ESL Tangguhkan Intel Grand Slam di Tengah Pandemi Corona

ESL mengumumkan bahwa Intel Grand Slam ditangguhkan untuk sementara karena banyak pertandingan Counter-Strike: Global Offensive internasional yang tertunda akibat pandemi virus corona. Intel Grand Slam menawarkan hadiah sebesar US$1 juta (sekitar Rp14,9 miliar) untuk tim CS:GO yang paling dominan di dunia.

Ada dua cara bagi sebuah tim profesional untuk memenangkan Intel Grand Slam. Pertama, meraih peringkat 1 dalam 6 turnamen ESL Pro Tour Masters. Cara kedua adalah dengan memenangkan 4 turnamen Pro Tour Masters, dengan syarat, salah satu turnamen yang mereka menangkan adalah Major, seperti Intel Extreme Masters, ESL Cologne atau turnamen Major lain yang diselenggarakan oleh ESL dan DreamHack. Sejauh ini, hanya ada 2 tim yang pernah memenangkan Intel Grand Slam, yaitu Astralis dan Team Liquid. Saat ini, ada 6 tim yang telah memenangkan 1 trofi, yaitu Natus Vincere, Mousesports, Astralis, Fnatic, Evil Geniuses, dan Team Liquid.

Intel grand slam corona
Standing sementara dari Intel Grand Slam saat ini. | Sumber: Intel Grand Slam

“Visi di balik Intel Grand Slam adalah untuk memberikan apresiasi pada tim CS:GO yang paling dominan di dunia,” kata VP of Pro Gaming, Michael Blicharz, seperti dikutip dari VP Esports. “Penyelenggaraan banyak turnamen dengan banyak juara di berbagai divisi tidak dapat menunjukkan 1 tim terbaik di dunia.”

Di tengah pandemi virus corona, turnamen esports memang masih bisa diselenggarakan, meski hanya secara online. Masalahnya, ada keterbatasan dalam penyelenggaraan turnamen esports online. Biasanya, turnamen hanya diadakan untuk satu region.

Sementara pertandingan internasional yang mengadu tim-tim terbaik dari region yang berbeda-beda tidak bisa diselenggarakan. Namun, Blicharz mengungkap, ESL tidak ingin memberikan poin Intel Grand Slam pada tim yang memenangkan turnamen regional. Perubahan peraturan ini akan berlaku sampai ESL memberikan pengumuman baru.

Pandemi virus corona memaksa pemerintah berbagai negara untuk melakukan lockdown atau karantina. Karena itu, banyak turnamen esports yang seharusnya diadakan secara offline dibatalkan. IEM Katowice yang diadakan pada akhir Februari 2020 akhirnya tetap diselenggarakan, meski tanpa penonton. Sementara ESL One Rio Major terpaksa harus ditunda ke November dari Mei.

Gara-Gara Corona, Pemasukan Industri Game di Tiongkok Naik 30 Persen

Waktu yang dihabiskan gamer Tiongkok untuk bermain game meningkat di tengah pandemi virus corona. Untuk mengetahui dampak virus corona pada industri gaming di Tiongkok, Niko Partners melakukan survei pada 1.057 gamer di negara tersebut. Berdasarkan laporan The Impact of COVID-19 on China’s Video Game Market dari Niko Partners, diketahui bahwa 97 persen responden kini menghabiskan lebih banyak waktunya untuk bermain mobile game daripada sebelum pandemi. Sementara itu, 95 persen responden mengatakan,  mereka bermain game PC lebih lama dan 95 persen juga mengaku mereka menghabiskan waktu lebih lama untuk bermain game konsol.

Kebanyakan gamer (89 persen) mengatakan bahwa mereka memilih untuk memainkan game yang biasa mereka mainkan dan 61 persen responden mengaku mereka memliih untuk kembali memainkan game yang sempat mereka tinggalkan. Namun, 75 persen responden berkata, mereka mencoba untuk memainkan game di platform yang sama sekali baru, baik PC, konsol, ataupun mobile.

