Vivo NEX 3 Adalah Flagship dengan Layar Menawan, Kamera 64 Megapixel, dan Konektivitas 5G

Ada ponsel flagship baru dari Vivo. Namanya Vivo NEX 3, dan ia mengemas fitur yang begitu canggih sampai-sampai terkesan seperti barang konsep. Namun kenyataannya tidak demikian, Vivo bahkan sudah mengumumkan jadwal rilis beserta banderol harganya.

Sebelumnya, mari kita lihat kecanggihan apa yang ditawarkan NEX 3, dimulai dari wajahnya. Layar Super AMOLED dengan bentang diagonal 6,89 inci dan resolusi 1080p ini sangat istimewa. Istimewa karena sisi kiri dan kanan layarnya melengkung hingga menutupi bagian samping perangkat.

Alhasil, tidak ada ruang yang tersisa untuk menempatkan tombol power maupun volume. Sebagai gantinya, Vivo menyematkan fitur Touch Sense, yang pada dasarnya merupakan perpaduan tombol virtual beserta sistem haptic feedback.

Vivo NEX 3

Berhubung belum mencoba, saya pribadi tidak berani berkomentar terkait fungsionalitas dari fitur Touch Sense jika dibandingkan dengan tombol fisik. Terlepas dari itu, NEX 3 dengan layar yang Vivo sebut dengan istilah Waterfall FullView Display ini tampak begitu menawan. Bagi yang penasaran, Vivo bilang rasio layar ke bodinya mencapai angka 99,6 persen, dan sensor sidik jari tentunya sudah terintegrasi pada layar tersebut.

Lanjut ke sektor kamera, tampak ada tiga modul di bagian belakangnya. Kamera utamanya menggunakan sensor 64 megapixel bikinan Samsung, sedangkan dua kamera sisanya merupakan kamera wide-angle 13 megapixel dan telephoto 13 megapixel. Di depan, ada kamera selfie tipe pop-up dengan sensor 16 megapixel.

Vivo NEX 3

Spesifikasi NEX 3 juga mengesankan dan sangat pantas menyandang status flagship: chipset Qualcomm Snapdragon 855 Plus, pilihan RAM 8 atau 12 GB, serta storage internal 128 atau 256 GB. Kapasitas baterainya pun masif, 4.500 mAh, lengkap dengan dukungan fast charging 44 W.

Vivo berencana melepas NEX 3 ke pasar Asia Pasifik dalam beberapa bulan ke depan. Di Tiongkok, tiga varian yang ditawarkan adalah sebagai berikut, dengan dua di antaranya adalah varian 5G:

  • NEX 3 dengan RAM 8 GB dan storage 128 GB seharga 4998 yuan (± Rp 9,9 juta)
  • NEX 3 5G dengan RAM 8 GB dan storage 256 GB seharga 5698 yuan (± Rp 11,3 juta)
  • NEX 3 5G dengan RAM 12 GB dan storage 256 GB seharga 6198 yuan (± Rp 12,3 juta)

Sumber: GSM Arena.

Foto Malam Hari dengan Vivo V17 Pro

Setelah meluncurkan smartphone Z1 Pro, sepertinya Vivo masih ingin memenuhi pasar Indonesia dengan perangkat mereka. Hal tersebut dikarenakan Dailysocial belum lama ini diundang oleh Vivo dalam rangka mencoba perangkat terbaru mereka. Nama dari smartphone tersebut adalah Vivo V17 Pro.

Vivo V17 Pro experience - Belakang

Kami diundang pada acara yang diadakan pada hotel All Season dibilangan Dukuh Atas. Pada acara tersebut, kami diminta untuk mengambil foto di malam hari untuk mencoba kamera 48 MP AI yang ada dibagian belakangnya serta 32 MP Dual Pop-Up Selfie Camera yang dimiliki V17 Pro.

Dengan menggunakan baterai 4100 mAh, ternyata kami mendapati saat perangkat diberikan, baterainya tinggal sekitar 30 persen saja. Oleh karena itu, saya langsung melakukan pengisian baterai. dengan Dual-Engine Fast Charging yang ada pada V17 Pro, ternyata perangkat yang saya pegang dapat terisi dengan cukup cepat.

Sayang memang, saya belum bisa melakukan pengujian lebih lanjut terhadap V17 Pro. Pihak Vivo juga mengatakan bahwa akan ada beberapa update sebelum perangkat ini diluncurkan nantinya. Namun jangan khawatir, saya sudah memegang produk demo dari V17 Pro untuk diuji lebih lanjut.

Untuk pertama, saya akan menampilkan teaser gambar hasil jepretan kamera dari V17 Pro dengan menggunakan mode malam. Berikut adalah hasilnya

Tenang, saya akan melakukan uji lebih mendalam untuk perangkat yang satu ini. Oleh karena itu, jangan berpaling dari Dailysocial.id! 🙂

[Video] 4 Aspek Utama Vivo Z1 Pro, Smartphone yang Diracik Buat Gaming?

Setelah melepas S1, Vivo juga belum lama ini merilis Z1 Pro di Indonesia pada awal bulan Agustus lalu. Hal yang menarik dari kedua smartphone ini ialah harganya yang cukup berdekatan.

Meski begitu, Vivo S1 dan Z1 Pro punya target market yang berbeda. Vivo S1 ditujukan buat smartphone ‘penunjang lifestyle’, sementara Z1 Pro ini dipersiapkan buat Anda yang mencari smartphone berspesifikasi tinggi dengan harga terjangkau untuk aktivitas gaming.

Nah Anda bisa menggali lebih dalam fitur-fitur unggulan yang ditawarkan oleh Vivo Z1 Pro lewat video di bawah ini dan baca review-nya di sini:

Ada empat aspek yang Vivo unggulkan smartphone ini, dari desain, penggunaan triple camera, baterai berkapasitas besar 5.000 mAh, dan tentu saja aspek kebanggaan Vivo yakni performa hardware.

