Digital Campaign Platform “Dukung Calonmu” is to Facilitate the Election of Political Contestants

Starting from a public fundraising campaign site (crowdfunding), Dukung Calonmu is to shift into a comprehensive digital campaign platform. Even though it hasn’t left the crowdfunding feature which is currently known as a donation, the Founder & CEO, Christian Hutabarat shared his vision and ambition with us.

He said his service pivot was based on in-depth observations regarding the current conditions in Indonesia. Fundraising platforms have not been fully accepted by political contestants.

“Such a concept is difficult to enter into Indonesian political culture because there are several obstacles that are encountered. Among them, political contestants are concerned about the small number of donations coming in. Then there is a concern that by raising campaign funds, there is a negative perception that they (political contestants) don’t have the capacity economically,” Christian said.

Currently, it is still difficult for political digital platforms such as Support Your Candidates to instantly disrupt habits or methods that have previously been embedded in Indonesian society for a long time. For that reason, Dukung Calonmu strives to present relevant features and services for users.

“Political contestants who are included in our scope are not limited to the special legislative circle, but also for those candidates for RT heads, BEM heads, student council leaders can take advantage of our platform. Starting from a small-scale success story, the hope is that Support Candidates can expand its coverage to medium to the national scale,” Christian said.

Dukung Calonmu will continue to actively communicate with regulators such as the KPU and Bawaslu, to ensure that the steps taken are in accordance with existing regulations. Meanwhile, to create a wider network and provide even more massive education, they work with organizations to communities ranging from small to large scale.

“We hope that support from stakeholders can help Dukung Calonmu to be better known and eventually used as a digital campaign platform that supports political contestants and the general public,” Christian added.

Two leading features

Because the function is not used for daily needs, Dukung Calonmu is currently not available as an application. It only use the website.

One of its features is dubbed the “Digital Campaign”, and includes several interesting options that can be used. For example, to create a campaign site, a candidate profile information center, to a center for interaction with the community.

There is also an “Online Election” feature, providing options such as easy voter registration, verification of registered voters with guaranteed security.

For the donation feature, Dukung Calonmu is to embed this choice in the Digital Campaign feature. For contestants who want to launch donation activities, they can take advantage of this option by managing the money accommodated in advance by Dukung Calonmu team, using a third party payment gateway.

After the donation has been successfully collected, the money can be disbursed through a verified account. Dukung Calonmu already has a number of users who are scattered in their locations. Not only in Indonesia, they claim to have users in the Netherlands.

“Through Dukung Calonmu, the wider community can find out more relevant information about political contestant candidates, build direct relationships and, if interested, can make donations according to the initiation of the political contestants,” Christian said.

For the monetization strategy that is implemented, Dukung Calonmu provides a subscription option (subscribe) within a certain time frame and also certain features that can be used. Meanwhile, Online Election is a price package, depending on the number of voters who will use it.

Claiming to be the first and only platform to present political campaigns online, there are several plans and targets for Dukung Calonmu to achieve, including conducting fundraising.

“Dukung Calonmu’s target next year is certainly to be able to develop even more, and also for the product itself, there will always be developments to improve existing products to satisfy or meet all the needs that are difficult for our users,” Christian said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Platform Kampanye Digital “Dukung Calonmu” Ingin Permudah Pemilihan Kontestan Politik

Berawal dari situs kampanye penggalangan dana publik (crowdfunding), saat ini Dukung Calonmu berpindah haluan menjadi platform kampanye digital yang menyeluruh. Meskipun belum meninggalkan fitur crowdfunding yang saat ini dikenal sebagai donasi, Founder & CEO Christian Hutabarat menceritakan visi dan ambisinya kepada kami.

Ia mengatakan, pivot layanannya didasarkan pada hasil pengamatan mendalam terkait kondisi terkini di Indonesia. Platform penggalangan dana belum bisa diterima sepenuhnya oleh kalangan kontestan politik.

“Konsep seperti itu sulit untuk masuk ke budaya politik Indonesia, karena ada beberapa hambatan yang ditemui. Di antaranya dari kontestan politiknya ada kekhawatiran sedikit jumlah donasi yang masuk. Kemudian ada kekhawatiran dengan melakukan penggalangan dana kampanye, ada persepsi negatif bahwa mereka (kontestan politik) tidak memiliki kemampuan secara ekonomi,” kata Christian.