Industri game tiongkok corona
Kebanyakan gamer Tiongkok kembali memainkan game yang familier. | Sumber: Ubergizmo

Gamer Tiongkok tidak hanya menghabiskan waktu lebih lama untuk bermain game. Mereka juga mengaku, mereka mengeluarkan uang lebih banyak saat bermain game selama pandemi jika dibandingkan dengan waktu sebelum terjadi wabah. Sebanyak 82 persen responden mengatakan, total uang yang mereka habiskan untuk game sepanjang Q1 2020 lebih banyak dari sebelumnya. Karena itu, tidak heran jika total pemasukan industri gaming di Tiongkok juga naik. Menurut laporan Niko Partners, pemasukan industri gaming di Tiongkok pada Q1 2020 naik hingga 30 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Selain bermain game, masyarakat Tiongkok juga lebih sering menonton konten gaming. Sekitar 62 persen responden berkata, mereka kini menghabiskan lebih banyak waktunya untuk menonton konten esports, 65 persen menonton live-streaming, dan 40 persen responden berkata, mereka mencoba untuk melakukan live-streaming sendiri untuk pertama kalinya. Memang, kenaikan viewership esports tidak hanya terjadi di Tiongkok, tapi juga di seluruh dunia. Mengingat banyak kompetisi olahraga yang dibatalkan dan digantikan dengan esports, ini tidak aneh.

Sayangnya, pandemik COVID-19 juga membawa dampak buruk, khususnya para pemilik internet cafe atau warnet. Games Industry menyebutkan, lebih dari 130 ribu warnet di Tiongkok tutup karena keputusan pemerintah untuk memberlakukan karantina. Meskipun begitu, berdasarkan survei Niko Partners, sebanyak 57 persen responden mengatakan bahwa mereka tidak berencana untuk bermain ke warnet bahkan setelah karantina berakhir. Pandemi corona berdampak buruk tidak hanya pada bisnis warnet, tapi juga bisnis lain. Karena itu, pemasukan dari iklan justru mengalami penurunan. Begitu juga dengan ad view. Selain itu, slot iklan juga lebih banyak yang kosong.

Sumber header: Digital Trends

Q1 2020, Pemasukan Activision Blizzard Naik Berkat Call of Duty

Activision Blizzard baru saja mengumumkan laporan keuangan untuk Q1 2020. Total sales mencapai US$1,52 miliar, naik 21 persen dari US$1,26 miliar pada Q1 2019. Franchise Call of Duty menjadi salah satu alasan di balik naiknya pendapatan Activision Blizzard. Total penjualan Call of Duty: Modern Warfare, yang dirilis pada September 2019, telah melampaui game Call of Duty lainnya dalam periode yang sama.

Pada Maret 2020, Activision Blizzard merilis Call of Duty: Warzone, game battle royale yang bisa dimainkan gratis. Waktu peluncuran game tersebut bersamaan dengan keputusan pemerintah Amerika Serikat untuk melakukan lockdown. Dalam waktu satu bulan, Warzone telah diunduh sebanyak 50 juta kali. Sekarang, angka itu naik menjadi 60 juta. Memang, di tengah pandemik virus corona, game-game shooter justru menjadi semakin populer.

“Saya rasa, dengan keadaan seperti sekarang — banyaknya pengangguran dan ekonomi yang tidak stabil — meluncurkan mobile game gratis adalah cara mudah untuk menumbuhkan jumlah pemain,” kata CEO Activision Blizzard, Bobby Kotick pada CNN Business. Selain franchise Call of Duty, Activision Blizzard juga diuntungkan oleh keberadaan game online World of Warcraft dan Overwatch. Mereka juga mendapatkan untung dari Candy Crush Saga buatan King. Jadi, tidak heran jika keuangan Activision Blizzard pada kuartal pertama tahun ini justru lebih baik dari perkiraan analis.