Jadi, Vivo Z1 Pro adalah salah satu smartphone pertama yang dipersenjatai System-on-Chip Qualcomm Snapdragon 712. CPU pada Snapdragon 712 ini punya transistor 10-nanometer. Di atas kertas, performanya 25 persen lebih tinggi dibanding Snapdragon 660.

SoC ini dibekali juga sama ISP atau image signal processor Spectra 250. Singkatnya, kehadiran ISP bisa bikin hasil foto dan video lebih bagus. Disokong besaran RAM 4GB, penyimpanan internal 64GB, dan baterai 5.000mAh berteknologi fast charging.

Vivo juga menanamkan rangkaian fitur Multi-Turbo. Di dalamnya ada AI Turbo yang bisa memacu aplikasi agar berjalan 20 persen lebih cepat, Net Turbo buat mengoptimalkan konektivitas 4G, Cooling Turbo untuk menekan temperatur dari 1 sampai 1,5 derajat Celcius, dan Game Turbo.

[Review] Vivo Z1 Pro: Kinerja Tinggi, Terjangkau, Night Mode Cantik

Smartphone yang dinanti-nanti oleh para fans Vivo akhirnya datang juga. Vivo pernah secara tiba-tiba mengundang saya ke sebuah acara peminjaman unit demo smartphone yang gaungnya sama sekali tidak terdengar di Indonesia. Kami pun pernah menampilkan artikelnya pada tautan ini. Yup, perangkat tersebut bernama Vivo Z1 Pro.

Vivo Z1 Pro

Z1 Pro menjadi sebuah lini baru dari Vivo. Smartphone ini digadang untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang gemar bermain game. Oleh karena itu, Z1 Pro hadir dengan spesifikasi yang cukup tinggi. Dan untuk jangka waktu bermain yang lebih lama, Vivo memasangkan baterai berkapasitas besar.

Lalu bagaimana dengan kamera yang menjadi andalan Vivo sampai saat ini? Hal yang cukup mengagetkan adalah fasilitas mode malam yang ada. Mode ini pun kadang bisa digunakan pada saat siang hari. Hasilnya? Lebih baik dari versi standarnya! Hal ini akan dibahas pada segmen kamera di bawah.

Spesifikasi dari Vivo Z1 Pro adalah sebagai berikut

SoC Snapdragon 712
CPU 2×2.3 GHz Kryo 360 Gold + 6×1.7 GHz Kryo 360 Silver
GPU Adreno 616
RAM 4 GB
Internal 64 GB
Layar 6,53 inci 2340×1080 IPS
Dimensi 162.4 x 77.3 x 8.9 mm
Bobot 201 gram
Baterai 5000 mAh
OS Android Pie 9.0 – Funtouch OS 9

Hasil dari CPU-Z dan Sensor Box adalah sebagai berikut

Vivo Z1 Pro juga datang dengan sebuah tombol pada bagian kiri badannya. Tombol tersebut berfungsi untuk memanggil Google Assistant. Jadi, selain memanggil dengan “OK, Google”, pengguna juga dapat menekan tombol ini untuk mencari sesuatu di internet.

Unboxing

Selanjutnya, mari kita bedah isi dari paket penjualannya

Vivo Z1 Pro - Unboxing

Desain

Jika melihat desain keseluruhan dari Z1 Pro sepertinya memang berbeda dari perangkat Vivo lainnya. Untuk body bagian belakangnya terbuat dari plastik polikarbonat. Dengan finishing kaca, membuat bagian belakangnya mudah terkena sidik jari. Warna dari perangkat yang kami dapatkan adalah hitam.

Vivo Z1 Pro - Kiri

Smartphone Android Vivo Z1 Pro memiliki resolusi 2340×1080 dengan rasio layar 19,5:9. Layarnya sendiri menutupi 90,77% bagian depan dari Vivo Z1 Pro. Tidak ada informasi apakah Vivo menggunakan kaca khusus yang lebih keras atau tidak. Namun yang pasti, pada saat dibuka dari kotak paket penjualannya Z1 Pro sudah memiliki lapisan anti gores.

Layar dari Vivo Z1 Pro saat ini menggunakan model baru. Bukan notch seperti yang ada di seri-seri sebelumnya, tetapi orang menyebutnya sebagai punch hole atau berlubang. Dan berbeda dengan perangkat dari Samsung yang berada di sisi kanan dan tengah, Vivo Z1 Pro memilih untuk menaruh kameranya pada sebelah kiri layar.

 

Vivo Z1 Pro - Kanan

Layar sentuh yang ada memang responsif. Uniknya, tingkat responsivitasnya bisa ditingkatkan dengan mengaktifkan GameCenter untuk game-game tertentu.Pada bagian belakang Z1 Pro terdapat tiga buah kamera bersama satu buah flash. Selain itu, terdapat satu sensor sidik jari pula pada bagian belakangnya.

Pada bagian kanan Z1 Pro dapat ditemukan tombol power dan volume naik serta turun. Pada bagian kiri terdapat slot SIM serta tombol Google Assistant. Pada bagian bawahnya terdapat port audio 3.5 mm, microUSB, speaker, dan microphone.

Vivo Z1 Pro - Bagian Bawah

Vivo Z1 Pro menggunakan sistem operasi Android 9 Pie. Antar muka yang digunakan bernama FunTouch dengan versi 9. Funtouch memisahkan antara jendela notifikasi yang bisa dibuka dengan melakukan slide dari ujung layar atas ke bawah dan quick menu yang bernama shortcut center dengan melakukan slide dari ujung bawah layar ke atas.

eSports Mode

Ada satu hal yang cukup menarik pada mode gaming dari Vivo Z1 Pro. Smartphone ini memiliki mode yang bernama esports Mode. Vivo mengklaim bahwa mode ini digunakan oleh para pemain AoV dan Battle Royale. Satu hal yang menarik adalah mampu mengoptimalisasi CPU dan GPU serta mengukur temperaturnya agar tidak bermasalah.

