Smartwatch Pertama Xiaomi Punya Desain yang ‘Terinspirasi’ dari Apple Watch

Melihat bagaimana Xiaomi mendesain dan memperkenalkan produk, banyak orang menyebutnya sebagai ‘Apple dari Tiongkok‘ atau ‘adik kecil Apple’. Menariknya, konsumen (terutama fans) sama sekali tidak terganggu dengan panggilan tersebut, mungkin karena sang perusahaan asal Beijing itu selalu menawarkan ponsel pintar berspesifikasi tinggi plus fitur ala perangkat high-end di harga yang terjangkau.

Saat ini, Xiaomi telah melebarkan sayap bisnisnya ke berbagai ranah: perabotan elektronik rumah tangga, rumah pintar, mainan, laptop gaming, hingga monitor. Namun apapun yang mereka ciptakan, hingga waktu ke depan, perangkat Apple sepertinya akan terus menjadi kiblat bagi tim desain Xiaomi. Buktinya, baru-baru ini Xiaomi memperkenalkan smartwatch pertamanya yang mempunyai wujud sangat mirip Apple Watch. Mereka menamainya Mi Watch.

Mi Watch 1

Keberadaan Mi Watch terungkap ke publik lewat gambar dan video yang dirilis di Weibo minggu ini. Di sana, tersingkaplah sebuah perangkat berstruktur persegi panjang berpenampilan tak begitu berbeda dari Apple Watch. Namun jika dilihat lebih teliti, kedua produk memang punya perbedaan. Ketika Apple Watch punya tubuh ergonomis membundar, sisi samping Mi Watch tampak rata begitu saja.

Mirip Apple Watch, Mi Watch juga dilengkapi ‘digital crown‘ di sisi kanan atas (di arloji klasik, crown ialah kenop kecil yang berfungsi buat mengubah posisi jarum atau tanggal). Bagian ini berguna untuk menavigasi daftar aplikasi, membuka app video player serta memutar video. Dan seperti biasa, modul utama smartwatch tersambung ke strap. Berdasarkan beberapa gambar, Xiaomi tampaknya menyediakan opsi strap berbeda dan memperkenankan kita menggonta-gantinya.

Mi Watch 3

Uniknya, Mi Watch dapat bekerja layaknya smartphone mini. Perangkat ini kabarnya mendukung eSIM serta mempunyai speaker sehingga memungkinkan pengguna menerima atau melakukan panggilan telepon. Smartwatch mengusung sistem operasi ‘MIUI for Watch’ dan dengannya Anda diperkenankan menginstal aplikasi serta mengendalikan sistem rumah pintar.

Mi Watch 2

Mi Watch ditopang pula oleh konektivitas Wi-Fi, GPS dan NFC secara mandiri, lalu ia menyimpan motor linier buat menghasilkan vibrasi. Sebagai otak dari Mi Watch, Xiaomi mengandalkan system-on-chip buatan Qualcomm, yaitu platform Snapdragon Wear 3100.

Mi Watch 4

Smartwatch perdana Xiaomi rencananya akan mulai dipasarkan di tanggal 5 November 2019 besok. Buat sekarang, harganya masih belum diketahui. Perlu Anda ketahui bahwa Mi Watch bukanlah perangkat pertama yang meniru Apple Watch. Tahun lalu, Huami yang merupakan mitra eksklusif Xiaomi sempat merilis jam pintar mirip Apple Watch bernama Amazfit Bip. Belum diketahui seperti apa peran Huami dalam penggarapan Mi Watch.

Sumber: XDA Developers. Via The Verge.

Tanpa Wear OS, Huawei Watch GT 2 Tetap Unggulkan Daya Tahan Baterai yang Sangat Lama

Huawei Watch GT yang diluncurkan tahun lalu merupakan alternatif menarik terhadap rentetan smartwatch yang menggunakan platform Wear OS. Berbekal sistem operasi bikinan Huawei sendiri, smartwatch tersebut mampu beroperasi hingga dua minggu sebelum baterainya perlu diisi ulang.