Activision blizzard Q1 2020
CEO Activision Blizzard, Bobby Koltick. | Sumber: Hollywood Reporter

Ke depan, Activision Blizzard menduga bahwa mereka masih akan merasakan dampak kesuksesan peluncuran Call of Duty. Mereka juga memperkirakan, para fans akan menjadi semakin aktif berinteraksi karena lockdown kemungkinan masih akan berlanjut. Namun, pandemik corona juga bisa menyebabkan berbagai masalah, seperti melemahnya ekonomi global, meningkatnya jumlah pengangguran, dan dampak negatif lainnya. Meskipun begitu, sejauh ini, Activision tidak memiliki rencana untuk mengubah jadwal peluncuran produk barunya, menurut laporan VentureBeat.

Salah satu dampak buruk pandemik COVID-19 pada Activision Blizzard adalah turunnya pendapatan dari iklan digital. Industri esports juga dirugikan karena banyaknya turnamen yang dibatalkan. Walaupun begitu, Kotick percaya, ini tidak akan memberikan dampak besar pada keuangan perusahaan. Dia bahkan optimistis, divisi esports dari Activision Blizzard justur akan berkembang.

“Kami masih dapat menyajikan konten esports… Kami akan melanjutkan musim pertandingan,” kata Kotick. “Tidak ada yang tahu kapan kompetisi olahraga akan bisa kembali diselenggarakan. Saat ini, esports adalah satu-satunya konten yang bisa orang-orang tonton. Saya pikir, ini justru menaikkan nilai hak siar. Saya merasa, ini juga akan menarik lebih banyak sponsor dan lebih banyak penonton.”

Dalam pernyataan resmi, Activision Blizzard menjelaskan bahwa para pekerjanya telah mulai bekerja dari rumah sejak pertengahan Maret 2020. Mereka juga menanggung biaya tes dan pengobatan dari karyawan dan keluarga yang terkena COVID-19. Mereka mengatakan, para pekerja bisa melakukan tugasnya secara digital. Sayangnya, bagi sebagian pekerja, ini membuat tugas mereka menjadi semakin rumit.

Di Tengah Pandemik Corona, Popularitas Game Shooter Meroket

Pandemik virus corona membuat banyak orang tak boleh keluar rumah. Bermain game menjadi salah satu kegiatan pengisi waktu luang. Newzoo lalu mengumpulkan data tentang genre game yang menjadi populer di tengah pandemik. Menurut studi yang dilakukan sejak Desember 2019 sampai Maret 2020 itu, terlihat bahwa semua genre game — kecuali MOBA dan fighting — mengalami kenaikan jumlah pemain yang signifikan. Namun, genre yang mengalami pertumbuhan jumlah pemain tertinggi adalah shooters. Jumlah pemain game shooter naik hingga 40 persen.

Genre game lain yang jumlah pemainnya bertumbuh pesat (34 persen) adalah deck-building games. Legends of Runeterra, game terbaru Riot Games, merupakan salah satu alasan mengapa deck-building game menjadi populer. Sementara itu, kenaikan jumlah pemain arcade game mencapai 28 persen, genre platformers 25 persen, dan battle royale 17 persen.

Pada Maret 2020, 46 persen pemain PC memainkan game shooter. Dengan ini, shooter menjadi genre terpopuler kedua setelah MOBA. Di antara game-game shooter, Rainbow Six: Siege menjadi game dengan jumlah pemain paling banyak. Meskipun begitu, game-game shooter lain, seperti Counter-Strike: Global Offensivve dan Call of Duty: Modern Warfare, juga memiliki jumlah pemain yang tak kalah banyak.

Perbandingan kenaikan jumlah pemain game shooter dan battle royale. | Sumber: Newzoo
Perbandingan kenaikan jumlah pemain game shooter dan battle royale. | Sumber: Newzoo

 

Pandemik bukan satu-satunya alasan mengapa semakin banyak orang memainkan game shooter. Pada Januari 2020, game tactical shooter Escape from Tarkov mendapatkan update. Ini membuat para gamer kembali tertarik dengan game ber-genre shooter. Sementara itu, jumlah pemain Rainbow Six memang terus naik sejak 2019. Game buatan Ubisoft ini banyak mendapatkan pemain baru dari Tiongkok. Peluncuran battle royale mode, Warzone, dari Call of Duty: Modern Warfare juga menjadi alasan lain mengapa genre shooter kembali digemari.