Vivo Zq Pro - eSport Mode

Mode ini juga akan meningkatkan tingkat responsivitas layar saat opsinya dinyalakan. Setelah bermain beberapa kali pada game PUBG Mobile, layarnya memang menjadi lebih responsif!

Jaringan

Vivo Z1 Pro sudah mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia. Dukungan 4G LTE yang diberikan pada smartphone ini meliputi band 1(2100), 3(1800), 5(850), 8(900), 38(2600), 40(2300), dan 41(2500) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia.

Kamera

Seperti yang sudah dikatakan oleh pihak Vivo Indonesia bahwa mereka telah memasang kamera yang dapat menampilkan gambar yang bagus pada setiap perangkatnya. Tentu saja hal tersebut termasuk Vivo Z1 Pro.

Kamera utama Vivo Z1 Pro menggunakan sensor Sony IMX 499 dengan resolusi 16 MP. Dua kamera lainnya adalah kamera 8 MP untuk Ultrawide dan 2 MP untuk bokeh. Kamera utamanya memang mampu menangkap gambar dengan cukup baik, walaupun beberapa kali menghasilkan gambar yang cukup washed out.

Hal yang cukup unik adalah saat menggunakan mode Night pada setiap kondisi. Sering kali kamera Z1 Pro dapat menangkap gambar di siang hari dengan mode Night. Hasilnya? Gambar menjadi lebih tajam dibandingkan dengan hasil kamera standarnya. Jadi, jika tidak terburu-buru, saya menyarankan Anda untuk mengeksplorasi mode malamnya.

Kamera depan merupakan salah satu kunci penjualan Z1 Pro. Kamera depan yang berada pada layar tersebut memiliki resolusi 32 MP dengan AI. Kamera tersebut juga dapat menangkap gambar dengan cukup baik. Berikut adalah hasilnya

Pengujian

Smartphone Vivo Z1 Pro menggunakan chipset high end yang saat ini belum digunakan oleh produsen smartphone lainnya, yaitu Snapdragon 712. Snapdragon 712 sendiri menggunakan dua inti Snapdragon Kryo 360 yang berbasis Cortex A75 yang 100 MHz lebih kencang dari SD 710.

Dengan menggunakan SoC tersebut, kinerja bermain game sudah pasti tidak perlu diragukan lagi. Game yang kami coba pada perangkat ini adalah PUBG Mobile, LifeAfter, dan AoV. Walaupun begitu, Anda yang bertangan besar sepertinya harus menyesuaikan tombol di layar karena layout-nya sedikit bergeser.

Untuk pengujian kali ini, saya menghadirkan kembali SoC Snapdragon 710 dan 660. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa jauh perbedaan kinerja ketiga SoC yang saat ini sepertinya bakal banyak digunakan, khususnya seri 7xx. Berikut adalah hasilnya

Baterai

Pengujian kali ini saya lakukan dengan menggunakan aplikasi BatteryXPRT. Aplikasi ini merupakan yang paling dekat dengan penggunaan smartphone sehari-hari tanpa menggunakan game.

Vivo Z1 Pro - BatteryXPRT

Pengujian berlangsung selama 48 jam pada unit yang kami dapatkan. Hal ini berarti Z1 Pro dapat digunakan lebih dari dua hari. Tentu saja, jika digunakan untuk bermain game, baterainya akan lebih cepat habis.

Verdict

Permintaan para konsumen Vivo akan hadirnya perangkat gaming akhirnya dikabulkan oleh Vivo. Walaupun bukan merupakan perangkat gaming, namun Vivo memasangkan spesifikasi tinggi pada smartphone terbarunya. Oleh karena itu, Vivo pun pada akhirnya bisa meraih mereka yang membutuhkan smartphone gaming dan berkinerja tinggi dengan Z1 Pro.

Vivo Z1 Pro - Playing Game

Kinerja yang dimiliki oleh Z1 Pro mungkin yang tertinggi untuk kelasnya. Dengan menggunakan Snapdragon 712 dan tweaking yang tepat, membuat kinerjanya lebih kencang dari perangkat dengan Snapdragon 710. Padahal, bedanya hanya 100 MHz pada CPU-nya saja. Tidak hanya untuk bermain game, kinerjanya dapat diandalkan untuk mereka yang membutuhkan smartphone editing dan bekerja.

Kamera pada perangkat ini juga memiliki kinerja yang baik. Apalagi, hasil dari Night mode yang digunakan pada siang hari juga membuat hasilnya lebih baik lagi. Lalu kamera depan dengan resolusi tinggi juga mampu menangkap hati para penggemar swafoto untuk mengambil gambar selfie.

Vivo menjual smartphone yang satu ini dengan harga Rp. 3.099.000. Harga ini tentunya tidak terlihat mahal jika menilik dari kinerja keseluruhannya. Apalagi, Vivo kerap menjual perangkatnya dengan harga yang lebih tinggi. Jadi menurut saya, Vivo Z1 Pro bisa dikatakan big bang for the buck!

Sparks

  • Kinerja kencang
  • Responsif
  • Kamera menghasilkan gambar yang cukup baik
  • Night Mode yang cantik
  • Daya tahan baterai sangat baik
  • Desain menarik
  • Harganya cukup terjangkau

Slacks

  • Bloatware-nya cukup banyak
  • Belum ada NFC

 

Xiaomi, OPPO dan Vivo Berkolaborasi Kembangkan Fitur Transfer File ala AirDrop

Android Q yang akan dirilis bersama Google Pixel 4 beberapa bulan lagi sudah pasti menyimpan banyak fitur baru. Kendati demikian, versi terbaru Android ini rupanya juga bakal menghapuskan salah satu fitur lamanya, yakni Android Beam, seperti dilaporkan oleh TechRadar.