Saat ini memang masih sulit bagi platform digital politik seperti Dukung Calonmu untuk mendisrupsi kebiasaan atau cara-cara yang sebelumnya sudah tertanam cukup lama di kalangan masyarakat Indonesia secara instan. Untuk itu Dukung Calonmu berupaya untuk menghadirkan fitur dan layanan yang relevan bagi pengguna.

“Kontestan politik yang masuk dalam cakupan kami tidak terbatas dari kalangan khusus legislatif saja, namun juga untuk mereka calon ketua RT, ketua BEM, ketua Osis bisa memanfaatkan platform kami. Dimulai dari kisah sukses skala yang kecil, harapannya Dukung Calonmu bisa memperluas cakupan hingga ke skala menengah hingga nasional,” kata Christian.

Dukung Calonmu juga terus melakukan komunikasi secara aktif dengan regulator seperti KPU dan Bawaslu, demi memastikan langkah yang diambil sudah sesuai dengan peraturan yang ada. Sementara untuk membuka jaringan lebih luas dan memberikan edukasi lebih masif lagi, mereka bekerja sama dengan organisasi hingga komunitas mulai dari skala kecil hingga besar.

“Kami berharap dukungan dari stakeholder bisa membantu Dukung Calonmu lebih dikenal dan pada akhirnya dimanfaatkan sebagai platform kampanye digital yang mendukung kontestan politik dan masyarakat umum,” kata Christian.

Dua fitur unggulan

Karena fungsinya tidak digunakan untuk keperluan sehari-hari, hingga saat ini Dukung Calonmu tidak tersedia dalam aplikasi. Hanya memanfaatkan situs web.

Salah satu fiturnya dijuluki “Kampanye Digital”, di dalamnya ada beberapa pilihan menarik yang bisa dimanfaatkan. Misalnya untuk membuat situs kampanye, pusat informasi profil calon, hingga pusat interaksi dengan masyarakat.

Ada juga fitur “Online Election”, menyediakan pilihan seperti kemudahan pendataan daftar pemilih, verifikasi pemilih terdaftar dengan jaminan keamanan.

Untuk fitur donasi, Dukung Calonmu menyematkan pilihan tersebut dalam fitur Kampanye Digital. Bagi kontestan yang ingin melancarkan kegiatan donasi, bisa memanfaatkan pilihan tersebut dengan pengelolaan uang ditampung terlebih dahulu oleh pihak Dukung Calonmu, memanfaatkan payment gateway pihak ketiga.

Setelah donasi berhasil dikumpulkan, uang bisa dicairkan melalui akun rekening yang telah diverifikasi. Saat ini Dukung Calonmu sudah memiliki jumlah pengguna yang tersebar lokasinya. Bukan hanya di Indonesia, mereka mengklaim telah memiliki pengguna di Belanda.

“Melalui Dukung Calonmu, masyarakat luas bisa mencari tahu lebih jauh informasi yang relevan tentang calon kontestan politik, membina relasi langsung dan jika berminat bisa memberikan donasi sesuai dengan inisiasi dari kontestan politik tersebut,” kata Christian.

Untuk strategi monetisasi yang diterapkan, Dukung Calonmu menyediakan pilihan berlangganan (subscribe) dalam rentan waktu tertentu dan juga fitur-fitur tertentu yang dapat digunakan. Sementara untuk Online Election adalah paket harga, bergantung jumlah pemilih yang akan menggunakan.

Mengklaim sebagai platform pertama dan satu-satunya yang menghadirkan kampanye politik secara online, ada beberapa rencana dan target dari Dukung Calonmu yang ingin dicapai, di antaranya adalah melakukan penggalangan dana.

“Target Dukung Calonmu tahun depan pastinya adalah bisa berkembang lebih besar lagi, dan juga untuk produk sendiri akan selalu ada perkembangan untuk menyempurnakan produk yang sudah ada hingga memuaskan atau memenuhi segala kebutuhan yang menjadi kesulitan dari para pengguna kita,” kata Christian.

Sony Undang Anda Memilih Game-Game PlayStation Terbaik di 2018

Fortnite dan demam battle royale memang tengah menyebar ke seluruh penjuru dunia, namun (dengan sangat berat hati) saya akui bahwa tahun ini merupakan momen berjayanya PlayStation 4 berkat kemunculan judul-judul mengagumkan di platform itu: remake Shadow of the Colossus, God of War, Marvel’s Spider-Man, serta kehadiran Red Dead Redemption 2 dan Monster Hunter: World.