Game ber-genre shooter tidak hanya mengalami pertumbuhan jumlah pemain, tapi juga durasi bermain. Pada Desember 2019, rata-rata lama waktu bermain per hari adalah 38 menit. Angka ini naik menjadi 60 menit pada Maret 2020. Memang, karena karantina, para gamer menjadi memiliki waktu luang yang lebih banyak. Alasan lainnya adalah karena game-game shooter yang populer — seperti Rainbow Six dan Escape from Tarkov — memang memiliki sesi permainan yang lama. Setiap pertandingan dari game tersebut bisa berlangsung selama sampai 1 jam.

Setelah MOBA dan shooter, genre yang memiliki jumlah pemain paling banyak adalah adventure. Alasannya adalah karena game adventure memungkinkan pemain untuk menjelajah di dunia yang sama sekali baru dan melupakan dunia nyata. Minecraft dari Microsoft adalah adventure game dengan jumlah pemain PC paling banyak.

Grafik kenaikan penonton iRacing live . | Sumber; Newzoo
Grafik kenaikan penonton iRacing live . | Sumber; Newzoo

Genre lain yang menjadi populer adalah game dan simulasi balapan. Memang, sejumlah balapan harus dibatalkan karena virus corona. Sebaga gantinya, diadakan balapan virtual berupa menggunakan simulasi balapan. Beberapa balapan yang menggelar kompetisi esports sebagai pengganti balapan di dunia nyata adalah Formula 1, Formula E, dan NASCAR.

Jumlah penonton konten game balapan di platform streaming game juga naik. Di Twitch dan YouTube, total durasi konten ditonton dari siaran langsung balapan virtual naik 117 persen pada April 2020 jika dibandingkan dengan Februari di tahun yang sama.

Induk Perusahaan ESL dan DreamHack Rugi Rp200 Miliar di Q1 2020

Modern Times Group (MTG), perusahaan induk dari ESL dan DreamHack, baru saja mengumumkan laporan keuangan untuk Q1 2020. Dalam 1 kuartal, pemasukan mereka mencapai 924 juta krona (sekitar Rp1,4 miliar), turun 2 persen jika dibandingkan dengan pemasukan pada Q1 2019, yang mencapai 940 juta krona (sekitar Rp1,43 triliun). Sementara itu, total biaya operasi perusahaan mencapai 993 juta krona (sekitar Rp1,51 triliun), naik 1 persen dari biaya operasi pada Q1 2019. Jadi, MTG mengalami kerugian sebesar 132 juta krona (sekitar Rp200 miliar). Angka ini tidak jauh berbeda dari kerugian yang MTG alami pada Q1 2019.

Dalam 3 bulan pertama dari 2020, banyak bisnis yang mengalami gangguan akibat pandemik virus corona. Pada awal April 2020, MTG menginformasikan para investornya bahwa bisnis mereka mungkin akan terkena dampak dari virus corona. Ketika itu, mereka memperkirakan, bisnis divisi esports akan mengalami penurunan sekiatr 35-45 persen. Namun, MTG tidak berpangku tangan. President dan CEO MTG, Jørgen Madsen Lindemann mengatakan bahwa mereka telah menyiapkan strategi untuk menyesuaikan diri di tengah pandemik.

“Kami akan menjalankan rencana dalam tiga fase untuk mengatasi pandemik. Tiga fokus kami adalah memastikan keberlangsungan bisnis, efisiensi operasi, dan mengambil kesempatan bisnis yang ada,” ujar Lindemann pada The Esports Observer.

IEM Katowice akhirnya harus digelar tanpa penonton.
IEM Katowice akhirnya harus digelar tanpa penonton.