Sekadar mengingatkan, Android Beam adalah fitur untuk berbagi file antar perangkat. Fungsinya kurang lebih mirip seperti fitur AirDrop di platform iOS. Namun yang membedakan adalah, AirDrop mengandalkan perpaduan Bluetooth dan Wi-Fi, sedangkan Android Beam menggunakan NFC.

Tren terkini menunjukkan bahwa NFC lebih cocok dipakai untuk fungsi pembayaran. Itulah mengapa Google memutuskan untuk mengeliminasi Android Beam. Kabar baiknya, Android Q disebut sudah menyiapkan penggantinya, yakni Fast Share, yang kalau berdasarkan pengujian 9to5Google, jauh lebih mirip dengan AirDrop ketimbang Android Beam.

Masalahnya, Fast Share disebut membutuhkan Google Play Services, dan kemungkinan besar ini yang menjadi alasan mengapa Xiaomi, OPPO, dan Vivo baru-baru ini memutuskan untuk bekerja sama mengembangkan fitur serupa versi mereka sendiri, berdasarkan info yang dirilis akun resmi MIUI (Xiaomi) di WeChat.

Fitur ini kabarnya bakal terintegrasi pada MIUI (Xiaomi), ColorOS (OPPO), dan FunTouchOS (Vivo). Seperti halnya AirDrop, kreasi trio brand Tiongkok ini menawarkan kecepatan transfer hingga 20 MB per detik, dan ini mengindikasikan keterlibatan Wi-Fi di belakang layar, di samping Bluetooth yang berperan menjadi perantara tiap perangkat.

Versi beta dari fitur ini disebut bakal dirilis pada akhir bulan ini juga. Aliansi Tiongkok ini mempersilakan pabrikan smartphone lain untuk mendaftar apabila mereka tertarik mengintegrasikan fitur transfer file ini pada perangkat bikinannya masing-masing.

Sumber: The Verge.

[Review] Vivo S1, Super AMOLED & Screen Touch ID Jadi Sajian Utama

Belum lama ini, Vivo telah merilis seri smartphone baru bertajuk ‘S’, perangkat perdana Vivo S series mereka disebut Vivo S1. Smartphone kelas menengah ini mengusung tagline “unlock your style“, dengan target market generasi muda.

‘S’ di sini berarti ‘Style‘, di mana Vivo berupaya menghadirkan smartphone berpenampilan stylish dengan sejumlah elemen kekinian. Sebut saja, sistem keamanan Screen Touch ID dan konfigurasi triple rear camera.

Dibanderol Rp3.599.000, apa saja yang ditawarkan Vivo S1 ini? Meja redaksi DailySocial lifestyle sudah kedatangan smartphone ini, berikut review Vivo S1 selengkapnya.

Desain Stylish

Sebelum itu, mari tengok isi dari paket penjualannya:

Review-Vivo-S1
Unboxing Vivo S1, Photo by Lukman Azis / Dailysocial
  • Unit Vivo S1
  • Adaptor charger 5V 2A atau 9V 2A
  • Kabel data microUSB
  • Earphone
  • Silicon case
  • SIM ejector
  • Buku panduan dan kartu garansi

Isinya memang cukup lengkap, earphone masih disediakan. Untuk perlindungan smartphone, selain silicon case – layar Vivo S1 juga sudah dilapisi anti gores. Jadi, benar-benar siap pakai – pengguna tak perlu repot membeli aksesori tambahan secara terpisah.

Review-Vivo-S1
Bagian belakang Vivo S1, Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Unit Vivo S1 yang saya review berwarna cosmic green, bagian belakangnya punya gradasi dari warna hijau di pojok kanan atas ke biru tua di pojok bawah kiri. Kerangkanya dicat senada dengan gradasi ungu di sisi bawah dan modul kamera belakangnya dilapisi aksen berwarna emas.

Warna ini terinspirasi dari warna alami langit dan Vivo menggunakan teknik pelapisan Nano-Ion untuk menghasilkan gradasi warna dengan efek pantulan cahaya. Dimensinya 159.5×75.2×8.1 mm dengan bobot 179 gram, ada lekukan di setiap sudutnya dan desain 2.5D membuat feel saat menggenggam smartphone sangat nyaman digenggam.

Bagian muka terdapat notch untuk menampung kamera depan 32 MP yang menjadi salah satu fitur andalannya, lalu di atas notch ada earpiece. Bezel layar bagian bawahnya cukup ramping, meskipun tidak setipis bezel samping dan atas.

Untuk kelengkapan atributnya, tombol volume dan power berada di sisi kanan. Sementara di sisi kiri terdapat SIM tray yang terdiri dari tiga slot, dua untuk kartu SIM berbentuk nano dan satu lagi untuk microSD.

Padahal memori internal Vivo S1 sudah sangat lapang; 128GB dan Anda masih bisa memperluas dengan menyisipkan microSD hingga kapasitas 256GB. Bagi yang kerap membuat konten berupa video untuk YouTube ataupun IGTV, sangat terbantu.

Selain itu, dengan kapasitas memori yang besar Anda bisa mengunduh musik di Spotify, mengunduh film di Netflix, dan mengunduh video favorit di YouTube sepuasnya untuk ditonton nanti secara offline.

Yang cukup menarik ialah hadirnya smart button, tombol ini berada persis di bawah SIM tray. Menekannya sekali akan memanggil Google Assistant, menekan dua kali membuka fitur image recognizer, dan ada satu opsi lagi yang bisa disesuaikan yakni tekan dan tahan misalnya untuk membuka Google Search.

Google Assistant ini menawarkan cara baru berinteraksi dengan smartphone lewat perintah suara, bahkan dalam bahasa Indonesia. Asisten virtual berbasis kecerdasan buatan ini bisa membantu kita melakukan banyak hal.