Dan di hari-hari terakhir tahun 2018 ini, Sony Interactive Entertainment mempersilakan para gamer untuk menentukan sendiri permainan-permainan PS4 favorit mereka. Melalui blog resminya, Sony menyodorkan pilihan yang sangat banyak, membagi para finalis dalam 15 kategori (termasuk studio terbaik). Dan menariknya lagi, mereka membiarkan Anda menambahkan game tertentu jika judul tersebut tidak ada di daftar.

Semua orang berkesempatan untuk berpartisipasi dalam proses voting ini. Rencananya, pengumuman pemenang akan dilakukan tepat pada tanggal 31 Desember 2018 nanti. Daftar nominasinya bisa Anda simak di bawah:

 

Best PS4 Game

  • Assassin’s Creed Odyssey
  • A Way Out
  • Call of Duty: Black Ops 4
  • Celeste
  • Dead Cells
  • Detroit: Become Human
  • Divinity: Original Sin 2
  • Far Cry 5
  • God of War
  • Hitman 2
  • Marvel’s Spider-Man
  • Mega Man 11
  • Monster Hunter: World
  • Ni no Kuni II: Revenant Kingdom
  • Red Dead Redemption 2
  • Shadow of the Colossus
  • Shadow of the Tomb Raider
  • Spyro Reignited Trilogy
  • Tetris Effect
  • The Forest

 

Best PS VR Experience

  • Astro Bot Rescue Mission
  • Beat Saber
  • Borderlands 2 VR
  • Creed: Rise to Glory
  • Déraciné
  • Firewall Zero Hour
  • Moss
  • Sprint Vector
  • Star Trek: Bridge Crew – The Next Generation
  • Tetris Effect
  • The Inpatient
  • The Persistence

 

Best Independent Game

  • Beat Saber
  • Bloodstained: Curse of the Moon
  • Celeste
  • Dead Cells
  • Donut County
  • Dream Daddy: Dadrector’s Cut
  • Guacamelee! 2
  • Hollow Knight
  • Iconoclasts
  • Laser League
  • Minit
  • Moonlighter
  • Moss
  • Owlboy
  • Tetris Effect
  • The Forest

 

Best Performance

  • Alex McKenna – Sadie Adler, Red Dead Redemption 2
  • Anthony Howell – Dr. Jonathan Reid, Vampyr
  • Benjamin Byron Davis – Dutch van der Linde, Red Dead Redemption 2
  • Bryan Dechart – Connor, Detroit: Become Human
  • Christopher Judge – Kratos, God of War
  • Clancy Brown – Hank, Detroit: Become Human
  • Darin De Paul – J. Jonah Jameson, Marvel’s Spider-Man
  • Gonzalo Martin – Sean Diaz, Life is Strange 2: Episode 1
  • Greg Bryk – Joseph Seed, Far Cry 5
  • Jeremy Davies – “The Stranger”, God of War
  • Jesse Williams – Markus, Detroit: Become Human
  • Melissanthi Mahout – Kassandra, Assassin’s Creed Odyssey
  • Roger Clark – Arthur Morgan, Red Dead Redemption 2
  • Sunny Suljic – Atreus, God of War
  • Valorie Curry – Kara, Detroit: Become Human
  • William Salyers – Otto Octavius, Marvel’s Spider-Man
  • Yuri Lowenthal – Peter Parker, Marvel’s Spider-Man

 

Best Graphical Showcase

  • Astro Bot Rescue Mission
  • Battlefield V
  • Call of Duty: Black Ops 4
  • Destiny 2: Forsaken
  • Detroit: Become Human
  • Dragon Ball FighterZ
  • Far Cry 5
  • God of War
  • Marvel’s Spider-Man
  • Monster Hunter: World
  • Red Dead Redemption 2
  • Shadow of the Colossus
  • Spyro Reignited Trilogy
  • Tetris Effect

 