Lindemann juga optimistis akan keuangan perusahaan. Memang, meskipun divisi esports mengalami masalah karena karantina dan larangan penyelenggaraan turnamen offline, MTG masih memiliki divisi bisnis gaming. Sepanjang Q1 2020, bisnis gaming MTG memberikan performa yang stabil. Malahan, pada akhir Q1 2020, game-game MTG mendapatkan pemain baru. MTG juga meningkatkan kegiatan marketing divisi gaming.

Divisi esports MTG mengalami gangguan sepanjang Q1 2020. Karena corona, ada sejumlah turnamen esports yang harus ditunda atau bahkan dibatalkan. Misalnya, Intel Extreme Katowice 2020 harus diadakan tanpa penonton. Meskipun begitu, 3 bulan pertama 2020 adalah masa yang sibuk bagi MTG. Mereka menandatangani beberapa kontrak baru.

Salah satunya dengan Activision Blizzard. Dengan perjanjian ini, ESL akan bertanggung jawab atas turnamen StarCraft II dan Warcraft III: Reforged. Selain itu, mereka juga menjalin kerja sama dengan PUBG Mobile untuk mengadakan PUBG Mobile World League (PMWL). Mereka memang batal untuk bekerja sama dengan Huya, platform streaming asal Tiongkok. Namun, ini itdak menghentikan niat mereka untuk memasuki negara dengan populasi terbesar tersebut.

EA Gandeng ESPN untuk Siarkan Turnamen Esports Madden NFL 20

ESPN dan EA Sports mengumumkan kerja samanya untuk menyiarkan turnamen esports Madden NFL 20 Championship Series (MCS) di aplikasi ESPN dan channel televisi ESPN2. Konten pertama yang ESPN 2 siarkan adalah Madden NFL 20 Celebrity Tournament Championship. Seperti namanya turnamen tersebut diikuti oleh para pemain american football profesional dan selebritas. Dari turnamen ini, donasi akan diberikan pada Feeding America atas nama pemenang. Donasi itu ditujukan untuk mendukung orang-orang yang terkena dampak pandemik virus corona.

Masih pada tanggal 26 April 2020, ESPN2 juga menyiarkan dua episode dari Road to the Madden Bowl. Sementara episode ketiga dari seri ini akan tayang pada 2 Mei mendatang. Selain itu, ESPN2 juga akan melakukan siaran langsung dari Madden NFL 20 Bowl Last Chance Qualifier. Tahap awal dari turnamen ini akan disiarkan di aplikasi ESPN serta YouTube dan Twitch. Sementara babak semifinal dan final akan disiarkan di channel televisi ESPN2 pada 16 Mei 2020. Tentu saja, babak semifinal dan final turnamen tersebut juga tetap disiarkan di Twitch dan YouTube.

ESPN Madden
Konten esports Madden NFL 20 yang akan tayang di ESPN2.

“Ketika semua kegiatan olahraga terhenti, esports tampil sebagai pengganti dan menjadi sumber hiburan serta inspirasi bagi semua fans olahraga di seluruh dunia,” kata Todd Sitrin, Senior Vice President dan General Manager, Competitive Gaming Division, Electronic Arts, menurut laporan Esports Insider. “Melalui kerja sama kami dengan ESPN, kami bisa mengajak komunitas olahraga untuk menjadi bagian dari kompetisi esports Madden. Kami harap, ini akan menyatukan para gamer dan fans olahraga tradisional di kala mereka harus tetap di rumah.”

Puncak acara dari Madden NFL 20 Championship Series adalah Madden NFL 20 Bowl. Turnamen tersebut akan menawarkan total hadiah sebesar US$220 ribu (sekitar Rp3,4 miliar). MCS merupakan bagian dari kampanye “Stay Home. Play Together.” dari EA.