Sementara, pada sisi atas kosong dan sisi bawahnya di huni oleh jack audio 3,5mm, mikrofon, port microUSB, dan speaker. Sebagai smartphone yang dirilis pada tahun 2019 dengan harga Rp3,6 juta yang tidak bisa dibilang murah, cukup disayangkan Vivo masih menggunakan elemen jadul di smartphone kekinian mereka.

Screen Touch ID

Review-Vivo-S1
Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Panel Super AMOLED menjadi fondasi atas fitur premium Screen Touch ID, pemindai sidik jari di bawah permukaan layar ini memiliki performa yang konsisten, akurasinya cukup tinggi, dan responnya juga cepat.

Selain untuk mengamankan smartphone, Screen Touch ID juga dapat dimanfaatkan untuk mengunci aplikasi sensitif atau bersifat personal. Sistem Face Unlock juga bekerja sama baiknya dengan Screen Touch ID.

Review-Vivo-S1-8

Saat ini, fitur serupa Screen Touch ID memang semakin marak digunakan. Selain Vivo, OPPO, dan Realme – Samsung dengan Galaxy A series yang baru juga mengadopsi fitur tersebut.

Selain itu, sebenarnya penggunaan panel Super AMOLED juga merupakan nilai lebih. Disebut Ultra All Screen, layar membentang seluas 6,38 inci disokong resolusi Full HD+ (1080×2340 piksel) dalam rasio 19.5:9.

Saat ini saya menggunakan Realme 3 Pro sebagai daily driver dan menurut saya panel IPS yang melekat pada smartphone zaman sekarang kualitasnya rata-rata sangat bagus. Setidaknya sampai kita membandingkan secara langsung, side by side dan terus terang baru terlihat perbedaannya. Terutama kontras, layar Super AMOLED lebih pop-up warnanya, hitamnya pekat, dan putihnya juga sangat terang.

Dark Mode di Funtouch OS 9

Review-Vivo-S1-6

Keunggulan lain yang ditawarkan oleh panel Super AMOLED ialah tingkat konsumsi baterainya lebih sedikit, apalagi bila bertemu warna hitam. Kabar baiknya, fitur Dark Mode sudah tersedia di Funtouch OS 9 berbasis Android 9 Pie pada Vivo S1.

Hal ini cukup menarik, mengingat kapasitas baterai Vivo S1 cukup besar; 4.500 mAh yang mampu bertahan lebih lama. Berkat dukungan teknologi Dual-Engine Fast Charging, waktu charging menjadi lebih singkat.

Dari sisi antarmuka, tampilannya memang tidak mengalami banyak perubahan. Namun Funtouch 9 OS mengemas banyak sekali fitur dan sejumlah peningkatan. Misalnya, Jovi, smart motion, smart mirroring, smart split, one-handed, s-capture, app clone, smart clik, motorbike mode, dan lainnya.

Review-Vivo-S1
Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Satu fitur yang tampaknya mendapat pembaruan besar ialah ‘ultra game mode‘. Termasuk game assistant yang bisa diakses saat bermain game, esports mode, game countdown, game picture-in-picture, serta opsi untuk memblokir notifikasi dan panggilan telepon yang masuk. Terdapat juga game center dengan tampilan antarmuka baru, di sini kita bisa melihat statistik durasi bermain dan data internet yang dihabiskan.

SoC Mediatek Helio P65

Dapur pacu yang digunakan ialah Mediatek Helio P65, SoC ini mengemas CPU octa-core yang terdiri dari dual-core 2.0 GHz Cortex-A75 dan hexa-core 1.7 GHz Cortex-A55, serta GPU Mali-G52 MC2. Pemrosesannya ditopang RAM 4GB dan memori internal 128GB.

Berikut hasil benchmark Vivo S1 di sejumlah aplikasi:

  • AnTuTu 147.445
  • PCWork 8.359
  • Sling Shot 1.465
  • Sling Shot Extreme – OpenGL ES 3.1 1.095
  • Sling Shot Extreme – Vulkan 1.108
  • Geekbench Single-Core 1.859
  • Geekbench Multi-Core 6.072

Review-Vivo-S1-21

Sejauh proses review berlangsung, kinerja Vivo S1 mampu menyapu bersih berbagai aplikasi maupun game, serta tugas harian tanpa masalah. Saya juga mencoba mengedit hasil video dari kamera smartphone menggunakan aplikasi Quik.

Saat proses editing, beberapa kali memang saya harus menunggu loading cukup lama ketika berganti satu template ke template yang lain. Sementara, proses render video sekitar 2-3 menit tidak memakan waktu lama.

AI Triple Camera

Review-Vivo-S1-15

Penempatan modul tiga kamera belakang Vivo S1 agak menonjol dari body, sayang konfigurasinya tidak sekuat Vivo V15. Kamera utama yang berada di tengah hanya beresolusi 16MP menggunakan sensor Sony IMX499 dengan aperture f1.78. Kamera yang atas 8MP dengan lensa ultra wide dan kamera yang paling bawah sebatas 2MP sebagai depth sensor.

Fitur kamera yang paling menarik pada Vivo S1 ialah mode ultra wide angle yang menyuguhkan bidang pandang 120 derajat. Dengan mode ini, Anda bisa bermain berbagai sudut pandang dengan perspektif yang berbeda-beda. Bagian terbaiknya, mode ultra wide angle juga bekerja pada video.

Satu lagi mode favorit saya di Vivo S1 ialah mode pro, mode ini menawarkan kontrol penuh. Dari mulai ISO, shutter speed, white balance, manual focus, dan exposure value.

Review-Vivo-S1-14

Adapun kamera depannya tetap 32MP dengan aperture f/2.0, lengkap dengan fitur permak seperti light effect dan live photo. Fitur AR sticker juga tersedia untuk menambah keceriaan foto selfie.

Untuk kemampuan perekaman videonya, cukup disayangkan Vivo S1 tak mampu merekam video 4K atau 1080p pada 60 fps. Padahal memori internalnya sangat lapang dan ideal untuk menampung hasil video 4K.