Best Art Direction

  • Astro Bot Rescue Mission
  • Beat Saber
  • Celeste
  • Chasm
  • Dead Cells
  • Destiny 2: Forsaken
  • Detroit: Become Human
  • Donut County
  • Dragon Ball FighterZ
  • Dragon Quest XI: Echoes of an Elusive Age
  • God of War
  • Guacamelee! 2
  • Iconoclasts
  • Mega Man 11
  • Monster Hunter: World
  • Moss
  • Ni no Kuni II: Revenant Kingdom
  • Red Dead Redemption 2
  • Shadow of the Colossus
  • Sprint Vector
  • Spyro Reignited Trilogy
  • Tetris Effect
  • Timespinner

 

Best Soundtrack

  • Beat Saber
  • Bloodstained: Curse of the Moon
  • Celeste
  • Dead Cells
  • Destiny 2: Forsaken
  • Detroit: Become Human
  • Donut County
  • Dragon Quest XI: Echoes of an Elusive Age
  • God of War
  • Guacamelee! 2
  • Marvel’s Spider-Man
  • Mega Man 11
  • Moonlighter
  • Red Dead Redemption 2
  • Shadow of the Colossus
  • Spyro Reignited Trilogy
  • Tetris Effect

 

Best Sound Design

  • Battlefield V
  • Call of Duty: Black Ops 4
  • Celeste
  • Destiny 2: Forsaken
  • Detroit: Become Human
  • God of War
  • Marvel’s Spider-Man
  • Monster Hunter: World
  • Red Dead Redemption 2
  • Tetris Effect

 

Best Multiplayer

  • A Way Out
  • Battlefield V
  • Call of Duty: Black Ops 4
  • Destiny 2: Forsaken
  • Divinity: Original Sin 2
  • Firewall Zero Hour
  • Gwent: The Witcher Card Game
  • H1Z1
  • Monster Hunter: World
  • Overcooked 2
  • PlayerUnknown’s Battlegrounds
  • Red Dead Redemption 2
  • The Forest
  • The Jackbox Party Pack 5

 

Best Narrative

  • Assassin’s Creed Odyssey
  • A Way Out
  • Battlefield V
  • Celeste
  • Destiny 2: Forsaken
  • Detroit: Become Human
  • Divinity: Original Sin 2
  • Dragon Quest XI: Echoes of an Elusive Age
  • Dream Daddy: Dadrector’s Cut
  • God of War
  • Iconoclasts
  • Marvel’s Spider-Man
  • Ni no Kuni II: Revenant Kingdom
  • Red Dead Redemption 2
  • Vampyr

 

Best Sports Game

  • EA Sports UFC 3
  • FIFA 19
  • Madden NFL 19
  • MLB The Show 18
  • NBA 2K19
  • NBA 2K Playgrounds 2
  • NBA Live 19
  • NHL 19
  • Pro Evolution Soccer 2019
  • WWE 2K19

 

Best Ongoing Game

  • Destiny 2
  • Final Fantasy XIV
  • For Honor
  • Fortnite
  • H1Z1
  • Monster Hunter: World
  • Overwatch
  • PlayerUnknown’s Battlegrounds
  • Rocket League
  • Tom Clancy’s Rainbow Six Siege
  • Warframe

 

Best PlayStation Console Exclusive

  • Astro Bot Rescue Mission
  • Detroit: Become Human
  • God of War
  • Marvel’s Spider-Man
  • Moss
  • Ni no Kuni II: Revenant Kingdom
  • Shadow of the Colossus
  • Tetris Effect
  • Yakuza Kiwami 2

 

Most Anticipated Game

  • Anthem
  • Bloodstained: Ritual of the Night
  • Concrete Genie
  • Control
  • Crash Team Racing Nitro-Fueled
  • Days Gone
  • Death Stranding
  • Devil May Cry 5
  • Dreams
  • Far Cry New Dawn
  • Ghost of Tsushima
  • Kingdom Hearts III
  • MediEvil
  • Metro: Exodus
  • Mortal Kombat 11
  • Outer Worlds
  • Rage 2
  • Resident Evil 2
  • Sekiro: Shadows Die Twice
  • Shenmue 3
  • Skull and Bones
  • Spelunky 2
  • The Division 2
  • The Pathless
  • Trover Saves the Universe

 

Studio of the Year

  • Bungie
  • Capcom
  • Dontnod
  • Enhance
  • Epic Games
  • Insomniac Games
  • Matt Makes Games
  • Motion Twin
  • Rockstar Games
  • Santa Monica Studio
  • SIE Japan Studio
  • Treyarch
  • Ubisoft Quebec

Deretan Karya Anak Bangsa yang Terinspirasi dari GO-JEK, Yuk Tonton Kreasinya di Sini

Sebagai karya anak bangsa yang memberikan kebanggaan bagi masyarakat Indonesia, GO-JEK hadir bukan hanya untuk memberikan layanan transportasi yang memudahkan masyarakat Indonesia dan memberikan manfaat bagi para karyawan, tetapi juga membawa semangat ke-Indonesiaan dalam berbagai programnya. Salah satunya adalah melalui kompetisi GO-VIDEO.