Selain turnamen esports dari Madden, EA juga mengadakan turnamen esports dai FIFA 20. Salah satunya adalah Stay and Play Cup yang diadakan pada 15-19 April 2020 lalu. Turnamen tersebut dimenangkan oleh Mohamed Daramy, pemain FC Copenhagen dari liga Denmark. Sama seperti turnamen esports Madden, tujuan EA mengadakan turnamen FIFA ini adalah untuk menghibur para fans sepak bola yang kecewa karena semua liga sepak bola dibatalkan.

Eurosport Kini Juga Siarkan Esports

Jaringan televisi Eropa, Eurosport mengikuti jejak ESPN. Untuk menggantikan balapan yang dibatalkan karena pandemik virus corona, Eurosport akan menayangkan pertandingan esports berupa balapan virtual. Mereka baru saja menandatangani kerja sama dengan Torque Esports. Kini, mereka berhak untuk menyiarkan balapan virtual The Race All-Star Series di 150 negara.

Seri pertama dari The Race All-Star Series sudah memasuki tahap akhir. Babak final dari balapan tersebut akan diadakan pada 26 April 2020. Meskipun begitu, seri kedua dari balapan itu akan diadakan pada 1 Mei 2020. Dalam The Race All-Star Series, akan ada 80 pembalap — baik pembalap profesional maupun pembalap virtual — yang akan bertanding dengan satu sama lain. Platform simulasi yang akan digunakan adalah rFactor 2. Dengan begitu, para peserta dapat ikut balapan tanpa harus keluar dari rumah mereka.

“Dengan senang hati, kami menyambut Eurosport sebagai salah satu rekan kami,” ujar President dan CEO Torque Esports, Darren Cox, seperti dikutip dari Esports Insider. “Dapat disiarkan langsung ke rumah warga Eropa adalah pencapain penting bagi All-Star Series. Ketika balapan ini disiarkan di ESPN, kami mendapatkan sambutan yang hangat. Jadi, kami senang karena balapan tersebut juga akan disiarkan di televisi Eropa.”

eurosport esports
The All-Star Series akan gunakan platform rFactor-2.

Eurosport bukan satu-satunya channel televisi yang menyiarkan balapan virtual ataupun pertandingan esports. Di tengah pandemik, esports tampaknya menjadi satu-satunya kompetisi olahraga yang masih bisa dijalankan, sementara pertandingan olahraga tradisional seperti bola basket dan sepak bola terpaksa harus dibatalkan.

Menurut Engadget, salah satu alasan Eurosport memutuskan untuk menayangkan All-Star Series adalah karena mereka tidak punya pilihan lain. Mengingat tidak ada pertandingan olahraga yang berlangsung, maka mereka hanya bisa menyiarkan tayangan ulang atau menayangkan berita tentang kompetisi olahraga. Sementara bagi pelaku esports, ini adalah kesempatan untuk memenangkan hati masyarakat luas.

Di tengah pandemik virus corona, banyak pertandingan olahraga yang dialihkan menjadi kompetisi esports. Dalam dunia balap saja, ada Formula 1, Formula E, dan NASCAR. Sebagian balapan virtual ini disiarkan di channel televisi tradisional seperti Fox Sport. Dan balapan tersebut ternyata cukup digemari. Buktinya, eNASCAR iRacing Pro Invitational Series yang disiarkan di Fox Sports berhasil menjaring lebih dari 900 ribu penonton.

Riot Batalkan League of Legends MSI karena Corona

Riot Games memutuskan untuk membatalkan Mid-Season Invitational (MSI), turnamen League of Legends internasional yang biasanya diadakan pada pertengahan tahun, karena virus corona. Biasanya, MSI diadakan pada bulan Mei. Riot sempat menunda penyelenggaraan turnamen tersebut menjadi Juli sebelum akhirnya membatalkannya sama sekali. Sekarang, mereka akan fokus pada League of Legends World Championship, yang akan diadakan di Tiongkok. Tahun ini akan menjadi tahun ke-10 diselenggarakannya LWC. Karena itu, Riot berencana untuk mengadakan perayaan besar-besaran.