Berikut beberapa hasil foto Vivo S1:

Verdict

Panel Super AMOLED Ultra All Screen, sistem keamanan Screen Touch ID, dan desain yang stylish menjadi sajian utama Vivo S1. Feel premium begitu terasa saat menggenggamnya, tapi karena modul kamera belakangnya menjorok ke luar – maka sebaiknya gunakan case.

Sayang, kemampuan kamera Vivo S1 sedikit terpangkas dibanding Vivo V15. Resolusi kamera diturunkan, tapi fitur kamera utama yakni mode ultra wide angle tetap tersedia. Satu hal lagi, belum bisa merekam video 4K.

Soal performa, Vivo S1 sama kuatnya dengan Vivo V15 series dan mampu menangani beragam skenario kebutuhan ber-smartphone. Dibanderol Rp3.599.000, Vivo S1 bakal bersaing ketat dengan OPPO K3, Realme X, dan Samsung Galaxy A50.

Sparks

  • Desain stylish dengan balutan warna menarik dan build quality solid
  • Panel Super AMOLED dan Screen Touch ID
  • Memori internal 128GB, sangat lapang dan masih bisa diperluas lewat microSD

Slacks

  • Konfigurasi triple camera tidak sekuat Vivo V15
  • Masih terjebak menggunakan port microUSB
  • Belum mendukung perekaman video 4K

Sebagus Apa Vivo S1 untuk Gaming? Tonton Video Hands-on-nya

Diluncurkan sebulan yang lalu, Vivo S1 dengan penampilan stylish-nya disiapkan untuk mencuri hati kalangan muda-mudi. Konsumen muda memang merupakan target yang menggiurkan di pasar smartphone Indonesia, namun di saat yang sama, Vivo maupun pabrikan lainnya juga tak boleh lupa bahwa mereka ini juga merupakan tipe konsumen yang paling menuntut.

Salah satu tuntutannya, kalau melihat tren terkini, adalah performa yang mumpuni untuk menjalankan gamegame yang tengah hype. PUBG Mobile adalah salah satu yang tengah ramai dimainkan, dan game itu dikenal cukup menuntut performa yang tinggi.

Tidak sedikit smartphone yang belum mampu menyajikan PUBG Mobile dalam frame rate tinggi, dan ini tentu bisa berpengaruh terhadap performa masing-masing pemain. Apakah Vivo S1 termasuk salah satunya? Semestinya tidak kalau melihat spesifikasinya di atas kertas.

Namun apalah arti rincian spesifikasi tanpa pengalaman mencoba yang sesungguhnya. Dalam kesempatan ini, tim DailySocial telah mengajak salah satu atlet esports tanah air, Fauzan “K1RBY” Yuzarli, untuk menjajal kesanggupan ponsel seharga Rp 3,6 juta ini dalam menyajikan sesi tembak-menembak PUBG Mobile yang memuaskan.

Tanpa harus berlama-lama, silakan simak sendiri keunggulan Vivo S1 dalam hal gaming pada video di bawah ini.

4 dari 5 Brand Smartphone dengan Penjualan Terbesar di Indonesia Adalah Brand Asal Tiongkok

Dua tahun terakhir ini kita dihadapkan dengan harga smartphone flagship yang terus melambung. Namun dampak positifnya, smartphone kelas menengah ke bawah kian bertambah banyak, dan kualitasnya pun terus meningkat dari tahun ke tahun.

Bicara soal smartphone kelas mid-end atau low-end, sudah pasti pabrikan smartphone asal Tiongkok yang menjadi subjek bahasan utamanya. Berdasarkan hasil riset Counterpoint, berbagai penawaran dari brand seperti Xiaomi, OPPO, maupun Vivo menjadi salah satu pendorong terbesar pertumbuhan pasar smartphone.

Data mereka menunjukkan bahwa ada peningkatan penjualan smartphone sebesar 6% di pasar Indonesia selama kuartal kedua kemarin jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Juga menarik adalah fakta bahwa empat dari lima brand smartphone dengan penjualan terbesar di tanah air merupakan brand asal Tiongkok, dengan total pangsa pasar melebihi 55%.

Samsung masih memegang posisi pertama berkat model-model gres seperti Galaxy A50 / DailySocial
Samsung masih memegang posisi pertama berkat model-model gres seperti Galaxy A50 / DailySocial

Keempat brand itu adalah, sesuai urutannya terkait pangsa pasar: Xiaomi (21%), OPPO (17%), Vivo (9%) dan Realme (8%). Untuk Xiaomi, bintang utama mereka di pasar tanah air adalah seri Redmi 7 dan Redmi 6A, dan peningkatan penjualan mereka turut didukung oleh pergeseran strategi dari yang tadinya eksklusif secara online, menjadi lebih banyak membuka toko ritel fisik sekarang.

Untuk OPPO, A5s dan A3s yang berharga terjangkau menjadi motor penjualan di tengah upaya mereka membangun branding di segmen high-end lewat seri Reno. Vivo di sisi lain berhasil meningkatkan angka penjualan mereka berkat strateginya merilis model yang sama seperti yang dijual di pasar Tiongkok, tapi dengan spesifikasi yang lebih rendah demi menekan harga jualnya dan menjadi lebih kompetitif di pasar lokal.

Di posisi kelima, ada Realme yang menjalani debutnya dengan cemerlang, meski eksistensinya belum ada satu tahun. Portofolio yang dimiliki sub-brand OPPO ini terbilang ringkas, dan di saat yang sama mereka juga cukup agresif dalam mematok harga. Ke depannya, Realme bahkan sudah punya niatan untuk membuka sejumlah toko ritel fisik demi semakin mendorong angka penjualan.

Brand non-Tiongkok yang masih bertahan di posisi lima besar adalah Samsung, dan mereka juga masih mantap di peringkat pertama, utamanya berkat tingginya penjualan model seperti Galaxy A50 yang menyasar kalangan muda-mudi. Kalau ditotal, lima brand smartphone dengan penjualan terbesar di Indonesia ini memegang pangsa pasar sebesar 82% sendiri.