Tahun ini, Huawei sudah menyiapkan penerusnya. Bersamaan dengan peluncuran Huawei Mate 30 dan Mate 30 Pro, disingkaplah Huawei Watch GT 2, dan lagi-lagi daya tahan baterai yang sangat panjang kembali menjadi suguhan utama. Untuk standar pemakaian normal versi Huawei, Watch GT 2 mencatatkan angka yang sama seperti sebelumnya, yakni dua minggu per sekali charge.

Huawei Watch GT 2

Yang mengalami peningkatan adalah efisiensinya selagi fitur tracking berbasis GPS diaktifkan secara konstan. Di sini Watch GT 2 mencatatkan angka 30 jam pemakaian dalam sekali pengisian, naik 8 jam dibanding pendahulunya. Namun itu khusus untuk satu varian Watch GT 2 saja, sebab ia ternyata hadir dalam dua varian yang berbeda.

Angka-angka di atas berlaku untuk Watch GT 2 varian 46 mm, dengan layar 1,39 inci beresolusi 454 x 454 pixel. Varian lainnya yang berdiameter 42 mm, dengan layar 1,2 inci beresolusi 390 x 390 pixel, mengemas daya tahan baterai sampai satu minggu per charge, atau sampai 15 jam ketika tracking GPS-nya aktif.

Kedua varian ini sama-sama mengemas layar AMOLED yang always-on. Selain berbeda ketahanan baterainya, lebar strap yang digunakan juga berbeda: 22 mm pada varian 46 mm, dan 20 mm pada varian 42 mm. Desainnya juga sedikit berbeda, terutama bentuk dan ukuran bezel yang mengitari layar masing-masing varian, akan tetapi keduanya sama-sama tahan air sampai kedalaman 50 meter.

Huawei Watch GT 2

Selebihnya, spesifikasi kedua varian ini identik. Durasi pemakaian per charge yang lama itu bukan sebatas didapat dari unit baterai yang besar saja, tapi juga berkat penggunaan sistem operasi LiteOS (HarmonyOS masih tahun depan, dan kemungkinan untuk smartwatch yang lain lagi), serta chipset Kirin A1.

Terkait konektivitas, sejauh ini Huawei belum menyinggung soal Watch GT 2 versi LTE. Kendati demikian, smartwatch ini masih bisa cukup mandiri; ia bisa menyimpan hingga 500 file mp3 pada storage berkapasitas 2 GB-nya, dan khusus varian 46 mm, pengguna dapat menerima panggilan telepon via Bluetooth dari jarak hingga 150 meter.

Rencananya, Huawei Watch GT 2 bakal dipasarkan mulai bulan Oktober mendatang. Harganya diperkirakan berkisar $275 untuk varian 46 mm, dan $250 untuk varian 42 mm.

Sumber: Wareable.

Facebook Kabarnya Berkolaborasi Dengan Ray-Ban Demi Menggarap Kacamata AR

Facebook resmi jadi salah satu pemain terbesar di ranah virtual reality setelah mengakuisisi Oculus VR di tahun 2014. Saat itu, mereka melihat potensi besar menanti baik dari sisi hiburan serta bagaimana VR dapat diarahkan menjadi platform sosial. Augmented reality sendiri baru dibahas oleh CEO Mark Zuckerberg beberapa saat setelahnya, sebagai bagian dari rencana Facebook dalam jangka waktu satu dekade.

Di bulan September 2019 ini, agenda pengembangan perangkat AR mulai terdengar lantang. Dan menariknya lagi, raksasa sosial media itu tidak hanya mencoba menciptakan satu, melainkan dua perangkat wearable pintar melalui kolaborasi bersama Luxottica. Salah satu perangkat itu dispesialisasikan pada teknologi augmented reality ala Google Glass. Informasi ini datang dari beberapa sumber berbeda, yaitu CNBC dan The Information.

CNBC melaporkan bahwa Facebook Reality Labs melakukan kemitraan dengan Luxottica buat merampungkan proyek headset AR yang telah mereka gagas bertahun-tahun silam. Luxottica adalah perusahaan induk Ray-Ban, mengontrol lebih dari 80 persen merek kacamata terkenal, dari mulai Giorgio Armani, Burberry, Stella McCartney, Versace sampai Vogue. Rencananya, perangkat tersebut akan dipasarkan ke konsumen antara tahun 2023 hingga 2025.

