk.

 

aplikasi stok barang

 

  • Berikutnya, kolom Akun akan otomatis terisi tergantung dari pilihan kategori penyesuaian stok. Namun, Anda tetap dapat mengubahnya sesuai yang Anda inginkan.

 

aplikasi stok barang

 

  • Setelah Akun, pilih gudang yang ingin Anda lakukan stock opname.

 

aplikasi stok barang

 

  • Lalu, klik Next untuk mulai penyesuaian stok produk.

 

aplikasi stok barang

 

  • Anda akan masuk ke halaman baru untuk menginput stok produk terbaru.
  • Pada halaman tersebut, Anda bisa menambahkan catatan pada kolom Memo dan menambahkan tag jika diperlukan.

 

aplikasi stok barang

 

  • Selanjutnya, Anda bisa mulai melakukan penyesuaian stok dengan memasukkan kuantitas produk sebenarnya. Apabila terdapat perbedaan kuantitas, sistem akan melakukan perhitungan secara otomatis mengenai selisih produk.

 

aplikasi stok barang

 

  • Jika Anda telah selesai mengisi stok produk, klik Buat Stok Opname untuk menyimpan penyesuaian stok.

 

aplikasi stok barang

 

  • Stok produk pada menu Produk akan otomatis ter-update setelah Anda menyimpan stock opname.

 

aplikasi stok barang

 

Demikian langkah-langkah menambahkan produk dan menyesuaikan stok produk pada aplikasi stok barang Jurnal.id by Mekari. Agar lebih memahami setiap langkah-langkah dalam cara melakukan stock opname di Jurnal.id, Anda juga bisa melihat video tutorial berikut ini yang dibuat oleh Jurnal.id. Selamat mencoba!

Video Cara Stock Opname dengan Aplikasi Stok Barang Jurnal.id

Warung Pintar Bizzy, Solusi Distribusi Produk dari Warung Pintar

Selain Warung Pintar, terdapat beberapa produk lain dari Warung Pintar Group. Di antaranya ada Warung Pintar Grosir dan Warung Pintar Bizzy. Berbeda dengan Warung Pintar dan Warung Pintar Grosir yang fokus kepada warung-warung, Warung Pintar Bizzy memiliki fokus di tingkat brand atau perusahaan.

Jika Anda adalah pemilik brand yang sedang mencari solusi distribusi produk yang mudah dari ke warung-warung, Warung Pintar Bizzy bisa menjadi jawabannya.

Mengenal Warung Pintar Bizzy

Warung Pintar Bizzy adalah produk hasil dari akuisisi Warung Pintar Group terhadap Bizzy Digital. Dari situ, kemudian Warung Pintar menghadirkan Bizzy Connect dan Bizzy Field Force.

Warung Pintar Bizzy Field Force memudahkan salesman dari perusahaan Anda untuk melakukan tugas-tugasnya. Sedangkan Warung Pintar Bizzy Connect menyediakan solusi operasional distribusi produk yang terintegrasi dari brand ke warung-warung kecil.

Fitur-Fitur Warung Pintar Bizzy Connect

Solusi yang disediakan Bizzy Connect dari Warung Pintar adalah sistem app-based dengan penyimpanan tunggal dan fitur-fitur yang tanpa celah. Berikut ini adalah fitur-fitur yang akan Anda temui pada Bizzy Connect.

Truckway

 

warung pintar bizzy

 

Truckway adalah fitur perencanaan rute dan monitoring operasional pengiriman. Fitur ini membantu tim delivery melakukan pengiriman serta memudahkan pemantauan oleh perusahaan karena sistem yang terintegrasi dengan head office.

Inkasso

 

warung pintar bizzy

 

Fitur selanjutnya adalah fitur manajemen keuangan In-Transit, Inkasso. Inkasso memungkinkan Anda selaku brand dalam mengumpulkan tagihan pelanggan yang jatuh tempo di tanggal yang sama.

List

 

warung pintar bizzy

 

Untuk pengelolaan kategori pelanggan dan menentukan profil risiko, Bizzy Connect menyediakan fitur List. Fitur ini fokus pada manajemen pembayaran dan pelanggan, terutama pengecer.

Bizzy Field Force (BFF)

 

warung pintar bizzy

 

Bizzy Field Force juga merupakan salah satu fitur yang ada di dalam Bizzy Connect. Fitur ini bertanggung jawab untuk memantau tenaga penjualan (salesman) saat di lapangan.