Sumber: Counterpoint.

Vivo Z1 Pro Tawarkan Performa Tinggi di Harga Kompetitif Untuk Curi Perhatian Konsumen Indonesia

Demi mencuri hati konsumen Indonesia yang begitu majemuk, para produsen smartphone pelan-pelan memahami pentingnya menyediakan pilihan produk dengan spesialisasi berbeda. Khusus bagi Vivo, mereka baru saja memperkenalkan model perdana seri S di bulan Juli kemarin, sebuah smartphone yang ditujukan sebagai penunjang lifestyle. Menariknya, Vivo masih punya ‘kartu As’ lain untuk dimainkan.

Setelah sempat di-tease ke media lokal minggu lalu, Vivo resmi meluncurkan Z1 Pro di tanah air pada tanggal 5 Agustus 2019. Melihat secara keseluruhan, Z1 Pro tampaknya akan menjadi andalan sang perusahaan asal Dongguan itu bersama S1 di segmen entry-level. Namun meski mereka dijajakan di harga yang ‘cukup berdekatan’, kedua perangkat diarahkan ke kalangan pengguna berbeda.

Z1 Pro 23

Ketika S1 mengedepankan kemampuan fotografi dan desain (serta sensor sidik jari yang ditanamkan di layar), Z1 Pro menjagokan aspek performa. Otak smartphone ini adalah mobile platform terbaru Qualcomm Snapdragon di seri 700 yang menjanjikan lompatan performa signifikan dari Snapdragon 660, serta turut membawa teknologi yang dimiliki varian top-end Snapdragon, misalnya image signal processor Spectra 250.

Z1 Pro 5

Selain kinerja hardware, ada tiga faktor lagi yang Vivo jagokan di Z1 Pro, yaitu baterai berkapasitas besar, ‘desain elegan dengan layar Ultra O Screen’ pertama yang diusung brand ini, serta kapabilitas fotografi kelas pro berbasis sensor-sensor kamera ber-megapixel raksasa.

Z1 Pro 3

 

Desain

Vivo menyajikan layar 6,5-inci beresolusi full-HD plus 2340x1080p yang ditambatkan pada tubuh berdimensi 162,4×77,3×8,9-milimeter. Agar nyaman di saat digenggam, Vivo memanfaatkan rancangan kaca curved di sisi punggung, konturnya dibuat identik seperti bagian display. Produsen menawarkan dua pilihan warna, yaitu hitam dan biru gradasi, kemudian menempatkan modul kamera (yang cukup menonjol) berisi setup tiga lensa plus flash di area kiri atas.

Bagian terunik dari aspek desain Z1 Pro ialah penggunaan ‘Ultra O Screen’. Sejatinya, ia adalah lubang kamera depan seperti pada Galaxy S10 – sebagai cara memaksimalkan rasio layar ke tubuh (mencapai 90,77 persen berdasarkan klaim Vivo) dan diposisikan di kiri-atas. Ultra O Screen ditopang pula oleh optimalisasi pada interface sehingga pengalaman pemakaian tidak terinterupsi. Perlu diketahui bahwa Z1 Pro belum betul-betul terbebas dari bezel, area bawahnya masih terlihat sedikit tebal.

Melengkapi pernak-pernik standar seperti tombol power dan volume fisik, tray dual SIM card, port microUSB, serta sensor sidik jari di belakang, Anda juga bisa menemukan sebuah tombol ‘pintar’ di sisi samping. Tombol tersebut didedikasikan untuk mengakses fitur-fitur eksklusif Google semisal Assistant dan Lens.

Z1 Pro 1

 

Perfoma

Di sisi kinerja, Vivo boleh bangga karena Z1 Pro merupakan smartphone pertama yang dipersenjatai Qualcomm Snapdragon 712, yaitu system-on-chip anyar dengan transistor 10nm dan engine kecerdasan buatan yang menjanjikan lonjakan performa sebesar 25 persen dibanding Snapdragon 660. Chip ini turut ditunjang oleh GPU Adreno 616 serta ISP Spectra 250. GPU tersebut menawarkan waktu render 45 persen lebih cepat, lalu prosesor image-nya membuat smartphone mampu mengabadikan momen secara lebih baik serta mengonsumsi daya lebih hemat.

Z1 Pro 22

Teknologi-teknologi Qualcomm itu Vivo kombinasikan bersama rangkaian fitur Mult-Turbo mereka sendiri, misalnya: AI Turbo demi memastikan aplikasi yang sering digunakan bisa dioperasikan 20 persen lebih cepat, Net Turbo membantu mengoptimalkan konektivitas 4G, Cooling Turbo mampu menekan temperatur dari 1 sampai 1,5 derajat Celcius lebih dingin, kemudian Game Turbo disiapkan buat meningkatkan pengalaman bermain (ada fitur pengubah suara, vibrasi 4D, filter sinar biru, mode do not disturb, hingga game countdown).

Z1 Pro 16

VIvo Z1 Pro dibekali memori RAM 4GB, penyimpanan internal 64GB yang bisa ditambah lagi dengan kartu microSD 256GB, serta ditenagai unit baterai internal 5.000mAh – dibahas lebih lengkap di bawah.

 

Baterai

Berbekal baterai berkapasitas 5.000mAh, Z1 Pro siap menjaga Anda tetap terhubung lebih lama. Secara keseluruhan, baterai 5.000mAh menyajikan kenaikan substansial sebesar 22 persen dibanding varian 4.000mAh. Waktu standby melonjak dari 17 hari menjadi 21 hari, talk-time kini menyentuh 40 jam, Anda bisa menikmati video YouTube hingga 13 jam non-stop, kemudian kita bisa bermain PUBG Mobile tanpa terganggu selama 7,5 jam.