Semangat karya anak bangsa ini dibawa GO-JEK dan ditularkan dengan cara mengajak masyarakat luas untuk ikut serta memeriahkan program kompetisi GO-VIDEO dengan tema Indonesia Pilih GO-JEK.

Kompetisi GO-VIDEO 2016 sendiri merupakan sarana yang disediakan bagi anak muda Indonesia agar bisa mengekspresikan karya dari ide kreatif yang tertuang dalam bentuk medium video dengan kategori cukup luas mulai dari aksi, dokumenter, drama sampai animasi.

Saat ini pembaca DailySocial bisa menonton puluhan karya dari anak muda Indonesia yang menghadirkan bermacam video menarik. Mulai dari yang humor bercampur aksi, sampai yang menyentuh hati dan membuat kita berpikir ulang dan mengajak untuk saling berempati atas interaksi antara pengemudi ojek dan penumpang. Ada pula yang membungkusnya dalam kisah menarik antara ayah yang ingin memberikan kejutan pada anaknya. Yang juga menarik peserta lain mengemas video yang dikirimkan dengan tipe ala vlog.

Proses pengumpulan video untuk kompetisi GO-VIDEO sendiri memang sudah ditutup kini kompetisi akan bersiap untuk memasuki masa voting, di mana peran Anda para pembaca akan menjadi salah satu penentu untuk pemenang viewers choice.

Kompetisi video GO-VIDEO yang diselenggarakan GO-JEK sendiri bukanlah kompetisi biasa yang digelar untuk mendapatkan pemenang, namun kompetisi ini memiliki tema serta kriteria submisi video yang mengajak anak muda untuk ikut serta merasakan semangat karya anak bangsa yang dibawa GO-JEK.

Video yang ada adalah karya anak muda Indonesia dengan tema layanan GO-JEK yang juga adalah karya anak bangsa yang memberikan manfaat pada ribuan pengemudi serta masyarakat luas dengan layanan yang dihadirkan. Mulai dari GO-JEK, GO-MART, GO-FOOD dan jasa antar barang baik dengan menggunakan motor atau GO-BOX dengan mobil.

Untuk merasakan semangat karya anak bangsa dan ikut serta memberikan peran dalam menentukan pemenang, Anda bisa menjelajah terlebih dahulu berbagai video yang ada di sini dan tunggu tanggal 11 April nanti karena periode voting baru akan mulai di tanggal tersebut. Informasi lengkap tentang kompetisi video GO-VIDEO ini bisa dilihat di tautan ini.

Berikut beberapa atau sebagian dari video karya anak bangsa untuk kompetisi GO-VIDEO yang bisa Anda tonton. Lebih lengkap bisa cek di sini.

*) Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh GO-JEK.

Twitter Uji Coba Fitur Polling dengan Sejumlah Pengguna Terpilih

Belum lama ini, Twitter tampaknya sedang menguji fitur baru yang memungkinkan pengguna untuk mengadakan pemungutan suara, alias polling melalui sebuah tweet. Fitur ini baru bisa diakses oleh sejumlah pengguna saja, dan terkesan cukup eksklusif karena tidak semua akun terverifikasi kebagian jatah untuk mencobanya. Continue reading Twitter Uji Coba Fitur Polling dengan Sejumlah Pengguna Terpilih

Video Game Awards Berganti Nama Menjadi VGX

Dahulu dikenal dengan Video Game Awards, acara show tahunan yang diadakan Spike TV ini hadir dengan nama baru, VGX. Dan seperti biasa rencananya ia akan diadakan di bulan Desember. Dari laman resmi mereka, VGX akan dilangsungkan tanggal 7 Desember 2013. Spike TV juga telah menyiapkan 20 kategori nominasi serta mengeluarkan daftar calon pemenang Game of the Year. Continue reading Video Game Awards Berganti Nama Menjadi VGX