Salah satu fungsi MSI adalah untuk menentukan tim yang melaju ke LWC, menurut The Esports Observer. Dengan adanya Pacific Championship Series dan dibatalkannya MSI maka Riot menetapkan peraturan baru tentang tim-tim yang masuk ke LWC. Dari liga di Tiongkok dan Eropa, akan dipilih empat tim dari masing-masing liga. Sementara untuk liga di Korea Selatan dan Amerika Utara, akan terpilih tiga tim per liga. Dua tim akan dipilih dari liga di Asia Tenggara dan Vietnam. Sementara dari liga di Brasil, Turki, Jepang, Amerika Latin, Oceania, dan CIS (Commonwealth of Independent States), akan terpilih satu tim per liga.

Di tengah pandemik virus corona, banyak kegiatan olahraga yang harus dibatalkan, seperti balapan, liga basket, serta liga sepak bola. Untungnya, pertandingan esports masih bisa diadakan, walau hanya secara online. Riot meyakinkan, keputusan mereka untuk membatalkan MSI bukan berarti mereka tidak akan menyelenggarakan turnamen League of Legends lain dalam waktu dekat.

MSI batal
Riot batalkan MSI 2020 agar bisa fokus pada LWC. | Sumber: The Esports Observer

“Kami tengah berdiskusi dengan tim lain di Riot untuk mempertimbangkan acara dan kegiatan alternatif yang bisa menggantikan MSI,” kata John Needham, Global Head of League of Legends Esports, Riot, menurut laporan Polygon. “Kami berharap, kami akan bisa membuat rencana yang cukup matang sehingga kami bisa mengumumkannya dalam waktu beberapa minggu ke depan.”

Untuk menggantikan MSI, kemungkinan, Riot akan mengadakan turnamen esports regional. Dengan begitu, diharapkan tidak ada kendali terkait jaringan internet. Dalam pertandingan online, jika dua tim yang berlaga ada di region yang berbeda, kemungkinan besar, ping akan menjadi sangat tinggi. Ini tidak hanya akan membuat frustasi para pemain, tapi juga para penonton.

Dalam beberapa minggu belakangan, liga regional League of Legends masih bisa berjalan. Setelah sempat tertunda, liga League of Legends di Amerika Utara, Eropa, Korea Selatan, dan Tiongkok akhirnya kembali diselenggarakan. Mengingat pertandingan diadakan secara online, Riot mengambil sejumlah tindakan untuk memastikan bahwa tidak ada pemain yang berbuat curang sepanjang pertandingan.

Sumber header: ESTNN

Switch Langka, Nintendo Mau Naikkan Jumlah Produksi

Nintendo berencana untuk meningkatkan jumlah produksi Switch, menurut laporan Nikkei Asian Review. Perusahaan asal Jepang itu dikabarkan akan menaikkan total produksi Switch hingga 10 persen pada 2020.

Memang, sejak Februari 2020, Nintendo Switch mulai langka dan konsumen mulai kesulitan untuk membeli konsol tersebut. Alasannya, semakin banyak pemerintah dari negara-negara Asia Tenggara dan Tiongkok yang menetapkan lockdown atau menyarankan warganya untuk melakukan karantina. Ini tidak hanya memengaruhi jaringan suplai Nintendo Switch, tapi juga membuat semakin banyak orang tertarik untuk membeli Switch. Pada Maret 2020, permintaan akan Switch masih terus berkat diluncurkannya Animal Crossing: New Horizon.

“Kami harap, para perusahaan penyuplai akan dapat meningkatkan jumlah produksi. Namun, ada beberapa komponen yang masih sulit didapatkan. Jadi, kami tidak bisa memberikan perkiraan berapa banyak unit Switch yang dapat kami sediakan,” kata Nintendo, seperti dikutip dari Games Industry. Sebelum ini, Nintendo memperkirakan, penjualan Switch dan Switch Lite akan mencapai 19,5 juta untuk tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret. Namun, masih belum diketahui apakah Nintendo telah sukses mencapai target tersebut.