Z1 Pro 21

Proses pengisian baterai Z1 Pro turut dibantu oleh fitur fast chargingdualengine‘ 18W, lalu ia juga mempunyai fitur reverse charging yang memungkinkannya mengisi ulang baterai perangkat lain – smartband, smartwatch hingga sesama smartphone.

Z1 Pro 11

 

Fotografi

Untuk kebutuhan fotografi, Vivo Z1 Pro mengandalkan setup tiga kamera. Kamera utamanya mengusung sensor Sony IMX 499 16Mp f/1.8, lalu dibantu sensor wide-angle dengan AI serta sensor kedalaman 2Mp f/2.4. Kombinasi dari semua itu kabarnya mampu menghasilkan gambar-gambar jernih serta efektif untuk mengekspos detail, termasuk pada objek berukuran kecil. Lalu buat swafoto, Vivo menyematkan sensor berukuran raksasa 32Mp f/2.0.

Z1 Pro 13

Z1 Pro 10

 

Harga dan ketersediaan

Gerbang pre-order Z1 Pro sudah dibuka dan Vivo telah mempersilakan Anda untuk melakukan pemesanan di Lazada hingga tanggal 8 Agustus 2019 (flash sale). Produk dijajakan seharga Rp 3,1 juta, dan selama persediaan masih ada, konsumen juga akan mendapatkan bonus berupa PUBG Redeeem Code, bundel IM3 Ooredoo berisi paket internet 25GB plus kuota game 5GB, serta gift box senilai Rp 500 ribu.

Z1 Pro 19

Z1 Pro 4

Menanti Vivo Z1 Pro: Spesifikasi Cukup Tinggi dan Baterai Besar

Belum lama ini, Vivo memperkenalkan smartphone dengan nama S1 yang menyasar pada mereka yang ingin bergaya. Namun tidak cukup sampai di situ, ternyata saat ini Vivo sudah memiliki perangkat baru yang siap dipasarkan di Indonesia. Perangkat tersebut adalah Vivo Z1 Pro.

Sementara menunggu rilis untuk melihat harga dan spesifikasi lengkap, Vivo telah merilis informasi singkat tentang perangkat ini di situs mereka. Dan Dailysocial juga telah mencoba singkat perangkat ini, jadi kami ada sedikit gambaran tentang Z1 Pro.

Perdana di Indonesia, Z1 Pro dipasarkan untuk mereka yang menginginkan performa yang lebih tinggi pada sebuah smartphone. Tidak tanggung-tanggung, Vivo mempersenjatai Z1 Pro dengan SoC Snapdragon 712. Snapdragon 712 sendiri lebih kencang 100 MHz dibandingkan dengan pendahulunya, Snapdragon 710.

Vivo Z1 Pro Auf

Desainnya sendiri juga lain dari pada perangkat Vivo yang sudah ada. Layarnya kali ini  bernama Ultra O Screen, layarnya memiliki lubang kamera pada sisi kiri atas dan berdimensi 6.53 inci. Yes, perangkat ini tidak menyertakan notch tetapi ada ‘hole‘ di bagian kiri atas yang menjadi tempat kamera depan. Ini tentunya akan menjadi nilai lebih untuk menikmati konten termasuk gaming.

Selain itu, Vivo juga tidak meninggalkan sisi kameranya. Tyas K. Rarasmurti, PR Manager Vivo Indonesia, mengatakan bahwa Vivo akan melengkapi semua lini perangkatnya dengan kamera yang bagus. Oleh karenanya, Z1 Pro sudah dilengkapi dengan 32MP AI Selfie Camera.

Vivo Z1 Pro - Back

Nah, berbicara tentang gaming, Z1 Pro memiliki beberapa fitur yang akan cocok untuk mereka yang gemar bermain game, yang pertama itu adalah baterai 5000mAh dan fitur-fitur software seperti multi turbo serta Ultra Game mode. Ultra game mode ini memiliki beberapa fitur seperti competiton mode untuk merasakan nuansa e-sports atau 4D vibration untuk membuat sensasi bermain lebih nyata seakan di permainan.

Rencananya, Vivo bakal meluncurkan smartphone yang satu ini pada hari Senin, 5 Agustus 2019. Undangan peluncuran pun sudah saya dapatkan. Hal ini bakal terlihat cukup seru mengingat Vivo baru akan merambah ke pasar gamer mainstream. Mari kita lihat persaingan pada pasar tersebut setelah Z1 Pro hadir di Indonesia.

Bukan Flagship

Dengan menghadirkan performa tangguh untuk para anak muda, bisa dibilang bahwa Z1 Pro bisa dijadikan perangkat flagship untuk Vivo. Akan tetapi, hal tersebut ditepis oleh Tyas. “Sampai saat ini, seri V masih menjadi flagship. Jadi, ini masih menjadi seri baru. Dan untuk mengetahui posisinya, harus menunggu harga pada tanggal 5 nanti” , ujar Tyas.

Vivo Motomoto - Launch

Vivo sendiri memiliki alasan tersendiri mengapa mereka membawa Z1 Pro ke Indonesia. Hal tersebut ternyata berkaitan erat dengan pertanyaan para konsumen mengenai kapan Vivo membawa perangkat dengan performa tangguh dan untuk bermain game. Hal tersebut juga dimaksudkan untuk mengisi segmentasi-segmentasi pasar anak muda yang banyak di Indonesia.

Lalu apakah nantinya Vivo akan menyediakan aksesoris untuk para gamer di Indonesia? Tyas mengatakan saat ini belum ada rencana untuk penyediaan aksesoris khusus. Saat ini, mereka hanya fokus untuk menghadirkan perangkat dengan kinerja tangguh di Indonesia.

Dailysocial saat ini telah mendapatkan unit untuk direview lebih mendalam. Oleh karena itu, tunggu ya kehadiran artikel review Vivo Z1 Pro di DailySocial.id!