Itu dia informasi mengenai Warung Pintar Bizzy sebagai solusi distribusi produk dari brand ke warung-warung mitra Warung Pintar. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap terkait produk dari Warung Pintar satu ini, Anda bisa langsung mengunjungi website Warung Pintar di sini.

3 Cara Menghitung Break Even Point Bisnis Anda

Setelah mengetahui apa itu Break Even Point dan manfaatnya dalam dunia bisnis, selanjutnya Anda perlu mempelajari cara menghitung Break Even Point pada bisnis Anda. Terdapat tiga cara untuk menghitung nilai BEP, yakni menghitung BEP per unit, per penjualan, dan per biaya.

Tapi, sebelum masuk ke rumus menghitug BEP, simak terlebih dahulu elemen-elemen yang ada pada Break Even Point.

Elemen-Elemen dalam Cara Menghitung Break Even Point (BEP)

Dalam menghitung break even point, ada beberapa elemen yang perlu Anda ketahui. Berikut ini adalah elemen-elemen dalam BEP:

  • Biaya tetap (fixed cost). Biaya tetap merupakan biaya yang secara rutin dikeluarkan oleh perusahaan atau bisnis meskipun sedang tidak ada kegiatan produksi. Contoh biaya tetap atau fixed cost adalah biaya sewa gedung dan biaya maintenance peralatan atau kendaraan.
  • Biaya variabel (variable cost). Berbeda dengan biaya tetap, biaya variabel adalah biaya yang keluar mengikuti kegiatan produksi yang dilakukan. Dengan kata lain, biaya variabel merupakan biaya produksi. Di antaranya seperti biaya bahan baku, upah pekerja harian, dan bahan bakar.
  • Biaya campuran (mixed cost). Seperti namanya, biaya ini merupakan campuran dari biaya tetap dan biaya variabel. Dalam kata lain, biaya ini merupakan biaya yang rutin dibayarkan meskipun tidak ada produksi. Namun, ketika sedang ada produksi, biaya yang harus dibayarkan menjadi lebih tinggi. Contoh dari biaya campuran antara lain biaya internet, biaya listrik, dan biaya air.
  • Harga pokok penjualan (HPP). Harga ini adalah harga murni dimana laba berada pada angka 0, sama halnya seperti BEP.
  • Pendapatan (revenue). Revenue atau pendapatan adalah total uang yang didapatkan dari hasil penjualan.
  • Laba (profit). Laba bisa Anda ketahui dengan mengurangi total penghasilan dengan fixed cost dan variable cost.
  • Margin Laba. Margin laba adalah nominal yang bisa Anda tambahkan pada harga produk ketika Anda telah mengetahui nilai BEP untuk memperoleh laba itu sendiri.

Cara Menghitung Break Even Point

Seperti yang telah disampaikan di atas, terdapat tiga cara dalam menghitung nilai BEP. Di antaranya adalah menghitung nilai BEP per unit, per penjualan, dan per biaya. Ketiga cara tersebut memiliki rumus dan tujuan yang berbeda. Simak informasi selengkapnya di bawah ini.

BEP per Unit

Menghitung BEP per unit cocok untuk Anda yang ingin tahu kontribusi produk per unit dalam mencapai laba. Berikut ini adalah rumus BEP per unit:

 

Cara menghitung Break even point

 

BEP per Penjualan / BEP Nominal

Break Even Point (BEP) penjualan adalah nilai BEP yang dihasilkan dari pembagian biaya tetap dengan selisih harga jual dan perbandingan biaya variabel dengan harga, atau seperti dalam rumus di bawah ini.

 

Cara menghitung Break even point

 

BEP per Biaya

Cara menghitung nilai BEP selanjutnya adalah dengan perhitungan berdasarkan biaya pokok atau harga jual. Perhitungan nilai BEP satu ini merupakan yang paling mudah dan sering digunakan. Berikut ini rumus BEP per biaya:

 

Cara menghitung Break even point

 

Adapun cara menghitung total biaya variabel (total variable cost) adalah sebagai berikut:

 

Cara menghitung Break even point

 

Demikian informasi mengenai elemen dalam BEP hingga tiga rumus cara menghitung Break Even Point bisnis Anda. Anda bisa memilih salah satu rumus menghitung BEP yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.