Secara internal, kacamata AR tersebut dinamai Orion dan berdasarkan keterangan narasumber, perangkat dirancang untuk ‘menggantikan’ smartphone. Orion disiapkan agar memungkinkan kita melakukan panggilan telepon, menampilkan bermacam-macam info pada pengguna lewat layar kecilnya, serta mempersilakan kita live-stream segala hal yang dilihat ke jejaring sosial.

Ada peluang cukup besar Orion memanfaatkan sistem perintah suara sebagai metode input utama. Dan untuk melengkapinya, Facebook tengah merancang aksesori berupa cincin yang memperkenankan pengguna berinteraksi dengan konten di headset via gerakan jari. Perangkat pelengkap ini diberi codename Agios.

Secara terpisah, The Information mengabarkan penggarapan kacamata pintar yang dilakukan Facebook bersama Ray-Ban. Diberi sebutan sementara Stella, wearable device ini punya fungsi serupa Snap Spectacles. Kerja sama dua perusahaan juga merupakan sebuah bentuk eksperimen yang dilakukan Facebook buat mencari tahu apakah orang nyaman mengenakan produk bermerek sosial media di wajahnya.

Ada dua metode untuk mengakses fitur dan fungsi di Stella. Yang pertama adalah via sentuhan pada bagian frame. Lalu yang kedua adalah lewat perintah suara – tak begitu berbeda dari Orion.

Fakta paling menarik dari proyek pengembangan perangkat AR ini adalah, Facebook bukan perusahaan teknologi pertama yang menggandeng Luxottica dan Ray-Ban. Di tahun 2014, Anda mungkin pernah mendengar pengumuman kemitraan antara Google dan Luxottica dengan maksud buat membawa teknologi AR Glass ke kacamata-kacamata fashion.

Via The Verge.

Apple Watch Series 5 Datang Membawa Layar Always-On untuk Pertama Kalinya

Bersamaan dengan trio iPhone 11, Apple turut menyingkap Apple Watch Series 5. Lompatan pembaruan yang dihadirkan memang tidak sedrastis dari Series 3 ke Series 4, akan tetapi masih cukup untuk membuat para konsumen Series 4 saat ini iri hati.

Itu dikarenakan untuk pertama kalinya, Apple menyematkan layar always-on ke smartwatch bikinannya. Dari segi resolusi, layar Apple Watch Series 5 yang tersedia dalam dua ukuran ini memang sama persis seperti Series 4, akan tetapi panel OLED yang digunakan adalah tipe khusus, yakni LTPO (low-temperature polysilicone and oxide), yang didampingi oleh display driver yang sangat irit daya.

Apple Watch Series 5

Hasilnya, sejumlah informasi penting dapat terus dipantau di layar tanpa harus mengangkat pergelangan tangan atau menyentuh layarnya. Jadi saat pergelangan tangan diturunkan, layar perangkat akan meredup, sebelum akhirnya menerang lagi saat pergelangan tangan kembali diangkat atau layarnya disentuh.

Apple memang tergolong terlambat soal ini, tapi setidaknya kehadiran layar always-on ini tidak berpengaruh terhadap ketahanan baterai Series 5, yang diyakini tetap tahan sampai 18 jam pemakaian dalam sekali charge seperti Series 4. Sebagai bonus, Series 5 turut mengemas kompas terintegrasi demi menyajikan panduan navigasi yang lebih merinci.

Apple Watch Series 5

Terkait konektivitas, ada fitur yang cukup menarik untuk Series 5 varian seluler, yakni International Emergency Calling. Jadi di lebih dari 150 negara, pengguna Series 5 tipe seluler dapat menelepon layanan darurat langsung dari pergelangan tangannya, tanpa harus ada iPhone di dekatnya. Fitur ini bahkan juga dapat aktif secara otomatis ketika fitur Fall Detection terpicu.