Nintendo Switch langka
Peluncuran Animal Crossing pada Maret membuat Nintendo Switch menjadi langka.

Selain virus corona, alasan lain yang membuat Nintendo Switch langka adalah karena ada banyak reseller yang menggunakan bot untuk membeli konsol tersebut. Motherboard berhasil mengungkap komunitas reseller yang mengunakan software open-source untuk memindai situs e-commerce yang menjual Switch. Software tersebut akan secara otomatis membeli Switch ketika konsol itu tersedia. Menggunakan software itu, reseller tak perlu khawatir akan kehabisan stok karena terlambat membeli.

Tool yang digunakan untuk membuat bot tersebut adalah Bird Bot. Namun, juga ada bot lain bernama Scottbot, Swift, dan Phantom. Juru bicara Phamtom berkata bahwa software mereka telah digunakan untuk membeli lebih dari 500 Switch dalam waktu 24 jam pertama. Reseller yang membeli Switch dengan bantuan bot kemudian menjual kembali Switch yang mereka dapatkan. Inilah yang menyebabkan mengapa harga Switch menjadi meroket.

Di tengah karantina karena pandemik COVID-19, game memang menjadi salah satu hiburan utama. Selain bermain game, semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya untuk menonton konten esports. Tidak heran, mengingat ada cukup banyak kompetisi olahraga tradisional yang beralih ke esports karena pertandingan harus dibatalkan.

Liga Inggris Gelar ePremier League Tournament

England Premier League (EPL) memutuskan untuk mengadakan turnamen esports FIFA 20 sebagai pengganti dari pertandingan sepak bola yang dibatalkan akibat vitus corona. Turnamen yang dinamai ePremier League Invitational ini akan diikuti oleh 20 klub yang berlaga di Liga Inggris. Turnamen tersebut akan diadakan mulai 21 April 2020 sampai 25 April 2020.

Dalam ePremier League Invitational, masing-masing klub akan diwakili oleh atlet sepak bola atau musisi. Misalnya, Raheem Sterling akan mewakili Manchester City, sementara Trent Alexander-Arnold akan mewakili Liverpool, dan Tottenham Hotspur akan diwakili oleh Moussa Sissoko. Manchenster United akan diwakili oleh musisi Tom Grennan, menurut laporan Polygon.

Masing-masing peserta turnamen akan bertanding dengan satu sama lain dalam pertandingan yang ditentukan secara acak. Format turnamen yang digunakan adalah single elimination. Untuk memastikan semua tim memiliki kesempatan menang yang sama, rating semua klub sepak bola dipukul rata menjadi 85.

“Kami sadar bahwa kami harus menemukan cara untuk menghibur para fans dan kami bangga karena dapat mengajak atlet sepak bola ternama untuk ikut serta dalam ePremier League Tournament,” kata CEO EPL, Richard Masters, menurut laporan The Next Web.

Di tengah pandemik virus corona, ada banyak pertandingan olahraga yang dibatalkan, termasuk liga sepak bola. Meskipun begitu, pertandingan esports masih bisa dijalankan secara online. Karena itu, pertandingan esports menjadi hiburan alternatif bagi para fans olahraga. Turnamen ePremier League Tournament akan disiarkan di channel YouTube dan Twitch dari Sky Sports serta channel YouTube, Facebook, dan Twitter dari Premier League. Tak hanya itu, babak semifinal dan final dari turnamen tersebut juga akan disiarkan di channel televisi, yaitu Sky Sports di Inggris serta NBC Sports Network untuk kawasan Amerika Serikat.

Liga Inggris bukan satu-satunya liga sepak bola yang menyelenggarakan turnamen esports sebagai pengganti pertandingan yang dibatalkan. Minggu lalu, Major League Soccer, liga sepak bola di Amerika Utara, juga melakukan hal yang sama. Selain itu, kreator FIFA 20, Electronic Arts juga membuat turnamen esports sepak bola bertajuk Stay and Play Cup.