Secara fisik, Series 5 dan Series 4 memang nyaris tidak memiliki perbedaan. Yang membedakan hanya satu: Series 5 tersedia dalam varian yang case-nya terbuat dari bahan titanium, di samping aluminium, stainless steel atau keramik yang sudah ada sejak sebelumnya.

Apple Watch Series 5

Pemasaran Apple Watch Series 5 bakal berlangsung mulai tanggal 20 September mendatang di Amerika Serikat dan sejumlah negara lain. Apple mematok harga mulai $399, atau mulai $499 untuk versi yang dilengkapi konektivitas seluler. Varian khusus Apple Watch Nike dan Apple Watch Hermes dari Series 5 juga akan hadir secara terpisah ke depannya.

Sumber: Apple.

Fitbit Versa 2 Resmi Diluncurkan, Lebih Cantik dan Lebih Fungsional Meski Berharga Sama

Fitbit Versa 2 akhirnya resmi diperkenalkan, dua bulan sejak bocorannya sempat beredar. Sesuai ekspektasi, Versa 2 mengusung desain baru yang jauh lebih menarik ketimbang versi pertamanya, dan sepintas ia bahkan kelihatan begitu mirip dengan Apple Watch.

Perbaikan estetika itu turut hadir bersama penyempurnaan fungsionalitas. Layar AMOLED-nya bukan cuma membawa peningkatan kualitas visual, tapi di saat yang sama juga mendongkrak ketahanan baterai Versa 2 secara cukup signifikan; dari yang sebelumnya hingga 4 hari menjadi hingga 5 hari.

Fitbit Versa 2

Berhubung layarnya menggunakan panel AMOLED, Fitbit pun bisa menerapkan fitur always-on display pada Versa 2, sehingga pengguna dapat memantau waktu ataupun data beraktivitasnya tanpa perlu menekan tombol maupun mengangkat pergelangan tangannya. Tentunya fitur ini akan mengonsumsi lebih banyak baterai, akan tetapi Versa 2 diklaim masih bisa tahan hingga 2 hari saat fitur ini diaktifkan.

Versa 2 tak lagi mengemas tiga tombol seperti pendahulunya, melainkan hanya satu. Sebagai gantinya, Versa 2 juga dapat dioperasikan via perintah suara berkat integrasi asisten virtual Alexa. Untuk memanggilnya, pengguna cukup menekan dan menahan satu-satunya tombol di sisi Versa 2.

Fitbit Versa 2

Fitur-fitur seperti heart-rate monitor dan ketahanan air hingga kedalaman 50 meter belum berubah, dan sayangnya Versa 2 juga belum dilengkapi dengan GPS terintegrasi, yang berarti pengguna masih harus membawa ponselnya saat jogging atau bersepeda. Yang sedikit berbeda, NFC kini tersedia sebagai fitur standar, bukan lagi eksklusif untuk edisi khususnya.

Menariknya, semua keunggulan Versa 2 ini ditawarkan dalam banderol harga yang sama persis seperti sebelumnya: $200, atau $230 untuk Versa 2 Special Edition yang mengemas dua macam strap sekaligus beserta akses gratis ke layanan baru Fitbit Premium selama 90 hari. Juga sangat menarik adalah fakta bahwa semua strap Versa generasi pertama dapat tetap digunakan bersama sekuelnya ini.

Sumber: Fitbit.

Smartwatch Misfit Vapor X Usung Chipset Terbaru Qualcomm dalam Bodi yang Ringan dan Nyaman

Meski lebih dikenal sebagai produsen smartwatch hybrid, Misfit sempat merilis smartwatch Wear OS bernama Vapor di tahun 2017. Dua tahun berselang, Misfit akhirnya menyingkap Vapor X, yang diklaim sebagai smartwatch paling efisien sekaligus paling ringan yang pernah mereka buat.

Seringan apa? Bobot casing-nya hanya 43 gram, meski diameternya sendiri 42 mm. Tentunya ini dapat dicapai berkat penggunaan material aluminium pada casing-nya. Juga berubah adalah strap-nya, dengan rancangan baru yang diyakini lebih breathable untuk kulit pergelangan tangan.

Vapor X mengemas layar sentuh AMOLED berukuran 1,19 inci. Di baliknya, bernaung chipset terbaru Qualcomm Snapdragon Wear 3100, dan inilah yang menjadi kunci atas klaim “paling efisien” itu tadi. Dalam satu kali pengisian, Vapor X siap beroperasi hingga 24 jam nonstop.

Itu dalam mode normal, sedangkan dalam mode battery saving, daya tahannya diklaim bisa mencapai tiga hari. Proses pengisiannya sendiri cukup cepat; 50 menit charging sudah bisa mengisi 80% kapasitas baterainya.

Misfit Vapor X

Chipset tersebut turut ditemani oleh RAM 512 MB dan storage internal 4 GB. Komposisi RAM dan storage-nya ini berbeda dari milik smartwatch generasi kelima Fossil (Misfit adalah anak perusahaan Fossil), meski chipset yang digunakan sama persis.

Kabar baiknya, sensor-sensor yang diusung Misfit Vapor X sama seperti Fossil Gen 5, mencakup altimeter, heart-rate monitor, NFC, maupun GPS terintegrasi. Semuanya dikemas dalam bodi yang tahan air hingga kedalaman 30 meter.

Misfit Vapor X saat ini telah dipasarkan seharga $200, cukup jauh selisihnya dibandingkan Fossil Gen 5. Namun yang perlu dicatat, harga tersebut adalah harga perkenalan untuk waktu yang terbatas. Harga normalnya sendiri dipatok $280, hanya berbeda tipis dari Fossil Gen 5.

Sumber: The Verge.

Spectacles 3 Resmi Dirilis, Unggulkan Sepasang Kamera Demi Mewujudkan Kapabilitas AR

Rumor mengenai Spectacles generasi ketiga yang sempat beredar rupanya benar. Snap baru saja menyingkap kacamata pintar versi terbarunya, dan jika dibandingkan dengan versi sebelumnya, Spectacles 3 membawa penyempurnaan yang cukup signifikan.

Yang paling utama, versi terbarunya kini mengemas dua kamera sekaligus. Satu untuk mengambil gambar dan video, satu lagi untuk merekam informasi depth, persis seperti yang dirumorkan sebelumnya. Kehadiran kamera kedua ini secara langsung mewujudkan kapabilitas AR pada Spectacles 3.

Selain filter AR dan 3D Lens, kapabilitas AR-nya turut mencakup 3D Snap, yakni foto dengan efek tiga dimensi yang seakan-akan bisa tampak berbeda jika dilihat dari sudut yang berbeda pula. Ke depannya, Snap bakal mempersilakan para developer untuk merancang beragam efek depth demi memaksimalkan kamera ganda milik Spectacles 3.

Spectacles 3

Dari segi estetika, Spectacles 3 terkesan lebih elegan ketimbang dua pendahulunya, dengan frame yang terbuat dari bahan stainless steel. Sayang bentuk lensa yang tersedia cuma satu, tidak seperti varian Veronica dan Nico pada Spectacles 2. Bisa jadi Snap masih menyimpan variasi style Spectacles 3 untuk lain waktu.

Yang tidak berubah adalah cara mengoperasikannya. Sama seperti sebelumnya, Spectacles 3 siap memotret atau merekam video dengan satu klik tombol pada tangkai sebelah kanannya, dan lampu indikator akan menyala saat perekaman sedang berlangsung. Juga belum dibenahi adalah kekurangan terbesarnya: foto dan video yang diambil menggunakan Spectacles 3 masih harus disinkronisasikan ke akun Snapchat secara manual.

Spectacles 3

Fotonya sendiri disimpan dalam resolusi 1642 x 1642 pixel, sedangkan videonya dalam resolusi 1216 x 1216 pixel. Dalam paket penjualan Spectacles 3, Snap turut menyertakan perangkat sejenis Google Cardboard sehingga pengguna dapat menyelipkan ponsel dan menikmati koleksi 3D Snap-nya secara lebih ideal.

Berbekal storage internal sebesar 4 GB, Spectacles 3 dapat menyimpan hingga 100 video atau 1.200 foto. Urusan baterai, satu kali charge diperkirakan cukup untuk mengambil sekitar 70 video atau lebih dari 200 foto. Charging-nya sendiri mengandalkan sejenis pouch berbahan kulit, yang sendirinya dapat diisi ulang via sambungan USB-C.

Rencananya, Spectacles 3 bakal dipasarkan mulai bulan November mendatang dalam jumlah yang agak terbatas. Harganya pun melambung drastis menjadi $380 (bandingkan dengan Spectacles 2 yang cuma $150), sedangkan warna yang tersedia ada dua: Carbon (hitam) dan Mineral (mirip rose gold).

Sumber: The Verge.

Fossil Mulai Luncurkan Deretan Smartwatch Generasi Kelimanya

Fossil baru saja menyingkap dua smartwatch anyar. Duo smartwatch bernama Fossil Julianna HR dan Fossil Carlyle HR ini menjadi anggota pertama dari keluarga smartwatch generasi kelima yang tengah disiapkan Fossil untuk tahun ini, yang kabarnya bakal mencakup tiga brand anyar, serta sejumlah smartwatch tipe hybrid.

Dibanding generasi sebelumnya, baik Julianna maupun Carlyle tentu membawa sejumlah penyempurnaan. Yang paling utama adalah penggunaan chipset Qualcomm Snapdragon Wear 3100, menyusul jejak Fossil Sport yang telah hadir sejak akhir tahun kemarin. Juga ikut didongkrak adalah kapasitas RAM dan storage internalnya, yang masing-masing naik dari 512 MB dan 4 GB menjadi 1 GB dan 8 GB.

Fossil Julianna HR / Fossil
Fossil Julianna HR / Fossil

Kedua smartwatch yang pada dasarnya merupakan suksesor Q Venture HR dan Explorist HR ini sama-sama memiliki diameter 44 mm, dengan tebal casing 12 mm dan strap 22 mm yang dapat dilepas-pasang. Layar sentuh 1,3 incinya merupakan panel AMOLED beresolusi tinggi, dengan kepadatan pixel senilai 328 ppi.

Masih seputar hardware, Julianna dan Carlyle turut dibekali speaker terintegrasi, yang berarti Google Assistant dapat merespon secara lisan ketimbang hanya via teks. Manfaat lainnya, Julianna dan Carlyle dapat dipakai untuk menerima panggilan telepon yang masuk ke ponsel tanpa mewajibkan penggunanya mengenakan headset.

Fitur penerimaan telepon ini rupanya juga bakal tersedia untuk konsumen yang menggunakan iPhone via bantuan aplikasi tambahan, meski tidak langsung setelah perangkat dipasarkan. Dari segi software, Julianna dan Carlyle tentu sudah menjalankan versi terbaru Wear OS.

Fossil Carlyle HR / Fossil
Fossil Carlyle HR / Fossil

Selebihnya, fitur-fitur seperti integrasi NFC dan GPS, heart-rate monitor generasi baru beserta sebuah altimeter sudah menjadi standar buat Julianna dan Carlyle. Dalam satu kali pengisian, baterainya mampu bertahan hingga 24 jam. Charging-nya sendiri tidak butuh waktu lama: cuma 50 menit untuk mengisi kapasitas baterainya dari 0 sampai 80%.

Fossil saat ini telah memasarkan Julianna HR dan Carlyle HR seharga $295, sedikit lebih mahal ketimbang Fossil Sport, tapi memang fiturnya juga lebih lengkap.

Sumber: Wareable.

Samsung Galaxy Watch Active 2 Hadir Membawa Fitur ECG dan Konektivitas LTE

Belum ada setengah tahun sejak Samsung Galaxy Watch Active dirilis, Samsung sudah menyingkap suksesornya. Meski sepintas penampilannya terbilang mirip, Galaxy Watch Active 2 tentu punya fitur yang lebih lengkap, sekaligus membawa sejumlah penyempurnaan dibanding versi sebelumnya.

Fisik Watch Active 2 sedikit lebih besar dan tebal ketimbang pendahulunya, akan tetapi ia kini juga hadir dalam dua ukuran: 44 mm atau 40 mm. Keduanya sama-sama mengusung layar Super AMOLED beresolusi 360 x 360 pixel yang dilapisi kaca Gorilla Glass DX+, dan yang membedakan kedua varian ini hanya sebatas ukuran layar beserta kapasitas baterainya saja.

Samsung Galaxy Watch Active 2

Masih seputar layar, ada satu penyempurnaan paling krusial yang dibawa Watch Active 2, yakni digital rotating bezel. Seperti yang kita tahu, Watch Active tidak dibekali rotating bezel fisik yang sudah menjadi ciri khas smartwatch Samsung selama beberapa tahun terakhir.

Fitur unggulan tersebut akhirnya kembali hadir di Watch Active 2, meski implementasinya sedikit berbeda. Ketimbang mengandalkan bezel yang bisa diputar secara fisik, Samsung menanamkan panel sentuh di balik bezel Watch Active 2, dan selagi jari kita berada di atasnya, akan terasa haptic feedback yang memberikan sensasi klik seperti pada rotating bezel fisik.

Samsung Galaxy Watch Active 2

Untuk spesifikasi, Watch Active 2 rupanya masih menggunakan chipset Exynos 9110 yang sama seperti pendahulunya, namun yang membedakan, smartwatch ini juga tersedia dalam varian berkoneksi LTE. Samsung tak lupa menyempurnakan kapabilitas health tracking-nya lewat accelerometer dan heart-rate monitor yang lebih advanced, serta fitur ECG (electrocardiogram) ala Apple Watch Series 4.

Samsung Galaxy Watch Active 2 kabarnya bakal dipasarkan mulai 27 September mendatang. Harganya dipatok mulai $280 untuk varian 40 mm, atau mulai $300 untuk varian 44 mm. Tentunya itu harga untuk varian non-LTE, sedangkan varian LTE-nya sendiri masih belum dirincikan harganya.

Sumber: Samsung dan CNET.

Bocoran Fitbit Versa Generasi Kedua Beredar, Unggulkan Layar AMOLED dan Integrasi Alexa

Fitbit Versa bukanlah smartwatch pertama sang raja fitness tracking, akan tetapi Versa bisa dikatakan yang terbaik jika dilihat dari aspek estetika dan harganya. Satu tahun pasca peluncurannya, sudah waktunya Versa mendapatkan suksesor, dan bocoran mengenai Versa generasi kedua ini rupanya sudah beredar berkat sosok leaker tenar Evan Blass, atau yang lebih dikenal di Twitter sebagai @evleaks.

Dari segi fisik, kita dapat melihat sejumlah perubahan yang diusung Versa 2 (kalau memang itu namanya). Yang paling utama adalah wajah yang lebih elegan berkat penggunaan kaca melengkung, serta hilangnya logo Fitbit di bezel bawah layar. Juga berbeda adalah panel layar yang digunakan, yang kini bukan lagi LCD, melainkan AMOLED.

Fitbit Versa 2

Penggunaan panel AMOLED bukan berarti hanya kualitas visualnya saja yang meningkat, tapi semestinya juga dapat semakin memaksimalkan efisiensi baterainya. Melengkapi kesan elegannya secara menyeluruh adalah berkurangnya jumlah tombol di sisi samping Versa 2; sekarang cuma ada satu di sebelah kiri, bukan lagi tiga tombol seperti pada Versa edisi tahun lalu.

Dari segi fitur, kabarnya Versa 2 bakal hadir membawa integrasi Amazon Alexa. Ini penting mengingat mayoritas smartwatch lain yang ditenagai Wear OS memiliki akses ke Google Assistant, dan Apple Watch juga sudah sejak lama ditemani Siri. Fitur selengkapnya tidak banyak berubah, yang mencakup sensor laju jantung PurePulse, integrasi Fitbit Pay, dan ketahanan air hingga 50 meter.

Fitbit Versa 2

Belum diketahui kapan Fitbit bakal menyingkap Versa 2 secara resmi. Tidak menutup kemungkinan jadwal yang mereka tetapkan harus maju akibat bocoran lengkap seperti ini yang tengah ramai dibicarakan.

Sumber: The Verge.